Seorang karyawan Hyun Sung
“Kenapa mereka masih disini dan belum pergi?ini gila”
Para pekerja Sam Distribusi bearakan dan membawa sebuah
foto.
Yoo Jae berlari mencari Goo Duk Kyu. Goo Duk Kyu “Ada apa?”.
Yoo Jae “Kepala tim, kita memiliki masalah”. Duk Kyu “Masalah apalagi?”. Yoo
Jae “Mereka menolak mengantarkan apapun di Sam Distribusi”. Duk Kyu “Kenapa
lagi?”. Yoo Jae “Kemarin salah satu pekerja mereka meninggal, bukan?”. Duk Kyu
“Ya”. Yoo Jae “Aku kira itu tentang kompensasinya”. Duk Kyu “Kenapa hal seperti
ini harus terjadi tepat sebelum musim penjualan? Aku akan mencoba berbicara
dengan mereka”. Duk Kyu menghubungi Kim Han Do “Halo Pak. Kim. Ini Goo Duk Kyu.
Goo Duk Kyu di kantor pusat, aku sudah mendengar ceritanya. Aku mengerti mereka
datang darimana, tapi ini tepat sebelum musim penjualan. Bukankah kita harus
negosiasi dulu?Kau tau betapa buruknya keadaan perusahaan sekarang, Halo?”. Kim
Han Do mematikan telepon Duk Kyu. Duk Kyu “Sifat itu! Ini mungkin akan sulit”
Ji Hyuk menandatangani dokumen dengan kecepatan penuh
(HAHAHA). Mi Ra masuk “Presiden, ada rapat dalam 10 menit lagi”. Ji Hyuk
“Baiklah, tunggu sebentar”. Ji Hyuk menandatangani berkas terakhir dan berdiri
melihat jamnya “Aku berhasil. 17,4 detik. Aku memecahkan rekor”. Mi Ra Kaget
melihat Ji Hyuk. Ji Hyuk mengembalikan berkas-berkas itu pada sekretarisnya dan
berterima kasih. Mi Ra “Presiden”. Ji
Hyuk “Ya?”. Mi Ra “Saat kau menandatangani itu. Itu berarti kau bertanggung
jawab untuk itu. Ini tidak baik karena kau menandatangani itu tanpa memeriksa
isinya”. Ji Hyuk “Aku mencoba membaca semuanya, tapi aku tidak mengerti
maksudnya apa”. Mi Ra menjukkan berkas yang ia bawa “Nomor satu yang ada
disini…”. Ji Hyuk memotong “Aku lupa sesuatu yang penting”. Ji Hyuk menelpon
lewat telepon kantornya “Karyawan yang baru saja meninggalkan kantorku, bisakah
kau memintanya untuk kembali dengan dokumen-dokumen itu?Cepat ya”
Ji Hyuk mengubah namanya yang ada di setiap dokumen
(Kayaknya dia ngubah Kim jadi Kang). Ji Hyuk melihat Footprint yang ia dapatkan
dari Kang Sung Wook dan tersenyum. Ji Hyuk mengembalikan lagi semua dokumen itu
“Selesai, sekarang kau boleh pergi”. Mi Ra “Bukankah kau ingin membaca
isinya?”. Ji Hyuk “Yang lain lebih mengerti
dari aku jadi aku yakin mereka akan melakukan hal yang benar”. Ji Hyuk
meninggalkan ruangannya dan menuju ruang rapat
Goo Duk Kyu sedang menjelaskan panjang lebar pada Ji Hyuk tapi
Ji Hyuk malah melamun dan memainkan pensil yang dipegangnya. Goo Duk Kyu “Apa kau mengerti?”. Ji Hyuk bingung.
