Ji Hyuk keluar dari kantor kejaksaan dan melihat banyak wartawan sudah menunggunya. Para wartawan meminta Ji Hyuk untuk berbicara. Ji Hyuk “Aku Presdir Kang Ji Hyuk dari Hyun Sung Distribusi .Aku yang akan menghadapi semua tuduhan yang dijatuhkan Kantor Kejaksaan padaku. Aku mengakui semua kesalahanku dan aku akan menerima hukumannya. Maafkan semua kesalahanku. Bagaimanapun juga aku yakin ini semua karena kesalahanku. Karena kesalahanku ini aku tidak mau citra Grup Hyun Sung tercemar”
Kang Sung Wook masih menyaksikan berita Ji Hyuk. Kang Sung
Wook “Dia sangat perhatian, kan? Yang dikatakan Dong Suk memang benar, kan?”.
Sang Ho “Ya, dia benar”
Goo Duk Kyu dan karyawan yang lainnya juga melihat berita
tentang Ji Hyuk. Karyawan D “Bagaimana nasib Presdir sekarang? Apa dia akan
dipenjara?”. Yoo Jae “Karena dia sudah menyatakan semua kesalahannya pada
masyarakat sekarang semuanya sudah berakhir”. Karyawan E “Aneh. Dia sepertinya
takkan tega melakukan hal semacam itu”. Goo Duk Kyu “ Astaga, dia benar-benar
misterius. Dia juga bodoh, kan?”
Ji Hyuk membaca hasil tes DNA yang di berikan Jin Ah dan
membandingkan dengan hasil tes yang Mi Ra berikan sebelumnya
Ji Hyuk datang ke rumah Mi Ra. Mi Ra “Presiden”. Ji Hyuk
“Lama tak bertemu. Bisa kita bicara sebentar?”. Mi Ra “Ya. Sebenarnya aku mau
menelepon anda”. Ji Hyuk masuk ke rumah Mi Ra. Mi Ra “Kenapa anda bicara
seperti itu di media?Anda…”. Ji Hyuk “Aku akan menjelaskannya nanti. Pertama
kau bisa melihatnya?”. Mi Ra melihat hasil tes DNA yang Ji Hyuk bawa. Ji Hyuk “Yang
ini kau yang memberikannya padaku dan yang satunya Jin Ah yang memberikannya
padaku hari ini. Tapi, isinya sangat berbeda. Sangat berlawanan. Sudah jelas,
yang diberikan Jin Ah padaku ini palsu, kan? Tapi, meskipun kelihatannya palsu,
isinya terlalu masuk akal”.
Ji Hyuk mengambil lagi hasil tes DNA yang dipegang Mi Ra. Ji
Hyuk “Karena aku mendapatkan yang satu ini darimu seharusnya hasilnya lebih
akurat. Tapi kalau yang ini asli kenapa hasilnya bisa sangat berbeda? Yang mana
yang salah?”. Mi Ra “Maafkan aku”. Ji Hyuk “Apa maksud permintaan maafmu itu?”.
Mi Ra “Yang kuberikan padamu itulah yang palsu, Presiden”. Ji Hyuk “Tidak
mungkin. Omong kosong macam apa ini? Tidak mungkin kau tega membohongiku”. Mi
Ra menitikkan air matanya “Aku... Aku sudah membohongi anda”. Ji Hyuk “Tidak
mungkin. Tidak. Seberapa keras aku memikirkannya ini tidak masuk akal. Tidak
ada alasan bagi orang kaya itu untuk muncul didepanku sebagai ayahku. Agar bisa
membohongiku tidak mungkin seluruh keluarga itu sangat baik padaku. Tidak
mungkin. Ini tidak benar, kan? Benar begitu, kan?. Mi Ra menangis dan terus
meminta maaf pada Ji Hyuk. Ji Hyuk “Kau ini kenapa? Kenapa kau terus bilang
maaf? Sebenarnya apa? Kau berbohong soal apa?”. Mi Ra “nda bukanlah keluarga
mereka. Dokumen yang kuberikan pada anda itu palsu”. Ji Hyuk “Keluargaku sudah
membohongiku dan kau juga membohongiku? Tidak mungkin. Mereka itu keluargaku.
Apapun yang kau katakan, mereka itu keluargaku! Katakan kalau ini semua tidak
benar. Tidak mungkin kau tega membohongiku. Sudah kubilang kaulah satu-satunya
yang bisa kupercaya. Ini tidak benar, kan? Kumohon katakan ini tidak benar!
Jo Bum Shik dan anak buahnya belum berhasil menangkap Dae Sub. Dae Sub bersembunyi di balik tumpukkan kayu, ia keluar dari tempat persembunyiannya saat melihat Jo Bum Shik dan anak buahnya sudah menjauh
Ji Hyuk menagis
“Mereka semua menangis melihatku, Ayah dan ibuku. Dong Suk sangat sayang
padaku. Tidak mungkin. Tidak mungkin”.
Mi Ra “Presiden”. Ji Hyuk “Kau tahu berapa lama aku mencari keluargaku? Kau
tahu betapa rindunya aku pada keluargaku? Aku tidak mau kehilangan mereka
seperti ini. Mereka itu keluargaku. Mereka pasti keluargaku”. Mi Ra “Presiden”.
Ji Hyuk “Jangan mendekat. Kita bicarakan nanti. Aku tidak bisa mempercayai
ucapanmu. Kau akan memeriksanya lagi dan kau akan memeriksanya sekali lagi.
Setelah itu, barulah kita bisa bicara”. Ji Hyuk keluar dari rumah Mi Ra
Ji Hyuk duduk dan menangis. Dia menjawab telepon yang masuk
“Ada apa?”. Dae Sub “Hyung. Kau harus kesini sekarang juga. Kau harus kesini
dan mendengarkan pembicaraan mereka. Ada bukti kalau kau sudah dibohongi”. Ji
Hyuk “Kau dimana?”. Dae Sub “Ada tanah kosong dibelakang SD Goo Chang ada
kontainer di sana”. Bum Shik mengambil telepon Dae Sub sehingga Dae Sub tidak
bisa melanjutkan kata-katanya. Bum Shik memukul Dae Sub “Dasar kurang ajar”.
Ji Hyuk khawatir karena Dae Sub tidak berbicara lagi “Dae Sub! Dae Sub! Dae
Sub!”
Di tempat lain Jaksa Yong sudah mendapatkan surat
penangkapan untuk Ji Hyuk dan menyuruh bawahannya untuk segera menangkap Ji
Hyuk
Ji Hyuk segera pergi ke tempat Dae Sub. Dae Sub sudah babak
belur dan ditahan di Mabes Bum Shik. Bum Shik “Lee Dae Sub. Apa yang sudah
kau temukan? Masalah penting apa sampai kau harus menelepon si landak itu, hah?
Katakan. Cepat katakan, brengsek! Kau tidak mau mengatakannya? Astaga, darahmu
banyak sekali? Kalau kau mati begitu saja, ini takkan menyenangkan. Aku tidak
pernah bisa mengerti kenapa banyak orang yang sangat setia. Saat mereka tahu
kalau mereka akan mati karena kesetiaan mereka”. Bum Shik akan memukul Dae Sub
lagi dengan sebuah tongkat baseball tapi Ji Hyuk masuk dan menghentikan Bum
Shik.
Ji Hyuk dengan mudahnya melumpuhkan Bum Shik dan anak
buahnya bahkan Ji Hyuk membalikkan keadaan dengan mengikat Bum Shik dan anak
buahnya (Ji Hyuk jago banget yah??). Ji Hyuk mendengarkan rekaman yang disimpan Bum Shik. Ia akhirnya mengetahui bahwa ia hanya dimanfaatkan untuk mendapatkan
Jantungnya. Ji Hyuk sangat marah dan berniat untuk menemui Keluarga Kang. Dae
Sub menahan Ji Hyuk “Apa yang akan kau lakukan?”. Ji Hyuk “Aku akan membunuh
mereka semua”. Dae Sub “Aku ikut denganmu”. Ji Hyuk mendorong Dae Sub “Jangan
ikut campur. Ini masalahku”. Ji Hyuk pergi dan meninggalkan Dae Sub
Ji Hyuk mengingat semua perlakuan dari Kang Sung Wook, Dong
Suk dan Mi Ra kepadanya. Ia melajukan mobilnya menuju rumah keluarga Kang
Sang Ho melaporkan tentang surat penangkapan Ji Hyuk yang
telah keluar pada Kang Sung Wook. KanG Sung Wook “Wah, cukup cepat, ya? Malam
ini aku bisa tidur nyenyak, kan?”. Jin Ah masuk “Ayah! Dia itu gadungan, kan?”.
Kang Sung Wook “Apa? Siapa yang gadungan?”. Jin Ah “Kang Ji Hyuk ! Siapa yang
sudah menciptakan semua ini? Ayah?”. Kang Sung Wook “Apa maksudmu?”. Jin Ah
“Aku sudah melakukan tes DNA. Dia tidak ada hubungan darah dengan kita. Apa aku
ini anak adopsi Ayah dan dia itu putra kandung Ayah?”. Kang Sung Wook “Kau juga
sudah memberitahu dia?”. Jin Ah “Sudah. Aku sudah bilang padanya kalau dia
bukan keluarga kita”. Kang Sung Wook meneriaki Jin Ah. Sang Ho “Nona. Apa dia
mempercayai ucapan anda?”. Jin Ah “Mungkin masih belum. Tapi hasilnya sangat
akurat, jadi bukankah dia akan segera menyadarinya?”
Mi Ra mencoba menghubungi Ji Hyuk tapi tidak bisa sehingga
ia menelepon Dong Suk. Mi Ra “Halo Dong Suk?”. Dong Suk “Ada apa?”. Mi Ra “Kim Ji
Hyuk sudah tahu semuanya”. Dong Suk “Apa?”. Ji Hyuk masuk dan menatap Dong Suk
dengan punuh kebencian. Dong Suk memberitahu Mi Ra bahwa Ji Hyuk sudah berada
di rumahnya. Mi Ra “Katakan saja kau menyesal”. Dong Suk “Aku?”. Mi Ra “Orang
itu mungkin akan melakukanhal yang gila. Sungguh. Jika kau minta maaf padanya
dia mungkin akan tenang. Dong Suk, kumohon. Jika dia ada di sana, biarkan aku
yang bicara padanya. Aku akan memohon padanya”. Dong Suk “Kau tidak perlu
melakukannya. Aku akan mengurusnya”. Dong Suk menutup teleponnya dan membuat Mi
Ra khawatir
Ji Hyuk “Kau juga sudah tahu?”. Dong Suk “Apa?”. Ji Hyuk
“Orang yang menginginkan Jantungku itu kau, kan?”. Dong Suk “Bisa dibilang
bukan aku yang menginginkannya, tapi tubuhku yang lebih membutuhkan jantung
itu”. Ji Hyuk “Kenapa aku? Orang yang dibesarkan tanpa keluarga kau bahkan
masih punya keluarga. Kenapa harus aku?”. Dong Suk “Pada akhirnya, kami tak
menerima apapun darimu. Bukankah sebaliknya kami memberimu lebih banyak? Kami
mengijinkanmu menikmati rasanya punya keluarga meskipun hanya sebentar. Kami
juga memberimu uang dan jabatan. Kami sudah memberikan semua yang kau impikan
sepanjang hidupmu”. Ji Hyuk “Kau tidak mengambil apapun dariku?”. Dong Suk “Kau
yang mengatakannya sendiri. Kau tidak punya apa-apa. Kami memberikannya padamu
sementara dan mengambilnya. Kau tidak kehilangan apa-apa”.
Ji Hyuk mengeluarkan
sebuah benda dari saku jasnya (Pisau??) “Lebih baik kalau kau merobek dadaku
dan mengambil jantungku. Kau sudah mengambil sesuatu yang paling berharga
bagiku”. Dong Suk “Lalu? Kau kesini untuk membunuhku?”. Ji Hyuk mendekat ke
arah Dong Suk “Karena kau sudah menipuku sampai seperti ini, kau juga…”. Dong
Suk “Kalau begitu, tusuk saja. Kau tahu apa yang biasanya dilakukan pecundang
sepertimu? Kalian semua akan mengancam dengan memegang pisau seperti kau
sekarang. Kenapa? Karena hanya cara itulah yang kalian ketahui. Otak kalian
kosong. Kalian tidak punya apa-apa”. Ji Hyuk yang emosi mendengar kata-kata
Dong Suk, ia mendorong Dong Suk dan menahan Dong Suk dengan mengarahkan Pisau
yang ia pegang. Dong Suk “Tusuk aku. Bunuh aku dengan satu serangan. Aku masih
hidup setelah aku mendapatkan jantung yang baru. Jika aku mampu bertahan sekali
lagi maka suatu saat nanti aku pasti akan membunuhmu”
Kang Sung Wook datang dan menghentikan Ji Hyuk yang akan
menusuk Dong Suk. Kang Sung Wook “Ji Hyuk. Bukan Dong Suk pelakunya. Aku yang
merencanakan semuanya. Aku yang menyuruh dia melakukannya. Demi menyelamatkan
putraku aku ya ng mengatur semuanya. Jadi kumohon…”. Ji Hyuk “Kenapa kau tega
melakukannya? Kau juga bilang kau adalah ayahku. Kau menggandeng tanganku dan
kau menangis didepanku. Kau bilang kau ini ayahku”. Sang Ho mendorong Ji Hyuk
yang lengah dan para pengawal Kang Sung Wook membawa Ji Hyuk keluar dari rumah
keluarga Kang. Ji Hyuk “Lepaskan aku, brengsek! Aku akan membunuh kalian semua
Aku takkan pernah memaafkan kalian. Lepaskan aku, brengsek!”. Dong Suk berdiri
melihat Ji Hyuk yang telah di bawa keluar “Astaga, kakakku yang malang”
Ji Hyuk sudah di borgol oleh dua orang Jaksa yang datang
untuk menahannya. Mi Ra sampai di rumah keluarga Kang dan melihat Ji Hyuk yang
sudah di borgol. Ia mengejar Ji Hyuk yang masuk ke dalam mobil kepolisian. Mi
Ra “Presiden. Presiden. Tunggu ! Presiden”
Ji Hyuk berbimpi buruk tentang Kang Sung Wook dan Dong Suk yang mencekik lehernya. Ia bangun
dan menangis mengingat semua yang telah dialaminya (Kasihan banget Ji Hyuk)
Keluarga Kang sedang makan bersama. Jin Ah tertawa
memikirkan sesuatu. Jin Ah menirukan gaya berbicara ibunya “Tiap kali kami
mengingatmu, hati kami hancur. Kami selalu mengingatmu, Ji Hyuk. Benar-benar
gila”. Dong Suk “Apa yang kau lakukan?”. Jin Ah “Ibu sendiri yang bilang
begitu. Saat kami bertemu dengannya akting Ibu sangat hebat”. Dong Suk “Apa itu
benar, Bu? Menakjubkan”. Jin Ah “Bukankah ini sangat lucu?”. Kang Sung Wook “Apanya
yang lucu?”. Jin Ah “Aku tidak tahu kalau seluruh keluargaku pandai berakting.
Kenapa kalian juga tega membohongi puteri kalian sendiri? Kau juga berbakat.
Kenapa kau tidak memulai debutmu sebagai aktor saja?”. Dong Suk “Entahlah”. Jin
Ah “Kalau hanya kita saja apa perlu kita membuat film pendek? Judulnya selokan,
keluarga selokan. Bagaimana? Selokan seribu kali lebih kotor daripada sampah.
Pas sekali”. Kang Sung Wook “Sudah cukup, hentikan!”. Jin Ah “Benar-benar
menjijikkan”. Jin Ah berdiri dari meja makan dan kembali ke kamarnya. Choi Yoon
Jung “Kau pikir kami melakukannya karena itulah yang kami inginkan? Kami punya
alasan...”. Kang Sung Wook “Sudah cukup. Makan saja”. Choi Yoon Jung “Jangan
khawatir dengan ucapan Jin Ah. Dia marah karena hanya dia yang tidak tahu
apa-apa”. Dong Suk “Aku mengerti ibu”
Mi Ra datang ke kantor polisi untuk menemui Ji Hyuk tapi Ji
Hyuk tidak ingin bertemu Mi Ra. Mi Ra berpapasan dengan Hong Dal Sook dan juga
Dae Sub yang baru datang ke kantor polisi. Mi Ra memberi salam pada Hong Dal
Sook. Dae Sub “Apa itu menyenangkan? Karena dia itu naïf menyenangkan sekali
kalau kalian mempermainkan dia, kan?”. Hong Dal Sook “Dae Sub. Dia mungkin
tidak tahu”. Dae Sub “Bibi. Dia juga ikut mengatur semuanya. Dari satu sampai
sepuluh mereka sudah merencanakan dan mempermainkan kita. Kita sudah
dipermainkan oleh mereka. Dia juga salah satu orang yang mempermainkan kita.
Mulai sekarang, jangan pura-pura bersikap baik. Aku bisa meludahimu”. Hong Dal
Sook “Itu tidak benar, kan? Ucapannya barusan itu tidak benar, kan?”. Mi Ra
menundukkan kepalanya dan tidak bisa menjawab pertanyaan Hong Dal Sook
Ji Hyuk menenangkan Hong Dal Sook bahwa ia akan segera
keluar dari penjara. Dae Sub “Tentu saja. Mereka semua yang sudah merencanakan
semua ini”. Hong Dal Sook “Karena kau tidak bersalah, kau akan dibebaskan, tapi
bagaimana perasaanmu? Aku khawatir perasaanmu akan terluka”. Ji Hyuk “Ayolah,
Bu. Ini bukan yang pertama ataupun kedua kalinya. Jangan cemas. Siapa aku, hah?
Aku ini landak, Ibu tahu? Aku ini sudah sering ditendang dan diinjak-injak,
jadi aku sudah terbiasa. Selain itu aku pasti akan membuat mereka menyesali
perbuatan mereka. Yang sudah mereka semua lakukan padaku aku pastikan mereka
akan menyesal”. Hong Dal Sook “Astaga”. Dae Sub “So Mi Ra tadi kesini, kan? Dia
hanya akan membuatmu lebih marah. Wanita tak tahu malu macam apa dia itu?
Beraninya dia muncul kesini?”
Mi Ra berjalan pulang, ia masih mengingat kata-kata Dae Sub
saat di kantor polisi
Kang Sung Wook “Sekarang, dia sudah tahu sampai sejauh mana
? Apa dia sudah tahu kalau kita berusaha mendapatkan jantungnya?”. Sang Ho
“Mengingat tindakannya kemarin sampai seperti itu mungkin sudah banyak yang dia
ketahui.”. Kang Sung Wook “Tidak perlu khawatir. Meskipun dia sudah tahu, kita
bisa membuat itu menjadi informasi yang
tidak berguna. Aku hanya tinggal berlutut lagi. Sial”
Kang Sung Wook berlutut dan meminta maaf di depan Jung Won
Tae. Jung Won Tae “Kenapa anda begini, Ketua Kang? Tampaknya kau tidak mabuk
sekarang. Kenapa tiba-tiba anda begini? Jika anda begini aku merasa sangat tidak
enak”. Kang Sung Wook “Aku sudah bersikap buruk. Kumohon biarkan saja”. Jung
Won Tae “Astaga, aku tidak mengerti kenapa anda begini. Aku tidak tahu harus
berbuat apa sekarang”. Kang Sung Wook “Aku mohon pada anda, Jaksa Agung”. Jung
Won Tae “Baiklah. Aku akan menutup penyelidikannya. Sekarang, kumohon
berdirilah”. Kang Sung Wook “Terima kasih”
Kang Sung Wook dan Jung Won Tae sudah duduk mabuk-mabukkan
bersama dengan beberapa wanita cantik. Mereka terlihat bersenang-senang dengan
kehadiran para wanita yang menghibur mereka. Kang Sung Wook “Harus kuakui. Aku
sudah kalah”. Jung Won Tae “Ketua. Tidak ada yang menang ataupun kalah diantara
kita. Jika kita saling berjabat tangan, permainannya akan berakhir”. Jung Won
Tae dan Kang Sung Wook saling berjabat tangan lalu tertawa
Ji Hyuk sedang menjalani penyelidikan lagi. Jaksa Yong “Wah,
baju itu cocok sekali untukmu. Baju itu tidak cocok bagi orang yang baru
pertama kali memakainya”. Ji Hyuk “Sudahlah, kita mulai saja”. Jaksa Yong “Kau
sudah mengakui semua tuduhan itu. Kau bahkan memanggilku brengsek. Jadi kau
takkan memintaku memotong masa tahananmu, kan? Sesuai aturan hukum yang ada aku
akan menghukummu sesuai dengan perbuatanmu”. Ji Hyuk “Jaksa Yong. Ada yang
ingin kukatakan”. Jaksa Yong “Silahkan”. Ji Hyuk “Di suatu tempat diluar sana, ada
orang tua kandungku. Aku bersumpah demi nama mereka. Yang akan kukatakan padamu
ini adalah yang sebenarnya”. Ji Hyuk dan Jaksa Yong memasang wajah serius
mereka
Jaksa Yong berlari menemui Jaksa Jung Won Tae yang sedang
berbicara di telepon (Kayaknya lagi telponan sama Kang Sung Wook). Jaksa Jung
menutup pembicaraan di teleponnya “Ada apa?”. Jaksa Yong “oal kasus korupsi Hyun
Sung bukanlah kasus korupsi biasa. Ada kejahatan berat dalam kasus itu. Jika
sampai berita ini tersebar Hyun Sung akan jatuh. Aku tahu kalau ada sesuatu yang
tidak beres. Sekarang, semuanya jadi masuk akal”. Jaksa Jung “Jaksa Yong. Perusahaan
besar di negara ini dan persentase kekayaan yang mereka punya menurutmu berapa?”.
Jaksa Yong “Apa?”. Jaksa Jung “Meskipun korupsi kita tidak mampu menghancurkan
sebuah rumah. Kerjamu bagus. Dengan itu saja, aku yakin kita sudah mengirimkan
pesan yang jelas pada mereka. Sekarang, mereka yang akan melakukannya sendiri. Mereka
yang akan menyelesaikannya. Maka, tugas kita sudah selesai. Ayo kita makan
siang”. Jaksa Yong “Pak, kita harus menyelidiki kasus ini lebih jauh”. Jaksa
Jung “Kita mau makan apa? Di sini makanannya tidak banyak. Bukankah kau bisa
gila kalau makan makanan yang sama setiap hari?”. Jaksa Yong “Sedikit”. Jaksa
Jung “Benarkan? Sekarang hanya soal waktu”
Seorang Jaksa masuk ke dalam ruang penyelidikan Ji Hyuk. Ia
memperkenalkan diri sebagai Jaksa No Jae Gu yang akan menggantikan Jaksa Yong
dan akan menangani kasus Ji Hyuk. Ji Hyuk “Jaksanya diganti? Tapi kenapa?”.
Jaksa No “Kim Ji Hyuk. Grup Hyun Sung menuntutmu karena kasus penipuan”. Ji
Hyuk “Apa katamu?”. Jaksa No “Kau mau bicara dengan pengacaramu?”
Seorang Pengacara masuk. Pengacara itu “Kau mengenalku, kan?
Kau tidak mengenalku? Aku bekerja sebagai tim pengacara dari Hyun Sung sampai
sekarang. Kita sering bertemu”. Ji Hyuk “Aku tidak meminta bantuanmu”.
Pengacara itu “Kau meminta pengacara umum, kan? Aku juga bekerja sebagai
pengacara umum. Kebetulan sekali, kan?”. Ji Hyuk “Apa maumu?”. Pengacara itu “Kantor
Kejaksaan sudah mengajukan beberapa bukti penting”. Ji Hyuk “Bukti?”. Pengacara
itu “Belum lama ini uang dalam jumlah yang besar ada dalam rekeningmu”. Ji Hyuk
“Apa?”. Ji Hyuk mengingat Dong Suk yang memintanya untuk menyimpan uang itu. Ji
Hyuk “Kang Dong Suk, brengsek”. Pengacara itu “Aku langsung saja. Akui tuduhan
penipuan itu. Maka aku akan membantumu bebas dengan masa percobaan”. Pengacara
itu menunjukkan sebuah kertas pada Ji Hyuk “Dan mereka menawarkan sebesar ini untuk
masalahmu”. Ji Hyuk memukul pegacara itu “Kembalikan itu pada pemilik yang
memberimu makan. Aku pasti akan membuat kalian menyesal”. Ji Hyuk di bawa keluar
dari ruangan penyeledikan karena tidak berhenti memukul pengacara itu
Hong Dal Sook dan Dae Sub melihat berita baru tentang Ji Hyuk
yang di tuntut untuk penipuan karena telah menggelapkan banyak uang. Hong Dal
Sook “Astaga, dasar keparat! Kenapa mereka masih tega melakukannya?”. Dae Sub “Dasar
keparat, keterlaluan!”
Mi Ra juga melihat berita tentang Ji Hyuk. Mi Ra “Tidak
mungkin”
Beberapa karyawan Hyung Sung mulai bercerita tentang Ji Hyuk
yang terlihat seperti preman. Goo Duk Kyu dan Yoo Jae lewat di depan meraka dan
merekapun berhenti bercerita. Yoo Jae “Aku juga benar-benar tertipu. Kupikir
dia benar-benar bekerja demi perusahaan”. Goo Duk Kyu “Memang benar kalau dia
sudah bekerja keras”. Yoo Jae “Dia menggelapkan uang perusahaan”. Goo Duk Kyu “Aku
juga tidak tahu soal itu. Kurasa dia tidak berusaha menipu semua orang”. Yoo
Jae “Kenapa kau masih membelanya? Apa hubunganmu dengannya semakin membaik?”.
Goo Duk Kyu “Coba kau berpikir. Diantara para Presdir yang kau tahu dan dengar dibandingkan
dengan Presdir Kang Ji Hyuk kau tahu siapa yang mau bekerja keras demi
karyawannya? Kau pernah mendengar orang seperti dia?”. Yoo Jae “Kalau itu...”.
Goo Duk Kyu “Ada atau tidak?”. Goo Duk Kyu memegang tangan Yoo Jae dan
meletakkan tangan Yoo Jae di dada Yoo Jae “Letakkan tanganmu di sini dan katakan
yang sejujurnya. Bukankah Presdir Kang Ji Hyuk itu yang terbaik? Benarkan ?”.
Yoo Jae “Ya kau benar”
Dong Suk lewat di dekat Goo Duk Kyu dan Yoo Jae. Goo Duk Kyu
dan Yoo Jae member salam pada Dong Suk. Dong Suk “Senang bertemu kalian. Sepertinya
aku yang akan mengambil alih Hyun Sung Distribusi lagi. Aku membutuhkan bantuan
kalian”. Yoo Jae member hormat 90 derajat “Tidak perlu sungkan. Suatu
kehormatan bagiku bisa membantu anda lagi”. Dong Suk pergi dan Goo Duk Kyu
menyinggung Yoo Jae “Suatu kehormatan bagiku bisa membantu anda lagi”. HAHAHAH
kayaknya Goo Duk Kyu gak suka sama Dong Suk
Dong Suk membuang semua barang-barang Ji Hyuk yang ada di
ruangannya. Mi Ra masuk ke ruangan itu. Mi Ra melihat footprint yang ia buat
untuk Ji Hyuk. Dong Suk “Bukankah sekarang rasanya semua sudah kembali normal?”.
Mi Ra “Kau sudah bertindak terlalu jauh”. Dong Suk “Apa maksudmu?”. Mi Ra “Kau
yang sudah mengatur tuduhan penipuan itu”. Dong Suk “Kau membicarakan pria itu
lagi? Apa hanya dia yang kau pikirkan?”. Mi Ra “Kau yang membuatku
memikirkannya. Bukankah kau yang bilang sendiri? Kau akan menyewa pengacara
untuk mengurus semuanya”. Dong Suk “Tapi dia sudah mengetahui semuanya. Bahkan
dia tahu kalau kita sudah mencoba mengambil jantungnya”. Mi Ra “Itu saat dia
dinyatakan mati otak. Kita tidak punya pilihan, kan?”. Dong Suk “Tapi, semuanya
menjadi rumit. Kita tidak punya pilihan, dan untukmu, ini bukan masalahmu. Kau
tidak boleh melakukan hal itu padanya. Kau juga takkan terancam. Kenapa kau
masih mempedulikannya?”. Mi Ra memegang footprint yang ia buat untuk Ji Hyuk “Ini
aku yang memberikan padanya. Karena aku tahu yang sebenarnya aku sendiri yang
menyerahkan benda ini padanya”. Dong Suk “Kau melakukannya demi aku”. Mi Ra “Saat
kau kembali dari China kupikir kau akan mengembalikan semuanya seperti semula. Aku
yakin Dong Suk yang kucintai lebih mampu mengurus semuanya itu.Tapi kau yang
sekarang….”.
Dong Suk marah dan membanting footprint yang Mi Ra buat. Dong Suk “Jadi,
sekarang apa maumu, hah? Karena jantung yang buruk ini ayahku menjadikan dia
anaknya dan kita menunjuk dia sebagai Presiden agar dia yang menanggung
semuanya. Setelah itu kita menemui dia lagi dan bilang kalau kita sudah
menjebaknya? Lalu, bagaimana dengan keluargaku? Apa kau senang kalau melihat keluargaku
dipenjara? Mi Ra. Kau juga akan segera menjadi anggota keluargaku, kan?Maka kau
akan menemui banyak orang seperti Kim Ji Hyuk. Dalam beberapa hal kau butuh
usaha dari orang-orang dibawahmu. Kita tidak bisa memikirkan setiap orang yang
tidak berguna”
Aaaahhh makin seruuuu n penasaran bgt.... dong suk tampangnya alim tapi jahaattt.. kasian ji hyuk
BalasHapusKasian km oppa...
BalasHapusseru bgt big man
BalasHapus