Ki Tae mengantar Jang Mi sampai di depan rumah Jang Mi. Ki
Tae juga memberikan Jang Mi sebuah undangan untuk acara amal “Luangkan waktumu,
untukku akhir pekan ini”. Jang Mi “Pesta amal?”. Ki Tae “Temanku adalah
penyelenggaranya. Aku ingin rumor hubungan kita menyebar. Jadi, Ibuku akan
percaya pada kita”. Jang Mi “Ini konyol. Aku pikir aku tidak akan bisa
berkencan lagi. Dan ternyata begini caraku berkencan lagi. Pokoknya, terima
kasih”. Ki Tae “Tidak perlu berterima kasih. Ini 100% demi diriku”. Ki Tae memberikan
kode lewat matanya dan Jang Mi pun mendekatkan wajahnya pada Ki Tae. Mereka
berdua berpura-pura seperti pasangan kekasih yang sedang berciuman untuk
menunjukkan pada Bibi Ki Tae yang masih mengawasi mereka. Ki Tae berbisik pada
Jang Mi “Cepat masuk”
Jang Mi mengerti bahwa akting mereka untuk hari ini sudah
cukup, ia pun berakting lagi sebelum masuk dengan menyalami dan menepuk
punggung Ki Tae “Aku akan merindukanmu”. Jang Mi pun berjalan masuk ke rumahnya
sambil melambaikan tangannya pada Ki Tae. Ki Tae juga membalas lambaian Jang Mi
agar Bibinya semakin yakin kalau mereka adalah sepasang kekasih. Bibi Ki Tae
yang dari tadi mengawasi gerak-gerik Jang Mi dan Ki Tae juga menghubugi Ibu Ki
Tae “Unni. Aku sudah memeriksanya. Iya”
Hoon Dong datang ke department store tempat Jang Mi bekerja,
saat ia turun dari mobilnya ia berbicara pada dirinya sendiri “Kenapa aku malah
ke sini ya? Ya, sudahlah, aku terlanjur di sini”
Jang Mi yang sedang bekerja diberitahu oleh Hyun Hee bahwa
ia memliki tamu. Jang Mi kaget saat Yeo Reum yang datang mencarinya “Oh, kenapa
kau ke sini?”. Yeo Reum menunjukkan kartu nama Jang Mi “Kita kan seharusnya
belanja bersama”. Jang Mi “Tidak, aku hanya…”. Yeo Reum “Hanya apa? Kau tidak
mau karena kau cuma main main. Kau merasa tidak nyaman?”. Jang Mi “Aku sedang
bekerja sekarang”.
Dari luar toko tempat Jang Mi bekerja Hoon Dong sedang mengintip untuk melihat Jang Mi. Yeo Reum “Kalau begitu aku pergi saja”. Jang Mi melihat Hoon Dong yang sedang mengintip dan ia pun berubah pikiran. Jang Mi menahan Yeo Reum “Ah tunggu sebentar. Oh Iya, Hyun Hee, kau bisa gantikan aku selama 1 jam?”. Hyun Hee “Oke, sampai jumpa lagi”. Jang Mi pun keluar dari tempat kerjanya sambil menggandeng Yeo Reum (Pamer nih Hahah). Jang Mi “Aku senang kau datang. Ayo kita ke sana”.
Dari belakang Jang Mi dan Yeo Reum, Hoon
Dong berbicara “Apa? Kemarin Kong Ki Tae, sekarang Han Yeo Reum juga?”. Hyun
Hee tiba-tiba muncul dan menepuk pundak Hoon Dong “Kita ketemu lagi”. Hoon Dong
sangat kaget dan berteriak seperti orang yang melihat hantu (Bahahaha nih Hoon
Dong orangnya penakut banget sih)
Yeo Reum keluar dari fiting room dengan memakai pakaian yang
sangat resmi, Jang Mi menggelengkan kepalanya dan menyuruh Yeo Reum untuk
mengganti bajunya. Yeo Reum keluar lagi dengan memakai kemeja putih dan celana
hitam tetapi Jang Mi masih tidak suka dengan penampilan Yeo Reum. Jang Mi pun mulai
beraski untuk mencarikan baju yang cocok untuk Yeo Reum, ia mengambil berbagai
kemeja, jas, dasi, aksesoris dan juga sepatu yang cocok
Setelah beberapa kali mencocokan tampilan Yeo Reum dengan
pakaian pilihannya, akhirnya Jang Mi berhasil membuat Yeo Reum menjadi lebih modis
dan keren. Jang Mi tersenyum puas melihat Yeo Reum terlihat lebih ganteng dan
keren, karena pakaian pilihannya. Yeo Reum “Kau sudah bekerja begitu keras
untukku”. Jang Mi mengingat petunjuk yang ia dapatkan dari Ki Tae “Bersikap
sopan demi dirimu, bukan orang lain”. Jang Mi “Aku sangat senang memilihnya.
Rasanya seperti sedang bermain boneka”. Yeo Reum “Karena aku ini bonekamu, bisa
kau membayarnya untukku?”. Jang Mi “Hah?”. Jang Mi juga mengingat kata-kata Ki
Tae saat di restoran “Orang-orang sering mengambil keuntungan darimu, kan?
Tidak ada yang namanya cinta, mereka cuma memanfaatkanmu”. Yeo Reum tertawa
melihat ekspresi Jang Mi “Lupakan saja”. Yeo Reum memberikan kartunya pada
karyawan toko itu “Aku akan bayar langsung”
Hyun Hee sedang menemani Hoon Dong untuk melihat-lihat isi
toko tempatnya dan Jang Mi bekerja. Hoon Dong melihat salah satu tas “Wow. Ini
akan cantik denganmu. Bagus”. Hoon Dong beralih ke salah satu dompet “Bisa aku
beli 20 buah seperti ini?”. Hyun Hee “20 buah untuk item yang sama?”. Hoon Dong
“Temanku mengadakan acara amal. Aku ingin menyumbangkan ini semua”. Hoon Dong mencoba
menggodan Hyun Hee dengan mengedipkan matanya. Hyun Hee “Oh, begitu. Kau lebih
baik daripada yang ku pikirkan”. Hoon Dong tersenyum “Ya?”. Hyun Hee “Jang Mi
unni membuatku berpikir, kau adalah pecundang yang terburuk”. Hoon Dong kaget
“Apa?”. Hyun Hee “Aku kira itu karena dia sangat mencintaimu, dan sangat
terluka karenamu. Aku bisa melihat kenapa dia sangat cinta padamu”. Hoon Dong
tidak bisa berbicara lagi. Hyun Hee “Aku akan mengirim pesananmu melalui UPS.
Terima kasih”. Hoon Dong “Ah iya”
Se Ah sedang duduk di restoran Hoon Dong. Yeo Reum datang dan
memberikan kartu yang ia pakai untuk membayar pakaiannya pada Se Ah. Se Ah “Kau
sudah beli sesuatu yang bagus?”. Yeo Reum “Ya. Berkat dirimu. Tapi apa alasan dibalik ini?”. Se Ah “Tamu
pestaku harus berpenampilan paling menarik”. Hoon Dong juga masuk ke
restorannya “Kau di sini, Se Ah. Kau ke sini terus, mau melihatku? ”. Hoon Dong
menyuruh Yeo Reum pindah tempat dan duduk di depan Se Ah. Baru saja Hoon Dong
duduk, Se Ah langsung pamit pada Yeo Reum “Aku sudah mau pergi sekarang. Aku
pergi dulu. Sampai jumpa akhir pekan ini”. Hoon Dong “Se Ah. Makan malam lah
dulu sebelum kau pergi”. Se Ah tidak peduli dengan ajakan Hoon Dong dan tetap berjalan
tanpa membalikan kepalanya lagi (Bahahaha emang enak dikacangin)
Hoon Dong berbicara pada Yeo Reum “Akhir pekan? Dia juga
mengundangmu?”. Yeo Reum “Dia juga membelikanku
pakaian. Bagaimana bisa aku menolaknya?”. Hoon Dong “Dia membelikanmu
pakaian? Hei. Kau juga menggoda Jang Mi dan tersenyum dengan mata kecilmu itu!”.
Yeo Reum “Aku? Dia yang lebih dulu baik padaku”. Hoon Dong “Dia selalu baik
pada setiap orang. Itulah masalahnya”. Yeo Reum “Tapi, bukankah kalian berdua
sudah putus?”. Hoon Dong “Memang, tapi…”. Hoon Dong tidak bisa melanjutkan
kata-katanya lagi dan mengalihkan pembicaraan “Debu apa ini? Kenapa kau tidak
menyiram bunga ini? Aku tahu ini buatan. Tapi, ini masih punya kehidupan”. Yeo
Reum tertawa melihat kelakuan Bosnya dan kemudian berbicara sendiri, agar
membuat Hoon Dong cemburu lagi “Apa aku ajak dia juga ya?”
Se Ah menghubungi Ki Tae dan mengajak Ki Tae untuk pergi ke
acara amal bersamanya. Ki Tae “Kenapa aku?”. Se Ah “Kau akan lihat nanti. Kau
kan sangat buruk bergaul. Aku akan membawamu ke sana. Jadi, kau tidak tidur
terus seharian nanti. Aku hampir sampai dirumahmu”. Ki Tae “Maaf, aku sudah
memiliki pasangan. Tapi, aku tetap akan ke sana. Tidak usah khawatir. Sampai
jumpa di sana”. Se Ah kelihatan kecewa mendengar Ki Tae yang akan pergi dengan
wanita lain
Jang Mi berjalan di dekat restoran Hoon Dong, ia terlihat
sangat cantik karena akan menghadiri acara amal bersama Ki Tae. Hoon Dong yang
kebetulan akan pergi juga berpapasan dengan Jang Mi. Hoon Dong melihat
penampilan Jang Mi dan mengajak Jang Mi untuk berbicara dengannya. Jang Mi
“Tentang apa?”. Hoon Dong “Aku ingin minta maaf. Aku tulus minta maaf padamu.
Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat ”. Jang Mi diam dan tidak dapat menjawab
permintaan Hoon Dong. Ki Tae datang dan berdiri disamping Jang Mi “Maaf, tapi
kami sudah punya janji”. Se Ah yang kebetulan lewat didekat restoran Hoon Dong
juga berhenti dan melihat Ki Tae, Jang Mi dan Hoon Dong yang sedang berbicara.
Ki Tae memegang Jang Mi dan membawa Jang Mi pergi dari
hadapan Hoon Dong. Jang Mi yang berat hati untuk meninggalkan Hoon Dong,
meminta Ki Tae untuk menunggunya karena ia ingin mendengar apa yang akan Hoon
Dong katakan. Ki Tae tidak menjawab permintaan Jang Mi tetapi ia menahan Jang
Mi untuk kembali ke Hoon Dong dan membawa Jang Mi masuk ke mobilnya. Se Ah
menghela napas melihat Ki Tae dan Jang Mi yang terlihat mesra. Hoon Dong
berbicara dari luar mobil Ki Tae “Jang Mi, ayo bicara sebentar”. Ki Tae tetap
tidak peduli dan pergi bersama Jang Mi
Hoon Dong kelihatan kecewa dan mobil Se
Ah pun berhenti disampingnya . Se Ah “Ayo pergi!”. Hoon Dong kaget. Se Ah
“Tidak mau pergi?”. Hoon Dong menggelengkan kepalanya dan masuk ke mobil Se Ah
Di dalam mobil Ki Tae, Jang Mi terlihat murung “Dia sepertinya
sungguh sungguh”. Ki Tae “Kau langsung terbuai dengan penyesalan sederhana itu?
Kau lupa tentang cara mangendalikan orang?”. Jang Mi “Lagipula itu bukan
keahlianku. Aku tipe setia pada 1 pria”. Ki Tae “Jangan terburu-buru atau kau
akan menyesal nanti. Dia itu pintar mengenalikan orang. Tetap fokus dan jangan
biarkan dia mengetahui isi hatimu”
Jang Mi dan Ki Tae sampai di tempat acara amal. Di tempat
itu penuh orang yang bersenang-senang , live music, makanan enak dan wanita
cantik yang memakai bikini. Jang Mi “Acara amal apa ini?”. Se Ah muncul dan
menjawab pertanyaan Jang Mi “Kita semua harus menikmati acara ini. Mereka para
donatur juga perlu bersenang-senang. Benarkan?”. Hoon Dong juga muncul dan
berdiri disamping Se Ah. Ki Tae “Ah ini, temanku. Penyelenggara pesta ini”. Se
Ah “Aku Kang Se Ah”. Jang Mi “Aku Joo Jang Mi”. Ki Tae mau memperkenalkan Jang
Mi sebagai pacarnya tetapi Se Ah memotong “Aku sudah tahu tentang Jang Mi dari
Hoon Dong”. Jang Mi berbicara di dalam hatinya “Jadi, dia mau membawaku ke
sini?”. Ki Tae “Aku tidak tahu akan melihatmu disini”. Hoon Dong “Se Ah
menyuruhku datang. Kau tidak berpikir aku sedang berkencan dengan Se Ah,
benarkan? Kau sudah melupakan masa lalu kan. Kau !”. Ki Tae memegang Jang Mi
“Masa lalu tidaklah penting. Yang penting adalah sekarang”. Se Ah berusaha
menahan rasa cemburunya “Kong Ki Tae, Prof. Choi ada di sini. Kau harus
menyapanya. Aku pinjam dia sebentar ya”. Jang Mi mengangguk.
Se Ah menggandeng Ki Tae dan pergi dengan Ki Tae. Hoon Dong
juga pergi dan meninggalkan Jang Mi sendiri (Balas dendam dia..Hahaha). Salah
seorang tamu membicarakan Se Ah. Jang Mi
yang berdiri didekat tamu itu, ikut mendengar pembicaraan itu “Putri kepala
Direktur Ganghan yang menyelenggarakan acara ini, dan semua dokter yang ada
Seoul datang ke sini”.
Yeo Reum sampai di tempat itu dan membuat seluruh tamu
wanita yang hadir berteriak histeris. Jang Mi tersenyum dan melambaikan
tangannya pada Yeo Reum. Yeo Reum juga melambaikan tangannya dan tersenyum, ia
terus berjalan dan tidak berhenti di depan Jang Mi. Jang Mi sedikit kecewa
karena Yeo Reum tidak melihatnya dan berhenti tepat didepan Se Ah . Jang Mi
“Apa ini? Ternyata dia punya tujuan lain”. Berbeda dengan Jang Mi yang sedikit
kecewa, Hoon Dong justru tersenyum saat menjawab panggilan yang masuk
diponselnya “Halo?”
Hoon Dong keluar dan menemui Hyun Hee yang datang membawakan
pesanan Hoon Dong (Loh bukannya Hyun Hee bilang, mau dianterin lewat UPS? Ada
apa yah?). Hoon Dong “Apa kabar?”.Hyun Hee “Pengiriman paketmu tertunda. Jadi,
aku membawanya sendiri”. Hoon Dong “Terima kasih telah datang ke sini”. Hyun
Hee “Ya, aku juga melewatkan makan siang tadi. Aku lapar”. Hoon Dong “Benarkah?
Kau mau masuk dan makan sesuatu?”. Hyun Hee “Benarkah?”. Hoon Dong “Tentu saja”
Hoon Dong dengan sangat bangga memberikan dompet yang ia
beli pada Se Ah. Se Ah “Apa ini? Kenapa dompet?”. Hoon Dong “Ini lelang amal,
kan? Aku ingin membantumu”. Se Ah “Tapi acara ini bukan lelang yang seperti itu”.
Hoon Dong “Lalu bagaimana?”. Se Ah “Kau akan segera tahu. Aku hargai hadiahmu
ini”. Hoon Dong jadi tidak percaya diri “Ya”
Jang Mi berdiri didepan makanan yang disediakan dan berbicara “Baiklah, lebih baik aku makan saja. Makanannya kelihatan enak”. Yeo Reum datang dan merebut food tong (Penjepit makanan) yang Jang Mi pegang, lalu mengambill makanan yang akan Jang Mi ambil. Jang Mi “Kau terlihat tampan. Siapa yang memilih pakaian itu?”. Yeo Reum “Kau baik pada semua orang, ya? Aku kira kau tertarik padaku”. Jang Mi tidak menjawab dan mengambil salad yang ada didepannya. Yeo Reum memukul penjepit makanan baru Jang Mi pegang dengan penjepit yang ia pegang lalu mengambil salad itu. Jang Mi “Lagipula, kau juga tidak tertarik padaku”. Yeo Reum “Jangan langsung menilai orang lain seperti itu”. Jang Mi mau mengambil makanan lagi tetapi Yeo Reum masih merebut makanan yang akan ia ambil. Yeo Reum “Dengan semua kekacauan itu, dan saat kau menyiram jus pada Ki Tae Hyung juga...”.
Jang Mi kesal karena piringnya masih kosong dan
Yeo Reum terus merebut makanannya “Apa yang kau lakukan?”. Yeo Reum meletakan
piring yang ia pegang diatas piring Jang Mi (Ugh lala, diambilin toh.
Kekekeke). Yeo Reum “Itu karena aku tidak suka melihat dirimu berperilaku seperti
Hoon Dong Hyung”. Seorang wanita tiba-tiba datang dan berbicara dengan Yeo Reum
“Yeo Reum ! Aku sudah menyiapkan tempat dudukmu. Ayo kesana”. Yeo Reum “Iya
Nuna (Kakak perempuan)”. Yeo Reum pun pergi bersama wanita itu
MC acara mengumumkan bahwa acara utama mereka ‘Pelelangan
para pria’ akan dimulai. Semua pria yang akan dilelang naik kepanggung, Se Ah
menarik Ki Tae untuk mendekat ke panggung. Ki Tae “Apa ini sebabnya kau
memaksaku datang?”. Se Ah “Ini kan bertujuan amal”. Ki Tae “Aku bisa berikan
sumbangan langsung, jangan menyentuhku”. Beberapa wanita juga mengantar Yeo
Reum ke depan panggung. Ki Tae melihat Yeo Reum “Dia juga 'kambing hitam'nya?”.
Se Ah “Pastikan kau harus dapat harga yang tinggi, ya?”. Yeo Reum tersenyum dan
naik ke panggung dan dengan berat hati Ki Tae juga naik ke panggung. Hoon Dong
mendekat pada Se Ah “Se Ah, kau mau aku bantu?”. Se Ah “Kalau dipikir aku
berterima kasih, tapi apa baik-baik saja?”. Hoon Dong sangat percaya diri
“Tentu saja. Seharusnya aku bersiap dulu kalau tahu begini. Para pria ini sangat jelek. Ya ampun. Mereka
seperti kumpulan preman”. Se Ah “Kalau begitu, kau maju”. Hoon Dong pun maju
dengan percaya diri yang tinggi bahwa ia akan laku
MC mulai membuka acara lelang pria dengan melelang peserta pertama dan akhirnya laku dengan harga 300.000 Won. Peserta kedua laku dengan harga 500.000 Won dan peserta ketiga 800.00 Won.
Giliran Ki Tae pun tiba. MC “Mari kita lanjut ke pria yang selanjutnya! Pria dengan Jas putih majulah ke depan”. Ki Tae maju dengan wajah yang tidak bersemangat seperti peserta lainnya. MC “Silakan perkenalkan dirimu”. Ki Tae “Aku dokter bedah plastic”. MC “Mereka semua dokter di sini. Lalu, berikutnya? Silakan perkenalkan dirimu”. MC mengalihkan micnya pada Yeo Reum. Yeo Reum “Aku pintar dalam memasak”. Seluruh wanita berteriak senang mendengar jawaban Yeo Reum dan mulai memasang harga untuk Yeo Reum sampai 1.000.000 Won. MC mengalihkan micnya lagi untuk Ki Tae “Bagaimana denganmu?”. Ki Tae “Aku hebat dalam makan”. Beberapa wanita bahkan Ahjumma yang senang dengan jawaban Ki Tae juga mulai memasang harga sampai 1.000.000 Won.
Ki Tae kaget karena harga paling tinggi sementara didepegang
oleh Ahjumma gendut (HAHAHA). MC “Sudah mulai panas sekarang. Mari kita adakan
talent show yang ! Menari? Menyanyi?”. Yeo Reum “Ayo menari”. MC “Baik, kita
menari. Tolong musiknya”. Yeo Reum menari dengan sangat keren (Ya iyalah
boyband gitu). Para wanita juga mulai menaikkan harganya dan akhirnya Yeo Reum
laku dengan harga 5.000.000 Won. MC “Dokter bedah plastik masih di tawaran
1.000.0000 Won. Siapa lagi yang ingin? Tidak ada? Tidak ada?”. Ahjumma yang
berhasil memegang harga tertinggi mulai menggoda Ki Tae dari tempat duduknya
(Kacau hahaha). Ki Tae takut melihat Ahjumma itu dan berubah pikiran dengan
menawaran diri untuk menari agar harganya naik lagi.
Ki Tae menari dengan wajah yang sangat terpaksa (HAHAHA)
walaupun tidak sebaik cara Yeo Reum menari, para gadis mulai menaikkan harga Ki
Tae. Ki Tae memberi kode pada Jang Mi tetapi Jang Mi tidak ingin memasang harga
dan tersenyum pada Ki Tae. Ahjumma yang tadi memiliki harga tertinggi juga
menginggikan harga tawarannya “5.000.000 Won”. Ki Tae mulai khawatir kalau
Ahjumma gendut akan berhasil dengan 5.000.000 Won dan berusaha untuk tetap
menari agar harganya naik lagi. MC “5.000. Won? Siapa lagi? Tidak ada?”. Se Ah
pun mengangkat tanganya dan memasang harga “10.000.000 Won”. MC “10.000.000 Won
yang menang!”. Se Ah naik ke atas panggung dan menggandeng Ki Tae.
MC melanjutkan acara dengan melelang peserta yang tersisa.
Para peserta yang tersisa, akhirnya laku dari harga 10.000 Won sampai 90.000
Won. MC “Keseluruhan acara sudah berakhir sekarang!”. Hoon Dong mendekat ke MC
“Aku belum!”. MC “Oh, aku lupa dan menyimpan yang terbaik untuk yang terakhir.
Silakan perkenalkan dirimu”. Hoon Dong “Aku punya restoran Perancis. Wanita kan
suka pasta. Aku akan membelikanmu pasta selamanya”. MC “ Penawarannya dimulai”.
Tidak seperti peserta yang lainnya, para wanita tidak berekasi dan menawarkan
saat giliran Hoon Dong. MC “Tidak ada yang mau? Pasta selamanya. Tidak ada? Ada
yang mau?”. Se Ah tersenyum melihat Hoon Dong yang belum laku. MC melihat
seseorang menangkat tanganya “Ah iya kau yang disana. Berapa banyak?”.
MC “Ini tidak menarik. Aku mau mengusulkan sesuatu.
Bagaimana kalau kau menceburkan diri ke dalam air? Kalian akan menawar tinggi
kan?”. Semua orang “Ya”. MC “Masuklah ke air! Ayo teriakkan bersama-sama”. Semua
tamu mulai meneriakan “Masuk ke air!” secara berulang-ulang . Hoon Dong
“Baiklah, aku mengerti”. MC “Kau mau melakukannya?”. Hoon Dong “Ya.Tapi aku
melakukan ini demi dirinya”. MC “Siapa dia?”. Hoon Dong “Dia akan tahu tanpa
aku sebutkan. Dia adalah wanitaku yang sangat berarti”. Hyun Hee dan Se Ah
tersenyum mendengar kata-kata Hoon Dong sedangkan Jang Mi terlihat tidak. Ki
Tae “Kau menginginkan semua wanita”. MC “Itu sangat romantis. Kalu begitu ayo
teriakan lagi bersama-sama ! Masuk ke air”.
Semua tamu bertepuk tangan, Hoon Dong melepaskan jasnyanya
dan berjalan ke pinggir kolam renang. Jang Mi kelihatan mengkhawatirkan Hoon
Dong. Hoon Dong menunjuk ke arah tamu berkumpul “Ini semua untukkmu”.
Hoon Dong pun akhirnya melompat ke dalam kolam renang dan
semua orang berteriak dan tertawa dengan senang. MC “Auuw perutku sangat sakit
karena tertawa. Ada yang hatinya berubah karena hal itu? Ayo kita bersenang
senang di penawaran ini. Pria itu akan gratis jika seorang wanita mau masuk ke
dalam air. Masuklah yang mau. Siapa yang mau?”. Hoon Dong mulai kedinginan
karena berada didalam air. MC “Dia terlihat menyedihkan. Ayolah siapa yang mau”
Jang Mi berjalan ke
arah kolam renang. Ki Tae dan Yeo Reum kaget melihat Jang Mi. MC “Wanita yang
disana. Wanita itu yang menawar 130.000 Won?”. Semua orang melihat ke arah Jang
Mi. Jang Mi yang tidak peduli dengan orang lain, akhirnya masuk ke air dan
mendekat ke Hoon Dong. Ki Tae terlihat kecewa melihat Jang Mi melakukan itu
sedangkan Yeo Reum tersenyum melihat kebaikan Jang Mi. Hoon Dong terharu
melihat Jang Mi “Jang Mi”. Jang Mi “Ayo keluar bersamaku”.
Jang Mi menarik tangan Hoon Dong lalu keluar dari kolam renang. Jang Mi yang baik hati juga harus kehilangan salah satu sepatunya karena menolong Hoon Dong.
Semua orang bertepuk tangan untuk Jang Mi. Jang Mi menatap
mata Hoon Dong dan melepaskan tangannya dari tangan Hoon Dong
Jang Mi dan Hoon Dong sudah berada disebuah tenda. Jang Mi
memberikan handuk pada Hoon Dong yang kedinginan. Hoon Dong “Terima kasih Jang
Mi. Aku tidak tahu kau akan melakukan
itu”. Jang Mi “Kau tidak tulus, kan?”. Hoon Dong “Apa maksudmu?”. Jang Mi “Kau
masih tidak merasa menyesal untukku, kan?”. Hoon Dong “Apa kau masih berharap
kita bisa balikan lagi?”. Jang Mi “Kau gila ya? Kenapa aku mau balikan denganmu?”.
Hoon Dong “Aku juga pikir tidak akan bekerja. Aku pikir kita bisa jadi teman
saja”. Jang Mi “Teman? Kau bisa melakukan itu?”. Hoon Dong “Aku pikir aku tidak
bisa. Tapi denganmu, itu mungkin saja bisa. Kau terlihat cool dengan hal seperi
itu. Apalagi kau sudah bersama dengan Ki Tae sekarang. Kenapa pasangan yang
putus harus jadi musuh? Kita bisa saling mendukung, walau sebagai teman. Pokoknya,
terima kasih. Karena kau membeliku, aku akan..”. Jang Mi “Tidak. Mari kita
tidak bertemu lagi”. Hoon Dong “Huh?”. Jang Mi “Bahkan sebagai teman”. Hoon
Dong “Kenapa?”. Jang Mi “Perasaanku padamu adalah tulus. Aku masih malu dengan
perasaan ini”. Jang Mi keluar dari tenda itu
Ki Tae yang sudah menunggu Jang Mi keluar dari tenda itu
langsung mendekat pada Jang Mi. Ki Tae menyadari bahwa Jang Mi hanya memakai
satu sepatu. Jang Mi “Kita lupakan saja balas dendamku”. Ki Tae “Aku akan
mengantarkanmu pulang”. Jang Mi “Maafkan aku, tapi, kita lupakan juga tentang
kesepakatan kita”. Ki Tae “Tunggu di sini. Aku akan bawakanmu handuk”. Ki Tae
pergi untuk mengambilkan Jang Mi handuk tetapi Jang Mi tidak mendengar
kata-kata Ki Tae dan berjalan dengan satu sepatunya.
Jang Mi kesal dengan sepatunya, ia pun melepaskan sepatunya
dan berjalan dengan kaki kosong. Yeo Reum memanggil Jang Mi dan membuat Jang Mi
berhenti berjalan. Jang Mi berbalik dan melihat Yeo Reum sudah memegang tas dan
sepatunya yang tadi hilang.
Yeo Reum berjalan dan berhenti tepat didepan Jang Mi. Ia
memberikan tas Jang Mi dan berlutut untuk memakaikan Jang Mi sepatu yang ia
pegang. Yeo Reum memegang tangan Jang Mi dan menaruh tangan Jang Mi diatas
pundaknya sehingga Jang Mi bisa bertumpu padanya (So Sweet bingitss) lalu
memakaikan sepatu yang Jang Mi pegang. Narasi Jang Mi terdengar “Tidak peduli apakah dia cuma kasihan
ataukah dia hanya mengendalikan orang. Aku tetap merasa senang kalau orang itu
bersamaku”.
Ki Tae kembali untuk memberikan handuk pada Jang Mi, ia
berhenti mendekat saat melihat Jang Mi dan Yeo Reum yang sedang bersama. Perut
Jang Mi mengeluarkan bunyi dan membuat Yeo Reum tertawa. Yeo Reum “Ayo makan?”.
Jang Mi “Kapan?”. Yeo Reum berdiri lalu menatap Jang Mi “Sekarang”
Se Ah mengampiri Ki Tae yang sedang terdiam “Kapan kencan
kita?”. Ki Tae “Kenapa kau membeliku?”. Se Ah “Aku melakukannya untuk anak-anak
yang sakit. Itu saja”. Ki Tae “Apa yang harus aku lakukan agar berharga
10.000.000 Won?”. Se Ah “Belikan saja aku makanan”. Ki Tae “Tentu. Kapan?”. Se
Ah “Ayo pergi sekarang”.
Hyun Hee juga menghampiri Hoon Dong yang sedang sendirian “Kau
baik baik saja? Kau mau makan bersamaku?”. Hoon Dong “Sekarang?”. Hyun Hee
mengangguk “Ya sekarang”
Yeo Reum memakaikan jasnya pada Jang Mi, ia juga memegang
Jang Mi lalu berjalan bersama Jang Mi
Narasi Jang Mi “Tidak boleh lagi meratapi hidup. Yang aku
inginkan hanya bersama seseorang”.
Ponsel Jang Mi berbunyi, ia menjawab panggilan itu dan kaget
“Halo? Siapa yang datang?”. Jang Mi berbalik melihat Ki Tae yang juga sedang
berbicara ditelepon “Apa? Kemana?”. Ki Tae juga kaget dan menatap Jang Mi,
mereka berdua terlihat cemas
Ibu Jang Mi berbicara ditelepon “Bagaimana kau bisa seperti
ini? Ibu sangat kaget. Pokoknya pulanglah sekarang”. Ibu Jang Mi menutup
teleponnya dan beralih ke ruang tamu dengan membawa minuman untuk Ibu Ki Tae
“Hanya ini yang kami punya”. Ibu Ki Tae “Maaf karena aku datang tiba-tiba”
Seperti biasa aku selalu dukung second lead male ....
BalasHapusKi tae masij belum menggugah #loh ??
Yaudahlah ,fighting buat yang nulis ^^
keren2.. suka critanya, ditunggu kelnjutannya yah min ;)
BalasHapussalam kenal aqu reader baru :)
BalasHapusseru bgt cerita'y,,d'tunggu eps selanjut'y yh min semangat terus ^^