Goo Duk Kyu “Kemudian kita akan memulai rapatnya”. Goo Duk Kyu mulai menerangkan
tentang hal yang akan mereka lakukan untuk mengahadapi situasi perusahan. Ji
Hyuk yang mengantuk membuka kaleng sodanya dan membuat semua kepala tim menatap
aneh padanya. Ji Hyuk meminta maaf lalu bertanya “Ah..Apa artinya MD?”. Yoo Jae
dengan baik hati menjawab “Itu artinya Merchandiser”. Goo Duk Kyu “Kita tidak
punya waktu untuk menjelaskan seperti itu. Kita sibuk sekarang”. Yoo Jae
meminta maaf. Goo Duk Kyu “Kami akan melanjutkan. Maaf”. Goo Duk Kyu melanjutkan
kata-kata yang belum selesai sedangkan Ji Hyuk dan Yoo Jae berulah lagi. Ji
Hyuk berbisik “Apa itu Vender?”. Yoo Jae juga menjawab dengan berbisik “Ah.
Vender itu artinya…”. Goo Duk Kyu berhenti berbicara karena mendengar pembicaraan Ji Hyuk dan Yoo Jae. Ji
Hyuk “Aku minta maaf tapi rapat tidak akan berjalan lancar seperti ini.
Sehingga pertama-tama aku harus belajar apa tanggung jawab kalian”. Goo Duk Kyu
“Mempelajari tanggung jawab kami? Di saat seperti ini?”. Ji Hyuk mengangguk
dengan ragu-ragu
Goo Duk Kyu CS membawakan Ji Hyuk laporan tebal tentang
tenaggung jawab mereka. Goo Duk Kyu “Ini adalah laporan tentang tanggung jawab
kami yang kau minta. Kau akan gampang mempelajarinya dengan cara ini. Kalau
begitu kami pamit”. Ji Hyuk membuka salah satu buku “Ini semua ditulis dalam
bahasa inggris?”
Ji Hyuk menerjemahkan setiap kata dalam laporan yang di bawa
oleh Goo Duk Kyu CS. Mi Ra datang “Apa kau memanggilku Presiden?”. Ji Hyuk “Aku
ingin kau membantuku dengan semua ini . Aku tidak bisa mencari tau semua
artinya sendiri”. Mi Ra membuka salah satu buku “Tunggu sebentar.. Siapa yang
memberimu ini?”. Ji Hyuk “Semua kepala tim”. Mi Ra “Presiden, aku akan meminta
mereka untuk menulis ulang laporan untukmu”. Ji Hyuk “Kenapa?”. Mi Ra “Sejujurnya
mereka menunjukkan kalau mereka tidak suka dengan permintaanmu”. Ji Hyuk “Ah.
Begitukah? Apakah mereka mencoba memberikan waktu yang sulit padaku?”. Mi Ra
“Pokoknya ini bukan sesuatu yang dapat dilakukan oleh karyawan pada bos mereka.
Aku akan memperbaikinya untukmu”. Ji Hyuk “Tunggu, ini tidak apa-apa. Aku
adalah orang yang meminta untuk ini semua. Ini baik untukku karena belajar
lebih detail. Jadi, bisakah kau sedikit membantuku, Mi Ra?”. Mi Ra “Aku sudah
bilang kalau aku tidak bisa terlibat dalam pekerjaanmu”. Ji Hyuk “Tolong bantu
aku. Kau bilang mereka mencoba untuk mengabaikan aku”
Mi Ra membantu Ji Hyuk untuk menerjemahkan seluruh laporan
yang diberikan oleh Goo Duk Kyu CS. Diam-diam Ji Hyuk memperhatikan Mi Ra yang
sedang serius. Ji Hyuk dan Mi Ra bekerja sampai larut malam. Ji Hyuk membawakan
makanan untuk mereka berdua dan Mi Ra
terlihat menikmati waktunya bersama Ji Hyuk.
Mi Ra membawakan kopi untuk Ji Hyuk dan mendapati Ji Hyuk
yang sedang terlelap. Mi Ra mau menyelimuti Ji Hyuk dengan Jas Ji Hyuk tapi ia
membatalkannya. Mi Ra menelpon “ Ini kantor Presiden, tolong bawakan sebuah
selimut”
Keesokan paginya….
Ji Hyuk bangun dan menyadari bahwa ia memakai selimut. Ji
Hyuk melihat Mi Ra yang sedang tidur, ia mencoba membangunkan Mi Ra tapi ia
malah terpesona dan kasihan pada Mi Ra. Ji Hyuk membelai rambut Mi Ra dan
membuat Mi Ra bangun. Ji Hyuk jadi salah tingkah. Ji Hyuk “Mi Ra, kau sudah
bangun?”. Mi Ra berdiri “Aku pasti ketiduran”. Ji Hyuk “Sepertinya sedikit lagi
selesai, mari kita sarapan”. Mi Ra “Tidak, terima kasih. Biasanya aku tidak
sarapan” . Ji Hyuk “Kenapa? Saat kita bersama kerja semalaman , setidaknya kita
harus sarapan bersama. Ayolah”. Ji Hyuk menarik tangan Mi Ra
Hong Dal Sook menyediakan makanan
Dae Sub masuk dan langsung meminta makanan “Bisakah kau
memberikanku sebuah Sup nasi”. Dae Sub memberi salam pada Mi Ra. Dae Sub
“Wuuaaa, Hyung kau sangat rapi dengan sebuah jas. Ada apa ini? Kalian berdua
kelihatan aneh. Apa kalian menghabiskan malam bersama atau sesuatu?”. Ji Hyuk memukul
Dae Sub dengan sendoknya “Hey ! Hey, Seberapa rendahnya kau harus berpikir
seperti itu?Aku sangat malu di depan Mi Ra. Mi Ra adalah seseorang yang tidak
berteman denganmu. Sejauh yang aku lihat, Mi Ra adalah orang paling pintar di
dunia. Dia tidak hanya pintar, tapi juga sangat baik. Aku ketiduran tadi malam dan dia khawatir aku akan
kedinginan sehingga dia memakaikan selimut sampai di leherku. Dia khawatir aku
akan kedinginan”. Mi Ra berdiri “Aku tidak melakukan itu, terima kasih atas
makanannya”. Hong Dal Sook “Apa kau sudah selesai?”. Mi Ra “Ya. Kemudian aku
akan menemuimu saat bekerja”. Mi Ra berjalan keluar. Ji Hyuk berteriak “Mi Ra
kau tidak suka makanan di sini?”. Dae Sub “Kau sudah terlalu jauh. Dia merasa
tidak nyaman. Kau tidak tau apa yang harus dilakukan dalam sebuah hubungan,
bukan ?”
Ji Hyuk mengejar Mi Ra. Ji Hyuk “Mi Ra, Mi Ra tunggu
sebentar”. Ji Hyuk memegang tangan Mi Ra “Bagaimana kau bisa pergi seperti
itu?”. Ji Hyuk berbicara dengan Ahjuma yang menjual lauk pauk di depannya “Permisi,
apa yang enak hari-hari ini?”. Ahjuma “Kimchi ini sangat terkenal sekarang”. Ji
Hyuk “Kimchi ini? Kalau begitu Kimchi, acar bawang putih yang disana, ikan asin
dan yang lainnya, bungkus secepatnya”. Ahjuma itu membugkus pesanan Ji Hyuk dan
memberikannya pada Ji Hyuk. Ji Hyuk mencoba salah satu makanan dan memuji
makanan itu. Ji Hyuk memberikan kantong plastik yang berisi makanan pada Mi Ra
“Mi Ra, terima kasih untuk kemarin. Hati-hati di jalan”
Mi Ra memasukkan makanan yang di berikan Ji Hyuk ke dalam kulkas.
Mi Ra mencuci mukanya dan berbicara pada dirinya sendiri “Sadarlah So Mi Ra”
Di pertemuan rahasia Kang Sung Wook, Karyawan A melapor pada
Kang Sung Wook “Kepala pekerja kali ini, keras kepala. Berawal dari
ketidakpuasannya terhadap Presdir Kang Dong Suk dan semakin memburuk. Sepertinya
tidak akan bisa diselesaikan dengan mudah.”. Karyawan B “Dengan adanya
penyelidikan terhadapmu dan penunjukkan Presiden Kang Ji Hyuk. Para pemegang
saham sedang tidak puas sekarang. Harga saham juga menurun. Kalau situasi tetap
seperti in....”. Kang Sung Wook “Mereka akan dengan sendirinya bangkrut, kan?”
Sang Ho memberi pekerjaan baru untuk Mi Ra. Sang Ho “Kau
harus pergi ke luar kota, So Mi Ra. Aku mengirimmu ke Sam Distribusi. Awasilah
mereka”. Mi Ra “Bukankah di sana sedang ada mogok kerja? Sepertinya aku tidak
bisa mengatasi itu”. Sang Ho “Aku tidak menyurumu untuk mengatasi itu. Kita
membutuhkan seseorang yang bisa membaca situasi di sana. Itu semua yang harus
kau lakukan di sana. Bukankah ibumu tinggal di dekat sana? Baguslah. Kau juga
bisa mengunjungi ibumu”. Mi Ra “Manager Do, memang benar bahwa saya adalah
bawahan Anda. Tapi saya bukan robot yang dioperasikan dari belakang. Setidaknya
aku harus tau kenapa aku pergi ke sana?”. Sang Ho “Sepertinya kau salah paham.
Kita memang robot. Aku robot, begitupun kau So Mi Ra. Kita melakukan apapun
yang diperintahkan. Itulah alasannya. Pergilah ke sana dan tetap ikuti
perintah.Tanpa kompromi dan tanpa pengecualian. Itulah perintah yang aku
terima. Jadi lakukanlah”
Ji Hyuk mencoba untuk meminta bantuan dari Mi Ra tapi ia
diberitahu oleh sekretarisnya bahwa Mi Ra sedang pergi keluar kota.
Ji Hyuk pergi menemui Sang Ho. Sang Ho “Apa yang membawamu
kesini, Presiden?. Ji Hyuk “Apa So Mi Ra keluar kota?”. Sang Ho mengiyakan. Ji
Hyuk “Kapan dia akan kembali?”. Sang Ho “Saat dia menyelesaikan pekerjaannya
jadi aku tidak yakin kapan”. Ji Hyuk “Kenapa menyuruhnya?”. Sang Ho “Agar tidak
memberimu masalah, aku akan mengirimkan staf lain untuk membantumu. Jangn
khawatir”. Ji Hyuk “Kenapa mengirimnya tanpa ijinku?”. Sang Ho “Maafkan saya.
So Mi Ra bukan karyawan Hyunsung Distribusi .Tapi dia karyawan kantor pusat. Presiden tidak memiliki
otoritas mengenai itu”. Ji Hyuk jengkel mendengar jawaban Sang Ho, ia keluar
dan membuka pintu dengan cara mendendang pintu “Dasar brengsek (Sang Ho)”
Goo Duk Kyu sedang berbicara di telepon “Ya. Tapi kami tidak
bisa menyelesaikannya dan harus mengikuti peraturan. Kalau bersikeras seperti
itu, pihak serikat juga tidak akan melepaskannya dengan mudah. Ya, perusahaan
pasti akan terpengaruh... Saya bukannya menentang perserikatan. Ya. Ya, saya
mengerti. Ya. Ya. Tidak mau bernegosiasi”. Goo Duk Kyu menutup teleponnya
dengan kesal. Ji Hyuk datang dan mengajak Goo Duk Kyu berbicara. Goo Duk Kyu
“Kenapa?Ah Presiden ”. Ji Hyuk “Apa kau sibuk?”. Ji Hyuk memberikan minuman
pada Goo Duk Kyu. Duk Kyu “Tidak. Bahkan kalau aku sibuk, mulai sekarang aku
tidak akan sibuk lagi. Aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tidak ada yang mau
membantuku. Dan juga tidak ada yang bisa membantuku. Tapi, kenapa anda ada di
sini?”. Ji Hyuk “Apa kau punya waktu untuk membantuku ?”
Goo Duk Kyu menjelaskan tentang seluruh departemen yang ada
di Hyun Sung Distribusi. Ji Hyuk bertanya “Di departemen itu, apa tidak ada
yang lowongan yang kosong?”. Duk Kyu “Maaf?”
Sang Ho sedang minum
di sebuah bar, ia berbicara tentang Mi Ra di telepon. Jin Ah juga datang dan
langsung duduk disebelah Sang Ho. Sang Ho kaget “Apa terjadi sesuatu?”. Jin Ah
“Tidak ada. Aku hanya ingin bertemu denganmu. Aku tidak akan bisa tidur kalau
tidak mabuk. Ada yang ingin kutanyakan padamu guru (Sang Ho). Jangan bohong
padaku.oke?”.Jin Ah mendekatkan wajanya ke wajah Sang Ho, ia mencoba menatap
mata Sang Ho. Sang Ho megalihkan tatapan matanya (Salah tingkah
kayaknya.kekekeke). Jin Ah “Lihat mataku dan jawab aku”. Sang Ho menatap mata
Jin Ah
Flashback….
Sang Ho mengajar cara memainkan cello pada Jin Ah. Sang Ho
menjelaskan dengan lembut “Kau harus menekan jempolmu di bagian ini. Rasakan
dengan empat jari. Kita coba lagi”. Jin Ah ternsenyum melihat Sang Ho “Saat aku
melihat mata guru (Sang Ho), aku merasakan ketulusan. Karena itu, aku
menyukaimu”. Sang Ho menjadi salah tingkah tapi tetap melanjutkan penjelasannya
Kembali ke masa sekarang.
Sang Ho menatap mata Jin Ah tapi dengan tatapan yang
berbeda. Jin Ah “Sampah itu, benar-benar kakakku? Dia sedarah denganku?”. Sang Ho
sempat memalingkan tatapan matanya “Ya, benar!”. Jin Ah “Sejak kapan hidupku
jadi seperti ini? Padahal sebelumnya, hidupku sangat sederhana. Aku harus
pergi”. Jin Ah mabuk dan hampir jatuh. Sang Ho memegang Mi Ah “Aku akan
mengantarkanmu pulang”. Jin Ah “Tidak usah. Aku punya kakak sekarang. Oppa
(Kakak) sampah yang akan melindungiku”
Jin Ah menunggu Ji Hyuk di depan bar. Sang Ho juga belum
pulang, ia juga masih memperhatikan Jin Ah dari dalam mobil, matanya
menunjukkan kekhawatiran.
Jin Hyuk datang “Coba lihat rambutmu”. Jin Ah berdiri dengan
oleng “Hey.. Kau!”. Ji Hyuk “Apa?”. Jin Ah “Apa kau benar-benar menginginkan
aku menjadi adikmu? Aku tidak suka kau menjadi Oppa-ku”. Ji Hyuk “Kau ini bilang
apa?”. Beberapa pria berbaju hitam lewat di di sebelah Jin Ah dan Ji Hyuk. Jin
Ah memangil pria-pria itu “Hei.. Kalian para preman”. Salah satu dari pria itu
menjawab “Kau... barusan memanggil kami?”. Jin Ah “Benar. Kenapa?”. Jin Ah
menaruh kedua tangganya di pundak Ji Hyuk “Urus itu, Oppa Sampah. Ini waktunya
kau bertindak sebagai Oppa. Ya kan?”. Jin Ah menatang lagi “Sini, bajingan.
Kalian takut? Bajingan”.
Ke empat pria itu mendekat ke arah Ji Hyuk dan Jin Ah. Ji
Hyuk menghentikan “Se-se-sebentar!”. Ji Hyuk menjitak kepala Jin Ah “Cewek
gila! Sudah kukasih tahu, jangan ngomong sembarangan setelah minum-minum!
Itulah mengapa orang memanggilmu psycho”. Ji Hyuk berbicara lagi pada ke empat
pria itu “Maaf. Anak ini memang agak gila saat mabuk. Cepat minta maaf!”. Ji
Hyuk menundukkan kepala Jin Ah “Aku minta maaf. Benar-benar minta maaf”. Jin Ah
kesal pada Ji Hyuk. Ji Hyuk “Anda sekalian, hati-hati di jalan”
Ji Hyuk membalikkan badan Jin Ah dan berjalan meninggalkan
ke empat pria itu. Salah satu pria yang sudah terlanjur marah memanggil Jin Ah
lagi. Pria itu “Hei! Mau ke mana kau? Rambut pirang! Sini kau! Sini, sini!
Tidak mau kesini? Dia sangat kecil tapi berani. Aku hanya ingin bicara. Sini
kau! Sini, sini!”. Ji Hyuk melonggarkan dasinya, ia kelihatan emosi. Ji Hyuk
berbicara pada Jin Ah “Lari!”. Ji Hyuk menarik tangan Jin Ah dan lari.
HAHAHAHAHAHAHA
Ji Hyuk dan Jin Ah melarikan diri, keempat pria tadi juga
mengejar mereka berdua. Ji Hyuk “Empat orang pria”. Jin Ah “Kau masih menyebut
dirimu pria? Pria apa kau ini?”. Ji Hyuk “Cepat lari!”. Ji Hyuk menarik dan
memeluk Jin Ah lalu bersembunyi di balik toko, ke empat pria tadi tidak
mengetahui kalau Jin Ah dan Ji Hyuk sudah bersembunyi sehingga mereka masih
berusaha mengejar.
Jin Ah melepaskan pelukan Ji Hyuk . Jin Ah “Hey, Kenapa kau malah membantu mereka bukannya
membantuku? Benar-benar keji! Seperti ini kau masih menyebut dirimu Oppaku?”.
Ji Hyuk “Kalau bukan aku, kau sudah habis”. Jin Ah menendang kaki Ji Hyuk “Aku
sudah yakin. Kau bukan oppaku”. Jin Ah pergi meninggalkan Ji Hyuk yang masih
kesakitan. Dari dalam mobil Sang Ho masih memperhatikan Jin Ah yang sudah pergi
Mi Ra sampai di Sam Distribusi. Salah seorang karyawan
menyambut Mi Ra. Kim Han Do datang “Apa kau adalah orang dari kantor pusat?”
Kim Han Do dan Mi Ra sudah duduk untuk membicarakan
permasalahan. Mi Ra “Masa baktinya juga belum lama. Ditambah dia adalah seorang
pekerja sementara. Kami tidak bisa mengklaim asuransi. Terlebih lagi, masih
harus bertanggung jawab atas perbuatannya”. Kim Han Do “Itu terjadi saat dia
sedang mengantar barang Hyunsung. Apakah dia itu pekerja sementara atau pekerja
tetap, saat itu dia sedang bekerja untuk Hyunsung hingga menjadi seperti ini!”.
Mi Ra “Benar, saya juga mengetahuinya. Saya ucapkan turut berbela sungkawa pada
keluarga dan teman almarhum. Tetap ini adalah peraturan perusahaan, kami berusaha
untuk melakukan yang terbaik. Berdasarkan lama masa baktinya di perusahaan ini,
akan kami beri kompensasi yang sesuai”. Pria yang berada di sebelah Kim Han Do
berdiri dan merobek kertas yang di pegang Mi Ra “Dengan informasi ini, bisa
apa? Kami tidak membutuhkan ini!”. Kim Han Do “Seseorang sudah meninggal. Dia
adalah seorang suami. Seorang ayah. Dia rekan kami. Mati begitu saja! Jangan
hanya mengandalkan informasi dan peraturan”. Pria yang tadi merobek kertas “Mari
kita pergi, Kepala Komite. Kantor pusat telah mengirimkan seorang wanita
seperti dia, sama saja dengan mengabaikan kita ”. Kim Han Do CS keluar dari
ruangan itu, sebelum keluar pria itu berbicara lagi “Nona, kau kembali saja
menuangkan teh untuk para atasanmu. Kau pasti hebat melakukannya”. Mi Ra “Apa?
Apa katamu?Hey”
Mi Ra sedang duduk di halte bus. Ia mengingat kata-kata Sang
Ho yang megatakan bahwa mereka adalah robot. Sebuah bus berhenti, lalu Mi Ra
naik keatas bus itu. Supir bus “Selamat datang”. Mi Ra tersenyum. Supir bus “Mi
Ra”. Mi Ra “Umma (Ibu. Ternyata ibunya Mi Ra bekerja sebagai supir bus)”. Ibu
Mi Ra “Kau bilang sangat sibuk. Kenapa kau ke sini?”. Mi Ra “Aku datang karena
urusan pekerjaan. Ke perusahaan penyalur di sini”
Mi Ra turun dari bus. Ibu Mi Ra “Makan malam dulu baru
pergi, kan?”. Mi Ra mengangguk. Ibu Mi Ra “Baiklah. Tunggu sebentar. Karena ini
sudah lama, kita akan makan enak”. Mi Ra “Kedengarannya bagus”. Seorang gadis
cantik (Adik Mi Ra namanya So Hye Ra) datang dan memeluk Mi Ra “Ah. Unni (Kakak
perempuan). Lama tidak bertemu. Unni kau belum mengirimkanku uang saku bulan
ini”. Mi Ra “Kau pikir aku buku tabungan?”. Hye Ra “Unni. Hanya ada satu alasan
kenapa kau ada di duniaku. Kau adalah buku tabunganku”. Mi Ra “Dasar gadis
nakal”. Hye Ra “Dia baik-baik saja, kan?”. Mi Ra “Dia?”. Hye Ra “Apa ini? Apa
Selain Dong Suk oppa ada pria lainnya?”. Mi Ra “Tidak. Dia baik-baik saja”. Ibu
Mi Ra keluar dari bus “Ayo. Kau mau makan apa?”. Mi Ra “Sesuatu yang enak”. Ibu
Mi Ra “Apa yang enak ya?”
Ji Hyuk memberikan minuman pada Goo Duk Kyu. Goo Duk Kyu
“Ada apa lagi?”. Ji Hyuk “Tentang pemindahan itu. Kau bilang kalau aku yang melakukannya
akan berhasil?”. Goo Duk Kyu menjelaskan cara untuk mengumumkan pemindahan
seseorang lewat website. Ji Hyuk “Dibandingkan dengan komputer, tidak bisakah
menggunakan kertas saja?”
Mi Ra datang ke rumah duka. Mi Ra berbicara di telepon “Sepertinya
tidak bisa dengan negosiasi. Ya, saya mengerti. Kalau begitu, saya akan
mengikuti aturan perusahaan”
Mi Ra masuk ke dalam tempat penghormatan pekerja yang
meninggal dan di tatap oleh rekan-rekan dari pekerja itu. iI Ra memberikan
penghormatan dan memperkenalkan dirinya pada isteri almarhum. Pria yang tadi
merobek kertas berbicara lagi “Perwakilan apanya. Saat mereka tidak
memperlakukannya sebagai karyawan tetap. Omong kosong apa itu? Ketika dia mati
baru kalian memperhatikannnya. Untuk siapa dia bekerja kalau sudah seperti ini?”.
Putera dari alm. Itu juga bertanya pada ibunya “Ibu, ayah bukan pekerja tetap
di perusahaan?”. Isteri alm. “Apa?”. Putera alm. “Sebelumnya ayah bilang bahwa
dia pekerja perusahaan Hyunsung”. Isteri alm. Sedih mendengar pertanyaan
puteranya. Mi Ra yang sudah tidak tega berjalan keluar dari rumah duka.
Saat akan keluar Mi Ra mendengar suara Ji Hyuk yang sedang
berbincang dengan salah satu pekerja. Mi Ra memanggil Ji Hyuk “Presiden”. Ji
Hyuk berdiri “Oh oh…. Apa yang Mi Ra lakukan disini?”. Seluruh karyawan yang
hadir ditempat itu menjadi bertanya-tanya. Ji Hyuk “Bukankah aku sudah
mengatakan kalau aku kerja diperusahaan?”. Salah seorang pekerja “Aku dengar
Presiden baru diganti. Tenyata dia?”. Ji Hyuk “Aku hanya ingin mendengar
kebenarannya”. Pria yang dari tadi merobek kertas berbicara lagi “Berhentilah
bercanda. Katakan saja sejujurnya. Kau memata-matai kami, kan? Sama seperti
tikus”. Ji Hyuk “Kalian semua mungkin berpikir seperti itu. Aku mengerti,
memang seperti tikus. Tapi Berapa usia anda?”. Pria itu “Ketika kantor pusat
mengirim wanita dengan wajah cantik seperti dia, sendirian kemari. Aku tahu apa
yang perusahaan pikirkan”. Mi Ra “Anda bilang apa? Wanita dengan wajah
cantik?”. Pria itu “Bukankah aku benar?Kau di sini seperti perempuan di bar.
Bukankah begitu? Saat kami sudah mabuk, kau masih mencoba untuk memberikan kami
minuman. Mencoba untuk mendapatkan apa yang kau mau”
Ji Hyuk gerah mendengar perkataan pria itu. Ia memukul pria
itu sampai jatuh. Ji Hyuk “Kau bilang apa? Wanita dengan wajah cantik?
Perempuan bar?”
Sementara itu sebuah bus dengan penumpang yang seluruh
penumpangnya memakai baju hitam dan masker sedang menuju Sam Distribusi
Ji Hyuk melonggarkan dasinya. Mi Ra “Presiden, kau harus
bertingkah seperti seorang Presiden. Kenapa malah berkelahi? Keadaannya malah
jadi semakin rumit”. Ji Hyuk “Kau dengar sendiri apa yang bajingan itu katakan.
Bagaimana aku bisa diam saja?”. Mi Ra “Apa yang harus kita lakukan? Mereka
tidak akan mau untuk berkompromi lagi”. Ji Hyuk “Biarkan saja. Kali ini, aku
akan menunjukkan bagaimana caraku mengatasi hal ini. Seperti seorang Presiden,
aku akan menyuruh mereka untuk melakukan apa yang aku mau”. Mi Ra “Presiden, mereka
sedang marah padamu sekarang. Mereka tidak akan mendengarkanmu. Kita kembali ke
Seoul saja”. Ji Hyuk “Tidak usah khawatir. Aku Presiden nya. Aku akan
menyelesaikannya. Dasar bajingan. Seharusnya mereka mendengarkan apa kata
Presiden”
Dari dalam rumah sakit pria yang tadi di pukul oleh Ji Hyuk
sedang berbicara ditelepon “Ya, karena Presiden Kang Ji Hyuk sudah datang, ini
akan jadi lebih mudah”. *Ternyata oh ternyata dia itu sengaja ngomporin Ji
Hyuk*
Kang Sung Wook “Anak itu?’. Sang Ho “Sepertinya dia lebih
memacu amarah para serikat buruh. Jika orang-orang yang kita suruh benar-benar melakukan hal itu. Mogok kerja
itu akan semakin memburuk”. Kang Sung Wook “Benarkah? Karena itu aku
menunjuknya sebagai Presiden. Setelah semuanya berakhir, segera kirim Presiden
Kang Ji Hyuk ke Filipina”. Sang Ho “Ya”
Pria provokator tadi kembali ke rumah duka dan berbicara
lagi “Semuanya... Sekarang kantor pusat sedang mengirim orang kemari. Mereka
pasti akan membubarkan kita dan mengambil perusahaan”. Kim Han Do “Bajingan
itu. Cepat kita pergi ke perusahaan”. Seluruh pekerja yang hadir segera pergi
ke perusahaan mereka
Di dalam Bus, pemimpin dari seluruh pria berbaju hitam
itu berbicara kepada anak buahnya “Ini
akan menjadi pertarungan yang sulit. Siapapun yang mengalangi jalanmu habis
dia. Mengerti?”. Semuanya “Ya”
Kim Han Do dan pekerja yang lainnya berlari menuju
perusahaan.
Ji Hyuk sudah berada di perusahan Sam Distribusi . Ji Hyuk
“Tidak ada orang disini? Wooy. Kalian bisa mendengarku?Tidak bisakah kalian
memindahkan barang ini (mobil)?”. Ji Hyuk berbalik dan melihat para pekerjanya
sudah membawa kayu. Ji Hyuk “Apa yang kalian lakukan dengan kayu itu?Apa kalian
semua pekerja di sini?”. Salah satu pekerja “Kau pasti berani datang ke sini
sendirian? Tapi kelihatannya kau tidak datang sendiri”
Ji Hyuk berbalik lagi dan melihat segerombolan pria berbaju
hitam yang membawa kayu sudah turun dari atas bus. Ji Hyuk heran “Siapa kalian
semua?”. Pemimpin pria yang memakai baju hitam menjawab “Kami datang untuk
melindungi perusahaan ini”. Ji Hyuk “Perusahaan ini? Siapa yang mengirim kalian
kesini?”. Pria provokator “Omong kosong apa ini? Kau yang membawa mereka
kesini. Mari habisi mereka semua”
Kedua kubu memulai penyerangan. Ji Hyuk yang berada di tengah-tengah
mencoba menghentikan “TUNGGU…”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar