Love these songs^^

Rabu, 28 Mei 2014

Sinopsis Big Man Episode 8 Part 1





Ji Hyuk keluar dari kantor kejaksaan dan melihat banyak wartawan sudah menunggunya. Para wartawan meminta Ji Hyuk untuk berbicara. Ji Hyuk “Aku Presdir Kang Ji Hyuk dari Hyun Sung Distribusi .Aku yang akan menghadapi semua tuduhan yang dijatuhkan Kantor Kejaksaan padaku. Aku mengakui semua kesalahanku dan aku akan menerima hukumannya. Maafkan semua kesalahanku. Bagaimanapun juga aku yakin ini semua karena kesalahanku. Karena kesalahanku ini aku tidak mau citra Grup Hyun Sung tercemar”



Kang Sung Wook masih menyaksikan berita Ji Hyuk. Kang Sung Wook “Dia sangat perhatian, kan? Yang dikatakan Dong Suk memang benar, kan?”. Sang Ho “Ya, dia benar”


Goo Duk Kyu dan karyawan yang lainnya juga melihat berita tentang Ji Hyuk. Karyawan D “Bagaimana nasib Presdir sekarang? Apa dia akan dipenjara?”. Yoo Jae “Karena dia sudah menyatakan semua kesalahannya pada masyarakat sekarang semuanya sudah berakhir”. Karyawan E “Aneh. Dia sepertinya takkan tega melakukan hal semacam itu”. Goo Duk Kyu “ Astaga, dia benar-benar misterius. Dia juga bodoh, kan?”


Ji Hyuk membaca hasil tes DNA yang di berikan Jin Ah dan membandingkan dengan hasil tes yang Mi Ra berikan sebelumnya



Ji Hyuk datang ke rumah Mi Ra. Mi Ra “Presiden”. Ji Hyuk “Lama tak bertemu. Bisa kita bicara sebentar?”. Mi Ra “Ya. Sebenarnya aku mau menelepon anda”. Ji Hyuk masuk ke rumah Mi Ra. Mi Ra “Kenapa anda bicara seperti itu di media?Anda…”. Ji Hyuk “Aku akan menjelaskannya nanti. Pertama kau bisa melihatnya?”. Mi Ra melihat hasil tes DNA yang Ji Hyuk bawa. Ji Hyuk “Yang ini kau yang memberikannya padaku dan yang satunya Jin Ah yang memberikannya padaku hari ini. Tapi, isinya sangat berbeda. Sangat berlawanan. Sudah jelas, yang diberikan Jin Ah padaku ini palsu, kan? Tapi, meskipun kelihatannya palsu, isinya terlalu masuk akal”.


Ji Hyuk mengambil lagi hasil tes DNA yang dipegang Mi Ra. Ji Hyuk “Karena aku mendapatkan yang satu ini darimu seharusnya hasilnya lebih akurat. Tapi kalau yang ini asli kenapa hasilnya bisa sangat berbeda? Yang mana yang salah?”. Mi Ra “Maafkan aku”. Ji Hyuk “Apa maksud permintaan maafmu itu?”. Mi Ra “Yang kuberikan padamu itulah yang palsu, Presiden”. Ji Hyuk “Tidak mungkin. Omong kosong macam apa ini? Tidak mungkin kau tega membohongiku”. Mi Ra menitikkan air matanya “Aku... Aku sudah membohongi anda”. Ji Hyuk “Tidak mungkin. Tidak. Seberapa keras aku memikirkannya ini tidak masuk akal. Tidak ada alasan bagi orang kaya itu untuk muncul didepanku sebagai ayahku. Agar bisa membohongiku tidak mungkin seluruh keluarga itu sangat baik padaku. Tidak mungkin. Ini tidak benar, kan? Benar begitu, kan?. Mi Ra menangis dan terus meminta maaf pada Ji Hyuk. Ji Hyuk “Kau ini kenapa? Kenapa kau terus bilang maaf? Sebenarnya apa? Kau berbohong soal apa?”. Mi Ra “nda bukanlah keluarga mereka. Dokumen yang kuberikan pada anda itu palsu”. Ji Hyuk “Keluargaku sudah membohongiku dan kau juga membohongiku? Tidak mungkin. Mereka itu keluargaku. Apapun yang kau katakan, mereka itu keluargaku! Katakan kalau ini semua tidak benar. Tidak mungkin kau tega membohongiku. Sudah kubilang kaulah satu-satunya yang bisa kupercaya. Ini tidak benar, kan? Kumohon katakan ini tidak benar!

Jo Bum Shik dan anak buahnya belum berhasil menangkap Dae Sub. Dae Sub bersembunyi di balik tumpukkan kayu, ia keluar dari tempat persembunyiannya saat melihat Jo Bum Shik dan anak buahnya sudah menjauh




Ji Hyuk menagis  “Mereka semua menangis melihatku, Ayah dan ibuku. Dong Suk sangat sayang padaku. Tidak mungkin.  Tidak mungkin”. Mi Ra “Presiden”. Ji Hyuk “Kau tahu berapa lama aku mencari keluargaku? Kau tahu betapa rindunya aku pada keluargaku? Aku tidak mau kehilangan mereka seperti ini. Mereka itu keluargaku. Mereka pasti keluargaku”. Mi Ra “Presiden”. Ji Hyuk “Jangan mendekat. Kita bicarakan nanti. Aku tidak bisa mempercayai ucapanmu. Kau akan memeriksanya lagi dan kau akan memeriksanya sekali lagi. Setelah itu, barulah kita bisa bicara”. Ji Hyuk keluar dari rumah Mi Ra



Ji Hyuk duduk dan menangis. Dia menjawab telepon yang masuk “Ada apa?”. Dae Sub “Hyung. Kau harus kesini sekarang juga. Kau harus kesini dan mendengarkan pembicaraan mereka. Ada bukti kalau kau sudah dibohongi”. Ji Hyuk “Kau dimana?”. Dae Sub “Ada tanah kosong dibelakang SD Goo Chang ada kontainer di sana”. Bum Shik mengambil telepon Dae Sub sehingga Dae Sub tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Bum Shik memukul Dae Sub “Dasar kurang ajar”. Ji Hyuk khawatir karena Dae Sub tidak berbicara lagi “Dae Sub! Dae Sub! Dae Sub!”

Di tempat lain Jaksa Yong sudah mendapatkan surat penangkapan untuk Ji Hyuk dan menyuruh bawahannya untuk segera menangkap Ji Hyuk




Ji Hyuk segera pergi ke tempat Dae Sub. Dae Sub sudah babak belur dan ditahan di Mabes Bum Shik. Bum Shik “Lee Dae Sub. Apa yang sudah kau temukan? Masalah penting apa sampai kau harus menelepon si landak itu, hah? Katakan. Cepat katakan, brengsek! Kau tidak mau mengatakannya? Astaga, darahmu banyak sekali? Kalau kau mati begitu saja, ini takkan menyenangkan. Aku tidak pernah bisa mengerti kenapa banyak orang yang sangat setia. Saat mereka tahu kalau mereka akan mati karena kesetiaan mereka”. Bum Shik akan memukul Dae Sub lagi dengan sebuah tongkat baseball tapi Ji Hyuk masuk dan menghentikan Bum Shik.




Ji Hyuk dengan mudahnya melumpuhkan Bum Shik dan anak buahnya bahkan Ji Hyuk membalikkan keadaan dengan mengikat Bum Shik dan anak buahnya (Ji Hyuk jago banget yah??). Ji Hyuk mendengarkan rekaman yang disimpan Bum Shik. Ia akhirnya mengetahui bahwa ia hanya dimanfaatkan untuk mendapatkan Jantungnya. Ji Hyuk sangat marah dan berniat untuk menemui Keluarga Kang. Dae Sub menahan Ji Hyuk “Apa yang akan kau lakukan?”. Ji Hyuk “Aku akan membunuh mereka semua”. Dae Sub “Aku ikut denganmu”. Ji Hyuk mendorong Dae Sub “Jangan ikut campur. Ini masalahku”. Ji Hyuk pergi dan meninggalkan Dae Sub


Ji Hyuk mengingat semua perlakuan dari Kang Sung Wook, Dong Suk dan Mi Ra kepadanya. Ia melajukan mobilnya menuju rumah keluarga Kang




