Ji Hyuk masih belum sadar, ia bermimpi tentang masa-masa
susah yang dialaminya. Seperti saat ia jatuh karena batang pohon yang ia duduki
patah saat menunggu Ayah dan Ibunya, saat bertanding tinju dan jatuh dan saat
ia dipukuli sampai tidak berdaya. Ji Hyuk bertanya pada dirinya sendiri “Mengapa
tidak ada orang yang membantuku bangun? Mengapa? Mari kita akhiri di sini. Ini
sulit. Ini terlalu sulit”. Di dalam mimpinya itu Ji Hyuk melihat sebuh mobil
yang menuju ke arahnya dengan kecepatan tinggi sambill membunyikan klakson. Ji
Hyuk berkata lagi “Tidak. Aku harus hidup. Aku ingin hidup. Seseorang….. Seseorang
pegang aku. Aku ingin seseorang memegangku.
AKU INGIN SESEORANG MEMEGANGKU !!!”. Ji Hyuk pun sadar sabil memegang
tangan Mi Ra yang ingin melepaskan oksigennya. Tangan Ji Hyuk gemetaran, ia
menatap Mi Ra dengan mata yang berkaca-kaca dan takut
Kang Sung Wook samapi di perusahaannya. Ia turun dari mobil
dan menatap gedungnya “Berapa banyak kau
pikir biaya gedung ini?”. Sopir KSW “Maaf?”. Kang Sung Wook “Apakah Kau
berpikir bahwa ada orang di luar sana yang ingin menukar hidup mereka untuk
ini? Apakah kau tau toilet di daerah ini? Di mana banyak tunawisma
berkeliaran?”
Beberapa saat kemudian, Kang Sung Wook sudah berada di dalam
sebuah toilet yang sangat sempit, ia melihat salah satu nomor yang di tempel
dalam toilet itu, ia mengeluarkan teleponnya seperti ingin menghubungi nomor
yang ditempel di dalam toilet itu. Tapi sebelum ia menelpon nomor itu,
teleponnya berbunyi. Kang Sung Wook mengangkat telepon yang masuk “Kenapa?”
Di RS Hyun Sung sudah banyak reporter dari berbagai media yang ingin mewawancarai Ji Hyuk. Salah seorang dr. berbicara “Aku minta maaf, tapi pasien perlu beristirahat dengan tenang. Kau tidak dapat mewawancarai siapapun di sini”. Wartawan “Kang Ji Hyuk ada di sini, bukan?”. Dr. Itu mengiyakan. Reporter Bae yang tadi lebh dulu mengetahui beita tentang Ji Hyuk juga berbicara “Aku kira kita tidak bisa melakukan apa pun tentang hal itu. Aku yakin dia akan keluar nantinya. Mari kita menunggunya”. Para reporter mendengar kata-kata Reporter Bae dan menunggu Ji Hyuk sampai keluar
Mi Ra melihat banyak reporter yang sudah berada di dekat ruangan
Ji Hyuk. Mi Ra mengangkat telpon yang masuk “Ya, Direktur”. Sang Ho yang sedang
bersama Kang Sung Wook bertanya “Bagaimana kondisinya sekarang?Aku mengerti.
Jangan biarkan dia keluar dari pengawasanmu sampai aku tiba di sana. Oke”. Kang
Sung Wook “Cepat tambahkan dia ke silsilah keluarga”. Sang Ho “Tapi semua
wartawan sudah ada di sana”. Kang Sung Wook “Para wartawan?”
Ji Hyuk keluar dari ruangannya dan langsung di serbu oleh
berbagai pertanyaan mengenai dirinya yang menjadi pewaris baru Hyun Sung. Mi Ra
mencoba melewati kerumunan wartawan itu tapi tidak bisa. Ji Hyuk bingung “Apa
yang kalian bicarakan?”. Wartawan “Apakah kau bukan Kang Ji Hyuk?”. Ji Hyuk “Kang
Ji Hyuk? Nama aku Kim Ji Hyuk”. Tepat di saat itu Kang Sung Wook sudah ada dan
memanggil Ji Hyuk. Semua wartawan berbalik kearah Kang Sung Wook. Kang Sung
Wook berpura-pura bahagia dan mendekat ke Ji Hyuk “Ji Hyuk. Aku lega melihat
bahwa kau baik-baik saja”. Kang Sung Wook memeluk Ji Hyuk “Aku sangat senang
melihatmu, Ji Hyuk”. Semua wartawan mengabadikan momen itu
Ji Hyuk dan Kang Sung Wook sedang berbicara berdua. Kang
Sung Wook “Apakah kau ingat masa kecil mu?”. Ji Hyuk “Tidak. Aku tidak ingat
apa-apa ”. KanG Sung Wook “Tidak apa-apa, Jangan terburu-buru. Ketika kita
dapat menahan emosi masing- masing dan saling membutuhkan satu sama lain. Aku
yakin kita akan bisa membentuk sebuah ikatan sebagai ayah dan anak, dan sebagai
keluarga. Kau mengerti apa yang aku katakan, bukan?”. Ji Hyuk masih bingung dan
tidak percaya “Tidak, Aku tidak tahu apa yang kau katakana”. Kang Sung Wook
“Baik, aku mengerti. Aku yakin kau
bingung karenaspeprti itulah yang kku rasakan saat ini. Apa yang aku
katakan adalah kita berdua harus mulai membiasakan diri satu sama lain.
Beristirahatlah untuk saat ini”. Ji Hyuk “Apa pekerjaanmu?”. KanG Sung Wook “Kau
akan segera tahu”. Ji Hyuk “Apakah aku memiliki seorang ibu?”. Kang Sung Wook
“Tentu saja”. Ji Hyuk “Benarkah? Apakah dia tahu?”. Kang Sung Wook “Tentu
saja”. Ji Hyuk “Kau harus membiarkan anjing tidur berbohong. Kita hanya akan
mempersulit segalanya untuk satu sama lain”. Kang Sung Wook “Aku tidak bisa melakukan
itu. Karena kau anakku”. Kang Sung Wook keluar dari ruangan Ji Hyuk. Ji Hyuk
“Karena aku anakmu? Apa gunanya mencari aku
sekarang? ”
Para wartawan mengerumuni Kang Sung Wook dan memberikan
banyak pertanyaan. KanG Sung Wook tidak menjawab satupun dari pertanyaan
wartawan dan masuk ke mobilnya. Kang Sung Wook “Mengapa mereka tiba-tiba begitu
ingin tau tentang registri keluarga ?”. Sang Ho “Aku pikir mereka menerima
permintaan dari para detektif. Aku pikir mereka pasti menemukan sesuatu yang
mungkin telah dilakukan secara illegal”. Kang Sung Wook “Kenapa baru sekarang ?
Lupakan saja. Aku pikir kita tidak perlu khawatir tentang hal itu. Apakah kau
sudah melakukan hal lain yang aku minta padamu?”. Sang Ho “Ya, Aku pikir kita
akan segera mendapatkan jawaban dari mereka”. Kang Sung Wook “Kau pikir itu
akan bekerja?”. Sang Ho “Aku pikir ada peluang lebih dari 90 %”. Kang Sung Wook
“Benarkah? Dan satu hal lagi, tentang anak itu, aku ingin kau menggoyahkannya.
Beri dia uang, wanita, atau apa pun padanya. Sehingga dia tidak memiliki
kesempatan untuk memikirkan hal lain”. Sang Ho “Ya, Pak”
Sang Ho memberikan riwayat hidup Ji Hyuk pada Mi Ra. Mi Ra
“Mengapa aku harus tahu semua ini?”. Sang Ho “Karena dia bagian dari keluarga.
Dia seseorang yang butuh kau layani. Aku mulai mencari keberadaan Kang Ji Hyuksekitar setahun yang lalu karena
perintah Ketua Kang. Aku mengetahui tentang Keberadaan Kang Ji baru-baru ini
dan aku menemukan catatan DNA-nya secara kebetulan dari kecelakaan baru-baru
ini. Itulah hasil dari semua temuanku ”
Mi Ra membawa Ji Hyuk ke rumah baru Ji Hyuk. Ji Hyuk membuka
kulkas dan mengambil sekaleng bir. Mi Ra “Aku
menyiapkan beberapa hal yang aku pikir mungkin kau perlukan untuk saat
ini. Beritahu aku jika ada hal lain yang kau butuhkan. Dan satu hal lagi, ini
adalah kunci untuk mobil yang akan kau gunakan. Beritahu aku jika mobil itu
tidak sesuai dengan keinginanmu dan aku akan segera menggantinya dengan yang
lain”. Ji Hyuk mengambil kunci mobilnya “Apakah Kau mencoba untuk merekrut aku
sekarang? Kau tahu bagaimana tim-tim olahraga selalu mendapatkan pemain apapun
yang mereka inginkan, ketika mencoba untuk merekrut mereka? Memberikan mereka
sebuah tempat untuk tinggal dengan mobil mewah”. Mi Ra “Tidak ada di dunia ini
yang mencoba untuk merekrut seorang putra”. Ji Hyuk “Aku yakin kalian bisa
melakukan semua ini karena orang itu memiliki begitu banyak uang. Ngomong-ngomong,
ini bagus. Mendapatkan kesempatan untuk hidup di sebuah tempat seperti ini
karena telah bertemu orang tua yang
baik”. Ji Hyuk membuka jendela rumahnya dan berdiri di atas palang pembatas. Ji
Hyuk “Uang memang bagus”
Melihat Ji Hyuk yang sedang berdiri di palang pembatas. Mi
Ra mengingat kata-kata Choi Yoon Jung tentang jantung Ji Hyuk yang ia dengar
saat bersembunyi di dalam lemari. Mi Ra mendekat ke belakang Ji Hyuk dan
berniat untuk mendorong Ji Hyuk. Saat Mi Ra sudah dekat dengan Ji Hyuk, kaleng
bir yang diminum oleh Ji Hyuk jatuh, Ji Hyuk refleks mencoba menangkap kaleng
itu dan membuat ia hampir jatuh. Mi Ra yang sudha dekat dengan belakang Ji Hyuk
juga refleks menolong Ji Hyuk agar tidak jatuh.
Ji Hyuk sangat kaget “Terima kasih. Untuk beberapa alasan ,
aku tetap harus menerima bantuan darimu”. Mi Ra juga kaget “Hubungi aku kapan
saja jika ada hal lain yang kau butuhkan”. Ji Hyuk “Ya, tapi apa yang kau
lakukan untuk mereka?”. Mi Ra “Aku seorang karyawan Hyun Sung Group. Aku
mengurus keluarga Ketua Kang”. Ji Hyuk “Benarkah? Maka kau sering melihat orang
tuaku ?”. Mi Ra “Ya”. Ji Hyuk “Kalau begitu,sampaikan pesanku untuk mereka.
Katakan kepada mereka bahwa aku berterima kasih telah memberiku rumah dan mobil
mewah. Anak yang mereka buang dan tinggalkan selama 30 tahun sangat bersyukur
dan berterima kasih. Pastikan untuk menyampaikan pesan itu”. Mi Ra “Ya”. Mi Ra
keluar dari rumah Ji Hyuk dan di saat yang bersamaan hujan turun. Ji Hyuk
“Sekarang hujan? Sungguh menyedihkan”
Mi Ra sadar kalau hujan. Ia berpikir sebentar karena tidak
membawa payung dan akhirnya memutuskan untuk terus berjalan. Ji Hyuk datang dan
memayungi Mi Ra. Mi Ra heran dan berbalik. Ji Hyuk “Kau menyuruhku untuk
memberitahumu jika ada hal lain yang aku perlukan?”. Mi Ra “Ya, katakan padaku.
Apa yang kau butuhkan?”. Ji Hyuk “Sebuah payung tambahan sehingga aku dapat melindungi
seorang wanita dari hujan”. Ji Hyuk memberikan payungnya pada Mi Ra dan kembali
ke dalam rumahnya
Mi Ra sudah berada di RS tepatnya di dalam kamar Dong Suk.
Mi Ra “Dong Suk. Kau akan bangun dari tempat tidur itu seolah-olah tidak terjadi
apa-apa, kan? Aku begitu takut dan karena itu aku bahkan belum pernah
memberitahu mu bahwa aku mencintaimu. Jadi cepat bangun dari tempat tidur itu.
Aku tidak bisa hidup tanpa dirimu”
Ji Hyuk datang ke pasar tempat Ibu angkatnya (Hong Dal Sook)
bersama Mi Ra. Ji Hyuk “kenapa kau masih mengikuti aku?”. Mi Ra “Itu tugasku
untuk melakukannya”.
Ji Hyuk masuk dan berteriak memanggil Hong Dal Sook. Ji Hyuk
“Umma (Ibu)…”. Ji Hyuk memeluk Hong Dal Sook “Umma”. Hong Dal Sook “Apa yang
kau lakukan? Pergi dariku! Kau membuatku jijik!”. Ji Hyuk “Umma, apa kau tau betapa
aku merindukanmu? Kau pasti sangat khawatir tentang aku”. Hong Dal Sook “Jangan
bicara yang tidak-tidak. Kenapa aku harus mengkhawatirkanmu? Aku sudah cukup
sibuk dengan kehidupanku sendiri”. Mi Ra “Maaf, tapi apa kamu ibunya?”. Hong
Dal Sook “Ibunya? Ibu pantatku… Dia berpikir bahwa semua wanita paruh baya di
dunia ini adalah ibunya. Khususnya jika ada sesuatu yang bisa ia dapatkan dari
wanita itu. Aku yakin dia mungkin memiliki lebih dari 30 wanita di pasar ini
yang dia sebut ibu”. Ji Hyuk “Tidak, Bu. Mereka hanya ibu biasa, tapi kau ibuku”.
Ji Hyuk mencium pipi Hong Dal Sook. Hong Dal Sook protes
“Berhenti mencium wajahku (hahaha). Hey! Dimana dan apa yang telah kau lakukan
beberapa hari terakhir ini? Dan siapa wanita muda ini? Apakah Kau menyebabkan
kecelakaan lain?”. Ji Hyuk “Kecelakaan? Ya, Aku melakukannya ! Sebuah
kecelakaan besar”. Hong Dal Sook melihat perut Mi Ra “Jangan-jangan kau….
Bahkan sebelum kau menikah?”. Ji Hyuk “Ayolah
Bu! Apa yang kau bicarakan tentangku? Kau membuat gambaran buruk tentang aku di
depan wanita ini. Jangan percaya kata-katanya. Aku jauh lebih alim dari yang
terlihat”
Dae Sub dengan hebohnya masuk ke dalam tempat Hong Dal Sub
“Ibu Hong! Ibu Hong, Ji Hyuk adalah ...”. Dae Sub menyadari kalau Ji Hyuk juga
ada “Ji Hyuk, Ji Hyuk Hyungnim (Kakak laki-laki yang dihormati). Yang Mulia
(Sambil berlutut dan memeluk kaki Ji Hyuk. LOL). Maafkan aku karena selama ini
tidak mengenalmu. Mulai sekarang aku akan melayanimu dengan benar. Aku
bersumpah untuk menjaminkan sisa hidupku dalam perbudakanmu, Yang Mulia!”. Hong
Dal Sook memukul kepala Dae Sub “Apa yang salah denganmu sekarang?”. Ji Hyuk
“Aku sudah katakan bahwa aku menyebabkan kecelakaan”. Hong Dal Sook “Apa yang
dia bicarakan?”. Dae Sub “Ji Hyuk adalah….. Kau tahu perusahaan,Hyun Sung
Group, kan?”. Hong Dal Sook “Ya”. Dae Sub “Dia putra Ketua! Ini semua sudah
tersebar di internet dan surat kabar!”. Hong Dal Sook “Apakah betul?”. Ji Hyuk
“Ini hal yang belum pasti. Tapi itulah
yang dikatakan orang-orang”. Mi Ra “Ada sesuatu yang harus aku tunjukkan
padamu”
Kang Sung Wook sedang menikmati makan bersama Isteri dan
puterinya. Jin Ah “Apakah yang aku dengar di berita benar?”. Kang Sung Wook dan
isterinya tidak menjawab. Jin Ah “Apa itu? Apakah dia anak ibu? Atau dia hanya anakmu, Ayah?”.
Kang Sung Wook “Ibumu melahirkan dia”. Choi Yoon Jung marah “Sayang”. Kang Sung
Wook “Nyonya Choi, ia datang dari rahim mu. Kau bahkan tidak ingat itu?”. Jin
Ah “Ini gila”. Jin Ah berdiri dari meja makan “Terima kasih, Ayah. Kamu
merahasiakan hal ini untuk waktu yang lama hanya supaya kau bisa mengejutkan
aku seperti ini? Kejutaaaan”. Jin Ah pergi dari meja makan
Choi Yoon Jung protes kepada suaminya “Apa gunanya berbohong
kepada Jin Ah juga?”. Kang Sung Wook “Lalu kau katakan pada dia tentang kebenarannya.
Katakan padanya bahwa kita memukul pria yang sehat di kepalanya, dan berbohong
tentang dia menjadi anak kita sehingga kita bisa menyelamatkan kehidupan anak
kita sendiri. Katakan padanya kelakuan dan seberapa jahat orangtuanya. Pergi
dan katakan itu padanya”
Mi Ra menunjukan hasil tes DNA (palsu) kepada Ji Hyuk. Dae
Sub “Wow, ini seperti sebuah adegan langsung dari film. Aku merasa seperti kami
berada di sebuah drama. Jadi mereka sudah telah mengawasimu selama ini?”. Ji
Hyuk “Bukankah dokumen seperti ini bisa dibuat jika kalian menginginkannya?”.
Dae Sub “Ini tidak seperti mereka ditembak di kepala atau sesuatu. Mengapa
mereka ingin mengklaim kau sebagai anak mereka? Apa gunamu bagi mereka kau yang
tidak punya apa-apa melainkan menawarkan tubuhmu kepada mereka? Apakah kau
tidak setuju?”. Mi Ra “Jika Kau sulit
percaya padaku, aku bisa mendapatkan konfirmasi untukmu”. Ji Hyuk “Yah ...tidak
perlu untuk pergi melewati semua masalah itu”. Hong Dal Sook “Hey ! Aku pikir
orang lain benar tentang hal itu. Kau sepertinya sedang curiga. Kau hanya harus
bersyukur bahwa mereka bahkan mencari anak sepertimu”
Dae Sub sedang berbicara di telepon “Aku bilang bahwa aku
terlalu sibuk untuk datang besok. Apa? Mengapa Kau harus mengatakannya seperti
itu? Lupakan saja. Aku tidak perlu apapun. Kaulah yang harus meluruskan hal
ini. Aku tutup teleponnya”.
Dae Sub duduk “Sulit dipercaya”. Ji Hyuk “Siapa itu?”. Dae
Suk “Itu Pak Kim”. Ji Hyuk “Pak Kim dari toko daging?”. Dae Sub “Ya. Ketika
Aku mengatakan kepadanya bahwa aku akan mengambil hari libur besok, ia
mengancam bahwa ia tidak akan membayar upahku yang belum ia bayar. Itu bukan
uang yang banyak hanya 100.000 Won. Mungkin kita harus membeli toko dagingnya.
Aku yakin 20-30 juta won yang kita butuhkan”. Dae Sub melihat girl group
(Kayaknya 4 minute) di TV dan berbicara lagi “Hyung, karena kita hanya duduk di
sini, haruskah kita memanggil gadis-gadis itu untuk kencan? Apa kau tidak
berpikir bahwa mereka akan pergi berkencan dengan kita, jika kita punya banyak
uang?”. Ji Hyuk merangkul dan menatap Dae Sub “Dae Sub, kemarilah. Kita sudah berjuang
begitu banyak selama bertahun-tahun , kan? Aku tahu berapa banyak kau berjuang
karena aku”. Dae Sub terharu dan memeluk Ji Hyuk “Hyung. Terima kasih banyak
untuk menghargai itu”. Ji Hyuk “Tidak perlu untuk mengucapkan terima kasih. Tidakkah
kau tahu seberapa baiknya aku mengenalmu?Kau…..”. Ji Hyuk memukulkan kepalanya
pada kepala Dae Sub lalu memukul Dae Sub dengan bantal dan tangannya (LOL Poor
Dae Sub). Ji Hyuk “Apa yang kau katakan, brengsek? Membeli toko daging? Rasakan
ini.Rasakan !”
Dae Sub berlutut memohon maaf pada Pak. Kim lewat
teleponnya “Maafkan aku, Pak. Kim. Tidak, aku rasa aku terlalu banyak minum dan
kehilangan pikiranku. Aku sedang berlutut sekarang. Ya, aku akan pergi kesana ,
hal pertama yang akan aku lakukan besok pagi adalah membuat tempat itu menjadi
berkilau bersih. Terima kasih, Pak Kim. Selamat malam”. Dae Sub menutup
teleponnya “Puas?”. Ji Hyuk memberikan sekaleng bir pada Dae Suk “Tentu saja”.
Dae Sub “Tidakkah Kau berpikir bahwa kau terlalu keras? Biarkan aku menikmati
beberapa uangmu juga. Dan kau harus menikmati ini juga. Apakah ini tidak
membuatmu bahagia? Orang tuamu kaya raya. Orang yang sudah lama ingin kau
temukan selama hidupmu”. Ji Hyuk “Aku tidak ingin menemui orang-orang seperti
itu”. Dae Sub “Jangan bodoh. Aku yakin kau pasti merindukan mereka. Mereka ibu
dan ayahmu”. Ji Hyuk “Aku penasaran siapa mereka? Penasaran ingin melihat
bagaimana mereka hidup setelah melemparkan anak mereka sendiri di jalanan. Tapi,
mereka hidup begitu bahagia.Tidak hanya itu, mereka juga keluarga chaebol.
Aku tidak ingin mencari orang tua
seperti itu. Itu sebabnya aku tidak sakit hati. Sekarang aku akan benar-benar
marah tentang hal itu”
Flash Back…
Ji Hyuk sedang menunggu seseorang di atas pohon, ia terus
melihat ke arah jalan. Biarawati memintanya untuk turun “Ji Hyuk. Cepatlah
turun dari sana sekarang. Ibu dan ayahmu tidak datang hari ini. Cepat
turunlah”. Ji Hyuk menangis “Ibu.. Ayah…”
Ji Hyuk melihat pemandangan dari dalam rumahnya dan
mengenang masa kecilnya
Sang Ho melapor pada Kang Sung Wook “Aku menerima telepon
dari China. Semua persiapannya sudah selesai”. Kang Sung Wook “Benarkah? Kapan
tepatnya?”. Sang Ho “Mereka mengatakan hal itu bisa dilakukan kapan saja. Aku
bilang kita akan mempersiapkan tim medis di pihak kita. Kita hanya perlu
mengirim tim segera”. Kang Sung Wook “Kau melakukan pekerjaan yang bagus”. Sang
Ho “Dan juga ... Aku sudah memikirkan
untuk masalah ini tentang anak itu. Apa pendapat Kau tentang mengirimnya
kekantor cabang kita di Filipina?”. Kang Sung Wook “Filipina?”. Sang Ho “Ya.
Penculikan seringterjadi di sana, dan
kemungkinan pemulihan korban adalah .....”. Kang Sung Wook “Oke, lakukanlah
yang menurutmu yang terbaik”. Sang Ho “Ya, Pak. Aku akan mengurusnya”. Kang
Sung Woo mendapatkan panggilan masuk ditelponnya. Kang Sung Wook menjawab “Ya,
apa itu? Apa? Siapa yang datang?”. Kang Sung Wook menutup teleponnya “Bajingan
itu akan membuatku gila”
Ji Hyuk masuk ke dalam rumah keluarga Kang. Ji Hyuk
membawakan minuman herbal untuk kedua orang tuanya (palsu), Ji Hyuk hampir
jatuh karena begiut terpesona dengan rumah keluarga Kang. Ji Hyuk “Apakah ini sebuah
rumah?”
Jin Ah keluar dari kamarnya dan bertemu dengan Ji Hyuk. Jin Ah memperhatikan Ji Hyuk dengan teliti. Ji Hyuk berpura-pura sakit karena menyadari kalau Jin Ah adalah wanita yang waktu itu ia cium. Ji Hyuk “Ugh, apa yang salah dengan mata Aku?”. Jin Ah “Kau!!”. Ji Hyuk “Apakah kau Jin Ah?Senang bertemu denganmu”. Jin Ah “Ini adalah kau, bukan? Kau sampah itu”. Ji Hyuk masih berpura-pura ada masalah dengan matanya “Bagaimana kau bisa memanggil seseorang dengan sebutan sampah? Kau memiliki kebiasaan buruk dalam berbicara”. Jin Ah “Hey! Apakah kau tahu berapa banyak penderitaan yang aku lalui?”. Ji Hyuk “Aku pikir kau keliru tentang sesuatu. Tapi dalam hidupku aku belum pernah bertemu kau sebelumnya”. Ji Hyuk menarik tangan Jin Ah dan bersalaman “Ngomong-ngomong , senang bertemu denganmu!”. Jin Ah “Apakah kau gila? Lepaskan tanganku ! Aku akan melaporkanmu dengan tuduhan pelecehan seksual”
Choi Yoon Jung keluar karena mendengar keributan. Choi Yoon
Jung “Apa yang terjadi di sini? - Siapa kau?Siapa kau?”. Jin Ah “Ibu”. Choi
Yoon Jung sadar kalau itu Ji Hyuk “Tunggu ... Kau ...Kau ...”. Ji Hyuk
memeberikan hormat dan salam. Jin Ah “Ibu, Kau tahu orang ini?”. Choi Yoon Jung
sangat kaget karena Ji Hyuk datang ke rumahnya. Tiba-tiba Kang Sung Wook masuk
bersama Sang Ho. Kang Sung Wook menjawab “Namanya Kang Ji Hyuk. Dia kakakmu”.
Jin Ah tidak percaya “Sampah ini adalah kakakku?”
Kang Sung Wook memberiathukan kabar tentang operasi Dong Suk
yang sudah bisa dilakukan. Choi Yoon Jung sangat senang “Ya Tuhan! Terima kasih
banyak! Aku merasa jauh lebih baik sekarang”. Kang Sung Wook “Kita akan menggunakan
dokter pribadi, jadi operasi seharusnya tidak menjadi masalah sama sekali”.
Choi Yoon Jung “Ya Tuhan ... terima
kasih!”. Kang Sung Wook “Dan si bajingan, Ji Hyuk, tidak akan datang lagi setelah hari ini. Aku berpikir untuk
mengirimnya ke luar negeri”. Choi Yoon Jung “Luar negeri?”. Kang Sung Wook
mengangguk. Choi Yoon Jung “Baiklah”. Kang Sung Wook “Jadi perlakukan dia
seperti seorang ibu yang sesungguhnya hanya untuk malam ini sehingga ia tidak
curiga pada apapun. Untuk terakhir kalinya”. Choi Yoon Jung mengangguk
mengerti.
Ji Hyuk sudah duduk bersama kedua orang tua dan adiknya
(palsu). Jin Ah terus memperthatikan Ji Hyuk. Kang Sung Wook “Aku kira apa yang
mereka katakan tentang darah yang lebih kental dari air memang benar. Melihat
bagaimana kalian berdua sudah bertemu secara kebetulan seperti itu”. Jin Ah “Ini
tidak masuk akal. Aku tidak bisa menerima semua ini. Ini serius tidak boleh
terjadi. Mengapa dari semua orang ...”. Choi Yoon Jung “Seharusnya aku
mengundangmu lebih cepat. Tapi semuanya terjadi begitu tiba-tiba dan aku perlu
beberapa waktu untuk mempersiapkan diri”. Kang Sung Wook “Jadi kau menyukai
rumah tempat tinggalmu sekarang?”. Ji Hyuk “Ya”. Choi Yoon Jung “Baiklah. Apakah
ada hal lain yang Kau butuhkan?”. Ji Hyuk “Tidak, tidak ada”. Choi Yoon Jung
“Baiklah”. Choi Yoon Jung dan Kang Sung Wook bersamaan ingin berbicara kepada
Ji Hyuk. Kang Sung Wook “Kau duluan sayang”. Choi Yoon Jung “Aku tidak ... oh,
oke”. Jin Ah memperhatikan tingkah kedua orang tuanya yang cukup aneh. Choi
Yoon Jung “Kami benar-benar ... ingin melakukan sesuatu yang terbaik untukmu.
Kami tahu bahwa kau sudah menderita selama bertahun-tahun. Kami ingin mengirim
kau berlibur ke luar negeri”. Ji Hyuk tidak menjawab tapi malah balik bertanya
“Kenapa kau meninggalkan aku?”. Kang Sung Wook kaget “Huh?”. Choi Yoon Jung
“Kami tidak meninggalkanmu ... kami kehilangan kau”. Ji Hyuk “Lalu ... mengapa
baru sekarang mencariku? ketika kau tidak mencariku selama bertahun-tahun yang
lalu?”. Jin Ah “Ya, aku ingin tahu tentang hal itu juga. Aku tidak pernah
sekali pun mendengar tentang aku memiliki kakak lain. Apa alasan
merahasiakannya dariku juga?”. Kang Sung Wook tidak bisa berkata-kata lagi “Itu
karena ...”. Ji Hyuk kecewa “Mengapa kita tidak melakukan hal ini? Mari kita ...
Mari kita menjalani hidup kita dengan beberapa jarak diantara kita? Daripada
mencoba untuk memaksakan perasaan yang bahkan tidak ada. Aku pikir itu hal yang
terbaik untuk dilakukan. Terima kasih untuk tehnya”
Ji Hyuk berdiri dan akan pulang tapi tiba-tiba Choi Yoon
Jung berbicara “Aku tidak ingin memberitahu siapa pun, karena aku ingin
melupakan apa yang telah terjadi.Setiap kali aku berpikir tentangmu. Aku pikir
bahwa hatiku akan robek tercabik-cabik dan aku tidak bisa menahan kesakitan.Aku
belum pernah sekalipun dalam bertahun-tahun berhenti memikirkanmu. Aku hanya
berharap dan berdoa bahwa Kau masih hidup. Aku berdoa supaya kau masih
hidup.Aku berdoa setiap malam untukmu”. Choi Yoon Jung memegang tangan Ji Hyuk
dan menangis “Terima kasih karena masih hidup.Terima kasih ... Terima kasih
banyak masih hidup! Terima kasih ... terima kasih!Terima kasih karena masih
hidup. Terima kasih.Terima kasih, terima kasih”.
Kang Sung Wook dan isterinya mengantar Ji Hyuk sampai ke
depan rumah mereka. Ji Hyuk masuk ke mobil dan pulang. Kang Sung Wook dan
Isterinya melambaikan tangan mereka pada Ji Hyuk
Ji Hyuk sudah berada di tempat ibu angkatnya (Hong Dal
Sook). Ji Hyuk minum soju dan berpikir tentang pertemuannya dengan kedua orang
tuanya. Hong Dal Sook datang dan menemani puteranya minum. Hong Dal Sook “Apa
yang orang tuamu katakan?”. Ji Hyuk “Wanita yang menyebut dirinya
ibuku,memegang tanganku dan menangis”. Hong Dal Sook “Ya ... Aku bahkan tidak
bisa membayangkan betapa ibumu merindukanmu. Apakah kau tidak merasakan sesuatu
ketika kau memegang tangan ibumu? Kau merasakan kehangatan tangan ibumu, kan?.
Ji Hyuk “Aku tidak yakin. Memegang tangan ibu, itu sesuatu yang belum pernah
aku alami sebelumnya”. Hong Dal Sook tersenyum melihat Ji Hyuk ssedangkan di
rumah keluarga Kang, Choi Yoon Jung membuang minuman herbal yang dibawa oleh Ji
Hyuk. CKCKCKCKCK
Kang Sung Wook dan Sang Ho mengantar kepergian Choi Yoon
Jung bersama Dong Suk. Tubuh Dong Suk dibawa naik ke helicopter dan helicopter
pun berangkat.
Sang Ho berbicara “Tidak perlu khawatir. Kesehatannya telah
membaik di mana tingkat keberhasilan hampir 100% sekarang. Hampir tidak ada
peluang dari efek samping”. Kang Sung Wook “Menjadi orang tua sangat susah”. Mi
Ra yang juga datang untuk melihat kepergian Dong Suk secara diam-diam mendengar
percakapan Sang Ho dan Kang Sung Wook
Mi Ra menatap kepergian helikoper yang di naiki oleh Dong
Suk. Mi Ra berbicara dalam hatinya “Sekarang, aku akan menunggumu dengan senyum di wajahku, Dong Suk”
Part 2
Part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar