Min Hyuk
datang ke kontrakan Ji Hee. Ia melihat kertas yang bertuliskan “Ruangan
tersedia untuk di kontrakan”, ia mencabut kertas itu dan masuk kedalam kamar Ji
Hee.
Min Hyuk
berdiri diatas pembatas rumah untuk bunuh diri. Ia mengingat kenangannya
bersama Ji Hee.
Flashback….
Min Hyuk dan
Ji Hee mencuci baju bersama. Min Hyuk bagian menginjak” pakaian dan Ji Hee
menjemur. Ji Hee “Oppa apa mimpimu?”. Min Hyuk “Mimpi? Aku tidak punya hal
seperti itu”. Ji Hee “Siapa yang tidak memilikinya? Kamu hanya terlalu malas
untuk berfikir”. Min Hyuk menambah kecepatan injakannya “Aku ingin mendapatkan
banyak warisan dan hidup seperti yang ku mau”. Ji Hee menjepitkan penjepit baju
di telinga Min Hyuk dan memukul pantat Min Hyuk “Kamu begitu buruk”. Min Hyuk “Ada
waktunya saat ayahku juga terbiasa untuk tersenyum. Sekarang bahwa miliknya
begitu banyak, dia hanya bisa marah. Setidaknya aku harus mengambil beberapa
darinya. Bagaimana denganmu? Milikmu?”. Ji Hee mendekat ke Min Hyuk “Aku….
Ingin mati satu hari sebelum kamu”. Min Hyuk “Apa kamu benar-benar harus
mengatakan itu?”
Ji Hee lompat masuk ke dalam baskom dan
menginjak-injak pakaian dengan Min Hyuk “Bahkan saat rambutku berubah putih, aku
ingin memegang tanganmu, pergi berbelanja, menonton film, meletakkan tanganku
di sakumu saat aku kedinginan, dan saling berkelahi. saat kita membersihkan
kekacauan dari cucu kita. Oppa, Putri kita akan cantik jika dia memiliki
matamu. Dia pasti lucu”. Min Hyuk “Itu tidak sulit”. Ji Hee senang “Benarkah?
Lalu apa kita akan melakukannya?”. Min Hyuk “Tentu, kenapa tidak? Aku hanya
harus menjadi tua”. Min Hyuk dan Ji Hee menikmati waktu mencuci mereka dengan
mesra.
Kembali ke
masa sekarang…..^^
Min Hyuk
melihat ke bawah, ia tidak bisa menjaga keseimbangannya dan jatuh kembali ke
teras rumah Ji Hee. Min Hyuk tertawa dan menangis “Aku hampir mati”. Kasihan si
Min Hyuk… T.T
Se Yeon
pulang ke rumahnya, saat ia akan masuk ke dalam rumahnya, suara Min Hyuk
terdengar. Min Hyuk “Kamu datang sekarang?”. Se Yeon balik badan dan melihat
Min Hyuk yang duduk di bawah lantai tanpa mempedulikan Min Hyuk yang duduk
dilantai, Se Yeon masuk kerumahnya. Min
Hyuk terlihat tersenyumdan menundukkan kepalanya tapi Se Yeon kembali membuka
pintu rumahnya untuk Min Hyuk.
Se Yeon “Apa
yang kamu lakukan? Kamu membuatku jengkel. Dan kamu sedang membual tentang
dirimu sebelumnya. Kenapa kamu datang kemari?”. Min Hyuk tersenyum “Kamu
satu-satunya temanku”
Min Hyuk sudah
berada di dalam rumah Se Yeon. Ia berdiri di depan lukisan Se Yeon. Min Hyuk
“Apa semua ini?”. Se yeon yang sedang melukis menjawab “Aku juga tidak tahu”.
Min Hyuk “Lalu kenapa kamu menggambar sesuatu yang tidak kamu ketahui?”. Se
Yeon “Karena aku tidak harus memikirkan apapun saat aku menggambarnya”. Min
Hyuk “Itu bagus”. Min Hyuk berbaring di atas sofa Se Yeon dan mengeluh “Apa
yang ku lakukan? Bagaimana bisa tidak ada orang yang bisa ku datangi... Hidupku benar-benar begitu kosong”.
Se Yeon “Setidaknya kamu tahu sekarang”
Min Hyuk duduk “Apa kamu benar-benar akan
menikah denganku? Jika aku ditendang keluar dari rumah tanpa uang, dan harus
hidup dari kamu, apa kamu masih ingin menikah denganku?”. Se Yeon berhenti
melukis “Apa kamu ingat saat kita sekolah? Meskipun kita ingin makan junk-food
dan berkeliling ke tempat-tempat lain, supir kita selalu berdiri di depan
gerbang”. Min Hyuk “Apa kita bolos sekolah dan melarikan diri?”. Se Yeon “Ya.
Itu sangat menyenangkan. Tapi, itu hanya sesaat saja. Karena menyakitkan saat
pulang. Aku menghabiskan semua uangku, jadi aku tidak bisa naik bus, dan saat
aku muncul dengan kaki melepuh di rumah, aku sudah memutuskan tidak pernah
melakukan itu lagi. Bukan Jo Min Hyuk dari K Grup, tapi kamu yang biasa? Kamu
tidak menarik”. Min Hyuk “Ya, itu benar-benar Shin Se Yeon”
Min Hyuk
berbaring lagi “Kenapa hidup begitu tidak menyenangkan? Apa gunanya?”. Min Hyuk
menutup matanya
Se Yeon
melukis Min Hyuk yang tertidur di sofanya tapi tiba-tiba ia berhenti dan menjatuhkan
crayonnya. Se Yeon berjalan ke Min Hyuk dan mencoba membangunkan Min Hyuk “Jo Min
Hyuk!” Min Hyuk tidak bangun. Se Yeon menjadi khawatir dan mengoyangkan badan
Min Hyuk agar Min Hyuk bangun “ Jo Min Hyuk. Jo Min Hyuk. Kenapa kamu seperti
ini?. Jo Min Hyuk ! Sadarlah ! Jo Min Hyuk ! Sadarlah ! Bangun ! Kenapa kamu
seperti ini ? Jo Min Hyuk! Bangunlah !
Gwang Min tampak buru-buru dan masuk ke dalam ruangan ketua Jo. Ketua Jo “Bajingan tidak
berguna ini. Seorang bajingan yang bahkan tidak punya keberanian untuk mati
mengkonsumsi obat-obatan? Seperti tidak ada lagi yang ditiru. Lakukan sesuatu
yang dilakukan ibunya” . Gwang Min
“Saat ini kami sudah membujuk pihak rumah sakit untuk tetap tenang”. Ketua Jo “Media?”. Gwang Min “Kami sudah mengumumkan dia sudah bekerja berlebihan dari bisnis resort di Jeju. Di situs gosip beredar sebagai usaha bunuh diri, kita bisa terpukul. Karena putri Perwakilan Shin melakukan kerja yang bagus, seharusnya itu tidak menjadi masalah besar”. Ketua Jo “Sebagai satu-satunya putra yang aku miliki... Si bodoh tidak berguna itu... Jadi... untuk Min Hyeok, apa istirahat saja yang dia butuhkan?”. Gwang Min “Ya”. Ketua Jo “Bagaimana dengan tabrak lari itu?”. Gwang Min “Mereka bilang penyelidikan kendaraan itu sudah selesai, dan sudah mengajukan perintah pengakapan pada tersangka”. Ketua Jo “Pastikan, bahwa rumor yang merusak itu tidak beredar jadi beritahu mereka itu segera mengurusnya. Pernikahan sudah di bibir mereka, sehingga itu tidak bisa tertahan karena masalah wanita”
“Saat ini kami sudah membujuk pihak rumah sakit untuk tetap tenang”. Ketua Jo “Media?”. Gwang Min “Kami sudah mengumumkan dia sudah bekerja berlebihan dari bisnis resort di Jeju. Di situs gosip beredar sebagai usaha bunuh diri, kita bisa terpukul. Karena putri Perwakilan Shin melakukan kerja yang bagus, seharusnya itu tidak menjadi masalah besar”. Ketua Jo “Sebagai satu-satunya putra yang aku miliki... Si bodoh tidak berguna itu... Jadi... untuk Min Hyeok, apa istirahat saja yang dia butuhkan?”. Gwang Min “Ya”. Ketua Jo “Bagaimana dengan tabrak lari itu?”. Gwang Min “Mereka bilang penyelidikan kendaraan itu sudah selesai, dan sudah mengajukan perintah pengakapan pada tersangka”. Ketua Jo “Pastikan, bahwa rumor yang merusak itu tidak beredar jadi beritahu mereka itu segera mengurusnya. Pernikahan sudah di bibir mereka, sehingga itu tidak bisa tertahan karena masalah wanita”
Ny. Hong
masuk kedalam kamar perawatan Min Hyuk. Di dalam ruangan itu sudah ada Se Yeon
yang terus menjaga Min Yuk. Ny. Hong duduk di sebelah Se Yeon “Karena dia
berpura-pura dia memiliki perut yang kuat, semuanya mungkin rusak. Namun, yang
terburuk telah berakhir sekarang. Apa kamu sangat terkejut?”. Se Yeon “Tidak.
Saya marah”. Ny. Hong “Saat kamu sedih, menangis, saat kamu senang, tertawa,
apakah itu sulit? Kamu dan Min Hyeok punya banyak kesamaan. Apa kamu tahu itu? Ji
Hee... apa kamu tahu dia sudah meninggal? Mereka bilang itu adalah kecelakaan.
Seorang wanita muda melaluinya
dengan tragis. Pikirkan bagaimana perasaan Min Hyeok ”. Se Yeon “Bajingan (Min
Hyuk) . Untuk mati di depanku, apakah itu sebabnya dia datang padaku?”. Ny.Hong
“Se Yeon, Di depan pria yang ingin kamu dapatkan, tidak ada gunanya bersikap
sombong. Mendapatkan hati seorang pria itu... mudah. Isilah ketika ada satu
celah”. Se Yeon “Mawar-mawar, saat mereka menjualnya, mereka melepaskan semua
durinya. Anda mungkin seperti itu, Nyonya, tapi saya tidak ingin membungkuk
serendah itu.
Keesokan
paginya Min Hyuk mulai sadar, Ny. Hong juga sudah ada di ruangan Min Hyuk dan
sedang memandang ke luar jendela. Min Hyuk mengiggau memanggil-manggil Ibunya
“Ibu Ibu Ibu Ibuuuuuuu” lalu ia membuka matanya. Ny. Hong kaget dan langsung
mendekat ke Min Hyuk “Itu benar. Ini ibu. Apa kamu sudah sadar?”
Min Hyuk “Tolong keluar”. Ny. Hong terlihat kecewa tapi ia tetap menjawab “Aku akan memanggil Ketua dan segera kembali”. Ny.Hong keluar dari kamar perawatan Min Hyuk dan Se Yeon masuk
Min Hyuk “Tolong keluar”. Ny. Hong terlihat kecewa tapi ia tetap menjawab “Aku akan memanggil Ketua dan segera kembali”. Ny.Hong keluar dari kamar perawatan Min Hyuk dan Se Yeon masuk
Ponsel Min
Hyuk berbunyi, Min Hyuk segera menjawab panggilan itu. Min Hyuk “Halo. Apa yang
kamu katakana? Apa yakin wanita itu?”. Min Hyuk meletakan ponselnya dan mecabut
infusnya. Se Yeon menghentikan Min Hyuk “Jo Min Hyeok, kamu belum sembuh”. Min
Hyuk “Jangan pikirkan aku”. Se Yeon “Maka buatlah aku tidak memikirkanmu.
Jangan datang padaku untuk
mendapatkan semua emosi karena dia!”. Min Hyuk mendorong Se Yeon “Pikirkan
urusanmu. Pikirkan urusanmu”. Se yeon menampar Min Hyuk “Kamu tidak bisa pakai
akal sehatmu? Setelah aku berusaha keras untuk menyelamatkanmu, kamu mencoba
untuk pingsan di depanku?”. Min Hyuk “Aku sudah sadar. Terima kasih Se Yeon. Terima
kasih telah menyelamatkan aku”. Min Hyuk membuka bajunya dan membuat Se Yeon
membalikan wajahnya. Min Hyuk “Aku memikirkan sesuatu yang harus ku lakukan”.
Min Hyuk mengganti bajunya dan pergi
Yoo Jung
datang ke kantor polisi dan ternyata Min Hyuk juga sudah untuk mengawasi Yoo
Jung. Ponsel Yoo Jung bunyi, Yoo Jung megeluarkan ponselnya dan yang menelpon
adalah Jaksaku (Do Hoon), Yoo Jung mereject panggilan dari Do Hoon dan masuk
kedalam kantor polisi
Do Hoon
mencoba menelpon Yoo Jung tapi tetap tidak di jawab, karena Yoo Jung tidak
menjawab panngilannya, Do Hoon pergi menyusul Yoo Jung.
Pak Polisi
yang menginterogasi Yoo Jung menertawai Yoo Jung “Kang Yoo Jeong, apa menurut
anda masuk akal?”. Yoo Jung “Itu benar. Saya tidak tahu”. Pak Polisi “Bagaimana
seseorang yang tidak tahu, keesokan harinya mendapatkan mobilnya sudah
benar-benar diperbaiki. Dan bahkan bukan di pusat mobil, tapi secara diam-diam.
Bukankah ada sesuatu yang aneh mengenai hal itu?”. Yoo Jung “Itu karena… Saya
meminta seseorang yang saya kenal untuk mencoba mendapatkan harga yang lebih
murah”. Pak Polisi “Lebih murah? Dari mobil yang anda mintai seseorang untuk
diperbaiki dengan harga murah, ditemukan ada darah”. Yoo Jung “Tidak, ada
sesuatu yang salah disini. Tolong percaya pada saya. Tidak ada seseorang disana.
Tidak ada orang yang melihat apapun. Cahaya itu... Karena truk tiba-tiba muncul
sehingga mobil saya tergelincir, kami…, ah tidak , saya... menabrak sebuah drum
di lokasi pembangunan. Saya pergi keluar dan memeriksanya sendiri”. Pak polisi
“Tapi drum yang anda tabrak itu tidak ada di lokasi kejadian”. Yoo Jung “Itu
ada di tengah jalan, jadi saya memindahkannya ke sisi jalan, karena saya pikir
itu akan berbahaya. Tolong cari sekali lagi”. Pak polisi “Cari apa? Buktinya
disini. Bukti ! Maksud saya... karena malam itu hujan, apa anda pikir dengan
bersikeras saja akan berhasil? Lagi pula...dalam hari ini, hasil uji forensik
darah akan keluar”. Yoo Jung “Itu tidak mungkin. Saya tidak tahu, Tidak. Saya
tidak menabrak seseorang”.
Min Hyuk
yang dari tadi mendengar pengakuan Yoo Jung marah dan memukul pintu. Pak polisi melihat ke arah Min Hyuk “Kamu
mengagetkan aku”. Pak polisi dan Yoo Jung memperhatikan Min Hyuk yang berjalan
keluar ruangan, Walaupun badan Min Hyuk sudah tidak kelihatan Yoo Jung terus
memperhatikan ke arah Min Hyuk keluar.
Pak polisi “Dengar, aku rasa kamu tidak mengerti situasi itu disini. Ini, ini... Korban yang kamu tabrak. Lihat ini! Kamu tdiak mendengar?! Lihat sini!”. Yoo Jung kembali mendengarkan penjelasan. Pak polisi “Aku sedang membicarakan korban yang mati itu sekarang” Yoo Jung melihat gambar yang di perlihatkan oleh Pak polisi. Pak polisi “ Seo Ji Hee, usia 25 tahun. Dia ditemukan di lokasi kejadian 3 jam setelah kecelakaan. Wanita ini sedang hamil. Hari itu di siang harinya juga, kami punya catatan pengobatan dia di rumah sakit”
Pak polisi “Dengar, aku rasa kamu tidak mengerti situasi itu disini. Ini, ini... Korban yang kamu tabrak. Lihat ini! Kamu tdiak mendengar?! Lihat sini!”. Yoo Jung kembali mendengarkan penjelasan. Pak polisi “Aku sedang membicarakan korban yang mati itu sekarang” Yoo Jung melihat gambar yang di perlihatkan oleh Pak polisi. Pak polisi “ Seo Ji Hee, usia 25 tahun. Dia ditemukan di lokasi kejadian 3 jam setelah kecelakaan. Wanita ini sedang hamil. Hari itu di siang harinya juga, kami punya catatan pengobatan dia di rumah sakit”
Yoo Jung
berjalan seperti mayat hidup. Ia berhenti di tangga karena tidak sanggup memikirkan
masalah ini di kepalanya.
Do Hoon
masuk kedalam kantor polisi. Ia bertanya pada salah satu polisi “Dimana mereka
yang menangani kecelakaan lalu lintas?”. Polisi itu “Pergi ke arah situ”
Min Hyuk dan
Yoo Jung berpas-pasan di tangga. Min Hyuk “Apakah itu kamu, supir pengganti? Kamu
tdiak bisa tabrak dan...lari..., supir pengganti”. Yoo Jung “Maafkan aku” lalu
berjalan pergi tapi Min Hyuk menahan tangannya. Min Hyuk “Jika kamu menyesal, kamu
seharusnya menunjukkan beberapa tanda minta maaf di wajahmu, supir pengganti”.
Yoo Jung melepaskan tangan Min Hyuk “Maafkan aku. Aku rasa kamu bersikap
seperti ini atas cincin yang kamu berikan padaku. Aku tidak memiliki cincinmu disini ”
Yoo Jung mau
pergi lagi tapi Min Hyuk tetap menahannya. Min Hyuk terus menghalangi Yoo Jung
yang ingin pergi bahkan Min Hyuk mengunakan kekerasan pada Yoo Jung yang lemah
Do Hoon
merasakan sesuatu yang aneh ia berbalik tapi tidak ada apa-apa di belakangnya.
Min Hyuk
mencekik Yoo Jung “Orang-orang sepertimu, berani menyentuh sesuatu milikku?. Min Hyuk terus mencekik
Yoo Jung dan membuat Yoo Jung sesak napas, untungnya Min Hyuk mau melepaskan
Yoo Jung yang berusaha lepas dari tangannya.
Min Hyuk mendekat ke Yoo Jung dan menempelkan badan Yoo Jung ke dinding lalu ia mengangkat kepalan tangannya dan menghantamkannya tepat di sebelah Yoo Jung. Yoo Jung yang ketakutan memeluk tangan Min Hyuk
Min Hyuk mendekat ke Yoo Jung dan menempelkan badan Yoo Jung ke dinding lalu ia mengangkat kepalan tangannya dan menghantamkannya tepat di sebelah Yoo Jung. Yoo Jung yang ketakutan memeluk tangan Min Hyuk
Do Hoon
mendapatkan panggilan. Ia menjawab panggilannya “Ya”. Suara dari seberang
melaporkan “Jaksa. Saya telah mendapatkan kamera keamanan di sisi jala dekat
lokasi kecelakaan. Saya akan pergi kesana sendiri sekarang”. Do Hoon “Tidak ,
lupakan. Saya akan meninjaunya sendiri. Tinggalkan saja”. Do Hoon tidak jadi
menemui Yoo Jung karena ia segera pergi meninjau bukti rekaman kamera dari TKP
Kembali ke
Yoo Jung dan Min Hyuk. Yoo Jung yang ketakutan masih di dalam dekapan Min Hyuk.
Min Hyuk “Itu bukan sesuatu yang bisa diselesaikan hanya dengan mengatakan
maaf. Karena aku merasakan begitu banyak rasa sakit”.
Yoo Jung mau
mengangkat kepalanya dari lengan Min Hyuk tapi Min Hyuk malah menahan kepala
Yoo Jung dalam dekapannya. Polisi datang dan melepaskan Yoo Jung dari Min Hyuk
“Hei, kamu! Apa yang terjadi disana? Apa yang kamu lakukan? Oh, astaga. Apa
yang dilakukan orang-orang ini di kantor polisi?”. Min Hyuk “Lepaskan!”. Pak
polisi “Ahjussi, kamu siapa?”. Min Hyuk “Jangan bersikap seolah-olah kamu takut
dengan sesuatu yang kecil ini!”.
Gwang Soo datang “Detektif Choi ! (Ternyata nama polisi yang menangani kasus tabrak lari itu Dek. Choi hehehe biasanya aku panggil Pak polisi”. Min Hyuk di lepaskan, Yoo Jung kelihatan sangat takut. Min Hyuk mendekat ke Yoo Jung “Aku akan menemui kamu lagi, supir pengganti”
Gwang Soo datang “Detektif Choi ! (Ternyata nama polisi yang menangani kasus tabrak lari itu Dek. Choi hehehe biasanya aku panggil Pak polisi”. Min Hyuk di lepaskan, Yoo Jung kelihatan sangat takut. Min Hyuk mendekat ke Yoo Jung “Aku akan menemui kamu lagi, supir pengganti”
Do Hoon
melihat bukti CCTV yang didaatkan oleh Kepala Seksi Kim,namun kualitas gambar
dari CCTV itu tidak begitu baik. Do Hoon “Tolong tunggu sebentar”. Kepala seksi
Kim “CCTV di sekitar area ini kuaitasnya menyedihkan. Kita tidak bisa berharap
banyak untuk memastikan wajah si pengemudi dan saya hampir tidak melihat nomor
plat mobilnya ”. Do Hoon melihat mobil Gwang Soo yang juga terekam di cctv
melintas di jalan dekat TKP “Tapi bagaimana dengan mobil ini? Jika kita bisa
menemukan kotak hitam dari mobil itu, maka kita mungkin bisa menemukan drum
yang dicurigai itu”. Kepala seksi Kim “Pak Jaksa Jangan pedulikan dirimu pada
drum itu. Jika kotak hitam menangkap gambar wajah pengemudi lain, maka
tersangka juga tidak bisa bersikeras lagi”
Min Hyuk
pergi ke suatu tempat, ia bertemu dengan dalah satu petugas rumah sakit
(kayaknya). Pria itu “Kami hanya membawa kembali apapun yang diberikan rumah
sakit pada kami. Kecuali orang tua dari almarhum menanganinya sendiri, tidak
ada upacara pemakaman untuk anak yang keguguran itu”. Min Hyuk “Ini adalah bayi
yang dioperasi pada tanggal 24 di rumah sakit So Dam”. Pria itu bersikeras
bahwa ia tidak tahu. Min Hyuk berbalik kepada Gwang Soo dan Gwang Soo langsung
mengeluarkan amplop yang berisi uang lalu ia berikan pada pria itu.
Setelah
diberi pelican, pria itu mengambil kotak yang berisi janin bayi Ji Hee. Gwang
Soo mengambil kotak itu dan memberikannya pada Min Hyuk
Min Hyuk
membuka kotak itu dan melihat plastik yang membungkus janin bayinya bersama Ji
Hee. Ia mencoba untuk menutup kotak itu tapi tidak bisa karena terlalu sedih.
Min Hyuk
melakukan kremasi untuk janin bayinya dan abu dari hasil kremasi, ia satukan
dalam tempat abu Ji Hee. Min Hyuk dan Gwang Soo berjalan keluar dari tempat
penyimpanan abu Ji Heed an ternyata di belakang mereka ada Yoo Jung yang datang
untuk melihat Ji Hee. Min Hyuk “Gwang Soo “. Gwang Soo “Ya Tuan”. Min Hyuk “Kenapa
semua orang yang aku cintai pergi seperti ini?”
Yoo Jung
berdiri di depan lemari tempat abu Ji Hee disimpan. Yoo Jung menangis “Apa yang aku...? Apa yang aku lakukan dengan
ini? Saya sangat minta
maaf. Saya sangat menyesal ”
Min Hyuk
sedang minum bersama Park Hyun Seok (Senior Do Hoon di kantor). Min Hyuk “Aku
kira hukum negara ini mengijinkan orang-orang yang telah membunuh berkeliaran
dengan bebas?”. Hyun Seok “Sejak kapan kamu memperdulikan dirimu tentang hukum?
Omong-omong, kenapa kamu ikut campur pada kasus orang lain?”. Min Hyuk “Karena
itu bukan kasus orang lain”. Hyun Seok “Siapa? Apakah itu Kang Yoo Jung?”. Min
Hyuk “Menurutmu apa yang akan terjadi?”. Hyun Seok “Yah, banyak bukti yang
hilang karena hujan, tapi mereka sudah menemukan jejak kaki di dekat korban. Tapi
suram semacam itu, jadi sulit untuk dibedakan. Lagi pula kita bisa
menggunakannya sebagai bukti, meskipun (tersangka) tahu itu kecelakaan tapi
melarikan diri”. Min Hyuk “Maksudmu (tersangka) melihat, tapi pergi melarikan
diri, bukan?”
Do Hoon
masih sibuk bekerja dan Hyun Seok pun datang ke ruangan Do Hoon. Hyun Seok “Kamu
tidak punya rencana khusus siang ini , kan?”. Do Hoon “Apa itu?”. Hyun Seok “Izinkan
aku meminta bantuanmu. Ada seorang dongsaeng (dekat seperti saudara kandung)
yang ku kenal. Kepribadiannya berlubang-lubang, tapi dia adalah seseorang yang
aku ingin memiliki hubungan yang sangat baik seperti itu dengannya. Lelaki itu
meminta untuk bertemu denganmu”. Do Hoon “Aku?”. Hyun Seok “Ya, aku rasa dia
mengenal korban dari kasus tabrak lari tersebut. Dia bilang dia ingin bertemu
dan mendengar secara langsung dari jaksa untuk kasus ini”. Do Hoon “Apakah ini seorang
teman yang hebat (berkuasa) yang memanggil seorang jaksa?”. Hyun Seok “Bukankah
putra tunggal K Grup, cukup hebat? Wow, dikatakan dia sudah menemukan mobil
itu. Rasanya sedikit... kamu tahu (aneh) untuk meminta bantuanmu seperti ini,
Jaksa Ahn. Jika itu terlalu sulit, aku kira itu akan baik-baik saja bila tidak
pergi”. Do Hoon “Saya akan pergi Sunbaenim (senior). Saya juga penasaran untuk melihat
apa yang ingin dia tahu”. Hyun Seok “Terima kasih”
Do Hoon akan
berangkat menemui Min Hyuk tapi Gwang Soo sudah ada di depan kantor dan siap
untuk mengantar Do Hoon. Gwang Soo “Jaksa Ahn? Saya akan mengantar anda ”. Do Hoon masuk kedalam
mobil dan berangkat ke rumah Min Hyuk
Do Hoon
mendapatkan sumber suara itu, ternyata Se Yeon yang bermain dengan anjing
bernama Alex. Do Hoon memperhatikan Se Yeon dari jauh. Se Yeon menyadari
kehadiran Do Hoon di dekatnya. Se Yeon “Kita pernah bertemu sebelumnya, bukan?”.
Do Hoon “Ya. Waktu itu...”. Se Yeon “Gigit (dalam bahasa korea)”. Do Hoon takut
dan terjatuh. Se Yeon tertawa “Setz unde letge (duduk dan berbaring) Gut
(bagus)”. Do Hoon berdiri lagi. Se Yeon duduk bermain bersama Alex “Anjing ini
tidak mengerti bahasa Korea. Kamu lihat, dia sudah dilatih di Jerman. Aku
mengatakannya jadi dia tidak bisa ingat”. Se Yeon berdiri lagi dan pergi
bersama dengan Alex
Min Hyuk
bertemu dengan Do Hoon. Min Hyuk “Anda tampaknya tidak seperti Hyungnim
(pengacara lain) yang saya kenal. Silakan duduk, tidak perlu berdiri. Apa anda
punya saudara?”. Do Hoon “Saya anak tunggal”. Min Hyuk “Sudah menikah?”. Do
Hoon “Belum”. Min Hyuk “Untuk pria bujangan seperti ini, apakah punya pacar?”. Se
Yeon datang dan mengambil gelas “Apa kamu sedang melakukan wawancara?”. Min
Hyuk “Ini adalah Jaksa Ahn Do Hoon dari kantor Seoul”. Se Yeon “Senang bertemu
denganmu lagi”. Min Hyuk “Ini adalah orang yang akan saya nikahi. Shin Se
Yeon”. Do Hoon “Saya dengar anda penasaran tentang kasus yang saya ambil alih”.
Min Hyuk “Ok. Mari kita langsung ke topik saja. Kematian karena tabrak lari, berapa
lama hukuman penjara yang bisa anda berikan?”. Do Hoon “Saya tidak berpikir
anda memanggil saya untuk keingintahuan seperti itu”. Min Hyuk “Senang melihat
kita memahami satu sama lain. Saya dengar bukti dari kasus anda merupakan bukti
yang cukup gagal. Apa alasan (tersangka) tidak didakwa atau pun (kasus itu)
diseret kemana-mana?”. Se yeon meminum wine dan mendengarkan Min Hyuk yang
berbicara. Do Hoon “Saya tidak bisa memberitahu anda hal itu karena kasus tersebut
sedang dalam penyelidikan”. Min Hyuk “Apakah benar begitu? Kalau begitu
lanjutkan penyelidikan anda dan kenapa anda tidak memberi Kang Yoo Jeong
tamparan dengan hukuman maksimal?”. Do Hoon “Bolehkah saya bertanya apa sifat
hubungan anda dengan Kang Yoo Jeong?”. Min Hyuk “Saya tidak tertarik dengan
orang seperti Kang Yoo Jeong. Orang yang sudah terbunuh karena itu (Kang Yoo
Jeong)... “. Se yeon menyambung sambil meminum winenya “Seo Ji Hee. Itu adalah
wanita yang dicintai pria ini sampai mati. Saya kira anda tahu hal ini dengan
sangat baik karena anda adalah jaksa yang bertanggung jawab atas kasus
tersebut. Bukankah wanita yang telah meninggal itu sedang mengandung seorang
anak saat itu?”. Min Hyuk “Se yeon Bagaimana bila kamu menghentikan minumanmu?
Aku dengar, ibu akan datang malam ini”. Se Yeon “Aku pergi. Aku bahkan tidak
bisa mengurusi rambutku karena membawamu kemari. Jika ibuku melihatku (dalam
keadaan ini), dia akan mengatakan sesuatu”. Min Hyuk “Tunggu aku akan memanggil
supir”. Se Yeon “Lupakan. Mencoba bersikap baik kamu tidak seperti mu dan
kelihatan canggung. Teruskan
saja cerita tentang wanita yang kamu sendiri tidak bisa hidup tanpanya ”. Do
Hoon juga pamit pergi “Saya tidak bisa mengabulkan permintaan yang anda buat
untuk kepentingan pribadi”. Min Hyuk “Itu bukan permintaan. Itu adalah
deklarasi dari niat saya untuk melihat seberapa baik hukum itu akan dijalankan”
Do Hoon
keluar dari rumah Min Hyuk dan melihat Se Yeon yang bersandar di mobil. Ia akan
berjalan pergi tapi dompet Se Yeon jatuh karena Se Yeon sudah mabuk dan ia
membantunya. Do Hoon “Saya akan mengemudi”. Se Yeon “Minggir”. Do Hoon “Anda
sudah meminum 4 gelas wine sendirian”. Se Yeon “Jangan khawatir dan minggir”.
Do Hoo “Saya khawatir”. Do Hoon masuk kedalam mobil Se Yeon dan menstater mobil
Se Yeon.
Dari lantai atas Min Hyuk melihat Se Yeon dan Do Hoon yang naik mobil bersama. Min Hyuk “Gwang Soo”. Gwang Soo “Ya”. Min Hyuk “Mari kita gali sedikit informasi pada lelaki itu”. Gwang Soo “Ya tuan”
Dari lantai atas Min Hyuk melihat Se Yeon dan Do Hoon yang naik mobil bersama. Min Hyuk “Gwang Soo”. Gwang Soo “Ya”. Min Hyuk “Mari kita gali sedikit informasi pada lelaki itu”. Gwang Soo “Ya tuan”
P.S :Maafkan aku karena nama tokoh dalam drama in kurang lengkap. Aku tidak tahu beberapa nama pemain tambahan yang sering muncul dan maaf kalau kualitas gambarnya kurang bagus. Happy Reading
Tidak ada komentar:
Posting Komentar