Sang Ho melaporkan tentang surat penangkapan Ji Hyuk yang telah keluar pada Kang Sung Wook. KanG Sung Wook “Wah, cukup cepat, ya? Malam ini aku bisa tidur nyenyak, kan?”. Jin Ah masuk “Ayah! Dia itu gadungan, kan?”. Kang Sung Wook “Apa? Siapa yang gadungan?”. Jin Ah “Kang Ji Hyuk ! Siapa yang sudah menciptakan semua ini? Ayah?”. Kang Sung Wook “Apa maksudmu?”. Jin Ah “Aku sudah melakukan tes DNA. Dia tidak ada hubungan darah dengan kita. Apa aku ini anak adopsi Ayah dan dia itu putra kandung Ayah?”. Kang Sung Wook “Kau juga sudah memberitahu dia?”. Jin Ah “Sudah. Aku sudah bilang padanya kalau dia bukan keluarga kita”. Kang Sung Wook meneriaki Jin Ah. Sang Ho “Nona. Apa dia mempercayai ucapan anda?”. Jin Ah “Mungkin masih belum. Tapi hasilnya sangat akurat, jadi bukankah dia akan segera menyadarinya?”




Mi Ra mencoba menghubungi Ji Hyuk tapi tidak bisa sehingga ia menelepon Dong Suk. Mi Ra “Halo Dong Suk?”. Dong Suk “Ada apa?”. Mi Ra “Kim Ji Hyuk sudah tahu semuanya”. Dong Suk “Apa?”. Ji Hyuk masuk dan menatap Dong Suk dengan punuh kebencian. Dong Suk memberitahu Mi Ra bahwa Ji Hyuk sudah berada di rumahnya. Mi Ra “Katakan saja kau menyesal”. Dong Suk “Aku?”. Mi Ra “Orang itu mungkin akan melakukanhal yang gila. Sungguh. Jika kau minta maaf padanya dia mungkin akan tenang. Dong Suk, kumohon. Jika dia ada di sana, biarkan aku yang bicara padanya. Aku akan memohon padanya”. Dong Suk “Kau tidak perlu melakukannya. Aku akan mengurusnya”. Dong Suk menutup teleponnya dan membuat Mi Ra khawatir


Ji Hyuk “Kau juga sudah tahu?”. Dong Suk “Apa?”. Ji Hyuk “Orang yang menginginkan Jantungku itu kau, kan?”. Dong Suk “Bisa dibilang bukan aku yang menginginkannya, tapi tubuhku yang lebih membutuhkan jantung itu”. Ji Hyuk “Kenapa aku? Orang yang dibesarkan tanpa keluarga kau bahkan masih punya keluarga. Kenapa harus aku?”. Dong Suk “Pada akhirnya, kami tak menerima apapun darimu. Bukankah sebaliknya kami memberimu lebih banyak? Kami mengijinkanmu menikmati rasanya punya keluarga meskipun hanya sebentar. Kami juga memberimu uang dan jabatan. Kami sudah memberikan semua yang kau impikan sepanjang hidupmu”. Ji Hyuk “Kau tidak mengambil apapun dariku?”. Dong Suk “Kau yang mengatakannya sendiri. Kau tidak punya apa-apa. Kami memberikannya padamu sementara dan mengambilnya. Kau tidak kehilangan apa-apa”.




 Ji Hyuk mengeluarkan sebuah benda dari saku jasnya (Pisau??) “Lebih baik kalau kau merobek dadaku dan mengambil jantungku. Kau sudah mengambil sesuatu yang paling berharga bagiku”. Dong Suk “Lalu? Kau kesini untuk membunuhku?”. Ji Hyuk mendekat ke arah Dong Suk “Karena kau sudah menipuku sampai seperti ini, kau juga…”. Dong Suk “Kalau begitu, tusuk saja. Kau tahu apa yang biasanya dilakukan pecundang sepertimu? Kalian semua akan mengancam dengan memegang pisau seperti kau sekarang. Kenapa? Karena hanya cara itulah yang kalian ketahui. Otak kalian kosong. Kalian tidak punya apa-apa”. Ji Hyuk yang emosi mendengar kata-kata Dong Suk, ia mendorong Dong Suk dan menahan Dong Suk dengan mengarahkan Pisau yang ia pegang. Dong Suk “Tusuk aku. Bunuh aku dengan satu serangan. Aku masih hidup setelah aku mendapatkan jantung yang baru. Jika aku mampu bertahan sekali lagi maka suatu saat nanti aku pasti akan membunuhmu”




Kang Sung Wook datang dan menghentikan Ji Hyuk yang akan menusuk Dong Suk. Kang Sung Wook “Ji Hyuk. Bukan Dong Suk pelakunya. Aku yang merencanakan semuanya. Aku yang menyuruh dia melakukannya. Demi menyelamatkan putraku aku ya ng mengatur semuanya. Jadi kumohon…”. Ji Hyuk “Kenapa kau tega melakukannya? Kau juga bilang kau adalah ayahku. Kau menggandeng tanganku dan kau menangis didepanku. Kau bilang kau ini ayahku”. Sang Ho mendorong Ji Hyuk yang lengah dan para pengawal Kang Sung Wook membawa Ji Hyuk keluar dari rumah keluarga Kang. Ji Hyuk “Lepaskan aku, brengsek! Aku akan membunuh kalian semua Aku takkan pernah memaafkan kalian. Lepaskan aku, brengsek!”. Dong Suk berdiri melihat Ji Hyuk yang telah di bawa keluar “Astaga, kakakku yang malang”




Ji Hyuk sudah di borgol oleh dua orang Jaksa yang datang untuk menahannya. Mi Ra sampai di rumah keluarga Kang dan melihat Ji Hyuk yang sudah di borgol. Ia mengejar Ji Hyuk yang masuk ke dalam mobil kepolisian. Mi Ra “Presiden. Presiden. Tunggu ! Presiden”




Di penjara...
Ji Hyuk berbimpi buruk tentang Kang Sung Wook dan  Dong Suk yang mencekik lehernya. Ia bangun dan menangis mengingat semua yang telah dialaminya (Kasihan banget Ji Hyuk)






Keluarga Kang sedang makan bersama. Jin Ah tertawa memikirkan sesuatu. Jin Ah menirukan gaya berbicara ibunya “Tiap kali kami mengingatmu, hati kami hancur. Kami selalu mengingatmu, Ji Hyuk. Benar-benar gila”. Dong Suk “Apa yang kau lakukan?”. Jin Ah “Ibu sendiri yang bilang begitu. Saat kami bertemu dengannya akting Ibu sangat hebat”. Dong Suk “Apa itu benar, Bu? Menakjubkan”. Jin Ah “Bukankah ini sangat lucu?”. Kang Sung Wook “Apanya yang lucu?”. Jin Ah “Aku tidak tahu kalau seluruh keluargaku pandai berakting. Kenapa kalian juga tega membohongi puteri kalian sendiri? Kau juga berbakat. Kenapa kau tidak memulai debutmu sebagai aktor saja?”. Dong Suk “Entahlah”. Jin Ah “Kalau hanya kita saja apa perlu kita membuat film pendek? Judulnya selokan, keluarga selokan. Bagaimana? Selokan seribu kali lebih kotor daripada sampah. Pas sekali”. Kang Sung Wook “Sudah cukup, hentikan!”. Jin Ah “Benar-benar menjijikkan”. Jin Ah berdiri dari meja makan dan kembali ke kamarnya. Choi Yoon Jung “Kau pikir kami melakukannya karena itulah yang kami inginkan? Kami punya alasan...”. Kang Sung Wook “Sudah cukup. Makan saja”. Choi Yoon Jung “Jangan khawatir dengan ucapan Jin Ah. Dia marah karena hanya dia yang tidak tahu apa-apa”. Dong Suk “Aku mengerti ibu”






Mi Ra datang ke kantor polisi untuk menemui Ji Hyuk tapi Ji Hyuk tidak ingin bertemu Mi Ra. Mi Ra berpapasan dengan Hong Dal Sook dan juga Dae Sub yang baru datang ke kantor polisi. Mi Ra memberi salam pada Hong Dal Sook. Dae Sub “Apa itu menyenangkan? Karena dia itu naïf menyenangkan sekali kalau kalian mempermainkan dia, kan?”. Hong Dal Sook “Dae Sub. Dia mungkin tidak tahu”. Dae Sub “Bibi. Dia juga ikut mengatur semuanya. Dari satu sampai sepuluh mereka sudah merencanakan dan mempermainkan kita. Kita sudah dipermainkan oleh mereka. Dia juga salah satu orang yang mempermainkan kita. Mulai sekarang, jangan pura-pura bersikap baik. Aku bisa meludahimu”. Hong Dal Sook “Itu tidak benar, kan? Ucapannya barusan itu tidak benar, kan?”. Mi Ra menundukkan kepalanya dan tidak bisa menjawab pertanyaan Hong Dal Sook




