Ji Hyuk memberikan
kotak minuman itu pada Jaksa Yong “Ini menunjukkan rasa terima kasihku.Tolong
terimalah”. Jaksa Yong “Apa maksud dari pemberianmu ini?”. Ji Hyuk “Hadiah
kecil dariku. Abaikan alasan untuk ini danJangan merasa tidak nyaman dan
menerimanya ”. Beberapa orang jaksa yang dari awal mengawasi gerak-gerik Ji
Hyuk berlari menuju ke ruangan Jaksa Yong dan Ji Hyuk karena melihat Ji Hyuk terlihat
memberikan kotak yang mereka curigai sebagai suap.
Asist. Man Lee yang berada di TKP dan melihat para jaksa
yang berlari masuk ke dalam tempat pertemuan Ji Hyuk dan Jaksa Yong melaporkan
pada Sang Ho dan Sang Ho meneruskan berita itu kepada Kang Sung Wook. Kang Sung
Wook “Sekarang kita tidak perlu melihatnya lagi , kan?”. Sang Ho “Tidak. Segera
setelah dia ditangkap semuanya akan
berjalan bersama seperti yang kita rencanakan”. Kang Sung Wook “Syukurlah.
Semuanya akan diselesaikan sebelum Dong Suk pulang ke rumah”
Dong Suk mendekat ke arah Mi Ra. Mi Ra “Dong Suk”. Dong Suk
“Begitu pesawat saya tiba , aku langsung ke sini .Aku sangat merindukanmu”.
Dong Suk memeluk Mi Ra “Aku merindukanmu , Mi Ra”. Mi Ra menitikkan air matanya
Para jaksa yang tadi mengawasi Ji Hyuk, sudah bersiap-siap
untuk menangkap Ji Hyuk. Jaksa Yong menunjukkan Ji Hyuk kamera yang mereka
pasang di ruangan “Dapatkah Anda melihat itu? Karena Anda melanggar hukum
sekarang , Presiden Kang anda bisa ditangkap tanpa surat perintah. Anda telah
membuat kesalahan besar”. Ji Hyuk kelihatan bingung dan kaget atas apa yang ia
hadapi sekarang
Mi Ra mengantar Dong Suk masuk ke mobil. Mi Ra “Pergilah
sekarang. Ketua Kang Sung Wook pasti sudah menunggumu”. Dong Suk ternyum dan
pergi
Mi Ra mendapat telepon dari Dae Sub yang mengatakan bahwa
mereka memiliki masalah tentang Ji Hyuk. Segera setelah mendapat telepon itu Mi
Ra khawatir dan berlari ke tempat Hong Dal Sook.
Kang Sung Wook memarahi Dong Suk yang baru sampai rumah.
Dong Suk berasalan bahwa ia harus bertemu dengan seseorang. Kang Sung Wook
“Siapakah orang yang harus kau temui sebelum
ayahmu sendiri , huh?”. Choi Yoon Jung “Kenapa kau menginterogasi dia ?Dia
mungkin mengurus sesuatu”. Kang Sung Wook “Hanya karena kau membelanya seperti
itu dia tidak tahu apa yang terjadi dan tidak bertanggung jawab “. Dong Suk
“Itu sudah cukup , ayah .Aku salah”. Kang Sung Wook luluh dengan permintaan
maaf Dong Suk dan akhirnya memeluk Dong Suk
Mi Ra sampai di tempat Hong Dal Sook. Ia melihat Dae Sub
yang kelihatan frustasi dan sedang minum soju. Mi Ra masuk ke dalam tempat Hong
Dal Sook dan langsung menanyakan keadaan Ji Hyuk “Apakah kau mendengar dari
Presiden Kang ? Apa yang terjadi ? Apakah dia ditangkap ?”. Dae Sub bingung. Mi
Ra “Kau bilang dia menyeberangi titik dimana dia tidak bisa kembali lagi”. Dae
Sub menjelaskan bahwa saat ia tidur dengan Ji Hyuk, Ji Hyuk menginggau dan
menyebut nama Mi Ra. Dae Sub ingin menceritakan bahwa Ji Hyuk mengigau
mengatakan cintanya pada Mi Ra tapi tidak berhasil karena Ji Hyuk masuk dan
menghentikan mulut ember Dae Sub. HAHAHAHA (Ji Hyuk gak ketangkep?)
Ji Hyuk mengangkat tangannya seperti akan memukul Dae Sub “Apakah
kau tidak akan tutup mulut ?”. Mi Ra “Presiden. Apa yang terjadi?”. Ji Hyuk
“Tentang apa?”. Mi Ra “Tentang kotak minuman keras”. Ji Hyuk “Apakah kau sudah
tahu?Wuaah memang benar, tidak ada yang tidak kau ketahui. Aku pergi bertemu
jaksa untuk memberinya suap”. Mi Ra “Apakah kau memberinya?”. Ji Hyuk “Aku
berikan”
Flashback.
Jaksa Yong memberitahu Ji Hyuk bahwa Ji Hyuk sudha melanggar
hukum karena berusaha memberikan suap pada jaksa sehingga ia bisa ditahan tanpa
sebuah surat perintah penahanan. Jaksa Yong ingin mengambil kotak itu tapi Ji
Hyuk menghentikannya. Ji Hyuk dengan santai membuka kotak itu dan ternyata
isinya bukan emas batangan lagi melainkan minuman keras. Jaksa Yong tidak dapat
berkata-kata lagi karena perkiraannya salah. Ji Hyuk menuangkan minuman itu
untuk jaksa Yong “Apakah ini melanggar hukum juga?”. Ji Hyuk keren…
Ji Hyuk menceritakan yang sebenarnya pada Mi Ra dan Dae Sub.
Ji Hyuk “Sebenarnya, aku menyiapkan satu lagi kotak yang sama. Aku juga bisa
memberikannya yang satu lagi. Dan lagi, apakah aku adalah seseorang yang bisa
jatuh untuk hal seperti itu? Berapa banyak jaksa dan polisi yang telah berurusan
denganku ?Mereka semua ada di telapak tanganku”. Hong Dal Sook memukul kepala
Ji Hyuk “Kau membual tentang hal itu? Kau membual tentang bertemu banyak polisi
dan jaksa setelah kau mendapat masalah ?”. Ji Hyuk “Ibu. Hal seperti itu bisa
membantu di hidupmu. Tanpa pengalaman seperti itu, aku pasti sudah masuk
penjara berkali-kali”. Mi Ra “Aku senang bahwa tidak ada yang terjadi”. Ji Hyuk
“Mengapa ? Apakah kau khawatir bahwa aku dalam kesulitan ?”. Hong Dal Sook “Kau
seperti seorang penjahat. Itulah mengapa kau tidak bisa melakukannya”. Ji Hyuk
“Saat kau tidak tahu apa-apa kenapa kau menuduhku?”. Mi Ra “Aku khawatir”. Ji
Hyuk “Lihatlah. Dia mengatakan bahwa dia khawatir. Lagipula, itu semua sudah
selesai jadi jangan khawatir dan minumlah bersamaku”. Ji Hyuk menuangkan Soju
di gelas Mi Ra. Mi Ra “Apa yang aku khawatirkan itu ...Aku khawatir sebagai
manajer tim manajemen pendukung. Jika sesuatu terjadi padamu, aku harus
mengambil semua kesalahan untuk itu . Dan jika sesuatu seperti ini terjadi lagi
silakan berbicara dengan aku terlebih dahulu.
Dan Dae Sub jangan menakut-nakutiku dengan panggilan telepon lagi”. Dae
Sub “Maafkan aku”. Mi Ra pamit pergi. Ji Hyuk “Apa yang kalian berdua
bicarakan? Kenapa dia pergi seperti itu ?”. Dae Sub “Aku hanya mengatakan
kepadanya bahwa kau telah melewati titik dimana tidak bisa kembali lagi dan
bahwa kita punya masalah”. Ji Hyuk “Kalau kau tidak tahu apa-apa, kenapa kau
mengatakan hal seperti itu ?Kau membuatnya sangat marah sekarang”. Dae Sub
“Kenapa itu omong kosong? Kau sudah melewati titik dimana tidak bisa kembali
lagi. Sungai yang disebut cinta yang tidak ada jalan untuk kembali lagi. Tidak
itu seperti pasir hisap”. Ji Hyuk “Aiiish.. Apakah aku benar-benar terlihat
seperti itu ?”
Mi Ra mendapat sms dari Dong Suk yang mengatakan bahwa ia
hanya berpikir tentang Mi Ra dan bermimpi tentang Mi Ra sehingga ia bisa
bertahan dan selamat. Mi Ra membalas sms Dong Suk dengan mengatakan bahwa ia
juga tulus merindukan Dong Suk. Dong Suk tersenyum membaca pesan Mi Ra.
Dong Suk mendengar Ayahnya memarahi Sang Ho. Kang Sung
Wook memarahi Sang Ho karena rencana yang mereka lakukan selalu gagal. Kang
Sung Wook “Serangga yang sudah diinjak berulang kalo harusnya akan mati. Tapi
kenapa bajingan itu masih bertahan? Kenapa?”. Dong Suk masuk dan membawa sebuah
majalah lalu menunjukkan foto Ji Hyuk pada Kang Sung Wook. Dong Suk “Serangga
itu, orang ini kan?”. Kang Sung Wook menyuruh Sang Ho untuk keluar
Dong Suk “Apa yang sebenarnya terjadi?”. Kang Sung Wook “Ibumu
tidak memberitahumu?”. Dong Suk “Aku mengerti kenapa dia dimasukkan dalam
silsilah keluarga. Tapi kenapa dia menggantikan posisiku?Aku masih tidak
mengerti itu”. Kang Sung Wook “Aku perlu seseorang yang menggantikanmu”. Dong
Suk “Kenapa aku harus digantikan?”. Kang Sung Wook “Jaksa sedang menyelidiki
Hyunsung. Jika sesuatu terjadi pada Hyunsung, bajingan itu yang akan
disalahkan”. Dong Suk “Hyunsung Distribusi itu perusahaanku. Aku yang akan
menyelesaikan permasalahan itu”. Kang Sung Wook “Ini karena kau tidak
menjalankannya dengan benar. Jika tidak, lalu kenapa aku membiarkannya bangkrut?
Kau dengarkan saja aku. Ini semua untukmu”. Dong Suk “Kenapa aku harus selalu
mematuhi perintah Ayah? Kenapa Ayah selalu berpikir bahwa Ayah benar?”. Kang
Sung Wook “Apa?”. Dong Suk “Bahkan orang semacam itu tidak bisa Ayah tangani.
Karena itu Ayah marah sekarang”. Kang Sung Wook “Itu karena…”. Dong Suk “Orang
itu… Dia seperti ini gara-gara aku. Aku akan menyelesaikannya sendiri”. Dong
Suk keluar dari ruangan ayahnya. Choi Yoon Jung masuk “Kenapa? Apalagi
sekarang? Kenapa kau selalu memarahinya? Sekarang ini dia butuh istirahat.
Istirahat”. Kang Sung Wook “Aku khawatir dia akan semakin membuatnya semakin
rumit”. Choi Yoon Jung “Sekarang ini yang paling penting adalah kesehatannya.
Apa lagi yang lebih penting sekarang?”
Goo Duk Kyu dibebaskan karena tidak membantu apapun dalam
penyelidikan Hyun Sung.
Dong Suk sedang santai dan mendengarkan musik kesukaannya.
