Oktober 2013
Seoul
Mapo
district, Sangam-dong
Di sebuah
apartmen, Na Jung (Go Ara) sedang sibuk mencari sesuatu “Ah…. Kemana perginya?
Ya ampun..”. Yoon Jin memakai dialek Gyeong sang “Apakah kau benar-benar pindah
hari ini? Tidak ada debu ! Tidak setitik pun. Apa yang kamu cari ?”. Na Jung juga
memakai dialek Gyeong sang “Jika tidak di sini , itu berarti hilang”. Yoon Jin melihat-lihat
rak buku Na Jung “Oh Apa ini? Kamu masih memiliki ini?” Yoon Jin membuka buku
yang memuat banyak pemain basket itu “Sangat muda dan ganteng. Moon Gyung Eun
sangat kurus”. Na Jung “Hei, hei , jangan ngiler dan melihat dengan hati-hati .
Itu milik keluarga saya yang paling berharga”
Na Jung
berhenti mencari dan mengangkat sebuah tape “Aku menemukannya!”. Anak Na Jung
masuk dan mengambil sebuah buku. Na Jung “Hei , kau mau kemana ?”. Anak Na Jung
berhenti dan menyapa Yoon Jin “Halo” lalu pamit pada Na Jung “Aku akan keluar
sebentar”. Yoon Jin “Wow , dia menjadi jauh lebih besar. Rasanya seperti
kemarin ketika ia mengagetkan aku. Apakah dia belajar dengan baik ?”. Na Jung
duduk di depan pemutar tape “Apakah kau pikir dia akan melakukannya dengan baik
? Dia bilang dia sudah dewasa , ia tidak mendengarkan ... rambut yang tumbuh di
bibir dan dagu ... itu sangat kotor”
Yoon Jin “Sudah
lama tidak melihat video. Kenapa tiba tiba ingin melihat video. Apakah mungkin
itu video pernikahan ?. Yoo Jung tersenyum “Ya. Tape pernikahan Sung Na Jung”.
Yoon Jin “Ya ampun ! Apakah kau seorang pengantin baru ?sehingga kau masih
menontonnya ?”. Na Jung “Tidak sama sekali . Saya pikir saya kehilangan ini . Aku
menemukan ini saat mengumpulkan barang untuk pindah”. Aku tidak bisa menonton
ini karena membuat saya merinding dan membuat saya ingin muntah Hari ini adalah
pertama kalinya saya”. Yoon Jin “Apakah kau harus melihatnya di pesta syukuran
rumah ?”. Na Jung “Mengapa tidak ? Itu bagus, aku bisa melihat diriku yang
dulu”. Yoon Jin “Anda mungkin terlihat paling jelek . Anda mengenakan tiara karena kau
ingin memakai gaun pengantin Park Joo Mi atau yang lainnya”. Na Jung “Haruskah
aku tidak menonton ? Ini
akan sangat traumatis”. Yoon Jin mengangguk dan ponsel Na Jung berbunyi
Na Jung
menjawab panggilan di ponselnya dengan dialek seoul “Apa yang kau lakukan sehingga
belum pulang ? Apakah
kau menaiki kereta bawah tanah ? Itu bagus. Jalanan gangnam macet selama jam
perjalanan,jalan itu sesak selama jam perjalanan . Karena macet mulai dari
jembatan Han-nam, jika kau tidak lewat Itaewon kau akan stuck. Ah benar kemudian
transfer ke Line 6 di Stasiun Yaksu. Itu adalah cara tercepat . Iya DMC
station. Juga, belikan saya kopi “ Na
Jung menawarkan minuman pada Yoon Jin “Yoon Jin , kau tidak minum kopi, kan?
Apa yang ingin kau minum ?”. Yoon Jin “Jus untuk saya”. Na Jung berbicara lagi
pada suaminya lewat ponsel “Satu jus jeruk. Ada yoghurt blueberry sana. Mintalah mereka mengeluarkan almond dan menempatkan 2
sendok espresso. Aku mengerti, beli apa pun yang kau inginkan. aku mengerti.
Maaf. Cepat pulang !”
Na Jung
menutup ponselnya da mendesah “Aku benci almond”. Yoon Jin “Wow , Sung Na Jung
, Anda sudah sepenuhnya berubah menjadi orang Seoul. Kau tahu Seoul seperti
punggung tangan Anda dan memesan kopi seperti itu sepotong kue (maksudnya
gampang atau sangat mudah untuk memesan kopi). Kau cukup baik untuk seorang gadis
desa Masan”. Na Jung “Temanku… Tahun ini adalah tahun ke 19 saya tinggal di
Seoul. Jadi, saya sudah menghabiskan setengah hidup saya tinggal di Seoul. Apakah
ini tidak membuat saya orang Seoul ?”. Yoon Jin menunjuk ke tv “Itu benar .
Dibandingkan dengan itu, Anda benar- benar orang Seoul”. Na Jung mendekat ke tv
“Hei. apa , apa, apa... yang aku kenakan di kepalaku?
