Dae Sub membantu mengganti salah
satu lampu di rumah Mi Ra. Hye Ra sangat senang karena lampunya sudah terang
lagi. Dae Sub “Apanya yang penting? Rumahmu tidak gelap sama sekali”. Hye Ra
“Kau tidak mengerti, ya? Tanpa lampu itu, tempat ini gelap”. Dae Sub pamit
pulang tapi Hye Ra menahannya dan mengatakan akan mentraktir makanan
Dae Sub dan Hye Ra sudah duduk di
meja makan. Dae Sub protes karena ia yang membeli hampir semua makanan yang telah
dihidangkan Hye Ra. Hye Ra tidak menghiraukan kicauan Dae Sub dan menyuapkan
daging yang telah ia bungkus dengan sayuran. Dae Sub menjadi diam karena Hye Ra
menyuapkannya makanan. Hye Ra “Enak? Kau kira aku membuatnya untuk sembarang
orang? Hari ini hari keberuntunganmu”. Dae Sub “Astaga, aneh sekali. Tampaknya,
aku yang selalu harus membayar semuanya. Kau selalu yang mendapat keuntungan”.
Hye Ra “Alasannya karena wajahmu”. Dae Sub “Apa?”. Hye Ra “Kau itu cumi-cumi
gendut dan aku ini putri . Kalau kau ingin tidak ada jarak lagi di antara kita
maka cobalah mengajakku pacaran. Takkan mengeluarkan banyak uang”. Dae Sub “Aku
tidak pernah bilang aku mau pacaran denganmu”. Hye Ra “Kau sangat mudah
menyerah. Berjuanglah. Kau pasti bisa. Ada begitu banyak gunung yang harus
didaki. Satu-satunya jasa yang kau tawarkan adalah kau bekerja di restoran
daging. Tapi, aku sudah memutuskan akan memberimu kesempatan. Hanya kita berdua
yang ada di sini. Jika kau melepaskan kesempatan ini mungkin kau akan menyesal
selamanya”.
Hye Ra berpura-pura seperti orang
mabuk dan mendekatkan wajahnya ke Dae Sub. Dae Sub “Kau pusing?”. Dae Sub pun
mendekatkan wajahnya ke wajah Hye Ra dan mencium pipi Hye Ra. Hye Ra mau
mencium bibir Dae Sub tapi kaget karena Ibunya yang tiba-tiba masuk ke dalam
rumah mereka. Ibu Mi Ra sangat kaget melihat Hye Ra dan Dae Sub “Astaga aku
kaget. So Hye Ra, apa yang kau lakukan di sini?”. Dae Sub segera berdiri dari
meja makan. Hye Ra “Ibu”.
Ibu Mi Ra mendekat ke meja makan dan Dae Sub memberi
salam. Ibu Mi Ra “Dengan orang yang mirip pencuri ini, apa yang kau lakukan di
sini?”. Hye Ra tersenyum “Itu tadi…”. Ibu Mi Ra “Dan kau! Bukankah kau bilang
kau sekolah ke Australia? Kenapa kau malah ada di sini? Kau, cepat kemari!”.
Ibu Mi Ra memukul Hye Ra “Kau membohongi ibumu? Berapa lama lagi kau akan
meninggalkan ibumu?”. Hye Ra “Ibu ! Aku punya alasan”. Ibu Mi Ra “Apa
alasannya? Kenapa kau tidak sekolah ke Australia? Apa alasannya?”. Hye Ra “Karena
dia yang ada di sana (Dae Sub LOL)”. Ibu Mi Ra “Apa?”. Hye Ra “Pria itu
menyuruhku tetap di sini. Aku kehilangan seluruh uangku karena dia”.
Ibu Mi Ra menggulung lengan bajunya
(siap mukulin Dae Sub. Hahaha) dan mendekat ke arah Dae Sub. “Dasar brengsek”.
Dae Sub “Bukan. Aku hanya membelikan dia daging”. Ibu Mi Ra “Kau menipu Hye Ra
dengan daging, hah? Kau!”. Ibu Mi Ra mengambil serokan dan memukul Dae Sub
sampai di luar rumah Mi Ra. Dae Sub “Bukan aku, Nyonya! Aku ini korban. Aku
hanya membelikan daging saja”. Mi Ra yang baru sampai juga melihat kejadian
itu. Dae Sub menutup pintu pagar sehingga Ibu Mi Ra tidak bisa memukulnya lagi
dan mencoba menjelaskan pada Mi Ra yang baru sampai “Mi Ra. Aku hanya membantu menggantikan lampu
dan Hye Ra ingin makan usus babi, jadi aku membelikannya. Tapi dia masuk dan…”.
Dae Sub tidak menyelesaikan penjelasannya dan melarikan diri lagi karena Ibu Mi
Ra berhasil melewati pagar yang sudah ia tutup. HAHAHAHA
Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu memeriksa
isi alat perekam yang mereka taruh di piring tadi. Goo Duk Kyu mendengar
pembicaraan Yoo Jae CS dan berbicara pada Ji Hyuk “Kita mendapatkannya. Dengan
ini, kita bisa memberikan pukulan besar”
Ji Hyuk datang ke tempat abu
Ahjussi Park disimpan. Ji Hyuk “Paman. Aku takkan membiarkan ada korban lain
lagi. Pasti”
Mi Ra memberitahu ibunya bahwa ia
akan menikah. Ibu Mi Ra “Apa? Pernikahan?”. Hye Ra yang sedang dihukum memberi selamat
pada Mi Ra. Ibu Mi Ra “Cepat kembali ke posisi semua. Beraninya kau ini?”. Hye
Ra kembali ke posisi hukumannya. Ibu Mi Ra “Kau sudah memikirkan keputusanmu
ini baik-baik?”. Mi Ra mengiyakan. Ibu Mi Ra “Kau sudah mendapat persetujuan
orang tuanya?”. Mi Ra “Iya, hampir”. Hye Ra berbicara lagi “Ibu, kenapa ibu
khawatir? Sekarang, ibu takkan menjadi sopir bis lagi. Dong Suk oppa takkan
mengijinkan ibu menjadi sopir bis lagi, kan?”. Ibu Mi Ra menyuruh Hye Ra untuk
diam dan tetap menjalankan hukumannnya. Ibu Mi Ra “Kalau itu maumu ibu takkan
menghalanginya. Kau sudah bisa hidup sendiri dengan baik. Melihat Dong Suk
sendiri yang sudah memilihmu tampaknya dia bukanlah pria yang jahat. Tapi, Mi
Ra kalau kau menikahinya kau akan lebih bahagia dibandingkan sekarang, kan?”
Jo Hwa Soo berbicara dengan Yong
Man “Jadi, sekarang setelah menjual gedung dan property kita sudah mendapatkan
uang berapa?”. Yong Man “Sampai sejauh ini kita sudah mendapatkan setengah dari
persyaratannya”. Jo Hwa Soo “Hanya itu yang kita dapatkan?”. Yong Man “Karena
kita buru-buru, kita tidak punya pilihan lain”. Jo Hwa Soo “Jika kontrak ini
tidak berjalan mulus kita akan rugi sekitar sepuluh milyar won”
Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu memperdengarkan
rekaman suara Yoo Jae CS pada Jo Hwa Soo.Goo Duk Kyu “Bagaimana menurut anda?
Bukankah buktinya sudah jelas? Jika kita serahkan rekaman ini pada Komisi Keadilan
Perdagangan mereka akan mendapatkan hukuman yang besar. Lalu, siapa lagi yang
mau membeli Hyun Sung Distribusi?.
Secara alami Hyun Sung Distribusi akan jatuh ke tangan kita. Bagaimana menurut
anda?”. Jo Hwa Soo “Siapa yang punya ide ini?”. Goo Duk Kyu dengan bangga
menunjukk Ji Hyuk, Ji Hyuk pun tersipu malu. Jo Hwa Soo tidak senang dengan
rencana itu “Jika kau menyerahkan rekaman ini malah kau yang akan ditangkap”.
Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu kaget. Ji Hyuk “Kenapa?”. Jo Hwa Soo “Karena melakukan
penyadapan illegal. Tanpa pengetahuan semacam itu bagaimana bisa kau berhasil?
Agar Hyun Sung jatuh harus ada orang yang ikut dalam rapat itu sebagai saksi
kita. Kau tahu itu? Dengan cara itu maka rekaman ini akan menjadi lebih
berguna”. Goo Duk Kyu “Memang benar”. Jo Hwa Soo “Carilah saksi untuk kita. Aku
akan mengatakannya sekali lagi. Jangan membuatku rugi”
Mi Ra masih belum tidur karena
mengingat kata-kata Choi Yoon Jung “Soal kehidupan yang sudah kau jalani sampai
sekarang kau tidak akan bisa menghapus semuanya. Hal itu juga membuat kami
merasa tidak nyaman. Mungkin kaulah yang paling tidak nyaman”. Sama halnya
dengan Mi Ra, Ibu Mira pun tidak bisa tidur mengingat semua perlakuan Orang tua
Dong Suk saat Ayah Mi Ra sudah meninggal
Flashback…
Ibu Mi Ra memaksa untuk bertemu
dengan Kang Sung Wook tapi di tahan oleh pengawal Kang Sung Wook. Kang Sung
Wook mendengar teriakan Ibu Mi Ra yang ingin bertemu dengannya dan mengijinkan
Ibu Mi Ra masuk untuk berbicara dengannya.
Ibu Mi Ra “Ketua, Bagaimana mungkin
anda menuduh orang yang sudah meninggal dengan tuduhan konyol seperti itu?
Suamiku takkan pernah melakukannya. Dia tidak mungkin menggelapkan uang
perusahaan”. Kang Sung Wook “Anda punya bukti kalau bukan dia pelakunya?”. Ibu
Mi Ra “Soal itu...”. Kang Sung Wook “Sopir So sudah meninggal. Kami tidak
memenjarakannya”. Ibu Mi Ra “Tapi kenapa anda menuduhnya padahal dia sudah
meninggal?”. Kang Sung Wook “Nyonya. Anda bilang punya dua putri, kan? Tanpa
surat rekomendasi apapun, anda yakin sanggup membesarkan mereka?”. Ibu Mi Ra
“Apa?”. Kang Sung Wook “Biaya pendidikan sampai kuliah serta biaya hidup akan
ditanggung sepenuhnya oleh Hyun Sung. Kalau putri anda mau mereka juga bisa
bekerja di Hyun Sung. Dibandingkan Sopir So yang sudah meninggal, melindungi
putri anda yang masih hidup bukankah mendiang suami anda juga menginginkannya”
Sekretaris Dong Suk memberikan kontrak
Hyun Sung pada Dong Suk. Dong Suk melihat kontrak itu dan lalu tersenyum (Ada
apa yah?)”
Yoo Jae bertemu dengan Ji Hyuk dan
Goo Duk Kyu. Yoo Jae “Kalian memintaku mengkhianati Hyun Sung?”. Goo Duk Kyu
“Mengkhianati apanya? Kau duluan yang sudah menipu kami”. Yoo Jae “Memang
benar. Aku bersalah, tapi masalahnya berbeda. Jika aku muncul sebagai saksi,
apa Hyun Sung akan membiarkan aku? Sudah jelas, aku akan dipecat. Dimana lagi
aku bisa mendapatkan pekerjaan? Apa Hyun Sung akan membiarkan aku menjalani
hidupku seperti biasanya? Kenapa kau masih bisa bilang begitu padahal kau tahu
bagaimana rasanya?”. Ji Hyuk “Saat kami membeli Hyun Sung kami pasti akan
memberimu posisi terbaik dalam perusahaan”. Yoo Jae “Jika anda melakukannya
anda yakin bisa mengambil alih Hyun Sung? Jangan terlalu gegabah”. Goo Duk Kyu
“Aku paham darimana asalmu. Apa kau tidak bisa mempercayai kami sekali ini
saja? Antara kau dan aku, kita punya kesetiaan”. Yoo Jae “Kesetiaan? Karena hal
itu, aku, istriku, serta anakku bagaimana kalau kami tinggal di jalanan? Kalau
kau melawan perusahaan besar, kau sendiri yang akan menghancurkan hidupmu.
Kembalilah ke kehidupan anda yang dulu”. Ji Hyuk “Aku mohon padamu, Kepala tim
Choi. Kumohon, kali ini bantulah kami. Inilah satu-satunya cara untuk
menyelamatkan semua orang dan Hyun Sung. Aku mohon padamu”. Yoo Jae “Tidak.
Tolong jangan hubungi aku lagi. Hari ini aku akan ke luar negeri untuk
berlibur. Aku takkan bisa menjawab telepon darimu”. Yoo Jae pun pergi meninggalkan
Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu
Goo Duk Kyu menjawab telepon yang
masuk “Ah Jung Sun. Bagaimana hasilnya?”. Jung Sun (Sekretaris Dong Suk) “Aku
sudah memberikan kontraknya pada Presiden hari ini. Sepertinya dia akan menandatangani
kontrak dengan Dae Sam malam ini”. Goo Duk Kyu “Malam ini? Baiklah, terima
kasih”
Goo Duk Kyu memberitahu Ji Hyuk
tentang informasi yang baru saja ia dapat dari Jung Sun. Ji Hyuk “Jika dia
menandatangani kontrak dengan Dae Sam…”. Goo Duk Kyu “Kita akan kehilangan
kesempatan ini. Dae Sam juga menghasilkan uang. Termasuk ganti rugi untuk
orang-orang di pasar mungkin kita akan kalah. Kita harus memikirkan cara lain”.
Ji Hyuk “Bukankah sudah terlambat?”. Goo Duk Kyu “Anda tidak boleh bilang begitu
sekarang. Jo Hwa Soo itu pria yang menakutkan. Dia punya hukumnya sendiri.
Jangan khawatirkan orang-orang di pasar sekarang. Khawatirkan saja diri anda
sendiri. Jadi jangan biarkan kontrak ini berantakan. Kurasa aku punya cara”
Mi Ra yang baru masuk ke dalam Hyun
Sung menjawab telepon yang masuk “Iya, Kepala tim Goo”
Mi Ra dan Goo Duk Kyu bertemu di
sebuah café. Goo Duk Kyu “Maaf aku minta bantuan semacam ini padamu. Keadaan
kami sekarang sedang gawat”. Mi Ra “Apa Ji Hyuk yang menyuruh anda?”. Goo Duk Kyu
“Bukan, ini ideku. Karena kau ini tim FB kurasa kau punya akses untuk
mendapatkan informasi semacam itu. Bagaimana menurutmu?”. Mi Ra “Memang bukan
aku yang bertanggung jawab. Meskipun aku tahu caranya, aku tidak mau
melakukannya”. Goo Duk Kyu “Sugah kuduga”. Mi Ra “Kepala tim Goo. Tidak ada
gunanya melawan Hyun Sung. Hentikan saja dia. Dia takkan pernah menang”. Goo
Duk Kyu “Aku juga tahu ini sia-sia. Tapi ini bukan hanya demi dia. Kau sudah
tahu. Dia bukanlah orang yang mementingkan dirinya sendiri. Kalau Hyun Sung
Distribution, dijual ke Dae Sam siapa yang paling menderita? Orang-orang di
pasar. Orang-orang di pasar yang sudah dianggap sebagai keluarga oleh Kim Ji
Hyuk. Dae Sam takkan memberikan ganti
rugi yang sesuai. Maka, mereka akan tinggal di jalanan. Salah satu dari mereka
sudah bunuh diri. Agar kejadian ini tidak terulang lagi menurutku seharusnya
Kim Ji Hyuk mengambil alih Hyun Sung Distribusi”
Mi Ra kembali ke Hyun Sung, ia
masih mengingat kata-kata Goo Duk Kyu
Di tempat lain, Yoo Jae dan keluarganya sudah bersiap untuk pergi ke bandara
Sang Ho dan beberapa karyawan
keluar dari ruangan mereka. Mi Ra yang melihat Sang Ho pergi, dengan segera
masuk ke dalam ruangan Sang Ho dan membuka komputer Sang Ho. Mi Ra membuka file
tentang dirinya dan Yoo Jae. Dan di saat bersamaan Sang Ho menerima pesan
pemberitahuan bahwa komputernya sedang dibobol. Sang Ho yang berada di lift pun
meminta anak buahnya untuk menghentikan lift dan keluar. Sang Ho mau menaiki
lift untuk kembali ke ruangannya tapi semua lift sedang beroperasi dan akhirnya
ia berlari menaiki tangga darurat.
Mi Ra berhasil mencetak informasi
rahasia tentang Yoo Jae. Sang Ho pun masuk ke dalam ruangannya tapi Mi Ra sudah
tidak ada di tempat itu. Sang Ho memeriksa komputernya dan kesal karena ia
terlambat.
Mi Ra masuk ke dalam lift dan Sang
Ho berusaha mengejarnya. Sang Ho tidak berhasil masuk ke dalam lift yang di
naiki Mi Ra dan menyusul Mi Ra lewat tangga darurat (lagi dan lagi. Ulala)
Mi Ra sampai di lobi Hyun Sung.
Sang Ho pun berhasil menaiki lift sehingga ia bisa bertemu dengan Mi Ra. Sang
Ho “Kenapa kau buru-buru? So Mi Ra”. Sang Ho menadahkan telapak tangannya pada
Mi Ra (Minta dikembaliin dokumen soal Yoo Jae). Mi Ra kelihatan ketakutan,
untungnya Dong Suk datang dan mendekat ke Mi Ra. Dong Suk “Aku sudah mencarimu.
Ayo pergi. Kau harus ikut denganku”. Sang Ho “Presiden. Ada masalah penting
yang harus kubicarakan dengannya. Jika anda tidak keberatan…”. Dong Suk “Aku
juga terburu-buru. Bicarakan saja besok ”
Ji Hyuk sedang berada di bandara
untuk mengawasi Yoo Jae yang akan pergi, ia juga menunggu Goo Duk Kyu untuk datang
dan menghentikan rencana kepergian Yoo Jae. Ji Hyuk menghubungi Goo Duk Kyu “Kau
dimana?”
Mi Ra sedang mencoba gaun pengantin
bersama Dong Suk. Mi Ra “Seharusnya kau memberitahuku sejak tadi”. Dong Suk
“Aku ingin segera melihatmu seperti ini. Kau sangat cantik”. Designer gaun
pengantin yang dipakai oleh Mi Ra juga memuji Mi Ra “Meskipun aku yang
merancang gaunnya aku tidak tahu kalau akan secantik ini. Semua karena dia?
Benar. Itulah alasannya”. Mi Ra mengecek pesan yang masuk di teleponnya.
Bunyinya “Mi Ra, kau dimana? Mi Ra, kami harus mendapatkannya sekarang. Kami
tidak punya waktu lagi. Mi Ra, kumohon”
Karena pesan yang ia baca, Mi Ra
memberitahu Dong Suk bahwa ia menyukai gaun yang ia pakai dan tidak perlu
mencoba gaun lain. Dong Suk “Apa katamu? Satu gaun takkan cukup bagiku”. Mi Ra
“Itu..”. Perancang gaun Mi Ra “Kami akan segera menyiapkannya. Silakan tunggu
sebentar”
Designer gaun Mi Ra masuk ke dalam
ruangan ganti, ia kaget karena melihat ruangan itu sudah kosong dan Mi Ra
tidak berada di dalam ruangan itu.
Mi Ra berlari dengan gaun pengantinnya.
Ia memberikan dokumen Yoo Jae pada Goo Duk Kyu yang sudah menunggunya. Goo Duk
Kyu berterima kasih pada Mi Ra dan Mi Ra pun berlari kembali ke tempat Dong Suk
Dong Suk merasa Mi Ra memakan waktu
yang cukup lama untuk mencoba gaun yang kedua, ia mendekat ke arah tempat
fiting baju Mi Ra dan pintu itu pun terbuka. Di dalamnya Mi Ra sudah berdiri
dan tersenyum pada Dong Suk. Dong Suk “Wah, cantiknya. Aku lebih suka yang ini.
Kenapa lama sekali?”. Designer gaun “Ukurannya tidak cocok. Kami harus
memperbaikinya sebentar. Maaf. Anda mau
melihat bagian belakangnya? “. Dong Suk “Tentu saja”. Mi Ra berputar dan Dong
Suk melihat kotoran yang ada pada bagian bawah gaun Mi Ra tapi ia tidak curiga
sedikit pun. Designer “Anda mau melihat yang lain lagi?”. Dong Suk “Bagaimana
menurutmu?”. Mi Ra “Baiklah”
Yoo Jae dan keluarganya akan
memasuki ruang tunggu. Goo Duk Kyu juga berhasil sampai ke bandara dan menemui
Yoo Jae bersama dengan Ji Hyuk yang sudah mengawasi Yoo Jae dari tadi. Goo Duk
Kyu menyapa isteri Yoo Jae “Lama tak jumpa. Bagaimana kabarmu? Maaf. Ada
masalah penting di kantor. Bisa kita bicara Kepala tim Choi?”
Dong Suk berbicara di telepon “Apa
uangnya sudah ada?”. Jo Hwa Soo “Iya. Aku bisa menunjukkannya pada anda
sekarang. ”. Dong Suk “Baiklah. Kalau begitu, aku akan menemui anda nanti
siang. Setelah kita memastikannya, kita tanda tangan kontraknya”. Jo Hwa Soo
“Ngomong-ngomong, mengenai harga penjualannya”. Dong Suk “Kami terburu-buru.
Kami akan memberikan harga yang sesuai dengan yang anda tawarkan”. Jo Hwa Soo
“Aku mengerti”. Jo Hwa Soo mematikan teleponnya dan berbicara “Sekarang sudah
saatnya”
Yoo Jae melihat dokumen tentang
dirinya (gak ngerti apa artinya kan pake Hangeul. Mian kekeke). Goo Duk Kyu
“Bagaimana? Apa istrimu akan liburan dengan gembira kalau dia melihatnya?”. Yoo
Jae “Bagaimana kau bisa melakukannya?”. Goo Duk Kyu mengambil dokumen itu “Tim
FB. Menakutkan, bukan? Inilah cara kerja di perusahaan”. Ji Hyuk membaca
dokumen itu. Yoo Jae “Kau benar-benar harusmelakukannya sampai sejauh ini?”.
Goo Duk Kyu “Kau masih tidak mengerti alasannya? Jadi, kumohon bantu kami,
Kepala tim Choi. Kenapa aku sampai harus melakukan hal semacam ini padamu?”. Ji
Hyuk merobek dokumen itu. Goo Duk Kyu dan Yoo Jae kaget. Goo Duk Kyu “Presiden,
kenapa kau meerobek itu?”. Ji Hyuk “Kepala tim Goo. Saat kau bilang kau bisa
menyakinkan dia maksudmu kau mau memeras dia dengan sampah ini? Aku takkan
melakukannya meskipun aku ini bajingan. Pergilah. Keluargamu menunggu. Semoga
liburanmu menyenangkan. Maaf sudah mengganggu”.
Yoo Jae kembali pada isteri dan
anaknya yang sudah menunggunya. Ji Hyuk “Ayo. Meskipun waktu kita sedikit,
seharusnya kita tidak mengacaukan sebuah keluarga. Keluarga adalah batasnya”.
Goo Duk Kyu kelihatan kecewa
Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu sudah
berada di dalam mobil mereka. Goo Duk Kyu “Sekarang Hyun Sung Distribusi akan
jatuh ke tangan Dae Sam. Bagaimana dengan Presdir Jo? Dia takkan membiarkan kita
lolos. Kita harus menemuinya”. Ji Hyuk tidak menjawab pertanyaan Goo Duk Kyu
dan Goo Duk Kyu pun menjalankan mobilnya. Saat Goo Duk Kyu baru menjalankan
mobil, Yoo Jae menghalang mobil Goo Duk Kyu dan membuat Goo Duk Kyu rem
mendadak.
Goo Duk Kyu dan Ji Hyuk heran
melihat Yoo Jae. Yoo Jae meletakkan tangannya di dada “Aku bersumpah. Dalam
hidupku satu-satunya Presiden adalah Kim Ji Hyuk. Aku hanya akan mengabdi pada
anda”. Goo Duk Kyu “Bagaimana? Kita bisa mempercayainya?”. Ji Hyuk tertawa dan
Goo Duk Kyu pun ikut tertawa
Dong Suk dan Myung Ho sedang
menandatangani kontrak penjualan Hyun Sung. Saat poses penanda tanganan
berlangsung telepon Dong Suk berbunyi. Dong Suk meminta Myung Ho untuk
menunggunya dan menjawab teleponnya. Dong Suk “Iya Presiden”. Jo Hwa Soo “Kapan
anda akan menandatangani kontraknya dengan kami?”. Dong Suk “Berapa harga yang
anda tawarkan?”. Jo Hwa Soo “Bagaimana kalau 400 milyar Won?”. Dong Suk
“Astaga. Rupanya, jauh berbeda dari yang sudah kami pikirkan. Maafkan kami,
tapi kita lupakan saja”. Jo Hwa Soo “Kurasa anda tidak bisa melupakannya begitu
saja”. Dong Suk “Apa maksud anda?”. Jo Hwa Soo “Sekarang kami punya bukti dan
saksi soal persekongkolan anda. Kami rasa akan menyerahkannya pada Komisi
Keadilan Perdagangan. Tentu saja, kami akan menyerahkannya juga pada Dae Sam.
Lalu apa Dae Sam akan mau membeli Hyun Sung Distribusi? Mereka yang harus
menanggung dendanya”. Dong Suk “Apa kau harus melakukan sampai sejauh itu?”. Jo
Hwa Soo “Kurasa 400 milyar itu harga yang setimpal”. Dong Suk “Aku mengerti.
Aku kalah. Datanglah ke kantor besok dengan membawa kontraknya”. Jo Hwa Soo
“Pasti. Aku pasti akan menemui anda”
Jo Hwa Soo memberitahu Ji Hyuk CS
(Udah ada Yoo Jae juga) bahwa besok, Dong Suk akan menandatangi kontrak dengan
mereka. Ji Hyuk CS sangat senang mendengar kabar itu.
Kembali ke Dong Suk dan Myung Ho.
Dong Suk berdiri dan merobek kontrak penjualan yang akan ia tanda tangani
“Maafkan aku. Kita lupakam soal kontrak ini”. Myung Ho kesal melihat Dong Suk
Ji Hyuk memberitahu pada seluruh
pedagang pasar bahwa ia akan menjadi Presiden Hyun Sung lagi. Ahjussi A
“Benarkah? Kau benar-benar akan menjadi Presiden dari Hyun Sung lagi?”. Ji Hyuk
mengiyakan. Ahjussi A “Kau sungguh-sungguh, kan? Jika ternyata kau bohong lagi
aku sendiri yang akan membunuhmu”. Ji Hyuk “Astaga, apa aku ini seorang
pembohong? Kalau aku menandatangani kontraknya besok aku akan menjadi Presiden
dari Hyun Sung lagi”. Para pedagang sangat senang dan bersorak sorai untuk Ji
Hyuk. Hong Dal Sook tersenyum melihat Ji Hyuk. Ji Hyuk “Terima kasih
semuanya. Kalian sudah mau percaya dan
menunggu. Sekarang, penderitaan kalian benar-benar berakhir! Aku benar-benar
senang. Sekarang Ddukbokgi dan sosisnya diskon 30%”
Jin Ah sedang menyiapkan makanan,
ia memotong kimbab buatannya. Dae Sub datang “Hei kau sedang apa? Wah, kau yang
membuatnya? ”. Jin Ah “Aku bosan, jadi aku memasak”. Dae Sub mencoba kimbab yang Jin Ah buat. Jin Ah berteriak dan
menyuruh Dae Sub untuk memuntahkan kimbab yang baru dia makan. Dae Sub mengeluarkan
Kimbab buatan Jin Ah. Jin Ah “Bagus”. Dae Sub “Aku tidak bermaksud
memuntahkannya. Lidahku yang menolaknya”. Jin Ah “Apa?”.
Ji Hyuk baru sampai dan mencium
aroma masakan Jin Ah “Bau apa ini?”. Ji Hyuk kaget melihat makanan yang telah
disiapkan oleh Jin Ah. Jin Ah tersenyum dan menyuruh Ji Hyuk untuk mencoba
makanannya. Ji Hyuk mencoba masakan Jin Ah dan raut wajahnya langsung berubah
(HAHAHA). Jin Ah “Enak?”. Ji Hyuk meminum air untuk menurunkan makanan yang Jin
Ah buat. Jin Ah menawarkan lagi Sandwich yang ia buat pada Ji Hyuk. Ji Hyuk melihat
tangan Mi Ra yang penuh dengan plester “Hei kenapa dengan tanganmu?”
Ji Hyuk mengobati jari-jari Jin Ah
yang terkena pisau. Jin Ah “Sakit”. Ji Hyuk “Tahan sebentar”. Ji Hyuk
mengoleskan salep dan memakaikan plester baru pada Jin Ah sedangkan Jin Ah
terus menatap Ji Hyuk dan tersenyum. Ji Hyuk “Sudah. Jangan memasak lagi”. Jin
Ah “Bukankah ini mirip cincin?”. Ji Hyuk “Apa?”. Jin Ah mencium plester yang
dipakaikan oleh Ji Hyuk yang tepat di
jari manisnya
Sang Ho melapor pada Dong Suk “Soal
saksi itu tampaknya mereka memanfaatkan orang dalam dari tim FB”. Dong Suk “Apa
maksudmu?”. Sang Ho “So Mi Ra mengambil semua informasi rahasia mengenai Kepala
tim Choi”. Dong Suk “Apa hubungannya dengan penandatangan kontrak Presiden
Jo?”. Sang Ho “Dia yang sudah bertanggung jawab atas persekongkolan dalam
perusahaan. Jika mereka memerasnya dengan informasi pribadinya dia mungkin
bekerja sama dengan mereka”. Dong Suk “Kapan kejadiannya?”. Sang Ho “Saat aku
bertemu dengan anda di lobi”. Dong Suk mengingat kejadian saat ia melihat gaun
bawah Mi Ra yang kotor di tempat fiting gaun pengantin
Dong Suk masih berpikir di dalam
ruangannya, ia terlihat mendapatkan sebuah ide dan keluar dari ruangannya
Ji Hyuk dan Jo Hwa Soo baru sampai
di lobi Hyun Sung, mereka kelihatan sangat percaya diri
Ji Hyuk dan Jo Hwa Soo sudah berada
di ruang pertemuan. Dong Suk masuk bersama Sang Ho. Dong Suk menyapa Jo Hwa Soo
“Apa kabar Presiden?”. Jo Hwa Soo “Ah iya. Menurutku harga penjualannya sudah
wajar. Bagaimana?”. Dong Suk “Aku tidak bisa menjual perusahaan ini dengan
harga yang anda tawarkan”. Jo Hwa Soo “Memangnya kenapa? Apa pria tua ini harus
memanfaatkan trik kotor?”. Dong Suk “Hyun Sung Distribution sudah mengajukan
bagian no. 11 tadi pagi”. Ji Hyuk “Apa maksud anda?”. Dong Suk “Kudengar anda
sudah menjual seluruh properti anda. Takkan ada gunanya, ya? Kurasa anda juga
sudah mengalami kerugian”. Ji Hyuk dan Jo Hwa Soo kaget
anyeong ka' ...
BalasHapussalam kenal ;-)
semangat trus ya .....
Dong suk 3mang licik, semangaatt mba nulis sinopnya..
BalasHapusAku ga ngerti maksud dong suk terakhir.. bisa tlg ada yg jelasin? #maap lemot
BalasHapusBagian 11/Chapter 11/Bab 11 itu Undang-Undang Kepailitan termasuk perseroan, perusahaan perseorangan, atau perorangan yang memiliki utang tanpa jaminan paling sedikit AS$336.900,00 atau utang beragun paling sedikit AS$1.010.650,00. Walaupun demikian, perlindungan Bab 11 sebagian besar hanya diajukan oleh badan perseroan atau perusahaan jadi Ketika pemilik usaha tidak lagi mampu menyelesaikan utang atau membayar kreditor, pemilik atau kreditor bisa mengajukan perlindungan Bab 7 atau Bab 11 Undang-Undan
Hapus