Ji Hyuk menenangkan Hong Dal Sook bahwa ia akan segera keluar dari penjara. Dae Sub “Tentu saja. Mereka semua yang sudah merencanakan semua ini”. Hong Dal Sook “Karena kau tidak bersalah, kau akan dibebaskan, tapi bagaimana perasaanmu? Aku khawatir perasaanmu akan terluka”. Ji Hyuk “Ayolah, Bu. Ini bukan yang pertama ataupun kedua kalinya. Jangan cemas. Siapa aku, hah? Aku ini landak, Ibu tahu? Aku ini sudah sering ditendang dan diinjak-injak, jadi aku sudah terbiasa. Selain itu aku pasti akan membuat mereka menyesali perbuatan mereka. Yang sudah mereka semua lakukan padaku aku pastikan mereka akan menyesal”. Hong Dal Sook “Astaga”. Dae Sub “So Mi Ra tadi kesini, kan? Dia hanya akan membuatmu lebih marah. Wanita tak tahu malu macam apa dia itu? Beraninya dia muncul kesini?”


Mi Ra berjalan pulang, ia masih mengingat kata-kata Dae Sub saat di kantor polisi



Kang Sung Wook “Sekarang, dia sudah tahu sampai sejauh mana ? Apa dia sudah tahu kalau kita berusaha mendapatkan jantungnya?”. Sang Ho “Mengingat tindakannya kemarin sampai seperti itu mungkin sudah banyak yang dia ketahui.”. Kang Sung Wook “Tidak perlu khawatir. Meskipun dia sudah tahu, kita bisa membuat itu menjadi  informasi yang tidak berguna. Aku hanya tinggal berlutut lagi. Sial”



Kang Sung Wook berlutut dan meminta maaf di depan Jung Won Tae. Jung Won Tae “Kenapa anda begini, Ketua Kang? Tampaknya kau tidak mabuk sekarang. Kenapa tiba-tiba anda begini? Jika anda begini aku merasa sangat tidak enak”. Kang Sung Wook “Aku sudah bersikap buruk. Kumohon biarkan saja”. Jung Won Tae “Astaga, aku tidak mengerti kenapa anda begini. Aku tidak tahu harus berbuat apa sekarang”. Kang Sung Wook “Aku mohon pada anda, Jaksa Agung”. Jung Won Tae “Baiklah. Aku akan menutup penyelidikannya. Sekarang, kumohon berdirilah”. Kang Sung Wook “Terima kasih”



Kang Sung Wook dan Jung Won Tae sudah duduk mabuk-mabukkan bersama dengan beberapa wanita cantik. Mereka terlihat bersenang-senang dengan kehadiran para wanita yang menghibur mereka. Kang Sung Wook “Harus kuakui. Aku sudah kalah”. Jung Won Tae “Ketua. Tidak ada yang menang ataupun kalah diantara kita. Jika kita saling berjabat tangan, permainannya akan berakhir”. Jung Won Tae dan Kang Sung Wook saling berjabat tangan lalu tertawa



Ji Hyuk sedang menjalani penyelidikan lagi. Jaksa Yong “Wah, baju itu cocok sekali untukmu. Baju itu tidak cocok bagi orang yang baru pertama kali memakainya”. Ji Hyuk “Sudahlah, kita mulai saja”. Jaksa Yong “Kau sudah mengakui semua tuduhan itu. Kau bahkan memanggilku brengsek. Jadi kau takkan memintaku memotong masa tahananmu, kan? Sesuai aturan hukum yang ada aku akan menghukummu sesuai dengan perbuatanmu”. Ji Hyuk “Jaksa Yong. Ada yang ingin kukatakan”. Jaksa Yong “Silahkan”. Ji Hyuk “Di suatu tempat diluar sana, ada orang tua kandungku. Aku bersumpah demi nama mereka. Yang akan kukatakan padamu ini adalah yang sebenarnya”. Ji Hyuk dan Jaksa Yong memasang wajah serius mereka




Jaksa Yong berlari menemui Jaksa Jung Won Tae yang sedang berbicara di telepon (Kayaknya lagi telponan sama Kang Sung Wook). Jaksa Jung menutup pembicaraan di teleponnya “Ada apa?”. Jaksa Yong “oal kasus korupsi Hyun Sung bukanlah kasus korupsi biasa. Ada kejahatan berat dalam kasus itu. Jika sampai berita ini tersebar Hyun Sung akan jatuh. Aku tahu kalau ada sesuatu yang tidak beres. Sekarang, semuanya jadi masuk akal”. Jaksa Jung “Jaksa Yong. Perusahaan besar di negara ini dan persentase kekayaan yang mereka punya menurutmu berapa?”. Jaksa Yong “Apa?”. Jaksa Jung “Meskipun korupsi kita tidak mampu menghancurkan sebuah rumah. Kerjamu bagus. Dengan itu saja, aku yakin kita sudah mengirimkan pesan yang jelas pada mereka. Sekarang, mereka yang akan melakukannya sendiri. Mereka yang akan menyelesaikannya. Maka, tugas kita sudah selesai. Ayo kita makan siang”. Jaksa Yong “Pak, kita harus menyelidiki kasus ini lebih jauh”. Jaksa Jung “Kita mau makan apa? Di sini makanannya tidak banyak. Bukankah kau bisa gila kalau makan makanan yang sama setiap hari?”. Jaksa Yong “Sedikit”. Jaksa Jung “Benarkan? Sekarang hanya soal waktu”


Seorang Jaksa masuk ke dalam ruang penyelidikan Ji Hyuk. Ia memperkenalkan diri sebagai Jaksa No Jae Gu yang akan menggantikan Jaksa Yong dan akan menangani kasus Ji Hyuk. Ji Hyuk “Jaksanya diganti? Tapi kenapa?”. Jaksa No “Kim Ji Hyuk. Grup Hyun Sung menuntutmu karena kasus penipuan”. Ji Hyuk “Apa katamu?”. Jaksa No “Kau mau bicara dengan pengacaramu?”




Seorang Pengacara masuk. Pengacara itu “Kau mengenalku, kan? Kau tidak mengenalku? Aku bekerja sebagai tim pengacara dari Hyun Sung sampai sekarang. Kita sering bertemu”. Ji Hyuk “Aku tidak meminta bantuanmu”. Pengacara itu “Kau meminta pengacara umum, kan? Aku juga bekerja sebagai pengacara umum. Kebetulan sekali, kan?”. Ji Hyuk “Apa maumu?”. Pengacara itu “Kantor Kejaksaan sudah mengajukan beberapa bukti penting”. Ji Hyuk “Bukti?”. Pengacara itu “Belum lama ini uang dalam jumlah yang besar ada dalam rekeningmu”. Ji Hyuk “Apa?”. Ji Hyuk mengingat Dong Suk yang memintanya untuk menyimpan uang itu. Ji Hyuk “Kang Dong Suk, brengsek”. Pengacara itu “Aku langsung saja. Akui tuduhan penipuan itu. Maka aku akan membantumu bebas dengan masa percobaan”. Pengacara itu menunjukkan sebuah kertas pada Ji Hyuk “Dan mereka menawarkan sebesar ini untuk masalahmu”. Ji Hyuk memukul pegacara itu “Kembalikan itu pada pemilik yang memberimu makan. Aku pasti akan membuat kalian menyesal”. Ji Hyuk di bawa keluar dari ruangan penyeledikan karena tidak berhenti memukul pengacara itu



Hong Dal Sook dan Dae Sub melihat berita baru tentang Ji Hyuk yang di tuntut untuk penipuan karena telah menggelapkan banyak uang. Hong Dal Sook “Astaga, dasar keparat! Kenapa mereka masih tega melakukannya?”. Dae Sub “Dasar keparat, keterlaluan!”

Mi Ra juga melihat berita tentang Ji Hyuk. Mi Ra “Tidak mungkin”




Beberapa karyawan Hyung Sung mulai bercerita tentang Ji Hyuk yang terlihat seperti preman. Goo Duk Kyu dan Yoo Jae lewat di depan meraka dan merekapun berhenti bercerita. Yoo Jae “Aku juga benar-benar tertipu. Kupikir dia benar-benar bekerja demi perusahaan”. Goo Duk Kyu “Memang benar kalau dia sudah bekerja keras”. Yoo Jae “Dia menggelapkan uang perusahaan”. Goo Duk Kyu “Aku juga tidak tahu soal itu. Kurasa dia tidak berusaha menipu semua orang”. Yoo Jae “Kenapa kau masih membelanya? Apa hubunganmu dengannya semakin membaik?”. Goo Duk Kyu “Coba kau berpikir. Diantara para Presdir yang kau tahu dan dengar dibandingkan dengan Presdir Kang Ji Hyuk kau tahu siapa yang mau bekerja keras demi karyawannya? Kau pernah mendengar orang seperti dia?”. Yoo Jae “Kalau itu...”. Goo Duk Kyu “Ada atau tidak?”. Goo Duk Kyu memegang tangan Yoo Jae dan meletakkan tangan Yoo Jae di dada Yoo Jae “Letakkan tanganmu di sini dan katakan yang sejujurnya. Bukankah Presdir Kang Ji Hyuk itu yang terbaik? Benarkan ?”. Yoo Jae “Ya kau benar”




Dong Suk lewat di dekat Goo Duk Kyu dan Yoo Jae. Goo Duk Kyu dan Yoo Jae member salam pada Dong Suk. Dong Suk “Senang bertemu kalian. Sepertinya aku yang akan mengambil alih Hyun Sung Distribusi lagi. Aku membutuhkan bantuan kalian”. Yoo Jae member hormat 90 derajat “Tidak perlu sungkan. Suatu kehormatan bagiku bisa membantu anda lagi”. Dong Suk pergi dan Goo Duk Kyu menyinggung Yoo Jae “Suatu kehormatan bagiku bisa membantu anda lagi”. HAHAHAH kayaknya Goo Duk Kyu gak suka sama Dong Suk




Dong Suk membuang semua barang-barang Ji Hyuk yang ada di ruangannya. Mi Ra masuk ke ruangan itu. Mi Ra melihat footprint yang ia buat untuk Ji Hyuk. Dong Suk “Bukankah sekarang rasanya semua sudah kembali normal?”. Mi Ra “Kau sudah bertindak terlalu jauh”. Dong Suk “Apa maksudmu?”. Mi Ra “Kau yang sudah mengatur tuduhan penipuan itu”. Dong Suk “Kau membicarakan pria itu lagi? Apa hanya dia yang kau pikirkan?”. Mi Ra “Kau yang membuatku memikirkannya. Bukankah kau yang bilang sendiri? Kau akan menyewa pengacara untuk mengurus semuanya”. Dong Suk “Tapi dia sudah mengetahui semuanya. Bahkan dia tahu kalau kita sudah mencoba mengambil jantungnya”. Mi Ra “Itu saat dia dinyatakan mati otak. Kita tidak punya pilihan, kan?”. Dong Suk “Tapi, semuanya menjadi rumit. Kita tidak punya pilihan, dan untukmu, ini bukan masalahmu. Kau tidak boleh melakukan hal itu padanya. Kau juga takkan terancam. Kenapa kau masih mempedulikannya?”. Mi Ra memegang footprint yang ia buat untuk Ji Hyuk “Ini aku yang memberikan padanya. Karena aku tahu yang sebenarnya aku sendiri yang menyerahkan benda ini padanya”. Dong Suk “Kau melakukannya demi aku”. Mi Ra “Saat kau kembali dari China kupikir kau akan mengembalikan semuanya seperti semula. Aku yakin Dong Suk yang kucintai lebih mampu mengurus semuanya itu.Tapi kau yang sekarang….”. 




Dong Suk marah dan membanting footprint yang Mi Ra buat. Dong Suk “Jadi, sekarang apa maumu, hah? Karena jantung yang buruk ini ayahku menjadikan dia anaknya dan kita menunjuk dia sebagai Presiden agar dia yang menanggung semuanya. Setelah itu kita menemui dia lagi dan bilang kalau kita sudah menjebaknya? Lalu, bagaimana dengan keluargaku? Apa kau senang kalau melihat keluargaku dipenjara? Mi Ra. Kau juga akan segera menjadi anggota keluargaku, kan?Maka kau akan menemui banyak orang seperti Kim Ji Hyuk. Dalam beberapa hal kau butuh usaha dari orang-orang dibawahmu. Kita tidak bisa memikirkan setiap orang yang tidak berguna”

3 komentar: