Dam yang
masih ketakutan ditampar oleh Soo Ryun
hingga jatuh “Dimana dia? Katakan padaku,segera!”. Dam “Aku tak tahu,aku hanya
menukar pakaianku dengan dia”. Soo Ryun “Kau benar-benar ingin dihukum”. Dam
“Ini benar nyonya. Aku sungguh tidak tau,aku bersumpah kalau aku hanya menukar
pakaianku dengan dia”. Soo Ryun “Beraninya kau !”. Seorang Gisaeng masuk
kedalam kamar itu dan melaporkan bahwa Jo Gwan Woong sudah sampai di tempat
mereka. Soo Ryun mulai gugup ia menyuruh kepala pelayan agar memberitahu Jang
Shoe untuk segera mengejar dan menangkap
Seo Hwa dan yang paling penting Jo Gwan Woong tidak boleh tau mengenai masalah
yang terjadi. Soo Ryun juga menyuruh Dam untuk menggantikan posisi Seo Hwa dan
tidur dengan Jo Gwan Woong. Dam bertambah takut “Nyonya kepala, aku tak bisa
melakukan itu,bagaimana bisa aku…Nyonya kepala aku bersalah tolong selamatkan
kau kali ini,aku sangat minta maaf”. Soo Ryun “Kalau kau ingin tetap hidup,kau
harus melayaninya dengan menutup mulutmu. Kalau nantinya dia mengetahui kalau
itu kau sebelum mengetahuinya aku akan memotong kepalamu dengan tanganku
sendiri. Kau mengerti?”
Seo Hwa dan
Jung Yoon masih berlari di tengah gelapnya hutan, Seo Hwa terlihat sangat lelah
tapi ia terus berusaha untuk lari. Jang Shoe dan anak buah Soo Ryun yang
lainnya,juga sudah berada di hutan untuk mencari Seo Hwa dan Jung Yoon.
Wol Ryung
sedang duduk dan terus memandangi tali dipakai oleh anak buah Soo Ryun untuk
mengikat Seo Hwa (Cieee talinya aja disimpan, gimana orangnya yah?uhukuhukk) ia
mengetahui ada masalah didalam hutan lewat burung-burung yang terusik dan angin yang bertiup kencang
Soo Ryun
masuk kedalam ruangan Jo Gwan Woong.
Jo Gwan Woong mempertanyakan kenapa Soo Ryun
memberikan pelayanan yang lambat. Soo Ryun “Tolong mengertilah,karena anak itu
masih sangat muda,dia sangat ketakutan”. Gwan Woong “ Ini tak seperti aku akan
menghukumnya. Kenapa dia bisa ketakutan?”. Soo Ryun “Mengenai hal itu,aku ada
satu permintaan padamu,Tuan. Tolong matikan lilin saat anda berhubungan dengan
dia”. Gwan Woong “Kenapa?”. Soo Ryun “Kami tak bisa memaksanya untuk
melayanimu,dia adalah seorang Gisaeng kerajaan sekarang tapi kau membunuh
ayahnya. Aku takut kalau dia nanti akan bunuh diri setelah melihat wajahmu”.
Gwan Woong “Aku rasa dia bisa menggigit lidahnya atau hal yang lain,sebelum aku
bisa memulainya itu tak akan menyenangkan lagi. Baiklah aku mengerti maksudmu”.
Gwan Woong
meniup lilin yang ada didalam ruangannya “Kau senang sekarang?”. Soo Ryun
memberi hormat dan menyuruh pelayannya untuk membawa Dam masuk. Soo Ryun “Aku
harap anda melewati malam yang menyenangkan”. Sebelum keluar dari kamar itu,Soo Ryun menatap Dam dan
membuat Dam mengingat kembali semua perkataan Soo Ryun “Kau tidak boleh bicara
apapun,jika semuanya berakhir sebelum kalian melakukannya,tidak hanya hidupmu
yang akan berakhir tapi juga hidup Seo Hwa yang melarikan diri itu. Ingatlah
tentang hal ini lagi dan lagi”
Begitu Soo
Ryun benar-benar keluar dan meninggalkan Dam di dalam ruangan Gwan Woong. Dam
merasa sangat ketakutan, ia berusaha untuk membuka pintu tapi tidak bisa,Gwang
Woong yang berada didalam ruangan itu langsung menarik Dam yang ia kira Seo Hwa
secara paksa. Sementara itu Seo Hwa dan Jung Yoon masih melarikan
sejauh-jauhnya didalam hutan,Seo Hwa
jatuh begitupun Dam yang menangis karena dilecehkan oleh Gwan Woong. Dam terus
memberontak tapi ia tidak bisa melawan kekuatan Gwan Woong,Dam hanya bisa
menangis dan berteriak memanggil Seo Hwa didalam hatinya. Seo Hwa yang masih
terduduk karena jatuh merasakan kontak batin dengan Dam,ia benar-benar
merasakan penderitaan yang dialami Dam. Jung Yoon berusaha untuk membuat
kakaknya berdiri “Kakak,apa kau baik-baik saja?”. Seo Hwa “Dam-ah”. Jung Yoon
“Tidak ada waktu lagi kakak,kita harus tetap berjalan!Kita tidak bisa tetap
disini”. Seo Hwa mengingat lagi pesan dari Dam yang menyuruhnya untuk tetap
hidup agar bisa menyelesaikan semua masalah. Pesan dari Dam membuat Seo Hwa
berusaha untuk tetap kuat dan melanjutkan pelarian mereka tapi sayangnya orang
suruhan Soo Ryun sudah berada dekat dengan mereka.
Anak buah
Soo Ryun melihat bekas yang Seo Hwa tinggalkan saat terjatuh. Bekas itu membuat
anak buah Soo Ryun mengetahui arah yang dilewati oleh Seo Hwa dan Jung Yoon
didalam hutan. Jung Yoon terus memegang tangan Seo Hwa dan menambah kecepatan
lari mereka tapi tetap saja anak buah So Ryun masih berada tidak jauh
dibelakang mereka. Mereka terus berlari dan berlari begitupun anak buah Soo
Ryun yang berada dijalur yang sama dengan mereka. Seo Hwa jatuh untuk kedua
kalinya tapi ia masih bisa untuk berdiri dengan bantuan Jung Yoon dan sayangnya
anak buah Soo Ryun bertambah dekat dengan mereka.
Kembali ke
Choonhwagwan. Soo Ryun dan kepala pelayan masih berada di depan ruangan Gwan
Woong mereka terlihat khawatir dan gugup karena jeritan Dam. Kepala pelayan
“Aigoo,dia akan membunuhnya!”. Soo Ryun “Dia harus bertahan,hanya dengan dia
bertahan,Seo Hwa akan tetap hidup dan kita semua akan tetap hidup. Seperti
merasakan penderitaan Dam,Seo Hwa yang berada di hutan jatuh untuk ketiga
kalinya. Jung Yoon “Kakak”. Seo Hwa “Pergilah. Yoon kau pergilah”. Jung Yoon
“Apa yang kau katakan? Apa kau menyuruhku untuk pergi tanpamu?Aku tidak bisa
melakukannya,lebih baik mati dari pada melarikan diri sendirian!”. Seo Hwa “Apa
aku pernah bilang kalau aku akan mati?aku akan bersembunyi di suatu tempat,jadi
kau harus pergi !!Kalau kita terus begini kita berdua akan mati. Jadi kita
harus berpisah dan mencari jalan keluar”. Jung Yoon “Tidak!Aku tidak bisa
meninggalkanmu”. Seo Hwa “Aku mohon,lakukan seperti yang aku katakan. Kalau
kita berdua tertangkap disini,tak akan nada yang akan menjelaskan tenang
kematian Ayah. Untuk pengorbanan Dam juga,apa kau tidak merasa bersalah padanya
?”. Jung Yoon menangis “Kakak!”. Seo Hwa “Jadi pergilah sekarang,aku akan tetap
hidup kalau kau pergi sekarang. Pergilah cepat”. Jung Yoon berpesan “Kakak
harus tetap hidup,aku akan menemukanmu dimanapun kau berada,tak peduli apa yang
terjadi kau harus tetap hidup”. Seo Hwa “Baiklah,sekarang pergilah”.
Jung Yoon
pergi sesuai dengan permintaan kakaknya. Seo Hwa sadar kalau orang yang
mengejar mereka semakin dekat dengan posisinya saat ini. Ia berusaha untuk
berdiri dan mengeluarkan tusuk rambut yang ia ambil saat ingin bunuh diri di
Choonhwagwan. Seo Hwa memegang tusuk rambut itu dengan erat “Dam-ah maafkan
aku. Aku rasa ini adalah akhirku,paling tidak Jung Yoon tetap hidup,tolong
maafkan aku”. Seo Hwa sudah mengangkat tusuk rambut itu dan mengarahkan pada
tubuhnya tapi tiba-tiba ada banyak kunang-kunang yang mengelilingi dirinya dan
membuat ia tidak jadi bunuh diri. Seo Hwa diam dan terus memandangi
kunang-kunang yang ada di dekatnya,karena tenaganya sudah tak ada lagi dan
terkuras Seo Hwa menjatuhkan tusuk rambutnya, tubuh Seo Hwa benar-benar lemah
dan pingsan,beruntung Wol Ryung dengan segera menangkap tubuh Seo Hwa yang
lemah itu. Wol Ryung menatap wajah Seo Hwa.
Seo Hwa membuka matanya “Tolong
aku,kumohon tolong aku” dan akhirnya ia benar-benar pingsan didalam pelukan Wol
Ryung (Ciieee). Wol Ryung terus menatap Seo Hwa dan memutuskan untuk menolong
Seo Hwa
Anak buah
Soo Ryun berjalan mengikuti jejak yang tinggalkan oleh Seo Hwa dan Jung
Yoon,mereka juga melihat kunang-kunang biri yang semakin banyak dan
mengelilingi mereka. Jang Shoe “Apa ini?apa ini kunang-kunang?” dan salah satu
dari mereka menjawab bahwa ini bukan kuang-kunang. Jang Shoe mulai berpikir
bahwa itu adalah hantu kecil dan yang lainnya merasa ketakutan. Salah seorang
dari mereka juga menyadari bahwa ada seseorang yang berada tepat didepan mereka
“Siapa kau?apa kau manusia?kalau benar manusia,jawab kami!”. Anak buah Soo Ryun
ketakutan karena mendengar suara geraman dari Wol Ryung . Jang Shoe “Apa
itu?harimau atau serigala?” dan yang lain menjawab “aku rasa bukan”. Jang Shoe
“Kalau itu bukan harimau atau serigala,lalu apa itu?”
Salah
seorang dari mereka yang sok berani tadi mengeluarkan pedangnya dan berjalan
menuju kearah Wol Ryung tapi sayangnya Wol Ryung membuat pedang pria melayang
dan pria itu jatuh seperti terdorong,Wol Ryung juga membuat pedang yang
melayang tadi jadi jatuh kembali dan tepat di dekat area vital pria yang sok
berani tersebut,,,hahahaha
Wol Ryung
sudah berubah menjadi seorang Gumiho,Jang Shoe yang ketakutan mencoba untuk
bertanya “Siapa kau?apa kau manusia?atau kau hantu?”. Wol Ryung “Keluarlah dari
hutan ini!”. Pria yang jatuh tadi bangkit berdiri dan mencoba untuk mengusir
Wol Ryung lagi “Hey kau pergilah!”
Wol Ryung
marah dan mengeluarkan kekuatannya,ia membuat semua daun yang jatuh dan
kunang-kunangnya berkumpul dan membentuk sebuah wajah yang sangat
besar,kemudianWol Ryung berbicara lagi“tinggalkan gunung ini!” dan
menghempaskan semua daun dan kunang-kuang tadi kearah anak buah Soo Ryun.
Akhirnya anak buah Soo Ryun keluar dari hutan karena takut akan kekuatan Wol
Ryung yang sangat besar
Sementara
itu di Choonhwagwan, Gwan Woong sudah menyadari kalau yang ia tiduri bukan Seo
Hwa tapi Dam,ia sangat marah dan mencari Soo Ryun. Soo Ryun datang bersama
kepala pelayannya dan Gwan Woong yang marah langsung menampar Soo Ryun. Kepala
pelayan “Aigoo nyonya”. Soo Ryun “Apa maksudnya ini?”. Gwan Woong “Bagaimana
bisa kau menipuku?beraninya kau menipuku dengan mengganti seorang pembantu?”.
Soo Ryun melihat kearah Dan yang terus menangis. Gwan Woong “Dimana Seo Hwa
?Panggilkan Seo Hwa sekarang!”. Soo Ryun “Kau hanya bisa tidur dengan gisaeng
yang sudah terdaftar,tuan kalau kau ingin tidur dengan dia,kembalilah setelah
ia terdaftar sebagai gisaeng resmi dengan begitu aku akan dengan senag hati
menawarkannya padamu tuan”. Gwan Woong “Kau pasti ingin mati,kau pasti sangat
bersemangat untuk mati,kalau kau membunuhku,apakah itu membuatmu merasa lebih
baik?”. Gwan Woong “Apa?pergi ambilkan pedangku!pergi ambilkan pedangku
dikamarku”. Kepala pelayan berlutut dan memohon pada Gwan Woong “Tuan tolong
tenanglah,ini bukan kesalahan ketua Gisaeng kami. Seo Hwa yang melarikan diri
jadi,,,”. Gwan Woong “Apa?”. Soo Ryun “Cukup kepala pembantu!”. Kepala pelayan
melanjutkan lagi “Setelah kami menghiasi dan mendandaninya ia melarikan diri,jadi
karena Seo Hwa melarikan diri kau seharusnya membunuh dia bukan nyonya kami”.
Gwan Woong “Melarikan diri?”. Soo Ryun “Tolong lupakan apa yang kau dengar.
Jika pemerintah menemukannya,pasti dia akan mati. Dia masih muda,tolong beri
dia kesempatan,tuanku. Aku janji aku akan membawaknnya padamu”. Gwan Woong
melepaskan cengkraman tangannya dari baju Soo Ryun,ia memerintahkan anak
buahnya untuk melaporkan Seo Hwa yang telah melarikan diri dan memanngil pihak
keamanan utnuk menangkap Seo Hwa.
Keesokan
paginya. Jung Yoon terbangun dari tidurnya,ia masih saja mengkhawatirkan keadaan
kakaknya,saat Jung Yoon membalik badannya ternyata ada 3 orang preman yang
mengetahui identitas Jung Yoon sebagai budak yang melarikan diri. Karena takut
Jung Yoon mencoba melarikan diri tapi sayangnya salah satu dari preman itu
mengeluarkan sebuah alat yang ia lemparkan dan alat itu bisa mengikat kaki Jung
Yoon dan membuat Jung Yoon jatuh. Jung Yoon sudah tidak bisa melepaskan ikatan
itu dan akhirnya ia dibawa kembali kedalam kota
Dam
mendapatkan kabar dari salah satu Gisaeng tentang nasib Jung Yoon yang telah
ditangkap dan akan dihukum gantung ditengah jalan. Dam berlari menuju tempat
eksekusi Jung Yoon. Setelah sampai ditempat itu Dam menangis dan memanggil Jung
Yoon yang sudah pasrah dengan nasibnya “Tuan mudaa..Tuan Muda!”. Jung Yoon
“Dam-ah”
Para petugas
keamanan mulai mengikatkan tali dileher Jung Yoon. Gwan Woong datang dan semua
warga membuka jalan untuknya. Gwang Woong “Aku akan menanyakanmu terakhir
kalinya. Kemana Seo Hwa melarikan diri?”. Jung Yoon “Kejadian seperti apa ini.
Aku tak akan pernah mati sebelum mematahkan lehermu! Itulah penyesalanku
satu-satuya!” . Gwan Woong “Gatung dia!”
Petugas
keamanan menarik tali yang telah dilingkarkan dileher Jung Yoon dan membuat
tubuh Jung Yoon terangkat juga tercekik. Semua warga tidak tega melihat penderitaan
Jung Yoon. Jung Yoon berbicara dalam hatinya “Dam-ah terima kasih,aku tak akan
melupakan kebaikanmu”. Dam “Tuan muda”. Dam mengigat kenangang indahnya bersama
Jung Yoon
Dam kembali ke kamarnya di Choonhwagwan, ia
terlihat sangat putus asa dan sedih,ia melihat kearah kayu yang menopang atap
rumah. Semetara itu, Jang Shoe melaporkan peristiwa yag ia alami di dalam hutan
saat mengejar Seo Hwa. Soo Ryun “Apa maksudmu ?apa yang kau lihat di hutan?”.
Jag Shoe “Aku melihat Gumiho”. Kepala pelayan “Apa ?Gumiho ?”. Soo Ryun “Aku
tak mengerti apa yang sedang kau bicarakan. Apa maksudmu melihat Gumiho?”. Jang
Shoe “Aku yakin itu adalah Gumiho! Pertama,aku juga berpikir itu hanyalah hantu
bermata merah yang sedang berjalan-jalan dan makhluk mitos itu tiba-tiba
muncul”. Kepala pelayan “Oh Tuhan!Apa kau yakin kalau itu benar-benar Gumiho”.
Jang Shoe “Aku benar-benar yakin kalau itu Gumiho berekor Sembilan. Aku
berpikir aku tak akan pernah lagi bertemu denganmu”. Ditempat lain Gwan Woong
juga mendengar berita yang sama seperti yang disampaikan Jang Shoe. Gwan Woong
tidak percaya tapi anak buahnya menyakinkan kalau itu benar-benar Gumiho dan bukan
ilusi semata. Gwan Woon “Kalau begitu bagaimana dengan Seo Hwa ?Apa yag terjadi
pada perempuan itu?”. Jang Shoe sedang mejawab pertanyaan yang sama yang diajukan oleh Soo Ryun “Aku rasa dia
sudah menjadi korban dari Gumiho itu”. Kepala pelayan “Oh kasihan sekali”. Jang
Shoe “Setahuku Gumiho sangat menyukai hati manusia”. Kepala Pelayan
“Menyedihkan sekali”
Seorang
Gisaeng dengan tergesa-gesa masuk kedalam ruangan Soo Ryun
“Nyonya..ii.ii.iituuu”. Soo Ryun dan kepala pelayan masuk kedalam kamar Dam.
Saat masuk ke kamar itu mereka sangat terkejut menemukan Dam sudah tidak
bernyawa lagi karena menggantung dirinya di kayu penopang atap rumah. Kepala
pelayan “Oh Tuhan apa yang harus kita lakukan?Aigoo kasihan. Ini hari yang
sangat menyedihkan”
Seo Hwa sadar,kakinya
terasa sangat sakit. Ia melihat sekelilingnya yang dipenuhi oleh lilin-lilin.
Ia berjalan keluar dan melihat kunang-kunang berkumpul di taman itu. Wol Ryung
datang “Akhirnya kau terbangun juga?”. Seo Hwa kaget dan berbalik,Wol Ryung
tersenyum lagi. Seo Hwa “Siapa kamu?”. Wol Ryung mendekat kearah Seo Hwa “Aku
sangat khawatir padamu sejak kau tak sadar-sadar juga. Bagaimana perasaanmu?”.
Seo Hwa “Siapa kamu?”. Wol Ryung “Aku adalah Gu Wol Ryung,jangan takut aku
sudah mengusir orang-orang yang megejarmu. Di tempat ini,tak ada yang
mengganggumu dan tak akan ada orang yang mengikatmu di pohon atau menganggu
hidupmu”
Seorang pria
masuk kedalam ruangan Jo Gwan Woong. Ia memperkenalkan diri sebagai hakim Dam
Pyung Joon (Bapaknya Dam Yeo Wool). Gwan Woong “Apa kau tahu kenapa aku
memanggilmu hari ini?”. Dam Pyung Joon “Aku mendengar kalau ada Gumiho yang
menampakkan diri di gunung”. Gwan Woong “Terlepas itu adalah Gumiho atau
tidak,makhluk seperti itu tak seharusnya memperlihatkan wujudnya sembarangan.
Bagaimana bisa mereka menampakkan dirinya sesuka hatinya,bukankah begitu?”. Dam
Pyung Joon “Benar sekali tuanku. Aku Dam Pyung Joon akan mengacak-acak hutan
itu bila diperlukan”
Dam Pyung Joon dan anak buahnya sudah berada
di hutan, Jang Shoe juga ikut sebagai saksi untuk menunjukkan tempat kejadian.
So Jung melihat Dam Pyung Joon dari jauh dan merasakan akan ada hal yang buruk
terjadi. So Jung datang ke Goa yang ditinggali oleh Wol Ryung dan
berteriak-teriak memanggil Wol Ryung “Hei Wol Ryung dimana kau? Wol Ryung Wol
Ryung”. So Jung berhenti memanggil karena melihat Seo Hwa. Wol Ryung datang
“Ada apa So Jung ?”. So Jung “Oh”. Wol Ryung “Kau bilang kau tak akan kembali
dalam 1 atau 2 hari”. So Jung “Kau tau ada beberapa prajurit sedang berkeliaran
di hutan. Tapi siapakah perempuan itu?”. Wol Ryung tersenyum “Yoon Seo Hwa”. So
Jung “Yoon Seo Hwa?” So Jung melihat Seo Hwa dan Seo Hwa membungkuk memberi
hormat. Wol Ryung “Orang yang diikat di pohon penghinaan/malu itu. Kau tidak
ingat?”. So Jung “Jadi kau yang melakukan semuanya?”. Wol Ryung “Perempuan itu
yang datang ke hutan,dia memintaku utuk menolongnya,jadi..”. So Jung “Bawa dia
keluar dari gunung sekarang juga”. Wol Ryung “Dia sedang di cari-cari. Kalau aku
mengirimnya kembali,dia akan tertangkap dan dibunuh”. So Jung “Walaupun dia
hidup atau mati,itu sudah jadi takdirnya. Itu bukan urusanmu. Berapa kali aku
harus mengatakan padamu”. Wol Ryung “Tidak. Itu jadi urusanku sekarang”. So
Jung “Sejak kapan masalah manusia menjadi urusanmu?”. Wol Ryung “Sejak aku
memberikan hatiku pada perempuan itu”. So Jung “Maksudku kenapa kau… apa kau
bilang tadi?”. Wol Ryung “Jadi aku berpikir bagaimana kalau aku mencari buku
keluarga Gu “Gugaui Seo/Gu Family Book”. So Jung “kenapa tiba-tiba kau membahas
tentang buku keluarga Gu? Jangan bilang”. Wol Ryung “Ya. Aku ingin menjadi
seorang manusia!”
Ganti Scene
ke si jahat. Gwan Woong “Beritahu jika kalian mendapatkan bukti keberadaan
Gumiho itu”. Sementara itu salah seorang pria yang berada di hutan bersama Dam
Pyung Joon berteriak “Kami menemukannya!” Dam Pyung Joon menoleh dan melihat
pria itu memegang obor yang digunakan untuk mencari Seo Hwa. Ganti Scene
lagi.Gwan Woong “Dan temukan jasad Seo Hwa!!”. Kembali ke hutan Dam Pyung Joon
yang tengah mencari jejak yang ditinggalkan Seo Hwa. Dan seekor burung terbang
melewati tempat Dam Pyung Joon juga Wol Ryung dan Prolog dimulai lagi “ Itu
adalah gunung yang penuh misteri,tak ada jejak manusia tempat yang hanya
dipenuhi dengan banyak mitos didalam taman yang hanya disinari bulan itu,cerita
legenda yang menyedihkan tentang mereka baru saja dimulai”
So Jung “Apa
maksudmu?Kau ingin menjadi seorang manusia?”. Wol Ryung “Benar”. So Jung
“Kau?”. Wol Ryung “Ya aku. Aku ingin menjadi seorang manusia” . So jung masih
tidak bisa percaya. Seo Hwa melihat Wol Ryung dan Wol Ryung tersenyum…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar