Love these songs^^

Jumat, 16 Mei 2014

Sinopsis Big Man Episode 5 Part 1



Ji Hyuk memberikan kotak minuman itu pada Jaksa Yong “Ini menunjukkan rasa terima kasihku.Tolong terimalah”. Jaksa Yong “Apa maksud dari pemberianmu ini?”. Ji Hyuk “Hadiah kecil dariku. Abaikan alasan untuk ini danJangan merasa tidak nyaman dan menerimanya ”. Beberapa orang jaksa yang dari awal mengawasi gerak-gerik Ji Hyuk berlari menuju ke ruangan Jaksa Yong dan Ji Hyuk karena melihat Ji Hyuk terlihat memberikan kotak yang mereka curigai sebagai suap.



Asist. Man Lee yang berada di TKP dan melihat para jaksa yang berlari masuk ke dalam tempat pertemuan Ji Hyuk dan Jaksa Yong melaporkan pada Sang Ho dan Sang Ho meneruskan berita itu kepada Kang Sung Wook. Kang Sung Wook “Sekarang kita tidak perlu melihatnya lagi , kan?”. Sang Ho “Tidak. Segera setelah dia ditangkap  semuanya akan berjalan bersama seperti yang kita rencanakan”. Kang Sung Wook “Syukurlah. Semuanya akan diselesaikan sebelum Dong Suk pulang ke rumah”


Dong Suk mendekat ke arah Mi Ra. Mi Ra “Dong Suk”. Dong Suk “Begitu pesawat saya tiba , aku langsung ke sini .Aku sangat merindukanmu”. Dong Suk memeluk Mi Ra “Aku merindukanmu , Mi Ra”. Mi Ra menitikkan air matanya



Para jaksa yang tadi mengawasi Ji Hyuk, sudah bersiap-siap untuk menangkap Ji Hyuk. Jaksa Yong menunjukkan Ji Hyuk kamera yang mereka pasang di ruangan “Dapatkah Anda melihat itu? Karena Anda melanggar hukum sekarang , Presiden Kang anda bisa ditangkap tanpa surat perintah. Anda telah membuat kesalahan besar”. Ji Hyuk kelihatan bingung dan kaget atas apa yang ia hadapi sekarang



Mi Ra mengantar Dong Suk masuk ke mobil. Mi Ra “Pergilah sekarang. Ketua Kang Sung Wook pasti sudah menunggumu”. Dong Suk ternyum dan pergi



Mi Ra mendapat telepon dari Dae Sub yang mengatakan bahwa mereka memiliki masalah tentang Ji Hyuk. Segera setelah mendapat telepon itu Mi Ra khawatir dan berlari ke tempat Hong Dal Sook.



Kang Sung Wook memarahi Dong Suk yang baru sampai rumah. Dong Suk berasalan bahwa ia harus bertemu dengan seseorang. Kang Sung Wook “Siapakah orang  yang harus kau temui sebelum ayahmu sendiri , huh?”. Choi Yoon Jung “Kenapa kau menginterogasi dia ?Dia mungkin mengurus sesuatu”. Kang Sung Wook “Hanya karena kau membelanya seperti itu dia tidak tahu apa yang terjadi dan tidak bertanggung jawab “. Dong Suk “Itu sudah cukup , ayah .Aku salah”. Kang Sung Wook luluh dengan permintaan maaf Dong Suk dan akhirnya memeluk Dong Suk




Mi Ra sampai di tempat Hong Dal Sook. Ia melihat Dae Sub yang kelihatan frustasi dan sedang minum soju. Mi Ra masuk ke dalam tempat Hong Dal Sook dan langsung menanyakan keadaan Ji Hyuk “Apakah kau mendengar dari Presiden Kang ? Apa yang terjadi ? Apakah dia ditangkap ?”. Dae Sub bingung. Mi Ra “Kau bilang dia menyeberangi titik dimana dia tidak bisa kembali lagi”. Dae Sub menjelaskan bahwa saat ia tidur dengan Ji Hyuk, Ji Hyuk menginggau dan menyebut nama Mi Ra. Dae Sub ingin menceritakan bahwa Ji Hyuk mengigau mengatakan cintanya pada Mi Ra tapi tidak berhasil karena Ji Hyuk masuk dan menghentikan mulut ember Dae Sub. HAHAHAHA (Ji Hyuk gak ketangkep?)


Ji Hyuk mengangkat tangannya seperti akan memukul Dae Sub “Apakah kau tidak akan tutup mulut ?”. Mi Ra “Presiden. Apa yang terjadi?”. Ji Hyuk “Tentang apa?”. Mi Ra “Tentang kotak minuman keras”. Ji Hyuk “Apakah kau sudah tahu?Wuaah memang benar, tidak ada yang tidak kau ketahui. Aku pergi bertemu jaksa untuk memberinya suap”. Mi Ra “Apakah kau memberinya?”. Ji Hyuk “Aku berikan”



Flashback.
Jaksa Yong memberitahu Ji Hyuk bahwa Ji Hyuk sudha melanggar hukum karena berusaha memberikan suap pada jaksa sehingga ia bisa ditahan tanpa sebuah surat perintah penahanan. Jaksa Yong ingin mengambil kotak itu tapi Ji Hyuk menghentikannya. Ji Hyuk dengan santai membuka kotak itu dan ternyata isinya bukan emas batangan lagi melainkan minuman keras. Jaksa Yong tidak dapat berkata-kata lagi karena perkiraannya salah. Ji Hyuk menuangkan minuman itu untuk jaksa Yong “Apakah ini melanggar hukum juga?”. Ji Hyuk keren…






Ji Hyuk menceritakan yang sebenarnya pada Mi Ra dan Dae Sub. Ji Hyuk “Sebenarnya, aku menyiapkan satu lagi kotak yang sama. Aku juga bisa memberikannya yang satu lagi. Dan lagi, apakah aku adalah seseorang yang bisa jatuh untuk hal seperti itu? Berapa banyak jaksa dan polisi yang telah berurusan denganku ?Mereka semua ada di telapak tanganku”. Hong Dal Sook memukul kepala Ji Hyuk “Kau membual tentang hal itu? Kau membual tentang bertemu banyak polisi dan jaksa setelah kau mendapat masalah ?”. Ji Hyuk “Ibu. Hal seperti itu bisa membantu di hidupmu. Tanpa pengalaman seperti itu, aku pasti sudah masuk penjara berkali-kali”. Mi Ra “Aku senang bahwa tidak ada yang terjadi”. Ji Hyuk “Mengapa ? Apakah kau khawatir bahwa aku dalam kesulitan ?”. Hong Dal Sook “Kau seperti seorang penjahat. Itulah mengapa kau tidak bisa melakukannya”. Ji Hyuk “Saat kau tidak tahu apa-apa kenapa kau menuduhku?”. Mi Ra “Aku khawatir”. Ji Hyuk “Lihatlah. Dia mengatakan bahwa dia khawatir. Lagipula, itu semua sudah selesai jadi jangan khawatir dan minumlah bersamaku”. Ji Hyuk menuangkan Soju di gelas Mi Ra. Mi Ra “Apa yang aku khawatirkan itu ...Aku khawatir sebagai manajer tim manajemen pendukung. Jika sesuatu terjadi padamu, aku harus mengambil semua kesalahan untuk itu . Dan jika sesuatu seperti ini terjadi lagi silakan berbicara dengan aku terlebih dahulu.  Dan Dae Sub jangan menakut-nakutiku dengan panggilan telepon lagi”. Dae Sub “Maafkan aku”. Mi Ra pamit pergi. Ji Hyuk “Apa yang kalian berdua bicarakan? Kenapa dia pergi seperti itu ?”. Dae Sub “Aku hanya mengatakan kepadanya bahwa kau telah melewati titik dimana tidak bisa kembali lagi dan bahwa kita punya masalah”. Ji Hyuk “Kalau kau tidak tahu apa-apa, kenapa kau mengatakan hal seperti itu ?Kau membuatnya sangat marah sekarang”. Dae Sub “Kenapa itu omong kosong? Kau sudah melewati titik dimana tidak bisa kembali lagi. Sungai yang disebut cinta yang tidak ada jalan untuk kembali lagi. Tidak itu seperti pasir hisap”. Ji Hyuk “Aiiish.. Apakah aku benar-benar terlihat seperti itu ?”




Mi Ra mendapat sms dari Dong Suk yang mengatakan bahwa ia hanya berpikir tentang Mi Ra dan bermimpi tentang Mi Ra sehingga ia bisa bertahan dan selamat. Mi Ra membalas sms Dong Suk dengan mengatakan bahwa ia juga tulus merindukan Dong Suk. Dong Suk tersenyum membaca pesan Mi Ra.



Dong Suk mendengar Ayahnya  memarahi Sang Ho. Kang Sung Wook memarahi Sang Ho karena rencana yang mereka lakukan selalu gagal. Kang Sung Wook “Serangga yang sudah diinjak berulang kalo harusnya akan mati. Tapi kenapa bajingan itu masih bertahan? Kenapa?”. Dong Suk masuk dan membawa sebuah majalah lalu menunjukkan foto Ji Hyuk pada Kang Sung Wook. Dong Suk “Serangga itu, orang ini kan?”. Kang Sung Wook menyuruh Sang Ho untuk keluar




Dong Suk “Apa yang sebenarnya terjadi?”. Kang Sung Wook “Ibumu tidak memberitahumu?”. Dong Suk “Aku mengerti kenapa dia dimasukkan dalam silsilah keluarga. Tapi kenapa dia menggantikan posisiku?Aku masih tidak mengerti itu”. Kang Sung Wook “Aku perlu seseorang yang menggantikanmu”. Dong Suk “Kenapa aku harus digantikan?”. Kang Sung Wook “Jaksa sedang menyelidiki Hyunsung. Jika sesuatu terjadi pada Hyunsung, bajingan itu yang akan disalahkan”. Dong Suk “Hyunsung Distribusi itu perusahaanku. Aku yang akan menyelesaikan permasalahan itu”. Kang Sung Wook “Ini karena kau tidak menjalankannya dengan benar. Jika tidak, lalu kenapa aku membiarkannya bangkrut? Kau dengarkan saja aku. Ini semua untukmu”. Dong Suk “Kenapa aku harus selalu mematuhi perintah Ayah? Kenapa Ayah selalu berpikir bahwa Ayah benar?”. Kang Sung Wook “Apa?”. Dong Suk “Bahkan orang semacam itu tidak bisa Ayah tangani. Karena itu Ayah marah sekarang”. Kang Sung Wook “Itu karena…”. Dong Suk “Orang itu… Dia seperti ini gara-gara aku. Aku akan menyelesaikannya sendiri”. Dong Suk keluar dari ruangan ayahnya. Choi Yoon Jung masuk “Kenapa? Apalagi sekarang? Kenapa kau selalu memarahinya? Sekarang ini dia butuh istirahat. Istirahat”. Kang Sung Wook “Aku khawatir dia akan semakin membuatnya semakin rumit”. Choi Yoon Jung “Sekarang ini yang paling penting adalah kesehatannya. Apa lagi yang lebih penting sekarang?”



Goo Duk Kyu dibebaskan karena tidak membantu apapun dalam penyelidikan Hyun Sung.



Dong Suk sedang santai dan mendengarkan musik kesukaannya. Jin Ah masuk ke kamar Dong Suk “Oppa. Maaf aku tidak menemuimu semalam. Semalam aku pulang larut. Bagaimana tubuhmu?”. Dong Suk “Baik-baik saja”. Jin Ah “Jujur saja. Kau berpura-pura sakit supaya bisa pergi, kan?”. Dong Suk “Benar. Pergi ke tempat yang bagus. Neraka”. Jin Ah “Tidak mungkin. Pasti tempat yang menyenangkan”. Dong Suk “Tidak terjadi apa-apa padamu?”. Jin Ah “Banyak hal yang terjadi. Kau tahu sesuatu terjadi, kan?”. Dong Suk “Kau bertemu dia (Ji Hyuk)?”. Jin Ah “Ya”. Dong Suk “Bagaimana?”. Jin Ah “Dia buruk sekali”. Dong Suk “Aku bisa membayangkannya. Pasti dia hidup seperti preman”. Jin Ah “Jika dia seperti itu pasti masih lebih baik. Dia tidak memiliki kecerdasan di dirinya. Susah untuk menggambarkannya. Benar-benar seorang sampah”. Dong Suk “Itu karena kau belum pernah bertemu dengan orang seperti itu.Orang yang dari luar tampak rumit, tapi hati mereka berpikiran sederhana. Apa yang mereka cari hanya satu….”


Dong Suk meminta uang dengan jumlah besar pada Sang Ho. Sang Ho menanyakan alasan Dong Suk meminta uang itu tapi Dong Suk tidak mau mengatakan yang sebenarnya dan membuat Sang Ho memberikan uang itu tanpa mengetahui alasan sebenarnya.



Ji Hyuk menyalami Goo Duk Kyu yang baru keluar dari penjara. Ji Hyuk “Kau sudah bekerja keras”. Goo Duk Kyu “Aku tidak apa-apa. Aku tahu aku akan segera dibebaskan. Incaran mereka bukan aku”. Ji Hyuk “Kau bilang mereka mengincar Dong Suk? Apa Dong Seok kami melakukan hal buruk?”. Goo Duk Kyu “Bukan hal buruk. Tapi orang kaya biasa melakukan itu. Tapi kalau kantor kejaksaan bersikukuh menyelidikinya, kemungkinan ada kegiatan illegal. Pasti seperti itu”. Mi Ra “Apa jaksa punya bukti atas tindakan ilegal Presiden Kang Dong Suk?”. Goo Duk Kyu “Sepertinya mereka menunggu Presiden muncul sendiri. Tapi semenjak Presiden Kang Ji Hyuk sudah menjlankan proyek pasar baru. Hal pertama yang kita khawatirkan adalah adanya bukti ilegal itu”. Ji Hyuk “Apa tidak ada cara untuk menghentikannya?”. Goo Duk kyu “Ada. Selama pajak tetap diselesaikan tidak akan ada masalah. Tapi melihat aliran dana Hyunsung saat ini, hal ini akan sulit”. Ji Hyuk “Uang bukan masalah. Yang penting Dong Seok tidak ditahan. Kita harus menyelamatkan Dong Seok dulu”





Dong Suk masuk ke ruangan Ji Hyuk dan menyapa Goo Duk Kyu. Goo Duk Kyu pamit dan keluar dari ruangan Ji Hyuk. Ji Hyuk yang baru pertama kali bertemu dengan Dong Suk menjadi sangat senang dan menanyakan keadaan Dong Suk. Dong Suk memperhatikan dasi Ji Hyuk (Kayaknya Dong Suk tau siapa yang ngikatin dasi Ji Hyuk) “Aku baik-baik saja. Tapi So Mi Ra kenapa kau ada di sini?”. Mi Ra “Sekarang aku bekerja di Hyunsung Distribusi”. Ji Hyuk “Aku memindahkannya ke sini. Perusahaan lebih membutuhkannya”. Dong Suk “Begitu?”. Ji Hyuk “Kenapa tidak meneleponku? Aku akan segera menemuimu”. Dong Suk “Ada yang harus kuselesaikan kemarin. Kau punya waktu untuk makan bersama?”. Ji Hyuk “Ya. Ya. Ayo kita makan bersama. Tunggu”.





Ji Hyuk memakai jasnya. Dong Suk “Apa tidak sulit tiba-tiba menjadi Presiden?”. Ji Hyuk “Tentu saja melelahkan.Tapi banyak orang menolongku. Mereka sudah mendukungku sampai sekarang. Jadi aku masih bisa bertahan”. Dong Suk “Siapa yang paling banyak membantumu?”. Ji Hyuk “So Mi Ra banyak sekali membantuku. Kalau tidak ada dia pasti aku terlibat masalah. Ayo kita pergi”. Ji Hyuk keluar dari ruangannya dan Dong Suk sempat berbisik ke Mi Ra “Kau sudah bekerja keras, So Mi Ra”




Asist. Man. Lee menaruh sebuah tas besar di dalam bagasi mobil Dong Suk dan disaksikan oleh Sang Ho. Dong Suk datang bersama Ji Hyuk. Dong Suk “Kau sudah melakukan yang aku minta?”. Sang Ho “Ya”. Dong Suk “Ayo berangkat”. Ji Hyuk “Oke. Tapia pa kau mau menyetir? Biar aku saja”. Dong Suk “Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja”. Ji Hyuk dan Dong Suk masuk ke dalam mobil dan pergi

Setelah Ji Hyuk dan Dong Suk pergi, Sang Ho menelpon Kang Sung Wook “Ketua, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan”


Mi Ra menyendiri lagi di atap. Ia kelihatan memikirkan sesuatu





Ji Hyuk ragu-ragu untuk membuka pembicaraan dengan Dong Suk dan akhirnya Dong Suk yang memulai. Dong Suk “Aku harus memanggilmu apa?”. Ji Hyuk “Apa?Tentu saja Hyung”. Dong Suk “Hyung?”. Ji Hyuk “Kalau terlalu aneh, tidak apa-apa. Tidak usah memanggilku seperti itu tapi kalau kau nyaman silahkan saja”. Dong Suk tersenyum (Gak tahu senyum tulus atau enggak yang pasti senyum.kekekek). Dong Suk “Tidak. Kau lebih tua dariku. Jadi kau adalah Hyung. Hyung”. Ji Hyuk menjadi senang karena sudah di panngil Hyung. Ekspresi Dong Suk yang tersenyum langsung berubah “Apa yang kau inginkan?”. Ji Hyuk “Apa?”. Dong Suk “Dalam hidupmu, apa yang paling kau inginkan?”. Ji Hyuk “Aku hidup dengan bebas. Jadi tidak ada yang kuinginkan”. Dong Suk “Kau miskin. Apa kau tidak ingin menjadi kaya?”. Ji Hyuk “Kaya? Aku kaya. Walaupun bukan dari usahaku sendiri”. Dong Suk “Itu masalahnya. Seseorang harus di beri imbalan atas semua yang sudah dia lakukan. Itu benar. Sebanyak usaha yang telah kau lakukan itulah yang harus kau dapatkan. Bukankah begitu?”. Ji Hyuk tidak mengerti tapi tetap tersenyum




Dong Suk ingin berbicara lagi tapi teleponnya berbunyi. Dong Suk menjawab teleponnya “Ya. Ayah”. Kang Sung Wook “Apa yang kau pikirkan? Kenapa kau menemuinya?Kau tidak mengatakan hal-hal aneh, kan?”. Dong Suk “Tidak. Aku hanya ingin berbicara dengan Hyung”. Kang Sung Wook “Tolong Dong Suk. Dong Suk. Ku mohon tenanglah”.Dong Suk “Serahkan saja padaku. Aku akan mengurusnya. Aku baru bertemu dengannya hari ini, tapi rasanya banyak yang bisa kami bicarakan”. Kang Sung Wook “Dong Suk apa kau ingin membayar dia dengan uang? Dia bukan orang yang bisa disogok dengan uang”. Dong Suk tidak menjawab pertanyaan ayahnya dan menutup teleponnya



Ji Hyuk menanyakan apa yang dibicarakan Kang Sung Wook pada Dong Suk. Dong Suk menjawab “Dia bilang. Hyung adalah orang yang baik. Dia menyuruh kita untuk mengenal lebih baik”. Ji Hyuk “Benarkah? Dia benar-benar mengatakan itu?”. Dong Suk “Ya. Kita hampir sampai. Kita lanjutkan perbincangan setelah makan”. Ji Hyuk “Baiklah”



Ji Hyuk dan Dong Suk sampai di tempat mereka akan makan siang. Dong Suk menyuruh Ji Hyuk untuk masuk lebih dulu dan ia mengambil tas yang berisi uang tadi lalu membawa tas itu masuk. Dari dalam mobil lain, Sang Ho dan Asis. Man. Lee terus mengawasi Dong Suk dan Ji Hyuk lalu melaporkan semuanya pada Kang Sung Wook



Dong Suk dan Ji Hyuk sudah duduk bersama. Dong Suk “Sebenarnya, aku sangat sakit. Hampir saja mati”. Ji Hyuk “Kau sakit apa sebenarnya?”. Dong Suk “Aku malu untuk mengatakannya. Lagipula, karena penyakit itu aku sudah membuat keputusan. Aku tidak ingin menyesal dalam hidup. Aku akan lakukan apapun dan kapanpun yang aku mau”. Ji Hyuk “Benar. Kau melakukan apapun yang kau inginkan itu yang terbaik”. Dong Suk “Jadi aku tidak mau hidup bersembunyi dan menipu lagi. Itu tidak nyaman. Ayo selesaikan sekarang”











Dong Suk mengangkat tas itu dan menaruhnya di atas meja. Ji Hyuk membuka tas itu dan melihat banyak uang di dalamnya. Dong Suk “Ambil uang itu dan anggap semua yang terjadi saat aku tidak ada tidak pernah terjadi”. Ji Hyuk “Kau ini apa maksudmu?”. Dong Suk “Aku bisa memberi lebih. Dua kali lipat. Tiga kali lipat”. Ji Hyuk “Apa kebetulan kau takut aku mengancam posisimu?”. Dong Suk “Mengancam?”. Ji Hyuk marah karena di perlakukan seperti itu, ia berdiri dan meninggikan nada suaranya “Hey Kang Dong Suk!!”. Sang Ho yang berada sedikit jauh dari tenpat Ji Hyuk dan Dong Suk duduk bersiap-siap untuk mengeluarkan pistolnya. Ji Hyuk melanjutkan “Sebagai Hyeong mu, aku hanya akan mengatakan satu hal. Aku bisa mengundurkan diri dari jabatan Presiden sekarang juga.Uang ini, tentu saja bisa membuatku senang.Tapi tidak punya juga tidak masalah. Kenapa? Karena aku sebelumnya memang tidak punya ini. Jadi untukku, uang seperti ini tidak penting.Yang paling penting untukku adalah kau dan juga keluargaku. Aku pada awalnya sangat tidak suka hal seperti ini. Yang aku tahu hanya makan dan minum untuk bisa hidup. Kenapa? Kenapa? Hanya karena hubungan darah seperti ini.  Aku juga pernah melakukan hal gila karena hubungan darah ini.Aku juga mengerti perasaanmu.Tapi ini bukan begini caranya. Kalau kau merasa tidak nyaman,aku akan berhenti dari jabatan Presiden dan tidak akan pernah menemuimu.Ayah, ibu dan adik-adikku, bahwa mereka ada di dunia ini,itu saja sudah cukup bagiku”. Ji Hyuk berjalan pergi dari Dong Suk. Dong Suk berbicara lagi dan membuat Ji Hyuk berhenti berjalan “Menyentuh sekali. Jadi yang Hyeong inginkan adalah keluarga? Keluarga?”. Dong Suk mendekat ke Ji Hyuk dan membuka tangannya “Senang bertemu denganmu, Ji Hyeok Hyung”. Sang Ho memasukkan lagi pistolnya. Ji Hyuk tersenyum “Aku juga, Dong Suk-ah”




Dong Suk megantarkan Ji Hyuk sampai di depan perusahaan. Ji Hyuk “Aku benar-benar akan berhenti dari posisi Presiden. Kalau kau tidak nyaman katakan saja padaku”. Dong Suk “Tidak. Nanti saja, Setelah kau membuatnya menjadi lebih besar kemudian berikan padaku”. Ji Hyuk “Baiklah aku mengerti. Aku akan bekerja keras dan melakukan yang terbaik. Hati-hati dijalan”. Dong Suk tersenyum dan pergi sedangkan  Mi Ra memperhatikan Ji Hyuk yang baru turun dari mobil Dong Suk.

Di dalam mobilnya Dong Suk berbicar sendiri “Yang paling penting adalah keluarga? Kau bercanda?”.  Dong Suk mendapatkan telepon dan mengangkatnya “Ya Mi Ra”



 Dong Suk bertemu di sebuah tempat. Mi Ra “Apa yang kalian bicarakan?”. Dong Suk “Apa lagi yang bisa kukatakan saat bertemu kakakku untuk pertama kali?”. Mi Ra “Dong Suk, aku sudah tahu”. Dong Suk “Apa?”. Mi Ra “Dia bukan kakakmu”. Dong Suk “Kau juga tahu? Kenapa mereka memberitahumu?”. Mi Ra “Dong Suk. Sebenarnya masalahnya lebih rumit dari yang kau pikirkan. Yang bisa menyelesaikan masalah ini hanya kau, Dong Suk. Kau bisa menyelesaikannya? Supaya mereka kembali ke jalan yang benar dan tidak ada yang terluka. Kau bisa melakukannya, Dong Suk”. Dong Suk “Benar. Itulah yang akan aku lakukan”



Dong Suk sedang menerbangkan pesawat mainannya. Kang Sung Wook datang bersama Sang Ho. Kang Sung Wook “Kang Dong Suk, kau ini…”. Dong Suk “Jangan khawatir. Aku berencana untuk mengamatinya beberapa hari. Kalau mengendalikannya dengan baik, dia pasti akan mengikuti perintahku”. Kang Sung Wook “Kau ini...Baiklah. Selama kau tidak menyebabkan masalah”. Kang Sung Wook pergi dan Sang Ho mengikutinya dari belakang.






Dong Suk memanngil Sang Ho “Manager Do”. Sang Ho kembali “Ya”. Dong Suk “Tentang uang itu, kau yang melaporkannya pada ketua?”. Sang Ho “Maaf. Biasanya saya tidak pernah melapor. Tapi situasi saat itu...”. Dong Suk “Kalau begitu situasi menyebalkan ini, kenapa So Mi Ra bisa tahu? Kau yang memberitahunya?”. Sang Ho “Ya, saya memberitahunya”. Dong Suk “Siapa yang menginjinkannya?”. Sang Ho “Maafkan aku. Tapi kita membutuhkan seseorang untuk melanjutkan rencana kita. Benar-benar minta maaf”. Dong Suk “Kenapa melakukan itu? Ini memalukan sekali”. Dong Suk mengendalikan pesawatnya itu dan mengarahkan tepat di wajah Sang Ho dan membuat wajah Sang Ho terluka (Jahat banget sih Dong Suk). Dong Suk “Hati-hatilah”




Kang Sung Wook berbicara empat mata dengan Dong Suk. Kang Sung Wook “Aku sudah melakukan banyak cara.Tapi dia selalu lolos”. Dong Suk “Itu karena Ayah tidak mengendalikan kelemahan dia dengan benar”. Kang Sung Wook “Kelemahannya? Apa itu?”. Dong Suk “Ayah, Ibu dan adik-adik yang dicintainya”. Kang Sung Wook “Apa maksudmu?”. Ji Hyuk masuk dan langsung member salam. Kang Sung Wook “Kenapa kau ke sini?”. Dong Suk “Aku yang memanggilnya. Ada yang ingin kukatakan pada Hyung. Masuklah”




Ji Hyuk sudah berada di kamar Dong Suk. Dong suk mengaeluarkan lagi tas yang berisi uang “Hyung, duduklah. Kau pasti sudah tahu kalau jaksa sedang mengincarku”. Ji Hyuk “Kau juga tahu tentang ini?”. Dong Suk “Tentu saja. Mereka semua di telapak tanganku. Hyung duduklah dulu”. Ji Hyuk “Oke”. Dong Suk “Karena itu. Uang ini…”. Ji Hyuk “Kenapa seperti ini lagi?”. Dong Suk “Tenang saja. Aku tidak akan memberikannya pada Hyung. Sebenarnya, uang ini sudah membuat banyak orang sakit kepala. Aku ingin berkata jujur padamu,karena itulah aku menyerahkan uang ini supaya Hyung bisa menyelesaikannya”. Ji Hyuk “Kenapa kau tidak mengatakannya dari awal?”. Dong Suk “Karena itu, bisakah Hyeong menyimpan uang ini atas nama Hyung? Aku tidak ingin jaksa sampai mengetahui ini”. Ji Hyuk “Atas namaku?”. Ji Hyuk “Kalau Hyung tidak mau, masukkan saja di rekening orang lain di perusahaan”. Ji Hyuk “Tidak. Tidak. Kenapa harus menyeret pegawai di kantor? Aku akan memasukkannya ke rekeningku. Tapi ini bukan punyaku. Ini punyamu. Ini benar-benar punyamu”. Dong Suk “Aku mengerti. Jangan kabur dengan uang ini. Aku percaya padamu Hyung”. Ji Hyuk “Percaya? Kenapa aku mengambil uangmYa. Ayo kita makan.u? Seharusnya memberimu uang”. Dong Suk “Baiklah. Ayo makan dulu sebelum kau pergi”. Ji Hyuk “Ya. Ayo kita makan”






Sebelum keluar dari kamar Ji Hyuk melihat foto dan piagam Ji Hyuk yang berasal dari luar negeri. Ji Hyuk “Apa kau belajar di Amerika?”. Dong Suk “Ya”. Ji Hyuk “Kau bisa bahasa inggris?”. Dong Suk menjawab dengan bahasa inggris “Sure (Tentu). You can’t speak english well? (Kau tidak bisa bahasa inggris?). You have no idea what I’m saying (Kau tidak tahu apa yang aku bicarakan). I know your weak point (Aku tahu kelemahanmu). You’d do anything for your family (Kau akan melakukan apapun untuk keluargamu). You’d scarify yourself for me (Kau akan mengorbankan dirimu untukku). Because I’m your precious brother (Karena aku adikmu yang berharga). Won’t you (Bukankah begitu?”. Ji Hyuk “Dong Suk aku tidak mengerti apa yang kau katakana”. Dong Suk “Enjoy Yourself (Nikmati hidupmu). I mean seriously, you are never going to have a chance like this again (Maksudku, kau tidak akan pernah memiliki kesempatan seperti ini lagi). So enjoy (Jadi nikmatilah)”. Ji Hyuk “Enjoy? Enjoy. Aku tahu itu. Itu sesuatu yang bagus”. Dong Suk “Benar. Sesuatu yang bagus. Maksudku, mulai sekarang Hyung dan aku harus mulai saling mengenal dan bersenang-senang”. Ji Hyuk tersenyum “Benar. Benar. Enjoy. Adikku memang berbeda. Enjoy”


Part 2 Soon^^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar