Love these songs^^

Minggu, 11 Mei 2014

Sinopsis Big Man Episode 4 Part 1







Ji Hyuk geram melihat para pekerjanya di pukuli. Ia tidak tinggal diam, ia mengeluarkan seluruh keahliannya dan memukuli rombongan pria yang datang ke perusahaan mereka. Seluruh pria yang memakai baju hitam tidak lagi memukuli para pekerja tapi bergantian menghadapi Ji Hyuk.  Kim Han Doo dan para pekerja yang lain bingung melihat aksi Ji Hyuk. Kim Han Doo “Tunggu, apa yang dilakukan orang itu?”. Ji Hyuk meruntuhkan banyak lawannya (HAHAHAH GO JI HYUK!! GO JI HYUK!! GO!!).




Mi Ra datang dan menghentikan Ji Hyuk. Mi Ra “Presiden”. Ji Hyuk berhenti beraksi. Mi Ra “Apa yang kau lakukan disini?”. Pemimpin dari rombongan yang berbaju hitam juga menghentikan pasukannya. Ji Hyuk “Jangan mendekat. Ini bahaya. Sebagai Presiden, aku akan mengurus ini”. Pemimpin itu melepaskan maskernya dan menujukkan wajahnya “Permisi. Apa kau Presiden?”. Ji Hyuk “Ya, aku Presiden. Siapa yang mengirim kalian kesini?”. Pemimpin itu “Kami menerima telepon dari perusahaan”. Ji Hyuk “Siapa di perusahaan?Aku adalah wakil dan Presiden dari Hyun Sung Distribusi”. Mi Ra mendekat ke Ji Hyuk. Ji Hyuk “Mi Ra, aku bilang jangan mendekat. Aku akan mengurus ini”. Mi Ra “Kalau begitu ayo pergi”.


Saat Ji Hyuk sibuk berbicara dengan Mi Ra, pemimpin dari kedua kubu saling berbisik. Pemimimpin baju hitam “Apa dia benar-benar Presiden?”. Kim Han Doo mengangguk “Benar”. Raut wajah pemimpin baju hitam langsung berbubah (HAHAHAHAH)






Sang Ho “Mengenai aksi mogok...tak ada yang bisa menghentikannya sekarang. Begitu aksi mogok ini dimulai...kejadian ini takkan bisa selesai dengan sendirinya. Kang Sung Wook “Berikutnya?”. Karayawan A “Hyun Sung Distribusi akan bangkrut”. Kang Sung Wook “Itu akan baik-baik saja, kan?”. Karyawan A “Kebangkrutan kali ini akan menghapus semua kecurigaan di sekitar Hyun Sung”. Karyawan B “Sebagian besar saham diambil dan modal aslinya sudah diambil alih oleh perusahaan”. Kang Sung Wook “Kau bilang itu takkan jadi masalah, kan? Aku yakin punya anak yang tepat. Bukankah begitu?”



Mi Ra dan keluarga alm (Isteri dan puteranya) sudah berada di tempat pemakaman. Supir bus yang mengantar keluarga alm. Mengingatkan isteri alm. bahwa sudah waktunya untuk menguburkan alm. tapi orang yang bertugas untuk mengangkat peti belum juga datang. Isteri alm. “Bisakah kau menunggu sebentar?”. Putera alm. “Ibu, siapa yang kita tunggu?”. Isteri alm. “Kita menunggu rekan kerja ayahmu”. Putera alm. “Ibu, mereka mungkin tidak akan datang. Paman yang kemarin mabuk mengatakan padaku bahwa ayahku hanyalah pekerja sementara, jadi tidak aka nada yang membantu upacara penguburannya. Ayahku akan cepat dilupakan dan tidak aka nada yang mengingatnya”. Isteri alm. “Itu tidak benar. Kau salah pengertian. Ayahmu adalah…..”. Putera alm. “Ibu sepertinya mereka datang”





Para pekerja Sam Distribusi datang dengan mengendarai mobil box yang bergambar Park Dong Wan (Pekerja yang meninggal). Putera alm. “Ibu itu ayahku, kan?”. Isteri alm. tersenyum “Ya, benar. Itu ayahmu Young Chan. Ayah yang kita banggakan”

Di seluruh mobil box itu tertulis “Park Dong Wan, kami akan selalu mengingatmu. Kau adalah keluarga Hyun Sung yang kami banggakan”. Kim Han Doo dan  pekerja yang lain turun dari mobil. Ji Hyuk juga datang ke tempat itu.





Ji Hyuk keluar dari mobil “Hey Park Young Chan (Putera Park Dong Wan)”. Ji Hyuk mendekat ke Young Chan “Mulai hari ini, akulah ayahmu. Mulai sekarang panggil aku ayah”. Ji Hyuk mengeluarkan sebuah amplop “Dan ini uang saku pertamamu dari ayah. Sepanjang hidupmu, saat kau butuh uang, mintalah kapanpun padaku. Karena mulai sekarang aku akan menjadi ayahmu”. Kim Han Doo tersenyum melihat Ji Hyuk.



Mi Ra dan Ji Hyuk sudah berada di atas mobil Ji Hyuk. Mi Ra “Apa sebenarnya yang terjadi semalam?”. Ji Hyuk “Apa? Aaah… Saat aku bilang pada mereka kalau aku ini Presiden, mereka menuruti aku begitu saja”




Flashback.
Kedua kubu sudah berbaikan dan bekerja sama untuk menempelkan gambar Park Dong Wan di mobil box. Pemimpin yang berbaju hitam menatap Ji Hyuk dengan kesal. Ji Hyuk “Kenapa?”. Pemimpin itu “Sebenarnya kami kesini bukan untuk melakukan hal semacam ini”. Ji Hyuk “Aku Presdennya, jadi turuti saja perintahku”. Pemimpin itu “Ya aku mengerti”




Mi Ra “Jika anda selalu melakukannya dengan cara seperti ini, keuangan perusahaan yang akan bermasalah”. Ji Hyuk “Ini tidak ada hubungannya dengan keuangan perusahaan. Aku sudah mendapatkan gajiku untuk 1 tahun ke depan”. Mi Ra “Tolong turunkan aku di depan sana. Aku akan naik taksi”. Ji Hyuk “Kita ke Seoul sama-sama saja”.Mi Ra “Maaf, tapi...”. Ji Hyuk memotong “Tunggu!”. Ji Hyuk memberikan sebuah berkas pada Mi Ra. Mi Ra membuka berkas itu. Ji Hyuk mengatakan isi dari berkas itu  “Tanggal penandatanganan pada tanggal 17 Mei 2014. So Mi Ra dipindahkan. Isinya, dari kantor pusat Hyun Sung, dia dipindahkan ke Hyun Sung Distribusi sebagai Manajer di tim Manajemen Pendukung. Pada tanggal 17 Mei 2014. Disetujui oleh Presdir  Hyun Sung Distribution,Kang Ji Hyuk”.






Mi Ra turun dari mobil dan membeli minuman untuk mereka berdua. Saat Mi Ra kembali ke mobil, ia mendapati Ji Hyuk yang sedang tidur (lagi dan lagi. Ji Hyuknya kecapean). Mi Ra memperhatikan JI HYuk yang tertidur dan menyadari bahwa baju Ji Hyuk sudah terkena noda






Goo Duk Kyu dan pekerja yang lain sedang membicarakan Ji Hyuk. Ji Hyuk datang bersama Mi Ra, ia mengumumkan dengat semangat yang membara bahwa Mi Ra akan bergabung dengan mereka di Hyun Sung Distribusi. Bukan hanya itu saja, Ji Hyuk juga heboh sendiri meneriakan yel-yel untuk Mi Ra (Aigoo tepuk jidat deh. LOL). Goo Duk Kyu kecewa melihat ulah Ji Hyuk “Presiden. Alasan anda turun langsung kesana adalah memberikan So Mi Ra surat pengangkatan itu?”. Ji Hyuk mengangguk “Ya”. Goo Duk Kyu menaikkan nada suaranya “Sekarang situasinya sedang gawat, seseorang yang merupakan Presiden... Ah bukan.. Presiden apa masuk akal bagi anda kalau anda lebih mementingkan hal sepele semacam ini? Semua karyawan berusaha menyelesaikan masalahnya apa anda tahu seberapa keras usaha mereka?”






Kim Han Doo masuk dan membuat Goo Duk Kyu berhenti berbicara. Kim Han Doo “Halo, aku datang”. Goo Duk Kyu “AH. Pak Kim ada apa?”. Kim Han Doo “Tolong jaga pria ini baik-baik. Untuk pertama kalinya, sepertinya kita punya Presiden yang bisa kita andalkan”. Goo Duk Kyu tidak mengerti kata-kata Kim Han Doo. Salah seorang karyawan berteriak  “Kepala tim MD kita akan dikirimkan dari pusat. Aksi mogoknya berakhir!. Semua karyawan bertepuk tangan. Goo Duk Kyu juga senang dan berterima kasih pada Kim Han Doo. Goo Duk Kyu “Apakah anda ikut berkelahi demi menyelesaikan aksi mogok kerja ini?”. Ji Hyuk “Apa? Aku tidak meminta mereka mengakhiri aksi mogoknya”. Goo Duk Kyu yang bingung melihat Kim Han Doo dan Kim Han Doo membenarkan bahwa Ji Hyuk yang menyelesaikan masalah. Goo Duk Kyu CS memberi hormat pada Ji Hyuk “Kau sudah bekerja keras”


Sang Ho menyambut kedatangan Kang Sung Wook di perusahaan. Sang Ho “Ketua, para pekerja sudah mengakhiri aksi mogok mereka”. Kang Sung Wook “Aku juga baru saja mendengar laporannya. Jadi begini caramu mengatasinya, huh?”. Sang Ho “Maafkan aku”. Kang Sung Wook “Apa Kang Ji Hyuk ada di perusahaan? Suruh dia ke ruanganku”






Kang Sung Wook beraksi lagi, ia memeluk Ji Hyuk “Kerja bagus. Duduklah. Sekarang bisa dibilang ini adalah keputusan yang tepat,karena sudah menunjukmu sebagai Presiden. Kau sudah bekerja keras Ji Hyuk”. Ji Hyuk “Tidak abnyak yang ku lakukan”. Kang Sung Wook “Tidak, kau sudah bekerja dengan baik. Kau sudah menyelamatkan Hyun Sung Distribusi”. Ji Hyuk bingung “Ya? Ah, Iya”. Kang Sung Wook “Pasti sulit berbicara dengan para pekerja. Aku juga masih sulit berbicara dengan mereka. Bagaimana kau bisa melakukannya?”. Ji Hyuk “Sebenarnya, aku tidak menyelesaikan aksi mogoknya, tapi...Itu…aku pikir aku butuh dengan orang yang akan kupindahkan ke perusaahan kami. Memang bukan itu alasannya, tapi... entah bagaimana secara tidak sengaja berhasil dengan sendirinya”. Kang Sung Wook “Maksudmu sejak awal kau tidak berniat melakukannya?”. Ji Hyuk “Ya”. Kang Sung Wook menggenggam tangan Ji Hyuk “Sudahlah, lagipula kau sudah bekerja keras. Kembalilah bekerja”. Ji Hyuk keluar dan tersenyum senang karena Kang Sung Wook sudah menggenggam tangannya.


Sang Ho masuk ke dalam ruangan Kang Sung Wook. Kang Sung Wook “Duduklah. Dia itu bodoh, kan? Benar, aku melakukan hal yang tepat. Hanya tubuh itu yang dia miliki. Tapi masalahnya sulit untuk memprediksi apa yang akan dia lakukan. Mulai sekarang, awasi setiap gerakannya dan laporkan padaku”. Sang Ho “Ya, aku mengerti”. Kang Sung Wook “Kenyataannya kalau dia itu bodoh dan ceroboh. Itulah racunnya. Racun!”




Ji Hyuk menerjemahkan tulisan yang ada di papan dalam ruang kerjanya. Ji Hyuk menghela nafas dan tersenyum karena sudah mendapatkan artinya “Aaah…Kita adalah keluarga”



Mi Ra memindahkan barang-barangnya dan kebetulan bertemu Sang Ho. Sang Ho “So Mi Ra, ada apa?”. Mi Ra “Aku sudah melakukannya sesuai perintah. Presiden Kang Ji Hyuk yang melakukannya sendiri. Aku tidak bisa menghentikannya. Aku permisi”






Mi Ra menuangkan sereal di mangkuknya. Ia membuka kulkasnya untuk mengambil susu dan melihat kantong plastik yang di berikan Ji Hyuk. Mi Ra mengambil kantong plastic itu dan memakan isinya “Ternyata rasanya lebih enak”




Seorang delivery man sedang protes di jalan masuk perusahan Hyun Sung karena dilarang masuk untuk membawakan pesanannya. Delivery man itu “Ada yang memesannya”. Security “Tak ada seorang pun yang bisa memesan makanan di sini. Tadi kau bilang siapa yang memesannya?”. Mi Ra lewat dan mendengar jawaban delivery man itu “Hyun Sung Distribusi, lantai 17. Ruangan Presdien”. Security “Presiden?”. Mi Ra berhenti dan melihat bawaan delivery man itu. Delivery man menelepon Ji Hyuk “Halo, anda yang memesan jjajangmyun? Aku tidak diijinkan membawa makanannya masuk. Bicara sendiri saja padanya”. Delivery man itu memberikan teleponnya pada Pak Security. Security “Iya, Presiden”




Ji Hyuk menghabiskan makanannya dengan lahap. Ji Hyuk “Enaknya. Cepat bereskan”. Delivery man “Maaf ya. Ada etika dalam berbisnis. Saat anda memesan 1 makanan, anda tidak bisa membuatku menunggu di sini”. Ji Hyuk “Hei. Aku juga sering berurusan dengan hal ini, jadi aku tahu. Meskipun hanya satu makanan ada aturan agar mengirimkannya tanpa mengeluh. Selain itu, berapa lama kau harus kesini lagi untuk mengambil mangkoknya?Lebih dari 30 menit, kan? Aku ini sedang membantumu. Dasar bodoh”. Delivery man “Kau membayar satu makanan dengan kartu kredit”. Ji Hyuk “Hei, hati-hati di jalan! Pastikan kau memakai helm!”




Mi Ra mendekat dan memperhatikan Ji Hyuk. Ji Hyuk “Apa? Aku salah lagi?”. Mi Ra “Kemeja yang kau pakai itu, kemeja yang sama dengan yang kau pakai kemarin, kan?”. Ji Hyuk melihat kemejanya “Baru kupakai 3 hari saja”




Mi Ra memilihkan banyak Jas untuk Ji Hyuk. Ji Hyuk melihat harga dari salah satu baju dan kaget. Ji Hyuk “Kenapa kau membeli banyak? Dua saja sudah cukup”. Mi Ra “Kau adalah wajah dari Hyun Sung Distribusi. Begitu kau memutuskan menjadi Presiden, setidaknya kau harus tampak seperti  Presiden. Ah dan jangan melepaskan dasimu di kantor. Mulai sekarang, aku akan mencuci pakaianmu dan menyiapkannya setiap hari”



Ji Hyuk keluar dari fiting room dan memakai Jasnya yang baru. Mi Ra mengambil sebuah dasi dan menunjukkannya pada Ji Hyuk “Yang ini?”. Ji Hyuk “Apa? Aku tidak tahu caranya memasang dasi”. Mi Ra “Lalu, bagaimana caramu memasangkan dasi selama ini?”. Ji Hyuk “Seminggu yang lalu, pemilik butik yang memasangkan dasinya. Aku melonggarkannya lalu melepaskannya dan kemudian  kembali memakainya”








Mi Ra memakaikan Ji Hyuk Dasi. Ji Hyuk kelihatan gugup berada sedekat itu dengan Mi Ra, ia mencoba untuk mencium aroma rambut Mi Ra. Saat Mi Ra menarik dasi Ji Hyuk, wajah Mi Ra dan Ji Hyuk menjadi sangat dekat. Mi Ra melepas dasi Ji Hyuk “Maafkan aku. Aku lupa cara mengikat dasi”. Ji Hyuk “Aku rasa kau sudah hampir selesai. Jika kau terus….”. Mi Ra “Sepertinya tidak cocok, jadi aku harus mengambil yang lainnya”. Ji Hyuk “Tidak usah. Aku menyukainya”. Mi Ra mengalihkan pembicaraan dengan berbicara pada karyawan toko itu



Mi Ra sudah berada di kamarnya. Mi Ra menatap fotonya bersama Dong Suk “Kumohon cepatlah kembali. Ini terlalu sulit bagiku”




Ji Hyuk masuk di sebuah bar. Di jalan masuk bar itu, ia melihat Myung Ho sedang berciuman dengan wanita lain. Di dalam bar itu ada Jin Ah yang sedang sibuk melipat uang menjadi burung. Ji Hyuk menghampiri Jin Ah “Kau yakin akan terus bergantung pada alkohol sekarang?”. Jin Ah “Ah, supir penggantinya datang. Bisa kau duduk di sini dan menungguku? Minumanku masih ada”. Ji Hyuk “Hei, kau sudah mabuk. Ayo pergi”. Jin Ah “Baiklah, aku akan memberimu uang tambahan jika kau mau menunggu”. Jin Ah member salah satu burung yang ia buat dari uang “Ini. Tip. Apa? Tidak suka? Kau mendapatkan uangku juga cintaku”. Ji Hyuk “Dasar bocah ini”. Jin Ah mengambil kembali uangnya “Jika kau tidak mau, baiklah. Pelayan!”. Pelayan itu “Ada yang anda butuhkan?”. Jin Ah “Tanganmu. Ini”. Pelayan itu “Terima kasih”. Jin Ah “Lihat? Dia menyukainya. Kenapa kau tidak suka?”. Ji Hyuk “Jika itu aku. Aku akan memasukkan kertas bangau tadi ke dalam mulutmu. Aku juga akan memukulmu.Satu pukulan tiga gigi”. HAHAHAH kakak yang sadis




Myung Ho melihat Jin Ah duduk di bar itu, ia juga menghampiri Jin Ah dan Ji Hyuk. Myung Ho “Astaga. Kita bertemu lagi. Kami akan segera menikah. Senang bertemu danganmu”. Ji Hyuk “Kalian akan menikah?”. Jin Ah “Hei, aku takkan menikah denganmu. Orang yang mau kau nikahi adalah putri dari Hyun Sung Group . Aku sudah bukan lagi putri mereka. Jadi, aku tidak harus menikah denganmu”. Myung Ho “Kau kabur dari rumah lagi?”. Jin Ah “Hei Supir, ayo pergi. Selera minumku sudah hilang. Aku akan ke kamar mandi sebentar, jadi siapkan mobilnya”. Myung Ho “Astaga, bukankah dia lucu?”. Ji Hyuk “Kau dan Jin Ah kami akan menikah?”. Myung Ho mengiyakan. Ji Hyuk “Kau yakin?”. Myung Ho “Begitu kami mengatur tanggalnya. Kami akan segera menikah”. Ji Hyuk “Aku melihatmu tadi. Kau di sini bersama wanita lain”. Myung Ho “Ah...”. Ji Hyuk “Bagaimana jika Jin Ah kami melihatnya?”. Myung Ho menjawab dengan santai “Tidak masalah. Meskipun aku mendengar cerita soal Jin Ah yang sedang bersama pria lain, aku tidak peduli. Kami saling menghargai masalah pribadi kami, kau tau”. Ji Hyuk “Masalah pribadi?”





Jin Ah kembali dari kamar mandi dan melihat Ji Hyuk yang sedang memukul Myung Ho. Ji Hyuk “Tidak apa-apa meskipun dia melihatnya? Bagaimana ya? Aku yang tidak setuju. Aku tidak tahu bagaimana caramu menjalani hidupmu, tapi aku takkan membiarkannya. Jika kau melakukan hal itu lagi, aku sendiri yang akan membunuhmu, paham?”. Myung Ho “Aku mengerti”. Jin Ah yang diam-diam melihat kejadianitu berbicara “Siapa yang menyebut dia sampah? Kalau dia memang seperti sampah”




Ji Hyuk membangunkan Jin Ah yang tertidur. Ji Hyuk “Hei, Jin Ah. Bangunlah. Bangunlah. Kita sudah sampai”. Ji Hyuk “Rumah”.Karena Jin Ah tidak mau bangun, Ji Hyuk menggendong Jin Ah masuk ke dalam rumah keluarga Kang (Piggy back.So Sweet). Jin Ah “Kita ada dimana?”. Ji Hyuk “Rumah”. Jin Ah “Aku bilang aku keluar dari rumah, bodoh. Kenapa kau malah membawaku kesini?Cepat kembali ke mobil dan kita pergi dari sini”. Ji Hyuk “Hei, jika kau sudah bangun. Jalan saja sendiri”. Jin Ah “Aku tidak mau. Jalan saja”
Sang Ho menyapa Ji Hyuk yang datang membawa Jin Ah. Sang Ho “Biarkan aku yang menggendongnya”. Ji Hyuk “Tidak usah”. Ji Hyuk berbicara pada Jin Ah “Kau harus makan banyak, ya? Kenapa kau ringan begini padahal kau ini sudah dewasa?”




Ji Hyuk keluar dari kamar Jin Ah dan melihat foto keluarga Kang yang tertempel di dinding. Kang Sung Wook  datang “Ji Hyuk”. Ji Hyuk memberi hormat “Ya. Bagaimana kabarmu?”. Kang Sung Wook “Kenapa kau kesini?”. Ji Hyuk “Jin Ah mabuk, jadi aku mengantarnya pulang”. Kang Sung Wook “Jin Ah?”. Ji Hyuk “Ya, aku baru saja membawanya ke kamar”. Kang Sung Wook “Apa kau minum dengannya?”. Ji Hyuk “Tidak. Jin Ah meneleponku, jadi aku yang menggantikan dia menyetir”. Kang Sung Wook “Benarkah ? Dia meneleponmu saat dia mabuk?”. Ji Hyuk “Dibandingkan orang lain, mungkin dia berpikir kalau dia bersamaku dia akan lebih aman”. Kang Sung Wook “Benar juga”. Ji Hyuk menunjuk foto Dong Suk “Ini Dong Suk?”. Kang Sung Wook “Ya”. Ji Hyuk “Dia sakit di bagian mana?”. Kang Sung Wook “Dari awal dia memang sudah lemah”. Ji Hyuk “Kau pasti sangat khawatir”. Kang Sung Wook “Benar”. Ji Hyuk “Aku ingin segera bertemu dengannya”





Mi Ra memberikan foto keluarga Kang pada Ji Hyuk dan Ji Hyuk berterima kasih. Mi Ra “Ngomong-ngomong, kenapa kau mau foto itu?”. Ji Hyuk “Tidak ada”. Ji Hyuk melihat lagi foto itu “Wah, pria ini (Dong Suk) sangat tampan dan terhormat. Bukankah menurutmu sekilas kami ini mirip?”. Mi Ra menjawab dengan cepat “Tidak, sama sekali tidak”. Ji Hyuk “Memang, aku jauh dari elegan”. Mi Ra pamit pada Ji Hyuk. Ji Hyuk “Ah, tunggu. Soal Dong Suk seperti apa dia?”. Mi Ra “Aku benar-benar tidak tau”. Ji Hyuk “Jika kau sudah cukup lama bekerja dengannya seharusnya kau sangat mengenalnya”. Mi Ra “Dari penampilannya dia tampak dingin.Tapi setelah kau mengenalnya anda akan tahu sebenarnya dia baik hati. Dia juga naïf”. Ji Hyuk “Wah, tampaknya kau juga tau sampai sejauh itu. Karena kau sangat pintar, kau mungkin kau bisa membaca pikiran orang lain”. Mi Ra “Sampai ketemu saat rapat nanti”. Ji Hyuk “Oke”. Saat Mi Ra sudah pergi Ji Hyuk melepaskan foto keluarga Kang dari bingkainya dan tersenyum




Ji Hyuk sibuk sendiri dengan pensilnya sedangkan Goo Duk Kyu dan Yoo Jae terus berselisih karena berbeda pendapat. Ji Hyuk memotong “Maaf. Mana yang lebih enak?”. Goo Duk Kyu bingung. Ji Hyuk “Setelah kita mencobanya bukankah kita tinggal memutuskan mana yang lebih enak?”. Goo Duk Kyu bertanay pada Yoo Jae “Kau pernah mencobanya?”. Yoo Jae menggelengkan kepalanya. Goo Guk Kyu “Ah…Kalau begitu kita putuskan setelah kita mencobanya”



Di tempat yang berbeda Kang Sung wook dan beberapa karyawan lainnya sedang melakukan pertemuan rahasia mereka. Karyawan A melapor pada Kang Sung Wook “Acara diskon musim semi Hyun Sung Distribusi akan berjalan lancar. Diharapkan mereka akan mempertahankannya sampai Mei”. Kang Sung Wook “Lagipula, mereka tidak punya barang bagus sama sekali”. Karyawan A “Benar, jika semuanya berjalan lancar, mereka hanya akan mempertahankan apa yang mereka punya sekarang”. Kang Sung Wook “Kalau begitu, takkan ada yang bisa menghentikan rencana kita”. Karyawan B “Benar. Laporan kami juga menunjukkan hasil yang sama. Tapi pada hasil laporannya, ada lampiran klausula yang mengejutkan”





Kita ke rapat yang dipimpin Ji Hyuk…
Yoo Jae dan Goo Duk Kyu berdebat tentang masalah Jaruko yang dapat membantu mereka dari kebangkrutan. Ji Hyuk bingung karena tidak mengerti apa yang dibicarakan Goo Duk Kyu dan Yoo Jae. Ji Hyuk “Apa itu Jaruko?”. Yoo Jae “Ah, itu kami tidak bisa menyetujui syarat-syaratnya, jadi akhirnya kita menyerah sejak setahun yang lalu”. Goo Duk Kyu “Kita tidak pernah menyerah. Presdir Kang Dong Suk berjanji dia akan meluncurkan mereknya”. Ji Hyuk “Kalau begitu lakukan saja”. Yoo Jae “Ah, begini, mereka itu sangat pemilih dan masalahnya banyak orang yang sudah melihat kalau merek itu menjadi milik Dae Sang”. Ji Hyuk tersenyum “Begini hanya karena ada penjaga gawangnya,kita tidak bisa mencetak gol? Saat seorang wanita sudah menikah, kita tidak boleh mendekatinya? Kita pasti bisa mendapatkan hatinya. Jika kita terus memikirkannya dan bertekad melakukannya kita pasti bisa mendapatkannya. Ada wanita yang menjualikan asin di Pasar Woo Ri. Dia juga sudah menikah. Tapi ada pria yang terus menerus mendekatinya, dan pada akhirnya dia menikahi pria itu dan hidup bahagia sampai sekarang”. Yoo Jae tertawa mendengar contoh dari Ji Hyuk “Presiden, menakjubkan”. Ji Hyuk “Mi Ra. Jaroku itu perusahaan seperti apa?”



Di pertemuan rahasia Kang Sung Wook, karyawan C menjelaskan tentang Jaroku. Karyawan C “Jaroku itu perusahaan pakaian kelas menengah yang penjualannya ada di peringkat pertama. Contohnya, Meci di Jepang. Penjualan mereka naik pesat begitu mereka menjual Jaroku. Mereka akhirnya mengakhiri krisis keuangannya”. Kang Sung Wook “Berapa persen Hyun Sung bisa memenangkan merek itu?”. Karyawan B “Menurut laporan mendekat 0%”. Kang Sung Wook “Misalkan entah bagaimana caranya orang itu mendapatkan merek tersebut”. Karyawan C “Saham perusahaan akan mengalami kenaikan  di Hyun Sung. Maka, kebangkrutan Hyun Sung Distribusi akan lebih sulit terwujud”. Kang Sung Wook “Kau bilang persentasenya nol, kan?”


Ji Hyuk kaget karena ia di bawa di pasar tempat ibunya (Hong Dal Sook) tinggal. Goo Duk Kyu “Syarat yang diminta Jaroku waktu itu adalah mereka ingin seluruh lantai dari pasar baru yang hanya menjual produk mereka. Kami sudah mendapatkan propertinya dan dananya pun sudah ada. Tapi, kami menghentikan pembangunannya. Karena para pedagang di pasar ini menolak ide ini”

Ji Hyuk memperhatikan ibunya (Hong Dal Sook) serta beberapa Ahjumma yang dekat dengan dia dan juga Dae Sub sedang bercanda gurau di dalam pasar.



Ji Hyuk pusing dan tidak tega karena pekerjaannya melibatkan banyak orang yang sudah baik padanya. Saat lewat di depan kantor polisi Ji Hyuk mengingat kenangan indahnya bersama para penghuni pasar.





Flashback….
Ji Hyuk diborgol karena memukuli seorang pria. Korban yang di pukuli Ji Hyuk berbicara “Kau tidak punya uang ataupun kekuasaan. Saat kau tidak punya apa-apa, kenapa kau memukul orang lain?”. Ji Hyuk “Aku memukulmu karena aku tidak punya semuanya. Brengsek”. Ji Hyuk menyerang korbannya lagi, beberapa polisi yang ada di situ memisahkan Ji Hyuk dari korbannya. Hong Dal Sook dan penghuni pasar yang lainnya datang dan membela Ji Hyuk.  Hong Dal Sook dan penghuni pasar yang lainnya juga protes pada polisi, mereka mengancam bahwa akan berdemo di blue house (Rumah Negara) kalau Ji Hyuk ditahan. Hong Dal Sook CS mengatakan Ji Hyuk tidak bersalah dan korban Ji Hyuk memang pantas untuk dipukuli karena korban Ji Hyuklah yang telah memberikan waktu yang sulit bagi penghuni pasar. Ji Hyuk merasa terharu dengan kebaikan para penghuni pasar.



Mi Ra membawa sebuah laporan ke dalam kantor Ji Hyuk. Karena meja Ji Hyuk berantakan, Mi Ra merapikan meja Ji Hyuk dan melihat foto Ji Hyuk yang sudah ditempel di foto keluarga Kang.




Ji Hyuk menjemput Mi Ra yang baru keluar dari perusahaan. Ji Hyuk “Masuklah. Aku akan mengantarmu pulang”. Mi Ra “Presiden. Pulanglah duluan. Aku akan pulang sendiri”. Ji Hyuk “Masuklah. Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu”





Mi Ra dan Ji Hyuk sudah berada di dalam mobil. Mi Ra “Kumohon jangan melakukan hal semacam ini lagi mulai sekarang”. Ji Hyuk “Apa?”. Mi Ra “Jika kau memberiku tumpangan saat aku pulang kerja banyak orang di kantor akan berpikiran buruk. Hal ini juga bisa menimbulkan rumor buruk”. Ji Hyuk “Bagiku, kelihatannya tidak terlalu buruk”. Mi Ra “Presiden”. Ji Hyuk “Aku tidak pintar dalam hal berkenca, kau tau”. Mi Ra “Presiden”. Ji Hyuk “Maaf. Jujur, ada yang ingin kubicarakan denganmu. Aku sudah memikirkannya sendirian sepanjang hari, tapi aku tidak bisa menemukan jawabannya. Para pedagang di pasar itu, kau tahu aku berasal dari sana, kan?”. Mi Ra “Ya”. Ji Hyuk “Sekarang, aku harus membujuk mereka. Agar kita bisa membangun toko yang baru. Dan kita juga bisa melakukan negosiasi ulang dengan Jaroku”. Mi Ra “Kalau begitu, para pedagang yang menentang rencana kita adalah...”. Ji Hyuk “Benar. Memang mereka. Apa yang harus kulakukan? Agar perusahaan tetap kuat saat Dong Suk kembali, sepertinya kita perlu melakukan perjanjian dengan Jaroku”



Ji Hyuk dan Mi Ra sampai di rumah Mi Ra. Mi Ra “Maaf aku tidak bisa banyak membantu”. Ji Hyuk “Tidak apa-apa, aku mengerti.Aku juga bahkan tidak bisa melakukan sesuatu yang baik”. Mi Ra “Kalau begitu aku pamit”. Ji Hyuk “Sampai jumpa besok”





Saat Ji Hyuk menjalankan mobilnya, Mi Ra mengejar dan meminta Ji Hyuk untuk berhenti. Ji Hyuk membuka kaca mobilnya “Ada apa?”. Mi Ra “Jangan melakukannya. Meskipun kau tidak melakukannya, Hyun Sung tidak akan bangkrut. Tapi bagi mereka, ini soal kehidupan.Jika ada yang tidak beres, mereka mungkin menderita dan tidak bisa pulih”. Ji Hyuk “Menurutmu begitu?Bagaimana jika kita memberikan kompensasi yang sesuai?”. Ji Hyuk “Jika memang itu masalahnya, kenapa mereka masih menentang?Bagi mereka, ada alasan kenapa mereka tidak menyerahkan pasar itu. Sesuatu yang uangpun  tidak bisa membeli hal itu”. Ji Hyuk “Baiklah.Terima kasih”. Mi Ra “Aku pulang dulu”.




Ji Hyuk berbicara sendiri “Dia benar. Ada hal lain yang lebih penting selain uang. Tiap kali aku kesini udaranya sejuk sekali. Aku juga merasa lebih baik”.







^Maaf kalau banyak typonya yah...!!^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar