Mi Ra sudah baikan dan bangun. Ia melihat Ji Hyuk yang
menggenggam tangannya dan sedang tidur. Di saat yang bersamaan Dong Suk sampai
di rumah Mi Ra dan masuk ke rumah Mi Ra
Mi Ra mencoba melepaskan tangannya dari tangan Ji Hyuk. Ji
Hyuk sadar kalau tangan Mi Ra bergerak dan menggenggam tangan Mi Ra dengan
lebih erat lagi. Ji Hyuk membuka matanya dan menarik Mi Ra ke arahnya lalu
mencium Mi Ra
Mi Ra melepaskan ciuman Ji Hyuk karena mendengar suara
pintu. Mi Ra “Hye Ra pasti sudah pulang”. Ji Hyuk “Aku akan melihatnya”. Ji
Hyuk membuka pintur kamar Mi Ra dan mendapati Dong Suk yang sudah berdiri di
depan pintu masuk kamar Mi Ra. Terdengar suara Hye Ra “Kakak, aku bertemu Dong
Suk di dekat pintu, jadi aku mengajaknya masuk. Aku juga sudah membeli bubur,
aku akan membawakannya untukmu. Tunggu ya”. Ji Hyuk “Dong Suk”. Dong Suk “Apa
yang kau lakukan di sini Hyung?”. Ji Hyuk “Kudengar Mi Ra sakit, jadi aku hanya
mampir sebelum aku berangkat kerja. Tapi, kenapa kau kesini?”. Dong Suk melihat
obat yang Ji Hyuk bawa. Dong Suk “Mi Ra, aku sedang butuh bantuannya”. Ji Hyuk
“Ah, begitu rupanya”. Dong Suk “Apa yang sedang kalian bicarakan?”. Ji Hyuk
“Itu soal…”. Mi Ra memotong “Pergilah kerja dulu. Kalau aku sudah membaik aku
pasti bekerja hari ini”. Ji Hyuk “Tidak apa-apa. Jangan datang. Tidak usah
bekerja. Istirahat saja”. Ji Hyuk pamit pada Dong Suk dan keluar dari kamar Mi
Ra
Ji Hyuk keluar dari rumah Mi Ra dan terus memegang bibirnya.
Ia kelihatan senang dan bersemangat bahkan sampai melompat dari tangga
(HAHHAHAHA)
Dong Suk meminta maaf pada Mi Ra. Dong Suk “Aku minta maaf
soal kejadian kemarin. Aku sangat marah sampai aku mungkin sudah mengatakan
hal-hal yang seharusnya tidak kukatakan. Kau duluan melukai perasaanku. Jika
kau tidak melakukannya, aku takkan pernah mengatakan hal semacam itu. Ini
pertama kalinya aku melamarmu sepanjang hidupku. Kau terus memintaku untuk
menunggu jawabanmu. Dengan alasan konyol semacam itu...”. Mi Ra “Apa itu sangat
melukai perasaanmu? Sangat melukaimu sampai kau tega menyebut mendiang ayahku
dalam masalah seperti ini? Sekarang, aku minta kau pergi. Aku benar-benar
sakit. Ini sulit bagiku”. Mi Ra kembali menutupi badanya dengan selimut dan
tidak menghiraukan Dong Suk. Dong Suk “Aku ingin bertanya satu hal padamu.