Di dalam
video Yoon Jin berbicara dengan Na Jung yang memakai wedding dress dan tiara “Hei
Sung Na Jung, apakah kau tidak berpikir terlalu berlebihan meletakan itu disana
(dada Na Jung yang memakai push up bra kayaknya). Dadamu keluar terlalu banyak
jadi aku pikir aku akan melihat payudaramu”. Na Jung yang gugup “Saya ingin
mati sekarang”. Yoon Jin “Tapi kau tetap pengantin wanita . Santaikan wajahmu”.
Yoon Jin “Kau mengambil 50.000 gambar seperti ini dan melihat apakah kau
berbeda dari aku”. Yoon Jin “Na Jung Ini adalah kesempatan terakhirmu. Cepatlah
kabur. Jika kau berjalan keluar dari pintu-pintu ini, sekali lagi kau bebas”.
Na Jung “Apakah kau harus mengatakan itu untuk seorang pengantin wanita yang
akan menikah? Kau bahagia menikah dan kau mengatakan padaku untuk menjadi tua
sendirian?”. Yoon Jin “Jika kau menikah sekarang ,kau tidak dapat lagi pergi
melihat Sang Woo oppa di Jeon Joo”. Na Jung “Aku mendapat izin dari tunangan
saya. Dia mengatakan Holiday game baik-baik saja”. Yoon Jin “Apa dia berjanji
sebelum pernikahan ? Dan
kau percaya padanya , bodoh ?”. Na Jung “Ya. Atau tanyakan langsung pada tunanganku
di belakangmu”. Yoon Jin “Huh ? Benarkah? Kemudian pengantin pria harus mengatakan sesuatu , juga ”
Yoon Jin
berbalik ke balakang kameranya juga ikut goyang “Oh , tunggu , tunggu , tunggu
sebentar. Ah , mengapa seperti ini? Tapi kau terlihat mengagumkan hari ini. Kau
begitu berbeda setelah telah ditata. Lihatlah apa yang kau lakukan dengan
rambutmu”. Kamera hampir menangkap wajah pengantin pria tapi semuanya menjadi
terang dan putih…….
Reply 1994
mulai…..
Februari
1994 Seoul…..
Na Jung dan Ayahnya
beserta Sseureki (Jung Wo) sedang menonton drama TV sedangan Ibu Na Jung berada
di dapur dan mempersiapkan makanan. Adegan dalam drama memperlihatkan Jang Dong
Gun yang melakukan Dunk Shot pada meit terakhir. Sung Do Il (Ayah Na Jung)
berbicara “Dunk shoot itu agak terlalu banyak , bukan?”. Ssereuki menambahkan “Wow
. Orang itu , karena rating tv tinggi , dia melakukan apa pun yang ia ingin
lakukan pada menit terakhir. Tapi dunk shot itu terlalu berlebihan . Itu 100% dilakukan dengan menginjak kursi. Bagaimana
itu mungkin? Bagaimana Jang Dong Gun dunk ?”. Na Jung memukul Ssereuki “Ini
adalah acara TV , acara TV . Berhenti mengeluh. Jika kau ingin mengeluh, kenapa
kau menonton ini? Kau seharusnya ke tempat tidur”. Ssereuki “Hei gadis, Karena
Da Seul ada di dalamnya”
Na Jung
tersenyum pada Ssereuki. Ssereuki mencubit pipi Na Jung “Berubahlah ke Da
Seul”. Na Jung “Apakah kau ingin mati ?”. Ssereuki “Ikuti apa yang aku katakan,
Aku Da Seul . Aku Da Seul”. Na Jung melempar bantal dan balik menyerang “Aku
bilang untuk berhenti”. Ssereuki “Hentikan, serius. Apa ini ? apakah lemak ini
(melihat tangannya yang habis mencubit pipi Na Jung?”. Na Jung mengamuk “Ini
bukan lemak !”. Ssereuki “Tolong hentikan ! Ayah ada di sini ! Ayah ada di
sini”
Ayah Na Jung
berteriak “Bisa diam !”. Na Jung dan Ssereuki berhenti bertengkar. Ayah Na Jung
kembali bicara “Inilah sebabnya mengapa orang bisa ditikam. Anda sangat beribut!
Sayang! Sudah siap belum?”. Lee Il Hwa (Ibu Na Jung) datang dan membawa mie di
tempat yang sangaaaat besar juga kuah di panci yang sangaaat besar. LOL
Sung Do Il,
Na Jung dan Ssereuki menarik napas dalam-dalam melihat makanan yang dibuat oleh
Lee Il Hwa. Sung Do Il “Sayang , jenis makanan apa ini? Bukankah kita sepakat
untuk makan ringan ?”. Ibu Na Jung memukul suaminya “Itu lebih baik daripada tidak
memiliki cukup untuk makan. Ketika kita membagi itu, itu akan habis segera. Na
Jung , ambilah mentimun dan telur rebus dari dapur”. Na Jung “Baik”. Ayah Na
Jung “Aku pikir kita bisa membuat tali dengan mie (karena mienya banyak sekali”
Ibu Na Jung
membagi-bagi mie di mangkuk besar. Ibu Na Jung “Beritahu aku jika kalian ingin
lebih”. Ssereuki tidak sanggup melihat makanan di depanya “Itu tidak mungkin”.
Ibu Na Jung menaruh mie dan kuah mie untuk suaminya. Ayah Na Jung berbisik pada
isterinya “Sayang, cukup”. Ibu Na Jung “Putri kami terlihat seperti dia akan
jatuh ke tv”. Na Jung “Aish .. mereka mengatakan bahwa Sang Min oppa akan
datang hari ini, tapi dia masih belum muncul. Kalian berdua berbohong padaku ? Aku merasa seperti mataku akan jatuh
sambil menunggu”. Ssereuki memukul kepala Na Jung “Hei Gadis , kau berumur 20 sekarang
. Tak bisakah kau bicara dengan baik ?Ayah sedang makan”.
Ssereuki mengambil
mie yang jatuh dan memakannya. Na Jung menegur dan memukul tangan Ssereuki
“Apakah kau seorang pengemis ? Mengapa kau tidak menjadi lebih manusiawi?”.
Ssereuki mencubit pipi Na Jung “Apakah kau ingin mati di tanganku?”. Na Jung
menjambak rambut Ssereuki “Aku menyuruhmu untuk berhenti! Hentikan itu! Aku
menyuruhmu berhenti mencubit pipiku ! Kenapa kau terus mencubit pipiku?”. Ayah Na Jung “Biarkan
saja . Biarkan saja ! Lee
Sang Min muncul”
Na Jung
berhenti menarik rambut Ssereuki. Na Jung “Wow. Wow Ya ampun”. Ayah Na Jung “Dapatkah
seorang pemain berada di tv selama musim seperti ini ?”. Ssereuki “Yah dia
mungkin membuat kontrak atau sesuatu”. Na Jung “Tidak”. Ssereuki “Iya”. Na Jung
“Tidak”. Ssereuki “Iya”. Na Jung “Aku bilang tidak”. Ssereuki “Aku bilang iya”.
Na Jung “Aku bilang tidak. Terakhir kali , Universitas Yonsei menang melawan
Kia”. Ssereuki “Waktu itu , karena Kim Eun Kook
keluar dari pikirannya”. Na jung “Apa yang akan kau lakukan jika
Universitas Yonsei menang ?”. Ssereuki “Apa yang akan kau lakukan jika Kia
menang ?”. Na Jung “Kau ingin membuat taruhan ?”. Ssereuki “Kau ingin bertaruh
?”. Na Jung “Apa yang akan kau pertaruhkan?”. Ssereuki “Ambil apapun yang kau
mau dari barang-barangku”. Na Jung “Tidak ada satu hal pun milikmu yang aku
inginkan. Seorang Ahjussi yang menjual karet akan memiliki banyak hal lebih
baik daripada dirimu”. Ssereuki “Kalau begitu lupakan saja”. Na Jung “Tunggu ! Bagaimana
dengan tape Seo Tae Ji ?”. Ssereuki “Apa?”. Na Jung “Lagipula kau tidak
mendengarkan musik”. Ssereuki “Gadis, kau gila? Mintalah yang lain . Itu adalah hadiah dari pacarku”.
Na Jung “Ah… Gadis dengan payudara besar yang seukuran kepala bayi?”. Ssereuki
“Jika kau melanjutkan , aku akan menghancurkan kepalamu”. Na Jung “Lagi pula
kau tidak mendengarkan musik. Aku tidak pernah melihat kau meletakkan earphone
di telingamu”. Ssereuki “Aku mendengarkan musik. Itu adalah album kedua Seo Tae
Ji. Bukankah salah satu isinya lagu Ha Yeo Ga”. Na Jung “Itu adalah album
ketiga , bodoh”. Ssereuki “Aku tahu. Album ketiga”. Na Jung “Kau bodoh. Itu
album kedua”. Ssereuki mencubit pipi Na Jung “Kau gila? Kau akan tetap
memanggil aku idiot ?”. Na Jung menarik rambut Ssereuki “Kau ingin mati. Aku
bilang untuk berhenti melakukannya”
Ssereuki dan
Na Jung terus beradu kekuatan. Ayah dan Ibu Na Jung hanya diam melihat kelakuan
Na Jung dan Ssereuki
Haetai
pulang. Haetai “Aku pulang”. Ayah Na Jung “Ya kau sudah kembali?. Mengapa kau
tidak makan beberapa mie?”. Haetai kaget melihat makanan di meja “Tidak apa-apa
. Aku makan banyak di jalan”. Ibu Na Jung “Ah, benar . Bersihkan kamarmu
sedikit. Besok , kau akan mendapatkan teman sekamar”. Haetai “Oh benarkah?
Baiklah aku mengerti. Tidur nyenyak!”. Haetai menunjuk Na Jung “Patrasche ! Hotel
( Dari A Dog of Flanders )”. Na Jung
mengangkat tangannya dan tersenyum. Ibu Na Jung “Aku pikir keduanya sudah
bertukar nama masing-masing”. Na Jung “Ya , dia juga jurusan Teknik Komputer”.
Ayah Na Jung “Apa ? benar? Ah , di Sejarah Shin Chon Boarding House
(kost-kostan) kami, dia yang pertama kost dan masuk major (jurusan) yang sama
dengan putri kami. Yah ,
itu bukan takdir yang biasa”. Na Jung “Takdir apaan? Ada satu lagi di Major
kami”. Na Jung mencubit Ssereuki. Ssereuki “Rasanya sakit , gadis ! Ini berdarah,
aku bilang itu menyakitkan !
Yoon Jin
pulang tanpa bicara sedikitpun dan Ssereuki kaget. Ayah Na Jung “Hei , Yeo Soo
( kota kelahirannya) kenapa kau tidak makan sedikit mie ?”. Ibu Na Jung “Yoon
Jin , datang dan pergilah lebih awal. Seoul adalah tempat yang menakutkan! Kau
mengerti?”. Ayah Na Jung “Anak itu, Jam berapa sekarang ? Sehingga di masih
berkeliling jam segini?”. Ibu Na Jung “Dia pasti baru kembali dari Yeonhui -
dong lagi”. Ayah Na Jung “Apa? Yeonhui - dong ? Kenapa? Jadi, orang yang
kembali dari kuil Baek – dam Untuk melihat Jeon Doo Hwan ( Seorang mantan
presiden Korea yang tinggal sementara di sebuah kuil karena skandalnya) ?”. Ibu
Na Jung “Tidak mungkin, Seo Tae Ji tinggal di Yeonhui – dong. Untuk melihat
wajah Oppa (Seo Tae Ji) sekali , tampaknya ia baru kembali dari menunggu di
depan rumah itu sepanjang malam. Tadi malam , dia datang kembali ke rumah
dengan minuman yoghurt, memegangnya
seperti Obor Olimpiade karena diberikan oleh ibu Seo Tae Ji”
Ayah Na Jung “Ah , benar-benar, ada anak lain
yang kehilangan kesadarannya (menyinggung Na Jung) Orangtuanya bekerja keras
dari dalam Yeo Soo untuk mengirimnya ke universitas , tapi dia tergila-gila dengan seorang
entertainer dan mengikuti disekitar ekornya. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kepada dunia”. Na
Jung “Aku masih memiliki kemungkinan”. Ayah Na Jung “Kemungkinan apa yang dimiliki
oleh gadis sepertimu?”. Na Jung “Kemungkinan untuk menikah dengan Oppa. Ah
sejujurnya, dengan penyanyi dan aktor , akan sulit bagi warga biasa seperti kita untuk bertemu mereka untuk kencan
dan menikah. Tapi dalam kasus Lee Sang Min Oppa , Saya dapat mengunjungi asrama
sesekali , Aku bisa
melihat wajahnya dan berbicara dengan dia . Bahkan aku pernah berbicara dengan dia di telepon .
Jika aku lebih berupaya , setidak
aku bisa berkencan dengannya , jika tidak menikah dengannya”. Ssereuki “Tidakkah
kau tahu ?”. Na Jung “Apa?”. Ssereuki “Orang -orang dari tim basket Yonsei
telah mengatur kencan dengan hanya gadis-gadis jurusan tari dari Univ. Wanita
Ewha. Gadis-gadis dengan pinggang kecil dan dada yang besar”. Na Jung “Punyaku
tidak begitu buruk”. Ssereuki melihat badan Na Jung “ Itu benar. Dua-duanya baik (dada),
apa yang akan kau lakukan dengan ini (mencubit pinggang Na Jung)?. Na Jung
berteriak “Hei kau gila? Aku
sudah katakan untuk tidak melakukannya , bukan? Untuk tidak mencolek saya”
Na Jung dan Ssereuki beradu kekuatan lagi. Ayah Na Jung “Hei,
hei , hei , hei ! Tim Jang Dong Gun memenangi piala itu, Oh, oh Da Seul
menangis dan menjadi gila”. Na Jung berhenti menarik rambut Ssereuki dan mereka
berdua fokus pada drama Jang Dong Gun
Na Jung sudah berada di lapangan basket, ia berteriak member
semangat pada tim fav.nya. Na Jung “Oppa Da Seul disini ! Universitas Yonsei ! Universitas
Yonsei ! Oppa! Sang Min Oppa! Hei , Choi Hee Am! ( Kepala Pelatih Tim Univ. Yonsei
saat itu) Aku bilang untuk tidak menempatkan Oppaku di dekat tiang gawang !
Tempatkan Seo Jang Hoon ! ( pemain lain yang terkenal . Center) Dia mungkin
akan terluka, Lengannya mungkin akan patah!”
Junior Na Jung yang datang bersama Na Jung menarik baju Na
Jung agar Na Jung diam dan duduk. Na Jung duduk tapi ia berdiri lagi “Sang Min
Oppa, Jangan pergi dekat gawang. Close Kenapa kau terus pergi ke sana ?”.
Junior Na Jung “Unni duduk saja. Ini adalah latihan, latihan, jangan
berlebihan”. Na Jung duduk dan mengeluh “Ah serius , Oppa lain sering melihat
fans mereka untuk menatap mata mereka tapi Sang Min Oppaku terlalu dingin ,
terlalu dingin ”. Junior Na Jung yang sataunya lagi berbicara “Meskipun begitu,
Sang Min Oppa memeriksa kehadiran ( fans-nya ) pada awal latihan”. Na Jung
“Apakah itu benar?”. Junior Na Jung “Itu benar , Unni. Aku juga berbicara di
telepon dengan Ji Won Oppa”. Na Jung “kau berbicara lagi di telepon dengan Woo
Ji Won ?”. Junior Na Jung “Iya, Kau tahu bagaimana Ji Won Oppa kami memeliki
sedikit sisi lembut. Ketika aku menelepon kemarin ,Gyeong Eun Oppa menjawab .
Jadi aku bertanya kepadanya untuk memberikan telepon pada Ji Won Oppa dan ia memberikan
dengan segera”. Na Jung “Kau memenangkan jackpot”. Junior Na Jung menambahkan “Pokoknya
, Ji Won Oppa mengatakan bahwa Sang Min Oppa benar-benar membenci penggemar
yang datang dan menjerit ketika dia berlatih. Persis apa yang Unni lakukan
sekarang”. Na Jung “Hei , dalam kasus Anda , Woo Ji Won dan Kim Hoon menjawab panggilanmu dengan
baik dan bahkan bertemu kalian, tapi ...”. Junior Na Jung yang menambahkan lagi
“Kemarin,Hoon Oppa kami membelikan kami kue roll dari Green House ( toko roti
terkenal dekat Univ.Yonsei)”. Na Jung “Lagi pula , kau dapat mengatakan begitu
karena kau cukup memiliki. Sang Min Oppa kami, jika aku tidak menunjukkan kasih
sayangku seperti ini (berteriak), dia mungkin tidak akan tahu seumur hidupnya
bahwa aku suka dia”
Pluit di bunyikan tanda pertandingan latihan selesai. Junior
Na Jungmengajak Na Jung keluar “Unni ini sudah selesai, cepatlah”
Telepon rumah Na Jung berbunyi. Ibu Na Jung menjawab
panggilan itu “Halo, Ah , ya , bagaimana kabarmu ? Ey , aku sudah menunggu .
Aigoo , dia baru saja pergi ?
Kalau begitu , sudah waktunya untuk tiba. Anda tidak perlu terlalu khawatir .
Bagi keluarga kami, sekarang
baru bulan sejak kami pindah dari Masan ke Seoul. Lebih dari siapa pun ,
Aku mengerti semua yang Anda
rasakan. Ya. Ya. Meskipun
ini adalah pertama kalinya aku menjalankan sebuah rumah kost , aku akan
merawatnya seperti anakku sendiri. Kau bisa berpikir bahwa kau mempercayakan
anakmu ke kerabat di Seoul. Aigoo , kau dari Sam Po Cheon , jadi berbicara
dialek yang sama seperti kami”. Suara dari seberang “Aigoo bukankah Seoul
dingin? anak kami
benar-benar membenci dingin. Mereka mengatakan Seoul dingin karena itu adalah
hutan bangunan beton. Bisakah aku memanaskan pemanas untuk ruangan? Anak kami
kurus , sehingga mudah terasa dingin. Aku akan memberimu uang secara terpisah
untuk minyak pemanas. Tolong nyalakan pemanas hanya untuk dia”. Ibu Na Jung “Tidak
mungkin . Lusa adalah
Maret, Bagaimana aku bisa menjalankan heater (pemanas)? Seoul juga hangat.
Rumah kami tidak bergaya tua seperti
country house ,sehingga tidak ada rancangan apapun. Jangan khawatir. Anakmu pasti sangat lemah . Apa?
Siapa? Jang Gook Young (Lesile Cheung )? Anakmu mirip Jang Gook Young? Ah, pria Hong Kong di komersial untuk
cokelat ? Oh kalau
begitu ia pasti sangat tampan. Haruskah aku membuatnya menjadi anak menantu
kami ? Aku akan merawatnya dengan sangat baik . Jangan khawatir . Selamat tinggal. Ya”
Ibu Na Jung baru saja meletakkan teleponnya dan teleponnya
berbunyi lagi. Ibu Na Jung “Halo? Oh , hey , kau tiba dengan selamat ? Ibumu baru saja menelepon dari Sam Cheon
Po. Jang Gook Young kami, selamat karena sudah masuk/datang di Seoul”.
Scene berganti ke pemuda yang katanya mirip dengan Jang Gook
Young, instrument indah terdengar saat kamera mengambil gambar pemuda itu dari
bawah tapi saat wajahnya sudah di shoot suara kambing terdengar (tanda
mengecewakan). Pemuda itu kelihatan lebih tua dari umurnya walaupun wajahnya
memang “sedikit” mirip dengan Leslie Chung (Hahahaha).
Sam Cheon Po (dipanggil sesuai kota asalnya dan karena nama
semua pemain pria memang masih di sembunyikan dan akan terjawab di setiap
episode) menjawab “Apa maksudmu , masuk di Seoul ? Ini adalah kedua kalinya aku
datang ke Seoul”. Ibu Na Jung “Bagaimana pun juga, Apa kau bisa menemukan
sendiri jalan di sini ? Apakah kau tahu bagaimana untuk naik kereta bawah tanah
(subway) ?”. Sam Cheon Po “Aku naik kereta untuk kesini. Karena aku naik kereta
kesini , bukankah aku juga bisa mengetahui cara naik subway ? Tolong beri padaku
rinciannya”. Ibu Na Jung “Kalau begitu, dari Stasiun Seoul , kau naik kereta
bawah tanah ke Shin Chon . Setelah naik di kereta bawah tanah ke Shin Chon ,turun di Shin Chon .
Kemudian , keluar dari pintu
keluar di Grace Department Store . Dari
department store ... Kau tahu apa itu department store , kan ?”. Sam Cheon Po “Ajumma , kau
bercanda ?”. Ibu Na Jung “Hei, aku minta maaf, Dari Grace Department Store ,
jika Anda berjalan di sekitar jalan dan melewati sebuah taman , ada satu
persimpangan . Jika Anda
berdiri di sana , kau dapat melihat rumah panggang besar yang disebut Brothers BBQ , dan jika kau terus berjalan , ada sebuah
kedai kopi yang disebut Eagle Coffeeshop. Jika kau berjalan ke gang itu, kau
dapat melihat tanda Shin Chon Boarding House (Rumah Kost) . Ah , tidak, tidak ,
lebih baik jika kau naik taksi di depan Grace Department Store .Biayanya hanya
tarif dasar (murah)”
Sam Cheon Po menulis petunjuk yang ia dapat. Ibu Na Jung
“Jang Gook Young, kau bisa menemukan jalannya dengan baik kan?”. Sam Cheon Po “Aku
bukan anak kecil , jadi mengapa aku tidak bisa menemukan tempat ? Jangan khawatir dan aku akan bertemu
denganmu sebentar lagi”. Sam Cheon Po berdiri menatap ke gedung tinggi di depannya, ia
sudah sangat yakin untuk hidup di Seoul tapi sayangnya saat ia mulai
melangkahkan kaki untuk mencari alamat ia kelihatan bingung karena semua orang
berjalan sedangkan ia berdiri di tengah-tengah orang yang lalu lalang. Hahahaha
EPISODE PERTAMA : ORANG SEOUL
Na Jung berlari keluar dan menunggu Lee Sang Min di depan
pintu keluar lapangan. Na Jung melihat beberapa gadis remaja berlari ketempat
lain “Anak anak itu. Kemana mereka malah pergi ke sana bukan datang ke sini?”.
Junior A (Karena Junior yang datang bersama Na Jung ada 2 dan aku tidak tahu
namanya jadi panggil junior A & B yaa) “Penggemar pemain tahun pertama
dalam tim?”. Na Jung “Tapi kenapa mereka tidak datang ke sini tapi pergi ke
sana ?”. Junior A “Van ini adalah van untuk 12 orang , sehingga seluruh tim
basket tidak bisa naik. Tahun
pertama harus berjalan kembali ke asrama. Mereka hanya mengikuti oppa yang lain
itu”. Junior B “Oh Mereka keluar ! Keluar!”
Para pemain keluar dengan langkah yang gagah menuju van
mereka. Fans yang menunggu di luar mengerumuni mereka. Na Jung menahan Lee Sang
Min dan memberikan sapu tangannya “Oppa , Oppa ! Keringat Anda , keringat. Silahkan menghapus
keringatmu dengan ini”. Lee Sang Min mengambil sapu tangan Na Jung dan
menghapus keringatnya lalu masuk kedalam van dan pergi. Junior A “Kau sangat
beruntung Unni. Mulai sekarang , Sang Min Oppa akan menghapus keringatnya
dengan saputangan yang kau berikan. Meskipun Sang Min Oppa sedikit buruk, tapi ia
tetap menjaga hadiah dari para penggemarnya. Unni selamat”. Na Jung “Apa yang
kamu lakukan ? Kita akan terlambat . Mari kita pergi”. Na Jung dan dua orang
juniornya melanjutkan perjalanan mereka ke asrama pemain.
Ssereuki meminum susu dari kulkas. Ibu Na Jung yang sedang
melipat pakaian dalam Na Jung menegur “Susu itu sudah kadaluarsa”. Ssereuki “Aku
tidak tahu”. Ibu Na Jung “Tanggal kadaluwarsanya seminggu yang lalu. Bukankah ada gumpalan
mengambang? Aigoo aku
mengatakan kepada Na Jeong untuk membuang itu”. Ssereuki “Sekarang, aku merasa
seperti ada sesuatu yang kenyal”. Ibu Na Jung “Itu sebabnya orang menyebutmu
Ssereuki (sampah). Kau
tidak tahu mode atau rasa. Hei! Bukankah kau perlu mencuci baju itu?”. Ssereuki
“Apakah itu begitu ?”. Ibu Na Jung “Sementara kau hidup, tidakkah kau merasa
gatal atau tidak nyaman atau sesuatu yang lain?Tak bisakah kau merasakan itu?”.
Ssereuki “Ayolah , mengapa aku tidak tahu? Ibu pikir aku memiliki akal setengah?”.
Ssereuki duduk dan Ibu Na Jung menegur lagi “Kau menduduki
kentang”. Ssereuki langsung berdiri dan memegang bokongnya. Ibu Na Jung “Aigoo
, kau sapi… Bukankah itu panas?”. Ssereuki “Aku pikir ibu menyalakan pemanas”.
Ibu Na Jung “Aigoo.. Datang ke sini ,ambil ini dan bawa ke kamar Na Jung.
Setiap kali aku melihatmu ,jantungku
jatuh. Ini, bawalah ke atas”
Ssereuki berada di dalam kamar Na Jung, ia sedang bertatapan
dengan poster Lee Sang Min yang tersenyum. Ssereuki “Bajingan ini ...Dia
benar-benar terlihat buruk. Aku akan mencungkil matanya. Apa yang begitu baik
dari pria ini”. Ssereuki menaruh pakain dalam Na Jung di tempat tidur dan
memperhatikan keadaan kamar Na Jung yang sangat bersih “Apakah dia memiliki
semacam mysophobia (takut kotor atau sangat pembersih) ? Mungkin dia juga bisa
bertahan di dinas militer”. Ssereuki membuka laci meja Na Jung dan mengambil
sebuah cokelat yang telah tersusun rapi didalamnya lalu memakan coklat itu.
Ssereuki memakan coklat Na Jung dengan lahap, ia berbalik badan dan melihat
kearah pakaian dalam Na Jung
Telepon di rumah Na Jung berbunyi, Ibu Na Jung segera
menjawab telepon yang masuk “Halo? Ah , ya . Aku mendapat telepon dari dia sebelumnya. Ia
mengatakan bahwa ia berada di Seoul Station, ia pasti hampir sampai di sini. Ia terdengar seperti
anak yang sangat cerdas , jadi saya yakin dia akan menemukan jalan dengan baik . Jangan khawatir .
Tidak mungkin , aku sudah
katakan itu, di sini tidak dingin bahkan jika pemanas tidak menyala”
Pindah ke tempat lain, ditempat Sam Cheon Po berada. Dan
ternyata Sam Cheon Po masih berada di Stasiun Seoul dan belum menaiki kereta.
Suara operator memberitahukan bahwa kereta untuk Eui Jung Boo
Utara sudah tiba dan dimohon untuk mundur dari garis untuk alasan keamanan. Beberapa
saat kemudian, suara operator terdengar lagi “Kereta untuk Cheong Ryang Li
tiba, Silakan mengambil langkah mundur dari garis untuk keselamatan Anda”. Sam
Cheon Po masih menunggu kereta ke Shin Chon sampai akhirnya ia bertanya pada
seorang Ahjussi yang baru duduk di sampingnya. Sam Cheon Po mencoba berbicara
dengan Ahjussi itu dengan berbicara seperti orang Seoul “Kapan kereta untuk
Shin Chon tiba? Saya ingin pergi ke Shin Chon, Sejauh ini, tiga kereta untuk
Eui Jung Boo Utara, dua kereta untuk Cheong Ryang Li , kemudian tiga kereta
untuk Eui Jung Boo dan satu kereta lagi untuk Cheong Ryang Li . Tapi kereta api untuk Shin Chon.
Kapan datang?”
Sam Cheon Po sudah berada di atas kereta,ia mengingat
kata-kata ahjussi tadi “tidak ada kereta terpisah untuk Shin Chon . Jika kau akan Shin Chon ,kau dapat
menaiki kereta manapun dari sini dan transfer ke line/jalur lain di Balai Kota.
Kau harus transfer ke line/jalur 2 di sana
Ssereuki dan Ayah Na Jung sedang karaokean di dalam rumah
mereka dengan suara yang sangat keras. Ibu Na Jung datang menegur “KITA AKAN
DIUSIR , DIUSIR ! Mengapa kau bernyanyi begitu keras ? Seluruh tetangga dapat
mendengarnya”. Ssereuki berteriak “SATU KALI LAGI”. Ayah Na Jung “Hei, kita
menyanyi di rumah kita sendiri , jadi siapa yang akan mengeluh tentang hal itu?”.
Ibu Na Jung “Anda pikir kita berada di Ma San ? Ini Seoul !”. Ayah Na Jung
“Memangnya orang Seoul tidak menyanyi sama sekali ?Iyakan ?”. Ssereuki masih
terus menyanyi. Ayah Na Jung “Sayang,Putra kita benar-benar bernyanyi dengan
baik”. Bell pintu rumah Na Jung berbunyi, Ibu Na Jung langsung membuka pintu.
Ssereuki “Ayah ini sangat sulit”
Ibu Na Jung meminta maaf pada tetangga yang
datang karena suara berisik dari rumahnya. Setelah tetangganya pergi Ibu Na
Jung mematikan dvd mereka “Apa yang aku bilang tadi ? Aku bilang mereka akan
datang mengeluh bukan?”. Ayah Na Jung “Sial. Kami baru menyanyi satu lagu dan
tidak begitu keras. Tapi mengapa ia datang kesini seperti anak pe***** dan
ribut tentang hal itu”. Ibu Na Jung “Kau
pikir Seoul sama seperti Ma San ? Jika kau ingin tinggal di sini , kita harus
menjadi buruk juga. Mari kita makan jeruk mandarin”. Ibu Na Jung mengecek jeruk yang ia
beli “Aigoo Apa ini?”. Ssereuki “Apa yang salah , Ibu ? Apakah itu busuk?”. Ibu
Na Jung “Lihat ini , lihat ini ! Hanya jeruk diatas yang baik .Lihatlah trik ini !
Oh Tuhan. Bahkan Jeruk mandarin ini merendahkan orang kampung atau orang udik.
Haruskah kita pindah kembali ke Ma San?”
Na Jung memegang kameranya dan duduk di depan
asrama para pemain basket. Selain Na Jung sudah banyak gadis-gadis muda yang
juga menunggu kedatangan idola mereka. Junior B “Mereka datang, datang”. Semua
Fans berdiri dan meyambut kedatangan idola mereka, banyak di antara mereka yang
memberikan hadiah sedangkan Na Jung malah menghentikan Lee Sang Min. Na Jung berakting“Saputangan
yang tadi aku berikan...Tak bisakah kau mengembalikannya padaku? Itu adalah
hadiah terakhir dari kakekku yang sudah meninggal ... Maafkan aku , aku
minta maaf ...”. Lee Sang Min mengembalikan sapu tangan Na Jung. Na jung “Terima
kasih ... Aku
mencintaimu !” lalu mencium sapu tangannya. Junior B “Unni otakmu
benar-benar…..”. Na Jung masih mencium sapu tangannya “Bau keringat Oppaku”
Ibu Na Jung berbicara di telepon “Aku yakin dia
akan segera datang .Tunggu sebentar lagi. Dia sudah dewasa . Tidak aka nada yang salah?
Ya , saya akan
katakan padanya untuk menelepon setelah ia tiba . Ah , aku menerima
apa yang dikirim , jadi aku memasukkannya ke dalam kamarnya. Ya. Silakan berhenti
khawatir . Umurnya sudah 20 tahun . Aku yakin tidak ada hal buruk yang terjadi
padanya . Ya”. Ibu Na
Jung menutup telepon “Apa akalnya setengah ? Apa yang ia lakukan sekarang
sehingga tidak datang ke sini?”
Sam Cheon Po mendengar suara operator “Pemberhentian
selanjutnya adalah Balai Kota , Balai Kota . Pintu berhenti di sebelah kiri Anda. Penumpang
untuk Shin Chon atau Sung Soo dapat transfer ke Green Line, Jalur 2 di halte
ini”
Sam Cheon Po bingung mau kemana, ia ingin ke
jalan lain tapi tidak bisa akhirnya ia mengikuti arus keluar dan tembus di Red
Line, jalur 1. Sam Cheon Po lari mencari Green Line sesuai petunjuk tadi. Sam
Cheon Po sampai di Green Line, jalur 2 dan turun ke bawah untuk melanjutkan
perjalanannya.
Sam Cheon Po sudah berada dalam barisan antrian
untuk membeli tiket. Ia berlatih untuk berbicara saat meminta tiket nanti “Shin
Chon ... Satu tiket untuk Shin Chon , silakan. Tolong beri saya satu tiket
untuk Shin Chon . Satu bagian untuk Shin Chon ,tolong”
Saat sudah berada di depan Sam Cheon Po
memberikan uangnya dan mencoba berbicara seperti orang Seoul “Satu tiket dari
bagian Shin Chon , silakan”. Petugas itu memberikan tiket dan kembalian “Anda
pasti datang dari pedesaan ?( karena biasanya orang hanya berkata, Satu tiket ,
silakan )”. Raut wajah Sam Cheon Po langsung berubah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar