Love these songs^^

Sabtu, 07 Juni 2014

Sinopsis Big Man Episode 10 Part 1



 



Seorang pria masuk ke dalam ruang pertemuan Dong Suk dan kliennya. Dong Suk dan Mi Ra kelihatan sangat tidak percaya dan kaget dengan melihat pria yang baru masuk itu. Pria itu adalah Ji Hyuk. Ji Hyuk duduk dengan santai “Aku kembali. Kang Dong Suk! Apakah kau tidak senang bertemu denganku? Anda sedang menunggu Presiden Jo , kan? Sebelum dia sampai anda bisa bicara denganku dulu”. Dong Suk “Apa?”. Ji Hyuk “ Bukankah kau bilang mau menjual perusahaan? Presiden Jo memberikan wewenangnya ini padaku. Kau bisa bicara padaku tentang itu”. Dong Suk “Omong kosong macam apa ini?”. Ji Hyuk “Omong kosong? Sepertinya, kau tidak pantas mengatakan hal itu. Sekarang, aku ini klienmu”. Dong Suk “Apa kau sudah gila? Kau serius bisa membicarakan bisnis denganku?”. Ji Hyuk “Kalau kau gagal menjual perusahaan kudengar Hyun Sung , bahkan kantor pusat pun akan mengalami kesulitan besar. Pikirkan baik-baik mana yang lebih penting”. Dong Suk “Kau ingin bertarung denganku lewat bantuan Presiden Jo?”. Ji Hyuk “Takut ? Kalau aku terlibat ini seperti menjual senjata pada musuhmu, kan?”. Dong Suk “Maaf, tapi aku tidak menganggapmu sebagai musuhku. Kau itu tidak lebih dari sampah dibawah kuku jari kakiku”. Ji Hyuk “Kau menyebut sampah dibawah kuku jari kakimu,  itu kakak, bukan? Karena kita sudah di sini kita bicarakan soal bisnis”. Dong Suk “Kau cukup baik untuk menjadi rekan bisnisku. Kau mudah dikendalikan”




Presiden Jo masuk ke dalam ruang pertemuan. Presiden Jo “Oh, halo. Semuanya berjalan baik?”. Dong Suk “Iya, semuanya baik-baik saja”. Presiden Jo “Kalian pernah bertemu sebelumnya, kan?”. Dong Suk mengiyakan. Pres. Jo “Dari yang kudengar kalian punya masalah pribadi. Tapi, ini bisnis, kan? Tidak ada hubungannya, kan?”. Dong Suk “Iya, aku setuju”. Presiden Jo “Apa dia ingin menjualnya?”. Ji Hyuk “Dia akan menjualnya. Dia pikir aku ini rekan bisnis yang sangat baik”. Dong Suk “Aku mengerti. Pertama, semua syaratnya dipenuhi. Aku akan melihatnya dan segera memutuskannya”. Ji Hyuk “Kudengar tidak ada syaratnya”. Dong Suk “Yang sedang kami jual sekarang bukan Hyun Sung. Kami hanya menjual cabang yang ada pada pohon besar Hyun Sung”. Pres. Jo “Tentu saja, anda benar. Hanya karena macan lapar tidak seharusnya macan itu melihat bayinya. Kami akan memberitahu persyaratan dari kami dulu”. Dong Suk “Silakan, dengan senang hati”. Dong Suk berbalik melihat Mi Ra yang berada di sampingnya, ia menyadari bahwa Mi Ra memberikan tatapan lain pada Ji Hyuk (Uhuuuuy)




Pres. Jo dan Ji Hyuk keluar dari ruang pertemuan. Saat berjalan bersama Ji Hyuk, Pres. Jo mengambil sebuah uang koin yang ia temukan di tanah dan menyimpan ke dalam dompetnya “Dalam pertarungan uang, kau pasti akan kalah kalau perasaanmu ikut terlibat. Itulah alasannya kenapa aku membiarkan mereka menemuimu. Bagus. Buat dia marah”. Ji Hyuk “Ngomong-ngomong, bagaimana kalau dia memutuskan takkan menjualnya pada kita?”. Pres. Jo tertawa “Dia akan menjualnya. Ditambah lagi dengan harga murah yang kotor. Mulai sekarang, itulah yang kau lakukan bersama kepala tim Gu. Jika kontrak ini berjalan lancar kau akan menjadi Presiden Hyun Sung Distribusi dan aku akan menjadi pemilik perusahaannya. Bukankah itu yang kau inginkan? Kembali menjadi Presiden”. Ji Hyuk “Benar. Presiden”



Dong Suk dan Mi Ra sudah berada di dalam mobil. Dong Suk “Astaga, dia itu sangat gigih. Orang yang kau lihat itu memang dia”. Mi Ra “Iya. Apa yang akan kau lakukan padanya?”. Dong Suk “Apa maksudmu?”. Mi Ra “Maksudku…”. Dong Suk “Aku akan membunuhnya”. Mi Ra “Dong Suk!”. Dong Suk “Aku hanya bercanda. Aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku sekarang”




Ji Hyuk menjawab telepon yang masuk “Ada apa?Aku mengerti”. Dan dari dalam mobil yang terparkir di dekat rumah Ji Hyuk, Bum Shik dan anak buahnya sedang mengawasi Ji Hyuk. Saat mereka akan mengikuti Ji Hyuk yang pergi lagi, Bum Shik dan anak buahnya di tahan oleh anak buah Pres. Jo yang bernama Yong Man (Kayaknya Ji Hyuk sudah ada yang jagain deh)





Sang Ho masuk ke kamar Dong Suk. Sang Ho “Anda memanggilku, Presiden?”. Dong Suk “Kenapa aku harus bertemu dengannya lagi?”. Sang Ho “Apa?”. Dong Suk “Aku tanya apa yang terjadi. Kenapa aku harus melihat wajah Kim Ji Hyuk lagi?”. Sang Ho “Maksud anda Kim Ji Hyuk masih hidup?”. Dong Suk “Brengsek, menyebalkan sekali. Kau tidak mengerti maksudku, kan? Aku akan mengatakannya untuk yang terakhir kali. Kim Ji Hyuk, bajingan itu sudah kembali. Sekarang, kau paham?”. Sang Ho “Maafkan aku, aku akan mengurusnya”. Dong Suk  marah “Aku sudah bilang pada Mi Ra kalau dia ke Amerika. Sekarang, aku harus membuat alasan lain lagi! Jangan membuatku malu di depan Mi Ra. Kau tahu maksudku?”. Sang Ho “Iya, Presdir. Ini takkan terjadi lagi. Maafkan aku”. Sang Ho keluar dan Dong Suk menatap fotonya bersama Mi Ra, ia mengingat lagi tatapan Mi Ra pada Ji Hyuk



Mi Ra dan Ji Hyuk bertemu di taman. Mi Ra “Kenapa kau bekerja dengan pria berbahaya semacam itu?”. Ji Hyuk “Saat aku di Hyun Sung itu yang lebih membahayakan. Benar-benar gila. Apa penting punya keluarga? Jujur, tidak masalah kalau terjadi sesuatu padaku. Tapi, orang-orang di sekitarku yang terluka. Satu-satunya cara untuk menebusnya adalah mengambilnya dari bajingan itu dan mengembalikannya pada mereka. Satu per satu”. Mi Ra “Boleh aku jujur padamu? Dibandingkan mereka, kau tidak lebih sebutir debu bagi mereka. Jangan keliru karena dulu kau itu Presiden. Posisi itu diberikan oleh mereka. Kau tidak mendapatkannya sendiri. Sekarang, kau sudah kembali menjadi berandalan seperti dulu”. Ji Hyuk “Benar. Aku ini berandalan. Tapi, aku takkan menyerah. Ini bukan pertarungan demi diriku sendiri, tapi pertarungan ini demi orang-orang di sekitarku. Jadi, aku takkan pernah menyerah. Meskipun pertarungan ini tidak berarti”. Mi Ra “Mungkin kaulah yang akan terluka”. Ji Hyuk “Aku lebih mengkhawatirkan dirimu. Kau kira Hyun Sung akan melindungimu? Hyun Sung hanya akan melindungi keluarga mereka. Sisanya selain mereka kurasa kau tahu lebih baik dibandingkan aku. Kumohon, keluarlah dari tempat itu”




Sang Ho berbicara di telepon “Bagaimana hasilnya? Sudah lama semenjak kau mencarinya. Kau belum menemukannya?”. Bum Shik menjawab dengan ragu-ragu karena ia sudah babak belur (Dipukul sama anak buah Yong Man nih) “Soal itu kami sudah menemukannya, tapi aku takkan mau melakukannya lagi. Aku tidak bisa melakukannya. Sungguh, tidak bisa. Kami tidak mau berurusan dengan Kim Ji Hyuk lagi. Itu saja”. Bum Shik yang ketakutan karena masih bersama dengan preman Pres. Jo mematikan telepon dengan dagunya (CKCKCKCK makanya jangan sok jagoan. Diatas jago masih ada yang lebih jago tau.Hahaha)



Bum Shik berbicara pada Yong Man “Puas?”. Yong Man “Jika kau masih mengawasi pria itu lagi sudah kubilang apa yang akan terjadi padamu?”. Bum Shik “Aku akan mati”. Yong Man mengambil salah satu kayu yang sudah terbakar “Caranya?”. Bum Shik “Dengan cara yang menyakitkan”. Yong Man mengarahkan kayu itu pada Bum Shik “Bagus. Stempel” (Sadis bingits nih preman, mau stempel aja pake kayu yang ada apinya..ih ngeriii)


Presiden Jo berbicara di telepon (Kayaknya sama Yong Man yang tadi ngancam Bum Shik) “Dia sudah menganggu orang berkuasa dan sekarang dia dibenci. Akan lebih banyak lagi masalah yang mengejarnya. Tolong lindungi dia”. Pres. Jo mematikan teleponnya dan berbicara sendiri “Melihat Kang Dong Suk yang mengurusnya seperti itu, dia pasti berharga. Kalau begitu, bagiku dia itu tanaman hitam atau seikat uang?”




Jin Ah membangunkan Dae Sub dan menanyakan tempat kopi. Dae Sub “Astaga, kopinya ada dalam lemari di sebelah sana”. Jin Ah “Bukan kopi instan kau punya kopi asli?”. Dae Sub “Tidak punya”. Jin Ah “Rumah macam apa yang tidak punya kopi yang enak? Karena kau sudah bangun, cepat bersihkan toiletnya. Klosetnya sudah sangat kotor”. Dae Sub “Apa? Apa aku ini pembantumu? Kau pikir kau sedang bermain putri-putrian dimana? Kau mau mati?”. Jin Ah “Beraninya kau bicara kasar padaku? Kau itu mirip tahi lalat, sungguh!”. Dae Sub “Hei, berapa umurmu?”. Jin Ah mencubit pipi Dae Sub “Aku? Aku sama tuanya dengan lemak di pipimu, kenapa?”. Dae Sub “Keterlaluan! Astaga! Hyung, kau bisa usir dia?”. Jin Ah “Kau mau usir siapa? Ini rumahku”. Dae Sub “Apa?”. Jin Ah “Kalian berusaha menjualnya, kan ?Aku langsung menandatangani kontrak dengan pemiliknya”. Ji Hyuk langsung bangun mendengar kata-kata Jin Ah. Jin Ah melanjutkan lagi “Sekarang, kalian tinggal di sini gratis, paham? Cepat keluar! Kalau kau tidak mau mendengarkan perintahku, keluar!”.  Dae Sub pun mengalah “Aku akan membersihkannya”



Sang Ho memberikan Dong Suk sebuah laporan tentang latar belakang Presiden Jo Hwa Soo. Dong Suk “Kenapa sangat sederhana sekali? Kukira Jo Hwa Soo sangat terkenal”. Sang Ho “Ada banyak sekali gosip soal dirinya, tapi hanya sedikit yang mengetahuinya. Aku tahu kalau dulu itu dia anggota geng, tapi itu juga masih belum pasti. Soal perumahannya, itu juga gosip. Tapi, tak seorang pun yang tahu dengan pasti berapa banyaknya”. Dong Suk “Wah, dia orang yang menakutkan. Atau mungkin dia berubah menjadi orang biasa”. Sang Ho “Tapi gosip yang paling akurat adalah dia benci kehilangan uangnya”. Dong Suk “Jika dia sampai rugi?”. Sang Ho “Dia akan menghukum orang yang bertanggung jawab”. Dong Suk “Caranya?”. Sang Ho “Hukumannya cukup mudah. Orang itu mati”. Dong Suk “Begitu rupanya. Menarik. Kita mungkin tidak harus membuat tangan kita kotor”



Jo Hwa Soo memperingatkan Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu “Entah itu sebuah bangunan ataupun perusahaan, aku tidak akan pernah membayar dengan harga penuh. Kau Presiden sebelumnya dari Hyun Sung Distribusi , dan pemain utama, Kepala tim Goo itulah alasanku mempekerjakan kalian. Orang dalam tahu dimana  yang busuk dibandingkan orang luar. Keluarkan bagian yang busuk. Keluarkan dan bawa padaku. Sisanya menjadi urusanku”. Ji Hyuk “Aku mengerti”. Jo Hwa Soo “Hati-hati. Jangan sampai aku rugi”




Kang Sung Wook “Bukankah kau bilang kau mengirimnya ke luar negeri?”. Sang Ho akan mejelaskan tapi Dong Suk memotong “Itu tidak penting. Sekarang masalahnya Jo Hwa Soo bekerja bersamanya”. Kang Sung Wook “Apa? Maksudmu dia tidak akan membeli Hyun Sung Distribusi?”. Dong Suk “Kami belum sampai kesana”. Kang Sung Wook “Hei, posisi Hyun Sung Energy sedang ada dibawah. Bank sudah meminta pinjamannya. Intinya Hyun Sung sedang di ambang kehancuran”. Dong Suk “Aku akan bicara dengan Dae Sam lagi”. Kang Sung Wook “Apa akan berhasil? Jin Ah sudah mengacaukannya”. Dong Suk “Aku dekat dengan Myung Ho, jadi ku akan bicara sendiri dengannya.”. Kang Sung Wook “Brengsek. Kenapa hal ini bisa terjadi pada Hyun Sung? Sekarang, kita harus memohon bantuan Dae Sam yang lebih kecil dari kita? Bagiamana dengan Ji Hyuk?”. Dong Suk “Ayah tidak usah mengkhawatirkan dia”. Kang Sung Wook “Hei, jangan remehkan dia. Dia membangun kembali perusahaanmu yang hancur. Dia mengurus masalah pekerja dan mendapatkan Zaroque. Terus terang selama tiga bulan, dia melakukan 100 kali lipat lebih baik dibandingkan dirimu yang sudah bekerja selama lima tahun”. Dong Suk “Lalu, kita harus bagaimana? Apa perlu aku meminta dia mengambil alih perusahaan?”. Kang Sung Wook “Baiklah. Ini semua salah ayah. Ayah salah karena Ayah sudah melibatkan dia sejak awal”. Kang Sung Wook keluar dan Dong Suk berbicara pada Sang Ho “Jangan bunuh dia. Biarkan dia hidup. Biarkan dia hidup dan aku akan membuat dia hidup seperti hama. Seperti hama”



Goo Duk Kyu  dan Ji Hyuk menatap gedung Hyun Sung. Goo Duk Kyu “Menurut anda apa yang paling ditakuti oleh perusahaan besar seperti Hyun Sung?”. Ji Hyuk “Jakas?”. Goo Duk Kyu “Banyak orang beranggapan kalau mereka takut jaksa. Tapi bagi sebuah perusaahaan besar, mereka takut pada kantor pajak atau audit. Kenapa? Mereka bisa mengambil uangnya dengan sangat mudah. Jika mereka takut, itu artinya mereka merasa bersalah terhadap sesuatu. Kita harus mencari tahu apa itu. Karena ini perusahaan distribusi seperti Hyun Sung ada kalanya ada kolusi. Jika kita bisa membuktikan persekongkolan yang melibatkan Hyun Sung kita pasti bisa menghancurkan mereka”. Ji Hyuk “Kau sangat hebat, Kepala Tim Goo. Ngomong-ngomong, apa itu persekongkolan?”. Goo  menjelaskan dengan contoh yang mudah “Sekongkol? Menurut Undang-undang Keadilan Perdagangan di antara perusahaan, itu maksudnya, ah misalnya di suatu desa  jika ada sepuluh toko yang menjual Ramen mereka menjual satu mangkuk harganya 100 won. Suatu hari, tiba-tiba pemilik toko secara bersamaan memutuskan menaikkan harganya menjadi 200 won untuk satu mangkuk Ramen. Sekarang penduduk desa harus membayar 200 won. Padahal harga sebenarnya hanya 100 won. Jahat, kan?”. Ji Hyuk menganggukkan kepalanya




Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu meminta bantuan dari Yoo Jae untuk mencari informasi tentang kolusi di Hyun Sung. Yoo Jae merasa tidak yakin karena ia sama sekali tidak tahu tentang hal yang berbau kolusi di Hyun Sung. Yoo Jae menanyakan alasan Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu mencari informasi tentang kolusi Hyun Sung adalah untuk menjatuhkan perusahaan. Ji Hyuk menjelaskan bahwa Hyun Sung akan segera dijual, apalagi Dong Suk sudah bertekad untuk menjual Hyun Sung, sehingga jika pihak Ji Hyuk bisa mendapatkan Hyun Sung mereka akan memberikan kompensasi yang sesuai untuk Yoo Jae. Goo Duk Kyu juga mengatakan bahwa mereka tidak akan mengecewakan Yoo Jae. Yoo Jae masih tidak percaya dengan kemampuan Ji Hyuk sehingga ia tidak yakin, Ji Hyuk akan mendapatkan Hyun Sung. Goo Duk Kyu membela Ji Hyuk dengan mengingatkan Yoo Jae tentang banyak hal yang telah di lakukan Ji Hyuk untuk memimpin perusahaan Hyun Sung termasuk memaafkan Yoo Jae yang mengambil suap. Ji Hyuk meyakinkan lagi, bahwa mereka tidak akan melupakan perbuatan Yoo Jae jika Yoo Jae mau membantu mereka. Yoo Jae tetap kukuh pada pendiriannya dan tidak mau membantu Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu, ia masih beralasan bahwa ia sama sekali tidak tahu tentang masalah itu, ia mengatakan lagi bahwa ia yang akan membayar minuman yang mereka minum dan pergi dari tempat itu.


Goo Duk Kyu merasa khawatir karena Yoo Jae tidak dapat membantu mereka. Ji Hyuk yang pantang menyerah mengatakan kepada Goo Duk Kyu bahwa mereka harus mencari sendiri bukti itu.


Dong Suk berbicara dengan Jo Hwa Soo lewat telepon. Ia meminta Jo Hwa Soo untuk memberikan dana yang cukup besar untuk membeli Hyun Sung. Jo Hwa Soo menanyakan alasan Dong Suk meminta dana yang besar, karena biasanya harga perusahaan turun kalau penjualannya mendadak .Dong Suk beralasan bahwa kantor pusat Hyun Sung sedang kekurangan dana sehingga ia meminta uang tunai yang cukup besar. Jo Hwa Soo mengatakan bahwa ia juga harus menjual perumahannya dan jika tidak ada jaminan bahwa Dong Suk akan menjual Hyun Sung kepadanya, ia tidak akan mau. Dong Suk menjawab bahwa ia menjamin tidak akan ada orang lain yang akan membeli Hyun Sung kecuali Jo Hwa Soo. Jo Hwa Soo menyetujui persyaratan Dong Suk



Mi Ra masuk ke dalam ruangan Dong Suk. Dong Suk “Kau sudah selesai?”. Mi Ra “Iya”. Dong Suk berdiri dari kursinya “Ayo pergi. Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat”. Mi Ra “Kemana?”. Dong Suk “Ikut saja denganku”


Kang Sung Wook dan Choi Yoon Jung sudah menunggu kedatangan Dong Suk. Kang Sung Wook “Kenapa tiba-tibda dia ingin mengenalkan seorang gadis?”. Choi Yoon Jung “Pokoknya, Dong Suk bilang dia akan mengajak pasangannya kesini. Bukankah rasanya ini seperti mimpi?”. Kang Sung Wook “Bagaimana kalau dia membawa orang aneh?”. Choi Yoon Jung “Tidak mungkin. Dia bukanlah orang yang gegabah. Dia pasti akan mengajak seseorang yang cocok dengannya”



Dong Suk masuk ke rumahnya bersama Mi Ra “Aku pulang”. Choi Yoon Jung “Oh. Iya, kenapa kau datang sendirian?”. Mi Ra member salam pada orang tua Dong Suk. Kang Sung Wook “Kau bilang kau akan mengajak gadis yang akan kau nikahi”. Dong Suk memperkenalkan Mi Ra sebagai wanita yang akan ia nikahi. Mi Ra kaget begitupun kedua orang tua Dong Suk. Dong Suk “Maafkan aku. Kau mungkin menolak, jadi aku merahasiakannya darimu”. Kang Sung Wook “Apa ini? Kenapa mendadak seperti ini?”. Dong Suk “Sama sekali tidak mendadak. Kami sudah pacaran cukup lama. Hanya saja, kami merahasiakannya dari kalian”. Choi Yoon Jung “Hal ini tidak perlu dibahas. Seharusnya kau tidak pernah mengatakannya”. Dong Suk “Tidak. Aku harus memberitahu kalian sekarang”. Choi Yoon Jung “Tidak! Ini bukan dirimu. Aku akan berpura-pura tidak pernah mendengar apapun. Mi Ra, menurutku Dong Suk hanya tertarik sebentar padamu. Dia mempermainkanmu. Kau paham, kan? Aku mewakili anakku meminta maaf. Maafkan aku, jadi...”. Dong Suk memotong “Ibu. Kumohon terimalah. Dia akan menjadi menantu Ibu. Aku takkan pernah berubah pikiran”.




Kang Sung Wook marah “Hei, kau bisa berpikir atau tidak? Kaulah satu-satunya anak laki-laki di keluarga ini. Kau ini pewaris Hyun Sung. Seharusnya kau mengajak wanita yang tepat untuk dinikahi”. Dong Suk “Ayah. Tidak bisakah Ayah mengijinkan aku melakukan apapun sesuka hatiku? Kita tidak pernah tahu kapan jantungku ini akan berhenti lagi”. Kang Sung Wook “Sekarang, kau mengancam ayah?”. Choi Yoon Jung “Sayang”. Kang Sung Wook “Karena kau sakit, kami seharusnya membiarkanmu melakukan apapun sesuka hatimu, hah? Entah orang tuamu marah atau keluarga kita hancur kau masih mau bilang kau tidak peduli? Kau tahu apa yang sudah kami lakukan untuk menyelamatkanmu?”. Dong Suk “Ayah yang menyelamatkanku, kan? Jadi kalau aku mati, semuanya sia-sia, kan?”. Kang Sung Wook “Apa?”. Dong Suk “Aku akan melakukan tugasku di perusahaan. Aku akan rajin bekerja. Bukan demi kalian tapi aku akan bekerja keras demi diriku sendiri. Aku harus menjadi yang terbaik. Entah dalam pekerjaan maupun cinta”. Kang Sung Wook “Baiklah. Terserah kau saja. Aku takkan menganggap Jin Ah atau kau sebagai anakku lagi. Entah kau mau keluar dari rumah ini dan hidup bersamanya itu semua terserah padamu. Sebaliknya, jangan pernah muncul lagi dihadapanku. Ah brengsek!”. Kang Sung Wook tidak tahan lagi melihat ulah Dong Suk, ia masuk ke kamarnya dan membiarkan Dong Suk dan Mi Ra.



Dong Suk memeluk Mi Ra di depan ibunya “Kau tidak perlu takut. Kau harus berani .Kau itu seperti salah satu jantungku”



Kang Sung Wook membicarakan Mi Ra dan Dong Suk bersama isterinya. Kang Sung Wook “Dia itu putri dari sopir yang pernah bekerja di rumah kita. Dari semua wanita yang ada, kenapa harus dia? Dia berniat menghancurkan keluarga kita”. Choi Yoon Jung “Kita setujui saja hubungan mereka”. Kang Sung Wook “Apa? Kau sudah gila? ”. Choi Yoon Jung “Kita harus melindungi putra kita dulu. Kita tidak boleh mengganggunya. Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan jantungnya? Kita mau mengirim dia kemana lagi? China atau Filipina? Apa kita perlu mengirimkannya ke Afrika? Pernikahan itu takkan berarti apa-apa. Jika dia mulai bosan kita bisa mengirim dia ke tempat yang jauh. Seperti Ji Hyuk kita akan membuangnya begitu kita selesai memanfaatkannya”. Kang Sung Wook “Terkadang aku merasa kau sudah mempengaruhiku. Kau menakutkan”





Ji Hyuk memberikan sebuah amplop pada Ahjussi A. Ahjussi A “Apa ini?” . Ji Hyuk “Memang tidak banyak”. Hong Dal Sook “Itu uang jaminannya”. Ahujussi A “Jumlahnya masih belum cukup”. Ji Hyuk
“Ambil saja !Pertama, berikan pada orang yang membutuhkan. Setidaknya, itu akan membuatku merasa lebih baik”. Ahjussi A “Lalu, kau akan tinggal dimana?”. Ji Hyuk “Aku tidak pernah punya tempat untuk hidup”. Ahjussi A “Jika itu maumu, aku akan melakukannya”. Ji Hyuk “Bagaimana kabar mereka?”. Ahjussi A “Jangan bertanya lagi. Tn. Song menutup tokonya dan minum-minum setiap hari. Karena bunga pinjaman yang besar, Ny. Oh sudah keluar masuk bank seperti seorang pengemis. Karena uang sekolah, Ibunya Myung Ran menangis setiap hari”. Ji Hyuk “Beritahu mereka agar mau menunggu sebentar saja. Hanya sebentar”



Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu sedang mengintai Hyun Sung dari luar. Goo Duk Kyu “Dari yang kudengar rapatnya berlangsung selama jam kerja, bukan selama mereka makan siang. Jadi, seharusnya dia ada di antara orang-orang yang meninggalkan perusahaan sekarang”. Ji Hyuk menunjuk salah satu orang yang baru keluar dari Hyun Sung “Itu dia”


Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu mengikuti pria yang ditunjuk Ji Hyuk. Ji Hyuk “Kita harus mengikuti pria itu”. Pria itu menaiki mobilnya dan pergi. Goo Duk Kyu “Tidak, bukan dia. Saat rapat mereka seharusnya menggunakan transportasi umum agar tidak ada yang membuntuti”. Ji Hyuk “Jadi, bukan dia”




Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu kebali mengintai Hyun Sung. Ji Hyuk menunjuk lagi salah seorang pria yang baru keluar. Goo Duk Kyu “Siapa? Anda bisa mengetahuinya?”. Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu mengikuti pria no. 2 tapi sayangnya pria itu malah bertemu dengan seorang wanita. Goo Duk Kyu “Dia selingkuh”



Ji Hyuk menunjuk lagi pria no. 3. Goo Duk Kyu mencoba melihat pria no. 3 itu lewat teropong yang di pakai Ji Hyuk. Goo Duk Kyu “Pria yang memakai setelan hitam? Dia itu sales mobil” HAHAHAHA



Ji Hyuk tidak menyerah untuk menebak orang yang memiliki kemungkinan untuk melakukan kolusi. Ia menujuk lagi pria no.4. Goo Duk Kyu mengambil teropong Ji Hyuk dan melihat pria itu “Siapa? Tunggu sebentar. Dia Manager Song dari Tim Pembelian. Jika dia Tim Pembelian ada kemungkinan”





Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu mengikuti pria no.4 (Manager Song) sampai di sebuah tempat yang sepi. Goo Duk Kyu “Aku bisa merasakannya”. Ji Hyuk “Benarkah? Pasti dia orangnya”. Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu mau masuk ke dalam tempat yang di masuki oleh Manager Song tapi di hadang oleh seorang pria berbadan besar. Pria itu membuat Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu kaget. Pria itu pun berbicara “Kalian mau pijat? Kami akan memberikan pelayanan khusus”. Goo Duk Kyu dan Ji Hyuk jadi salah tingkah. Goo Duk Kyu “Anda mau?”. HAHAHAHAHAH



Myung Ho membaca persayaratan penjualan dari Hyun Sung “Syarat penjualannya tidak buruk”. Dong Suk “Katakan saja Dae Sam akan mempertimbangkannya”. Myung Ho “Tidak ada alasannya untuk bilang tidak”. Dong Suk “Dengan satu syarat. Ini rahasia antara kita sampai transaksinya berjalan lancar”. Myung Ho “Saat kontraknya sudah siap, hubungi aku. Sementara itu, aku akan menyakinkan ayahku”. Dong Suk “Baiklah”. Myung Ho “Aku pergi dulu”





Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu sedang beristirahat setelah misi pencarian mereka (HAHAHAH Pijat aja bang. LOL). Goo Duk Kyu “Ini membuatku gila. Dari yang kuketahui, rapat rahasia hanya diadakan sekali dalam sebulan. Jika kali ini kita gagal kita harus menunggu sebulan lagi”. Ji Hyuk “Kita dalam masalah. Sementara itu, Dong Suk akan berusaha menjualnya pada orang lain”. Ji Hyuk akan meminum birnya tapi ia menyadari sesuatu,  saat melihat Yoo Jae yang lewat di dekat mereka. Ji Hyuk “Akhirnya aku menemukannya”. Goo Duk Kyu “Apa? Itu Kepala tim Choi, mau kemana dia saat jam kerja seperti ini?”. Goo Duk Kyu mau menghampiri  Yoo Jae tapi Ji Hyuk menahannya “Tunggu. Saat kita bertemu dengan Kepala tim Choi, sebenarnya aku sudah merasakan sesuatu. Kepala Tim Goo, apa dia pernah membelikan kita minuman sebelumnya? Dia bukanlah orang yang akan melakukan hal itu, kan?”. Goo Duk Kyu “Sekarang kalau dipikir sekali lagi, kurasa anda benar”. Ji Hyuk “Tapi hari itu, dia mengatakan kalau dia membayarkan minuman kita. Itu karena ada sesuatu yang dia sembunyikan. Seseorang yang mendadak bersikap seperti itu biasanya melakukan kesalahan. Kali ini, aku yakin. Ikuti saja aku”







Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu mengawasi Yoo Jae yang sudah masuk ke dalam sebuah rumah. Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu mengintai Yoo Jae dari luar rumah itu dan melihat satu persatu karyawan dari berbagai perusahaan juga masuk ke dalam rumah itu. Goo Duk Kyu mengenal setiap orang yang masuk ke dalam rumah itu “Dia dari Dae Sam. Dia dari Kang Sang Food. Aku bahkan tahu namanya, Itu Park Yong Chul dari Grup Yi Ban. Kurasa, kali ini benar”.




Choi Yoon Jung berbicara empat mata bersama dengan Mi Ra. Choi Yoon Jung “Terima kasih. Sekarang, Dong Suk sudah mulai stabil. Apalagi, sekarang kondisi mentalnya sudah stabil. Sebagai ibunya, aku lega melihat perubahannya. Ini semua berkat dirimu”. Mi Ra “Tidak, aku tidak melakukan apa-apa”. Choi Yoon Jung “Tapi semuanya akan menjadi sulit. Kau tahu itu, kan?”. Mi Ra “Iya, aku mengerti, Nyonya”. Choi Yoon Jung “Mi Ra. Kau sudah sangat baik terhadap keluargaku. Kau juga baik pada Dong Suk. Tapi apa kau bisa menjaga pernikahan ini di masa mendatang? Entah ini demi dirimu atau tidak pikirkan baik-baik”. Mi Ra “Iya”





Seorang delivery man yang wajahnya tidak asing (Yong Man, preman yang mukulin Bum Shik lagi nyamar) memberikan pesanan Yoo Jae CS yang sedang melakukan pertemuan rahasia. Yoo Jae “Berapa harganya ?”. Preman itu melirik ke arah Yoo Jae CS “53.000 Won” dan keluar. Sementara itu , delivery man yang asli sudah di sogok oleh Goo Duk Kyu. Preman itu mengembalikan kotak deliverynya pada Ji Hyuk, lalu Ji Hyuk memberikan kotak itu pada delivery man yang asli dan menyuruh delivery man yang asli untuk melapor pada bosnya bahwa mangkuk yang dibawa hilang.



Yoo Jae menikmati makananannya dengan lahap “ Ngomong-ngomong, menurutmu berapa harga di Bum Yang sekarang?”. Pria A “Kami akan menyesuaikan dengan harga yang diputuskan oleh Hyun Sung”. Yoo Jae tertawa tapi ia tidak menyadari bahwa Ji Hyuk sudah memasang alat perekam pada salah satu piring yang di bawa oleh preman suruhan Ji Hyuk

1 komentar:

  1. Selasai baca koment dulu aah, udah lama bolak balik liat sinopnya akhirnya keluar juag,..semoga ji hyuk berhasil, dong su jahat bagat ya. Tp cintanya sm mira tulus gaya, coba mira pergi aja deeh dr dia.. sebeeellll sama mamanya dong su licik bgt ya, Gumawoo ya mba semangat nulis simop selanjutnya

    BalasHapus