Alasanmu memintaku untuk menunggu karena Kim Ji Hyuk?”. Mi Ra “Tidak”. Dong Suk
keluar dari kamar Mi Ra dan Mi Ra berbicara sendiri “Bahkan aku sendiri tidak
tahu kenapa”
Ji Hyuk memakai lipbalm dan membaca artikel internet. Goo
Duk Kyu yang datang dan tidak di sadari oleh Ji Hyuk jugamembaca judul artikel
itu “Yang seharusnya dilakukan seorang
pria setelah berciuman”. Ji Hyuk kaget. Goo Duk Kyu meminta maaf “Apa yang anda
lihat?”. Ji Hyuk “Aku melihat email yang baru saja masuk. Tapi, malah ini yang
terbuka. Ah, orang bilang itu spam (HAHAHA alesaaan)”. Goo Duk Kyu “Anda
membuka tab pencarian”. HAAHAH ketahuan…
Dong Suk bertanya pada Sang Ho, alasan Sang Ho menempatkan
Ji Hyuk dan Mi Ra bersama. Sang Ho tidak mengerti. Dong Suk “Kau menyuruhnya
agar dia bisa mengawasi pria itu?”. Sang Ho mengiyakan. Dong Suk “Apa terjadi
sesuatu diantara mereka? Aku ingin kau jujur. Aku bukan diriku lagi sekarang”.
Sang Ho “Mereka tampaknya saling menyukai”. Dong Suk “Aku mengerti. Kau boleh pergi”.
Sang Ho keluar dan Ji Hyuk berbicara lagi “Mereka saling menyukai?”
Ji Hyuk sedang berbicara dengan Mi Ra ditelepon “Halo, Mi
Ra. Bagaimana keadaanmu? Kau sudah makan buburnya? Kalau aku sudah pulang nanti
kurasa aku akan membelikan buah untukmu. Kau suka buah apa? Apa kau mau nanas?
Aku selalu menikmati itu. Apa? Dimana? Kau ada di lobi perusahaan? Wah. Aku
juga mau ke lobi. Tunggu sebentar”
Ji Hyuk berlari berbalik arah, ia menunggu pintu lift untuk
terbuka dan berbicara lagi dengan Mi Ra “Aku hampir sampai. Iya, aku bisa
melihatmu. Sudah kubilang hari ini kau tidak usah bekerja. Ikutlah denganku
sekarang dan kita makan makanan yang enak"
Ji Hyuk sudah berada di lobi dan Mi Ra pun sudah menunggu
kedatangannya. Saat Ji Hyuk akan menyapa Mi Ra, Ji Hyuk kaget melihat Dong Suk
yang memeluk Mi Ra dari belakang. Mi Ra “Dong Suk, apa yang kau lakukan?”. Dong
Suk tidak melepas pelukannya “Mi Ra, aku akan jujur padamu. Akulah yang
pengecut. Aku melakukannya karena aku takut kehilangan dirimu. Maafkan aku. Aku
mencintaimu, Mi Ra”. Mi Ra merasa tidak nyaman dan mencoba melepaskan pelukan
Dong Suk “Kumohon jangan begini. Banyak orang yang melihat”. Dong Suk tidak mau
melepaskan Mi Ra “Aku takkan menyembunyikan kisah cinta kita lagi. Aku akan
berani”. Ji Hyuk sangat patah hati melihat Mi Ra dan Dong Suk, ia berbalik pergi
dengan wajah yang sedih (Kasihan Uri Ji Hyuk)
Ji Hyuk yang patah hati mabuk-mabukan di rumah Hong Dal Sook
. Dae Sub meminta Ji Hyuk untuk berhenti minum tapi Ji Hyuk mengatakan bahwa ia
akan minum sampai mati. Hong Dal Sook “Kali ini, perkiraanmu benar-benar
salah”. Ji Hyuk “Ibu. Apa yang harus kulakukan? Ibu, apa yang harus
kulakukan?”. Hong Dal Sook “Apa maksudmu? Semuanya akan berakhir kalau kau
memutuskan untuk mengakhirinya”. Dae Sub “Dialah wanita pertama yang pernah dia
sukai. Bagaimana mungkin dia bisa mengakhirinya semudah itu?”. Hong Dal Sook
“Kenapa dia tidak mengatakan apapun padamu sampai sekarang, hah? Itu artinya
dia tidak tertarik padamu sama sekali”. Ji Hyuk “Benarkah?”. Dae Sub “Itu tidak
menjelaskan apapun sama sekali. Jika dia tidak tertarik padamu seharusnya dia
sudah mengatakannya sejak dulu. Dia akan segera menghentikanmu dari dulu”. Ji
Hyuk “Benar juga”. Hong Dal Sook “Hei, Dia ini adikmu yang baru kau temui
setelah 30 tahun. Hanya karena seorang wanita kau mau terjadi perselisihan
dalam keluargamu?”. Ji Hyuk “Benar”. Dae Sub “Memang benar kalau dia itu adikmu
yang baru kau temui setelah 30 tahun, tapi Mi Ra adalah orang yang pertama kali
membuatmu jatuh cinta dalam 30 tahun. Dia itu sangat penting”. Ji Hyuk “Kau
juga benar”. Hong Dal Sook “Menyerah saja. Jika suatu hubungan itu sudah rumit
sejak awal pasti nantinya juga takkan pernah berjalan dengan baik. Ada begitu
banyak ikan dalam air. Kenapa kau malah sibuk memikirkan dia saja?”. Ji Hyuk
“Menyerah?”. Dae Sub “Ji Hyuk, menurutku yang terpenting sekarang adalah Mi Ra.
Entah bagaimana perasaannya padamu jika memang dia bilang dia tidak menyukaimu
maka masih belum terlambat jika kau menyerah”. Ji Hyuk “Kau benar. Pertama, aku
harus bicara dengan Mi Ra. Aku harus mendengar apa yang akan dikatakan Mi Ra”.
Ji Hyuk buru-buru keluar dengan badannnya yang oleng. Dae Sub “Fighting!”. Hong
Dal Sook “Astaga. Entah kehidupan maupun percintaannya kenapa rumit sekali?”
Ji Hyuk berlari ke rumahnya, ia akhirnya sampai dan
mendapati Mi Ra yang duduk menyendiri. Mi Ra melihat Ji Hyuk dan mendekat ke Ji
Hyuk. Mi Ra dan Ji Hyuk “Ada yang harus ku katakan”. Ji Hyuk “Kau duluan saja”.
Mi Ra “Maafkan aku”. Ji Hyuk “Untuk apa?”. Mi Ra “Soal kejadian pagi tadi,
anggap saja kejadian itu tidak sengaja”. Ji Hyuk “Tidak sengaja?”. Mi Ra “Maaf
aku tidak memberitahu anda dari awal kalau aku pacaran dengan Dong Suk”. Ji
Hyuk “Tidak apa-apa. Kau tidak perlu memberitahuku”. Mi Ra “Anda mau bilang
apa?”. Ji Hyuk “Sekarang sudah tidak perlu”. Mi Ra “Ya?”. Ji Hyuk “Lagipula
sekarang kau sudah menjawabnya. Malam ini dingin sekali. Pulanglah dulu. Kau
bisa demam”. Mi Ra berbicara dalam hatinya “Maafkan aku. Aku tidak bisa
mengungkapkan bagaimana perasaanku padamu karena aku sudah membohongimu banyak
hal”. Ji Hyuk melihat Mi Ra dari belakang, ia menahan air matanya yang mau
keluar
Ji Hyuk duduk di taman sambil meminum bir. Ia melepaskan
dasi yang selalu ia pakai (Dasi yang di pakein Mi Ra). Ji Hyuk mengingat saat Mi
Ra memasangkan dasi itu tapi setelah itu ia pergi dan meninggalkan dasi yang Mi
Ra pakaikan di taman
Kang Sung Wook memberitahu Dong Suk bahwa Dong Suk sudah
mendaptakan panggilang dari kantor kejaksaan. Kang Sung Wook “Bagaimana? Apa
kita tunda saja? Apa perlu kita minta pengacara untuk merahasiakannya?”. Dong
Suk “Tidak, aku sendiri yang akan datang. Dan aku tidak ingin merahasiakannya.
Biarkan beritanya tersebar. Dengan begitu, kakakku akan membantuku”
Dong Suk sedang berbicara di telepon “Menurutmu surat
panggilan ini akan menjadi bagaimana? Ah, benarkah? Mereka sudah siap
menangkapku? Wah, ini akan menjadi permainan yang menegangkan?”. Ji Hyuk masuk
“Dong Suk!”. Dong Suk “Hyung, tunggu sebentar”. Dong Suk mengakhir
pembicaraannya di telepon “Ngomong-ngomong, terima kasih. Jangan khawatir.
Semuanya akan berakhir dengan menyenangkan” (Siapa ya orang yang di telepon
sama Dong Suk? Hmmm..Mencurigakan)
Ji Hyuk “Kudengar kau dapat surat panggilan dari polisi. Apa
rencanamu? Bukankah kau bisa menundanya karena kau sedang sakit?”. Dong Suk
“Menundanya takkan menyelesaikan apa-apa, jadi aku harus pergi”. Ji Hyuk
“Karena kau masih lemah, bagaimana mungkin kau bisa menjawab semua pertanyaan
dari penyidik?”. Dong Suk “Jangan khawatir. Jika pertanyaannya terlalu banyak
aku tinggal menekan jantungku dan pingsan”. Ji Hyuk “Apa?”. Dong Suk “Aku
bercanda”. Ji Hyuk “Apa ada yang bisa kubantu?”. Dong Suk “Kalau itu…”. Ji Hyuk
“Hanya karena kau dapat surat panggilan kau tidak mungkin akan ditangkap atau
semacamnya, kan?”. Dong Suk “Kau pikir mereka akan bertindak sampai sejauh itu?
Kalaupun mereka melakukan itu aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi”. Ji Hyuk
“Bagaimanapun juga jaga baik-baik dirimu selama kau kesana. Aku akan berusaha
mencari cara agar bisa membantumu”. Dong Suk “Terima kasih Hyung”. Ji Hyuk “Ah
iya, Mi Ra sudah kembali ke tim FB”. Dong Suk “Ah begitu?”. Ji Hyuk “Dia akan
sangat membantumu”. Dong Suk “Kau terkejut, kan saat mendengar aku dan Mi Ra
pacaran?”. Ji Hyuk “Tidak. Kurasa itu sudah biasa. Kalian berdua tampak
serasi”. Dong Suk “Hyung. Rahasiakan hal ini dari ibu dan ayah. Jika mereka
sampai tahu, mereka akan membuat masalah besar. Karena itulah aku tidak
mengatakannya padamu”. Ji Hyuk “Memangnya kenapa? Mereka tidak merestui kalian?
Kenapa mereka tidak setuju dengan wanita seperti Mi Ra?”. Dong Suk “Menurut
mereka .mereka selalu memikirkan yang terbaik bagi anak mereka, kau tahulah. Pokoknya,
ini hanya antara kau dan aku, mengerti?”. Ji Hyuk “Baiklah. Semuanya pasti
berhasil”
Seperti biasa Mi Ra menaruh Koran di meja Ji Hyuk. Ji Hyuk
masuk da melihat Mi Ra “So Mi Ra Kau sudah dipindahkan kembali ke tim FB”. Mi
Ra “Ya?”. Ji Hyuk “Kembalilah bekerja di sana”. Mi Ra “Aku mengerti. Aku akan
segara pindah”. Ji Hyuk “Dan kuharap kau tidak merasa tidak nyaman dihadapanku.
Jaga Dong Suk baik-baik. Dengan begitu aku bisa tenang”. Mi Ra “Baik”. Ji Hyuk
memperhatikan Mi Ra yang keluar dari ruangannya
Di ruangan lain tepatnya di ruangan Sang Ho. Dong Suk dan
Sang Ho memperhatikan Ji Hyuk dan Mi Ra dari kamera tersembunyi. Dong Suk “Aku
tidak tahu apakah dia ini orang yang cuek atau bodoh”
Mi Ra kelihatan kecewa dengan keputusan Ji Hyuk. Dong Suk
yang tadi mengamati Mi Ra dan Ji Hyuk sengaja menemui Mi Ra. Dong Suk “Kudengar
kau sudah dipindahkan kembali ke tim FB”. Mi Ra “Ya”. Dong Suk “Kalau begitu
bagus. Aku akan ke Kantor Kejaksaan besok. Aku ingin kau ikut denganku”. Mi Ra
“Kantor kejaksaan?”. Dong Suk “Hanya panggilan biasa. Bukan hal yang luar
biasa. Tapi jika kau pergi bersamaku kurasa aku bisa lebih tenang. Aku mohon
padamu”. Mi Ra “Kau tidak perlu memohon. Sekarang, inilah tugasku”. Dong Suk
“Baiklah. Sampai ketemu besok”. Dong Suk berjalan pergi dan Mi Ra menghubungi tim hukum
Perusahaan Hyun Sung. Dong Suk yang mendengar pembicaraan Mi Ra berkata “Permainan
dimulai”
Kang Dong Shik (Preman yang waktu itu mukulin Ji Hyuk) masuk
ke dalam tempat Hong Dal Sook (Nyari apa ya?). Ia menyalakan sebuah alat
pelacak dan kelihatan mencari sesuatu. Bunyi alat pelacak itu makin nyaring
saat mendekati sebuah lemari. Kang Dong Shik membuka lemari itu dan mengambil
sebuah dokumen. Ternyata di dalam dokumen itu sudah dipasang alat pelacak
sehingga bisa di lacak oleh Kang Dong Shik.
Kang Song Shik memberikan dokumen itu pada Sang Ho. Sang Ho
membuka dokumen itu dan dokumen itu adalah dokumen yang diberikan Dong Suk pada
Ji Hyuk.
Dong Suk berbicara di telepon “Kau sudah dapat
dokumennya?Kerja bagus. Tidak. Bukan sekarang tapi temui dia nanti”. Dong Suk
melihat Mi Ra yang baru masuk dan mengakhiri pembicaraannya ditelepon. Dong Suk
“Terima kasih sudah mau datang. Kita pergi sekarang?”
Ji Hyuk kaget karena kedatangan Kang Sung Wook dan Choi Yoon
Jung. Ji Hyuk “Kenapa kalian kesini?”. Kang Sung Wook “Hari ini Dong Suk
menjalani pemeriksaan. Kami merasa cemas, jadi kami menemuimu. Apa semuanya
baik-baik saja?”. Ji Hyuk “Tentu saja. Silakan masuk”. Ji Hyuk membersihkan
pakaiannya yang berhamburan di sofa dan meminta kedua orang tuanya duduk. Ji
Hyuk “Jangan terlalu mengkhawatirkan Dong Suk. Dia pria yang cerdas, jadi dia
akan baik-baik saja”. Kang Sung Wook “Sekarang, setelah kami bicara denganmu,
kami merasa lebih baik”. Choi Yoon Jung “Ah, dalam perjalanan kami kesini kami
membelikanmu baju”. Ji Hyuk “Baju?”. Choi Yoon Jung memberikan baju yang ia
beli “Cobalah, apakah pas denganmu”
Ji Hyuk memakai baju yang dibelikan oleh Choi Yoon Jung “Pas
sekali”. Choi Yoon Jung memperbaiki penampilan Ji Hyuk “Kau harus mengancingkan
semuanya seperti ini.Sekarang baru kelihatan. Biar ibu lihat dulu. Benar-benar
cocok, kan? Suamiku, bagaimana penampilan putra kita?”. Kang Sung Wook “Iya,
kau tampak tampan”. Ji Hyuk “Maaf, aku lupa menawarkan minuman pada kalian.
Kalian mau teh?”. Kang Sung Wook “Tidak usah repot-repot. Kau belum makan
siang, kan? Kita makan siang bersama”. Choi Yoon Jung “Benar. Kau suka makan
apa?”. Ji Hyuk “Tidak, kita makan saja makanan yang kalian suka”. Choi Yoon
Jung “Tidak, kita makan ke restoran yang kau sukai hari ini. Kau suka makan
apa?”. Ji Hyuk “Aku?”
