Dong Suk “Hyun Sung Distribution
sudah mengajukan bagian no. 11 tadi pagi”. Ji Hyuk “Apa maksudmu?”. Dong Suk
“Kudengar anda sudah menjual seluruh properti anda. Takkan ada gunanya, ya?
Kurasa anda juga sudah mengalami kerugian”. Ji Hyuk dan Jo Hwa Soo kaget
Di tempat lain, Hong Dal Sook dan
Ahjussi A melihat berita tentang bangkrutnya Hyun Sung yang dikarenakan tidak
bisa membayar hutang sebesar 3 milyar Won pada Bank Myung Sung. Hong Dal Sook
“Apa katanya? Apakah itu artinya Hyun Sung benar-benar bangkrut?”. Ahjussi A
“Apa?”
Yong Man juga melihat berita itu,
mengkonfirmasi kebenaran kata-kata Dong Suk pada Jo Hwa Soo “Yang dikatakan
Presiden Kang Dong Suk memang benar”
Jo Hwa Soo angkat bicara “Lalu
sahamku, apa ini berarti sahamku juga tidak ada gunanya lagi?”. Dong Suk
meminta maaf. Ji Hyuk “Kang Dong Suk. Trik kotor apa lagi yang sedang kau
lakukan?”. Dong Suk “Trik kotor? Siapa yang lebih dulu melakukan trik kotor? Bukankah
kalian, berusaha membeli kami dengan memanfaatkan kelemahan kami sudah merupakan
trik kotor?”. Ji Hyuk “Aku hanya berusaha mengembalikan apa yang kau lakukan
padaku”. Dong Suk “Kalau begitu, seharusnya kau ke pengadilan. Selain itu, kau
juga sudah menggunakan informasi itu untuk melawanku. Kim Ji Hyuk. Menurutmu
aku ini licik, kan? Hati-hati. Kau sama korupnya sepertiku”
Ji Hyuk sudah di kelilingi oleh
anak buah Jo Hwa Soo dan dipaksa untuk berlutut. Jo Hwa Soo marah “Aku sudah
menyuruhmu untuk mengurusnya, kan?”. Ji Hyuk “Presiden, kumohon beri aku satu
kesempatan lagi. Kumohon, beri aku satu kesempatan”. Jo Hwa Soo “Satu
kesempatan? Tentu saja”. Ji Hyuk berterima kasih. Jo Hwa Soo “ Aku takkan
memberikannya secara cuma-Cuma”. Jo Hwa Soo mengambil dokumen yang ada pada
Yong Man dan melemparkan ke atas meja “Pertama, aku harus meyakinkan jaminanku,
kan?”. Ji Hyuk mengingat kecelakaan yang ia lihat saat pertama kali datang ke
kantor Jo Hwa Soo. Jo Hwa Soo “Tulis. Dan tanda tangani juga. Aku tidak
memintamu membayar uang asuransi. Aku yang akan membayarnya. Tapi, kalau
ternyata kau memang tidak berguna maka , sesuai perjanjian kau harus
membayarnya dengan tubuhmu”. Ji Hyuk melihat dokumen-dokumen itu dengan serius
Kang Sung Wok memarahi Dong Suk
“Dasar brengsek! Apa kau sudah gila? Kenapa kau mengajukan Bagian 11, hah? Apa sekarang kau tahu bagaimana reaksi banyak orang? Hyun Sung
sudah berakhir. Cabang lainnya juga akan bangkrut. Bahkan kantor pusatnya juga
dalam bahaya. Apa yang akan kau lakukan, hah? Apa kau sudah memutuskan untuk
menghancurkan keluargamu dan perusahaan?”. Dong Suk “Ayah juga memikirkan soal
pernyataan kebangkrutan ini”. Kang Sung Wook “Itu untuk menyelamatkan dirimu.
Kalau putraku dipenjara, apa lagi yang bisa kulakukan?”. Dong Suk “Aku tidak
punya pilihan lain”. Kang Sung Wook “Kenapa? Apa alasannya?”. Dong Suk “Jo Hwa
Soo sudah punya semua informasi soal persekongkolan kita. Kalau informasi itu
bocor, meskipun kita bisa menjualnya kita akan mengalami kerugian besar karena
harus membayar dendanya. Lebih baik kita menyatakan kalau kita ini bangkrut dan
aku sudah memutuskan untuk mengumpulkan dana secara sistematis”. Kang Sung Wook
“ Apa mungkin targetmu itu Kim Ji Hyuk, bukan Jo Hwa Soo? Kau bilang Kim Ji
Hyuk bekerja untuknya! ”. Dong Suk “Ayah. Kenapa Ayah berpikir begitu?
Pecundang seperti dia, kenapa aku harus merasa terganggu dengan kehadirannya?”.
Kang Sung Wook “Lalu, apa tindakanmu sekarang?”. Dong Suk “Aku sudah bilang
pada Ayah. Aku sudah menyatakan bangkrut dan akan mulai melakukan proses
pembayaran. Ini takkan menjadi kesepakatan yang merugikan, Ayah”
Ji Hyuk mencapkan ibu jarinya pada
kertas perjanjian dan itu artinya, ia menyetujui perjanjiannya dengan Jo Hwa
Soo. Jo Hwa Soo “Bagus. Pergilah”. Ji Hyuk “Apa?”. Jo Hwa Soo “Pergi !”. Ji
Hyuk “Apa yang harus kulakukan sekarang?”. Jo Hwa Soo “Pilih salah satu. Kau
bertahan dan mengembalikan uangku atau kau membayarku dengan nyawamu”
Ji Hyuk sedang berjalan menuju
rumahnya, tiba-tiba sebuah mobil melaju dari belakang dan ingin menabraknya. Ji
Hyuk berhasil menghindar tetapi mobil itu berbalik lagi dan membuat Ji Hyuk
hampir tertabrak kalau ia tidak menghentikan mobilnya. Ji Hyuk melihat
pengemudi mobil itu dan ternyata yang mengemudikan mobil itu adalah Yong Man
(Kepala Premannya Jo Hwa Soo) *Woaaah serem banget caranya Jo Hwa Soo
Dong Suk menanyakan nasib Ji Hyuk
pada Sang Ho. Sang Ho mengatakan bahwa Ji Hyuk tidak akan selamat karena Jo Hwa
Soo tidak akan membiarkan Ji Hyuk lolos setelah apa yang telah terjadi. Dong
Suk “Kalau begitu, semuanya sudah diurus. Sekarang, ada satu hal lagi yang
harus diurus. Soal informasi rahasia Kepala tim Choi yang bocor.”. Sang Ho “Ah
itu. Itu kesalahan So Mi Ra”. Dong Suk “Pertama, suruh semua anggota tim FB
menghadiri rapat. Kita harus memastikan siapa yang bersalah”.
Seluruh tim FB menghadiri pertemuan
yang dibuat oleh Dong Suk. Sang Ho “Saat itu tidak ada tanda-tanda adanya
penyusupan. Ada dugaan kejadian ini dilakukan oleh orang dalam”. Mi Ra
“Presiden soal itu…”. Dong Suk memotong “So Mi Ra yang melakukannya. Orang yang
sudah menyerahkan dokumen itu pada Kim Ji Hyuk adalah So Mi Ra. Sekarang, semua
orang sudah tahu apa yang sebenarnya sudah terjadi, jadi kuharap tak seorang
pun yang membicarakan masalah ini lagi. Yang sudah dilakukan So Mi Ra itu hal biasa.
Yang dia lakukan sama saja seperti yang sudah aku dan ayahku lakukan. Kau
mengerti maksudku, kan?”. Sang Ho dan Mi Ra kaget melihat keputusan Dong Suk.
Sang Ho “Ya”
Dong Suk keluar dari ruangan itu
dan Sang Ho berbicara “Kalian sudah dengar, kan? Mulai sekarang , So Mi Ra
bukan anggota tim kita. Dia itu atasan kita”.
Mi Ra mengejar Dong Suk “Dong Suk.
Kau tidak perlu melakukan hal ini. Aku akan bertanggung jawab. Memang benar
kalau aku sudah membuat perusahaan dalam bahaya”. Dong Suk “Mi Ra. Kau bukan
lagi salah satu karyawan di perusahaan ini. Kau itu pemilik perusahaan. Pemilik perusahaan tidak perlu bertanggu
jawab atas kesalahan mereka.”
Ahjussi A dan pedagang lainnya
mengeluh lagi kepada Ji Hyuk karena berita yang mereka dengar. Hong Dal Sook
membela Ji Hyuk yang terus disudutkan oleh pedagnag pasar “Ji Hyuk sudah
berusaha sebaik mungkin. Dia mencari cara agar bisa membantu kalian, dia sudah
berusaha sebaik mungkin”. Ibu Myung Ran “Kenapa kau selalu membelanya? Karena
ulahnya, kau harus menutup tokomu”. Ahjussi A “Baiklah. Ini semua salah kita.
Seorang berandalan yang sudah menjalani seluruh kehidupannya di pasar ini, apa
lagi bisa dia lakukan? Kita salah karena sudah berharap terlalu tinggi”. Hong
Dal Sook “Saat dia menjadi Presiden, dia juga melakukan tugasnya dengan baik”.
Ahjussi A “Apa ini semua karena dia? Apa dia sendiri yang mau menjadi Presiden?
Orang lain yang menyuruhnya menjadi Presiden. Jadi, saat dia diusir dari
jabatan itu, dia kembali lagi seperti dulu, kan? Cuma orang kelas bawah”. Ji
Hyuk tidak menjawab semua keluhan pedagang pasar, ia hanya diam dan pasrah
karena merasa bersalah
Ji Hyuk berdiri diatas jembatan, ia
melihat ke jalanan yang ada dibawahnya (Gak niat bunuh dirikan bang?). Ji Hyuk terus berpikir untuk
menyelesaikan masalah ini
Dong Suk sudah berada di kantor
kejaksaan bersama dengan pengacara Cha. Hakim “Apa anda sudah mendapatkan
persetujuan dari pihak bank?”. Dong Suk mengiyakan. Jung Won Tae “Kalau begitu,
anda bisa menjadi pengurus yang sah atas Hyun Sung Distribusi”. Dong Suk
“Terima kasih”. Hakim “Kami tidak bisa membantu apa-apa soal kejadian kemarin.
Kuharap sekarang anda bisa menjalankannya dengan lebih baik. Kuharap anda juga
terbebas dari masalah hukum”. Dong Suk “Pasti”. Hakim “Dan ada banyak keluhan
mengenai DIP saat ini. Tolong jangan didengarkan”. Dong Suk “ Baiklah”
Kim Han Doo dan Goo Duk Kyu bertemu
dengan Ji Hyuk, mereka sengaja bertemu untuk meminta bantuan dari Ji Hyuk. Ji
Hyuk “Aku bukan diposisi untuk membatu siapapun, sekarang. Kepala tim Goo, anda
tahu itu”. Goo Duk Kyu “Aku mengerti maksud anda, tapi ada sesuatu yang bisa
kita lakuka, ah bukan, anda yang harus melakukannya”. Ji Hyuk “Aku?”. Goo Duk
Kyu mengiyakan. Ji Hyuk “Apa yang bisa kuperbuat?”. Goo Duk Kyu “Soal itu,
sekarang, bukan Presiden Kang Dong Suk tapi, kami ingin anda menjadi yang
pengurus resmi atas Hyun Sung”. Ji Hyuk “Pengurus resmi?”. Goo Duk Kyu “Ya”. Ji
Hyuk “Apa tugasnya?”. Goo Duk Kyu “Tugasnya itu seperti menjadi Preiden dari
perusahaan yang sudah bangkrut. Tapi anda bukan pemilik perusahaan. Ada pemilik
dari perusahaan yang sudah bangkrut itu. Semuanya akan diputuskan oleh pihak
pengadilan”. Kim Han Do menambahkan “Sekarang Presiden Kang Dong Suk adalah
pengurus resminya. Tapi dia tidak berniat menyelamatkan perusahaan. Pada
akhirnya, dia akan memaksa karyawannya. Dia hanya berusaha mendapatkan
keuntungannya sendiri”. Goo Duk Kyu “Itulah masalahnya. Alasan dia bisa menjadi
pengurus resmi, karena sudah tradisi bagi Presiden sebelumnya untuk menjadi
pengurus resmi. Karena itulah anda juga bisa menjadi pengurus resmi. Anda dulu
adalah Presiden”. Kim Han Doo “Kumohon bantu kami. Jika orang seperti anda
muncul kami dan perusahaan akan selamat”. Ji Hyuk “Hanya satu yang bisa
kulakukan. Demi orang-orang yang sudah mengalami kerugian karena ulahku aku
akan mendoakan mereka”. Goo Duk Kyu dan Kim Han Doo terlihat kecewa
Ji Hyuk sampai di dekat rumahnya
dan tiba-tiba terdengar suara Mi Ra yang memanggilnya. Ji Hyuk mendekat ke arah Mi Ra. Mi Ra “Ji
Hyuk. Aku sudah mendengar berita soal orang-orang di pasar. Kau takkan
membiarkan mereka, kan? Hanya kaulah yang bisa membantu mereka”. Ji Hyuk “Aku
sudah tidak punya apa-apa lagi”. Mi Ra “Kau bisa melakukannya. Kau punya yang
mereka butuhkan. Saat kau bekerja demi orang lain kaulah yang paling bersinar”
Ji Hyuk membantu membersihkan lapak
Hong Dal Sook “Ibu. Apa mungkin, ini hanya kemungkinan yah. Anggap saja Ibu dan
aku ini sekelas. Kalau aku ikut pemilihan ketua kelas, apa Ibu akan
memilihku?”. Hong Dal Sook “Kalau untuk pemilihan ketua klub perkelahian, aku
akan memilihmu (LOL)”. Ji Hyuk “Aku serius. Jangan bercanda. Kalau aku menjadi
ketua kelas, apa ibu akan mempercayai dan mematuhiku?”. Hong Dal Sook “Kau sedang
merencanakan sesuatu, kan?”. Ji Hyuk tertawa “Wah ibu. Ibu bisa membaca pikiran
orang lain atau semacamnya? kenapa ibu bisa tahu apa yang sedang kupikirkan?”.
Hong Dal Sook “Apa sebenarnya rencanamu?”. Ji Hyuk “Aku akan mencoba
mendapatkan Hyun Sung lagi”. Hong Dal Sook “Astaga. Balas dendam lagi? Setelah
kau mengalami begitu banyak kesulitan, kau masih belum sadar juga?”. Ji Hyuk
“Aku sudah sadar. Kalau aku berjuang sendirian aku takkan punya kesempatan”.
Hong Dal Sook “Lalu?”. Ji Hyuk “Jadi, kali ini aku akan berjuang bersama mereka sebagai tim. Aku akan bekerja
sama dengan orang lain”
Ji Hyuk dan Hong Dal Sook sudah
duduk bersama dan menikmati soju mereka. Ji Hyuk “Saat itu, ibu menjual sup
sosis dan aku sibuk bekerja dimana-mana. Tapi kenapa aku tidak tahu saat itu?
Itulah saat-saat terbaik dalam hidupku”. Hong Dal Sook tersenyum “Ibu akan
memilihmu menjadi ketua kelas”. Ji Hyuk “Benarkah?”. Honh Dal Sook “Kau tahu
siapa yang menganggapmu rendah di dunia ini? Itu adakah kau. Kau sendiri.
Kekuatanmu menyatukan banyak orang. Lakukan dengan baik, ya? Apapun yang akan
kau lakukan“. Ji Hyuk “Terima kasih, Bu”. Hong Dal Sook tersenyum dan
menuangkan soju untuk Ji Hyuk
Ji Hyuk memberitahu Jo Hwa Soo
bahwa dia akan membangun kembali Hyun Sung Distribusi. Jo Hwa Soo “Hyun Sung
Distribusi ? Perusahaan itu sudah bangkrut”. Ji Hyuk “Aku yakin bisa
mengembalikannya. Sampai saat itu tiba, kumohon bersabarlah. Aku mohon pada
anda”. Jo Hwa Soo “Baiklah, aku mengerti”. Ji Hyuk berterima kasih. Jo Hwa Soo
“Tapi, aku tidak mau menunggu terlalu lama. Uang asuransinya cukup tinggi”. Ji
Hyuk “Aku akan terus mengingatnya”. Ji Hyuk pun pamit dan keluar dari ruangan
Jo Hwa Soo. Jo Hwa Soo berbicara lagi “Sudah jelas, seorang bajingan seharusnya
rela mati demi menyelesaikan ini, kan?”
Goo Duk Kyu berlari untuk menemui
Ji Hyuk yang sudah menunggunya. Goo Duk Kyu “Kenapa tiba-tiba anda berubah
pikiran?”. Ji Hyuk “Kau bilang aku ini memenuhi syarat untuk menjadi pengurus
sah, kan?”. Goo Duk Kyu “Iya, benar. Tapi, kenapa mendadak begini?”. Ji Hyuk
“Aku akan mengambil alih perusahaan dan membangunnya lagi. Karena aku, karyawan
yang sudah bekerja di perusahaan dan para pedagang di pasar sudah menjadi
korbannya. Aku akan membantu mereka agar bisa bahagia lagi”. Goo Duk Kyu “Aku
tahu anda akan melakukannya. Inilah anda yang sebenarnya. Sudah terlambat. Ayo
pergi”
Kim Han Doo mengajak seluruh rekan
kerjanya untuk demo lagi tapi salah satu dari mereka menentang rencana Kim Han
Doo. Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu masuk ke tempat itu. Kim Han Doo senang melihat Ji
Hyuk “Soal permintaanku kemarin?”. Ji Hyuk “Aku akan mencobanya. Menjadi
pengurus resminya”. Kim Han Doo “Sungguh? Terima kasih”. Kim Han Doo mengumumkan
kepada rekan kerjanya, bahwa Ji Hyuk bersedia menjadi pengurus resmi Hyun Sung
Distribusi tapi seluruh rekan kerja Kim Han Doo belum bisa percaya kepada Ji
Hyuk karena Ji Hyuk adalah tersangka dari kasus penipuan. Ji Hyuk angkat bicara
“Menurut kalian aku sudah menipu Hyun Sung? Seperti yang sudah kau katakana,
untuk orang sepertiku yang tidak punya apa-apa, menipu perusahaan besar seperti
Hyun Sung apa itu masuk akal?”
Dong Suk dan Myung Ho sedang
berdiskusi tentang rencana mereka untuk
mengendalikan Hyun Sung Distribusi . Myung Ho membaca syarat dari Dong Suk
“Soal pengangkutan barang dagangan, kami akan memakai karyawan kami. Bagiku,
tidak masalah. Karyawan akan bekerja keras”. Dong Suk “Sebaliknya, setengah
dari keuntungan itu harus dimasukkan dalam tabungan rahasia kita”. Myung Ho
“Dengan begitu, kau akan menghemat gaji karyawan, ya? Ide bagus. Jika kami
bangkrut, kami akan mengijinkanmu yang mengurusnya. Kau memang berbakat dalam
hal seperti ini”. Dong Suk “Soal penanganan barang persediaan kau saja yang
mengurusnya. Dan ingat, kita mendapatkan lagi setengah dari keuntungannya”. Myung
Ho “Bukankah kalau begini bisa menimbulkan masalah? Kita harus membayar
mereka”. Dong Suk “Tidak, jangan khawatir. Ada seorang direktur yang baru-baru
ini meninggal karena sakit. Kalau kita menyalahkan dia masalah biayanya bisa
ditutupi”. Mi Ra masuk dan mendengar rencana Dong Suk untuk menyalahkan orang
lain. Dong Suk “Oh, kau sudah datang. Kau membawa dokumen yang kuminta?”. Mi Ra
mengiyakan dan memberikan dokumen yang ia bawa. Myung Ho “Wah, rupanya ada cara
seperti itu. Aku akan menggunakannya sendiri. Kita akan melimpahkan kesalahan
pada orang yang sudah mati”. Mi Ra tidak percaya mendengar rencana jahat Dong
Suk dan Myung Ho. Dong Suk pun menyuruh Mi Ra untuk keluar
Mi Ra keluar dan mengingat Dong Suk
yang pernah mengatakan kalau ayah Mi Ra sudah menggelapkan uang perusahaan. Mi
Ra mulai berpikir dan curiga dengan tuduhan yang dijatuhkan pada ayahnya
Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu sedang
menunggu hasil dari pembicaraan Kim Han Doo CS tentang mengijinkan Ji Hyuk
untuk menjadi pengurus resmi Hyun Sung. Goo Duk Kyu menegur Kim Han Doo CS
karena terlalu lama membuat keputusan “Berapa lama lagi pembicaraan kalian akan
selesai? Kami kesini bukan untuk meminta bantuan. Kami kesini karena kalian
yang meminta bantuan kami, kan? Lalu, kenapa sekarang kalian malah berdiskusi?”.
Kim Han Doo CS tidak peduli dengan Goo Duk Kyu yang sedang protes dan kembali
mendiskusikan tentang Ji Hyuk
Kim Han Doo mendekat kepada Ji Hyuk
yang sedang menunggu hasil dari pembicaraan mereka. Kim Han Doo “Presiden.
Tolong lindungi kami dan perusahaan”. Ji Hyuk tersenyum “Terima kasih. Aku akan
berusaha sebaik mungkin”. Rekan kerja Kim Han Doo juga bertepuk tangan untuk Ji
Hyuk tetapi salah satu dari mereka terlihat tidak menyukai itu (Ahjussi yang
satu ini, kayaknya bikin masalah melulu, dia itu orang yang waktu itu jadi
profokator diepisode 3 dan 4)
Ji Hyuk, Goo Duk Kyu dan Kim Han
Doo CS keluar dari ruangan. Kim Han Doo “Kami akan mentraktirmu minum hari
ini”. Goo Duk Kyu “Benarkah?”. Ji Hyuk “Tidak usah repot-repot”. Kim Han Doo
“Tidak apa-apa”. Ji Hyuk “Kalau begitu, aku ikut saja”. Diam-diam, Ahjussi yang
tidak suka dengan Ji Hyuk mengambil foto Ji Hyuk, Goo Duk Kyu dan Kim Han Doo
CS yang sedang bersama
Foto Ji Hyuk dan Kim Han Doo CS
sudah berada ditangan Dong Suk. Dong Suk “Kenapa dia ada di sana?”. Sang Ho
“Menurut informan kita (Tuhkan Ahjussi yang tadi itu emang gak beres sifatnya)
mereka ingin Kim Ji Hyuk menjadi pengurus resmi dibandingkan anda”. Dong Suk
“Astaga”
Mi Ra sedang mencari berita tentang
Ayahnya di internet. Ia mulai membandingkan semua berita yang ia baca dan
kata-kata Dong Suk yang ia dengar tadi. Ia mengetahui bahwa ayahnya menjadi
tersangka penggelapan uang setelah ayahnya meninggal dan bertambah curiga
tentang kasus ayahnya
Mi Ra memberikan berita tentang
ayahnya yang sudah ia cetak (print) pada Goo Duk Kyu. Mi Ra “Mengenai masalah
ini, apa mungkin ada cara untuk mendapatkan informasinya?”. Goo Duk Kyu
“Masalah ini? Entahlah”. Mi Ra “Kesalahan seseorang yang sudah meninggal dan
baru terungkap setelahnya. Memang kasus seperti ini sering terjadi?”. Goo Duk
Kyu “Memang tidak sering, tapi terkadang, iya”. Mi Ra “Menurut anda masalah ini
benar? Tolong katakan yang sebenarnya”. Goo Duk Kyu “Menurut beritanya mungkin
benar. Atau mungkin juga bisa terjadi untuk menutupi kesalahan orang lain”. Mi
Ra “Kalau hal ini dilakukan untuk menutupi kesalahan orang lain, bagaimana
caranya aku bisa membuktikannya?”. Goo Duk Kyu “Kalau soal itu, kita bisa
melihat dari buku keuangan saat itu dan kita bisa mendapatkan gambaran
kasarnya. Kenapa kau ingin mencari tahu soal masalah ini?”. Mi Ra “Orang itu
adalah ayahku”. Goo Duk Kyu kaget, ia membaca lagi berita itu (ngebandingin
nama Mi Ra sama Ayah Mi Ra)
Mi Ra mau masuk di perpustakaan
Hyun Sung tapi perpustakaan itu sangat tertutup untuk umum. Ia mencoba
memasukkan kode di pengaman pintu tapi tidak bisa terbuka. Asis. Man. Lee
datang “Kenapa anda ada di sini?”. Mi Ra “Aku harus masuk ke dalam. Tunggu. Kau
yang bertanggung jawab mengawasi ruangan ini, kan? Tolong biarkan aku masuk. Ada
sesuatu yang harus kupastikan”. Asis. Man. Lee “Sepertinya tidak bisa. Ruangan
ini hanya untuk posisi yang lebih tinggi dari direktur”. Mi Ra “Kau tidak ingat
apa yang dikatakan Presiden Kang?”. Asis. Man. Lee “Apa?”. Mi Ra “Yang
kulakukan ini sama seperti yang dilakukan oleh Preiden dan Ketua Kang”.
Mi Ra berhasil masuk ke dalam
perpustakaan yang tertutup itu. Ia mengambil buku laporan keuangan untuk tahun
1999 (Tahun Ayah Mi Ra meninggal)
Kim Han Doo memberikan petisi yang
telah ditulis oleh seluruh rekan kerjanya pada Ji Hyuk “Inilah petisi yang kami
tulis bersama-sama. Dalam petisi ini, anda akan menemukan darah dan air mata
kami”. Ji Hyuk “Kita akan menyerahkannya pada hakim lebih dulu. Sebagai manusia
biasa dia akan berubah pikiran”. Kim Han Doo “Iya, kuharap begitu”. Ji Hyuk
“Ngomong-ngomong, bukankah kau bisa menyerahkannya sebelum aku membantu
kalian?”. Kim Han Doo “Kami sama sekali tidak punya pengurus resmi yang bisa
kami rekomendasikan. Meskipun mereka menemukan orang baru, sudah jelas orang
seperti Kang Dong Suk yang akan muncul. Itulah sebabnya kami menunggu orang
seperti anda”. Ji Hyuk “Aku mengerti. Ketulusan kita pasti akan membuahkan
hasil”
Sang Ho memperlihatkan salinan
petisi yang telah dibuat oleh para buruh (Kim Han Doo CS) pada Dong Suk. Sang
Ho “Ini salian dari petisi yang akan diserahkan para karyawan pada hakim.
Mereka akan menyerahkannya pada hakim”. Dong Suk “Serahkan salinan ini pada tim
pengacara. Suruh mereka membuat rencana”. Sang Ho “Baik. Aku mengerti”. Sang Ho
keluar dan Dong Suk berbicara lagi “Kim Ji Hyuk, kau putus asa, kan?”
Dong Suk dan Ji Hyuk sudah berada
di kantor kejaksaan untuk membahas tentang petisi dari para buruh. Hakim “Soal
petisi ini, aku serahkan pada mereka. Aku turut sedih melihat situasi ini. Tapi
karena ini bisnis emosi pribadi tidak bisa menyelesaikan masalah. Dokumen yang
baru saja diserahkan oleh pengurus resmi menjelaskan kenapa hal ini bisa
terjadi. Penjelasannya sudah cukup jelas dan masuk akal. Aku juga berpikir
harus menjawabnya berdasarkan logika bukan perasaan”. Kim Han Doo “Mereka
sendirilah yang memutuskannya sekarang. Mereka bisa memalsukan dokumen semacam
ini sesuka mereka”. Hakim “Anda punya bukti kalau dokumen ini palsu?”. Kim Han
Doo tidak bisa menjawab. Hakim “Terlebih lagi aku lebih curiga apakah petisi
itu asli atau tidak”. Ji Hyuk “Tidak mungkin. Bukankah semua orang yang
menulisnya sendiri?”. Kim Han Doo “Tentu saja, aku saksinya. Aku sendiri yang
melihat mereka menulis petisi itu. Tak ada satu petisi pun yang palsu atau
dituliskan oleh orang lain. Aku bersumpah”. Hakim “Maksudku bukan dipalsukan.
Maksudku mungkin saja petisi itu ditulis karena adanya ancaman. Kemarin, kami
sudah menerima sebuah surat keluhan. Dari salah satu karyawan anda. Aku sendiri
sudah bicara dengannya. Tidak usah curiga. Soal penggantian pengurus resmi yang
diajukan karyawan aku menolaknya”
Kim Han Doo dan Ji Hyuk keluar dari
kantor kejaksaan dengan penuh kekecewaan. Kim Han Doo “Astaga. Siapa yang akan
mengajukan petisi semacam itu? Sudah jelas ini ulah mereka”. Ji Hyuk
“Sepertinya mereka sudah melihat petisi kita lebih dulu. Jika tidak, mereka
takkan muncul dengan rencana seperti itu”. Kim Han Doo “Kalau begitu maksud
anda ada pengkhianat diantara kita?”. Ji Hyuk “Benar”
Mi Ra memberikan buku laporan
keuangan yang ia ambil pada Goo Duk Kyu. Goo Duk Kyu membuka buku itu “Jika kau
berusaha memeriksa semuanya maka akan butuh waktu yang lama. Tidak apa-apa? Dan
yang paling penting ini menurut pendapatku. Kau tidak bisa berasumsi sama
sekali”. Mi Ra “Tolong hubungi aku begitu anda menyelesaikannya”. Goo Duk Kyu
“Baiklah. Kalau kecurigaan kita ternyata benar, kau pasti akan terkejut. Kau
yakin akan baik-baik saja? Bukankah lebih baik kalau tidak tahu apa-apa? Lagipula,
dia sudah meninggal ”. Mi Ra “Anda juga punya anak perempuan, kan?”. Goo Duk Kyu
mengiyakan. Mi Ra “Anda ingin putri anda mengingat anda seperti apa?”. Goo Duk
Kyu “Entahlah. Sebagai ayah yang baik?”. Mi Ra “Kumohon biarkan ayahku, juga
dikenang sebagai ayah yang baik”. Goo Duk Kyu “Aku mengerti. Aku akan berusaha”.
Mi Ra “Terima kasih”
Jin Ah sedang internetan dan
teleponnya tiba-tiba mati (Biasalah lowbat tingkat dewa.kekeke). Jin Ah
“Astaga, kenapa lagi? Menyebalkan”. Jin Ah berpikir sebentar dan memutuskan
untuk online menggunakan laptop Ji Hyuk. Jin Ah membuka laptop Ji Hyuk “Apa
ini? Apa dia tidak punya foto jaman dulu? Atau pacarnya?”. Jin Ah membuka salah
satu folder dan memutar file suara yang ada difolder itu. Ternyata file yang dibuka
oleh Jin Ah adalah file dari rekaman suara Sang Ho dan Bum Shik. Jin Ah kaget
setelah mendengar rekaman itu, sekarang ia tahu bahwa Ji Hyuk hanya
dimanfaatkan karena jantungnya
Ji Hyuk CS (Goo Duk Kyu, Yoo Jae,
Kim Han Doo) sedang membahas rencana untuk menemukan mata-mata yang ada
diantara para buruh . Goo Duk Kyu “Itu artinya, ini hanya trik untuk
membubarkan para karyawan. Untuk melakukannya, sudah jelas mereka punya orang
dalam yang ditempatkan disini”. Kim Han Doo “Untuk melakukannya, sudah jelas
mereka punya orang dalam”. Goo Duk Kyu “Kita harus mencari seseorang yang ahli.
Seseorang yang ahli dalam korupsi atau semacamnya”. Ji Hyuk “Dimana kita bisa
menemukan orang semacam itu?”. Goo Duk Kyu “Tidak usah mencari terlalu jauh.
Dia ada di dekat kita (Colek Yoo Jae ah. Kekeke). Oi Bagaimana menurutmu? Orang
yang ahli dalam korupsi”. Yoo Jae “Keterlaluan”. Goo Duk Kyu “Aku serius. Cepat
pikirkan.”. Yoo Jae “Aku akan menjelaskannya. Biasanya karyawan biasa takkan
melakukannya. Saat ada orang yang butuh uang, mereka dengan mudah bisa dijual.
Biasanya mereka melakukannya karena wanita. Mereka bertemu dengan wanita di bar
atau mereka punya selingkuhan atau hal semacam itu”. Kim Han Doo “Jadi,
bagaimana caranya kita bisa mendapatkan informasi semacam itu?”. Ji Hyuk
“Pertama berikan daftar semua karyawan yang ada di sini padaku”
Ji Hyuk CS mulai menandai nama-nama
karyawan yang memiliki kemungkinan untuk menjadi mata-mata. Goo Duk Kyu
“Menurutku, dia mungkin baru saja bercerai atau sedang butuh banyak uang”. Yoo
Jae “Saat dia mabuk, dia banyak membicarakan soal wanita. Orang aneh yang
terlalu banyak bicara atau sangat jarang bicara”. Goo Duk Kyu “Atau dia ada
acara keluarga”. Yoo Jae “Benar”. Kim Han Doo “Aku tidak perlu menandai yang
terlalu muda dan terlalu tua, kan?”. Goo Duk Kyu “Ya”. Ji Hyuk “Apa menurutmu
ada orang yang takkan pernah melakukan hal itu diantara para karyawan. Ada
orang semacam itu, kan?”. Kim Han Doo “Ya, ada”. Ji Hyuk “Berapa banyak?”. Kim
Han Doo “Sekitar tiga atau empat orang? Aku sudah menandai mereka”. Ji Hyuk
“Bukan. Salah satu dari mereka adalah tersangka utamanya.
Ji Hyuk CS terbagi menjadi dua
kelompok untuk mencari orang yang telah mengkhianati para buruh. Ji Hyuk dan
Kim Han Doo membuntuti 2 orang pertama yang yang mereka curigai tetapi 2 orang
itu bersih dan tidak memliki ciri-ciri seperti yang mereka bahas tadi(Gak
macem-macem maksudnya). Goo Duk Kyu dan Yoo Jae juga tidak berhasil menemukan
orang yang mereka cari karena beberapa orang yang sudah mereka awasi tidak
menunjukkan gerak-gerik yang aneh. Ji Hyuk dan Kim Han Doo mengawasi target
berikutnya, orang itu adalah Ahjussi yang sering protes dan kelihatan tidak
menyukai Ji Hyuk.
Ahjussi itu sedang berada disebuah
toko perhiasan dan sedang membeli sesuatu. Saat Ahjussi itu keluar, Ji Hyuk dan
Kim Han Doo masuk ke toko perhiasan untuk mencari tahu apa yang telah dibeli
oleh Ahjussi itu. Ji Hyuk “Permisi. Pria
yang baru saja pergi tadi membeli apa?”. Pekerja toko itu “Memangnya kenapa?”.
Ji Hyuk “Begini dia teman baikku. Dia itu pacaran dengan pacarku. Makanya, aku
akan membelikan hadiah yang sama dengan yang dia beli dan aku akan memberikan
pada pacarku lebih dulu”. Pekerja toko “Begitu rupanya. Dia membeli cincin
berlian”. Ji Hyuk kaget “Apa dia menawar harganya?”. Pekerja Toko “Tidak. Dia
membayar sesuai dengan harganya”. Ji Hyuk berbisik pada Kim Han Doo “Pasti dia.
Saat seseorang mendapatkan uang suap mereka cenderung menghabiskannya”
Jin Ah kembali ke rumahnya, ia
masuk ke dalam ruangan kerja Kang Sung Wook dan bertemu dengan ayahnya itu.
Kang Sung Wook “Ah, akhirnya kau pulang? Apa yang membuatmu pulang? Kenapa kau
tidak tinggal dengan pria itu lagi?”. Jin Ah “Ayah”. Kang Sung Wook “Apa?
Semuanya baik-baik saja? Apa dia sudah berbuat sesuatu padamu?”. Jin Ah “Apa
ayah sudah berusaha mengambil jantungnya? Demi kakak?”. Kang Sung Wook “Dia
yang bilang padamu? Dia menceritakan hal semacam itu agar memenangkan
sidangnya”. Jin Ah “Ayah akan terus membohongiku? Tenang saja. Aku takkan
menyerahkannya pada polisi. Aku tidak berani, jadi katakan saja yang
sebenarnya”. Kang Sung Wook “Ayah harus menyelamatkan kakakmu”. Jin Ah menangis
“Jadi, seperti inilah keluargaku”
Jin Ah keluar dari ruang kerja Kang
Sung Wook dengan penuh air mata. Kang Sung Wook menahan Jin Ah “Jin Ah! Setelah
kau menjadi orang tua, kau akan mengerti. Ayah rela memberikan jantung Ayah
padanya tapi jantung Ayah tidak cocok, jadi...”. Jin Ah “Ayah. Aku tidak mau
tinggal di rumah ini lagi. Rumah ini menakutkan”
jin ah ny pasti kecewa bngt pnya ortu jahat kya' gt
BalasHapushufftt .....