Jin Ah masuk ke kamar Dong Suk “Oppa. Maaf aku tidak menemuimu semalam. Semalam
aku pulang larut. Bagaimana tubuhmu?”. Dong Suk “Baik-baik saja”. Jin Ah “Jujur
saja. Kau berpura-pura sakit supaya bisa pergi, kan?”. Dong Suk “Benar. Pergi
ke tempat yang bagus. Neraka”. Jin Ah “Tidak mungkin. Pasti tempat yang
menyenangkan”. Dong Suk “Tidak terjadi apa-apa padamu?”. Jin Ah “Banyak hal
yang terjadi. Kau tahu sesuatu terjadi, kan?”. Dong Suk “Kau bertemu dia (Ji
Hyuk)?”. Jin Ah “Ya”. Dong Suk “Bagaimana?”. Jin Ah “Dia buruk sekali”. Dong
Suk “Aku bisa membayangkannya. Pasti dia hidup seperti preman”. Jin Ah “Jika
dia seperti itu pasti masih lebih baik. Dia tidak memiliki kecerdasan di
dirinya. Susah untuk menggambarkannya. Benar-benar seorang sampah”. Dong Suk
“Itu karena kau belum pernah bertemu dengan orang seperti itu.Orang yang dari
luar tampak rumit, tapi hati mereka berpikiran sederhana. Apa yang mereka cari
hanya satu….”
Dong Suk meminta uang dengan jumlah besar pada Sang Ho. Sang
Ho menanyakan alasan Dong Suk meminta uang itu tapi Dong Suk tidak mau
mengatakan yang sebenarnya dan membuat Sang Ho memberikan uang itu tanpa
mengetahui alasan sebenarnya.
Ji Hyuk menyalami Goo Duk Kyu yang baru keluar dari penjara.
Ji Hyuk “Kau sudah bekerja keras”. Goo Duk Kyu “Aku tidak apa-apa. Aku tahu aku
akan segera dibebaskan. Incaran mereka bukan aku”. Ji Hyuk “Kau bilang mereka
mengincar Dong Suk? Apa Dong Seok kami melakukan hal buruk?”. Goo Duk Kyu “Bukan
hal buruk. Tapi orang kaya biasa melakukan itu. Tapi kalau kantor kejaksaan
bersikukuh menyelidikinya, kemungkinan ada kegiatan illegal. Pasti seperti
itu”. Mi Ra “Apa jaksa punya bukti atas tindakan ilegal Presiden Kang Dong Suk?”.
Goo Duk Kyu “Sepertinya mereka menunggu Presiden muncul sendiri. Tapi semenjak
Presiden Kang Ji Hyuk sudah menjlankan proyek pasar baru. Hal pertama yang kita
khawatirkan adalah adanya bukti ilegal itu”. Ji Hyuk “Apa tidak ada cara untuk
menghentikannya?”. Goo Duk kyu “Ada. Selama pajak tetap diselesaikan tidak akan
ada masalah. Tapi melihat aliran dana Hyunsung saat ini, hal ini akan sulit”.
Ji Hyuk “Uang bukan masalah. Yang penting Dong Seok tidak ditahan. Kita harus
menyelamatkan Dong Seok dulu”
Dong Suk masuk ke ruangan Ji Hyuk dan menyapa Goo Duk Kyu.
Goo Duk Kyu pamit dan keluar dari ruangan Ji Hyuk. Ji Hyuk yang baru pertama
kali bertemu dengan Dong Suk menjadi sangat senang dan menanyakan keadaan Dong
Suk. Dong Suk memperhatikan dasi Ji Hyuk (Kayaknya Dong Suk tau siapa yang
ngikatin dasi Ji Hyuk) “Aku baik-baik saja. Tapi So Mi Ra kenapa kau ada di
sini?”. Mi Ra “Sekarang aku bekerja di Hyunsung Distribusi”. Ji Hyuk “Aku
memindahkannya ke sini. Perusahaan lebih membutuhkannya”. Dong Suk “Begitu?”.
Ji Hyuk “Kenapa tidak meneleponku? Aku akan segera menemuimu”. Dong Suk “Ada
yang harus kuselesaikan kemarin. Kau punya waktu untuk makan bersama?”. Ji Hyuk
“Ya. Ya. Ayo kita makan bersama. Tunggu”.
Ji Hyuk memakai jasnya. Dong Suk “Apa tidak sulit
tiba-tiba menjadi Presiden?”. Ji Hyuk “Tentu saja melelahkan.Tapi banyak orang
menolongku. Mereka sudah mendukungku sampai sekarang. Jadi aku masih bisa
bertahan”. Dong Suk “Siapa yang paling banyak membantumu?”. Ji Hyuk “So Mi Ra
banyak sekali membantuku. Kalau tidak ada dia pasti aku terlibat masalah. Ayo
kita pergi”. Ji Hyuk keluar dari ruangannya dan Dong Suk sempat berbisik ke Mi
Ra “Kau sudah bekerja keras, So Mi Ra”
Asist. Man. Lee menaruh sebuah tas besar di dalam bagasi
mobil Dong Suk dan disaksikan oleh Sang Ho. Dong Suk datang bersama Ji Hyuk.
Dong Suk “Kau sudah melakukan yang aku minta?”. Sang Ho “Ya”. Dong Suk “Ayo
berangkat”. Ji Hyuk “Oke. Tapia pa kau mau menyetir? Biar aku saja”. Dong Suk “Tidak
apa-apa. Aku baik-baik saja”. Ji Hyuk dan Dong Suk masuk ke dalam mobil dan
pergi
Setelah Ji Hyuk dan Dong Suk pergi, Sang Ho menelpon Kang
Sung Wook “Ketua, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan”
Mi Ra menyendiri lagi di atap. Ia kelihatan memikirkan
sesuatu
Ji Hyuk ragu-ragu untuk membuka pembicaraan dengan Dong Suk
dan akhirnya Dong Suk yang memulai. Dong Suk “Aku harus memanggilmu apa?”. Ji
Hyuk “Apa?Tentu saja Hyung”. Dong Suk “Hyung?”. Ji Hyuk “Kalau terlalu aneh,
tidak apa-apa. Tidak usah memanggilku seperti itu tapi kalau kau nyaman
silahkan saja”. Dong Suk tersenyum (Gak tahu senyum tulus atau enggak yang
pasti senyum.kekekek). Dong Suk “Tidak. Kau lebih tua dariku. Jadi kau adalah
Hyung. Hyung”. Ji Hyuk menjadi senang karena sudah di panngil Hyung. Ekspresi
Dong Suk yang tersenyum langsung berubah “Apa yang kau inginkan?”. Ji Hyuk
“Apa?”. Dong Suk “Dalam hidupmu, apa yang paling kau inginkan?”. Ji Hyuk “Aku
hidup dengan bebas. Jadi tidak ada yang kuinginkan”. Dong Suk “Kau miskin. Apa
kau tidak ingin menjadi kaya?”. Ji Hyuk “Kaya? Aku kaya. Walaupun bukan dari
usahaku sendiri”. Dong Suk “Itu masalahnya. Seseorang harus di beri imbalan
atas semua yang sudah dia lakukan. Itu benar. Sebanyak usaha yang telah kau
lakukan itulah yang harus kau dapatkan. Bukankah begitu?”. Ji Hyuk tidak
mengerti tapi tetap tersenyum
Dong Suk ingin berbicara lagi tapi teleponnya berbunyi. Dong
Suk menjawab teleponnya “Ya. Ayah”. Kang Sung Wook “Apa yang kau pikirkan?
Kenapa kau menemuinya?Kau tidak mengatakan hal-hal aneh, kan?”. Dong Suk “Tidak.
Aku hanya ingin berbicara dengan Hyung”. Kang Sung Wook “Tolong Dong Suk. Dong
Suk. Ku mohon tenanglah”.Dong Suk “Serahkan saja padaku. Aku akan mengurusnya.
Aku baru bertemu dengannya hari ini, tapi rasanya banyak yang bisa kami
bicarakan”. Kang Sung Wook “Dong Suk apa kau ingin membayar dia dengan uang?
Dia bukan orang yang bisa disogok dengan uang”. Dong Suk tidak menjawab
pertanyaan ayahnya dan menutup teleponnya
Ji Hyuk menanyakan apa yang dibicarakan Kang Sung Wook pada
Dong Suk. Dong Suk menjawab “Dia bilang. Hyung adalah orang yang baik. Dia
menyuruh kita untuk mengenal lebih baik”. Ji Hyuk “Benarkah? Dia benar-benar
mengatakan itu?”. Dong Suk “Ya. Kita hampir sampai. Kita lanjutkan perbincangan
setelah makan”. Ji Hyuk “Baiklah”
Ji Hyuk dan Dong Suk sampai di tempat mereka akan makan
siang. Dong Suk menyuruh Ji Hyuk untuk masuk lebih dulu dan ia mengambil tas
yang berisi uang tadi lalu membawa tas itu masuk. Dari dalam mobil lain, Sang
Ho dan Asis. Man. Lee terus mengawasi Dong Suk dan Ji Hyuk lalu melaporkan
semuanya pada Kang Sung Wook
Dong Suk dan Ji Hyuk sudah duduk bersama. Dong Suk
“Sebenarnya, aku sangat sakit. Hampir saja mati”. Ji Hyuk “Kau sakit apa
sebenarnya?”. Dong Suk “Aku malu untuk mengatakannya. Lagipula, karena penyakit
itu aku sudah membuat keputusan. Aku tidak ingin menyesal dalam hidup. Aku akan
lakukan apapun dan kapanpun yang aku mau”. Ji Hyuk “Benar. Kau melakukan apapun
yang kau inginkan itu yang terbaik”. Dong Suk “Jadi aku tidak mau hidup
bersembunyi dan menipu lagi. Itu tidak nyaman. Ayo selesaikan sekarang”
Dong Suk mengangkat tas itu dan menaruhnya di atas meja. Ji
Hyuk membuka tas itu dan melihat banyak uang di dalamnya. Dong Suk “Ambil uang
itu dan anggap semua yang terjadi saat aku tidak ada tidak pernah terjadi”. Ji
Hyuk “Kau ini apa maksudmu?”. Dong Suk “Aku bisa memberi lebih. Dua kali lipat.
Tiga kali lipat”. Ji Hyuk “Apa kebetulan kau takut aku mengancam posisimu?”.
Dong Suk “Mengancam?”. Ji Hyuk marah karena di perlakukan seperti itu, ia
berdiri dan meninggikan nada suaranya “Hey Kang Dong Suk!!”. Sang Ho yang
berada sedikit jauh dari tenpat Ji Hyuk dan Dong Suk duduk bersiap-siap untuk
mengeluarkan pistolnya. Ji Hyuk melanjutkan “Sebagai Hyeong mu, aku hanya akan
mengatakan satu hal. Aku bisa mengundurkan diri dari jabatan Presiden sekarang
juga.Uang ini, tentu saja bisa membuatku senang.Tapi tidak punya juga tidak
masalah. Kenapa? Karena aku sebelumnya memang tidak punya ini. Jadi untukku,
uang seperti ini tidak penting.Yang paling penting untukku adalah kau dan juga
keluargaku. Aku pada awalnya sangat tidak suka hal seperti ini. Yang aku tahu
hanya makan dan minum untuk bisa hidup. Kenapa? Kenapa? Hanya karena hubungan
darah seperti ini. Aku juga pernah
melakukan hal gila karena hubungan darah ini.Aku juga mengerti perasaanmu.Tapi
ini bukan begini caranya. Kalau kau merasa tidak nyaman,aku akan berhenti dari
jabatan Presiden dan tidak akan pernah menemuimu.Ayah, ibu dan adik-adikku,
bahwa mereka ada di dunia ini,itu saja sudah cukup bagiku”. Ji Hyuk berjalan pergi
dari Dong Suk. Dong Suk berbicara lagi dan membuat Ji Hyuk berhenti berjalan
“Menyentuh sekali. Jadi yang Hyeong inginkan adalah keluarga? Keluarga?”. Dong
Suk mendekat ke Ji Hyuk dan membuka tangannya “Senang bertemu denganmu, Ji
Hyeok Hyung”. Sang Ho memasukkan lagi pistolnya. Ji Hyuk tersenyum “Aku juga,
Dong Suk-ah”
Dong Suk megantarkan Ji Hyuk sampai di depan perusahaan. Ji
Hyuk “Aku benar-benar akan berhenti dari posisi Presiden. Kalau kau tidak
nyaman katakan saja padaku”. Dong Suk “Tidak. Nanti saja, Setelah kau
membuatnya menjadi lebih besar kemudian berikan padaku”. Ji Hyuk “Baiklah aku
mengerti. Aku akan bekerja keras dan melakukan yang terbaik. Hati-hati
dijalan”. Dong Suk tersenyum dan pergi sedangkan Mi Ra memperhatikan Ji Hyuk yang baru turun
dari mobil Dong Suk.
Di dalam mobilnya Dong Suk berbicar sendiri “Yang paling
penting adalah keluarga? Kau bercanda?”.
Dong Suk mendapatkan telepon dan mengangkatnya “Ya Mi Ra”
Dong Suk bertemu di
sebuah tempat. Mi Ra “Apa yang kalian bicarakan?”. Dong Suk “Apa lagi yang bisa
kukatakan saat bertemu kakakku untuk pertama kali?”. Mi Ra “Dong Suk, aku sudah
tahu”. Dong Suk “Apa?”. Mi Ra “Dia bukan kakakmu”. Dong Suk “Kau juga tahu?
Kenapa mereka memberitahumu?”. Mi Ra “Dong Suk. Sebenarnya masalahnya lebih
rumit dari yang kau pikirkan. Yang bisa menyelesaikan masalah ini hanya kau,
Dong Suk. Kau bisa menyelesaikannya? Supaya mereka kembali ke jalan yang benar
dan tidak ada yang terluka. Kau bisa melakukannya, Dong Suk”. Dong Suk “Benar.
Itulah yang akan aku lakukan”
Dong Suk sedang menerbangkan pesawat mainannya. Kang Sung
Wook datang bersama Sang Ho. Kang Sung Wook “Kang Dong Suk, kau ini…”. Dong Suk
“Jangan khawatir. Aku berencana untuk mengamatinya beberapa hari. Kalau
mengendalikannya dengan baik, dia pasti akan mengikuti perintahku”. Kang Sung
Wook “Kau ini...Baiklah. Selama kau tidak menyebabkan masalah”. Kang Sung Wook
pergi dan Sang Ho mengikutinya dari belakang.
Dong Suk memanngil Sang Ho “Manager Do”. Sang Ho kembali
“Ya”. Dong Suk “Tentang uang itu, kau yang melaporkannya pada ketua?”. Sang Ho
“Maaf. Biasanya saya tidak pernah melapor. Tapi situasi saat itu...”. Dong Suk
“Kalau begitu situasi menyebalkan ini, kenapa So Mi Ra bisa tahu? Kau yang
memberitahunya?”. Sang Ho “Ya, saya memberitahunya”. Dong Suk “Siapa yang
menginjinkannya?”. Sang Ho “Maafkan aku. Tapi kita membutuhkan seseorang untuk
melanjutkan rencana kita. Benar-benar minta maaf”. Dong Suk “Kenapa melakukan
itu? Ini memalukan sekali”. Dong Suk mengendalikan pesawatnya itu dan
mengarahkan tepat di wajah Sang Ho dan membuat wajah Sang Ho terluka (Jahat
banget sih Dong Suk). Dong Suk “Hati-hatilah”
Kang Sung Wook berbicara empat mata dengan Dong Suk. Kang
Sung Wook “Aku sudah melakukan banyak cara.Tapi dia selalu lolos”. Dong Suk “Itu
karena Ayah tidak mengendalikan kelemahan dia dengan benar”. Kang Sung Wook “Kelemahannya?
Apa itu?”. Dong Suk “Ayah, Ibu dan adik-adik yang dicintainya”. Kang Sung Wook
“Apa maksudmu?”. Ji Hyuk masuk dan langsung member salam. Kang Sung Wook “Kenapa
kau ke sini?”. Dong Suk “Aku yang memanggilnya. Ada yang ingin kukatakan pada
Hyung. Masuklah”
Ji Hyuk sudah berada di kamar Dong Suk. Dong suk
mengaeluarkan lagi tas yang berisi uang “Hyung, duduklah. Kau pasti sudah tahu
kalau jaksa sedang mengincarku”. Ji Hyuk “Kau juga tahu tentang ini?”. Dong Suk
“Tentu saja. Mereka semua di telapak tanganku. Hyung duduklah dulu”. Ji Hyuk
“Oke”. Dong Suk “Karena itu. Uang ini…”. Ji Hyuk “Kenapa seperti ini lagi?”.
Dong Suk “Tenang saja. Aku tidak akan memberikannya pada Hyung. Sebenarnya,
uang ini sudah membuat banyak orang sakit kepala. Aku ingin berkata jujur
padamu,karena itulah aku menyerahkan uang ini supaya Hyung bisa
menyelesaikannya”. Ji Hyuk “Kenapa kau tidak mengatakannya dari awal?”. Dong
Suk “Karena itu, bisakah Hyeong menyimpan uang ini atas nama Hyung? Aku tidak
ingin jaksa sampai mengetahui ini”. Ji Hyuk “Atas namaku?”. Ji Hyuk “Kalau Hyung
tidak mau, masukkan saja di rekening orang lain di perusahaan”. Ji Hyuk “Tidak.
Tidak. Kenapa harus menyeret pegawai di kantor? Aku akan memasukkannya ke
rekeningku. Tapi ini bukan punyaku. Ini punyamu. Ini benar-benar punyamu”. Dong
Suk “Aku mengerti. Jangan kabur dengan uang ini. Aku percaya padamu Hyung”. Ji
Hyuk “Percaya? Kenapa aku mengambil uangmYa. Ayo kita makan.u? Seharusnya
memberimu uang”. Dong Suk “Baiklah. Ayo makan dulu sebelum kau pergi”. Ji Hyuk
“Ya. Ayo kita makan”
Sebelum keluar dari kamar Ji Hyuk melihat foto dan piagam Ji
Hyuk yang berasal dari luar negeri. Ji Hyuk “Apa kau belajar di Amerika?”. Dong
Suk “Ya”. Ji Hyuk “Kau bisa bahasa inggris?”. Dong Suk menjawab dengan bahasa
inggris “Sure (Tentu). You can’t speak english well? (Kau tidak bisa bahasa
inggris?). You have no idea what I’m saying (Kau tidak tahu apa yang aku
bicarakan). I know your weak point (Aku tahu kelemahanmu). You’d do anything
for your family (Kau akan melakukan apapun untuk keluargamu). You’d scarify
yourself for me (Kau akan mengorbankan dirimu untukku). Because I’m your
precious brother (Karena aku adikmu yang berharga). Won’t you (Bukankah
begitu?”. Ji Hyuk “Dong Suk aku tidak mengerti apa yang kau katakana”. Dong Suk
“Enjoy Yourself (Nikmati hidupmu). I mean seriously, you are never going to
have a chance like this again (Maksudku, kau tidak akan pernah memiliki
kesempatan seperti ini lagi). So enjoy (Jadi nikmatilah)”. Ji Hyuk “Enjoy? Enjoy.
Aku tahu itu. Itu sesuatu yang bagus”. Dong Suk “Benar. Sesuatu yang bagus.
Maksudku, mulai sekarang Hyung dan aku harus mulai saling mengenal dan
bersenang-senang”. Ji Hyuk tersenyum “Benar. Benar. Enjoy. Adikku memang
berbeda. Enjoy”
Part 2 Soon^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar