Love these songs^^

Jumat, 23 Mei 2014

Sinopsis Big Man Episode 7 Part 1






Mi Ra sudah baikan dan bangun. Ia melihat Ji Hyuk yang menggenggam tangannya dan sedang tidur. Di saat yang bersamaan Dong Suk sampai di rumah Mi Ra dan masuk ke rumah Mi Ra






Mi Ra mencoba melepaskan tangannya dari tangan Ji Hyuk. Ji Hyuk sadar kalau tangan Mi Ra bergerak dan menggenggam tangan Mi Ra dengan lebih erat lagi. Ji Hyuk membuka matanya dan menarik Mi Ra ke arahnya lalu mencium Mi Ra
 





Mi Ra melepaskan ciuman Ji Hyuk karena mendengar suara pintu. Mi Ra “Hye Ra pasti sudah pulang”. Ji Hyuk “Aku akan melihatnya”. Ji Hyuk membuka pintur kamar Mi Ra dan mendapati Dong Suk yang sudah berdiri di depan pintu masuk kamar Mi Ra. Terdengar suara Hye Ra “Kakak, aku bertemu Dong Suk di dekat pintu, jadi aku mengajaknya masuk. Aku juga sudah membeli bubur, aku akan membawakannya untukmu. Tunggu ya”. Ji Hyuk “Dong Suk”. Dong Suk “Apa yang kau lakukan di sini Hyung?”. Ji Hyuk “Kudengar Mi Ra sakit, jadi aku hanya mampir sebelum aku berangkat kerja. Tapi, kenapa kau kesini?”. Dong Suk melihat obat yang Ji Hyuk bawa. Dong Suk “Mi Ra, aku sedang butuh bantuannya”. Ji Hyuk “Ah, begitu rupanya”. Dong Suk “Apa yang sedang kalian bicarakan?”. Ji Hyuk “Itu soal…”. Mi Ra memotong “Pergilah kerja dulu. Kalau aku sudah membaik aku pasti bekerja hari ini”. Ji Hyuk “Tidak apa-apa. Jangan datang. Tidak usah bekerja. Istirahat saja”. Ji Hyuk pamit pada Dong Suk dan keluar dari kamar Mi Ra



Ji Hyuk keluar dari rumah Mi Ra dan terus memegang bibirnya. Ia kelihatan senang dan bersemangat bahkan sampai melompat dari tangga (HAHHAHAHA)



Dong Suk meminta maaf pada Mi Ra. Dong Suk “Aku minta maaf soal kejadian kemarin. Aku sangat marah sampai aku mungkin sudah mengatakan hal-hal yang seharusnya tidak kukatakan. Kau duluan melukai perasaanku. Jika kau tidak melakukannya, aku takkan pernah mengatakan hal semacam itu. Ini pertama kalinya aku melamarmu sepanjang hidupku. Kau terus memintaku untuk menunggu jawabanmu. Dengan alasan konyol semacam itu...”. Mi Ra “Apa itu sangat melukai perasaanmu? Sangat melukaimu sampai kau tega menyebut mendiang ayahku dalam masalah seperti ini? Sekarang, aku minta kau pergi. Aku benar-benar sakit. Ini sulit bagiku”. Mi Ra kembali menutupi badanya dengan selimut dan tidak menghiraukan Dong Suk. Dong Suk “Aku ingin bertanya satu hal padamu. Alasanmu memintaku untuk menunggu karena Kim Ji Hyuk?”. Mi Ra “Tidak”. Dong Suk keluar dari kamar Mi Ra dan Mi Ra berbicara sendiri “Bahkan aku sendiri tidak tahu kenapa”





Ji Hyuk memakai lipbalm dan membaca artikel internet. Goo Duk Kyu yang datang dan tidak di sadari oleh Ji Hyuk jugamembaca judul artikel itu  “Yang seharusnya dilakukan seorang pria setelah berciuman”. Ji Hyuk kaget. Goo Duk Kyu meminta maaf “Apa yang anda lihat?”. Ji Hyuk “Aku melihat email yang baru saja masuk. Tapi, malah ini yang terbuka. Ah, orang bilang itu spam (HAHAHA alesaaan)”. Goo Duk Kyu “Anda membuka tab pencarian”. HAAHAH ketahuan…



Dong Suk bertanya pada Sang Ho, alasan Sang Ho menempatkan Ji Hyuk dan Mi Ra bersama. Sang Ho tidak mengerti. Dong Suk “Kau menyuruhnya agar dia bisa mengawasi pria itu?”. Sang Ho mengiyakan. Dong Suk “Apa terjadi sesuatu diantara mereka? Aku ingin kau jujur. Aku bukan diriku lagi sekarang”. Sang Ho “Mereka tampaknya saling menyukai”. Dong Suk “Aku mengerti. Kau boleh pergi”. Sang Ho keluar dan Ji Hyuk berbicara lagi “Mereka saling menyukai?”

Ji Hyuk sedang berbicara dengan Mi Ra ditelepon “Halo, Mi Ra. Bagaimana keadaanmu? Kau sudah makan buburnya? Kalau aku sudah pulang nanti kurasa aku akan membelikan buah untukmu. Kau suka buah apa? Apa kau mau nanas? Aku selalu menikmati itu. Apa? Dimana? Kau ada di lobi perusahaan? Wah. Aku juga mau ke lobi. Tunggu sebentar”



Ji Hyuk berlari berbalik arah, ia menunggu pintu lift untuk terbuka dan berbicara lagi dengan Mi Ra “Aku hampir sampai. Iya, aku bisa melihatmu. Sudah kubilang hari ini kau tidak usah bekerja. Ikutlah denganku sekarang dan kita makan makanan yang enak"





Ji Hyuk sudah berada di lobi dan Mi Ra pun sudah menunggu kedatangannya. Saat Ji Hyuk akan menyapa Mi Ra, Ji Hyuk kaget melihat Dong Suk yang memeluk Mi Ra dari belakang. Mi Ra “Dong Suk, apa yang kau lakukan?”. Dong Suk tidak melepas pelukannya “Mi Ra, aku akan jujur padamu. Akulah yang pengecut. Aku melakukannya karena aku takut kehilangan dirimu. Maafkan aku. Aku mencintaimu, Mi Ra”. Mi Ra merasa tidak nyaman dan mencoba melepaskan pelukan Dong Suk “Kumohon jangan begini. Banyak orang yang melihat”. Dong Suk tidak mau melepaskan Mi Ra “Aku takkan menyembunyikan kisah cinta kita lagi. Aku akan berani”. Ji Hyuk sangat patah hati melihat Mi Ra dan Dong Suk, ia berbalik pergi dengan wajah yang sedih (Kasihan Uri Ji Hyuk)





Ji Hyuk yang patah hati mabuk-mabukan di rumah Hong Dal Sook . Dae Sub meminta Ji Hyuk untuk berhenti minum tapi Ji Hyuk mengatakan bahwa ia akan minum sampai mati. Hong Dal Sook “Kali ini, perkiraanmu benar-benar salah”. Ji Hyuk “Ibu. Apa yang harus kulakukan? Ibu, apa yang harus kulakukan?”. Hong Dal Sook “Apa maksudmu? Semuanya akan berakhir kalau kau memutuskan untuk mengakhirinya”. Dae Sub “Dialah wanita pertama yang pernah dia sukai. Bagaimana mungkin dia bisa mengakhirinya semudah itu?”. Hong Dal Sook “Kenapa dia tidak mengatakan apapun padamu sampai sekarang, hah? Itu artinya dia tidak tertarik padamu sama sekali”. Ji Hyuk “Benarkah?”. Dae Sub “Itu tidak menjelaskan apapun sama sekali. Jika dia tidak tertarik padamu seharusnya dia sudah mengatakannya sejak dulu. Dia akan segera menghentikanmu dari dulu”. Ji Hyuk “Benar juga”. Hong Dal Sook “Hei, Dia ini adikmu yang baru kau temui setelah 30 tahun. Hanya karena seorang wanita kau mau terjadi perselisihan dalam keluargamu?”. Ji Hyuk “Benar”. Dae Sub “Memang benar kalau dia itu adikmu yang baru kau temui setelah 30 tahun, tapi Mi Ra adalah orang yang pertama kali membuatmu jatuh cinta dalam 30 tahun. Dia itu sangat penting”. Ji Hyuk “Kau juga benar”. Hong Dal Sook “Menyerah saja. Jika suatu hubungan itu sudah rumit sejak awal pasti nantinya juga takkan pernah berjalan dengan baik. Ada begitu banyak ikan dalam air. Kenapa kau malah sibuk memikirkan dia saja?”. Ji Hyuk “Menyerah?”. Dae Sub “Ji Hyuk, menurutku yang terpenting sekarang adalah Mi Ra. Entah bagaimana perasaannya padamu jika memang dia bilang dia tidak menyukaimu maka masih belum terlambat jika kau menyerah”. Ji Hyuk “Kau benar. Pertama, aku harus bicara dengan Mi Ra. Aku harus mendengar apa yang akan dikatakan Mi Ra”. Ji Hyuk buru-buru keluar dengan badannnya yang oleng. Dae Sub “Fighting!”. Hong Dal Sook “Astaga. Entah kehidupan maupun percintaannya kenapa rumit sekali?”






Ji Hyuk berlari ke rumahnya, ia akhirnya sampai dan mendapati Mi Ra yang duduk menyendiri. Mi Ra melihat Ji Hyuk dan mendekat ke Ji Hyuk. Mi Ra dan Ji Hyuk “Ada yang harus ku katakan”. Ji Hyuk “Kau duluan saja”. Mi Ra “Maafkan aku”. Ji Hyuk “Untuk apa?”. Mi Ra “Soal kejadian pagi tadi, anggap saja kejadian itu tidak sengaja”. Ji Hyuk “Tidak sengaja?”. Mi Ra “Maaf aku tidak memberitahu anda dari awal kalau aku pacaran dengan Dong Suk”. Ji Hyuk “Tidak apa-apa. Kau tidak perlu memberitahuku”. Mi Ra “Anda mau bilang apa?”. Ji Hyuk “Sekarang sudah tidak perlu”. Mi Ra “Ya?”. Ji Hyuk “Lagipula sekarang kau sudah menjawabnya. Malam ini dingin sekali. Pulanglah dulu. Kau bisa demam”. Mi Ra berbicara dalam hatinya “Maafkan aku. Aku tidak bisa mengungkapkan bagaimana perasaanku padamu karena aku sudah membohongimu banyak hal”. Ji Hyuk melihat Mi Ra dari belakang, ia menahan air matanya yang mau keluar




Ji Hyuk duduk di taman sambil meminum bir. Ia melepaskan dasi yang selalu ia pakai (Dasi yang di pakein Mi Ra). Ji Hyuk mengingat saat Mi Ra memasangkan dasi itu tapi setelah itu ia pergi dan meninggalkan dasi yang Mi Ra pakaikan di taman



Kang Sung Wook memberitahu Dong Suk bahwa Dong Suk sudah mendaptakan panggilang dari kantor kejaksaan. Kang Sung Wook “Bagaimana? Apa kita tunda saja? Apa perlu kita minta pengacara untuk merahasiakannya?”. Dong Suk “Tidak, aku sendiri yang akan datang. Dan aku tidak ingin merahasiakannya. Biarkan beritanya tersebar. Dengan begitu, kakakku akan membantuku”


Dong Suk sedang berbicara di telepon “Menurutmu surat panggilan ini akan menjadi bagaimana? Ah, benarkah? Mereka sudah siap menangkapku? Wah, ini akan menjadi permainan yang menegangkan?”. Ji Hyuk masuk “Dong Suk!”. Dong Suk “Hyung, tunggu sebentar”. Dong Suk mengakhir pembicaraannya di telepon “Ngomong-ngomong, terima kasih. Jangan khawatir. Semuanya akan berakhir dengan menyenangkan” (Siapa ya orang yang di telepon sama Dong Suk? Hmmm..Mencurigakan)




Ji Hyuk “Kudengar kau dapat surat panggilan dari polisi. Apa rencanamu? Bukankah kau bisa menundanya karena kau sedang sakit?”. Dong Suk “Menundanya takkan menyelesaikan apa-apa, jadi aku harus pergi”. Ji Hyuk “Karena kau masih lemah, bagaimana mungkin kau bisa menjawab semua pertanyaan dari penyidik?”. Dong Suk “Jangan khawatir. Jika pertanyaannya terlalu banyak aku tinggal menekan jantungku dan pingsan”. Ji Hyuk “Apa?”. Dong Suk “Aku bercanda”. Ji Hyuk “Apa ada yang bisa kubantu?”. Dong Suk “Kalau itu…”. Ji Hyuk “Hanya karena kau dapat surat panggilan kau tidak mungkin akan ditangkap atau semacamnya, kan?”. Dong Suk “Kau pikir mereka akan bertindak sampai sejauh itu? Kalaupun mereka melakukan itu aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi”. Ji Hyuk “Bagaimanapun juga jaga baik-baik dirimu selama kau kesana. Aku akan berusaha mencari cara agar bisa membantumu”. Dong Suk “Terima kasih Hyung”. Ji Hyuk “Ah iya, Mi Ra sudah kembali ke tim FB”. Dong Suk “Ah begitu?”. Ji Hyuk “Dia akan sangat membantumu”. Dong Suk “Kau terkejut, kan saat mendengar aku dan Mi Ra pacaran?”. Ji Hyuk “Tidak. Kurasa itu sudah biasa. Kalian berdua tampak serasi”. Dong Suk “Hyung. Rahasiakan hal ini dari ibu dan ayah. Jika mereka sampai tahu, mereka akan membuat masalah besar. Karena itulah aku tidak mengatakannya padamu”. Ji Hyuk “Memangnya kenapa? Mereka tidak merestui kalian? Kenapa mereka tidak setuju dengan wanita seperti Mi Ra?”. Dong Suk “Menurut mereka .mereka selalu memikirkan yang terbaik bagi anak mereka, kau tahulah. Pokoknya, ini hanya antara kau dan aku, mengerti?”. Ji Hyuk “Baiklah. Semuanya pasti berhasil”





Seperti biasa Mi Ra menaruh Koran di meja Ji Hyuk. Ji Hyuk masuk da melihat Mi Ra “So Mi Ra Kau sudah dipindahkan kembali ke tim FB”. Mi Ra “Ya?”. Ji Hyuk “Kembalilah bekerja di sana”. Mi Ra “Aku mengerti. Aku akan segara pindah”. Ji Hyuk “Dan kuharap kau tidak merasa tidak nyaman dihadapanku. Jaga Dong Suk baik-baik. Dengan begitu aku bisa tenang”. Mi Ra “Baik”. Ji Hyuk memperhatikan Mi Ra yang keluar dari ruangannya



Di ruangan lain tepatnya di ruangan Sang Ho. Dong Suk dan Sang Ho memperhatikan Ji Hyuk dan Mi Ra dari kamera tersembunyi. Dong Suk “Aku tidak tahu apakah dia ini orang yang cuek atau bodoh”






Mi Ra kelihatan kecewa dengan keputusan Ji Hyuk. Dong Suk yang tadi mengamati Mi Ra dan Ji Hyuk sengaja menemui Mi Ra. Dong Suk “Kudengar kau sudah dipindahkan kembali ke tim FB”. Mi Ra “Ya”. Dong Suk “Kalau begitu bagus. Aku akan ke Kantor Kejaksaan besok. Aku ingin kau ikut denganku”. Mi Ra “Kantor kejaksaan?”. Dong Suk “Hanya panggilan biasa. Bukan hal yang luar biasa. Tapi jika kau pergi bersamaku kurasa aku bisa lebih tenang. Aku mohon padamu”. Mi Ra “Kau tidak perlu memohon. Sekarang, inilah tugasku”. Dong Suk “Baiklah. Sampai ketemu besok”. Dong Suk berjalan  pergi dan Mi Ra menghubungi tim hukum Perusahaan Hyun Sung. Dong Suk yang mendengar pembicaraan Mi Ra berkata “Permainan dimulai”



Kang Dong Shik (Preman yang waktu itu mukulin Ji Hyuk) masuk ke dalam tempat Hong Dal Sook (Nyari apa ya?). Ia menyalakan sebuah alat pelacak dan kelihatan mencari sesuatu. Bunyi alat pelacak itu makin nyaring saat mendekati sebuah lemari. Kang Dong Shik membuka lemari itu dan mengambil sebuah dokumen. Ternyata di dalam dokumen itu sudah dipasang alat pelacak sehingga bisa di lacak oleh Kang Dong Shik.
 

Kang Song Shik memberikan dokumen itu pada Sang Ho. Sang Ho membuka dokumen itu dan dokumen itu adalah dokumen yang diberikan Dong Suk pada Ji Hyuk.



Dong Suk berbicara di telepon “Kau sudah dapat dokumennya?Kerja bagus. Tidak. Bukan sekarang tapi temui dia nanti”. Dong Suk melihat Mi Ra yang baru masuk dan mengakhiri pembicaraannya ditelepon. Dong Suk “Terima kasih sudah mau datang. Kita pergi sekarang?”



Ji Hyuk kaget karena kedatangan Kang Sung Wook dan Choi Yoon Jung. Ji Hyuk “Kenapa kalian kesini?”. Kang Sung Wook “Hari ini Dong Suk menjalani pemeriksaan. Kami merasa cemas, jadi kami menemuimu. Apa semuanya baik-baik saja?”. Ji Hyuk “Tentu saja. Silakan masuk”. Ji Hyuk membersihkan pakaiannya yang berhamburan di sofa dan meminta kedua orang tuanya duduk. Ji Hyuk “Jangan terlalu mengkhawatirkan Dong Suk. Dia pria yang cerdas, jadi dia akan baik-baik saja”. Kang Sung Wook “Sekarang, setelah kami bicara denganmu, kami merasa lebih baik”. Choi Yoon Jung “Ah, dalam perjalanan kami kesini kami membelikanmu baju”. Ji Hyuk “Baju?”. Choi Yoon Jung memberikan baju yang ia beli “Cobalah, apakah pas denganmu”




Ji Hyuk memakai baju yang dibelikan oleh Choi Yoon Jung “Pas sekali”. Choi Yoon Jung memperbaiki penampilan Ji Hyuk “Kau harus mengancingkan semuanya seperti ini.Sekarang baru kelihatan. Biar ibu lihat dulu. Benar-benar cocok, kan? Suamiku, bagaimana penampilan putra kita?”. Kang Sung Wook “Iya, kau tampak tampan”. Ji Hyuk “Maaf, aku lupa menawarkan minuman pada kalian. Kalian mau teh?”. Kang Sung Wook “Tidak usah repot-repot. Kau belum makan siang, kan? Kita makan siang bersama”. Choi Yoon Jung “Benar. Kau suka makan apa?”. Ji Hyuk “Tidak, kita makan saja makanan yang kalian suka”. Choi Yoon Jung “Tidak, kita makan ke restoran yang kau sukai hari ini. Kau suka makan apa?”. Ji Hyuk “Aku?”






Choi Yoon Jung dan Kang Sung Wook tak percaya melihat tempat dan makanan yang sudah tersedia di depan mereka sedangkan Ji Hyuk dengan bahagia dan lahap memakan jajangmyeonnya (HAHAHA). Ji Hyuk sadar bahwa Kang Sung Wook dan Choi Yoon Jung belum menyentuh makanan mereka. Ji Hyuk “Maafkan aku. Tempat ini tidak cocok dengan selera kalian, kan?”. Kang Sung Wook “Tidak, restoran ini bagus sekali. Sayang, kau juga tidak keberatan, kan?”. Choi Yoon Jung “Iya. Aku tidak keberatan selama Ji Hyuk senang”. Ji Hyuk “Aku benar-benar ingin kesini dengan ibu dan ayahku. Saat upacara kelulusan hal itulah yang paling membuatku iri. Bergandengan tangan dengan ibu dan ayahku ke restoran China dan mencoba masakan mienya”. Kang Sung Wook “Benarkah?”. Choi Yoon Jung berpura-pura sedih lagi (Huh t ante bikin gemes ajah) “Aku tidak bisa membayangkan kejadian yang sudah kau lalui”. Ji Hyuk “Tidak masalah. Aku hanya agak iri. Tapi, aku sama sekali tidak terpukul. Tiba-tiba, aku memikirkannya, karena itulah aku mengatakannya sekarang. Silakan makan. Terima kasih sudah baik pada pecundang sepertiku”. Kang Sung Wook “Tidak, mengingat kehidupan sulit yang sudah kau jalani selama bertahun-tahun kami sama sekali belum melakukan apa-apa”. Ji Hyuk “Tidak. Kurasa selama ini aku sudah salah. Selama 30 tahun terakhir ini aku hanya memikirkan hal-hal yang buruk saja. Aku tidak pernah berpikir untuk melakukan sesuatu pada orang tuaku. Mulai sekarang seberapa banyak yang sudah kalian berikan padaku aku akan mengembalikannya dengan penuh terima kasih”




Kang Sung Wook berbicara dengan Dong Suk lewat telepon “Kami sudah melakukannya sesuai perintahmu. Puas?”. Dong Suk “Bagus. Umpannya sudah cukup. Baiklah”. Mi Ra yang ada di sebelah Dong Suk bertanya “Itu ketua?”. Dong Suk mengiyakan. Tanpa diketahui Mi Ra, Dong Suk mengirim pesan pada Sang Ho yang berbunyi “Sekarang sudah waktunya. Jatuhkan umpannya”. Sang Ho segera beraksi setelah mendapat perintah dari Dong Suk

Sang Ho menelepon Ji Hyuk dan memberitahu bahwa Dong Suk akan segera ditahan setelah penyelidikan. Ji Hyuk kaget mendengar berita itu



Ji Hyuk dan Sang Ho bertemu untuk membicarakan masalah Dong Suk (Kasihan Ji Hyuk, di tipu mulu). Sang Ho “Berdasarkan sumber kami di sana mereka punya dokumen kontrak dengan pihak dari luar negeri. Jika memang benar begitu dia akan segera ditangkap”. Ji Hyuk “Apa? Tidak mungkin. Dia menyuruhku menyimpannya dan aku sudah menyimpannya di tempat yang aman”. Sang Ho “Apa anda yakin?”



Dong Suk dan Mi Ra sudah berada di kantor kejaksaan. Dong Suk “Mi Ra. Penyelidikannya mungkin lama, jadi tunggu aku di luar. Aku akan meneleponmu begitu penyelidikannya selesai”. Mi Ra “Tidak. Aku akan menunggu di sini”. Dong Suk “Kemungkinan aku tidak bisa keluar. Itulah alasannya”. Mi Ra “Apa maksudmu? Bukankah kau hanya menjalani penyelidikan?”. Dong Suk “Aku bilang masih kemungkinan. Aku juga tidak tahu”. Mi Ra “Tidak akan terjadi hal seperti itu”. Dong Suk “Jika aku tidak keluar hari ini ada satu hal yang masih menggangguku”. Mi Ra “Apa?”. Dong Suk “Aku masih belum mendapatkan jawaban apapun setelah aku melamar. Itulah yang paling menggangguku. Aku masuk dulu”



Ji Hyuk membuka lemari tempat ia menyimpan dokumen yang diberikan Dong Suk. Ia bingung karena tidak mendapat dokumen yang ia simpan sendiri. Sang Ho yang ada di dekat Ji Hyuk berpura-pura tidak mengetahui apapun. Ji Hyuk “Ibu. Soal dokumen dalam laci ini Ibu memindahkannya?. Hong Dal Sook “Kenapa aku repot-repot memindahkannya?”. Ji Hyuk “Lalu kenapa ini bisa terjadi? Jika begini, dia pasti akan ditangkap. Gawat”


Dong Suk sedang menjalani penyelidikan. Jaksa Yong menanyakan alasan dari penggantian Presiden Hyun Sung yang terjadi secara mendadak. Dong Suk “Penggantian itu sebenarnya tidak mendadak. Semuanya sudah direncanakan cukup lama. Sebelum ditunjuk sebagai Presdir dialah yang sudah merencanakan semuanya”. Jaksa Yong “Hanya saja, baru-baru ini diketahui kalau dia adalah salah satu anggota dari keluarga Kang. Bagaimana mungkin setelah dia bekerja cukup lama di situ?”. Dong Suk “Memang karena baru sekarang masyarakat mengetahuinya”. Jaksa Yong “Jadi maksud anda semuanya sudah direncanakan sebelum dia ditunjuk, begitu? Karena baru sekarang masyarakat mengetahuinya?”. Dong Suk membenarkan. Jaksa Yong “Tapi masalah ini dimulai saat anda sudah bekerja di perusahaan itu. Anda tahu, kan? Tiba-tiba kau kelihatan serius, apa perlu kita minum teh dulu sebelum kita lanjutkan lagi?”


Asisten Jaksa Yong memberitahu bahwa surat penangkapan akan siap setelah 2 atau 3 jam dan Jaksa Yong meminta bawahannya untuk menangkap Dong Suk segera setelah surat itu keluar dan setelah penyelidikan usai.





Jaksa Yong “Mengenai pembangunan gedung baru di pasar Guchangdo anda sendiri yang menandatangani kontraknya, bukan?”. Dong Suk “Benar”. Jaksa Yong “Dengan fakta ini saja anda tahu kalau ini sudah cukup untuk menangkap anda, kan? Sekarang, aku akan langsung saja. Ini mengenai pembangunan kantor cabang anda di luar negeri. Kudengar anda sendiri yang pergi kesana untuk menandatangani kontraknya”. Dong Suk “Ah, soal itu. Bukan aku yang melakukannya”. Jaksa Yong “Presiden, Karena itu soal kontrak pembangunan yun Sung Mart, selain anda, Presiden dari Hyun Sung Distribusi siapa lagi yang akan menandatanganinya, hah? Karena ini kontrak besar jika bukan anda apa masuk akal kalau ada karyawan lain yang menandatangani kontraknya?”. Dong Suk “Pokoknya aku tidak pernah melakukannya”. Jaksa Yong menaikkan suaranya “Presdir Kang Dong Suk! Kami memang belum mendapatkan bukti kontrak tersebut, tapi ada bukti uang yang masuk. Dengan informasi itu anda tahu itu bisa menjadi bukti, kan?”. Jaksa Yong mendaptkan sebuah pesan yang masuk, ia membaca pesan itu dan mengakhiri penyelidakannya



Dong Suk keluar dari kantor kejaksaan dan dikerumi oleh banyak wartawan. Saat mobil Dong Suk pergi seorang delivery man masuk kedalam kantor kejaksaan dan membawa sebuah dokumen. Mobil Dong Suk juga sudah diikuti oleh beberapa orang jaksa yang siap menangkapnya saat surat penangkapan keluar


Delivery man itu masuk dan memberikan sebuah dokumen pada asisten Jaksa Yong.


Jaksa yang mengikuti Dong Suk memberhentikan mobil Dong Suk dan memperlihatkan surat penangkapan Dong Suk.


Sementara di ruangan Jaksa Yong. Asisten Jaksa Yong membuka dokumen dan menyadari bahwa itu adalah kontrak luar negeri Hyun Sung.



Jaksa yang menunjukkan surat penangkapan mendapatkan telepon dari Jaksa Yong. Jaksa Yong “Kita baru saja mendapatkan informasi yang sangat penting. Jangan tangkap dia dulu”. Jaksa itu menutup teleponnya dan mengijinkan Dong Suk untuk pergi


Jaksa Yong dan Asitennya sedang membaca kontrak luar negeri Hyun Sung dan seperti yang direncanakan Dong Suk, tanda tangan Ji Hyuk sudah menghiasi kontrak itu. Asisten Jaksa Yong “Berdasarkan waktunya, ini tidak masuk akal. Masalah ini terjadi saat Kang Dong Suk menjabat sebagai Presiden. Tapi kenapa Kang Ji Hyuk….”. Jaksa Yong “Ini masuk akal. Kang Dong Suk bilang Kang Ji Hyuk sudah bekerja sebelum dia ditunjuk sebagai Presdir. Kalau begitu, pelaku sebenarnya sudah berubah”


Dong Suk kelihatan senang karena rencananya berjalan dengan lancar. Ia menelepon Mi Ra “Aku sudah selesai. Kau dimana?”




Sang Ho berbicara di telepon “Ah iya. Terima kasih”. Sang Ho menutup teleponnya dan memberitahu Ji Hyuk tentang berita yang ia dengar. Sang Ho “Dokumen itu sudah dikirimkan ke Kantor Kejaksaan”. Ji Hyuk “Ah, syukurlah . Astaga, sekarang aku baru bisa bernapas (Aduh oppa bahaya nih bahaya!!)”. Sang Ho “Anda baik-baik saja?”. Ji Hyuk “Tentu saja, sekarang aku baik-baik saja”. Sang Ho “Anda mungkin dalam bahaya”. Ji Hyuk “Itu terjadi karena aku kehilangan dokumen itu. Aku harus bertanggung jawab. Tapi Jaksa itu harus percaya kalau dokumen yang kutandatangani itu asli (OMG Oppa Why?Why?)”. Sang Ho “Anda tidak usah khawatir. Untung saja, kita punya salinannya. Seharusnya sulit membedakan dokumen itu dengan yang asli. Tapi dokumen yang baru saja mereka terima penuh dengan informasi yang anda palsukan. Maafkan aku”. Ji Hyuk “Tidak apa-apa. Selama tidak membahayakan Dong Suk bagiku tidak masalah”. Sang Ho “Aku mengerti. Aku permisi dulu”. Ji Hyuk “Ngomong-ngomong, soal masalah ini kuharap kau tidak memberitahu Dong Suk maupun Ketua”. Sang Ho “Baik, aku mengerti”



3 komentar:

  1. Aduuuuuh ji hyuk ne plos bgt sich.. Jd gemes liatnya..hehehe.. Mbak bbm chanelny namanya ap??

    BalasHapus
  2. hai emilia^^ untuk saat ini klu mw update soal sinopsis Big Man langsung follow akun twitter aku yah, soalnya aku belum bikin bbm chanel nih.hehehehe.... oh iya terima kasih sudah mw baca sinopsis yg aku buat^^ mampir kesini lagi yah^^

    BalasHapus