Love these songs^^

Rabu, 08 Mei 2013

Sinopsis Gu Famlily Bok Ep.1 Part 2

 Soo Ryun dan pelayannya (yang bener Kepala pelayan sih )sangat kaget karena yang mereka lihat didepan mereka bukanlah Seo Hwa. Sementara itu Seo Hwa dan adiknya Jung Yoon berlari agar mereka bisa jauh dari rumah Gisaeng dan orang-orang yang akan menangkap mereka.


Dam yang masih ketakutan  ditampar oleh Soo Ryun hingga jatuh “Dimana dia? Katakan padaku,segera!”. Dam “Aku tak tahu,aku hanya menukar pakaianku dengan dia”. Soo Ryun “Kau benar-benar ingin dihukum”. Dam “Ini benar nyonya. Aku sungguh tidak tau,aku bersumpah kalau aku hanya menukar pakaianku dengan dia”. Soo Ryun “Beraninya kau !”. Seorang Gisaeng masuk kedalam kamar itu dan melaporkan bahwa Jo Gwan Woong sudah sampai di tempat mereka. Soo Ryun mulai gugup ia menyuruh kepala pelayan agar memberitahu Jang Shoe untuk  segera mengejar dan menangkap Seo Hwa dan yang paling penting Jo Gwan Woong tidak boleh tau mengenai masalah yang terjadi. Soo Ryun juga menyuruh Dam untuk menggantikan posisi Seo Hwa dan tidur dengan Jo Gwan Woong. Dam bertambah takut “Nyonya kepala, aku tak bisa melakukan itu,bagaimana bisa aku…Nyonya kepala aku bersalah tolong selamatkan kau kali ini,aku sangat minta maaf”. Soo Ryun “Kalau kau ingin tetap hidup,kau harus melayaninya dengan menutup mulutmu. Kalau nantinya dia mengetahui kalau itu kau sebelum mengetahuinya aku akan memotong kepalamu dengan tanganku sendiri. Kau mengerti?”


Seo Hwa dan Jung Yoon masih berlari di tengah gelapnya hutan, Seo Hwa terlihat sangat lelah tapi ia terus berusaha untuk lari. Jang Shoe dan anak buah Soo Ryun yang lainnya,juga sudah berada di hutan untuk mencari Seo Hwa dan Jung Yoon.


Wol Ryung sedang duduk dan terus memandangi tali dipakai oleh anak buah Soo Ryun untuk mengikat Seo Hwa (Cieee talinya aja disimpan, gimana orangnya yah?uhukuhukk) ia mengetahui ada masalah didalam hutan lewat burung-burung yang  terusik dan angin yang bertiup kencang



Soo Ryun masuk kedalam ruangan Jo Gwan Woong.
 Jo Gwan Woong mempertanyakan kenapa Soo Ryun memberikan pelayanan yang lambat. Soo Ryun “Tolong mengertilah,karena anak itu masih sangat muda,dia sangat ketakutan”. Gwan Woong “ Ini tak seperti aku akan menghukumnya. Kenapa dia bisa ketakutan?”. Soo Ryun “Mengenai hal itu,aku ada satu permintaan padamu,Tuan. Tolong matikan lilin saat anda berhubungan dengan dia”. Gwan Woong “Kenapa?”. Soo Ryun “Kami tak bisa memaksanya untuk melayanimu,dia adalah seorang Gisaeng kerajaan sekarang tapi kau membunuh ayahnya. Aku takut kalau dia nanti akan bunuh diri setelah melihat wajahmu”. Gwan Woong “Aku rasa dia bisa menggigit lidahnya atau hal yang lain,sebelum aku bisa memulainya itu tak akan menyenangkan lagi. Baiklah aku mengerti maksudmu”.