Choi Yoon Jung dan Kang Sung Wook tak percaya melihat tempat
dan makanan yang sudah tersedia di depan mereka sedangkan Ji Hyuk dengan
bahagia dan lahap memakan jajangmyeonnya (HAHAHA). Ji Hyuk sadar bahwa Kang Sung
Wook dan Choi Yoon Jung belum menyentuh makanan mereka. Ji Hyuk “Maafkan aku. Tempat
ini tidak cocok dengan selera kalian, kan?”. Kang Sung Wook “Tidak, restoran
ini bagus sekali. Sayang, kau juga tidak keberatan, kan?”. Choi Yoon Jung “Iya.
Aku tidak keberatan selama Ji Hyuk senang”. Ji Hyuk “Aku benar-benar ingin
kesini dengan ibu dan ayahku. Saat upacara kelulusan hal itulah yang paling membuatku
iri. Bergandengan tangan dengan ibu dan ayahku ke restoran China dan mencoba
masakan mienya”. Kang Sung Wook “Benarkah?”. Choi Yoon Jung berpura-pura sedih
lagi (Huh t ante bikin gemes ajah) “Aku tidak bisa membayangkan kejadian yang
sudah kau lalui”. Ji Hyuk “Tidak masalah. Aku hanya agak iri. Tapi, aku sama
sekali tidak terpukul. Tiba-tiba, aku memikirkannya, karena itulah aku
mengatakannya sekarang. Silakan makan. Terima kasih sudah baik pada pecundang
sepertiku”. Kang Sung Wook “Tidak, mengingat kehidupan sulit yang sudah kau jalani
selama bertahun-tahun kami sama sekali belum melakukan apa-apa”. Ji Hyuk “Tidak.
Kurasa selama ini aku sudah salah. Selama 30 tahun terakhir ini aku hanya
memikirkan hal-hal yang buruk saja. Aku tidak pernah berpikir untuk melakukan
sesuatu pada orang tuaku. Mulai sekarang seberapa banyak yang sudah kalian
berikan padaku aku akan mengembalikannya dengan penuh terima kasih”
Kang Sung Wook berbicara dengan Dong Suk lewat telepon “Kami
sudah melakukannya sesuai perintahmu. Puas?”. Dong Suk “Bagus. Umpannya sudah
cukup. Baiklah”. Mi Ra yang ada di sebelah Dong Suk bertanya “Itu ketua?”. Dong
Suk mengiyakan. Tanpa diketahui Mi Ra, Dong Suk mengirim pesan pada Sang Ho
yang berbunyi “Sekarang sudah waktunya. Jatuhkan umpannya”. Sang Ho segera
beraksi setelah mendapat perintah dari Dong Suk
Sang Ho menelepon Ji Hyuk dan memberitahu bahwa Dong Suk
akan segera ditahan setelah penyelidikan. Ji Hyuk kaget mendengar berita itu
Ji Hyuk dan Sang Ho bertemu untuk membicarakan masalah Dong
Suk (Kasihan Ji Hyuk, di tipu mulu). Sang Ho “Berdasarkan sumber kami di sana mereka
punya dokumen kontrak dengan pihak dari luar negeri. Jika memang benar begitu
dia akan segera ditangkap”. Ji Hyuk “Apa? Tidak mungkin. Dia menyuruhku
menyimpannya dan aku sudah menyimpannya di tempat yang aman”. Sang Ho “Apa anda
yakin?”
Dong Suk dan Mi Ra sudah berada di kantor kejaksaan. Dong
Suk “Mi Ra. Penyelidikannya mungkin lama, jadi tunggu aku di luar. Aku akan
meneleponmu begitu penyelidikannya selesai”. Mi Ra “Tidak. Aku akan menunggu di
sini”. Dong Suk “Kemungkinan aku tidak bisa keluar. Itulah alasannya”. Mi Ra “Apa
maksudmu? Bukankah kau hanya menjalani penyelidikan?”. Dong Suk “Aku bilang
masih kemungkinan. Aku juga tidak tahu”. Mi Ra “Tidak akan terjadi hal seperti
itu”. Dong Suk “Jika aku tidak keluar hari ini ada satu hal yang masih
menggangguku”. Mi Ra “Apa?”. Dong Suk “Aku masih belum mendapatkan jawaban apapun
setelah aku melamar. Itulah yang paling menggangguku. Aku masuk dulu”
Ji Hyuk membuka lemari tempat ia menyimpan dokumen yang
diberikan Dong Suk. Ia bingung karena tidak mendapat dokumen yang ia simpan
sendiri. Sang Ho yang ada di dekat Ji Hyuk berpura-pura tidak mengetahui
apapun. Ji Hyuk “Ibu. Soal dokumen dalam laci ini Ibu memindahkannya?. Hong Dal
Sook “Kenapa aku repot-repot memindahkannya?”. Ji Hyuk “Lalu kenapa ini bisa
terjadi? Jika begini, dia pasti akan ditangkap. Gawat”
Dong Suk sedang menjalani penyelidikan. Jaksa Yong menanyakan
alasan dari penggantian Presiden Hyun Sung yang terjadi secara mendadak. Dong
Suk “Penggantian itu sebenarnya tidak mendadak. Semuanya sudah direncanakan cukup
lama. Sebelum ditunjuk sebagai Presdir dialah yang sudah merencanakan semuanya”.
Jaksa Yong “Hanya saja, baru-baru ini diketahui kalau dia adalah salah satu
anggota dari keluarga Kang. Bagaimana mungkin setelah dia bekerja cukup lama di
situ?”. Dong Suk “Memang karena baru sekarang masyarakat mengetahuinya”. Jaksa
Yong “Jadi maksud anda semuanya sudah direncanakan sebelum dia ditunjuk,
begitu? Karena baru sekarang masyarakat mengetahuinya?”. Dong Suk membenarkan.
Jaksa Yong “Tapi masalah ini dimulai saat anda sudah bekerja di perusahaan itu.
Anda tahu, kan? Tiba-tiba kau kelihatan serius, apa perlu kita minum teh dulu sebelum
kita lanjutkan lagi?”
Asisten Jaksa Yong memberitahu bahwa surat penangkapan akan
siap setelah 2 atau 3 jam dan Jaksa Yong meminta bawahannya untuk menangkap
Dong Suk segera setelah surat itu keluar dan setelah penyelidikan usai.
Jaksa Yong “Mengenai pembangunan gedung baru di pasar Guchangdo
anda sendiri yang menandatangani kontraknya, bukan?”. Dong Suk “Benar”. Jaksa
Yong “Dengan fakta ini saja anda tahu kalau ini sudah cukup untuk menangkap
anda, kan? Sekarang, aku akan langsung saja. Ini mengenai pembangunan kantor
cabang anda di luar negeri. Kudengar anda sendiri yang pergi kesana untuk
menandatangani kontraknya”. Dong Suk “Ah, soal itu. Bukan aku yang melakukannya”.
Jaksa Yong “Presiden, Karena itu soal kontrak pembangunan yun Sung Mart, selain
anda, Presiden dari Hyun Sung Distribusi siapa lagi yang akan
menandatanganinya, hah? Karena ini kontrak besar jika bukan anda apa masuk akal
kalau ada karyawan lain yang menandatangani kontraknya?”. Dong Suk “Pokoknya
aku tidak pernah melakukannya”. Jaksa Yong menaikkan suaranya “Presdir Kang
Dong Suk! Kami memang belum mendapatkan bukti kontrak tersebut, tapi ada bukti
uang yang masuk. Dengan informasi itu anda tahu itu bisa menjadi bukti, kan?”.
Jaksa Yong mendaptkan sebuah pesan yang masuk, ia membaca pesan itu dan
mengakhiri penyelidakannya
Dong Suk keluar dari kantor kejaksaan dan dikerumi oleh
banyak wartawan. Saat mobil Dong Suk pergi seorang delivery man masuk kedalam
kantor kejaksaan dan membawa sebuah dokumen. Mobil Dong Suk juga sudah diikuti
oleh beberapa orang jaksa yang siap menangkapnya saat surat penangkapan keluar
Delivery man itu masuk dan memberikan sebuah dokumen pada
asisten Jaksa Yong.
Jaksa yang mengikuti Dong Suk memberhentikan mobil Dong Suk
dan memperlihatkan surat penangkapan Dong Suk.
Sementara di ruangan Jaksa Yong. Asisten Jaksa Yong membuka dokumen
dan menyadari bahwa itu adalah kontrak luar negeri Hyun Sung.
Jaksa yang menunjukkan surat penangkapan mendapatkan telepon
dari Jaksa Yong. Jaksa Yong “Kita baru saja mendapatkan informasi yang sangat
penting. Jangan tangkap dia dulu”. Jaksa itu menutup teleponnya dan mengijinkan
Dong Suk untuk pergi
Jaksa Yong dan Asitennya sedang membaca kontrak luar negeri
Hyun Sung dan seperti yang direncanakan Dong Suk, tanda tangan Ji Hyuk sudah
menghiasi kontrak itu. Asisten Jaksa Yong “Berdasarkan waktunya, ini tidak
masuk akal. Masalah ini terjadi saat Kang Dong Suk menjabat sebagai Presiden. Tapi
kenapa Kang Ji Hyuk….”. Jaksa Yong “Ini masuk akal. Kang Dong Suk bilang Kang
Ji Hyuk sudah bekerja sebelum dia ditunjuk sebagai Presdir. Kalau begitu,
pelaku sebenarnya sudah berubah”
Dong Suk kelihatan senang karena rencananya berjalan dengan
lancar. Ia menelepon Mi Ra “Aku sudah selesai. Kau dimana?”
Sang Ho berbicara di telepon “Ah iya. Terima kasih”. Sang Ho
menutup teleponnya dan memberitahu Ji Hyuk tentang berita yang ia dengar. Sang
Ho “Dokumen itu sudah dikirimkan ke Kantor Kejaksaan”. Ji Hyuk “Ah, syukurlah .
Astaga, sekarang aku baru bisa bernapas (Aduh oppa bahaya nih bahaya!!)”. Sang
Ho “Anda baik-baik saja?”. Ji Hyuk “Tentu saja, sekarang aku baik-baik saja”.
Sang Ho “Anda mungkin dalam bahaya”. Ji Hyuk “Itu terjadi karena aku kehilangan
dokumen itu. Aku harus bertanggung jawab. Tapi Jaksa itu harus percaya kalau dokumen
yang kutandatangani itu asli (OMG Oppa Why?Why?)”. Sang Ho “Anda tidak usah
khawatir. Untung saja, kita punya salinannya. Seharusnya sulit membedakan dokumen
itu dengan yang asli. Tapi dokumen yang baru saja mereka terima penuh dengan
informasi yang anda palsukan. Maafkan aku”. Ji Hyuk “Tidak apa-apa. Selama tidak
membahayakan Dong Suk bagiku tidak masalah”. Sang Ho “Aku mengerti. Aku permisi
dulu”. Ji Hyuk “Ngomong-ngomong, soal masalah ini kuharap kau tidak memberitahu
Dong Suk maupun Ketua”. Sang Ho “Baik, aku mengerti”
Aduuuuuh ji hyuk ne plos bgt sich.. Jd gemes liatnya..hehehe.. Mbak bbm chanelny namanya ap??
BalasHapushai emilia^^ untuk saat ini klu mw update soal sinopsis Big Man langsung follow akun twitter aku yah, soalnya aku belum bikin bbm chanel nih.hehehehe.... oh iya terima kasih sudah mw baca sinopsis yg aku buat^^ mampir kesini lagi yah^^
BalasHapusPart 2 ny mana sis??
BalasHapus