Love these songs^^

Minggu, 13 Juli 2014

Sinopsis Marriage Not Dating Episode 2 Part 2

 



Ki Tae mengantar Jang Mi sampai di depan rumah Jang Mi. Ki Tae juga memberikan Jang Mi sebuah undangan untuk acara amal “Luangkan waktumu, untukku akhir pekan ini”. Jang Mi “Pesta amal?”. Ki Tae “Temanku adalah penyelenggaranya. Aku ingin rumor hubungan kita menyebar. Jadi, Ibuku akan percaya pada kita”. Jang Mi “Ini konyol. Aku pikir aku tidak akan bisa berkencan lagi. Dan ternyata begini caraku berkencan lagi. Pokoknya, terima kasih”. Ki Tae “Tidak perlu berterima kasih. Ini 100% demi diriku”. Ki Tae memberikan kode lewat matanya dan Jang Mi pun mendekatkan wajahnya pada Ki Tae. Mereka berdua berpura-pura seperti pasangan kekasih yang sedang berciuman untuk menunjukkan pada Bibi Ki Tae yang masih mengawasi mereka. Ki Tae berbisik pada Jang Mi “Cepat masuk”



Jang Mi mengerti bahwa akting mereka untuk hari ini sudah cukup, ia pun berakting lagi sebelum masuk dengan menyalami dan menepuk punggung Ki Tae “Aku akan merindukanmu”. Jang Mi pun berjalan masuk ke rumahnya sambil melambaikan tangannya pada Ki Tae. Ki Tae juga membalas lambaian Jang Mi agar Bibinya semakin yakin kalau mereka adalah sepasang kekasih. Bibi Ki Tae yang dari tadi mengawasi gerak-gerik Jang Mi dan Ki Tae juga menghubugi Ibu Ki Tae “Unni. Aku sudah memeriksanya. Iya”


Hoon Dong datang ke department store tempat Jang Mi bekerja, saat ia turun dari mobilnya ia berbicara pada dirinya sendiri “Kenapa aku malah ke sini ya? Ya, sudahlah, aku terlanjur di sini”



Jang Mi yang sedang bekerja diberitahu oleh Hyun Hee bahwa ia memliki tamu. Jang Mi kaget saat Yeo Reum yang datang mencarinya “Oh, kenapa kau ke sini?”. Yeo Reum menunjukkan kartu nama Jang Mi “Kita kan seharusnya belanja bersama”. Jang Mi “Tidak, aku hanya…”. Yeo Reum “Hanya apa? Kau tidak mau karena kau cuma main main. Kau merasa tidak nyaman?”. Jang Mi “Aku sedang bekerja sekarang”.




 Dari luar toko tempat Jang Mi bekerja Hoon Dong sedang mengintip untuk melihat Jang Mi. Yeo Reum “Kalau begitu aku pergi saja”. Jang Mi melihat Hoon Dong yang sedang mengintip dan ia pun berubah pikiran. Jang Mi menahan Yeo Reum “Ah tunggu sebentar. Oh Iya, Hyun Hee, kau bisa gantikan aku selama 1 jam?”. Hyun Hee “Oke, sampai jumpa lagi”. Jang Mi pun keluar dari tempat kerjanya sambil menggandeng Yeo Reum (Pamer nih Hahah). Jang Mi “Aku senang kau datang. Ayo kita ke sana”.



Dari belakang Jang Mi dan Yeo Reum, Hoon Dong berbicara “Apa? Kemarin Kong Ki Tae, sekarang Han Yeo Reum juga?”. Hyun Hee tiba-tiba muncul dan menepuk pundak Hoon Dong “Kita ketemu lagi”. Hoon Dong sangat kaget dan berteriak seperti orang yang melihat hantu (Bahahaha nih Hoon Dong orangnya penakut banget sih)




Yeo Reum keluar dari fiting room dengan memakai pakaian yang sangat resmi, Jang Mi menggelengkan kepalanya dan menyuruh Yeo Reum untuk mengganti bajunya. Yeo Reum keluar lagi dengan memakai kemeja putih dan celana hitam tetapi Jang Mi masih tidak suka dengan penampilan Yeo Reum. Jang Mi pun mulai beraski untuk mencarikan baju yang cocok untuk Yeo Reum, ia mengambil berbagai kemeja, jas, dasi, aksesoris dan juga sepatu yang cocok





Setelah beberapa kali mencocokan tampilan Yeo Reum dengan pakaian pilihannya, akhirnya Jang Mi berhasil membuat Yeo Reum menjadi lebih modis dan keren. Jang Mi tersenyum puas melihat Yeo Reum terlihat lebih ganteng dan keren, karena pakaian pilihannya. Yeo Reum “Kau sudah bekerja begitu keras untukku”. Jang Mi mengingat petunjuk yang ia dapatkan dari Ki Tae “Bersikap sopan demi dirimu, bukan orang lain”. Jang Mi “Aku sangat senang memilihnya. Rasanya seperti sedang bermain boneka”. Yeo Reum “Karena aku ini bonekamu, bisa kau membayarnya untukku?”. Jang Mi “Hah?”. Jang Mi juga mengingat kata-kata Ki Tae saat di restoran “Orang-orang sering mengambil keuntungan darimu, kan? Tidak ada yang namanya cinta, mereka cuma memanfaatkanmu”. Yeo Reum tertawa melihat ekspresi Jang Mi “Lupakan saja”. Yeo Reum memberikan kartunya pada karyawan toko itu “Aku akan bayar langsung”

 


Hyun Hee sedang menemani Hoon Dong untuk melihat-lihat isi toko tempatnya dan Jang Mi bekerja. Hoon Dong melihat salah satu tas “Wow. Ini akan cantik denganmu. Bagus”. Hoon Dong beralih ke salah satu dompet “Bisa aku beli 20 buah seperti ini?”. Hyun Hee “20 buah untuk item yang sama?”. Hoon Dong “Temanku mengadakan acara amal. Aku ingin menyumbangkan ini semua”. Hoon Dong mencoba menggodan Hyun Hee dengan mengedipkan matanya. Hyun Hee “Oh, begitu. Kau lebih baik daripada yang ku pikirkan”. Hoon Dong tersenyum “Ya?”. Hyun Hee “Jang Mi unni membuatku berpikir, kau adalah pecundang yang terburuk”. Hoon Dong kaget “Apa?”. Hyun Hee “Aku kira itu karena dia sangat mencintaimu, dan sangat terluka karenamu. Aku bisa melihat kenapa dia sangat cinta padamu”. Hoon Dong tidak bisa berbicara lagi. Hyun Hee “Aku akan mengirim pesananmu melalui UPS. Terima kasih”. Hoon Dong “Ah iya”




Se Ah sedang duduk di restoran Hoon Dong. Yeo Reum datang dan memberikan kartu yang ia pakai untuk membayar pakaiannya pada Se Ah. Se Ah “Kau sudah beli sesuatu yang bagus?”. Yeo Reum “Ya. Berkat dirimu.  Tapi apa alasan dibalik ini?”. Se Ah “Tamu pestaku harus berpenampilan paling menarik”. Hoon Dong juga masuk ke restorannya “Kau di sini, Se Ah. Kau ke sini terus, mau melihatku? ”. Hoon Dong menyuruh Yeo Reum pindah tempat dan duduk di depan Se Ah. Baru saja Hoon Dong duduk, Se Ah langsung pamit pada Yeo Reum “Aku sudah mau pergi sekarang. Aku pergi dulu. Sampai jumpa akhir pekan ini”. Hoon Dong “Se Ah. Makan malam lah dulu sebelum kau pergi”. Se Ah tidak peduli dengan ajakan Hoon Dong dan tetap berjalan tanpa membalikan kepalanya lagi (Bahahaha emang enak dikacangin)




Hoon Dong berbicara pada Yeo Reum “Akhir pekan? Dia juga mengundangmu?”. Yeo Reum “Dia juga membelikanku  pakaian. Bagaimana bisa aku menolaknya?”. Hoon Dong “Dia membelikanmu pakaian? Hei. Kau juga menggoda Jang Mi dan tersenyum dengan mata kecilmu itu!”. Yeo Reum “Aku? Dia yang lebih dulu baik padaku”. Hoon Dong “Dia selalu baik pada setiap orang. Itulah masalahnya”. Yeo Reum “Tapi, bukankah kalian berdua sudah putus?”. Hoon Dong “Memang, tapi…”. Hoon Dong tidak bisa melanjutkan kata-katanya lagi dan mengalihkan pembicaraan “Debu apa ini? Kenapa kau tidak menyiram bunga ini? Aku tahu ini buatan. Tapi, ini masih punya kehidupan”. Yeo Reum tertawa melihat kelakuan Bosnya dan kemudian berbicara sendiri, agar membuat Hoon Dong cemburu lagi “Apa aku ajak dia juga ya?”



Se Ah menghubungi Ki Tae dan mengajak Ki Tae untuk pergi ke acara amal bersamanya. Ki Tae “Kenapa aku?”. Se Ah “Kau akan lihat nanti. Kau kan sangat buruk bergaul. Aku akan membawamu ke sana. Jadi, kau tidak tidur terus seharian nanti. Aku hampir sampai dirumahmu”. Ki Tae “Maaf, aku sudah memiliki pasangan. Tapi, aku tetap akan ke sana. Tidak usah khawatir. Sampai jumpa di sana”. Se Ah kelihatan kecewa mendengar Ki Tae yang akan pergi dengan wanita lain





Jang Mi berjalan di dekat restoran Hoon Dong, ia terlihat sangat cantik karena akan menghadiri acara amal bersama Ki Tae. Hoon Dong yang kebetulan akan pergi juga berpapasan dengan Jang Mi. Hoon Dong melihat penampilan Jang Mi dan mengajak Jang Mi untuk berbicara dengannya. Jang Mi “Tentang apa?”. Hoon Dong “Aku ingin minta maaf. Aku tulus minta maaf padamu. Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat ”. Jang Mi diam dan tidak dapat menjawab permintaan Hoon Dong. Ki Tae datang dan berdiri disamping Jang Mi “Maaf, tapi kami sudah punya janji”. Se Ah yang kebetulan lewat didekat restoran Hoon Dong juga berhenti dan melihat Ki Tae, Jang Mi dan Hoon Dong yang sedang berbicara.




Ki Tae memegang Jang Mi dan membawa Jang Mi pergi dari hadapan Hoon Dong. Jang Mi yang berat hati untuk meninggalkan Hoon Dong, meminta Ki Tae untuk menunggunya karena ia ingin mendengar apa yang akan Hoon Dong katakan. Ki Tae tidak menjawab permintaan Jang Mi tetapi ia menahan Jang Mi untuk kembali ke Hoon Dong dan membawa Jang Mi masuk ke mobilnya. Se Ah menghela napas melihat Ki Tae dan Jang Mi yang terlihat mesra. Hoon Dong berbicara dari luar mobil Ki Tae “Jang Mi, ayo bicara sebentar”. Ki Tae tetap tidak peduli dan pergi bersama Jang Mi



Hoon Dong kelihatan kecewa dan mobil Se Ah pun berhenti disampingnya . Se Ah “Ayo pergi!”. Hoon Dong kaget. Se Ah “Tidak mau pergi?”. Hoon Dong menggelengkan kepalanya dan masuk ke mobil Se Ah


Di dalam mobil Ki Tae, Jang Mi terlihat murung “Dia sepertinya sungguh sungguh”. Ki Tae “Kau langsung terbuai dengan penyesalan sederhana itu? Kau lupa tentang cara mangendalikan orang?”. Jang Mi “Lagipula itu bukan keahlianku. Aku tipe setia pada 1 pria”. Ki Tae “Jangan terburu-buru atau kau akan menyesal nanti. Dia itu pintar mengenalikan orang. Tetap fokus dan jangan biarkan dia mengetahui isi hatimu”





Jang Mi dan Ki Tae sampai di tempat acara amal. Di tempat itu penuh orang yang bersenang-senang , live music, makanan enak dan wanita cantik yang memakai bikini. Jang Mi “Acara amal apa ini?”. Se Ah muncul dan menjawab pertanyaan Jang Mi “Kita semua harus menikmati acara ini. Mereka para donatur juga perlu bersenang-senang. Benarkan?”. Hoon Dong juga muncul dan berdiri disamping Se Ah. Ki Tae “Ah ini, temanku. Penyelenggara pesta ini”. Se Ah “Aku Kang Se Ah”. Jang Mi “Aku Joo Jang Mi”. Ki Tae mau memperkenalkan Jang Mi sebagai pacarnya tetapi Se Ah memotong “Aku sudah tahu tentang Jang Mi dari Hoon Dong”. Jang Mi berbicara di dalam hatinya “Jadi, dia mau membawaku ke sini?”. Ki Tae “Aku tidak tahu akan melihatmu disini”. Hoon Dong “Se Ah menyuruhku datang. Kau tidak berpikir aku sedang berkencan dengan Se Ah, benarkan? Kau sudah melupakan masa lalu kan. Kau !”. Ki Tae memegang Jang Mi “Masa lalu tidaklah penting. Yang penting adalah sekarang”. Se Ah berusaha menahan rasa cemburunya “Kong Ki Tae, Prof. Choi ada di sini. Kau harus menyapanya. Aku pinjam dia sebentar ya”. Jang Mi mengangguk.




Se Ah menggandeng Ki Tae dan pergi dengan Ki Tae. Hoon Dong juga pergi dan meninggalkan Jang Mi sendiri (Balas dendam dia..Hahaha). Salah seorang tamu membicarakan Se Ah.  Jang Mi yang berdiri didekat tamu itu, ikut mendengar pembicaraan itu “Putri kepala Direktur Ganghan yang menyelenggarakan acara ini, dan semua dokter yang ada Seoul datang ke sini”.





Yeo Reum sampai di tempat itu dan membuat seluruh tamu wanita yang hadir berteriak histeris. Jang Mi tersenyum dan melambaikan tangannya pada Yeo Reum. Yeo Reum juga melambaikan tangannya dan tersenyum, ia terus berjalan dan tidak berhenti di depan Jang Mi. Jang Mi sedikit kecewa karena Yeo Reum tidak melihatnya dan berhenti tepat didepan Se Ah . Jang Mi “Apa ini? Ternyata dia punya tujuan lain”. Berbeda dengan Jang Mi yang sedikit kecewa, Hoon Dong justru tersenyum saat menjawab panggilan yang masuk diponselnya “Halo?”



Hoon Dong keluar dan menemui Hyun Hee yang datang membawakan pesanan Hoon Dong (Loh bukannya Hyun Hee bilang, mau dianterin lewat UPS? Ada apa yah?). Hoon Dong “Apa kabar?”.Hyun Hee “Pengiriman paketmu tertunda. Jadi, aku membawanya sendiri”. Hoon Dong “Terima kasih telah datang ke sini”. Hyun Hee “Ya, aku juga melewatkan makan siang tadi. Aku lapar”. Hoon Dong “Benarkah? Kau mau masuk dan makan sesuatu?”. Hyun Hee “Benarkah?”. Hoon Dong “Tentu saja”




Hoon Dong dengan sangat bangga memberikan dompet yang ia beli pada Se Ah. Se Ah “Apa ini? Kenapa dompet?”. Hoon Dong “Ini lelang amal, kan? Aku ingin membantumu”. Se Ah “Tapi acara ini bukan lelang yang seperti itu”. Hoon Dong “Lalu bagaimana?”. Se Ah “Kau akan segera tahu. Aku hargai hadiahmu ini”. Hoon Dong jadi tidak percaya diri “Ya”





 Jang Mi berdiri didepan makanan yang disediakan dan berbicara “Baiklah, lebih baik aku makan saja. Makanannya kelihatan enak”. Yeo Reum datang dan merebut food tong (Penjepit makanan) yang Jang Mi pegang, lalu mengambill makanan yang akan Jang Mi ambil. Jang Mi “Kau terlihat tampan. Siapa yang memilih pakaian itu?”. Yeo Reum “Kau baik pada semua orang, ya? Aku kira kau tertarik padaku”. Jang Mi tidak menjawab dan mengambil salad yang ada didepannya. Yeo Reum memukul penjepit makanan baru Jang Mi pegang dengan penjepit yang ia pegang lalu mengambil salad itu. Jang Mi “Lagipula, kau juga tidak tertarik padaku”. Yeo Reum “Jangan langsung menilai orang lain seperti itu”. Jang Mi mau mengambil makanan lagi tetapi Yeo Reum masih merebut makanan yang akan ia ambil. Yeo Reum “Dengan semua kekacauan itu, dan saat kau menyiram jus pada Ki Tae Hyung juga...”.




Jang Mi kesal karena piringnya masih kosong dan Yeo Reum terus merebut makanannya “Apa yang kau lakukan?”. Yeo Reum meletakan piring yang ia pegang diatas piring Jang Mi (Ugh lala, diambilin toh. Kekekeke). Yeo Reum “Itu karena aku tidak suka melihat dirimu berperilaku seperti Hoon Dong Hyung”. Seorang wanita tiba-tiba datang dan berbicara dengan Yeo Reum “Yeo Reum ! Aku sudah menyiapkan tempat dudukmu. Ayo kesana”. Yeo Reum “Iya Nuna (Kakak perempuan)”. Yeo Reum pun pergi bersama wanita itu





MC acara mengumumkan bahwa acara utama mereka ‘Pelelangan para pria’ akan dimulai. Semua pria yang akan dilelang naik kepanggung, Se Ah menarik Ki Tae untuk mendekat ke panggung. Ki Tae “Apa ini sebabnya kau memaksaku datang?”. Se Ah “Ini kan bertujuan amal”. Ki Tae “Aku bisa berikan sumbangan langsung, jangan menyentuhku”. Beberapa wanita juga mengantar Yeo Reum ke depan panggung. Ki Tae melihat Yeo Reum “Dia juga 'kambing hitam'nya?”. Se Ah “Pastikan kau harus dapat harga yang tinggi, ya?”. Yeo Reum tersenyum dan naik ke panggung dan dengan berat hati Ki Tae juga naik ke panggung. Hoon Dong mendekat pada Se Ah “Se Ah, kau mau aku bantu?”. Se Ah “Kalau dipikir aku berterima kasih, tapi apa baik-baik saja?”. Hoon Dong sangat percaya diri “Tentu saja. Seharusnya aku bersiap dulu kalau tahu begini.  Para pria ini sangat jelek. Ya ampun. Mereka seperti kumpulan preman”. Se Ah “Kalau begitu, kau maju”. Hoon Dong pun maju dengan percaya diri yang tinggi bahwa ia akan laku


MC mulai membuka acara lelang pria dengan melelang peserta pertama dan akhirnya laku dengan harga 300.000 Won. Peserta kedua laku dengan harga 500.000 Won dan peserta ketiga 800.00 Won.




Giliran Ki Tae pun tiba. MC “Mari kita lanjut ke pria yang selanjutnya! Pria dengan Jas putih majulah ke depan”. Ki Tae maju dengan wajah yang tidak bersemangat seperti peserta lainnya. MC “Silakan perkenalkan dirimu”. Ki Tae “Aku dokter bedah plastic”. MC “Mereka semua dokter di sini. Lalu, berikutnya? Silakan perkenalkan dirimu”. MC mengalihkan micnya pada Yeo Reum. Yeo Reum “Aku pintar dalam memasak”. Seluruh wanita berteriak senang mendengar jawaban Yeo Reum dan mulai memasang harga untuk Yeo Reum sampai 1.000.000 Won. MC mengalihkan micnya lagi untuk Ki Tae “Bagaimana denganmu?”. Ki Tae “Aku hebat dalam makan”. Beberapa wanita bahkan Ahjumma yang senang dengan jawaban Ki Tae juga mulai memasang harga sampai 1.000.000 Won. 








Ki Tae kaget karena harga paling tinggi sementara didepegang oleh Ahjumma gendut (HAHAHA). MC “Sudah mulai panas sekarang. Mari kita adakan talent show yang ! Menari? Menyanyi?”. Yeo Reum “Ayo menari”. MC “Baik, kita menari. Tolong musiknya”. Yeo Reum menari dengan sangat keren (Ya iyalah boyband gitu). Para wanita juga mulai menaikkan harganya dan akhirnya Yeo Reum laku dengan harga 5.000.000 Won. MC “Dokter bedah plastik masih di tawaran 1.000.0000 Won. Siapa lagi yang ingin? Tidak ada? Tidak ada?”. Ahjumma yang berhasil memegang harga tertinggi mulai menggoda Ki Tae dari tempat duduknya (Kacau hahaha). Ki Tae takut melihat Ahjumma itu dan berubah pikiran dengan menawaran diri untuk menari agar harganya naik lagi.






Ki Tae menari dengan wajah yang sangat terpaksa (HAHAHA) walaupun tidak sebaik cara Yeo Reum menari, para gadis mulai menaikkan harga Ki Tae. Ki Tae memberi kode pada Jang Mi tetapi Jang Mi tidak ingin memasang harga dan tersenyum pada Ki Tae. Ahjumma yang tadi memiliki harga tertinggi juga menginggikan harga tawarannya “5.000.000 Won”. Ki Tae mulai khawatir kalau Ahjumma gendut akan berhasil dengan 5.000.000 Won dan berusaha untuk tetap menari agar harganya naik lagi. MC “5.000. Won? Siapa lagi? Tidak ada?”. Se Ah pun mengangkat tanganya dan memasang harga “10.000.000 Won”. MC “10.000.000 Won yang menang!”. Se Ah naik ke atas panggung dan menggandeng Ki Tae.





MC melanjutkan acara dengan melelang peserta yang tersisa. Para peserta yang tersisa, akhirnya laku dari harga 10.000 Won sampai 90.000 Won. MC “Keseluruhan acara sudah berakhir sekarang!”. Hoon Dong mendekat ke MC “Aku belum!”. MC “Oh, aku lupa dan menyimpan yang terbaik untuk yang terakhir. Silakan perkenalkan dirimu”. Hoon Dong “Aku punya restoran Perancis. Wanita kan suka pasta. Aku akan membelikanmu pasta selamanya”. MC “ Penawarannya dimulai”. Tidak seperti peserta yang lainnya, para wanita tidak berekasi dan menawarkan saat giliran Hoon Dong. MC “Tidak ada yang mau? Pasta selamanya. Tidak ada? Ada yang mau?”. Se Ah tersenyum melihat Hoon Dong yang belum laku. MC melihat seseorang menangkat tanganya “Ah iya kau yang disana. Berapa banyak?”.






Semua mata tertuju pada penawar pertama Hoon Dong dan wanita yang memasang harga tidak lain dan tidak bukan adalah Jang Mi. Jang Mi mengangkat tanganya sambil menutupi ketiaknya (Hahaha ada-ada ajoo). Jang Mi “130.000 Won”. Seluruh tamu tertawa mendengar tawaran harga dari Jang Mi. MC “Angka yang lucu. Siapa lagi? Tidak ada? Maka pemenangnya...”. Hoon Dong memotong “Tunggu dulu”. MC “Kenapa?”. Hoon Dong “Bagaimana dengan talent showku?”. MC “Kau tidak mau di tawar oleh dia? Kau kenal dia”. Hoon Dong “Tidak, aku tidak kenal dia. Aku pernah ingin masuk ke band idol tapi tidak jadi. Aku juga penyanyi yang bagus. Tunggu ya”. Hoon Dong menanyi tetapi semua orang malah menertawai suaranya. Hoon Dong menarikan tarian tradisonal Korea tetapi itu tidak berhasil membuat harganya naik




MC “Ini tidak menarik. Aku mau mengusulkan sesuatu. Bagaimana kalau kau menceburkan diri ke dalam air? Kalian akan menawar tinggi kan?”. Semua orang “Ya”. MC “Masuklah ke air! Ayo teriakkan bersama-sama”. Semua tamu mulai meneriakan “Masuk ke air!” secara berulang-ulang . Hoon Dong “Baiklah, aku mengerti”. MC “Kau mau melakukannya?”. Hoon Dong “Ya.Tapi aku melakukan ini demi dirinya”. MC “Siapa dia?”. Hoon Dong “Dia akan tahu tanpa aku sebutkan. Dia adalah wanitaku yang sangat berarti”. Hyun Hee dan Se Ah tersenyum mendengar kata-kata Hoon Dong sedangkan Jang Mi terlihat tidak. Ki Tae “Kau menginginkan semua wanita”. MC “Itu sangat romantis. Kalu begitu ayo teriakan lagi bersama-sama ! Masuk ke air”.



Semua tamu bertepuk tangan, Hoon Dong melepaskan jasnyanya dan berjalan ke pinggir kolam renang. Jang Mi kelihatan mengkhawatirkan Hoon Dong. Hoon Dong menunjuk ke arah tamu berkumpul “Ini semua untukkmu”.




Hoon Dong pun akhirnya melompat ke dalam kolam renang dan semua orang berteriak dan tertawa dengan senang. MC “Auuw perutku sangat sakit karena tertawa. Ada yang hatinya berubah karena hal itu? Ayo kita bersenang senang di penawaran ini. Pria itu akan gratis jika seorang wanita mau masuk ke dalam air. Masuklah yang mau. Siapa yang mau?”. Hoon Dong mulai kedinginan karena berada didalam air. MC “Dia terlihat menyedihkan. Ayolah siapa yang mau”





 Jang Mi berjalan ke arah kolam renang. Ki Tae dan Yeo Reum kaget melihat Jang Mi. MC “Wanita yang disana. Wanita itu yang menawar 130.000 Won?”. Semua orang melihat ke arah Jang Mi. Jang Mi yang tidak peduli dengan orang lain, akhirnya masuk ke air dan mendekat ke Hoon Dong. Ki Tae terlihat kecewa melihat Jang Mi melakukan itu sedangkan Yeo Reum tersenyum melihat kebaikan Jang Mi. Hoon Dong terharu melihat Jang Mi “Jang Mi”. Jang Mi “Ayo keluar bersamaku”.




Jang Mi menarik tangan Hoon Dong lalu keluar dari kolam renang. Jang Mi yang baik hati juga harus kehilangan salah satu sepatunya karena menolong Hoon Dong.


Semua orang bertepuk tangan untuk Jang Mi. Jang Mi menatap mata Hoon Dong dan melepaskan tangannya dari tangan Hoon Dong




Jang Mi dan Hoon Dong sudah berada disebuah tenda. Jang Mi memberikan handuk pada Hoon Dong yang kedinginan. Hoon Dong “Terima kasih Jang Mi.  Aku tidak tahu kau akan melakukan itu”. Jang Mi “Kau tidak tulus, kan?”. Hoon Dong “Apa maksudmu?”. Jang Mi “Kau masih tidak merasa menyesal untukku, kan?”. Hoon Dong “Apa kau masih berharap kita bisa balikan lagi?”. Jang Mi “Kau gila ya? Kenapa aku mau balikan denganmu?”. Hoon Dong “Aku juga pikir tidak akan bekerja. Aku pikir kita bisa jadi teman saja”. Jang Mi “Teman? Kau bisa melakukan itu?”. Hoon Dong “Aku pikir aku tidak bisa. Tapi denganmu, itu mungkin saja bisa. Kau terlihat cool dengan hal seperi itu. Apalagi kau sudah bersama dengan Ki Tae sekarang. Kenapa pasangan yang putus harus jadi musuh? Kita bisa saling mendukung, walau sebagai teman. Pokoknya, terima kasih. Karena kau membeliku, aku akan..”. Jang Mi “Tidak. Mari kita tidak bertemu lagi”. Hoon Dong “Huh?”. Jang Mi “Bahkan sebagai teman”. Hoon Dong “Kenapa?”. Jang Mi “Perasaanku padamu adalah tulus. Aku masih malu dengan perasaan ini”. Jang Mi keluar dari tenda itu





Ki Tae yang sudah menunggu Jang Mi keluar dari tenda itu langsung mendekat pada Jang Mi. Ki Tae menyadari bahwa Jang Mi hanya memakai satu sepatu. Jang Mi “Kita lupakan saja balas dendamku”. Ki Tae “Aku akan mengantarkanmu pulang”. Jang Mi “Maafkan aku, tapi, kita lupakan juga tentang kesepakatan kita”. Ki Tae “Tunggu di sini. Aku akan bawakanmu handuk”. Ki Tae pergi untuk mengambilkan Jang Mi handuk tetapi Jang Mi tidak mendengar kata-kata Ki Tae dan berjalan dengan satu sepatunya.




Jang Mi kesal dengan sepatunya, ia pun melepaskan sepatunya dan berjalan dengan kaki kosong. Yeo Reum memanggil Jang Mi dan membuat Jang Mi berhenti berjalan. Jang Mi berbalik dan melihat Yeo Reum sudah memegang tas dan sepatunya yang tadi hilang.




Yeo Reum berjalan dan berhenti tepat didepan Jang Mi. Ia memberikan tas Jang Mi dan berlutut untuk memakaikan Jang Mi sepatu yang ia pegang. Yeo Reum memegang tangan Jang Mi dan menaruh tangan Jang Mi diatas pundaknya sehingga Jang Mi bisa bertumpu padanya (So Sweet bingitss) lalu memakaikan sepatu yang Jang Mi pegang. Narasi Jang Mi terdengar “Tidak peduli apakah dia cuma kasihan ataukah dia hanya mengendalikan orang. Aku tetap merasa senang kalau orang itu bersamaku”.





Ki Tae kembali untuk memberikan handuk pada Jang Mi, ia berhenti mendekat saat melihat Jang Mi dan Yeo Reum yang sedang bersama. Perut Jang Mi mengeluarkan bunyi dan membuat Yeo Reum tertawa. Yeo Reum “Ayo makan?”. Jang Mi “Kapan?”. Yeo Reum berdiri lalu menatap Jang Mi “Sekarang”



Se Ah mengampiri Ki Tae yang sedang terdiam “Kapan kencan kita?”. Ki Tae “Kenapa kau membeliku?”. Se Ah “Aku melakukannya untuk anak-anak yang sakit. Itu saja”. Ki Tae “Apa yang harus aku lakukan agar berharga 10.000.000 Won?”. Se Ah “Belikan saja aku makanan”. Ki Tae “Tentu. Kapan?”. Se Ah “Ayo pergi sekarang”.



Hyun Hee juga menghampiri Hoon Dong yang sedang sendirian “Kau baik baik saja? Kau mau makan bersamaku?”. Hoon Dong “Sekarang?”. Hyun Hee mengangguk “Ya sekarang”




Yeo Reum memakaikan jasnya pada Jang Mi, ia juga memegang Jang Mi lalu berjalan bersama Jang Mi


Narasi Jang Mi “Tidak boleh lagi meratapi hidup. Yang aku inginkan hanya bersama seseorang”.





Ponsel Jang Mi berbunyi, ia menjawab panggilan itu dan kaget “Halo? Siapa yang datang?”. Jang Mi berbalik melihat Ki Tae yang juga sedang berbicara ditelepon “Apa? Kemana?”. Ki Tae juga kaget dan menatap Jang Mi, mereka berdua terlihat cemas



Ibu Jang Mi berbicara ditelepon “Bagaimana kau bisa seperti ini? Ibu sangat kaget. Pokoknya pulanglah sekarang”. Ibu Jang Mi menutup teleponnya dan beralih ke ruang tamu dengan membawa minuman untuk Ibu Ki Tae “Hanya ini yang kami punya”. Ibu Ki Tae “Maaf karena aku datang tiba-tiba”

3 komentar:

  1. Seperti biasa aku selalu dukung second lead male ....

    Ki tae masij belum menggugah #loh ??

    Yaudahlah ,fighting buat yang nulis ^^

    BalasHapus
  2. keren2.. suka critanya, ditunggu kelnjutannya yah min ;)

    BalasHapus
  3. salam kenal aqu reader baru :)
    seru bgt cerita'y,,d'tunggu eps selanjut'y yh min semangat terus ^^

    BalasHapus