Gwan Woong meniup lilin yang ada didalam ruangannya “Kau senang sekarang?”. Soo Ryun memberi hormat dan menyuruh pelayannya untuk membawa Dam masuk. Soo Ryun “Aku harap anda melewati malam yang menyenangkan”. Sebelum keluar  dari kamar itu,Soo Ryun menatap Dam dan membuat Dam mengingat kembali semua perkataan Soo Ryun “Kau tidak boleh bicara apapun,jika semuanya berakhir sebelum kalian melakukannya,tidak hanya hidupmu yang akan berakhir tapi juga hidup Seo Hwa yang melarikan diri itu. Ingatlah tentang hal ini lagi dan lagi”


Begitu Soo Ryun benar-benar keluar dan meninggalkan Dam di dalam ruangan Gwan Woong. Dam merasa sangat ketakutan, ia berusaha untuk membuka pintu tapi tidak bisa,Gwang Woong yang berada didalam ruangan itu langsung menarik Dam yang ia kira Seo Hwa secara paksa. Sementara itu Seo Hwa dan Jung Yoon masih melarikan sejauh-jauhnya  didalam hutan,Seo Hwa jatuh begitupun Dam yang menangis karena dilecehkan oleh Gwan Woong. Dam terus memberontak tapi ia tidak bisa melawan kekuatan Gwan Woong,Dam hanya bisa menangis dan berteriak memanggil Seo Hwa didalam hatinya. Seo Hwa yang masih terduduk karena jatuh merasakan kontak batin dengan Dam,ia benar-benar merasakan penderitaan yang dialami Dam. Jung Yoon berusaha untuk membuat kakaknya berdiri “Kakak,apa kau baik-baik saja?”. Seo Hwa “Dam-ah”. Jung Yoon “Tidak ada waktu lagi kakak,kita harus tetap berjalan!Kita tidak bisa tetap disini”. Seo Hwa mengingat lagi pesan dari Dam yang menyuruhnya untuk tetap hidup agar bisa menyelesaikan semua masalah. Pesan dari Dam membuat Seo Hwa berusaha untuk tetap kuat dan melanjutkan pelarian mereka tapi sayangnya orang suruhan Soo Ryun sudah berada dekat dengan mereka.


Anak buah Soo Ryun melihat bekas yang Seo Hwa tinggalkan saat terjatuh. Bekas itu membuat anak buah Soo Ryun mengetahui arah yang dilewati oleh Seo Hwa dan Jung Yoon didalam hutan. Jung Yoon terus memegang tangan Seo Hwa dan menambah kecepatan lari mereka tapi tetap saja anak buah So Ryun masih berada tidak jauh dibelakang mereka. Mereka terus berlari dan berlari begitupun anak buah Soo Ryun yang berada dijalur yang sama dengan mereka. Seo Hwa jatuh untuk kedua kalinya tapi ia masih bisa untuk berdiri dengan bantuan Jung Yoon dan sayangnya anak buah Soo Ryun bertambah dekat dengan mereka.


Kembali ke Choonhwagwan. Soo Ryun dan kepala pelayan masih berada di depan ruangan Gwan Woong mereka terlihat khawatir dan gugup karena jeritan Dam. Kepala pelayan “Aigoo,dia akan membunuhnya!”. Soo Ryun “Dia harus bertahan,hanya dengan dia bertahan,Seo Hwa akan tetap hidup dan kita semua akan tetap hidup. Seperti merasakan penderitaan Dam,Seo Hwa yang berada di hutan jatuh untuk ketiga kalinya. Jung Yoon “Kakak”. Seo Hwa “Pergilah. Yoon kau pergilah”. Jung Yoon “Apa yang kau katakan? Apa kau menyuruhku untuk pergi tanpamu?Aku tidak bisa melakukannya,lebih baik mati dari pada melarikan diri sendirian!”. Seo Hwa “Apa aku pernah bilang kalau aku akan mati?aku akan bersembunyi di suatu tempat,jadi kau harus pergi !!Kalau kita terus begini kita berdua akan mati. Jadi kita harus berpisah dan mencari jalan keluar”. Jung Yoon “Tidak!Aku tidak bisa meninggalkanmu”. Seo Hwa “Aku mohon,lakukan seperti yang aku katakan. Kalau kita berdua tertangkap disini,tak akan nada yang akan menjelaskan tenang kematian Ayah. Untuk pengorbanan Dam juga,apa kau tidak merasa bersalah padanya ?”. Jung Yoon menangis “Kakak!”. Seo Hwa “Jadi pergilah sekarang,aku akan tetap hidup kalau kau pergi sekarang. Pergilah cepat”. Jung Yoon berpesan “Kakak harus tetap hidup,aku akan menemukanmu dimanapun kau berada,tak peduli apa yang terjadi kau harus tetap hidup”. Seo Hwa “Baiklah,sekarang pergilah”.


Jung Yoon pergi sesuai dengan permintaan kakaknya. Seo Hwa sadar kalau orang yang mengejar mereka semakin dekat dengan posisinya saat ini. Ia berusaha untuk berdiri dan mengeluarkan tusuk rambut yang ia ambil saat ingin bunuh diri di Choonhwagwan. Seo Hwa memegang tusuk rambut itu dengan erat “Dam-ah maafkan aku. Aku rasa ini adalah akhirku,paling tidak Jung Yoon tetap hidup,tolong maafkan aku”. Seo Hwa sudah mengangkat tusuk rambut itu dan mengarahkan pada tubuhnya tapi tiba-tiba ada banyak kunang-kunang yang mengelilingi dirinya dan membuat ia tidak jadi bunuh diri. Seo Hwa diam dan terus memandangi kunang-kunang yang ada di dekatnya,karena tenaganya sudah tak ada lagi dan terkuras Seo Hwa menjatuhkan tusuk rambutnya, tubuh Seo Hwa benar-benar lemah dan pingsan,beruntung Wol Ryung dengan segera menangkap tubuh Seo Hwa yang lemah itu. Wol Ryung menatap wajah Seo Hwa. 
Seo Hwa membuka matanya “Tolong aku,kumohon tolong aku” dan akhirnya ia benar-benar pingsan didalam pelukan Wol Ryung (Ciieee). Wol Ryung terus menatap Seo Hwa dan memutuskan untuk menolong Seo Hwa


Anak buah Soo Ryun berjalan mengikuti jejak yang tinggalkan oleh Seo Hwa dan Jung Yoon,mereka juga melihat kunang-kunang biri yang semakin banyak dan mengelilingi mereka. Jang Shoe “Apa ini?apa ini kunang-kunang?” dan salah satu dari mereka menjawab bahwa ini bukan kuang-kunang. Jang Shoe mulai berpikir bahwa itu adalah hantu kecil dan yang lainnya merasa ketakutan. Salah seorang dari mereka juga menyadari bahwa ada seseorang yang berada tepat didepan mereka “Siapa kau?apa kau manusia?kalau benar manusia,jawab kami!”. Anak buah Soo Ryun ketakutan karena mendengar suara geraman dari Wol Ryung . Jang Shoe “Apa itu?harimau atau serigala?” dan yang lain menjawab “aku rasa bukan”. Jang Shoe “Kalau itu bukan harimau atau serigala,lalu apa itu?”

Salah seorang dari mereka yang sok berani tadi mengeluarkan pedangnya dan berjalan menuju kearah Wol Ryung tapi sayangnya Wol Ryung membuat pedang pria melayang dan pria itu jatuh seperti terdorong,Wol Ryung juga membuat pedang yang melayang tadi jadi jatuh kembali dan tepat di dekat area vital pria yang sok berani tersebut,,,hahahaha

Wol Ryung sudah berubah menjadi seorang Gumiho,Jang Shoe yang ketakutan mencoba untuk bertanya “Siapa kau?apa kau manusia?atau kau hantu?”. Wol Ryung “Keluarlah dari hutan ini!”. Pria yang jatuh tadi bangkit berdiri dan mencoba untuk mengusir Wol Ryung lagi “Hey kau pergilah!”
Wol Ryung marah dan mengeluarkan kekuatannya,ia membuat semua daun yang jatuh dan kunang-kunangnya berkumpul dan membentuk sebuah wajah yang sangat besar,kemudianWol Ryung berbicara lagi“tinggalkan gunung ini!” dan menghempaskan semua daun dan kunang-kuang tadi kearah anak buah Soo Ryun. Akhirnya anak buah Soo Ryun keluar dari hutan karena takut akan kekuatan Wol Ryung yang sangat besar


Sementara itu di Choonhwagwan, Gwan Woong sudah menyadari kalau yang ia tiduri bukan Seo Hwa tapi Dam,ia sangat marah dan mencari Soo Ryun. Soo Ryun datang bersama kepala pelayannya dan Gwan Woong yang marah langsung menampar Soo Ryun. Kepala pelayan “Aigoo nyonya”. Soo Ryun “Apa maksudnya ini?”. Gwan Woong “Bagaimana bisa kau menipuku?beraninya kau menipuku dengan mengganti seorang pembantu?”. Soo Ryun melihat kearah Dan yang terus menangis. Gwan Woong “Dimana Seo Hwa ?Panggilkan Seo Hwa sekarang!”. Soo Ryun “Kau hanya bisa tidur dengan gisaeng yang sudah terdaftar,tuan kalau kau ingin tidur dengan dia,kembalilah setelah ia terdaftar sebagai gisaeng resmi dengan begitu aku akan dengan senag hati menawarkannya padamu tuan”. Gwan Woong “Kau pasti ingin mati,kau pasti sangat bersemangat untuk mati,kalau kau membunuhku,apakah itu membuatmu merasa lebih baik?”. Gwan Woong “Apa?pergi ambilkan pedangku!pergi ambilkan pedangku dikamarku”. Kepala pelayan berlutut dan memohon pada Gwan Woong “Tuan tolong tenanglah,ini bukan kesalahan ketua Gisaeng kami. Seo Hwa yang melarikan diri jadi,,,”. Gwan Woong “Apa?”. Soo Ryun “Cukup kepala pembantu!”. Kepala pelayan melanjutkan lagi “Setelah kami menghiasi dan mendandaninya ia melarikan diri,jadi karena Seo Hwa melarikan diri kau seharusnya membunuh dia bukan nyonya kami”. Gwan Woong “Melarikan diri?”. Soo Ryun “Tolong lupakan apa yang kau dengar. Jika pemerintah menemukannya,pasti dia akan mati. Dia masih muda,tolong beri dia kesempatan,tuanku. Aku janji aku akan membawaknnya padamu”. Gwan Woong melepaskan cengkraman tangannya dari baju Soo Ryun,ia memerintahkan anak buahnya untuk melaporkan Seo Hwa yang telah melarikan diri dan memanngil pihak keamanan utnuk menangkap Seo Hwa.


Keesokan paginya. Jung Yoon terbangun dari tidurnya,ia masih saja mengkhawatirkan keadaan kakaknya,saat Jung Yoon membalik badannya ternyata ada 3 orang preman yang mengetahui identitas Jung Yoon sebagai budak yang melarikan diri. Karena takut Jung Yoon mencoba melarikan diri tapi sayangnya salah satu dari preman itu mengeluarkan sebuah alat yang ia lemparkan dan alat itu bisa mengikat kaki Jung Yoon dan membuat Jung Yoon jatuh. Jung Yoon sudah tidak bisa melepaskan ikatan itu dan akhirnya ia dibawa kembali kedalam kota


Dam mendapatkan kabar dari salah satu Gisaeng tentang nasib Jung Yoon yang telah ditangkap dan akan dihukum gantung ditengah jalan. Dam berlari menuju tempat eksekusi Jung Yoon. Setelah sampai ditempat itu Dam menangis dan memanggil Jung Yoon yang sudah pasrah dengan nasibnya “Tuan mudaa..Tuan Muda!”. Jung Yoon “Dam-ah”



Para petugas keamanan mulai mengikatkan tali dileher Jung Yoon. Gwan Woong datang dan semua warga membuka jalan untuknya. Gwang Woong “Aku akan menanyakanmu terakhir kalinya. Kemana Seo Hwa melarikan diri?”. Jung Yoon “Kejadian seperti apa ini. Aku tak akan pernah mati sebelum mematahkan lehermu! Itulah penyesalanku satu-satuya!” . Gwan Woong “Gatung dia!”



Petugas keamanan menarik tali yang telah dilingkarkan dileher Jung Yoon dan membuat tubuh Jung Yoon terangkat juga tercekik. Semua warga tidak tega melihat penderitaan Jung Yoon. Jung Yoon berbicara dalam hatinya “Dam-ah terima kasih,aku tak akan melupakan kebaikanmu”. Dam “Tuan muda”. Dam mengigat kenangang indahnya bersama Jung Yoon



 Dam kembali ke kamarnya di Choonhwagwan, ia terlihat sangat putus asa dan sedih,ia melihat kearah kayu yang menopang atap rumah. Semetara itu, Jang Shoe melaporkan peristiwa yag ia alami di dalam hutan saat mengejar Seo Hwa. Soo Ryun “Apa maksudmu ?apa yang kau lihat di hutan?”. Jag Shoe “Aku melihat Gumiho”. Kepala pelayan “Apa ?Gumiho ?”. Soo Ryun “Aku tak mengerti apa yang sedang kau bicarakan. Apa maksudmu melihat Gumiho?”. Jang Shoe “Aku yakin itu adalah Gumiho! Pertama,aku juga berpikir itu hanyalah hantu bermata merah yang sedang berjalan-jalan dan makhluk mitos itu tiba-tiba muncul”. Kepala pelayan “Oh Tuhan!Apa kau yakin kalau itu benar-benar Gumiho”. Jang Shoe “Aku benar-benar yakin kalau itu Gumiho berekor Sembilan. Aku berpikir aku tak akan pernah lagi bertemu denganmu”. Ditempat lain Gwan Woong juga mendengar berita yang sama seperti yang disampaikan Jang Shoe. Gwan Woong tidak percaya tapi anak buahnya menyakinkan kalau itu benar-benar Gumiho dan bukan ilusi semata. Gwan Woon “Kalau begitu bagaimana dengan Seo Hwa ?Apa yag terjadi pada perempuan itu?”. Jang Shoe sedang mejawab pertanyaan yang sama  yang diajukan oleh Soo Ryun “Aku rasa dia sudah menjadi korban dari Gumiho itu”. Kepala pelayan “Oh kasihan sekali”. Jang Shoe “Setahuku Gumiho sangat menyukai hati manusia”. Kepala Pelayan “Menyedihkan sekali”


Seorang Gisaeng dengan tergesa-gesa masuk kedalam ruangan Soo Ryun “Nyonya..ii.ii.iituuu”. Soo Ryun dan kepala pelayan masuk kedalam kamar Dam. Saat masuk ke kamar itu mereka sangat terkejut menemukan Dam sudah tidak bernyawa lagi karena menggantung dirinya di kayu penopang atap rumah. Kepala pelayan “Oh Tuhan apa yang harus kita lakukan?Aigoo kasihan. Ini hari yang sangat menyedihkan”



Seo Hwa sadar,kakinya terasa sangat sakit. Ia melihat sekelilingnya yang dipenuhi oleh lilin-lilin. Ia berjalan keluar dan melihat kunang-kunang berkumpul di taman itu. Wol Ryung datang “Akhirnya kau terbangun juga?”. Seo Hwa kaget dan berbalik,Wol Ryung tersenyum lagi. Seo Hwa “Siapa kamu?”. Wol Ryung mendekat kearah Seo Hwa “Aku sangat khawatir padamu sejak kau tak sadar-sadar juga. Bagaimana perasaanmu?”. Seo Hwa “Siapa kamu?”. Wol Ryung “Aku adalah Gu Wol Ryung,jangan takut aku sudah mengusir orang-orang yang megejarmu. Di tempat ini,tak ada yang mengganggumu dan tak akan ada orang yang mengikatmu di pohon atau menganggu hidupmu”


Seorang pria masuk kedalam ruangan Jo Gwan Woong. Ia memperkenalkan diri sebagai hakim Dam Pyung Joon (Bapaknya Dam Yeo Wool). Gwan Woong “Apa kau tahu kenapa aku memanggilmu hari ini?”. Dam Pyung Joon “Aku mendengar kalau ada Gumiho yang menampakkan diri di gunung”. Gwan Woong “Terlepas itu adalah Gumiho atau tidak,makhluk seperti itu tak seharusnya memperlihatkan wujudnya sembarangan. Bagaimana bisa mereka menampakkan dirinya sesuka hatinya,bukankah begitu?”. Dam Pyung Joon “Benar sekali tuanku. Aku Dam Pyung Joon akan mengacak-acak hutan itu bila diperlukan”

 Dam Pyung Joon dan anak buahnya sudah berada di hutan, Jang Shoe juga ikut sebagai saksi untuk menunjukkan tempat kejadian. So Jung melihat Dam Pyung Joon dari jauh dan merasakan akan ada hal yang buruk terjadi. So Jung datang ke Goa yang ditinggali oleh Wol Ryung dan berteriak-teriak memanggil Wol Ryung “Hei Wol Ryung dimana kau? Wol Ryung Wol Ryung”. So Jung berhenti memanggil karena melihat Seo Hwa. Wol Ryung datang “Ada apa So Jung ?”. So Jung “Oh”. Wol Ryung “Kau bilang kau tak akan kembali dalam 1 atau 2 hari”. So Jung “Kau tau ada beberapa prajurit sedang berkeliaran di hutan. Tapi siapakah perempuan itu?”. Wol Ryung tersenyum “Yoon Seo Hwa”. So Jung “Yoon Seo Hwa?” So Jung melihat Seo Hwa dan Seo Hwa membungkuk memberi hormat. Wol Ryung “Orang yang diikat di pohon penghinaan/malu itu. Kau tidak ingat?”. So Jung “Jadi kau yang melakukan semuanya?”. Wol Ryung “Perempuan itu yang datang ke hutan,dia memintaku utuk menolongnya,jadi..”. So Jung “Bawa dia keluar dari gunung sekarang juga”. Wol Ryung “Dia sedang di cari-cari. Kalau aku mengirimnya kembali,dia akan tertangkap dan dibunuh”. So Jung “Walaupun dia hidup atau mati,itu sudah jadi takdirnya. Itu bukan urusanmu. Berapa kali aku harus mengatakan padamu”. Wol Ryung “Tidak. Itu jadi urusanku sekarang”. So Jung “Sejak kapan masalah manusia menjadi urusanmu?”. Wol Ryung “Sejak aku memberikan hatiku pada perempuan itu”. So Jung “Maksudku kenapa kau… apa kau bilang tadi?”. Wol Ryung “Jadi aku berpikir bagaimana kalau aku mencari buku keluarga Gu “Gugaui Seo/Gu Family Book”. So Jung “kenapa tiba-tiba kau membahas tentang buku keluarga Gu? Jangan bilang”. Wol Ryung “Ya. Aku ingin menjadi seorang manusia!”


Ganti Scene ke si jahat. Gwan Woong “Beritahu jika kalian mendapatkan bukti keberadaan Gumiho itu”. Sementara itu salah seorang pria yang berada di hutan bersama Dam Pyung Joon berteriak “Kami menemukannya!” Dam Pyung Joon menoleh dan melihat pria itu memegang obor yang digunakan untuk mencari Seo Hwa. Ganti Scene lagi.Gwan Woong “Dan temukan jasad Seo Hwa!!”. Kembali ke hutan Dam Pyung Joon yang tengah mencari jejak yang ditinggalkan Seo Hwa. Dan seekor burung terbang melewati tempat Dam Pyung Joon juga Wol Ryung dan Prolog dimulai lagi “ Itu adalah gunung yang penuh misteri,tak ada jejak manusia tempat yang hanya dipenuhi dengan banyak mitos didalam taman yang hanya disinari bulan itu,cerita legenda yang menyedihkan tentang mereka baru saja dimulai”



So Jung “Apa maksudmu?Kau ingin menjadi seorang manusia?”. Wol Ryung “Benar”. So Jung “Kau?”. Wol Ryung “Ya aku. Aku ingin menjadi seorang manusia” . So jung masih tidak bisa percaya. Seo Hwa melihat Wol Ryung dan Wol Ryung tersenyum…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar