Kim Han Doo dan para buruh yang
lain sedang berdiskusi (lagi dan lagi.Hahahah). Ji Hyuk, Goo Duk Kyu dan Yoo
Jae kembali menunggu hasil diskusi itu. Goo Duk Kyu “Diskusi mereka berlanjut
setiap saat (LOL)”. Kim Han Doo berdiri dan menyampaikan hasil diskusi mereka
ke Ji Hyuk “Kami yakin kalau dialah orangnya. Dia juga membeli baju wanita yang
mahal di mal”. Ji Hyuk “Kami belum yakin 100%, jadi kami akan memastikannya
sekali lagi dan memutuskannya”. Kim Han Doo “Park Ki Young (Oh namanya Park Ki
Young toh, baru tahu setelah 8 episode), orang itu sudah kuanggap seperti
adikku sendiri selama sepuluh tahun ini”
Park Ki Young masuk dan bersikap
seperti biasa saja “Kalian sudah datang? Bukankah kau bilang jam 9? Sepuluh
menit lagi baru jam 9”. Kim Han Doo “Ki Young. Boleh pinjam ponselmu
sebentar?”. Park Ki Young “Kenapa? Memangnya kenapa dengan ponselku?”. Kim Han
Doo emosi “Berikan padaku!”. Park Ki Young “Kau pasti sudah merencanakan
sesuatu tanpa sepengetahuanku, tapi..”. Kim Han Doo memaksa Park Ki Young untuk
memberikan teleponnya. Ji Hyuk melerai Kim Han Doo yang emosi “Tunggu! Kau
tidak boleh memaksanya. Maaf, tapi boleh pinjam ponselmu sebentar?”. Park Ki
Young “Anda pikir anda ini siapa?”. Kim Han Doo “Tolong dengarkan dulu,
brengsek. Aku mohon padamu”. Park Ki Young pun memberikan teleponnya pada Ji
Hyuk
Ji Hyuk membuka telepon Park Ki
Young dan melihat catatan panggilannya. Ji Hyuk mendapati salah satu nama yang
paling sering dihubungi oleh Park Ki Young “Aku akan menelepon”. Ji Hyuk
menelepon nama itu dan suara Sang Ho yang terdengar menjawab. Ji Hyuk
memberitahu Kim Han Doo bahwa yang menjawab adalah Manager Do dari Tim FB. Park
Ki Young “Apa ada aturan kalau aku tidak boleh dekat dengan seseorang di kantor
pusat? Bukankah begitu, hah?”. Ji Hyuk mendapati lagi foto dirinya yang telah
dikirim pada Sang Ho dan menunjukkan foto itu pada Kim Han Doo. Kim Han Doo
mengambil telepon Park Mi Young “Lalu apa penjelasanmu soal foto ini? Dasar
brengsek!”.
Park Ki Young tidak bisa
berkata-kata lagi. Kim Han Doo yang terlanjur emosi dan sakit hati memukul
wajah Park Ki Young “Dasar brengsek. Kenapa kau tega mengkhianati kami?
Kudengar kau juga membeli cincin berlian. Karena cincin untuk seorang wanita,
kau mengkhianati kami, brengsek?”. Park Ki Young “Benar. Aku sudah membeli
cincin berlian”. Kim Han Doo “Dasar tidak tahu malu!”. Park Ki Young “Aku
membelikannya untuk calon istriku”. Kim Han Doo “Apa?”. Park Ki Young “Aku
sudah 40 tahun dan akhirnya sekarang aku akan menikah. Aku membelinya untuk
calon istriku”. Salah satu buruh berbicara “Kau mau menikah, Ki Young? Kenapa
kau tidak bilang?”. Park Ki Young menangis “Karena aku sudah mengorbankan rekan
kerjaku agar bisa menikah, bagaimana mungkin aku bisa mengundang kalian? Dan
soal cincin itu karena perusahaan bangkrut, aku bisa dipecat kapan saja. Aku
senang dia mau menikah denganku, jadi karena itulah aku membelikan cincin itu
untuknya. Aku minta maaf. Kalian pasti ingin memukuliku sampai mati sekarang.
Tapi pernikahannya tinggal beberapa hari. Kalau wajahku lebam, aku tidak bisa
menghadiri pernikahanku sendiri, kan? Setelah menikah aku akan kembali. Saat
itulah kau boleh memukuliku sepuasnya. Aku minta maaf”. Suasana di Sam
distribusi menjadi sangat hening, Park Ki Young yang merasa bersalahpun keluar
Park Ki Young yang sedang duduk
sendiri, menjawab telepon dari pacarnya “Iya, Yu Mi. Tunggu sebentar”. Park Ki
Young pun menangis, ia sangat merasa bersalah pada rekan kerjanya (Aduh)
Ji Hyuk dan para buruh sudah duduk
bersama. Ji Hyuk menuangkan soju pada gelas Kim Han Doo dan salah satu buruh
bertanya padan Kim Han Doo tentang apa yang akan Kim Han Doo lakukan pada Ki
Young. Kim Han Doo “Apa maksudmu? Dia itu pengkhianat. Dia pantas mati. Jangan
sedih karena dia. Dia tega pada kita. Aku takkan pernah memaafkannya”. Goo Duk
Kyu “Kalian berhak berpendapat sendiri, tapi menurutku, jika kita membiarkan
hal semacam ini hal ini akan terjadi. Demi karyawan di perusahaan ini kurasa
sudah sepantasnya kita mengurus masalah ini dengan serius”. Para buruh yang lain
juga setuju dengan pendapat Goo Duk Kyu. Ji Hyuk angkat biacara “Kang Dong Suk
dia punya segalanya. Uang dan kekuasaan, dia punya semuanya. Tapi kita tidak punya
apa-apa, selain teman-teman kita. Jika kita juga kehilangan itu kita akan kalah”.
Kim Han Doo “Tapi, kita tidak boleh membiarkan masalah ini begitu saja. Kita
harus segera menyingkirkan dia”. Ahjussi yang berada disebelah Kim Han Doo
berbicara lagi “Hyung, Kau tidak ingat? Saat kotak kayu yang ada diatasmu jatuh
di gudang, Ki Young mendorongmu agar kau selamat. Kalau kau memikirkannya,
kalian pasti masih ingin dia kembali”
Ji Hyuk menyalakan lampu rumahnya
dan mendapati Jin Ah yang sedang duduk di kursi (lagi berpikir ceritanya). Ji
Hyuk “Hei, apa yang kau lakukan disana?”. Jin Ah berdiri dan memeluk Ji Hyuk
“Maafkan aku. Aku sangat menyesal. Aku minta maaf”. Ji Hyuk “Kau kenapa?”
Keluarga Kang (minus Jin Ah) sedang
sarapan. Choi Yoon Jung “Jin Ah pulang kemarin? Pembantu bilang dia pulang”.
Kang Sung Wook “Dia memang pulang”. Choi Yoon Jung “Seharusnya kau menghalangi
dia untuk pergi lagi”. Dong Suk “Jangan khawatir, Bu. Aku akan membantunya
kalau dia ada masalah”. Kang Sung Wook “Biarkan saja dia. Untuk sekarang,
biarkan saja”. Choi Yoon Jung “Kenapa?”. Kang Sung Wook “Dia bilang dia takut.
Dia takut dengan rumah ini”
Dae Sub yang sedang tidur, kaget
saat mendengar suara vacuum cleaner bekerja. Ia membuka matanya dan menjadi
lebih kaget lagi karena melihat Jin Ah yang sedang membersihkan. Dae Sub
membangunkan Ji Hyuk yang masih tidur “Hyung, bangun!”. Ji Hyuk “Ada apa?”. Dae
Sub “Cepat bangun dan lihat itu”. Ji Hyuk membuka matanya dan melihat Jin Ah
yang sedang sibuk membersihkan “Dia kenapa? Kau sedang apa ?”. Jin Ah “Kau
tidak tahu? Kenapa kau sudah bangun? Aku akan membangunkanmu setelah aku
selesai bersih-bersih”. Ji Hyuk “Dia memelukku dan menangis kemarin. Apa kau
sudah kerasukan?”. Jin Ah “Aku akan baik padamu. Aku akan baik padamu selama
sisa hidupku”. Mesin cuci membunyikan alarm tanda selesai mencuci, Jin Ah
dengan semangat segera mengambil cucian “Cuciannya sudah selesai”. Dae Sub
“Hyung aku takut. Ini seperti
pembunuhan berantai. Mereka biasanya
baik, tepat sebelum mereka membunuh seseorang”.
Jin Ah kembali ke ruang tamu dan
mengeluh “Astaga, kapan aku akan menyelesaikan cucian sebanyak ini?”. Dae Sub
“Kau bisa mencucinya sekaligus”. Jin Ah “Hei. Kau harus memasukkannya satu per
satu dalam mesin cuci”. Ji Hyuk “Jangan khawatir. Dia masih sama. Tidurlah”
Park Ki Young dan pengantin
wanitanya sedang berdiri untuk sesi foto. Photographer pernikahan Park Ki Young
meminta semua teman pengantin pria dan wanita untuk naik dan berfoto bersama
kedua mempelai. Photographer bingung karena teman dari pengantin pria hanya dua
orang “Apa ini sudah semuanya?”. Park Ki Young “Ya, Kita mulai saja fotonya”.
Photographer “Baiklah. Kita mulai, ya! Satu, dua, tiga”. Belum selesai
photographer itu mengambil gambar, Ji Hyuk datang dan menghentikan photographer
itu untuk mengambil gambar “Tunggu, tunggu sebentar”. Park Ki Young kaget
“Presiden”. Ji Hyuk berteriak “Kenapa kalian masih di sana? Cepat masuk”. Dari
pintu masuk, para buruh beserta Goo Duk Kyu dan Yoo Jae masuk ke dalam tempat
pernikahan Park Ki Young. Ji Hyuk “Tunggu apa lagi? Cepat masuk. Kalian sudah
sampai di sini. Kenapa lama sekali? Cepat, cepat!”
Para buruh berbaris dibelakang Park
Ki Young (Tempat teman pengantin pria). Ji Hyuk “Dengar semuanya, kalian
berbaris mulai dari pojok sana. Kepala tim Goo, sebelah sana. Teman-teman
pengantin wanita, aku minta maaf. Kami terlambat selesai kerja. Kami baru
datang sekarang”. Ji Hyuk mulai mengatur posisi karyawannya seperti seorang
asisten photographer (HAHAHA). Ji Hyuk meminta Kim Han Doo untuk turun dan
berdiri di dekat Park Ki Young. Ji Hyuk “Sekarang, sudah bagus. Bisa bilang
Kimchi? Satu, dua, tiga, Kimchi”. Semua orang mengatakan Kimchi dengan sangat
pelan. Ji Hyuk protes dengan cara yang lucu “Oh astaga, dasar kimchi busuk.
Bagaimana kalau Kimchi segar?”. Semua orang tertawa. Goo Duk Kyu “Kedengarannya
bagus”. Ji Hyuk “Kimchi Segar. Satu, dua, tiga, Kimchi Segar. Bagus, bagus,
sempurna”. Ji Hyuk bercanda lagi dengan mengambil posisi ditengah kedua
pengantin. Semua orang tertawa lagi. Goo Duk Kyu “Kenapa anda malah di sana?
Anda benar-benar mau di sana?”. Ji Hyuk tertawa “Maaf”. Park Ki Young berbicara
pada Kim Han Doo “Hyungnim”. Kim Han Doo “Aku harus datang mengingat kita sudah
lama saling kenal”. Photographer “Kita mulai sesi fotonya. Satu, dua, tiga!”.
Semua orang tersenyum lebar dan membuat hasil foto yang sangat bagus
Semua orang di sam distribusi
terlihat sedang sibuk . Ji Hyuk “Dengan patokan ini, kita takkan pernah bisa
mengalahkan mereka. Mereka punya tim keuangan dan pengacara terbaik.
Setidaknya, kita harus punya rencana bagus untuk menghadapinya”.
Ji Hyuk datang ke kantor Jo Hwa
Soo. Jo Hwa Soo “Kenapa kau menemuiku?”. Ji Hyuk “Untuk mengganti pengurus
resminya, aku butuh persetujuan dari pihak bank”. Jo Hwa Soo “Lalu?”. Ji Hyuk “Apa
anda bisa membantuku?”. Jo Hwa Soo “Kenapa kau meminta bantuan semacam ini
padaku?”. Ji Hyuk “Aku sudah mencari tahu. Dengan bantuan pinjaman dari bank
anda melakukan banyak usaha. Apa anda bisa membujuk mereka?”. Jo Hwa Soo “Kenapa
aku harus melakukannya? Kaulah yang berhutang”. Ji Hyuk “Karena ini
mengenai hutang, anda ingin membuatnya bertambah banyak dan membuat mereka
membayar kembali. Anda tahu maksudku”. Jo Hwa Soo tertawa “Rupanya, kau lebih
brengsek dibandingkan aku?”. Ji Hyuk “Anda akan membantu kami, kan?”. Jo Hwa
Soo “Aku mau membantu bukan karena aku menyukaimu. Aku akan melakukannya agar
uangku kembali”. Ji Hyuk “Terima kasih”.
Dong Suk sedang berkonsultasi
dengan pengacaranya. Pengacara Cha “Tidak ada kesalahan secara hukum.
Undang-undang buruh saat ini hanya berlaku bagi perusahaan lain. Jika
perusaahannya bangkrut rasanya sulit untuk menerapkan undang-undang buruh itu”.
Dong Suk “Benarkah? Kalau begitu, semuanya beres”. Pengacara Cha “Jika aku
harus bertanggung jawab secara moral...”. Dong Suk “Tidak usah. Asalkan tidak
ada masalah hukum. Cepat siapka”. Sang Ho mengambil dokumen yang Dong Suk berikan.
Dong Suk “Kerja bagus, Pengacara Cha”. Sang Ho dan Pengacara Cha keluar dari
ruangan Dong Suk. Dong Suk berbicara lagi “Kau tidak bisa berbuat apa-apa, Kim
Ji Hyuk. Karena ulahmu, orang-orang disekitarmu akan terluka”
Goo Duk Kyu memberikan laporan yang
ia buat pada Ji Hyuk “Presiden, aku sudah menyiapkan laporannya dan sepertinya
tidak bagus. Kepala tim Choi, bagaimana hasilnya?”. Yoo Jae “Bagaimana
hasilnya? Sama seperti yang kita harapkan. Pengirimannya ke tempat lain dan
tanda terimanya palsu”. Goo Duk Kyu “Kesimpulannya?”. Yoo Jae “Mereka membuat
kontrak ganda dengan perusahaan lain. Mereka menyimpan uangnya”. Goo Duk Kyu
“Itulah jawabannya. Sampai saat ini, Kang Dong Suk punya kontrak ganda dengan
orang lain agar keuntungannya bisa dibagi”. Ji Hyuk “Kontrak ganda?”. Goo Duk
Kyu “Iya, itu artinya mereka membuat kontrak tanpa sepengetahuan orang lain.
Itu tindakan ilegal. Karena itulah perusahaan tidak menghasilkan uang sama
sekali bagaimanapun caranya. Apa gunanya membayar gaji pekerja murah dan menyuruh
mereka bekerja lembur? Uangnya malah menjadi milik orang lain ”
Kim Han Doo masuk dan ia terlihat
khawatir “Presiden. Kami mendapat masalah. Dari kantor pusat, kami menerima
surat PHK untuk karyawan kami. Mereka akan memecat lebih dari setengah karyawan
kami di sini. Jika kita masih ingin bekerja di sini kami bisa bekerja sebagai
karyawan kontrak. Ini benar-benar ancaman”. Ji Hyuk “Bukankah memecat orang
seperti ini juga merupakan tindakan ilegal?”. Goo Duk Kyu “Anda benar, tapi
karena Hyun Sung perusahaan bangkrut hal ini mungkin terjadi”. Kim Han Doo
“Menurut surat ini kita sama saja dengan mati”. Ji Hyuk “Kita harus bergerak
cepat”
Keluarga Mi Ra sedang dalam
perjalanan menuju rumah Keluraga Kang. Hye Ra “Kakak, kalau penampilan kita
seperti ini kau akan malu. Kecuali tas ini (Tas pemberian Dong Suk), baju kita
tidak bagus”. Ibu Mi Ra “Ibu sudah berdandan sebaik mungkin, tapi apa dandanan
Ibu tampak terlalu kuno?”. Mi Ra “Ibu, jangan takut. Aku tidak yakin kita ini
lebih rendah sebagai manusia dibandingkan mereka”
Ji Hyuk CS sedang berdiskusi untuk
membicarakan masalah mereka. Goo Duk Kyu “Kita yakin dia membuat kontrak ganda,
tapi kita tidak punya bukti. Memang sangat penting kalau kita bisa mendapatkan
bukti kontrak ganda itu.”. Ji Hyuk “Seharusnya ada dalam kamar Dong Suk. Dalam
brankas. Dia pernah memberiku dokumen rahasia. Memang aku hanya sebentar
melihat dia mengambil dokumen itu dari dalam brankas. Kurasa dia menyimpan
semua dokumen penting dalam brankas itu”. Goo Duk Kyu “Kalau ada dalam kamarnya
akan lebih sulit mengambil dokumen itu dari rumahnya dibandingkan perusahaan”.
Yoo Jae “Kita tidak bisa masuk ke dalam rumahnya sembarangan”. Goo Duk Kyu
“Benar. Tunggu sebentar, kau bilang orang bisa dengan bebas masuk ke sana?
Kurasa ada seseorang yang bisa membantu kita”
Keluarga Kang dan keluarga Mi Ra
sudah berkumpul di meja makan. Kang Sung Wook “Lama tak jumpa”. Ibu Mi Ra “Anda
masih ingat denganku?”. Kang Sung Wook “Tiap kali aku melihat Mi Ra, aku selalu
ingat dengan ayahnya. Dia itu sangat rajin”. Ibu Mi Ra “Aku senang anda masih
mengingatnya”. Choi Yoon Jung “Seperti yang sudah kau ketahui, alasan pertemuan
ini adalah Dong Suk dan Mi Ra akan menikah. Apa yang bisa kuperbuat kalau
mereka tidak bisa hidup terpisah? Kami tidak punya pilihan selain menikahkan
mereka”. Ibu Mi Ra “Iya, benar”. Kang Sung Wook “Silakan makan dulu dan kita
lanjutkan pembicaraan kita”. Choi Yoon Jung “Soal persiapan pernikahan, kami
akan mengurus semuanya, jadi kau tidak usah khawatir”. Ibu Mi Ra “Tapi saat
putriku menikah, bagaimana mungkin aku tidak melakukan apa-apa? Kami akan
membantu semampu kami”. Choi Yoon Jung “Kau tidak usah khawatir. Saat kami
memutuskan untuk menerima dia sebagai menantu kami, semua sudah dipertimbangkan
secara matang”. Ibu Mi Ra “Maaf, tapi seharusnya tidak begitu”. Choi Yoon Jung
“Apa pernikahan ini adalah pernikahan yang biasa?”. Dong Suk “Ibu”. Choi Yoon
Jung “Saat mempertimbangkan semuanya membang benar kalau pernikahan ini
sebenarnya agak tidak masuk akal. Daripada memendamnya terus lebih baik
dibicarakan langsung. Apa aku sudah menyakiti perasaanmu?”. Ibu Mi Ra “Ah,
tidak”. Choi Yoon Jung “Karena kita sedang membicarakan masalah pernikahan, aku
akan meminta satu hal lagi padamu. Mengenai pengenalan mendiang ayah Mi Ra,
kami akan membuat beberapa perubahan”. Ibu Mi Ra “Ya?”. Choi Yoon Jung “Kami
tidak mungkin memperkenalkan dia sebagai mantan supir kami, kan? Kedengarannya
tidak bagus untuk status keluarga kami. Demi kebaikan Mi Ra, kau tidak
keberatan, kan?”. Dong Suk melihat Mi Ra yang kelihatan tidak nyaman dengan
kata-kata ibunya. Choi Yoon Jung “Silakan makan. Sayang, ayo makan. Makanlah
(Dong Suk ). Silakan makan (Keluarga Mi Ra)”. *sadis bingit nih tante…ckckck
Keluarga Mi Ra sudah dalam perjalanan pulang. Hye Ra “Sudah
jelas, perilaku dan uang tidak berjalan bersamaan”. Ibu Mi Ra “Apa maksudmu?”.
Hye Ra “Mereka tidak punya sopan santun. Hanya karena kita ini orang rendahan
dibandingkan mereka, mereka seenaknya saja bisa bicara seperti itu?”. Ibu Mi Ra
“Itu bukan karena mereka punya uang, tapi biasanya orang yang akan menikah
dengan…. ”. Mi Ra memotong “Hye Ra benar. Dia sudah keterlaluan (Kayaknya Mi Ra
udah gak care lagi sama keluarga Dong Suk)”. Telepon Mi Ra berbunyi dan Mi Ra
menjawabnya “Iya, kepala tim Goo”. Goo Duk Kyu “Kau dimana? Kita bisa
bertemu?”. Mi Ra “Anda sudah memeriksa buku keuangannya?”. Goo Duk Kyu “Kita
bicarakan masalah itu saat kita bertemu.
Aku juga punya satu permintaan padamu”. Mi Ra “ku mengerti.
Ngomong-ngomong boleh aku mendengar kesimpulannya dulu?”. Goo Duk Kyu “Soal
itu...”. Wajah Mi Ra terlihat sangat kaget dan tidak percaya “Ibu. Aku harus
pergi ke tempat lain. Aku akan menurunkan kalian di sana. Ibu bisa pulang naik
taksi, kan?”. Ibu Mi Ra “Tentu saja. Turunkan saja kami di tempat yang ada
taksinya”. Mi Ra “Baiklah. Dan ibu, soal pernikahan ini, aku tidak mau
melakukannya” *bye bye Dong Suk
Choi Yoon Jung masuk ke kamar Dong Suk dan membawa obat.
Dong Suk “Ibu”. Choi Yoon Jung “Ya?”. Dong Suk “Hari ini, Ibu sudah
keterlaluan”. Choi Yoon Jung “Tidak
apa-apa. Jika tidak begitu, mereka pasti tidak tahu diri. Ibu memang sengaja
melakukannya. Agar mereka tidak merasa menjadi satu dengan kita”. Choi Yoon
Jung meletakkan obat Dong Suk dan menyuruh Dong Suk untuk istirahat
Goo Duk Kyu sedang menjelaskan hal yang sebenarnya terjadi
pada ayah Mi Ra “Dari data yang ada, Ketua Kang berinvestasi menggunakan uang
perusahaan. Dia mengalami kerugian besar dan perantara yang terlibat dalam
kontrak itu ditangkap. Dia juga nyaris ditangkap. Ketua Kang, dia melimpahkan
kesalahannyapada ayahmu yang sudah meninggal”. Mi Ra “Anda yakin, kan?”. Goo
Duk Kyu “Aku yakin berdasarkan data dari buku keuangan itu”. Telepon Mi Ra
berbunyi lagi dan yang menelepon adalah Dong Suk. Goo Duk Kyu “Silakan. Jawab
dulu teleponnya”. Mi Ra “Tidak apa-apa. Aku tidak perlu menjawabnya”. Mi Ra
memasukkkan teleponnya di tasnya. Mi Ra
“Aku sudah mendengar apa yang ingin kudengar. Katakan. Apa yang bisa kubantu?”.
Di dalam kamarnya, Dong Suk kelihatan kecewa karena Mi Ra tidak menjawab
teleponnya
Mi Ra sudah berada di ruangan Dong Suk. Dong Suk “Kenapa kau
tidak menjawab teleponku kemarin? Kau marah?”. Mi Ra “Tidak, aku tidak marah”.
Dong Suk “Baiklah. Kita pikirkan
hubungan kita saja. Kita yang akan menikah. Kita tidak usah memikirkan orang lain”.
Mi Ra mengangguk. Dong Suk “Mau makan diluar bersamaku?”. Mi Ra “Maaf, tapi aku
ada janji hari ini”. Dong Suk “Apa acara itu penting?”. Mi Ra “Maaf. Kumohon
mengertilah untuk hari ini”. Dong Suk “Baiklah”. Mi Ra tersenyum. Mi Ra keluar
dari ruangan Dong Suk tapi ekpresi senyum yang terus ia tunjukkan pada Dong Suk
tadi langsung berubah
Mi Ra berbicara ditelepon “Halo. Ini So Mi Ra dari tim FB
Hyun Sung. Kami membatalkan pengiriman wine yang sudah dijadwalkan untuk rumah
Ketua Kang minggu ini”
Kim Han Doo datang ke rumah keluarga Kang dan menyamar
sebagai seorang pengantar anggur. Pengawal Kang Sung Wook memeriksa anggur yang
dibawa oleh Kim Han Doo “Benar. Ini yang biasa diminum oleh Ketua Kang. Terima
kasih”. Sebelum keluar dari rumah keluarga Kang, Kim Han Doo berpura-pura akan
menggunakan kamar mandi tapi sebenarnya ia mau masuk ke dalam kamar Dong Suk.
Kim Han Doo masuk ke dalam kamar Dong Suk dan mengingat letak CCTV yang telah
diberitahu Mi Ra agar tidak tertangkap oleh kamera, Kim Han Doo juga berhasil
membuka brankas yang ada di kamar Dong Suk setelah Mi Ra memberitahu kode
rahasianya
Goo Duk Kyu sedang membaca kontrak ganda yang telah
dilakukan Dong Suk “Tidak bisa dipercaya kalau dia melakukannya dengan Dae Sam.
Aku yakin ini kontrak gandanya”. Kim Han Doo “Jika kita menyerahkan dokumen
inil, kita bisa membuat Kang Dong Suk pergi dari perusahaan ini?”. Goo Duk Kyu
“Kalau hakimnya tidak gila, dia pasti akan melakukannya”. Ji Hyuk “Ini takkan
cukup”. Goo Duk Kyu “Ya?”. Ji Hyuk “Dia mungkin sudah tahu kalau kita
mendapatkan dokumen ini”
Dong Suk memeriksa brankasnya “Seperti dugaan kita, ini
adalah kontrak ganda”. Sang Ho “Kami sedang memeriksa rekaman CCTV-nya
sekarang. Kita akan segera tahu siapa pelakunya”. Dong Suk “Jika kita menemukan
pelakunya, apa kita akan menghubungi polisi? Dan bilang dokumen ilegal kita
dicuri”. Sang Ho “Setidaknya, kita bisa tahu siapa pelakunya”. Dong Suk “Sudah
jelas pasti Kim Ji Hyuk. Dia itu putus asa untuk mengalahkanku. Yang penting
mereka tidak bisa mengalahkan kita dengan kontrak itu.Temui tim hukum. Suruh
mereka menyiapkan rencana”. Sang Ho “Baik, aku mengerti. Tapi Presiden, saat
aku memeriksa rekaman CCTV itu, orang itu bisa membuka brankasnya dengan mudah.
Dia bertindak seperti dia itu sudah tahu kode brankasnya”
Ji Hyuk CS masih membahas rencana untuk mengalahkan Dong
Suk. Ji Hyuk “Mereka akan bersikeras kalau dokumen itu palsu. Kang Dong Suk
takkan pernah mengalah dengan dokumen semacam ini. Aku sudah mengenalnya”. Goo
Duk Kyu “Saat kita sudah bersusah payah mendapatkan dokumen ini, sekarang anda
bilang dokumen ini tidak berguna?”. Ji Hyuk “Ada satu cara. Selama kita tidak
menyerahkannya sendiri. Dan...”
Dong Suk dan Mi Ra sedang makan malam bersama. Dong Suk “Mi
Ra. Ada yang ingin kutanyakan padamu”. Mi Ra “Apa itu ?”. Dong Suk “Kau tahu
kode brankasku, kan?”. Mi Ra mengangguk. Dong Suk “Kau pernah memberitahu
kodenya pada orang lain?”. Mi Ra “Tidak. Kenapa aku harus mengatakannya pada
orang lain? Aku takkan melakukannya. Ada apa? Apa terjadi sesuatu?”. Dong Suk
“Tidak, tidak apa-apa”
Dong Suk dan Sang Ho sedang menuju kantor kejaksaan. Dong
Suk “Bagaimana dengan Pengacara Cha?”. Sang Ho “Dia bilang dia akan bicara
dengan hakim lebih dulu. Aku masih khawatir dengan kontrak ganda itu”. Dong Suk
“Jangan khawatir. Kalau kita bilang kontrak itu palsu, semuanya akan berakhir”.
Sang Ho “Apa dia akan percaya?”. Dong Suk “Bukankah kau ingat? Dia sendiri yang
bilang di pengadilan kalau ini semua salahnya. Dia juga dituduh memalsukan
hasil tes DNA. Apa hakim akan mempercayainya?”
Pihak Ji Hyuk dan Dong Suk sudah berkumpul di ruangan hakim.
Hakim “Kita mulai rapatnya sekarang? Anda bilang ada yang ingin anda tunjukkan
padaku”. Pengacara Cha memberikan sebuah dokumen “Ah iya, ini”. Hakim
“Bukankah, anda juga bilang kalau ada dokumen yang ingin anda tunjukkan
padaku?”. Ji Hyuk “Soal itu, kami tidak membawanya”. Hakim “Ya?”. Ji Hyuk
“Karena kesalahan kami pagi ini kami menghilangkan dokumen itu. Maaf”. Hakim
“Lalu, apa rencana anda untuk meyakinkanku hari ini?”. Ji Hyuk “Apa mungkin
pihak bank sudah menghubungi anda?”. Hakim “Aku sudah menerima surat kalau
mereka ingin mengganti pengurus resminya. Itu hanya surat referensi. Surat itu
tidak bisa menjadi faktor penentu. Apa ini?”. Pengacara Cha “Itu petisi yang
sudah diserahkan oleh para karyawan. Para karyawan menentang adanya aksi mogok
kerja. Mereka ingin pengurus yang sekarang bertahan”.
Hakim memeriksa
setiap lembar petisi palsu yang dibuat pihak Dong Suk dan menemukan sebuah
dokumen lain dibawahnya “Apa ini? Ini bukan petisi. Kontrak?”. Dong Suk kaget.
Pengacara Cha “Aku pasti sudah salah memasukkannya. Tolong kembalikan. Bukan
dokumen yang itu”. Hakim membaca kontrak itu “Tunggu. Ini kontrak ganda. Dengan
Dae Sam anda membuat kontrak ganda, kan? Pasti kontrak ini akan menimbulkan
masalah ”. Ji Hyuk berpura-pura polos “Seharusnya kau lebih berhati-hati dengan
dokumen semacam ini. Kenapa anda menaruhnya disitu?”. Ji Hyuk tersenyum melihat
kekalahan Dong Suk
wah ...
BalasHapuscpt bngt posting ny ka' !
gumawo
fighting !!!