Love these songs^^

Selasa, 29 Oktober 2013

Reply 1994 Episode 1 Part 2




Na Jung dan kedua juniornya masih berada di depan asrama pemain basket. Gyeong Eun keluar dari asrama mereka dan kedua Junior Na Jung langsung mendekat. Junior B “Gyeong Eun Oppa . Ji Won Oppa tidak keluar ?”. Gyeong Eun “Kenapa? Apakah kau ingin aku memanggilnya ?”. Junior B “Ya”. Gyeong Eun berteriak ke dlaam asrama “Ji Won ! Woo Ji Won ! Anak-anak datang !”. Junior B “Terima kasih Oppa”. Na Jung yang melihat perubahan pada badan Gyeong Eun berkomentar “Apa ini? Mengapa berat badannya naik banyak?”


Junior  B dan A sudah bersama idolanya (Woo Ji Won), Na Jung juga ada disamping Wo Ji Won. Junior B “Oppa , kau mau kemana ?”. Woo Ji Won “Hyo Yeon , kau datang?(Ternyata nama si Junior B ini Hyo Yeon). Aku pergi untuk bertemu seorang teman . Hyo Yeon “Ah… Ngomong-ngomong , Oppa , Pelatih Choi Yi Won benar-benar menakutkan”. Ji Won “Ini karena playoff”. Hyo Yeon “Oppa, kau pasti sangat kesulitan”. Ji Won “Aku baik-baik saja. Oh, benar . Kalian .. Ketika kalian datang untuk melihat latihan, tidak menyemangati kita terlalu keras. Tadi, Jang Hoon benar-benar marah karenaseseorang memakinya”. Na Jung “Yah .. Oppa , Sang Min Oppa tidak keluar ?”. Ji Won “Sang Min hyung ? Sang Min hyung mengatakan dia akan makan malam bersama orang tuanya . Itu dia”



Na Jung menyadari bahwa Lee Sang Min akan segera pergi, ia berteriak dan lari mengejar mobil yang dinaiki Lee Sang Min “OPPA ! OPPA ! OPPAAAAA!”. Na Jung berhenti karena mobil Lee Sang Min sangat cepat “Aku benar-benar perlu untuk mengambil gambar saat ini”


Sam Cheon Po melihat cara penumpang memasukkan dan mengambil kembali tiket mereka dalam mesin scan tiket, ia mengikuti penumpang lain dengan memasukkan tiketnya ke dalam mesin scan itu tapi tiketnya tidak keluar-keluar. Saat ada tiket yang keluar ternyata bukan miliknya. HAHAHAHA


Ssereuki dan Ayah Na Jung sedang menonton drama, Ibu Na Jung menerima telepon lagi “Ya. Tentu saja . Ini sudah waktunya untuk pulang. Dia pasti datang ke sini .Ya. Ya. Jika ia datang , ia harusnya sudah sampai”


Sam Cheon Po keluar dari stasiun kereta, ia sampai di depan salah satu department store tapi belum jelas department store apa yang ia tempati. Sam Cheon Po bertanya pada salah seorang pria yang membagikan kertas tentang penolakan ratifikasi perjanjian UR padanya. Sam Cheon Po “Permisi. Apakah bangunan ini Grace Department Store?”. Pria itu menjawab “Ini Grand Department Store, Grace Department Store disana. Kalau saya ingin kesana, bagaimana caranya ?”. Pria itu menunjuk masuk kedalam stasiun. Sam Cheon Po kesal karena harus lewat stasiun lagi.. HAHAHAHA



Sam Cheon Po keluar dari sebuah pintu keluar stasiun tapi sayangnya Drace Department Store justru berada jauh darinya. Ia masuk lagi kedalam stasiun untuk mencari jalan keluar yang tembus di depna Grace Department Store. Sam Cheon Po keluar masuk stasiun hanya untuk mencari pintu keluar yang benar sampai akhirnya ia kembali ke tempat pertama di mana ia mendapatkan brosur penolakan UR (Kasihaaaaan). Sam Cheon Po yang lelah “Haruskah aku pulang saja ?”


Ayah Na Jung dan Ssereuki masih duduk di depan Tv untuk menonton drama. Ayah Na Jung “Istriku, makan malam belum siap?”. Ibu Na Jung “Sudah siap”. Ayah Na Jung “
Ah . Ya ampun . Akan lebih baik jika Anda siap lebih cepat . Ngomong-ngomong Sam Cheon Po atau Sa Cheon Po. Dimana dia ?Kenapa dia belum datang? Aku dengar dia tampak seperti seorang gadis catik dan muda. Mungkin sesuatu terjadi padanya”. Ssereuki “Ayah, dia berusia 20 tahun. 20. Dengan usia itu , jika ia tidak dapat menemukan rumah maka ia harus keluar dan mati. Jika dia tidak tahu , dia bisa naik taksi. Kau bilang kau memberinya alamat”

Langit sudah menjadi gelap. Sam Cheon Po memutuskan untuk menaiki taksi. Sam Cheon Po memberikan alamat rumah Na Jung pada sopir taksi. Sam Cheon Po “Tolong pergi ke lamat ini”. Sopir taksi “Shin Chon Boarding House ? Aku tidak bisa pergi ke jalan-jalan sempit , tapi aku hanya perlu mengarahkanmu ke Eagle Cafe , kan?”. Sam Cheon Po “Ya. Tolong bawaaku sampai di sana”. Sopir Taksi “Baiklah . Kita berangkat”


Sam Cheon Po melihat pemandangan disekitarnya dan kaget saat ia lewat di depan Stasiun Seoul. Saat ia akan bertanya pada Supir taksi kenapa mereka melewati stasiun Seoul, supir taksi itu berbicara lebih dulu “Seoul cukup besar , bukan?”. Sam Cheon Po lemas. HAHAHAHA


Bell pintu rumah Na Jung bunyi. Ibu Na Jung yang sedang menonton bersama suaminya juga Ssereuki, langsung berdiri untuk membukakan pintu. Ibu Na Jung “Aigoo , Aigoo . Aku pikir dia sudah sampai !”. Ayah Na Jung “Oh benarkah? Dia sampai?”. Ibu Na Jung kembali lalu mematikan TV. Ayah Na Jung “Hei kau , apa kau pikir yang kau lakukan?”. Ibu Na Jung “itu adalah tetangga sebelah ! Anak mereka adalah senior (mw ujian kyknya) jadi mereka meminta kita untuk menurunkan volume!”. Ayah Na Jung “Wanita itu , Apa dia miliki telinga Sommers ( karakter dengan pendengaran bionik dari film ) atau sesuatu ? Bagaimana bisa suara di sini terdengar sampai ke sana?”. Ibu Na Jung juga mengeraskan suaranya agar bisa di dengar oleh tetangganya “Aigoo . Serius, hati mereka memang keras. Aku mendengar bahwa orang Seoul adalah kota jas hujan , bagaimana kita akan tinggal di Seoul kalau sudah seperti ini?”. Ssereuki “ Namun, kadang-kadang ada orang-orang baik di sekitar sini”. Ayah Na Jung “Tsk ! Aku akan membunuhmu . Oh Iya, itu Sam Cheon Po atau Sa Cheon Po . Apakah sesuatu benar-benar terjadi padanya ? Ah serius . Dan juga , Na Jeong gadis itu . Jam berapa sekarang ?.. berharap dia tidak pulang ke rumah . Gadis itu aku tidak ingin melihatnya”



Na Jung sedang makan bersama akedau juniornya. Hyo Yeon “Unni, kau benar-benar akan tinggal di sini sampai Sang Min Oppa datang ? Aku pikir Sang Min Oppa tidak akan kembali hari ini. Kita lihat saja besok”. Na Jung “Untuk kamera ini, harus hari ini. Aku memohon pada ayahku untuk meminjamkan kamera ini . Siapa yang tahu kapan dia akan meminjamkan ini lagi? Apapun yang terjadi , aku harus mengambil gambar . Setidaknya mengambil gambar dari bagian belakang kepalanya”. Junior A “Unni , tapi siapa gadis itu? Sebelumnya kau mengenalinya hari ini. Aku pikir dia Jung Dae Man karena dia memiliki tirai yang menutupi wajahnya ”. Na Jung “Dia adalah putri seseorang yang kos di rumahku , aku kira dia menunggu Seo Tae Ji”. Junior A “Seo Tae Ji ?”. Na Jung “Ya, dia juga memliki grup”. Hyo Yeon “Benar, rumah Seo Tae Ji di dekat sini”
Sebuah mobil berhenti tepat di depan toko tempat Na Jung CS makan. Junior B menempelkan wajanya di kaca “Hah Apakah mobil itu? Itu benar, benar”. Na Jung dan Hyo Yeon juga ikut menempelkan wajah mereka agra bisa melihat mobil yang berhenti dengan jelas. Na Jung “Oh ya, itu . Itu benar . itu benar . itu benar”



Na Jung berlari keluar ke mobil yang berhenti, disusul dengan Yoon Jin. Na Jung “Oppa ! Hello oppa !”. Na Jung dan Yoon Jin tanpa henti mengambil foto dari orang yang ada didalam mobil itu. Karena merasa tidak aman, mobil itu menjauh dan pergi. Kedua Junior Na Jung datang “Apakah kau mengambilnya?”. Na Jung “Aku mengambilnya . Aku mengambilnya !”. Junior A “Aku berpikir kau tidak dapat apa-apa karena itu begitu gelap”. Na Jung “Flash. Tidakkah kau tahu flash? Aku tidak tahu tentang latar belakang , tapi wajah akan muncul dengan baik. Aku mengambil persis semua 36 jepretan . Aku benar-benar beruntung hari ini”.



 Yoon Jin yang juga puas karena telah mengambil gambar pulang dengan senang hati. Na Jung “Oh tidak, Aku pikir dia pasti mengira orang yang ada di dalam mobil itu Seo Tae Ji. Dia akan benar-benar kecewa”. Hyo Yeon “Unni, mungkin itu mobil Seo Tae Ji”. Na Jung “Seo Tae Ji ? Apakah Anda tidak tahu bahwa aku memiliki mata yang tajam ? Aku benar. Itulah mobil yang Sang Min Oppa naiki sebelumnya .Grandeur hitam”



Sam cheon Po sampai di Eagle café. Supir taksi meminta bayaran sesuai argo. Sam Cheon Po mengeluarkan uang 20.000 won untuk membayar taksi seuai argio, segera setelah ia memberikan uang 20.000 won argo berubah menjadi 20.100 dan supir taksi itu meminta tambahan sesuai argo. HAHAHAH



Sam Cheon Po turun dari taksi, ia melihat jam ditangannya yang sudah menunjukkan jam 21.15. Sam Cheon Po menelpon ke rumah Na Jung tapi tidak tersambung karena Ibu Na Jung sedang berbicara dengan Ibu Sam Cheon Po. Ibu Na Jung “Bukankah kau mendapat panggilan dari dia? Dia belum menelpon sama sekali. Apakah dia punya teman di Seoul yang mungkin dia temui hari ini? Dia seharusnya sudah ada di sini. Pintu rumah terbuka. Ibu Na Jung “Apakah itu Sam Cheon Po?”. Na Jung menjawab “Ini aku”. Ibu Na jUng melanjutkan pembicaraannya di telepon “Tidak , itu adalah putriku . Kami akan menunggu sedikit lagi , tetapi jika dia masih belum datang , kami akan pergi untuk mencarinya. Aigoo , jangan khawatir , aku yakin tidak ada yang terjadi padanya . Ya, ya”. Ibu Na Jung menutup telepon “Anak ini ... mengapa dia belum datang ?”.


Na Jung berteriak di kamarnya “OPPA ! Bajingan ini gila. Apakah dia benar-benar gila”. Di atas tempat tidur Na Jung sudah tertata Pakaian dalam Na Jung yang di tata berurutan dari atas ke bawah dan di pakaikan pada boneka Na Jung. Ibu Na Jung datang dan tertawa “Anakku mengirimnya dengan rapi”. Na jung “UMMA”. Ibu Na Jung “Diam ! Aku akan menjalankan mesin cuci , jadi bawa keluar pakaian kotormu dan kakakmu juga”. Na Jung tersenyum licik


Na Jung membuka pintu kamar Ssereuki “Apa itu ?”. Ssereuki “Apa?”. Na Jung “Aku bilang apa itu?”. Ssereuki “Apa maksudmu?”. Na Jung “Apakah kau memiliki frustrasi seksual belakangan ini ?”. Ssereuki “Gadis ini… beraninya kau mengatakan itu untuk kakakmu”. Na Jung “Bra dan celana dalamku, kau yang menempatka seperti itu , bukan?”. Ssereuki “Kenapa, kau berterima kasih ? Hei , jika kakakmu mengurusmu bahkan celana dalammu , kau harus mengatakan  Ya terima kasih . Tidak ada kakak laki-laki seperti saya di dunia ini”. Na Jung “Sangat kekanak-kanakan ... Kau ingin hidup seperti itu pada usiamu? Berapa umurmu ?”. Ssereuki “Aku berusia 20 ditambah 5 tahun , 5 tahun , 5 tahun . Keluarlah , aku akan tidur”. Na Jung “Berikan aku pakaianmu”. Ssereuki “Baju apa?”. Na Jung “Ibu mengatakan untuk membawa semua pakaian kotor saat dia menjalankan mesin cuci . Lepaskan , cepat!”. Ssereuki “Matikan lampu , matikanlah”. Na Jung “Kau sudah mengenakan kaus selama 5 hari . Bukankah itu bau ?”. Ssereuki “Tidak , tidak”



Na Jung mendekat ke Ssereuki dan melepaskan baju Ssereuki secara paksa. Ssereuki “Jangan lakukan itu ! Hentikan , sakit !”. Setelah baju Ssereuki sudah lepas Na Jung meminta Ssereuki untuk melepaskan celananya. Ssereuki “Apa kau bercanda ?”. Na Jung “Kau pikir aku bercanda ?”. Na Jung memarik celana Ssereuki. Ssereuki “Ah , serius ! Kau benar-benar psikopat ! Pergi!”. Belum puas membalas dendam pada Ssereuki, Na Jung meminta lagi boxer Ssereuki. Ssereuki “Apakah kau seorang psikopat ? Hentikan itu. Aku akan marah”. Na Jung menarik boxer Ssereuki “Jika adikmu mengurusmu bahkan celana dalammu , kau harus mengatakan Ya, terima kasih ! Tidak ada adik seperti aku di dunia ini. Aku pergi. Tidur yang nyenyak”. Na Jung menutup pintu kamar Ssereuki  dan berjalan pergi tapi Ssereuki memanggil Na Jung lagi. Ssereuki “Jeong ! Jeong ! Kesini sebentar”. Na Jung “Kenapa? Aku tidak mau !”. Ssereuki “Oh , ayolah , cepat ! Hanya sebentar, sebentar saja. Cepatlah. Cepat Ini serius cepat!”. Na Jung “Kenapa?”. Ssereuki “Ah , ini serius mendesak untuk Oppamu. Hanya satu detik ! Satu detik sudah cukup ! Ini mendesak, CEPAT !”



Na Jung masuk kembali. Na Jung “Apa ? Apa itu ?”. Ssereuki menjawab dengan santai “Matikan lampu mati . Aku akan tidur. Jangan sentuh aku mulai sekarang atau aku akan mencabut semua rambutmu. Jangan memberiku tatapan kotor . Berbalik saja, kembali ke kamarmu dan pergi tidur . Sekarang adalah waktu yang tepat . Aku bisa jatuh tidur dengan cepat. Ayo bertemu dalam mimpi, daah”. Na Jung mendekat lagi. Ssereuki “Aku mau tidur sekarang . Tidak, jangan datang padaku ! Pergi !”. Na Jung lompat dan menindih Ssereuki lalu memukulnya “JIKA AKU BILANG BERHENTI , BERHENTILAH!”. Ssereuki “Tunggu, tunggu sebentar, hentikan”. Na Jung “Aku bilang cukup. Berarti cukup”. Ssereuki “Aku baru saja poop. POOP”. Na Jung tetap menyiksa Ssereuki “Poop Saja. Poop”


Na Jung baru selesai memasukkan cucian sedangkan Ibunya sedang menonton iklan tentang mesin cuci otomatis. Na Jung memegang belakngnya yang sakit. Ibu Na Jung “Apakah kau memastikan mesin cuci berjalan dengan baik ?”. Na Jung “Yeah”. Ibu Na Jung “Haruskah kita membeli yang baru dengan tiang seperti itu ? Laundry selalu kusut , sehingga kita memliki pekerjaan lain untuk melepaskan itu”. Na Jung duduk di sebelah ibunya. Na Jung “Ngomong-ngomong , Apakah pria Sam Cheon Po masih belum sampai ?”. Ibu Na Jung “Belum, jadi ayahmu akan pergi keluar untuk mencarinya”
Ayah Na Jung keluar dari kamar. Ibu Na Jung “Kau tahu, kau harus pergi mencari sampai Grace Department Store”. Ayah Na Jung “Ya, ya. Oh , dan jika Sam Po Cheon dan saya tidak bertemu satu sama lain di jalan , segera page saya (lewat pager atau beeper) 10-10-2-3-5 (Angka akan terdengar seperti Aku sangat mencintaimu)”. Bell pintu Rumah Na Jung berbunyi lagi. Na Jung “Oh, itu pasti dia”. Ibu Na Jung berdiri untuk membuka pintu “Aigoo ,Aigoo dia di sini”. Ayah Na Jung “Sial , kenapa dia tidak datang lebih awal ?”



Wajah Ibu Na Jung berubah saat ia membuka pintu. Ayah Na Jung melihat siapa yang datang “Sialan , itu wanita sebelah”. Na Jung “Mengapa , siapakah itu ?”. Ayah Na Jung “Hei , orang-orang Seoul ini terlalu buruk (jahat) , kau tahu? Sejak pagi ini , mengatakan rumah kita membuat terlalu banyak suara , dia terus datang ke rumah kami”. Na Jung “Benarkah ?”. Ayah Na Jung “Semakin aku berpikir tentang hal ini , aku menjadi semakin marah ! Bagaimana bisa orang Seoul hidup dalam budaya yang menyesakkan ? Haruskah aku bertindak seperti anjing gila untuk hari ini ... ?”. Ibu Na Jung kembali dengan wajah yang sedih dan langsung duduk . Ayah Na Jung segera bertanya “Ah sayang, apa yang dia katakana? Apakah dia bahkan mengatakan bisa mendengar suara mesin cuci berjalan? Telingaku tidak bisa mendengar apa-apa ! Aku bertanya padamu , apa yang dia katakan ? Hei, apakah dia mengatakan dia akan melaporkan kita ke polisi ?  APA YANG DIA KATAKAN ?”. Ibu Na Jung “Dia mengatakan bahwa kita harus mengambil cucian karena sekarang hujan diluar, katanya kita harus buru-buru untuk mengambil cucian . Na Jeong , cepatlah , pergilah ambil cucian”. Na Jung “Ya”



Ibu Na Jung mencari sesuatu di lemarinya. Ayah Na Jung “Ah saying apa yang kau cari?”. Ibu Na Jung “Aku mencari kue beras”. Ayah Na Jung “Mengapa kau mencarinya larut malam ?”. Ibu Na Jung “Aku akan memberikannya ke tetangga sebelah”


Sam Cheon Po menelpon Ibunya “Aku sudah sampai . Apa maksudmu ? Apa yang salah ? Tidak ada. Aku makan dengan baik . Aku bilang aku makan malam . Aku makan Seollengtang ( Sup tulang sapi ). Aku bertemu dengan temanku dalam perjalanan ke sini ,itu sebabnya aku terlambat . Ibu tidak perlu khawatir . Aku tepat di depan rumah kos”. Ibu Sam Cheon Po “Anakku ...Bukankah dingin di Seoul ?”. Sam Cheon Po “Di sini tidak dingin. Di sini sangat hangat”. Ibu Sam Cheon Po “Anakku seperti dagingku ...Ketika kau berada jauh dari rumah , bagaimana mungkin ibumu tidur nyenyak ?”. Sam Cheon Po “Kenapa kau mengatakan itu? Oh , lupakan saja”. Ibu Sam Cheon Po “Jangan terintimidasi di Seoul , jangan bergaul dengan orang jahat , dan telponlah ibu jika kau kehabisan uang . Jangan melewatkan waktu makan , kau harus makan dengan baik . Jangan makan terlalu banyak makanan mie atau makanan instant . Kau harus makan nasi , oke ?”. Sam Cheon Po “Ibu pikir aku anak kecil?”. Ibu Sam Cheon Po “Aigoo ... anakku yang baik, bagaimana aku bisa tidur malam ini? Meninggalkan anakku sendirian di Seoul , bagaimana aku bisa tertidur ... ?”. Sam Cheon Po “Aku akan sering menelepon Ibu”. Ibu Sam Cheon Po “Anakku , aku mencintaimu”. Sam Cheon Po “Ibu Tidurlah. Ya , ibu juga. Memiliki malam yang baik”


Sam Cheon Po menarik napasnya dalam-dalam. Saat ia berbalik dua orang polisi sudah ada di sebelahnya. Pak Polisi “Permisi, Izinkan kami untuk bertanya sebentar. Harap menunjukkan ID siswa Anda . Akan ada pemeriksaan keamanan dengan cepat. Tolong tunjukkan kami ID siswa Anda. silahkan”. Sam Cheon Po “Mereka belum memberi saya itu”. Pak Polisi “Kalau begitu Anda bisa menunjukkan kepada kami Kartu I.D (KTP kali yee) anda. Tolong?”. Sam Cheon Po “Ya”. Saat Sam Cheon Po akan mengambil kartu Identitasnya, brosur atau kertas yang di berikan oleh pria yang menetang UR tadi jatuh.



Karena kesalah pahaman tentang kertas yang menentang UR tadi, Sam Cheon Po ikut di bawah ke kantor polisi. Di kantor polisi sudah banyak berkumpul orang yang menentang UR itu. Ayah Na Jung datang untuk menjemput Sam Cheon Po di kantor polisi. Ayah Na Jung berbicara pada pak polisi “Ah , Anda pasti bekerja keras. Ini bukan masalah besar, tapi aku mendengar bahwa salah satu siswa dari kost kami datang ke sini. Aku mendengar bahwa dia tampak seperti Jang Gook Young ( Leslie Cheung , aktor terkenal Hong Kong )”. Pak Polisi “Di sana”. Ayah Na Jung melihat ke arah Sam Cheon Po tapi masih belum percaya “Aku mendengar bahwa dia tampak seperti Jang Gook Young ( Leslie Cheung , aktor terkenal Hong Kong )”. Pak Polisi “Dia terlihat seperti Jang Gook Young”. Ayah Na Jung melihat dengan tatapan tak percaya. HAHAHAHA


Ayah Na Jung dan Sam Cheon Po sampai di rumah. Na Jung dan Ibunya menyambut Sam Cheon Po. Ayah Na Jung memperkenalkan Sam Cheon Po “Masuklah cepat . Ini adalah Jang Gook Young dari Sam Cheon Po”. Sam Cheon Po member hormat sedangkan Na Jung dan Ibunya juga memperlihatkan wajah yang tidak percaya. Ayah Na Jung “Oh Iya, dia bilang dia berusia 20 tahun. Ini benar”. Ayah Na Jung berbicara dengan bahasa formal pada Sam Cheon Po “Silahkan kelantai atas”. Sam Cheon Po memberi hormat lagi dan Na Jung membalas dengan hormat formal juga (HAHAHAHA semua orang segan sama Sam Cheon Po karena wajahnya yang kelihatan tua). Ibu Na Jung juga menggunakan bahasa formal pada Sam Cheon Po “Itu adalah kamar tidur di lantai atas. Silahkan keatas”. Ayah Na Jung “Hati-hati tentang tangga”. Saat Sam Cheon Po sudah berada di tangga ayah Na Jung berbisik pada Na Jung “Dia seumuran denganmu (masih belum percaya karena muka Sam Cheon Po yang ketuaan”. Sam Cheon Po member hormat terakhir dan kedua orang tua Na Jung juga Na Jung membalas dengan hormat 90 derajat (HAHAHAHA)



Sam Cheon Po masuk ke kamarnya. Ibu Na Jung berteriak dari bawah tapi kali ini sudah tidak menggunakan bahasa formal “Ibumu mengirimkan paket . Aku belum pernah melihat selimut yang bagus dan besar dalam hidup saya”. Sam Cheon Po memperhatikan selimut pemberian Ibunya. Ibu Na Jung menambahkan “Aku yakin bahkan Raja tidak memiliki selimut seperti itu . Ini bisa dimengerti , karena ia harus mengirimkan anak tercinta ... Mengirim selimut yang bagus seperti itu bukan masalah besar baginya , karena kau seorang anak yang dibesarkan selama 20 tahun .Bagaimana ibumu tidur malam ini?”


Sam Cheon Po melepaskan jasnya dan tidur, ia kaget saat ada yang bergerak di sampingnya. Haetai menggeliat karena kepanasan “Ahjumma ! Bisakah kau tidak mengaktifkan pemanas, tolong? Aku kepanasan, aku bisa mati . Sangat panas aku bisa mati”


Sam Cheon Po kembali ke dalam selimutnya dan dilanjutkan dengan prolog dari dirinya “Malam pertama di Seoul. Perasaan selimut yang lembut juga nyaman , dan ... udara malam yang panas namun dingin... Aku masih ingat semua itu. Seoul pada tahun 1994 seperti itu padaku .Sibuk namun kesepian. Berapi-api namun lelah. Sebuah kota yang panas tapi dingin pada saat yang sama. Sebuah kota yang aku tidak bisa dimengerti oleh pikiranku. Meskipun kami bangga menjadi warga Seoul , kami belum bisa menjadi orang Seoul”

Ayah Na Jung sedang membelai rambut Na Jung “Tanganku sakit sekarang”. Na Jung “Aku belum mengantuk . Terus membelai sampai aku tertidur”. Ayah Na Jung “Apakah kau pergi untuk melihat Lee Sangmin atau seseorang lagi hari ini ?”. Na Jung “Ya. Aku pergi ke asrama Oppa di Daejin Dong . Ayah , aku pikir itu benar-benar hebat pindah ke Seoul”. Ayah Na Jung “Dapatkah anak saya hidup dengan baik di Seoul ?”. Na Jung “Mengapa aku tidak bisa ? Lagi pula semua orang hidup dengan cara yang sama”. Ayah Na Jung “Orang belajar untuk menyesuaikan karena mereka menjalani hidup mereka”. Na Jung “Apakah itu begitu ?”. Ayah Na Jung “Ya. Mari kita berhenti sekarang . Pergelangan tangan saya akan meledak”. Na Jung “Teruskan. Aku belum tidur”. Ayah Na Jung “Wah ,kau punya semua kebiasaan aneh ibumu ! Cepatlah tidur”

Ayah Na Jung terus membelai rambut Na Jung dan prolog dari Na Jung terdengar “Ketika aku berusia 20 tahun, keduanya, kota Seoul dan orang-orangnya menakutkan . Di tanah asing , tempat di mana kami tidak akan luar adalah ... Satu-satunya tempat yang membuat kita merasa aman adalah tempat ini , rumah saya . Itu adalah Shin Chon Boarding house”



Keesokan paginya, beberapa penghuni Shin Chon Boarding House sedang sarapan. Ssereuki “Ibu apakah kau akan pergi ke suatu tempat pagi ini ?”. Ibu Na Jung “Ya. Aku harus pergi keluar dan mencari sesuatu”. Ibu Na Jung melihat nasi di pipi Ssereuki “Putraku. ada nasi di wajahmu”. Ssereuki mengambil nasi itu dan memakannya. Haetai datang “Aku lapar”. Ayah Na Jung “Datang ke sini”. Haetai “Wow ! Sarapan hari ini seprti pesta lagi (karena banyak)!”. Ibu Na Jung “Cepatlah makan”. Haetai “Ya”. Ssereuki “Soon Chang (nama kota)?”. Haetai “Hyung - nim , itu Soon Cheon . Itu Soon Cheon”. Ssereuki “Oh benar ! tempa pasta cabai”. Haetai “Hyung - nim , pasta cabai terkenal di Soon Chang ! Aku dari Soon Cheon ! Soon Cheon ! Aku sudah bilang 70 kali”. Ibu Na Jung duduk di sebelah Ssereuki “Putraku, Supmu menetes”. Ayah Na Jung “Hei Jang Gook Young, kau tidur nyenyak pada malam pertamamu di Seoul ?”. Sam Cheon Po “Ya. Maaf untuk membuatmu khawatir tentang aku”. Ibu Na Jung “Kudengar kau juga jurusan teknik komputer. Itu berarti Anda dan Na Jeong memiliki major yang sama”. Haetai “Oh , bukankah hanya dia (Yoon Jin) yang ada di departemen kita? Aku tidak tahu”. Ibu Na Jung “Yoon Jin , pindahkan sedikit rambutmu sehingga orang dapat melihat wajahmu . Mereka teman-teman dari jurusanmu . Bukankah kalian seharusnya melihat dan mengenal satu sama lain ?”

Yoon Jin berdiri dan pergi. Haetai “Hei , kau mencoba untuk bermain basket lagi? Hei !”. Ibu Na Jung “Dia benar-benar gelap . Kalian harus merawatnya. Sam Cheon Po , apakah kau ingin menambah sup ?”. Sam Cheon Po “Tidak, terima kasih. Aku sudah selesai makan”. Ayah Na Jung “Makan lebih banyak”.


Na Jung berlari ke ruang makan dengan sangat senang “Gambar Oppaku keluar .Aku akan menunjukkan kalian semua sesuatu yang baik hari ini”. Haetai “Foto siapa itu?”. Na Jung “Ini foto Lee Sang Min. Aku menggunakan flash kamera untuk mengambil foto dirinya di dalam mobil. Mari kita lihat. Bukan yang ini. Bukan yang ini”. Semua orang berkumpul untuk melihat hasil jepretan kamera Na Jung termasuk Yoon Jin.
Na Jung mencari foto yang terlihat jelas “Ini lihatlah. Aku mengambilnya kan?”. Haetai “Wajahnya begitu gelap . Bagaimana kau bisa tahu itu Lee Sangmin ?”. Na Jung “Itulah mengapa setelah yang satu ini , aku menyalakan flash dan mengambil foto yang lebih baik , benar”. Na Jung penuh semangat menunjukkan foto yang ia banggakan, ia membuat suara drum agar semua orang penasaran. Saat ia menunjukkan foto itu semua orang heran (Haetai dan Sam Cheon Po tertawa diam-diam). Ibu Na Jung “Siapa ini? Sepertinya aku sering melihat wajah ini. Omo”



Na Jung meninggalkan fotonya di meja makan. Semua orang kembali keaktifitas mereka kecuali Yoon Jin yang tidak sempat melihat foto mendekat ke arah foto diletakkan. Saat Yoon Jin melihat foto ia mulai mengeluarkan kata-kata kotor (makian)  dan membuat semua orang yang berada di meja makan menjadi diam.

Kamera mengambil gambar dari foto itu ternyata orang yang ada di dalam foto itu adalah mantan presiden Chun Doo Hwan dan prolog dari Na Jung terdengar lagi “ Hal yang tidak kami bayangkan bisa terjadi. Seperti itulah Seoul , dan kami berusia 20 tahun”