Kang Sung Wook sedang memberikan pidatonya dan Ji Hyuk masuk
ke ruangan itu. Kang Sung Wook melihat Ji Hyuk yang masuk tapi ia tetap
melanjutkan pidatonya. Ji Hyuk berjalan ke tempat pidato Kang Sung Wook. Mi Ra melihat Ji Hyuk dengan
perasaan was-was. Ji Hyuk bertanya pada Kang Sung Wook “Ketua Kang Sung Wook. Katakan
yang sebenarnya. Apakah aku benar-benar anakmu?”. Kang Sung Wook melihat
banyaknya orang yang hadir dalam acara itu dan berbicara “Aku ingin
memperkenalkan pada kalian semua, masa depan baru yang cerah Hyun Sung Group.
Dia adalah pemimpin baru,wajah baru Hyun
Sung. Seorang pria yang akan memimpin cabang baru Hyun Sung menjadi masa depan
baru yang cerah. Izinkan aku untuk memperkenalkan pada kalian,Presiden Kang Ji
Hyuk”.
Semua orang, memberi tepuk tangan pada Ji Hyuk. Sang Ho
sangat kaget mendengar kata-kata Kang Sung Wook sedangkan Ji Hyuk tidak harus
berbuat apa. Jin Ah yang hadir di tempat itu juga tidak percaya dengan apa yang
ia dengar “Ini sudah gila”. Myung Ho (Tunangan Jin Ah) “Dia pasti benar-benar
keluargamu”.
Kang Sung Wook melanjutkan pidatonya “Bukannya Presiden Kang
Dong Suk yang jauh di Amerika, kami percaya bahwa dia akan memimpin bagian
Distribusi Hyun Sung ke arah yang lebih tepat. Terima kasih”. Semua orang
bertepuk tangan. Kang Sung Wook memegang Ji Hyuk “Ini adalah hadiahku untuk
semua kesulitan yang telah kau lewati”.
Kang Sung Wook menuangkan minuman dan memberikannya pada Ji
Hyuk tapi Ji Hyuk tidak menerima minuman itu. Kang Sung Wook “Aku sudah dengar
dari Manager Do. Kau pergi ke rumah saat Jin Ah sedang sendiri di rumah.
Tentang apa itu?. Ji Hyuk “Kenapa kau melakukan ini padaku?”. Kang Sung Wook
“Ji Hyuk kau adalah puteraku”. Ji Hyuk “Puteramu? Aku sudah hidup di tempat
kotor sampai sekarang, kenapa kau memberikanku gelar seperti itu? Apakah itu
masuk akal untukmu? Mulai dari sekarang jangan main-main denganku”. Kang Sung
Wook “Apapun yang kau katakan aku adalah ayahmu”. Ji Hyuk “Ayahku? Ayah?”. Ji
Hyuk membanting meja yang ada di depannya “Ayahku adalah seorang brengsek yang
telah membuangku. Jika kau mau, kau selalu bisa mengatakan hal itu padaku,
kalau kau ayahku. Kemarahan yang aku punya selama bertahun-tahun akan aku
lampiaskan padamu”
Mi Ra sudah menunggu Ji Hyuk di depan mobil Ji Hyuk. Ji Hyuk
keluar dari gedung dan berbicara pada Mi Ra “Yang kau katakan memang benar.
Seharusnya aku menghabiskan lebih banyak uang itu”. Ji Hyuk mengembalikan kunci
mobilnya pada Mi Ra dan pergi “Terima kasih atas nasihatmu”
Mi Ra mencoba mengubungi nomor telepon yang ada di hasil tes
DNA Ji Hyuk dan Kang Sung Wook tapi tidak bisa. Sang Ho datang dan berbicara
“Apakah kau mencari tau?”. Sang Ho mengambil kertas hasil DNA yang di pegang Mi
Ra “Seperti yang kau tau, kau harus melanjutkan dengan pekerjaanmu. Jika kau tidak setuju dengan….”. Mi Ra “Tentang pekerjaan… Jangan
bertanya ataupun penasaran. Aku akan mematuhi aturan itu”. Sang Ho “Kau wanita
yang sangat pintar, So Mi Ra”
Mi Ra sedang menyendiri. Mi Ra berkata pada dirinya sendiri
“Aku hanya harus melakukan pekerjaanku, itu saja yang harus aku lakukan”
Kang Sung Wook masuk di sebuah ruangan yang berisi beberapa
karyawan. Kang Sung Wook “Lama tidak bertemu. Terima kasih untuk kalian semua
yang telah bekerja di belakang layar. Hyun Sung telah berkembang sejauh ini.
Tapi, sekarang sedang terjadi masalah”
Di Tempat lain, Jaksa Jun Won Tae yang sudah dilantik
menjadi kepala kejaksaan sedang menyampaikan pidatonya “Aku diberitahu bahwa
ada pedang ditakdirku. Aku percaya itu
dan aku menjadi seorang jaksa. Seorang jaksa adalah prajurit dengan hukum
sebagai pedangnya dan berdiri disisi keadilan. Seorang prajurit yang
mengayunkan sebuah pedang melawan ketidakadilan”
Kembali ke pertemuan Kang Sung Wook dan beberapa
karyawannya. Salah seorang karyawan berbicara “Sepertinya kantor kejaksaan
sudah siap untuk menyerang Hyun Sung. Presiden Kang Dong Suk yang mewarisi
perusahaan sepertinya menjadi tujuan utama mereka”
Jung Won Tae melajutkan “Aku akan memberikan kalian pedang.
Kalian bisa mengayunkan itu terhadap seluruh korupsi di dunia ini. Terhadap
semua kejahatan di dunia ini dan korupsi perusahaan yang dilakukan untuk
keuntungan mereka sendiri. Hilangkan semuanya tanpa ampun”
Polisi sudah datang di perusahaan Hyun Sung dan mengambil
seluruh berkas yang diperlukan untuk penyelidikan. Goo Duk Kyu yang menjadi
kepala tim kelihatan pusing. Goo Duk Kyu menenangkan “Jangan gugup dan tolong
bekerja sama dengan meraka (polisi). Jangan lakukan hal yang aneh”. Choi Yoo
Jae (Belum yakin kalau abang yang satu ini namanya Yoo Jae.Heheheh) masuk “Apa
yang terjadi?”. Goo Duk Kyu “Apa maksudmu apa yang terjadi? Ini terjadi karena
kita memiliki Presiden yang tidak tau apa-apa”
Kang Sung Wook “Tentang Distribusi Hyun Sung. Kita akan
menghilangkan cabang itu. Bersamaan dengan Distribusi Hyun Sung, apa yang busuk
didalamnya juga akan menghilang. Dan orang yang akan bertanggung jawab adalah
Presiden Distribusi Hyun Sung yang sekarang. Kang Ji Hyuk akan mengambil
tanggung jawab penuh. Saat nama Distribusi Hyun Sung menghilang, Presiden
Distribusi Hyun Sung Kang Ji Hyuk akan mengadapi takdir yang sama”..CKCKCKCK
Ji Hyuk sedang mengantarkan salah seorang penumpang yang
mabuk. Ia berhenti saat melihat Jo Bum Shik (Preman yang waktu itu mukulin
Ji Hyuk di kepala) lewat dengan beberapa anak buahnya. Ji Hyuk turun dan
mengejar Jo Bum Shik .
Bum Shik lari saat ia melihat Ji Hyuk yang sudah
mendekat ke arahnya. Ji Hyuk berhasil menangkap Dong Shik. Bum Shik “Ji Hyuk
kenapa kau melakukan ini padaku?Apa yang kulakukan padamu?”. Ji Hyuk “Lalu
kenapa kau lari dariku?”. Ji Hyuk sudah mengetahui kalau orang yang mengikutinya
saat ia menuju pesta ulang tahun Hyun Sung Group adalah Bum Shik. Bum Shik
mencoba kabur dengan memukul wajah Ji Hyuk tapi Ji Hyuk berhasil melumpuhkannya
dengan beberapa pukulan dan tendangan (Ji Hyuk emang jago yay.. Ji Hyuk Oppa
JJang !!! Kekekeke). Ji Hyuk “Kau yang mengikutiku, kan?Kenapa kau mencoba mengikutiku?
Alasannya apa dan siapa yang menyuruhmu untuk melakukan itu? Siapa yang
menyuruhmu mengikutiku?”. Bum Shik “Kau membawa orangku ke kantor polisi”. Ji
Hyuk “Hanya itu alasannya?”. Bum Shik “Kau bilang kau sudah meninggalkan dunia
ini?Kau pasti sudah lupa. Kau seorang pengkhianat. Tidak mati di hari itu, kau
akan menyesal”. Anak buah Bum Shik sudah berada di belakang Ji Hyuk dengan
membawa kayu untuk memukul Ji Hyuk, saat Ji Hyuk akan memukul Bum Shik, anak
buah Bum Shik mengayunkan kayu itu ke arah Ji Hyuk tapi untungnya ada
seseorang yang menghentikan anak buah Bum Shik. Pria itu memukul anak buah Bum Shik sampai jatuh, pria itu adalah Sang Ho.
Sang Ho membatu Ji Hyuk berdiri “Apa kau tidak apa?”. Ji
Hyuk bingung “Tidak. Bagaimana kau tau tentang tempat ini?”. Sang Ho “Aku
mendapatkan perintah dari Presideng Kang untuk menjagamu tetap aman. Asisten
Manager Lee tolong bawa dia ketempatnya (rumah)”. Asis.Man. Lee “Lewat sini”.
Saat Ji Hyuk sudah pergi Sang Ho membersihkan baju Bum Shik “Apa kau terluka?”
Kang Sung Wook sedang dimake up agar kelihatan seperti orang
yang sedang sakit parah. Sang Ho datang memberi hormat. Kang Sung Wook “Apa
itu?”. Sang Ho “Itu adalah isi dari surat yang diterima oleh Ji Hyuk saat
dipanti asuhan dan bawahnya adalah rencana yang kami susun. Kami sudah mengurus
satu”. Kang Sung Wook “Sisanya akan melibatkan aku, kan?”. Sang Ho “Kalau itu
terlalu berlebihan untukmu, kami akan mencoba untuk mencari cara lain”. Kang
Sung Wook “Tidak, ini baik-baik saja. Sekarang, bahwa aku menyelamatkan dia dan
mempromosikan dia sebagai Presiden. Kita tidak bisa membuat dia curiga lagi.
Walaupun hanya untuk waktu yang singkat, dia harus percaya kalau aku adalah
ayahnya. Dengan cara itu rencanaku akan sukses. Kelihatannya aku harus
melakukan pertunjukkan yang belum pernah aku lakukan sebelumnya”
Kang Sung Wook sedang diperiksa dan berpura-pura sakit.
Detektif “Bisakah kau melepaskan maskermu?”. Perawat yang datang bersama Kang
Sung Wook melepaskan masker Kang Sung Wook. Riasan wajah yang dipakai oleh Kang
Sung Wook benar-benar membuatnya seperti orang yang sakit parah, bahkan
detektif yang memeriksanya menjadi tidak tega. Detektif “Baiklah. Ini sudah
tidak apa-apa karena aku melihat wajahnya”
Ji Hyuk sedang membersihkan piring kotor di tempat Hong Dal
Sook. Hong Dal Sook “Hey apa kau masih curiga?”. Ji Hyuk “Tidak, walaupun itu
benar, setelah semua masalah yang aku lakukan pada mereka. Apakah mereka masih
mau menemuiku?Seperti ini, kami akan kembali ke tempat kami masing-masing”.
Hong Dal Sook “Apakah itu masuk akal? Kau mudah untuk melakukan itu, tapi tidak
ada orang tua yang bisa melakukan itu. Bagaimana mungkin mereka menyerah atas
anak mereka sendiri”. Ji Hyuk “Bagaimana kau tau itu saat kau tidak memiliki
anakmu sendiri?”. Hong Dal Sook “Hey ! Apa aku harus punya anak untuk
mengetahui itu?Itu adalah kasih saying”. Ji Hyuk “Kasih sayang?Mereka tidak
punya itu”
Ji Hyuk melihat berita tentang Kang Sung Wook yang masuk RS karena
menderita pendarahan otak. Hong Dal Sook berdiri disebelah Ji Hyuk dan ikut
melihat berita itu “Astaga, Apa yang harus kau lakukan?Tidakkah kau harus
kesana?”. Ji Hyuk “Ibu, apakah itu kelihatan nyata untukmu? Orang-orang kaya,
mereka semua melakukan itu saat mereka pergi ke kantor kejaksaan. Itu adalah
cerita yang khas”. Hong Dal Sook “Tapi bagaimana kalau semua itu benar?”. Ji
Suk “Astaga, itu tidak benar jadi tidak usah khawatir. Dia baik-baik saja
beberapa hari yang lalu, Kenapa dia tiba-tiba sakit ?Dia melakukan pertunjukan
sekarang. Pertunjukan. Apakah kau tidak mencuci piring?”. Ji Hyuk menyuruh
ibunya untuk tidak percaya dan khawatir karena berita itu tapi ia sendiri
kelihatan khawatir
Ji Hyuk sedang membuang sampah dan melihat Kang Sung Wook
berhenti didepan lorong mereka. Ji Hyuk mengikuti Kang Sung Wook dari belakang.
Saat Kang Sung Wook sampai di depan toko Hong Dal Sook, Ji Hyuk berbicara “Apa
yang membawamu kesini?”. Kang Sung Wook “Ji Hyuk”
Ji Hyuk dan Kang Sung Wook sudah duduk bersama-sama. Hong
Dal Sook menyediakan makanan untuk Kang Sung Wook. Kang Sung Wook “Bisakah kau
memberikan aku Soju?”. Hong Dal Sook “Ya”. Kang Sung Wook “Ini kelihatan enak”.
Kang Sung Wook memakan makanan yang disediakan Hong Dal Sook “Mm… Sudah lama
sejak aku memakan sesuatu seperti ini”. Ji Hyuk masih belum memberikan respon
apapun pada kata-kata Kang Sung Wook. Hong Dal Sook memberikan Soju pada Kang
Sung Wook. Kang Sung Wook mengambil Soju dan menuangkanya sendiri pada gelasnya
(Seharusnya Ji Hyuk yang nuang karena Ji Hyuk lebih muda). Kang Sung Wook
menawarkan “Apa kau juga mau ?”. Ji Hyuk “Tidak usah”. Kang Sung Wook “Aku
tidak berpikir aku mengenalmu dengan cukup baik”. Ji Hyuk “Apa kau pikir kau
mengenalku dengan baik sekarang? Aku seseorang yang berpikiran sederhana. Saat
itu salah berarti salah. Aku tidak berpikir panjang, jadi selesaikan minumanmu
dan pergi”. Kang Sung Wook “Apa kau kecewa?”. Kang Sung Wook meminum soju dan
bercerita (palsu lagi deh) “Sebelum aku menikah dengan ibumu, ada wanita lain
yang aku temui. Tapi dengan wanita itu, kami harus berpisah karena ayahku tidak
menyetujui kami berdua. Kemudian aku menikahi ibumu dan kami memiliki dirimu.
Tapi, wanita yang putus denganku itu pasti sangat membenciku. Tanpa
sepengetahuan ibumu dan aku, saat kau berumur 2 tahun, dia mengambilmu dan
menghilang. Dia bukan orang yang jahat jadi dia ingin membesarkanmu sendiri.
Aku pikir mungkin itu terlalu berat untuknya, orang yang meninggalkan pesan itu
dipanti asuhan pasti dia”. Ji Hyuk masih belum memberikan responnya. Kang Sung
Wook menangis (Cuma pura-pura sih, supaya Ji Hyuk percaya) “Ini semua salahku,
aku membuatmu mengalami semua kesulitan itu. Maafkan aku. Aku benar-benar minta
maaf, Ji Hyuk. Aku mau melakukan segalanya agar untukmu. Aku selalu berpikir
dengan pikiran semacam itu jadi aku tidak memikirkan perasaanmu. Maafkan aku.
Aku akan menunggumu, samapi kau menganggapku sebagai ayahmu. Aku akan
menunggumu”.
Kang Sung Wook akan menuangkan soju lagi tapi Ji Hyuk menghentikannya dan mengambil botol soju itu lalu menuangkannya untuk Kang Sung Wook. Kang Sung Wook memegang tangan Ji Hyuk “Ayahmu yang buruk ini, bisakah kau memaafkanku?”. Hong Dal Sook tersenyum melihat Ji Hyuk yang mulai membuka hatinya untuk orang tuanya
Kang Sung Wook akan menuangkan soju lagi tapi Ji Hyuk menghentikannya dan mengambil botol soju itu lalu menuangkannya untuk Kang Sung Wook. Kang Sung Wook memegang tangan Ji Hyuk “Ayahmu yang buruk ini, bisakah kau memaafkanku?”. Hong Dal Sook tersenyum melihat Ji Hyuk yang mulai membuka hatinya untuk orang tuanya
Ji Hyuk mengantar Kang Sung Wook sampai ke mobil. Kang Sung
Wook tersenyum pada Ji Hyuk lalu melambaikan tangannya. Ji Hyuk membalas dengan
memberikan hormat pada Kang Sung Wook. Ji Hyuk melihat mobil Kang Sung Wook
sampai keluar dari lorongnya.
Hong Dal Sook datang dan menggoda Ji Hyuk. Hong Dal Sok
“Mari kita minum. Kau tidak minum banyak tadi. Minum lagi denganku, oke?”. Ji
Hyuk memeluk Hong Dal Sook dari belakang (Back Hug ??Aku juga mauu.LOL). Ji
hyuk “Bisakah kau tetap seperti ini sebentar, ini karena aku sangat malu"
Ji Hyuk datang ke perusahaan Hyung Sung untuk bekerja (OMG
Stylenya Ji Hyuk Paraaah bingitss, tapi muka gantengnya gak bisa ditutupin.
Kekekeke). Ji Hyuk mengingat kata-kata Kang Sung Wook. Bunyinya “Sejujurnya,
aku sedang tidak sehat. Dong Suk juga tidak sehat. Jadi, aku mau kau
menggantikan kami. Sekarang, kita hanya bisa mengandalkan keluarga kita. Itulah
mengapa kami terburu-buru menunjukmu sebagai Presiden”
Mi Ra datang dan menyapa Ji Hyuk “Selamat pagi, Presiden
Kang”. Ji Hyuk “Apa?Presiden Kang?”. Mi Ra “Lewat sini”. Ji Hyuk “Baiklah”. Mi
Ra “Ini pidato untuk upacara pelantikanmu hari ini”. Ji Hyuk “Apa? Apa aku
harus membuat pidato?”
Ji Hyuk dan Mi Ra sedang berada di dalam lift. Ji Hyuk
“Apakah sesuatu terjadi pagi ini?Apa kau dibentak oleh atasanmu? Siapa itu? Aku
akan memecatnya sekarang juga”. Mi Ra “Ini tempat kerja. Aku harap, mulai dari
sekarang kau tidak membuat lelucon seperti itu lagi”. Ji Hyuk “Itu bukan
lelucon”
Goo Duk Kyu dan Choi Yoo Jae sedang menuju tempat pelantikan
Ji Hyuk. Goo Duk Kyu “Inilah mengapa para konglomerat bisa menunjuk dengan jari
mereka. Untuk membuka cabang di luar negeri, saat ini dana kita sedang rendah.
Saat kita sangat putus asa memerlukan orang yang ahli untuk memimpin ,
bagaimana bisa mereka membawa orang yang tidak ada apa-apanya seprti dia untuk
memimpin. Apakah ini masuk akal?”. Choi Yoo Jae “Kepala tim, biarkan aku mecari
tau”. Duk Kyu “Apa?”. Yoo Jae “Aku akan pergi berbicara dengan mereka sendiri”.
Duk Kyu “Bagaimana caranya?”.Yoo Jae “Kami tidak dapat menerimamu sebagai Presiden
kami. Oke?”. Duk Kyu “Oke”. Yoo Jae “Jadi menyerahlah”. Duk Kyu “Benarkah?”.
Yoo Jae “Tentu”
Ji Hyuk membacakan pidato pelantikannya dengan sangat-sangat
aneh. Ia berhenti membaca saat mendapatkan kata Human Race. Ji Hyuk meresa
bahwa pidatonya terlalu sulit dan mulai memperkenalkan dirinya dengan caranya
sendiri (HAHAHAHAH). Ji Hyuk “Aku akan melakukan yang terbaik. Tolong bekerja
sama denganku”. Yoo Jae berdiri dan memberikan tepuk tangan, semua orang
mengikuti Yoo Jae dan memberikan tepuk tangan. Duk Kyu menatap Yoo Jae dan
membuat Yoo Jae duduk kembali. Ji Hyuk “Apa yang ingin aku sampaikan adalah ….
Kalau aku bisa memperkenalkan diriku sedikit lebih jauh”. Ji Hyuk berpikir
sebentar “Ah nama julukanku adalah landak”. Yoo Jae mengangguk mengerti. Ji
Hyuk “Kalian tau duri pada landak? Itu berarti kalau kau menginjak saya kalian
akan berdarah. Itu berarti kalau kau berpikir sedikit tentangku aku tidak akan meninggalkanmu
sendirian. Yah seperti itu artinya. Apalagi ya? Ah aku seorang petinju dan saat
aku bertinju aku punya julukan juga. Satu pukulan Tiga gigi. Alasan kenapa aku
diberikan julukan seperti itu adalah saat kita masuk kedalam perkelahian hal
yang masuk hitungan adalah pukulan pertama. Di Persimpangan Sooewe di masa
lalu, ada perkelahian didekat gedung Yoosung”. Duk Kyu berbisik pada Yoo Jae
“Dia seorang penjahat. Orang yang benar-benar tidak tau apa-apa di sini”. Ji
Hyuk masih terus melanjutkan ceritanya dengan penuh semangat. Goo Duk Kyu
“Perusahaan akan kacau”
Mi Ra meletakan banyak Koran di atas meja Ji Hyuk “Presiden
kami sebelumnya, saat dia datang bekerja jam 8 pagi, dia meminum teh hijau dan
membaca 8 surat kabar harian dan mingguan. Dia juga membaca Koran bisnis
mingguan. Ini tentang Distribusi Hyun Sung, aku sudah memisahkan mereka”. Ji
Hyuk meminum teh hijaunya “Baiklah”. Ji Hyuk membuat ekspresi yang buruk
setelah minum teh hijau (HAHAHAHA LMAO). Mi Ra “Kau tidak suka teh hijau?
Haruskah aku menggantikannya dengan yang lain?”. Ji Hyuk memium lagi tehnya “Tidak usah. Aku menyukai
ini”
Mi Ra mengatur cahaya yang masuk lewat jendela Ji Hyuk
“Apakah ini sudah pas denganmu, pak?”. Ji Hyuk “Apakah ini terlalu gelap?”. Mi
Ra mengatur lagi dan membuatnya terang. Ji Hyuk “Itu sudah bagus”. Mi Ra pamit.
Ji Hyuk “Kau mau kemana?”. Mi Ra “Aku harus melakukan pekerjaanku”. Ji Hyuk
“Bagaimana denganku?”. Mi Ra “Aku membantumu dengan jadwal pribadimu. Ketika
masuk ke pekerjaan ada orang lain yang yang membantumu”
Ji Hyuk mengambil telepon genggam yang di taruh diatas
mejanya. Ji Hyuk “Ini model terbaru”. JI Hyuk melihat papan namanya dan muncul ide
baru (Selfie.LOL). Ji Hyuk memegang papan namanya “Presiden Kang Ji Hyuk?”. Ji
Hyuk mengambil fotonya bersama dengan papan namanya (SELFIE OH SELFIE, sampe Ji
Hyuk yang mantan preman pun kena. LMAO)
Kang Sung Wook sedang berbicara di telepon “Satu pukulan
tiga gigi? Itu kedengaran seperti dia, seorang preman. Tidak, biarkan saja dia.
Itu yang kita inginkan. Kita akan berbicara nanti”
Jin Ah keluar dengan kopernya. Kang Sung Wook “Kemana kau
pergi?. Jin Ah “Aku mau keluar dari rumah”. Kang Sung Wook “Apa yang
menggangumu kali ini?”. Jin Ah “Aku merasa dikhianati oleh ayah. Sehingga aku
tidak mau tinggal di rumah ini bahkan untuk sehari lagi. Alasan dari
pengkhianatan adalah seorang pria yang seperti sampah ternyata kakakku. Jadi
sampai kau mengeluarkannya dari daftar keluarga. Aku tidak akan kembali ke rumah. Aku akan hidup bebas mulai
dari sekarang”. Kang Sung Wook “Lakukan apa yang kau mau, Hidup sesukamu”
Jin Ah datang ke salon untuk mengubah warna rambutnya.
Petugas salon “Warna apa yang kau inginkan untuk rambutmu?”. Jin Ah “Warna yang
paling memberontak. Buat itu aneh, kau mengerti apa yang ku maksud?”
Mi Ra sedang mengatur meja untuk rapat. Ji Hyuk membuka
pintu ruangan itu dan sadar kalau Mi Ra ada di dalam ruangan itu. Ji Hyu “Kau
disini?”. Mi Ra “Apa yang membawamu ke sini?”. Ji Hyu “Aku hanya melihat-lihat
gedung”. Ji Hyuk melihat Mi Ra mengatur serbet. Ji Hyuk “Mi Ra, ini yang kau
lakukan di perusahaan ini?”. Mi Ra “Apa yang kau maksud hanya pekerjaan ini?”.
Ji Hyuk “Mengingat kau lulus dari perguruan tinggi dan bekerja di sebuah
perusahaan besar. Pekerjaan ini dibawahmu”. Mi Ra “Jika kau pergi ke Barcelona
di Spanyol, kau akan melihat serbet seperti ini diperlihatkan di sebuah
bingkai”. Sang Ho membuk apintu ruangan itu dan ikut mendengar cerita Mi Ra. Mi
Ra melanjutkan “Saat pemain bola Messi menandatangani kontrak dengan pelatih
Barca. Ayah Messi mengancam untuk pulang jika mereka tidak menandatangani
kontrak itu. Pelatih barca tertekan dan menulis kontrak diatas serbet yang ada
di restaurant itu. Jika disana tidak ada
serbet Messi dan Barca tidak akan ada hari ini”.
Sang Ho yang dari tadi mendengar cerita Mi Ra tersenyum. Mi Ra “Di dunia bisnis, bahkan sebuah serbet seperti ini bisa memiliki arti yang penting. Tidak ada hal semacam dibawahmu”. Ji Hyuk “Wow kau benar pintar”. Mi Ra “Presiden, aku tidak mengatakan hal seperti itu untuk menunjukan seberapa pintar diriku. Itu karena…”. Sang Ho memotong perkataan Mi Ra “Presiden kau sudah datang?”.
Sang Ho yang dari tadi mendengar cerita Mi Ra tersenyum. Mi Ra “Di dunia bisnis, bahkan sebuah serbet seperti ini bisa memiliki arti yang penting. Tidak ada hal semacam dibawahmu”. Ji Hyuk “Wow kau benar pintar”. Mi Ra “Presiden, aku tidak mengatakan hal seperti itu untuk menunjukan seberapa pintar diriku. Itu karena…”. Sang Ho memotong perkataan Mi Ra “Presiden kau sudah datang?”.
Sang Ho memberikan homat pada Ji Hyuk.Sang Ho “Kalau kau sudah selesai. Bisakah aku melihatmu dikantorku, So Mi Ra ?”. Mi Ra “Tentu ”. Mi Ra bertanya pada Ji Hyuk “Kau tidak memiliki hal lain yang dikatakan?”. Ji Hyuk “Apa?Tidak”. Mi Ra “Kalau begitu aku permisi dulu”
Sang Ho menuliskan sesuatu di kertas dan memberikan itu pada
Mi Ra “Bisakah kau menyiapkan barang-barang itu?”. Mi Ra “Apa ini?”. Sang Ho
“Kau tidak mau melakukannya?Ini pekerjaan”. Mi Ra “Apa alasannya sehingga kita
harus pergi sejauh ini?”. Sang Ho “Apa yang ingin kau ketahui?”. Mi Ra “Apa
alasan penunjukannya sebagai Presiden? Dia tidak berkualitas ataupun mampu”.
Sang Ho “Seseorang yang tidak berkualitas dan tidak mampu adalah seseorang yang
harus menjadi presiden sekarang”. Mi Ra “Bagaiaman jika aku tidak ingin
terlibat lagi?”. Sang Ho “Kau sudah terlalu jauh untuk mengatakan itu. Kita
harus pergi sampai akhir bersama-sama”. Mi Ra “Dimana akhirnya?Kapan akan
berakhir?”. Sang Ho “Saat keluarga Hyun Sung sudah kembali tenang di kehidupan
mereka. Kemudian kau bisa menghapus semua yang ada dikepalamu. Itu akan menjadi
akhirnya”
Mi Ra membuat foto editan Ji Hyuk saat masih bayi dan kedua
orang tua palsunya.
Jin Ah terus meneguk minuman beralkohol. Jin Ah “Ini tidak
menyenangkan”
Ji Hyuk sedang makan bersama Kang Sung Wook. Mi Ra datang
dan membawa sebuah kotak. Kang Sung Wook “Oh, apa kau membawa itu?”. Mi Ra
“Ya”. Kang Sung Wook “Buka itu dan tunjukan pada Ji Hyuk”. Mi Ra “Ya”. Mi Ra
memberikan kotak yang berisi baju Ji Hyuk waktu masih bayi pada Ji Hyuk. Ji
Hyuk melihat bajunya lalu mengambil lagi Footprintnya saat masih bayi. Kang
Sung Wook “Itu mengingatkanku padamu sehingga aku harus menyimpannya jauh untuk
waktu yang lama. Aku berhasil menemuannya. Itu pasti lebih berarti
untukmu.Kenapa kau tidak menyimpannya?”. Ji Hyuk merasa terharu dengan
Footprintnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar