Love these songs^^

Minggu, 08 Juni 2014

Sinopsis Big Man Episode 10 Part 2






Dae Sub membantu mengganti salah satu lampu di rumah Mi Ra. Hye Ra sangat senang karena lampunya sudah terang lagi. Dae Sub “Apanya yang penting? Rumahmu tidak gelap sama sekali”. Hye Ra “Kau tidak mengerti, ya? Tanpa lampu itu, tempat ini gelap”. Dae Sub pamit pulang tapi Hye Ra menahannya dan mengatakan akan mentraktir makanan





Dae Sub dan Hye Ra sudah duduk di meja makan. Dae Sub protes karena ia yang membeli hampir semua makanan yang telah dihidangkan Hye Ra. Hye Ra tidak menghiraukan kicauan Dae Sub dan menyuapkan daging yang telah ia bungkus dengan sayuran. Dae Sub menjadi diam karena Hye Ra menyuapkannya makanan. Hye Ra “Enak? Kau kira aku membuatnya untuk sembarang orang? Hari ini hari keberuntunganmu”. Dae Sub “Astaga, aneh sekali. Tampaknya, aku yang selalu harus membayar semuanya. Kau selalu yang mendapat keuntungan”. Hye Ra “Alasannya karena wajahmu”. Dae Sub “Apa?”. Hye Ra “Kau itu cumi-cumi gendut dan aku ini putri . Kalau kau ingin tidak ada jarak lagi di antara kita maka cobalah mengajakku pacaran. Takkan mengeluarkan banyak uang”. Dae Sub “Aku tidak pernah bilang aku mau pacaran denganmu”. Hye Ra “Kau sangat mudah menyerah. Berjuanglah. Kau pasti bisa. Ada begitu banyak gunung yang harus didaki. Satu-satunya jasa yang kau tawarkan adalah kau bekerja di restoran daging. Tapi, aku sudah memutuskan akan memberimu kesempatan. Hanya kita berdua yang ada di sini. Jika kau melepaskan kesempatan ini mungkin kau akan menyesal selamanya”.






 Hye Ra berpura-pura seperti orang mabuk dan mendekatkan wajahnya ke Dae Sub. Dae Sub “Kau pusing?”. Dae Sub pun mendekatkan wajahnya ke wajah Hye Ra dan mencium pipi Hye Ra. Hye Ra mau mencium bibir Dae Sub tapi kaget karena Ibunya yang tiba-tiba masuk ke dalam rumah mereka. Ibu Mi Ra sangat kaget melihat Hye Ra dan Dae Sub “Astaga aku kaget. So Hye Ra, apa yang kau lakukan di sini?”. Dae Sub segera berdiri dari meja makan. Hye Ra “Ibu”. 


Ibu Mi Ra mendekat ke meja makan dan Dae Sub memberi salam. Ibu Mi Ra “Dengan orang yang mirip pencuri ini, apa yang kau lakukan di sini?”. Hye Ra tersenyum “Itu tadi…”. Ibu Mi Ra “Dan kau! Bukankah kau bilang kau sekolah ke Australia? Kenapa kau malah ada di sini? Kau, cepat kemari!”. Ibu Mi Ra memukul Hye Ra “Kau membohongi ibumu? Berapa lama lagi kau akan meninggalkan ibumu?”. Hye Ra “Ibu ! Aku punya alasan”. Ibu Mi Ra “Apa alasannya? Kenapa kau tidak sekolah ke Australia? Apa alasannya?”. Hye Ra “Karena dia yang ada di sana (Dae Sub LOL)”. Ibu Mi Ra “Apa?”. Hye Ra “Pria itu menyuruhku tetap di sini. Aku kehilangan seluruh uangku karena dia”.
 




Ibu Mi Ra menggulung lengan bajunya (siap mukulin Dae Sub. Hahaha) dan mendekat ke arah Dae Sub. “Dasar brengsek”. Dae Sub “Bukan. Aku hanya membelikan dia daging”. Ibu Mi Ra “Kau menipu Hye Ra dengan daging, hah? Kau!”. Ibu Mi Ra mengambil serokan dan memukul Dae Sub sampai di luar rumah Mi Ra. Dae Sub “Bukan aku, Nyonya! Aku ini korban. Aku hanya membelikan daging saja”. Mi Ra yang baru sampai juga melihat kejadian itu. Dae Sub menutup pintu pagar sehingga Ibu Mi Ra tidak bisa memukulnya lagi dan mencoba menjelaskan pada Mi Ra yang baru sampai  “Mi Ra. Aku hanya membantu menggantikan lampu dan Hye Ra ingin makan usus babi, jadi aku membelikannya. Tapi dia masuk dan…”. Dae Sub tidak menyelesaikan penjelasannya dan melarikan diri lagi karena Ibu Mi Ra berhasil melewati pagar yang sudah ia tutup. HAHAHAHA



Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu memeriksa isi alat perekam yang mereka taruh di piring tadi. Goo Duk Kyu mendengar pembicaraan Yoo Jae CS dan berbicara pada Ji Hyuk “Kita mendapatkannya. Dengan ini, kita bisa memberikan pukulan besar”



Ji Hyuk datang ke tempat abu Ahjussi Park disimpan. Ji Hyuk “Paman. Aku takkan membiarkan ada korban lain lagi. Pasti”





Mi Ra memberitahu ibunya bahwa ia akan menikah. Ibu Mi Ra “Apa? Pernikahan?”. Hye Ra yang sedang dihukum memberi selamat pada Mi Ra. Ibu Mi Ra “Cepat kembali ke posisi semua. Beraninya kau ini?”. Hye Ra kembali ke posisi hukumannya. Ibu Mi Ra “Kau sudah memikirkan keputusanmu ini baik-baik?”. Mi Ra mengiyakan. Ibu Mi Ra “Kau sudah mendapat persetujuan orang tuanya?”. Mi Ra “Iya, hampir”. Hye Ra berbicara lagi “Ibu, kenapa ibu khawatir? Sekarang, ibu takkan menjadi sopir bis lagi. Dong Suk oppa takkan mengijinkan ibu menjadi sopir bis lagi, kan?”. Ibu Mi Ra menyuruh Hye Ra untuk diam dan tetap menjalankan hukumannnya. Ibu Mi Ra “Kalau itu maumu ibu takkan menghalanginya. Kau sudah bisa hidup sendiri dengan baik. Melihat Dong Suk sendiri yang sudah memilihmu tampaknya dia bukanlah pria yang jahat. Tapi, Mi Ra kalau kau menikahinya kau akan lebih bahagia dibandingkan sekarang, kan?”


Jo Hwa Soo berbicara dengan Yong Man “Jadi, sekarang setelah menjual gedung dan property kita sudah mendapatkan uang berapa?”. Yong Man “Sampai sejauh ini kita sudah mendapatkan setengah dari persyaratannya”. Jo Hwa Soo “Hanya itu yang kita dapatkan?”. Yong Man “Karena kita buru-buru, kita tidak punya pilihan lain”. Jo Hwa Soo “Jika kontrak ini tidak berjalan mulus kita akan rugi sekitar sepuluh milyar won”




Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu memperdengarkan rekaman suara Yoo Jae CS pada Jo Hwa Soo.Goo Duk Kyu “Bagaimana menurut anda? Bukankah buktinya sudah jelas? Jika kita serahkan rekaman ini pada Komisi Keadilan Perdagangan mereka akan mendapatkan hukuman yang besar. Lalu, siapa lagi yang mau membeli  Hyun Sung Distribusi?. Secara alami Hyun Sung Distribusi akan jatuh ke tangan kita. Bagaimana menurut anda?”. Jo Hwa Soo “Siapa yang punya ide ini?”. Goo Duk Kyu dengan bangga menunjukk Ji Hyuk, Ji Hyuk pun tersipu malu. Jo Hwa Soo tidak senang dengan rencana itu “Jika kau menyerahkan rekaman ini malah kau yang akan ditangkap”. Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu kaget. Ji Hyuk “Kenapa?”. Jo Hwa Soo “Karena melakukan penyadapan illegal. Tanpa pengetahuan semacam itu bagaimana bisa kau berhasil? Agar Hyun Sung jatuh harus ada orang yang ikut dalam rapat itu sebagai saksi kita. Kau tahu itu? Dengan cara itu maka rekaman ini akan menjadi lebih berguna”. Goo Duk Kyu “Memang benar”. Jo Hwa Soo “Carilah saksi untuk kita. Aku akan mengatakannya sekali lagi. Jangan membuatku rugi”



Mi Ra masih belum tidur karena mengingat kata-kata Choi Yoon Jung “Soal kehidupan yang sudah kau jalani sampai sekarang kau tidak akan bisa menghapus semuanya. Hal itu juga membuat kami merasa tidak nyaman. Mungkin kaulah yang paling tidak nyaman”. Sama halnya dengan Mi Ra, Ibu Mira pun tidak bisa tidur mengingat semua perlakuan Orang tua Dong Suk saat Ayah Mi Ra sudah meninggal

 Flashback…


Ibu Mi Ra memaksa untuk bertemu dengan Kang Sung Wook tapi di tahan oleh pengawal Kang Sung Wook. Kang Sung Wook mendengar teriakan Ibu Mi Ra yang ingin bertemu dengannya dan mengijinkan Ibu Mi Ra masuk untuk berbicara dengannya.



Ibu Mi Ra “Ketua, Bagaimana mungkin anda menuduh orang yang sudah meninggal dengan tuduhan konyol seperti itu? Suamiku takkan pernah melakukannya. Dia tidak mungkin menggelapkan uang perusahaan”. Kang Sung Wook “Anda punya bukti kalau bukan dia pelakunya?”. Ibu Mi Ra “Soal itu...”. Kang Sung Wook “Sopir So sudah meninggal. Kami tidak memenjarakannya”. Ibu Mi Ra “Tapi kenapa anda menuduhnya padahal dia sudah meninggal?”. Kang Sung Wook “Nyonya. Anda bilang punya dua putri, kan? Tanpa surat rekomendasi apapun, anda yakin sanggup membesarkan mereka?”. Ibu Mi Ra “Apa?”. Kang Sung Wook “Biaya pendidikan sampai kuliah serta biaya hidup akan ditanggung sepenuhnya oleh Hyun Sung. Kalau putri anda mau mereka juga bisa bekerja di Hyun Sung. Dibandingkan Sopir So yang sudah meninggal, melindungi putri anda yang masih hidup bukankah mendiang suami anda juga menginginkannya”



Sekretaris Dong Suk memberikan kontrak Hyun Sung pada Dong Suk. Dong Suk melihat kontrak itu dan lalu tersenyum (Ada apa yah?)”




Yoo Jae bertemu dengan Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu. Yoo Jae “Kalian memintaku mengkhianati Hyun Sung?”. Goo Duk Kyu “Mengkhianati apanya? Kau duluan yang sudah menipu kami”. Yoo Jae “Memang benar. Aku bersalah, tapi masalahnya berbeda. Jika aku muncul sebagai saksi, apa Hyun Sung akan membiarkan aku? Sudah jelas, aku akan dipecat. Dimana lagi aku bisa mendapatkan pekerjaan? Apa Hyun Sung akan membiarkan aku menjalani hidupku seperti biasanya? Kenapa kau masih bisa bilang begitu padahal kau tahu bagaimana rasanya?”. Ji Hyuk “Saat kami membeli Hyun Sung kami pasti akan memberimu posisi terbaik dalam perusahaan”. Yoo Jae “Jika anda melakukannya anda yakin bisa mengambil alih Hyun Sung? Jangan terlalu gegabah”. Goo Duk Kyu “Aku paham darimana asalmu. Apa kau tidak bisa mempercayai kami sekali ini saja? Antara kau dan aku, kita punya kesetiaan”. Yoo Jae “Kesetiaan? Karena hal itu, aku, istriku, serta anakku bagaimana kalau kami tinggal di jalanan? Kalau kau melawan perusahaan besar, kau sendiri yang akan menghancurkan hidupmu. Kembalilah ke kehidupan anda yang dulu”. Ji Hyuk “Aku mohon padamu, Kepala tim Choi. Kumohon, kali ini bantulah kami. Inilah satu-satunya cara untuk menyelamatkan semua orang dan Hyun Sung. Aku mohon padamu”. Yoo Jae “Tidak. Tolong jangan hubungi aku lagi. Hari ini aku akan ke luar negeri untuk berlibur. Aku takkan bisa menjawab telepon darimu”. Yoo Jae pun pergi meninggalkan Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu


Goo Duk Kyu menjawab telepon yang masuk “Ah Jung Sun. Bagaimana hasilnya?”. Jung Sun (Sekretaris Dong Suk) “Aku sudah memberikan kontraknya pada Presiden hari ini. Sepertinya dia akan menandatangani kontrak dengan Dae Sam malam ini”. Goo Duk Kyu “Malam ini? Baiklah, terima kasih”



Goo Duk Kyu memberitahu Ji Hyuk tentang informasi yang baru saja ia dapat dari Jung Sun. Ji Hyuk “Jika dia menandatangani kontrak dengan Dae Sam…”. Goo Duk Kyu “Kita akan kehilangan kesempatan ini. Dae Sam juga menghasilkan uang. Termasuk ganti rugi untuk orang-orang di pasar mungkin kita akan kalah. Kita harus memikirkan cara lain”. Ji Hyuk “Bukankah sudah terlambat?”. Goo Duk Kyu “Anda tidak boleh bilang begitu sekarang. Jo Hwa Soo itu pria yang menakutkan. Dia punya hukumnya sendiri. Jangan khawatirkan orang-orang di pasar sekarang. Khawatirkan saja diri anda sendiri. Jadi jangan biarkan kontrak ini berantakan. Kurasa aku punya cara”


Mi Ra yang baru masuk ke dalam Hyun Sung menjawab telepon yang masuk “Iya, Kepala tim Goo”



Mi Ra dan Goo Duk Kyu bertemu di sebuah café. Goo Duk Kyu “Maaf aku minta bantuan semacam ini padamu. Keadaan kami sekarang sedang gawat”. Mi Ra “Apa Ji Hyuk yang menyuruh anda?”. Goo Duk Kyu “Bukan, ini ideku. Karena kau ini tim FB kurasa kau punya akses untuk mendapatkan informasi semacam itu. Bagaimana menurutmu?”. Mi Ra “Memang bukan aku yang bertanggung jawab. Meskipun aku tahu caranya, aku tidak mau melakukannya”. Goo Duk Kyu “Sugah kuduga”. Mi Ra “Kepala tim Goo. Tidak ada gunanya melawan Hyun Sung. Hentikan saja dia. Dia takkan pernah menang”. Goo Duk Kyu “Aku juga tahu ini sia-sia. Tapi ini bukan hanya demi dia. Kau sudah tahu. Dia bukanlah orang yang mementingkan dirinya sendiri. Kalau Hyun Sung Distribution, dijual ke Dae Sam siapa yang paling menderita? Orang-orang di pasar. Orang-orang di pasar yang sudah dianggap sebagai keluarga oleh Kim Ji Hyuk.  Dae Sam takkan memberikan ganti rugi yang sesuai. Maka, mereka akan tinggal di jalanan. Salah satu dari mereka sudah bunuh diri. Agar kejadian ini tidak terulang lagi menurutku seharusnya Kim Ji Hyuk mengambil alih Hyun Sung Distribusi”


Mi Ra kembali ke Hyun Sung, ia masih mengingat kata-kata Goo Duk Kyu


Di tempat lain, Yoo Jae dan keluarganya sudah bersiap untuk pergi ke bandara








Sang Ho dan beberapa karyawan keluar dari ruangan mereka. Mi Ra yang melihat Sang Ho pergi, dengan segera masuk ke dalam ruangan Sang Ho dan membuka komputer Sang Ho. Mi Ra membuka file tentang dirinya dan Yoo Jae. Dan di saat bersamaan Sang Ho menerima pesan pemberitahuan bahwa komputernya sedang dibobol. Sang Ho yang berada di lift pun meminta anak buahnya untuk menghentikan lift dan keluar. Sang Ho mau menaiki lift untuk kembali ke ruangannya tapi semua lift sedang beroperasi dan akhirnya ia berlari menaiki tangga darurat.



Mi Ra berhasil mencetak informasi rahasia tentang Yoo Jae. Sang Ho pun masuk ke dalam ruangannya tapi Mi Ra sudah tidak ada di tempat itu. Sang Ho memeriksa komputernya dan kesal karena ia terlambat.



Mi Ra masuk ke dalam lift dan Sang Ho berusaha mengejarnya. Sang Ho tidak berhasil masuk ke dalam lift yang di naiki Mi Ra dan menyusul Mi Ra lewat tangga darurat (lagi dan lagi. Ulala)




Mi Ra sampai di lobi Hyun Sung. Sang Ho pun berhasil menaiki lift sehingga ia bisa bertemu dengan Mi Ra. Sang Ho “Kenapa kau buru-buru? So Mi Ra”. Sang Ho menadahkan telapak tangannya pada Mi Ra (Minta dikembaliin dokumen soal Yoo Jae). Mi Ra kelihatan ketakutan, untungnya Dong Suk datang dan mendekat ke Mi Ra. Dong Suk “Aku sudah mencarimu. Ayo pergi. Kau harus ikut denganku”. Sang Ho “Presiden. Ada masalah penting yang harus kubicarakan dengannya. Jika anda tidak keberatan…”. Dong Suk “Aku juga terburu-buru. Bicarakan saja besok ”


Ji Hyuk sedang berada di bandara untuk mengawasi Yoo Jae yang akan pergi, ia juga menunggu Goo Duk Kyu untuk datang dan menghentikan rencana kepergian Yoo Jae. Ji Hyuk menghubungi Goo Duk Kyu “Kau dimana?”



Mi Ra sedang mencoba gaun pengantin bersama Dong Suk. Mi Ra “Seharusnya kau memberitahuku sejak tadi”. Dong Suk “Aku ingin segera melihatmu seperti ini. Kau sangat cantik”. Designer gaun pengantin yang dipakai oleh Mi Ra juga memuji Mi Ra “Meskipun aku yang merancang gaunnya aku tidak tahu kalau akan secantik ini. Semua karena dia? Benar. Itulah alasannya”. Mi Ra mengecek pesan yang masuk di teleponnya. Bunyinya “Mi Ra, kau dimana? Mi Ra, kami harus mendapatkannya sekarang. Kami tidak punya waktu lagi. Mi Ra, kumohon”



Karena pesan yang ia baca, Mi Ra memberitahu Dong Suk bahwa ia menyukai gaun yang ia pakai dan tidak perlu mencoba gaun lain. Dong Suk “Apa katamu? Satu gaun takkan cukup bagiku”. Mi Ra “Itu..”. Perancang gaun Mi Ra “Kami akan segera menyiapkannya. Silakan tunggu sebentar”

Designer gaun Mi Ra masuk ke dalam ruangan ganti, ia kaget karena melihat ruangan itu sudah kosong dan Mi Ra tidak berada di dalam ruangan itu.




Mi Ra berlari dengan gaun pengantinnya. Ia memberikan dokumen Yoo Jae pada Goo Duk Kyu yang sudah menunggunya. Goo Duk Kyu berterima kasih pada Mi Ra dan Mi Ra pun berlari kembali ke tempat Dong Suk




Dong Suk merasa Mi Ra memakan waktu yang cukup lama untuk mencoba gaun yang kedua, ia mendekat ke arah tempat fiting baju Mi Ra dan pintu itu pun terbuka. Di dalamnya Mi Ra sudah berdiri dan tersenyum pada Dong Suk. Dong Suk “Wah, cantiknya. Aku lebih suka yang ini. Kenapa lama sekali?”. Designer gaun “Ukurannya tidak cocok. Kami harus memperbaikinya sebentar. Maaf.  Anda mau melihat bagian belakangnya? “. Dong Suk “Tentu saja”. Mi Ra berputar dan Dong Suk melihat kotoran yang ada pada bagian bawah gaun Mi Ra tapi ia tidak curiga sedikit pun. Designer “Anda mau melihat yang lain lagi?”. Dong Suk “Bagaimana menurutmu?”. Mi Ra “Baiklah”



Yoo Jae dan keluarganya akan memasuki ruang tunggu. Goo Duk Kyu juga berhasil sampai ke bandara dan menemui Yoo Jae bersama dengan Ji Hyuk yang sudah mengawasi Yoo Jae dari tadi. Goo Duk Kyu menyapa isteri Yoo Jae “Lama tak jumpa. Bagaimana kabarmu? Maaf. Ada masalah penting di kantor. Bisa kita bicara Kepala tim Choi?”


Dong Suk berbicara di telepon “Apa uangnya sudah ada?”. Jo Hwa Soo “Iya. Aku bisa menunjukkannya pada anda sekarang. ”. Dong Suk “Baiklah. Kalau begitu, aku akan menemui anda nanti siang. Setelah kita memastikannya, kita tanda tangan kontraknya”. Jo Hwa Soo “Ngomong-ngomong, mengenai harga penjualannya”. Dong Suk “Kami terburu-buru. Kami akan memberikan harga yang sesuai dengan yang anda tawarkan”. Jo Hwa Soo “Aku mengerti”. Jo Hwa Soo mematikan teleponnya dan berbicara “Sekarang sudah saatnya”





Yoo Jae melihat dokumen tentang dirinya (gak ngerti apa artinya kan pake Hangeul. Mian kekeke). Goo Duk Kyu “Bagaimana? Apa istrimu akan liburan dengan gembira kalau dia melihatnya?”. Yoo Jae “Bagaimana kau bisa melakukannya?”. Goo Duk Kyu mengambil dokumen itu “Tim FB. Menakutkan, bukan? Inilah cara kerja di perusahaan”. Ji Hyuk membaca dokumen itu. Yoo Jae “Kau benar-benar harusmelakukannya sampai sejauh ini?”. Goo Duk Kyu “Kau masih tidak mengerti alasannya? Jadi, kumohon bantu kami, Kepala tim Choi. Kenapa aku sampai harus melakukan hal semacam ini padamu?”. Ji Hyuk merobek dokumen itu. Goo Duk Kyu dan Yoo Jae kaget. Goo Duk Kyu “Presiden, kenapa kau meerobek itu?”. Ji Hyuk “Kepala tim Goo. Saat kau bilang kau bisa menyakinkan dia maksudmu kau mau memeras dia dengan sampah ini? Aku takkan melakukannya meskipun aku ini bajingan. Pergilah. Keluargamu menunggu. Semoga liburanmu menyenangkan. Maaf sudah mengganggu”.



Yoo Jae kembali pada isteri dan anaknya yang sudah menunggunya. Ji Hyuk “Ayo. Meskipun waktu kita sedikit, seharusnya kita tidak mengacaukan sebuah keluarga. Keluarga adalah batasnya”. Goo Duk Kyu kelihatan kecewa



Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu sudah berada di dalam mobil mereka. Goo Duk Kyu “Sekarang Hyun Sung Distribusi akan jatuh ke tangan Dae Sam. Bagaimana dengan Presdir Jo? Dia takkan membiarkan kita lolos. Kita harus menemuinya”. Ji Hyuk tidak menjawab pertanyaan Goo Duk Kyu dan Goo Duk Kyu pun menjalankan mobilnya. Saat Goo Duk Kyu baru menjalankan mobil, Yoo Jae menghalang mobil Goo Duk Kyu dan membuat Goo Duk Kyu rem mendadak.





Goo Duk Kyu dan Ji Hyuk heran melihat Yoo Jae. Yoo Jae meletakkan tangannya di dada “Aku bersumpah. Dalam hidupku satu-satunya Presiden adalah Kim Ji Hyuk. Aku hanya akan mengabdi pada anda”. Goo Duk Kyu “Bagaimana? Kita bisa mempercayainya?”. Ji Hyuk tertawa dan Goo Duk Kyu pun ikut tertawa





Dong Suk dan Myung Ho sedang menandatangani kontrak penjualan Hyun Sung. Saat poses penanda tanganan berlangsung telepon Dong Suk berbunyi. Dong Suk meminta Myung Ho untuk menunggunya dan menjawab teleponnya. Dong Suk “Iya Presiden”. Jo Hwa Soo “Kapan anda akan menandatangani kontraknya dengan kami?”. Dong Suk “Berapa harga yang anda tawarkan?”. Jo Hwa Soo “Bagaimana kalau 400 milyar Won?”. Dong Suk “Astaga. Rupanya, jauh berbeda dari yang sudah kami pikirkan. Maafkan kami, tapi kita lupakan saja”. Jo Hwa Soo “Kurasa anda tidak bisa melupakannya begitu saja”. Dong Suk “Apa maksud anda?”. Jo Hwa Soo “Sekarang kami punya bukti dan saksi soal persekongkolan anda. Kami rasa akan menyerahkannya pada Komisi Keadilan Perdagangan. Tentu saja, kami akan menyerahkannya juga pada Dae Sam. Lalu apa Dae Sam akan mau membeli Hyun Sung Distribusi? Mereka yang harus menanggung dendanya”. Dong Suk “Apa kau harus melakukan sampai sejauh itu?”. Jo Hwa Soo “Kurasa 400 milyar itu harga yang setimpal”. Dong Suk “Aku mengerti. Aku kalah. Datanglah ke kantor besok dengan membawa kontraknya”. Jo Hwa Soo “Pasti. Aku pasti akan menemui anda”




Jo Hwa Soo memberitahu Ji Hyuk CS (Udah ada Yoo Jae juga) bahwa besok, Dong Suk akan menandatangi kontrak dengan mereka. Ji Hyuk CS sangat senang mendengar kabar itu.



Kembali ke Dong Suk dan Myung Ho. Dong Suk berdiri dan merobek kontrak penjualan yang akan ia tanda tangani “Maafkan aku. Kita lupakam soal kontrak ini”. Myung Ho kesal melihat Dong Suk




Ji Hyuk memberitahu pada seluruh pedagang pasar bahwa ia akan menjadi Presiden Hyun Sung lagi. Ahjussi A “Benarkah? Kau benar-benar akan menjadi Presiden dari Hyun Sung lagi?”. Ji Hyuk mengiyakan. Ahjussi A “Kau sungguh-sungguh, kan? Jika ternyata kau bohong lagi aku sendiri yang akan membunuhmu”. Ji Hyuk “Astaga, apa aku ini seorang pembohong? Kalau aku menandatangani kontraknya besok aku akan menjadi Presiden dari Hyun Sung lagi”. Para pedagang sangat senang dan bersorak sorai untuk Ji Hyuk. Hong Dal Sook tersenyum melihat Ji Hyuk. Ji Hyuk “Terima kasih semuanya.  Kalian sudah mau percaya dan menunggu. Sekarang, penderitaan kalian benar-benar berakhir! Aku benar-benar senang. Sekarang Ddukbokgi dan sosisnya diskon 30%”




Jin Ah sedang menyiapkan makanan, ia memotong kimbab buatannya. Dae Sub datang “Hei kau sedang apa? Wah, kau yang membuatnya? ”. Jin Ah “Aku bosan, jadi aku memasak”. Dae Sub mencoba  kimbab yang Jin Ah buat. Jin Ah berteriak dan menyuruh Dae Sub untuk memuntahkan kimbab yang baru dia makan. Dae Sub mengeluarkan Kimbab buatan Jin Ah. Jin Ah “Bagus”. Dae Sub “Aku tidak bermaksud memuntahkannya. Lidahku yang menolaknya”. Jin Ah “Apa?”.





Ji Hyuk baru sampai dan mencium aroma masakan Jin Ah “Bau apa ini?”. Ji Hyuk kaget melihat makanan yang telah disiapkan oleh Jin Ah. Jin Ah tersenyum dan menyuruh Ji Hyuk untuk mencoba makanannya. Ji Hyuk mencoba masakan Jin Ah dan raut wajahnya langsung berubah (HAHAHA). Jin Ah “Enak?”. Ji Hyuk meminum air untuk menurunkan makanan yang Jin Ah buat. Jin Ah menawarkan lagi Sandwich yang ia buat pada Ji Hyuk. Ji Hyuk melihat tangan Mi Ra yang penuh dengan plester “Hei kenapa dengan tanganmu?”





Ji Hyuk mengobati jari-jari Jin Ah yang terkena pisau. Jin Ah “Sakit”. Ji Hyuk “Tahan sebentar”. Ji Hyuk mengoleskan salep dan memakaikan plester baru pada Jin Ah sedangkan Jin Ah terus menatap Ji Hyuk dan tersenyum. Ji Hyuk “Sudah. Jangan memasak lagi”. Jin Ah “Bukankah ini mirip cincin?”. Ji Hyuk “Apa?”. Jin Ah mencium plester yang dipakaikan oleh Ji Hyuk yang  tepat di jari manisnya




Sang Ho melapor pada Dong Suk “Soal saksi itu tampaknya mereka memanfaatkan orang dalam dari tim FB”. Dong Suk “Apa maksudmu?”. Sang Ho “So Mi Ra mengambil semua informasi rahasia mengenai Kepala tim Choi”. Dong Suk “Apa hubungannya dengan penandatangan kontrak Presiden Jo?”. Sang Ho “Dia yang sudah bertanggung jawab atas persekongkolan dalam perusahaan. Jika mereka memerasnya dengan informasi pribadinya dia mungkin bekerja sama dengan mereka”. Dong Suk “Kapan kejadiannya?”. Sang Ho “Saat aku bertemu dengan anda di lobi”. Dong Suk mengingat kejadian saat ia melihat gaun bawah Mi Ra yang kotor di tempat fiting gaun pengantin


Dong Suk masih berpikir di dalam ruangannya, ia terlihat mendapatkan sebuah ide dan keluar dari ruangannya


Ji Hyuk dan Jo Hwa Soo baru sampai di lobi Hyun Sung, mereka kelihatan sangat percaya diri






Ji Hyuk dan Jo Hwa Soo sudah berada di ruang pertemuan. Dong Suk masuk bersama Sang Ho. Dong Suk menyapa Jo Hwa Soo “Apa kabar Presiden?”. Jo Hwa Soo “Ah iya. Menurutku harga penjualannya sudah wajar. Bagaimana?”. Dong Suk “Aku tidak bisa menjual perusahaan ini dengan harga yang anda tawarkan”. Jo Hwa Soo “Memangnya kenapa? Apa pria tua ini harus memanfaatkan trik kotor?”. Dong Suk “Hyun Sung Distribution sudah mengajukan bagian no. 11 tadi pagi”. Ji Hyuk “Apa maksud anda?”. Dong Suk “Kudengar anda sudah menjual seluruh properti anda. Takkan ada gunanya, ya? Kurasa anda juga sudah mengalami kerugian”. Ji Hyuk dan Jo Hwa Soo kaget

4 komentar:

  1. anyeong ka' ...
    salam kenal ;-)
    semangat trus ya .....

    BalasHapus
  2. Dong suk 3mang licik, semangaatt mba nulis sinopnya..

    BalasHapus
  3. Aku ga ngerti maksud dong suk terakhir.. bisa tlg ada yg jelasin? #maap lemot

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagian 11/Chapter 11/Bab 11 itu Undang-Undang Kepailitan termasuk perseroan, perusahaan perseorangan, atau perorangan yang memiliki utang tanpa jaminan paling sedikit AS$336.900,00 atau utang beragun paling sedikit AS$1.010.650,00. Walaupun demikian, perlindungan Bab 11 sebagian besar hanya diajukan oleh badan perseroan atau perusahaan jadi Ketika pemilik usaha tidak lagi mampu menyelesaikan utang atau membayar kreditor, pemilik atau kreditor bisa mengajukan perlindungan Bab 7 atau Bab 11 Undang-Undan

      Hapus