Sinopsis Secret Episode 2 Part 1
Do Hoo memeriksa
bagian bawah mobilnya,lalu masuk kedalam rumah dan mencuci tangannya,ia
mengingat tubuh Ji Hee yang tergeletak di jalanan dan tidak percaya akan apa
yang telah ia lakukan.
Episode ini
di buka dengan beberapa scene dari episode 1 sampai kecelakaan yang dialami
oleh Yoo Jung dan Do Hoon.
Saat Do Hoon
keluar dari mobil ia meandapati sebuah tas di jalanan dan ternyata pemilik tas
itu adalah Ji Hee yang sudah tergeletak tak sadarkan diri. Do Hoon ingin
memeriksa tubuh Ji Hee tapi ia kaget saat Yoo Jung juga keluar dari mobil dan
mencarinya. Do Hoon menghampiri Yoo Jung dan menyembunyikan fakta bahwa ia
menabrak seseorang dan mengatakan bahwa itu hanya sebuah drum
Di rumah
sakit, Min Hyuk terus memegangi tangan Ji Hee yang terbaring lemah.
Dokter
datang. Dokter “Wali?”. Min Hyuk berdiri. Dokter “Bagian dalamnya robek karena
benturan,sehingga dai pendarahan parah,karena dia ditinggalkan untuk waktu yang
lama kelumpuhan hati dan limpa juga sudah dimulai. Masalah yang lebih serius
adalah bayi dalam perutnya sudah meninggal,dan itu menekan rahimnya”. Min Hyuk
kaget “Dia mengandung bayi?”. Dokter “Ya. Itu penting untuk mengeluarkan
bayinya dengan segera”. Min Hyuk memohon “Tolong selamatkan dia. Tolong. Tolong
selamatkan dia”. Dokter “Baiklah kami akan lakukan itu”. Dokter berbicara pada
suster di sebelahnya “Beritahu Dokter Park untuk bersiap operasi”
Min Hyuk
mencoba berkomunikasi dengan Ji Hee “Apa yang terjadi ? Apa yang terjadi Ji Hee
?”. Min Hyuk memegang perut Ji Hee lalu menangis. Min Hyuk “Gwang Soo,beritahu
aku semuanya yang terjadi”
Yoo Jung
terus tersenyum saat membuat adonan roti. Ayah Yoo Jung “Tekan itu dengan
ringan jadi dia bisa mengembang dengan baik”. Yoo Jung “Baiklah”. Ayah Yoo Jung
“Bukan seperti itu,minggir”. Yoo Jung “Ayah”. Ayah Yoo Jung “Kenapa?”. Yoo Jung
“Aku bermain dengan ini bukannya tanah liat. Aku setidaknya bisa membuat roti”.
Ayah Yoo Jung “Apa? Rasa itu lebih penting daripada penampilannya. Kamu masih
banyak yang harus dilakukan. Kamu harus belajar lebih banyak lagi”. Ayah Yoo
Jung akan menempelkan tepung pada Yoo Jung,tapi Yoo Jung lebih deluan
melemparkan tepung ke wajah ayahnya.LOL
Yoo Jung
mengeluarkan roti dari oven “Ow Panas panas. Kelihatannya enak”. Ia mengigit
salah satu roti lalu ayahnya mengambil roti itu “Hei Bayar sebelum kau
memakannya”. Yoo Jung “Ayah jika kau memperlakukanku seperti ini, kamu akan
menyesalinya setelah aku menikah”
Do Hoon bersiap untuk pergi kerja,ia melihat kartu identitasnya sebagai jaksa dan memasang wajah menyesalnya.
Do Hoon mendengar ibunya yang terus berceloteh soal membuka kantor hukum sendiri pada Ayahnya “Ingat ketika anak #305 membuka praktek hukumnya, bagaimana rumah itu begitu pamernya. Ya itu pasti menghabiskan banyak uang. Aigoo Do Hoon duduklah. Makan yang banyak karena ini adalah hari pertamamu kerja. Pengacara belakangan ini,tidak begitu dihormati seperti sebelumnya. Itu sulit untuk mendapatkan sebuah kasus dimana kamu bisa menghasilkan banyak uang”. Ayah Do Hoon “Kau benar-benar berbicara uang uang dan uang dari awal”. Ibu Do Hoon “Siapa bilang itu karena uang? Bicara blak-blakan, berapa banayk seorang jaksa benar-benar menghasilkan dalam sehari. Jumlah uang yang kamu dapatkan dari Negara ini cukup sama. Aku hanya bangga Do Hoon belajar begitu giat untuk menjadi pengacara”
Do Hoon bersiap untuk pergi kerja,ia melihat kartu identitasnya sebagai jaksa dan memasang wajah menyesalnya.
Do Hoon mendengar ibunya yang terus berceloteh soal membuka kantor hukum sendiri pada Ayahnya “Ingat ketika anak #305 membuka praktek hukumnya, bagaimana rumah itu begitu pamernya. Ya itu pasti menghabiskan banyak uang. Aigoo Do Hoon duduklah. Makan yang banyak karena ini adalah hari pertamamu kerja. Pengacara belakangan ini,tidak begitu dihormati seperti sebelumnya. Itu sulit untuk mendapatkan sebuah kasus dimana kamu bisa menghasilkan banyak uang”. Ayah Do Hoon “Kau benar-benar berbicara uang uang dan uang dari awal”. Ibu Do Hoon “Siapa bilang itu karena uang? Bicara blak-blakan, berapa banayk seorang jaksa benar-benar menghasilkan dalam sehari. Jumlah uang yang kamu dapatkan dari Negara ini cukup sama. Aku hanya bangga Do Hoon belajar begitu giat untuk menjadi pengacara”
Ibu Do Hoon
menganti topic pembicaraannya “Putraku, Kakak sepupu ke-8 dari Ahjumma Yeong
Seok memiliki teman yang putrinya adalah dokter obat Asia,aku dengar dia cantik
dan memiliki kepribadian yang baik”. Ayah Do Hoon memukul meja makan “Kamu
benar-benar”. Ibu Do Hoon yang kaget membalas “Mengapa kamu berteriak sepagi
ini?”. Ayah Do Hoon “Aku dengar dia member Yoo Jung cincin,mengapa kamu harus
meniup uap”. Ibu Do Hoon “Cincin adalah cincin tapi terus terang,mereka belum
mengadakan upacara pernikahan”. Ayah Do Hoon “Baiklah, lalu terus terang ketika
Do Hoon tidak bisa membayar uang kulaih, siapa yang menolongnya? Dan siapa yang
mengeluarkan semua uang saku setiap liburan? Membelikan dia sebuah mobil dan
membayar asuransi. Ketika kamu hampir kehilangan rumah ini,siap yang
menghalangi cek kosong itu?”. Ibu Do Hoon “Itu karena Yoo Jung melakukan itu
semua atas kemauannya”.
Do Hoon
angkat bicara “Apakah ibu ingin kami putus? Terima kasih karena mendukungku
sampai sekarang, tapi karena aku seorang jaksa sekarang, aku akan menemukan
seseorang dengan latar belakang yang bagus dan menikah. Kalau begitu yang ibu
inginkan ”. Ibu Do Hoon “Tidak, itu tidak benar”. Do Hoon melanjutkan “Ibu
jangan buat anakmu menjadi orang jahat” lalu berdiri dan meninggalkan meja
makan
Ibu Do Hoon
“Mengapa kamu sudah pergi? Setidaknya makan ini (telur)”. Do Hoon memakan telur
yang ibunya suap dan langsung keluar rumah.
Saat Do Hoon menuruni tangga di depan
rumahnya ibu Do Hoon berteriak dari jendela rumahnya “Jaksa. Anakku jaksa
semoga harimu menyenangkan. Aku cinta kamu!”. Ayah Do Hoon “Berisik sekali”. Do
Hoon tersenyum pada ibunya dan ayahnya. Ayah Do Hoon juga berteriak “Pria tua,
pulanglah dengan selamat”. Do Hoon memberi hormat pada orang tuanya lalu
berangkat kerja tanpa menggunakan mobilnya
Gwang Soo
sudah berada di kantor polisi. Seorang polisi datang dan berbicara “Tempat
kecelakaan, anda mengamatinya langsung, bukan?”. Gwang Soo “Tidak saya tidak
melihatnya secara langsung, tapi itu terekam di kamera keamanan”. Polisi “Tidak
ada sebuah kamera keamanan di tempat kejadian. Ada sebuah kamera di dekat situ,
jadi kami tahu mobil-mobil yang melalui tempat kejadian, tapi banyak sekali
mobil-mobil”. Gwang Soo “Tapi anda tahu mobil-mobil yang lewat?”. Polisi
“Baiklah, itu masih dalam penyelidikan”. Gwang Soo memberikan kartu
identitasnya “Saya mohon bantuan anda”. Polisi itu nampak terkejut melihat
kartu identitas Gwang Soo
Ayah Do Hoon
sedang menyapu tangga depan rumahnya. Yoo Jung datang dan menyapa “Ayah
mertua”. Ayah Do Hoon “ Ya Yoo Jung. Tapia pa yang kamu lakukan disini pada jam
segini?”. Yoo Jung “Karena saya bekerja sore,hari ini”. Yoo Jung memberikan roti
buatannya “Makan ini ketika anda lapar, saya memanggangnya pagi ini”. Ayah Do
Hoon “Aigoo, semuanya? Terima kasih”. Yoo Jung “Tidak apa. Kunci mobil?”. Ayah
Do Hoon “Oh ya ini. Mengapa mobil?”. Yoo Jung “Saya ingin memperbaiki sedikit.
Sebelumnya saya melihat wiper tidak dalam kondisi yang bagus”. Ayah Do Hoon
“Kamu harus memberitahu Do Hoon untuk melakukannya”. Yoo Jung “Ini adalah hari
pertama oppa bekerja, jadi dia akan sibuk hari ini. Saya tidak ingin membuatnya
khawatir. Saya akan pergi Ayah mertua”. Ayah Do Hoon “Baiklah. Yoo Jung, aku sudah
dengar dari Do Hoon, terima kasih karena membiarkanku menjadi Ayah mertuamu”
Yoo Jung
membawa mobilnya pada seorang Ahjussi kenalannya. Ahjussi yang memperbaiki
mobil berkata “Hei walaupun wipernya patah. Ini tidak bisa diperbaiki dengan
harga 150.000 won. Bawa itu ke bengkel lain, mereka akan meminta setidaknya
500.000 won”. Yoo Jung “Itulah sebabnya saya datang pada anda, Ahjussi. Anda
dulunya bekerja untuk bengkel mobil jadi anda bilang kamu bisa memperbaiki
hampir semuanya dengan mudah”. Ahjussi “Bahkan untuk mobil bekas murahan,
onderdilnya sendiri akan
seharga lebih dari 150.000 won”. Yoo Jung “170.000 won !pang pang pang
(menggantikan palu)”. Ahjussi masih protes dengan harganya “Ayolah, aku sudah
bilang padamu aku tidak bisa”. Yoo Jung mengambil sebungkus roti dan
menyuapkannya ke Ahjussi itu “Saya memanggang ini. Roti kacang merah terakhir
kali enak bukan? Bilang Ah...”. Ahjussi sangat senang karena Yoo Jung
menyuapkan ia roti dan memberikan ia susu
Min Hyuk
duduk termenung. Gwang Soo datang dan melaporkan informasi yang ia dapat. Gwang
Soo “Video yang diambil dari CCTV di dekat jalan sduah keluar”. Min Hyuk “Katakan
langsung. Apakah kamu menemukannya?”. Gwang Soo “Kami berakhir dengan tiga
orang”
Min Hyuk
melihat nama-nama orang yang di curigai menjadi tersangka. Min Hyuk “Kang Yoo Jung. Apa ini?”. Min Hyuk mengingat
saat ia mabuk dan Yoo Jung menjadi supir penggantinya,juga saat ia dan Yoo Jung
yang bertemu di jalan tol. Min Hyuk kaget saat mendegar panggilan untuk dirinya
“Wali Seo Ji Hee. Wali Seo Ji Hee. Tolong segera datang ke unit rawat intensif”
Min Hyuk
masuk kedalam ruang ICU dan memegang wajah Ji Hee “Ji Hee. Ji Hee, kamu tidak
apa? Ji Hee, apakah kamu baik-baik saja?”. Ji Hee tidak bisa berbicara karena
sesak yang ia rasakan. Min Hyuk bertanya pada dokter “Mengapa dia seperti ini?”
tapi Ji Hee berusaha untuk berbicara pada Min Hyuk dengan perlahan-lahan “Bayi
kita”. Min Hyuk memegang tangan Ji Hee “Ji Hee. Semuanya akan baik-baik saja”.
Ji Hee “Aku cinta kamu”. Min Hyuk “Apa yang kamu katakan?”. Ji Hee “Aku cinta
kamu”. Ji Hee mengatakan kata terakhirnya pada Min Hyuk dan menutup matanya
untuk selamanya. Min Hyuk “Ji Hee, Ji Hee, Ji Hee, Ji Hee, Ji Hee, coba buka
matamu! Ji Hee, Ji Hee “. Dokter mengumumkan meninggalnya Ji Hee “Seo Ji Hee,
25 tahun,pada jam 11.57 meninggal dunia”
Dokter dan
perawat akan keluar dari ruangan tapi Min Hyuk menarik kerah baju salah satu
dokter. Min Hyuk “Saya sudah bilang pada anda untuk menyelamatkan dia. Saya sudah bilang pada anda untuk memastikan dia hidup! Buat dia hidup.
Buat dia hidup.” Min Hyuk mengangkat kepalan tangannya dan berniat untuk
memukul Dokter tersebut dan untunnya Gwang Soo menahannya “Brengsek. Lepaskan,
lepaskan,lepaskan,lepaskan”. Min Hyuk meronta dan mendorong Gwang Soo dan
akhirnya mereka berdua terjatuh
Do Hoon
sibuk mempelajari berkas dengan pasal tabrak lari. Seniornya masuk dan ia
langsung menyembunyikannya. Senior Do Hoon “Hei, tidakkah kamu bekerja terlalu
keras, dari hari pertamamu?”. Do Hoon “Tidak”. Senior Do Hoon “Tidakkah kamu
lelah akan rutinitas kerjamu? Menjadi terlalu serius bisa menjadi tidak nyaman.
Ayo pergi”. Do Hoon “Maaf?”. Senior Do Hoon “Karena kamu baru, inisiasi adalah
perintah?”
Se Yeon dan
teman-temannya sedang berkumpul dan bercerita. Salah seorang teman Se Yeon
bertanya pada teman yang lain “Apakah kamu selesai membangun gedung itu?.
Wanita itu menjawab “Karena itu aku ada di Hong Kong”. Yang lain menambahkan “Gedung
lebih baik daripada manusia” dan mereka tertawa bersama. Teman Se Yeon juga
bertanya pada Se Yeon “Se Yeon, kamu kembali dari Perancis, bukan?”. Se Yeon
“Ya”. Teman Se Yeon “Aku dengar kamu akan menikah. Aku rasa itu pasti benar”.
Salah seorang teman Se Yeon kaget “Menikah? Aku dengar ibumu membuka sebuah
galeri. Bukankah karena
itu kamu datang? Untuk menolongnya? ”. Teman Se Yeon yang lainnya menebak “Jo
Min Hyeok, apakah aku benar?”. Se Yeon “Itu belum pasti, itu masih dalam
pembicaraan orang tua”. Teman Se Yoen “Aku dengar kalau semua artis wanita
terkenal dan popular datang ke pesta klub Jo Min Hyeok”. Yang lainnya juga
menambahkan “Aku bertemu dengan Hong Jeong Ah di salon, dan dia pikir dia
berkencan dengan Jo Min Hyeok”. Teman Se Yeon yang tadi menebak kaget “Hong
Jeong Ah? Bukankah dia sudah? Itu kasar”. Se Yeon gerah melihat teman-temannya,ia meminum winenya dan
tidak merespon apa-apa
Do Hoon
keluar dari ruangan,tempat ia berkumpul bersama seniornya. Begitupun Se Yeon juga
keluar dari ruangan, tempat ia dan teman-temannya berkumpul. Do Hoon dan Se
Yeon berada di gedung yang sama tapi berbeda lantai. Se Yeon menendang kardus
yang ada di depannya karena jengkel dan membuat sepatunya jatuh kelantai dasar.
Do Hoon kaget melihat sepatu Se Yeon yang melintas di depannya. Do Hoon pun
memperhatikan darimana sepatu itu berasal (Se Yeon ).
Se Yeon menarik napas untuk menenangkan dirinya dan menuruni tangga untuk mengambil sepatunya yang jatuh.
Se Yeon menarik napas untuk menenangkan dirinya dan menuruni tangga untuk mengambil sepatunya yang jatuh.
Do Hoon
menghindari Se Yeon saat Se Yeon turun dari tangga dan lewat di depannya. Se
Yeon berhenti dan berbicara pada Do Hoon “Apakah kamu puas memperhatikan? Kamu..
tampaknya tidak menjadi tamu yang bahagia juga”. Do Hoon bingung tapi ia terus
memperhatikan Se Yeon yang menuruni tangga
Min Hyuk datang
ke rumah duka Ji Heed an memberikan penghormatan yang terakhir unutuk Ji Hee.
Ibu Ji Hee memegang tangan Min Hyuk dan menangis “Terima kasih atas
kedatanganmu. Terima kasih. Apakah kamu mengenal baik Ji Hee kami?”. Min Hyuk
menarik tangganya “Saya temannya”
Yoo Jung
sibuk membuat roti dan selai baru untuk masukkan dalam kompetisi resep produk
baru. Yoo Jung keluar dari tokonya dan melihat seseorang yang tidak ia kenal
(Polisi yang menangani kasus tabrak lari Ji Hee) yang memperhatikan dan
memotret mobilnya. Yoo Jung menegur “Ahjussi, ahjussi, apa yang kamu lakukan?”.
Polisi itu “Apakah anda pemilik mobil ini?”. Yoo Jung “Ya”. Polisi “Kang Yoo
Jung”. Yoo Jung “Ya”. Polisi “Malam tanggal 23 yang lalu. Antara jam 10 malam -
12 tengah malam, anda mengemudi sepanjang Rute 8, bukankah begitu?”. Yoo Jung
diam. Polisi itu bertanya lagi “Anda tidak menyetir sendirian?”. Yoo Jung
mengingat kata-kata Do Hoon bahwa dia meminum 2 gelas wine karena terbawa
suasana senang dan mereka tidak boleh membuat masalah yang besar”. Yoo Jung
menjawab “Ya saya yang menyetir. Ada masalah apa? ”. Polisi “Kecelakaan tabrak lari”. Yoo Jung
kaget “Tabrak lari”. Polisi “Ya”. Yoo Jung “Apa yang anda bicarakan?”
Anggota
keluarga Jo sedang berada di ruang makan kecuali Min Hyuk. Ny.Hong membuka
pembicaraan “Bulan depan kamu akan membuka sebuah musikal baru. Kali ini
penonton harus agak penuh agar aktor kita merasa energik”. Ketua Jo tertawa “Tinggalkan
beberapa kursi kosong untuk karyawan kita”. Ny. Hong juga tertawa karena senang
ia mengambilkan sayur untuk Ketua Jo “Di musim dingin mereka bilang terong
adalah obat kuat yang alami. Makanlah sedikit”. Ketua Jo tertawa lagi dan
memakan sayur pemberian isterinya
Min Hyuk
masuk kedalam ruang makan dan suasana langsung berubah. Ny.Hong “Min Hyeok. Apa
yang kamu lakukan semalaman sehingga kamu baru saja masuk?”. Min Hyuk menatap
ayahnya “Ji Hee meninggal dunia”. Ketua Jo “Kepala pelayan Yoon. Bawakan
semangkuk besar garam dan taburi. Hantu tidak baik untuk rumah bisnis”. Min
Hyuk tersenyum sinis “Tentu saja, Mengapa? Jadi kamu bisa memisahkan kami bahkan dalam kematian?”. Ketua
Jo “Aku suka pandangan itu dalam matamu. Ketika kamu kalah, kamu bisa juga
beruntung”. Min Hyuk memukul meja makan “Jadi, jadi kamu mengirimkan ibu seperti itu?”
Ny. Hong
mencoba menenangkan suasana dan mendekati Min Hyuk lalu memegangnya “Min Hyuk. Kata-katamu
terlalu kasar pada Ketua, naik ke kamarmu”. Min Hyuk menjauhkan tangannya dari
ibu tirinya “Jangan ikut campur dan pergi. Kami sedang bicara sebagai keluarga”.
Ny. Hong menaikkan nada suaranya “Min Hyuk !”. Min Hyuk juga menaikkan nada
suarannya dan membentak ibu tirinya “Aku bilang pikirkan saja urusanmu dan
pergi!”. Seorang pelayan mengeluarkan Min Joo dari
ruang makan. Ketua Jo berbicara “Ketika kamu kecil, kamu merengek karena anjing
yang kita besarkan di rumah ini meninggal, lalu setelah itu kamu
masuk ke dalam mobil. Selama beberapa hari kamu hanya mengendarai itu. Berapa
umurmu? Apakah kamu di
usia yang merengek karena mainanmu patah?”. Min Hyuk “Bagaimana denganmu, Ayah?
Karena kamu membutuhkan mainan lain, itulah mengapa kamu membawa dia (menunjuk
Ny. Hong)?”. Ny. Hong menampar Min Hyuk. Ketua Jo melanjutkan “Pergi. Pergi dan
hiduplah sendiri, coba jalani dengan cara apapun yang kamu mau. Dengan usahamu
sendiri, untuk anak yang tidak pernah menghasilkan sepeser pun, kebebasan yang kamu bicarakan, bahkan
kebebasan itu, aku yang memberikannya padamu, kamu akan menyadarinya dengan
sakit dalam tulangmu!”. Min Hyuk menatap marah ibu dan ayahnya lalu pergi
Seorang
wanita ( kayaknya sekretaris) masuk kedalam ruangan Do Hoon “Ini dikirim untuk
anda, Jaksa Ahn”. Dua orang senior Do Hoon yang salah satunya adalah ketua dari
jaksa dikantor Do Hoon juga datang
menghampiri Do Hoon “Jaksa Ahn? Apakah anda sudah makan?”. Do Hoon “Ya”. Atasan
Do Hoon “Bagaimana perasaanmu saat mengambil kasus pertamamu?”. Do Hoon “Saya
tegang”. Atasan Do Hoon “Tidak harus merasa tegang. Karena polisi sudah
memutuskan untuk menuntut, itu artinya mereka sangat yakin. Anda hanya perlu
mengikuti saja”. Do Hoon “Ya”. Senior Do Hoon yang lain berbicara “Ketua, apa
anda tidak terlalu lunak karena ini adalah kasus pertama dia? Semua yang harus
dia lakukan muncul, dan dia akan memenangkan kasus ini. Sementara anda memberikan
saya kasus sulit semacam itu”. Atasan Do Hoon “Kerja keras ya”. Dan yang lainnya
juga menambahkan “Ya, Kerja keras”
Do Hoon melihat berkas kasusnya. Do Hoon kaget saat membaca Kang Yoo Jung sebagai
pelaku dan Seo Ji Hee yang menjadi korbannya, juga TKPnya adalah tempat
kecelakaannya bersama Yoo Jung.
Yoo Jung
melamun di tempat kerjanya, ia mengingat kata- kata dari polisi tadi “Itu
tabrak lari, itu bukan
berarti Kang Yoo Jeong adalah pelaku kejahatan, dan kendaraan yang melewatinya
pada saat kejadian, kami sedang berada di tengah-tengah penyelidikan. Tolong
bekerja sama dengan kami”. Yoo Jung kaget saat ada pelanggan yang datang dan
langsung melayani pelanggan dengan baik. Yoo Jung menerima panggilan dari
ayahnya. Yoo Jung “Ya Ayah “. Yoo Jung “Hei, Yoo Jeong! Kamu menerima sebuah
paket. Apa ini semua?”. Ayah Yoo Jung membaca kertas konfirmasi “Konfirmasi
Kompetisi Resep Kontes Final”. Yoo Jung “Benarkah?”. Ayah Yoo Jung “Hei ! Kenapa
begitu banyak hal baik yang terjadi?”. Yoo Jung senang “Bacakan lagi, ayah”.
Ayah Yoo Jung “Konfirmasi Kompetisi Resep Kontes Final”. Yoo Jung lompat kegirangan
Yoo Jung
menutup ruangannya. Ia lari dengan kegirangan. Yoo Jung kaget melihat Do Hoon
“Oppa. Apa yang
membawamu kemari? Lagi pula aku akan pergi menemuimu ”. Do Hoon tidak menjawab
dan menunjukkan wajah sedihnya. Yoo Jung “Kenapa Oppa?”. Do Hoon memperlihatkan
kertas yang ia bawa. Yoo Jung bingung melihat data dirinya yang tercantum di
kertas Rekaman Pribadi Pelaku Kejahatan dan Laporan Kejadian
Do Hoon dan
Yoo Jung sudah berdiri bersama di luar. Do Hoon “Kenapa kamu tidak
memberitahuku?”. Yoo Jung “Belum lama ini sejak kamu mendapatkan pekerjaan
sebagai jaksa. Aku tidak berpikir kamu harus pergi ke kantor polisi jadi…”. Do
Hoon “Kamu bodoh, apa kamu tahu betapa besarnya kasus ini?”. Yoo Jung “Dikatakan
itu hanya referensi penyelidikan, menyelidiki semua orang yang melintasi jalan
itu pada hari itu”. Do Hoon “Referensi? Kamu adalah tersangka utama dari insiden tabrak lari yang
melibatkan kematian. Polisi sudah menetapkan surat perintah untuk penangkapan
kamu”. Yoo Jung “Kematian?”. Do Hoon “Tapi apa semua ini? Kenapa itu dikatakan
bahwa kamu pengemudinya?”. Yoo Jung “Tidak…Karena aku pemiliki mobil itu...
Jadi aku hanya...”. Do Hoon “Kenapa kamu memperbaiki mobilnya? Aku bilang buang
saja itu karena itu membawa sial. Aku bilang aku mengurusnya, kenapa dengan
sia-sia... Kamu seharusnya memberitahuku!”. Yoo Jung “Kamu sudah benar-benar
sibuk tanpa itu, aku tidak ingin membuatmu memperhatikan masalah ini”. Yoo Jung
“Kamu sudah benar-benar sibuk tanpa itu, aku tidak ingin membuatmu
memperhatikan masalah ini”. Do Hoon “Mereka bilang bengkel itu juga tidak sah”.
Yoo Jung “Itu.. Aku ingin mendapatkan biaya yang murah, jadi.. Tapi aku bisa
menjelaskan semuanya”. Do Hoon “Aku tidak butuh penjelasanmu. Orang-orang itu,
hanya percaya pada yang mereka lihat”. Yoo Jung “Tidak masuk akal! Kita tidak
melakukan kecelakaan tabrak lari itu. Kita juga hampir mati. Waktu itu,
tiba-tiba sebuah truk datang, dan kita menabrak drum dan... Kemudian... kita juga korban!”. Do Hoon “Karena
itu tidak adil, bukan berarti kita tidak bersalah”.
Do Hoon
menarik tangan Yoo Jung dan membuat barang bawaan Yoo jung jatuh. Yoo Jung
“Oppa!Oppa!” . Do Hoon “Mari kita pergi dan katakan pada mereka kebenarannya.
Ini tidak masuk akal ”. Yoo
Jung “Oppa tunggu”. Do Hoon berhenti “Aku bilang mari kita pergi”. Yoo Jung “Bagaimana
denganmu? Apa yang akan terjadi padamu?”. Do Hoon “Aku adalah jaksa untuk kasus
ini. Bahkan bertemu denganmu sekarang adalah tindakan ilegal.Lagi pula aku akan
menyerah menjadi seorang jaksa. Bagaimana ini terjadi...”.
Yoo Jung duduk di bawah dan membuka dompetnya yang jatuh bersama barang bawaannya lalu mengeluarkan daun semanggi yang berdaun 4 “Aku tidak mau pergi. Oppa, apa kamu ingat hari pertama kita bertemu?”. Yoo Jung berdiri menatap Do Hoon “Apa kamu ingat yang kamu katakan?”
Yoo Jung duduk di bawah dan membuka dompetnya yang jatuh bersama barang bawaannya lalu mengeluarkan daun semanggi yang berdaun 4 “Aku tidak mau pergi. Oppa, apa kamu ingat hari pertama kita bertemu?”. Yoo Jung berdiri menatap Do Hoon “Apa kamu ingat yang kamu katakan?”
Flashback…..
Yoo Jung
sedang mengisi bensin ke mobil pelanggan (Yoo Jung bekerja di SPBU) tapi
diteriaki dan di marahi oleh bosnya “Apa pikiranmu waras? Hei kamu si bodoh .
Kamu tidak bisa mengisi bensin ke mobil diesel. Apa kamu melihat striker itu”.
Yoo Jung tidak memperdulikan Bosnya,ia lanjut memberikan kembalian pada
pelanggan yang ia layani “Ini kembaliannya. Terimakasih, sampai bertemu lagi”
Atasan Yoo
Jung lanjut memarahi Yoo Jung “Hei. Ini mobil asing. Apa yang akan kamu lakukan
mengenai hal ini?”. Yoo Jung “Saya ingin mengisi solar di sana, tapi anda
meneriaki saya bahwa mobil itu menggunakan bensin”. Bos Yoo Jung “Aku menerima
kamu karena aku melihat situasimu, dan sekarang kamu berbohong padaku?”. Yoo
Jung membela diri “Walaupun aku berbuat salah aku tidak berbohong”. Bos Yoo
Jung memukul kepala Yoo Jung berkali-kali “Hei ! Hei! Apa yang kamu lakukan itu
baik bila kamu berteriak? Meskipun itu tidak cukup, meskipun kamu memohon
mengatakan kamu bersalah!”. Yoo Jung “Saya bersalah”. Bos Yoo Jung “ Apa?”. Yoo
Jung “Saya bersalah!”. Bos Yoo Jung “Kamu bersalah, kan? Lalu apa yang akan
kamu lakukan mengenai hal ini? Ini, aku akan mulai memotongnya dari gaji bulan
ini?”. Yoo Jung “Tolong jangan. Anda tahu situasi saya sekarang”. Bos Yoo Jung
“Aku tidak tahu mengenai situasimu, tapi apa yang akan kamu lakukan mengenai
situasiku?”
Do Hoon
datang dan lansung membela Yoo Jung “Menurut hukum sipil 756, Orang yang
bekerja untuk orang lain, jika karyawan, saat melakukan bisnis, merugikan orang
ketiga, dinyatakan majikan memiliki tanggung jawab untuk mengimbanginya, Untuk
mengatakannya dengan mudah, itu artinya karyawan juga memiliki tanggung jawab. Setelah
kendaraan itu telah dihidupkan, bahkan ada contoh kasus, di mana pengemudi juga
bertanggung jawab untuk 20% karena kelalaiannya. Yoo Jung tersenyum melihat Do
Hoon. Bos Yoo Jung “Kamu siapa?”. Do Hoon menempelkan badannya ke Yoo jung
“Saya pacarnya”
Do Hoon
sedang duduk di halte bus, Yoo Jung datang dan berbicara “Permisi, Terimakasih telah membantu. Tapi kenapa kamu
membantuku?”. Do Hoon “Tidak ada alasan untuk membantu seseorang”. Yoo Jung “Lalu
kenapa kamu mengatakan kamu adalah pacarku?”. Do Hoon “Karena jika aku bilang
aku tidak mengenalmu, dia mungkin menyuruhku untuk pergi”. Yoo Jung “Lalu kami
bisa saja bilang kamu adalah kakakku”. Do Hoon membalas dengan cepat “Kita
tidak mirip. Kenapa?”. Yoo Jung “Kamu tidak pernah kalah dalam berargumen,
bukan?”. Do Hoon “Belum” .Yoo Jung “Aku kira kamu akan selalu menang saat kamu
menjadi seorang jaksa”. Do Hoon “Aku kira mungkin”. Yoo Jung “Lalu apa kamu
akan membantuku jika aku berada dalam situasi yang tidak adil?”. Do Hoon “Aku
akan membantu semua orang yang tanpa uang dan kekuasaan”. Yoo Jung “Bagaimana
dengan orang-orang yang memiliki uang dan kekuasaan?”. Do Hoon “Orang-orang
seperti itu menemukan jalan mereka sendiri untuk bertahan hidup”. Yoo Jung “Bagaimana
jika kamu berpura-pura tidak mengenalku saat aku datang berkunjung?”. Do Hoon
mengeluarkan daun semanggi berdaun 4 dan memberikannya ke Yoo Jung “Di masa
mendatang, datang temui aku dengan ini. Aku akan berpura-pura untuk
mengenalmu”. Do Hoon naik ke atas bus dan meninggalkan Yoo Jung yang terus
memperhatikan daun semanggi pemberiannya.
Kembali
kemasa sekarang…..hehehehh
Yoo Jung
menunjukkan daun semanggi pemberian Do Hoon “Ingatkan kamu mengatakan padaku
untuk datang dengan ini saat ada sesuatu yang tidak adil? Bantu aku, Aku rasa
pacarku dengan tidak adil akan disematkan sebagai pelaku tabrak lari. Untuk
saat ini, aku bilang akulah pengemudinya. Jadi... Oppa, tolong selamatkan
pacarku”. Do Hoon menitikkan air mata “Yoo jung….”. Yoo Jung juga menangis “Kamu
akan membantuku, kan?”. Do Hoon “Saat didakwa, kamu harus pergi sidang. Itu
bisa berjalan salah. Tabrak lari minimal 5 tahun penjara. Apa kamu apa artinya
itu?”. Yoo Jung “Aku percaya padamu”. Do Hoon “Tapi ini…”. Yoo Jung memperbaiki
dasi Do Hoon “Kamu terlihat tampan. Mendaki selangkah demi selangkah untuk
menggapai mimpimu, itu adalah cara yang terlalu mengagumkan”.
Yoo Jung
memberikan daun semanggi pada Do Hoon “Selama ini kamu sudah bekerja begitu
keras untuk berada disini, aku lebih tahu itu daripada siapa pun. Aku tidak
bisa membuangnya kali ini karena sesuatu yang tidak adil seperti ini”. Do Hoon
“Lalu untuk apa semua waktu yang telah kau lalui dengan bekerja keras?”. Yoo
Jung “Mimpiku hanya bisa digapai saat kamu bersamaku. Menundanya untuk
sementara waktu seperti ini tidak akan membuatnya menghilang”. Do Hoon “Tapi
ini”. Yoo Jung menggenggam tangan Do Hoon “Aku mencintaimu. Lebih daripada
diriku sendiri. Aku
percaya padamu. Kamu juga percaya padaku, kan? Aku yakin ada kesalahan. Kita
tahu ini tidak benar. Jadi lindungi aku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar