Goo Duk Kyu menerima telepon dari Ji Hyuk. Goo Duk Kyu “Apa?
Aku mengerti. Tidak apa-apa. Aku akan menyampaikan pesan anda”. Goo Duk Kyu
menutup teleponnya “Seperti yang aku
pikirkan. Apa yang bisa kuharapkan darinya?”
Mi Ra keluar dari rumahnya dan melihat Ji Hyuk yang sibuk
memindahkan barang-barangnya. Ji Hyuk “Oh Mi Ra”. Dae Sub “Halo, Mi Ra”. Mi Ra
“Halo, Apa yang membawamu kesini Presiden?”. Ji Hyuk “Aku tidak suka
apartemennya. Jadi, aku memintanya mencarikan tempat yang lain. Aku tidak tahu
bagaimana dia bisa tahu soal tempat ini. Kenapa kau bisa memilih tempat tepat
di dekat rumah Mi Ra?”. Dae Sub “Itu karena kau...”. Ji Hyuk “Bagus. Lagipula,
tempat kerja kami sama. Kurasa akan lebih baik kalau kami tinggal berdekatan.
Hei, kau tidak sengaja memilih tempat ini karena tahu dimana rumah Mi Ra,
kan?”. Dae Sub menggeleng (HAHAHAH kompak banget aktingnya sama Ji Hyuk). Ji
Hyuk “Mi Ra, cepatlah pergi. Sampai ketemu nanti. Dan jangan khawatirkan soal
kepindahanku ini”. Ji Hyuk mencubit manja pipi Dae Sub (HAHAHAH) “Kau memang
nakal”. Mi Ra “Kalau begitu, sampai ketemu nanti”. Mi Ra berjalan pergi.
Dae Sub berbicara “Astaga, kau memang menakjubkan yang
mulia. Aktingmu sangat bagus. Aku sangat terkesan yang mulia (LOL)”. Ji Hyuk
“Jika kau masih mau tinggal gratis di rumahku lebih baik tutup mulutmu. Cepat
bantu aku memindahkan barang-barangku”
Goo Duk Kyu sedang bercerita dengan Yoo Jae dan polisi
datang. Polisi “Anda Manajer Gu Duk Gyu dari Hyun Sung, kan?”. Goo Duk Kyu
“Ya”. Polisi “Ini surat perintah penangkapan anda”
Ji Hyuk keluar dari sebuah mini market dan melihat Mi Ra
yang datang dengan sepeda. Ji Hyuk “Mi
Ra. Akan lebih mudah kalau mengendarai sepeda di daerah sini”. Mi Ra “Kalau
begitu, pakai saja”. Ji Hyuk “Aku tidak tahu caranya mengendarai sepeda”
Mi Ra mengajarkan Ji Hyuk cara menaiki sepeda. Mi Ra “Apa
yang kau lakukan sampai belum pernah belajar naik sepeda sampai sekarang?”. Ji
Hyuk “Jangan dilepas. Jangan dilepas, ya?”. Mi Ra “Tidak, tidak, jadi lihat
saja ke depan. Hati-hati”. Ji Hyuk tersenyum “Jangan dilepas, ya?”. Mi Ra
melepas pegangannya pada sepeda yang dinaiki Ji Hyuk “Tidak, tetaplah lihat ke
depan. Takkan kulepaskan”. Ji Hyuk sadar kalau Mi Ra sudah melepaskan
pegangannya dan mulai berakting seperti tidak bisa menyeimbangkan badannya dan
akhirnya jatuh.
Ji Hyuk “Aigooo. Astagaa”. Mi Ra berelari ke tempat Ji Hyuk
jatuh “Kau terluka?”. Ji Hyuk “Akhirnya aku jatuh”. Mi Ra membantu Ji Hyuk
berdiri “Biar kulihat. Bagaimana ini?”. Ji Hyuk “Sakit sekali”. Ji Hyuk mencoba
menyandarkan kepalanya di pundak Mi Ra (nyari kesempatan dalam
kesempitan.HAHAHA).
Dae Sub lewat di tempat Ji Hyuk dan Mi Ra. Dae Sub “Hyung!! Apa yang kau lakukan di sini?”. Ji Hyuk “Itu, begini...”. Dae Sub “Apa yang kalian lakukan di sini? Kalian sedang berkencan?”. Mi Ra melepaskan tangannya yang memegang Ji Hyuk “Tidak. Dia bilang dia tidak tahu caranya mengendarai sepeda, jadi...”. Dae Sub “Apa katamu? Dia dulu pengirim gas” (HAHAHA ketahuan deh). Ji Hyuk “Sudah lama, jadi aku sudah lupa”. Mi Ra menatap Ji Hyuk dengan kesal. HAHAHAH
Dae Sub lewat di tempat Ji Hyuk dan Mi Ra. Dae Sub “Hyung!! Apa yang kau lakukan di sini?”. Ji Hyuk “Itu, begini...”. Dae Sub “Apa yang kalian lakukan di sini? Kalian sedang berkencan?”. Mi Ra melepaskan tangannya yang memegang Ji Hyuk “Tidak. Dia bilang dia tidak tahu caranya mengendarai sepeda, jadi...”. Dae Sub “Apa katamu? Dia dulu pengirim gas” (HAHAHA ketahuan deh). Ji Hyuk “Sudah lama, jadi aku sudah lupa”. Mi Ra menatap Ji Hyuk dengan kesal. HAHAHAH
Ji Hyuk mengejar Mi Ra yang sedang marah karena di bohongi.
Ji Hyuk “Tunggu. Astaga. Aku benar-benar sudah lupa”. Ji Hyuk berhenti mengajar
Mi Ra dan berteriak “Hei. Kau jahat sekali, So Mi Ra. Aku melakukannya karena
aku menyukaimu”. Mi Ra menghentikan sepedanya “Presiden!!”. Belum selesai
berbicara, telepon Mi Ra bunyi dan Mi Ra mengangkatnya “Iya, ini So Mi Ra dari
tim Manajemen Pendukung. Apa? Kepala tim Gu?”
Jaksa Yong membanting sebuah laporan di depan Goo Duk Kyu
“Aku belum pernah melihat laporan keuangan mencurigakan yang seperti ini. Kami
tidak mengejar ikan kecil sepertimu. Bantu kami menangkap ikan yang lebih
besar”. Jaksa Hong memberikan sebuah berkas baru pada Goo Duk Kyu “Ini. Sesuatu
yang tidak kau ketahui. Kami mendapatkan bukti lainnya. Di sini menunjukkan
bagaimana caranya dana rahasia itu bergerak. Dengan begini, jika kau memeras
mereka mereka takkan bisa memecatmu dengan mudah”. Doo Duk Kyu “Anda ini Jaksa
Yong, kan? Anda kira karena atasanku korupsi aku mungkin juga melakukan
korupsi?”. Jaksa Yong “Kurasa penyelidikan ini butuh waktu yang lama”
Ji Hyuk menatap fofo keluarga Goo Duk Kyu. Mi Ra datang “
Presiden. Kantor Kejaksaan memutuskan untuk memenjarakan Manajer Gu”. Ji Hyuk
“Mi Ra. Bisa ikut denganku?”
Mi Ra dan Ji Hyuk keluar dari rumah Goo Duk Kyu. Ji Hyuk
“Anda tidak perlu mengantar kami”. Isteri Goo Duk Kyu “Aku mohon bantuannya,
Presiden”. Ji Hyuk “Jangan khawatir, aku tahu caranya. Aku tahu persis dimana
mereka memenjarakannya”. Isteri GDK “Apa?”. Ji Hyuk “Aku kenal sebagian besar
petugasnya”. Mi Ra “Para pengacara dari tim hukum perusahaan sudah menghubungi
pihak Kantor Kejaksaan. Dia akan segera dibebaskan, jadi kumohon jangan
khawatir”. Isteri GDK “Terima kasih banyak, Presiden”. Ji Hyuk “Tentu saja,
masuklah”
Mi Ra “Presiden. Untuk menangani masalah seperti ini ada
orang yang mengurusnya. Kau tidak perlu repot-repot datang kesini”. Ji Hyuk “Apa
katamu? Saat bawahan mendapat masalah hal terbaik yang bisa dilakukan adalah
atasannya mengunjungi keluarganya agar mereka merasa lebih baik dulu”. Mi Ra
“Presiden. Kenapa kau terus membandingkan kami dengan bisnis itu?”. Ji Hyuk
“Apa bedanya? Selain itu, apa artinya seorang karyawan bagi perusahaan? Kita
ini adalah? Kita adalah?”. Mi Ra “Keluarga !”. Ji Hyuk “Tepat sekali”
Ji Hyuk menjenguk Goo Duk Kyu di penjara. Goo Duk Kyu
“Presdir. Ada masalah penting yang harus diselesaikan di perusahaan”. Ji Hyuk “Apa
masalah kerja yang lebih penting? Kita harus membebaskanmu lebih dulu”. Goo Duk
Kyu “Aku akan bebas entah bagaimanapun caranya. Orang yang dikejar dari Kantor
Kejaksaan bukan aku, tapi Presiden sebelumnya, Kang Dong Suk. Aku sudah
mempelajarinya saat diinterogasi alasan kenapa dia sangat terobsesi dengan
Pasar Shin Se selama beberapa tahun ini”
Ji Hyuk terus berpikir apa yang harus ia lakukan untuk
menyelamatkan Dong Suk. Dia harus memilih antara keluarganya yang di pasar dan
keluarga Kang.
Yoo Jae dan Ji Hyuk sudah berada di pasar. Mereka
bersosialisasi tentang keuntungan yang akan di dapat jika mereka menyetujui
rencana pembangunan toko Jaroku (Sebenarnya ZAROQUE). Ji Hyuk mengatakan bahwa
ia akan bertanggung jawab atas semua orang di pasar tapi salah seorang Ahjussi
(Park Ahjussi/ Ahjussi Park) malah membuat keributan karena tidak setuju atas rencana Ji
Hyuk. Karena masih banyak orang pasar yang belum memutuskan untuk menyutujui
atau tidak, rencana dari perusahaan Ji Hyuk maka akan dilakukan pemungutan
suara satu minggu lagi.
Ji Hyuk pusing tidak tau harus berbuat apa untuk membantu
Dong Suk. Ia mengingat Goo Duk Kyu yang mengatakan bahwa kemungkinan Dong Suk
memakai pinjaman perusahaan untuk membangun pasar lain dan yang lebih
pentingnya lagi jika pembangunan di pasar Guchangdo tiak dilakukan maka Dong
Suk akan segera ditahan atas tuduhan penggelapan. Ji Hyuk “Dia saja masih belum
sehat”
Ji Hyuk sedang bersiap-siap dengan memakai pakaian olah
raga. Mi Ra keluar dari rumahnya “Presiden”. Ji Hyuk “Kau mau bekerja?”. Mi Ra
“Iya, bukankah seharusnya kau juga bekerja?”. Ji Hyuk “Aku cuti untuk beberapa
hari kedepan, jadi tolong urus pekerjaanku. Telepon saja aku jika kau butuh aku”.
Mi Ra “Baik. Memangnya ada apa?”. Ji Hyuk “Ada pekerjaan berat yang harus
kulakukan hari ini”
Hari penghitungan suara…
Suara pertama yang keluar adalah ‘tidak’ tapi suara kedua
dan selanjutnya ‘ya’. Ji Hyuk memenangkan pemungutan suara tersebut. Ji Hyuk
sangat senang melihat hasilnya “Terima kasih. Terima kasih banyak. Masalah ini
aku akan berusaha semampuku dan aku pasti takkan melupakan jasa kalian. Aku
sangat berterima kasih pada kalian. Terima kasih”. Semua orang bertepuk tangan.
Hong Dal Sook juga tersenyum melihat puteranya.
Ji Hyuk keluar dari tempat Hong Dal Sook dan berteriak
“Sekali lagi, terima kasih banyak. Selain itu, kalian bisa memesan dan makan
apapun yang kalian inginkan hari ini. Aku yang bayar”. Saat Ji Hyuk sudah jauh
Asist. Man. Lee muncul dan memantau tempat Hong Dal Sook
Ahjussi Park yang dari awal tidak menyetujui rencana Hyun
Sung protes. Ia mengira Ji Hyuk menyuap semua orang pasar untuk menyetujui
rencana perusahaan. Hong Dal Sook “Dia tidak melakukan hal seperti itu. Aku
akan menghentikannya jika memang itu masalahnya. Selain itu, dia bukanlah
orang yang tega melakukan hal kotor semacam itu”. Ahjussi Park menanyakan alasan
sebenarnya pada semua orang pasar.
Flashback.
Ji Hyuk bekerja keras membantu semua pedagang yang ada di
pasar. Dari menjual sayur sampai mengangkat tabung gas ia lakukan dengan
setulus hatinya untuk menyankinkan orang pasar bahwa ia sungguh-sungguh.
Semua orang yang di pasar menjadi tersentuh karena Ji Hyuk
yang menunjukkan kesederhanaan dan kerja kerasnya walaupun sudah menjadi
seorang presiden di perusahaan besar. Semua orang pasar merasa Ji Hyuk tidak
akan pernah mengkhianati mereka dan menyetujui rencana itu. Ditambah lagi
mereka sudah menganggap Ji Hyuk keluarga mereka sehingga mereka mempercayai Ji
Hyuk. Ahjussi Park merasa dikhianati karena tidak ada yang berada dipihaknya,
ia sangat kecewa pada pedagang yang lain
Sang Ho melaporkan keberhasilan Ji Hyuk pada Kang Sung Wook.
Kang Sung Wook “Apa maksudmu Ji Hyuk sendiri yang melakukannya?”. Sang Ho
“Tampaknya kemungkinan pembangunan dari pasar baru bisa dilakukan. Itu artinya
mereka bisa mulai melakukan negosiasi ulang dengan Jaroku (Zaroque)”. Kang Sung
Wook “Persentasenya nol? Siapa yang menulis laporannya? Mereka semua itu doktor
dan sarjana. Berdasarkan laporan yang mereka sampaikan, kemungkinannya nol! Dia
hanyalah lulusan SMA dan dia bisa mengubah persentase yang nol itu! Bagaimana
mungkin dia bisa melakukannya, hah? Cepat pecat siapapun yang sudah menulis
laporan itu”. Sang Ho “Ketua, ada masalah yang lebih penting lagi. Aku mendapat
kabar dari Kantor Kejaksaan. Kantor Kejaksaan tidak mengincar pimpinan grup
tapi mereka sedang mengejar putra anda, Kang Dong Suk. Mereka sedang berusaha
mencari buktinya agar mereka bisa menangkap putra anda”. Kang Sung Wook
“Putraku, Kang Dong Suk akan segera kembali dan mereka akan menjebloskannya ke
penjara ?”. Sang Ho “Ketua, aku punya rencana lain”. Kang Sung Wook “Rencana?”
Mi Ra mengikuti Ji Hyuk dan berbicara “Para pedagang di
pasar pasti takkan diuntungkan”. Ji Hyuk “Aku akan mengatasinya. Jangan
khawatir”. Mi Ra “Kau bilang mereka adalah orang-orang yang membantu anda saat
anda masih kesulitan.Mereka semua seperti ayah dan ibumu. Lalu kenapa?”. Ji
Hyuk “Karena...”. Sang Ho datang dan memotong pembicaraan Ji Hyuk dan Mi Ra.
Sang Ho “Presiden!”. Ji Hyuk “Ya”. Sang Ho “Bisa kita bicara sebentar di
ruangan anda? Anda ada waktu?”. Ji Hyuk “Tentu saja”. Saat Ji Hyuk dan Sang Ho
pergi Mi Ra kelihatan pusing dan berbicara sendiri “Tenanglah. Ini bukan masalahku”
Sang Ho dan Ji Hyuk sudah berada di ruangan Ji Hyuk. Sang Ho
“Kantor Kejaksaan tampaknya sudah menemukan bukti atas kesalahan Kepala Tim
Gu”. Ji Hyuk “Dia bukanlah orang yang tega melakukan hal semacam ini”. Sang Ho
“Jaksa bisa membuat tuduhan palsu.Dan mereka juga bisa membuat tuduhan yang
sebenarnya menghilang”. Sang Ho menaruh sebuah kantong minuman keras di atas
meja Ji Hyuk “Dibandingkan pilihan yang pertama kita harus membuat mereka
memilih pilihan yang terakhir. Manajer Gu adalah orang yang harus ada di Hyun
Sung. Kita harus membuat dia kembali ke Hyun Sung melalui anda”.
Jaksa Yong melapor pada Jaksa Jung Won Tae. Jaksa Yong
“Sepertinya tidak mungkinmengharapkan hasilnya keluar sekarang”. Jung Won Tae “Benarkah?”.
Jaksa Yong “Ya”. Jung Won Tae “Kalau begitu, kembalikan saja dia. Jika kita
tetap memenjarakannya di sini, kita hanya akan memberi merekalebih banyak waktu
untuk membangun pertahanan”. Telepon Jaksa Yong berbunyi. Jaksa Yong “Kita
mungkin harus melakukan itu. Maaf, Ijinkan aku menjawab telepon”. Jung Won Tae
“Silahkan”. Jaksa Yong menjawab teleponnya “Iya, Pengacara Park. Iya. Ah,
begitu. Kalau begitu, aku akan memikirkannya dan nanti akan kutelepon lagi.
Baiklah”. Jaksa Yong menutup teleponnya dan melapor lagi pada Jung Won Tae
“Pengacara dari Hyun Sung. Dia ingin kita bertemu dengan perwakilan dari Hyun
Sung Distribution”. Jung Won Tae “Perwakilan dari Hyun Sung Distribusi….”
Ji Hyuk masih duduk dan terus berpikir di ruangannya. Ia
membuka kotak minuman yang diberikan Sang
Ho dan memegang salah satu emas yang sengaja ditaruh dalam kotak minuman itu.
Ji Hyuk mengingat kata-kata Sang Ho “Anda harus memanfaatkannya. Jika anda
berpikir ini adalah cara lain untuk membayar pajaknya anda akan lebih mudah
memanfaatkannya”
Sementara di tempat lain, di tempat pertemuan Ji Hyuk dan
Jaksa Yong sudah dipasangi beberapa kamera untuk memantau Ji Hyuk.
Ji Hyuk menutup kotak yang berisi emas dan Mi Ra masuk. Mi
Ra “Presiden, ini dokumen terakhir yang harus kau tanda tangani”. Ji Hyuk “Besok
saja akan kutandatangani. Aku ada janji penting”. Mi Ra melihat Ji Hyuk
memasukkan kotak yang berisi emas itu kedalam kantongnya “Baiklah, aku mengerti”.
Saat Ji Hyuk sudah keluar dari ruangan Mi Ra menyadari satu hal.
Flashback..
Mi Ra masuk kedalam mobil Dong Suk dan melihat Dong Suk yang
memindahkan kantong yang sama seperti yang dipegang Ji Hyuk ke kursi belakang.
Mi Ra “Kenapa minuman keras? Tidak biasanya kau minum minuman itu”. Dong Suk
“Yang didalamnya bukan minuman keras. Isinya 100 kali lebih mahal”. Mi Ra “Suap?”.
Dong Suk “Ya”. Mi Ra “Kenapa kau melakukannya sendiri? Terlalu beresiko”. Dong
Suk “Pemilik harus memberikan makanannya sendiri. Dengan begitu, binatangnya
takkan mengigit pemiliknya”. Mi Ra “Bagaimana jika kau tertangkap?”. Dong Suk
“Jangan khawatir. Aku sudah sangat berpengalaman. Hanya pemula yang selalu
tertangkap”
Mi Ra mengejar Ji Hyuk yang baru saja keluar dari ruangan.
Mi Ra “Presiden , ada yang harus kubicarakan”. Saat Ji Hyuk masuk ke dalam lift
kata-kata Mi Ra terhenti karena ada Sang Ho yang berdiri di depan lift
Jaksa Yong seang berbicara di telepon “Kami baru saja
mendapat kabar dari pengacara yang bekerja Hyun Sung. Dia bilang lebih dari 90%
ini soal penyuapan. Begitu kami memastikannya, kami akan langsung menangkapnya.
Aku akan terus mengabari anda, Pak. Selamat malam, Pak”
Ji Hyuk masuk kedalam mobilnya dan pergi ke tempat
pertemuannya dengan Jaksa Yong. Dari dalam perusahaan Sang Ho dan Kang Sung
Wook melihat kepergian Ji Hyuk. Kang Sung Wook “Sekarang, apa ini yang tersisa
dari adegan terakhir dalam skenariomu?”. Sang Ho “Ya”. Kang Sung Wook “Presdir
Kang Ji Hyuk dari Hyun Sung Distribusi ditangkap. Dia akan dibebaskan dalam beberapa
hari kedepan. Dan dia secara penuh bertanggung jawab atas kebangkrutan Hyun
Sung Distribusi”. Sang Ho “Dia akan bunuh diri”
Mi Ra ragu-ragu untuk menelpon Ji Hyuk.Sang Ho datang membuat
Mi Ra memasukkan teleponnya “Apa kau sedang memikirkan sesuatu? Tampaknya kau
akan menelepon seseorang, jadi silakan”. Mi Ra “Tidak apa-apa”. Sang Ho “Menurutmu
apa yang sedang terjadi sekarang? Karena kau sangat pandai menilai keadaan ada
satu hal yang tidak kau ketahui. Orang yang sudah masuk dalam perangkap yang
kami buat, jika dia tidak masuk dalam perangkap itu maka perangkap itu akan ditanggung
oleh orang yang kau cintai. Singkatnya, kau harus memutuskan. Kang Dong Suk
yang akan membuatmu bahagia? Atau si bajingan, Kim Ji Hyuk?”
Ji Hyuk melihat Jaksa Yong yang baru sampai dan keluar dari
mobil. Saat Jaksa Yong masuk ke tempat perjanjian Ji Hyuk juga menyusul masuk.
Dari dalam mobil lain, 2 orang jaksa terus memantau lewat CCTV yang mereka pasang di ruang pertemuan Ji Hyuk dan Jaksa Yong
Dari dalam mobil lain, 2 orang jaksa terus memantau lewat CCTV yang mereka pasang di ruang pertemuan Ji Hyuk dan Jaksa Yong
Ji Hyuk sudah duduk bersama Jaksa Yong. Jaksa Yong “Kenapa
kau belum mulai? Ada masalah apa sampai kau mau menemuiku?”. Ji Hyuk “Astaga,
boleh aku bernapas dulu? Kau mulai bertanya begitu aku sampai di sini. Bahkan
aku sulit bernapas”. Jaksa Yong “Sekarang aku sangat sibuk, jadi bisa kita
lebih cepat?”.
Ji Hyuk menuangkan minuman pada Jaksa Yong “Kau suka minum?”.
Jaksa Yong “Ya aku suka minum”. Ji Hyuk “Bagus kalau begitu. Aku khawatir kau
tidak suka”. Jaksa Yong mencurigai kotak minuman yang Ji Hyuk bawa. Ji Hyuk
mengeluarkan kotak minuman yang ia bawa “Ini minuman keras yang sangat enak. Apalagi
akan lebih baik jika kau tahu besok pagi. Khususnya bagi orang yang sibuk seperti
dirimu, minuman ini sempurna”. Jaksa Yong “Ya”
Mi Ra sampai di rumahnya, ia keluar dari taksi. Tapi saat taksi
itu pergi Mi Ra berusaha mengejar taksi itu. Mi Ra “Taksi”. Mi Ra berhenti
memanggil saat mendengar seseorang yang memanggilnya. Mi Ra berbalik dan
melihat Dong Suk sudah berdiri di depannya dan tersenyum
Ji Hyuk memberikan kotak minuman itu pada Jaksa Yong “Ini
menunjukkan rasa terima kasihku.Tolong terimalah”
Makasih sinopsisnya mba... Ditunggu sangat sinopsis episode2 selanjutnya...
BalasHapus