Love these songs^^

Minggu, 26 Mei 2013

Sinopsis Gu Family Book Ep.2 Part 1



 Sinopsis Gu Family Book Ep. 2 Part 1

Episode ini dimulai dengan scene-scene penting pada episode 1 dan tentunya Prolog seperti episode 1 “Ini adalah gunung yang misterius, gunung berbahaya yang tak pernah didekati manusia. Hanya makhluk mitos yang melindungi gunung itu sejak awal yang terkadang muncul. Inilah gunung itu,dalam taman Sinar Bulan cerita legenda mereka yang  menyedihkan baru saja dimulai…..”

Sojung “kau baru saja bilang apa?Kau ingin menjadi manusia?”. Wol Ryung “Benar aku ingin menjadi manusia”. So jung “Sadarlah Wol Ryung! Ada banyak petugas sedang menyisir di gunung ini,mereka berusaha untuk menemukan gadis itu. Yang lebhi buruknya lagi,kau tahu siapa yang memimpin para petugas itu?Orangnya adalah Kepala polisi Dam Pyeong Joon!”. Wol Ryung “Kepala polisi Dam Pyeong Joon?”. So Jung “Kadang,ada beberapa manusia dengan bakat mengesankan yang mampu belajar keahlian khusus. Kepala Polisis Dam Pyeong Joon salah satu dari mereka. Dia benar-benar berbeda dengan orang biasa lainnya yang bisa dikejar dengan mudah dengan pedang. Cepat kembalikan gadis itu . Menyayangi seorang gadis manusia dari lubuk hatimu yang paling dalam akan menjadi bencana bagimu”. Wol Ryung melihat kearah Seo Hwa begitu juga Seo Hwa yang melihat kearah Wol Ryung

 

“Aku menemukannya !” Salah seorang saksi yang menunjukkan jalan untuk Dam Pyeong Joon memegang obor yang dipakai untuk mengejar Seo Hwa dan menunjukkannya pada Dam Pyeong Joon. Salah seorang dari mereka “Carii lebih cermat di sekitar sini dengan lebih cermat”. Seluruh anak buah Dam Pyeong Joon “Ya!”. Anak buah Dam Pyeong Joon mencari bukti lain yang ditinggalkan oleh Seo Hwa ataupun Wol Ryung.
 Dam Pyeong Joon mendapatkan tusuk rambut Seo Hwa ditempat dekat ia berdiri,ia mendengar suara burung yang lewat diatas kepalanya dan melihat keatas,burung itu juga lewat didekat Wol Ryung dan Wol Ryung menatap burung itu. Seo Hwa datang “Permisi ada yang ingin aku katakana padamu”. Wol Ryung “Ada apa?”. Seo Hwa “Kurasa lenih baik aku pergi”. Wol Ryung “Kenapa?”. Seo hwa “Seperti yang kau tahu,aku ini putri dari seorang penjahat negara selain itu aku ini budak istana yang melarikan diri”. Wol Ryung “Lalu?”. Seo Hwa “Selama aku disini,petugas yang mengejarku akan terus mencariku di gunung ini,maka kau akan mengalami kesulitan karena menyembunyikanku”. Wol Ryung mengangguk “Lalu?”. Seo Hwa “Aku tak bisa membiarkan orang yang menyelamatkanku dalam bahaya. Karena itu aku ingin mengucapakn selamat tinggal”. Wol Ryung tertawa “Mereka tak akan pernah bisa membahayakanku. Juga selama aku disini kau juga tak akan dalam bahaya”. Seo Hwa “Tapi…”. Wol Ryung mengangkat sebuah karung coklat “Oh benar. Kurasa kau lapar,jadi aku membawakan sedikit makanan. Kau mau lihat?”.

Wol Ryung dan Seo Hwa sudah ada didalam gua,Wol Ryung memegang kelinci dan kura-kura dikedua tanganya “Mana yang lebih enak?ini(kura-kura)? Atau ini (kelinci)?”. Seo Hwa bingung karena ia tidak makan binatang hidup (serem kaliii mw makan kelinci atau kura-kura) “Ah itu,,um” Seo Hwa melihat kebawah pada meja yang berada ditengah-tengah antara ia dan Wol Ryung dan mengambil buah persik yang ada disitu “Menurutku ini yang enak”. Wol Ryung mengerti “Ah,kalau begitu tunggu sebentar”

 Wol Ryung naik ketas pohon persik dan memetik buah persik sesuka hatinya (mana banyak lagi yang dipetik LOL). Wol Ryung membuka karung coklatnya dan menghamburkan seluruh buah Persik yang ia petik sambil tersenyum, Seo hwa heran melihat kelakuan Wol Ryung yang mengambil buah persik dalam jumlah sangat banyak. Wol Ryung “Ini semua agar kau kenyang,setidaknya kau harus makan semuanya. Silahkan”. Seo Hwa tersenyum. Wol Ryung “Ah apa masih terlalu sedikit?Apa perlu kuambilkan lagi?Tunggu sebentar”. Seo Hwa memegang tangan Wol Ryung “Tidak bukan begitu”. Wol Ryung melihat tangannya. Seo Hwa “Ini sudah cukup. Terima kasih banyak”. Wol Ryung tersenyum..Ciee ciee


Kita keadegan manis dan romantis dari Omma dan Appanya Kang Chii^^
Seo Hwa keluar dari Gua ia melihat bunga dan mencium bunga yang didepannya. Wol Ryung datang dengan bunga yang sama tapi dalam jumlah yang leeeebiiih banyak dan memberikannya pada Seo Hwa sambil tersenyum(how sweet). Seo Hwa juga senang dan tersenyum


Seo Hwa berusaha untuk mengikuti kupu-kupu biru yang berterbangan di sekitarnya. Wol Ryung datang dan membuka karung coklat yang ia pegang,isinya berpuluh-puluh bahkan ratusan kupu-kupu untuk Seo Hwa (Aduuh gial aku lihat Scene ini,gimana Wol Ryung nangkap tu kupu-kupu ya…heheheh mauuuu..ngareep hahaha). Seo Hwa terharu, Wol Ryung melihat Seo Hwa yang akan meneteskan air mata dan langsung menarik tangan Seo Hwa dan membawanya ketempat dengan pemandangan yang sangat indah.

Seo Hwa kagum melihat pemandangan didepannya “Indah sekali. Benar-benar indah”. Wol Ryung “Kau cantik saat kau tersenyum. Kau benar-benar cantik”. Wol Ryung dan Seo Hwa saling bertatapan..eheem
Saat malam hari, Wol Ryung dan Seo Hwa duduk di dekat api unggun. Seo Hwa “Sudah berapa lama kau tinggal di gunung ini?”. Wol Ryung “Sudah lama sekali sampai aku lupa menghitungnya”. Seo Hwa “Apa kau punya keluarga?”. Wol Ryung “Tidak aku sudah hidup sendiri sejak lama”. Seo Hwa “Sebenarnya aku punya adik laki-laki,dan pelayang yang sudah aku anggap seperti adikku sendiri, Dam. Mereka berdua adalah keluargaku yang tersisa”. Wol Ryung “Dimana mereka sekarang ?”. Seo Hwa “Adikku kabur bersamaku,tapi kami berpisah di gunung. Sedangkan Dam tetap tinggal di Choonhwagwan agar kami bisa kabur. Meskipun aku memikirkan mereka setiap hari,tak ada yang bisa kulakukan selain hidup di sini denganmu”. Wol Ryung “Apa kau akan lebih tenang jika kau mendengar berita soal mereka?Apa kau juga bisa tersenyum dengan lebih tenang?”. Seo Hwa “kenapa kau baik sekali padaku?”. Wol Ryung “Aku akan melakukan apapun untukmu. Itulah yang diinginkan hatiku sekarang”. Wol Ryung tersenyum menatap Seo Hwa

Wol Ryung pergi untuk mencari informasi tentang keadaan Jung Yoon dan Dam. Wol Ryung sedih melihat keadaan Jung Yoon yang sudah tidak bernyawa tapi masih tetap digantung. Kepala Chun datang untuk meminta mayat Jung Yoon pada Jo Gwan Woong. Jo Gwan Woong “Apa maksudmu? Kau meminta mayatnya?”. Soo Ryun “Sudah 4 hari berlalu sejak bocah itu digantung. Tolong ijinkan tubuhnya dibakar dengan baik”. Gwan Woong “Aku berencana untuk membiarkannya tergantung seperti itu 4 hari lagi(iish jahatnya ni orang). Budak-budak rendahan itu sangat bodoh dan tak sopan,jadi memberitahu mereka berulang kali tak segampang jik akita tak melakukan tindakan langsung”. Soo Ryun “Tapi dia adalah putra Wakil Menteri Yoon ayng merupakan teman anda”. Gwan Woong “Sekarang ia tak lebih dari seorang anak pegkhianat dan budak yang kabur”. Soo Ryun “Kenapa anda begitu berdarah dingin?”. Gwan Woong “Lalu kenapa kau sangat khawatir dengan putra seorang pengkhianat?Apa kau ada hubungn rahasia dengan mendiang Wakil Menteri Yoon?”. Soo Ryun “Tuan! Omong kosong macam apa ini”. Gwan Woong “Jika tidak maka tutup mulutmu dan diam diChoonhwagwan atau aku akan membuatmu bertanggung jawab atas kaburnya Seo Hwa”. Seorang anak buah Gwang Woong datang dan melapor “Tuan,Tuan”. Gwan Woong “Ada apa?”. Anak buah Gwan  Woong “Mayatnya,mayat yang digantung diluar itu hilang”. Gwan Woong “Apa?”


Wol Ryung kembali ke Gua dan melihat Seo Hwa yang cemas sedang menunggu kabar darinya. Seo Hwa menyadari kalau Wol Ryung sudah kembali dan langsung menghampiri Wol Ryung “Akhirnya kau kembali. Jadi apa kau sudah mencari tahu soal keadaan adikku?Bagaimana dengan Dam?Bagaimana keadaan mereka?Apa mereka selamat?”. Wol Ryung hanya sedih dan mengingat hal terakhir yang ia lakukan untuk mayat Jung Yoon,ia mengubur Jung Yoon secara layak dan memberikan nisan pada kuburan itu. Seo Hwa bertanya lagi “Ada apa?Apa mungkin kau mendengar berita buruk?Benarkah begitu”. Wol Ryung memutuskan untuk tidak memberitahu nasib Jung Yoon dan Dam yang sebenarnya agar tidak membuat Seo Hwa bertambah sedih “Mereka berdua kelihatannya baik-baik saja”. Seo Hwa “Mereka berdua?”. Wol Ryung “Jadi tenangkan hatimu mulai sekarang,jangan berpikir untuk pergi dan tetaplah disisiku. Mulai sekarang aku akan melindungimu. Aku janji”. Seo Hwa senang mendengar kabar Jung Yoon dan Dam yang baik-baik saja, ia memeluk Wol Ryung “ Terima kasih,terima kasih banyak. Sekarang aku merasa seperti hidup kembali. Akhirnya aku bisa bernapas lega. Wol Ryung juga ingin memeluk Seo Hwa tapi ia tidak bisa karena menyesal telah membohongi Seo Hwa. Seo Hwa sadar kalau ia sudah memeluk Wol Ryung dan segera melepaskan pelukannya “Maafkan aku. Aku terlalu senang sampai aku lupa kalau aku tidak sopan”.

Wol Ryung memegang wajah Seo Hwa dan menghapus air mata Seo Hwa,kunang-kunang Wol Ryung juga muncul disekitar mereka. Wol Ryung tidak sanggup melihat wajah Seo Hwa ia melepaskan tangannya dan berjaln menjauh dari Seo Hwa. Tapi baru beberapa langkah saja ia sudah kembali dan mencium Seo Hwa..Soo Sweeet.

Wol Ryung menatap Seo Hwa “Apa kau mau menikah denganku?”. Seo Hwa “Aku putri dari seorang penjahat Negara”. Wol Ryung “Apa kau mau menikah denganku?”. Seo Hwa “Selain itu,aku ini budak yang kabur”. Wol Ryung “Apa kau mau menikah denganku?”. Seo Hwa dan Wol Ryung saling berpelukan dan ciuman lagii..uuhuuy
Wol Ryung sudah ada ditempat So Jung. So Jung tampak kaget “Kau bercanda kan?”. Wol Ryung “Aku serius”. So Jung “Kau benar-benar akan menikahinya?”. Wol Ryung “Ya,jadi sekarang katakan bagaimana caranya aku mendapatkan Buku Keluarga Gu?”. So Jung hanya bisa mengehela napas mendengar Wol Ryung

So Jung dan Wol Ryung masuk kedalam perpustakaan. So Jung “Aigoo aku sudah lama tak kesini.  Yang aku ingat aku menyimpannya di suatu tempat. Buku yang ini?Atau yang ini?”. Wol Ryung memukul buku “Seharusnya kau merawat bukunya dengan baik karena itu menyangkut hidupku!”. So Jung “Siapa yang kira kalau kau ingin menjadi seorang manusia,jujur akau masih tidak mengerti apa yang kau lakukan”. Wol Ryung berbicara sambul memeriksa setiap buku didepannya “Tentu saja kau tak memahamiku. Kau tidak pernah hidup selama seribu tahun sendirian dalam kesepian. Percayalah,menjadi manusia lebih mengagumkan daripada makhluk abadi,itulah sebabnya kehidupan manusia itu indah”. So Jung mendekat “Tapi tetap saja jiak aku punya tubuh awet muda sepertimu dan tampan,kurasa aku bisa hidup bukan hanya seribu tahun tapi 10 ribu tahun”. Wol Ryung tertawa karena dipuji “Kau yang mengatakannya sendiri,apa kau tahu betapa bosannya seribu tahun hidup sendirian.Aigoo”. So Jung “Apa gadis itu tahu siapa kau?”. Wol Ryung “Tidak”. Sojung “Apa kau akan merahasiakannya sampai mati?”. Wol Ryung “Ya. Karena aku akan menjadi manusia sebelum dia tahu semuanya”. So Jung “Tapi akau tak setuju dengan pernikahan ini. Tak ada yang lebih sulit dan rumit selain mencintai seorang wanita. Maksudku ini benar. Kenapa kau pikir aku meninggalkan dunia fana ini?Bahkan seorang pria manusia tak mampu mengatasi seorang wanita manusia,lebih buruk lagi bagimu”. Wol Ryung “Ah aku menemukannya!”. So Jung “Dimana?”

 So Jung mengambil buku yang dipegang oleh Wol Ryung dan bersikap aneh “Oh benar ini Buku yang menjelaskan tentang Buku keluarga Gu.” Sojung membaca “Tak seorang pun yang benar-benar bisa melihat Buku Keluarga Gu”. Wol Ryung “Kenapa begitu?Karena tak seorangpun makhluk sepertimu yang ingin menjadi manusia. Dengan begitu…”. Wol Ryung memotong “Itu artinay menjadi manusia  benar-benar sulit dan butuh banyak usaha”. So Jung “Tentu saja sulit. Sudahlah menyerah saja”. Wol Ryung “Teruskan membacanya”. So Jung “Selain itu untuk mendapatkan Buku Keluarga Gu kau harus berdoa selama 100 hari”. Wol Ryung “100 hari?”. So Jung melanjutkan “Dan selam 100 hari itu,kau harus melakukan 3 pantangan”. Wol Ryung “3 pantangan?”


So Jung “Pertama Tidak boleh membunuh makhluk hidup apapun selama 100 hari,kedua saat manusia meminta bantuan kau tak boleh menolaknya,ketiga kau tidak boleh menunjukkan siap kau sebenarnya pada manusia. Sudah kubilang,sulitkan ?”. Wol Ryung “Memang sulit”. So Jung “Kalau begitu lupakan saja dan jalani saja kehidupanmu sekarang”. Wol Ryung “Tapi,jika aku tetap melakukan 3 pantangan itu selama 100 hari,aku bisa mendapatkan Buku keluarga Gu kan?”. So Jung “Berdasarkan isi dari buku ini,saat kau menyelesaikan doamu yang ke100,buku keuarga Gu ayng berisi janji Hwan Woong akan muncul didepanmu begitu katanya”. Wol Ryung “Janji Hwan Woon ?”. So Jung “Tapi,semuanya itu ada akibatnya,jika kau melanggar salah satu dari 3 pantangan itu,buakn hanya kesempatanmu menjadi manusia hilang selamanya tapi kau mungkin kan menjadi iblis 1000 tahun!”. Wol Ryung “Iblis 100 tahun ?Aku?”. Sojung mengangguk “Tak seorang pun yang pernah melihat Buku Keluarga Gu,itu artinya peluang untuk berhasil itu kecil. Apa kau masih ingin mencoba?”. Wol Ryung “Kalau begitu,sejarah baru akan tercatat pada buku itu,makhluk kedua yang menjadi manusia setelah Woong Nyeo,adalah Gu Wol Ryung. Terima kasih temanku,bantuanmu ini sangat tak ternilai”. So Jung “Hei Go Wol Ryung !Aku memintamu sebagai teman tolong pertimbangkan lagi,mungkin akhirnya kau akan sangat terluka”. Wol  Ryung “Untuk pertama kalinya selama 100 tahun aku bertemu dengan seorang gadis yang membuat jantungku berdebar-debar. Jika aku membiarkannya pergi aku mungkin harus menunggu 1000 tahun lagi. Sampai jumpa 100 hari lagi.hehe”. Wol Ryung meninggalkan So Jung yang merasa khawatir dengan nasib Wol Ryung,ia membuka buku yang ia pegang tadi dan membayangkan tentang iblis 1000 tahun


Upacara pernikahan Seo Hwa dan Wol Ryung dimulai. Wol Ryung memakaikan flower band dan mereka berdua tersenyum. Adegan dilanjutkan dengan adegan romantis dari Seo Hwa dan Wol Ryung. Wol Ryun mencium tato ayng dibuat sebagai tanda seorang gisaeng dan mereka berdua berciuman….How Sweet
Gwan Woong dan anak buahnya Eok Man  juga Dam Pyeong Joon sampai kuburan Jung Yoon. Eok Man Woong “Dilihat dari rumput pada timbunan tanah ini,kelihatannya baru sebulan,waktu itu sama dengan saat mayat dicuri. Gwan Woong mencabut nisan yang dibuat oleh Wol Ryung “Jadi gadis itu masih hidup?Jadi dia benar-benar masih hidup”. Gwan Woong meletakkan nisan Jung Yoon diatas meja yang berada didalam kamarnya,ia terus berpikir tentang keberadaan Seo Hwa “Aku tak mengerti bagaimana wanita seperti dia bisa membawa mayat ke hutan yang jauh?”

Seo Hwa keluar dari gua “Suamiku ! Suamiku! Kau melupakannya,ini bekal makan siangmu”. Wol Ryung “Oh Astaga aku lupa lagi,terima kasih, untuk apa keranjang ini?”. Seo Hwa “Aku akan pergi mencari sayuran”. Wol Ryung “Kau tidak boleh pergi sendirian. Kita pergi sama-sama setelah aku mencari kayu bakar”. Seo Hwa “Jangan cemas. Sudah 3 bulan sejak aku mulai tingal disini,aku bisa menemukan jalan pulang walau mataku tertutp sekalipun”. Wol Ryung “Meskipun sudah 3 bulan berlalu tetap saja ini berbahaya untukmu. Aku tak bisa tenang. Berikan padaku”. Seo Hwa “Aku baik-baik saja”. Wol Ryung mencoba  lagi untuk mengambil kerajang yang ada ditangan Seo Hwa tapi Seo Hwa terus mengatakn bahwa ia baik-baik saja jika pergi sendirian. Wol Ryung “Dengarkan aku,ini belum waktunya”. Wol Ryung mendekat dan ingin mengambil keranjang Seo Hwa tapi Seo Hwa dengan cepat mencium pipi Wol Ryung “Nikmati makan siangmu,suamiku. Aku akan kembali sebelum makan siang jadi jangan cemas. Mengerti?” Seo Hwa mencium pipi Wol Ryung untuk kedua kalinya dan pergi. Wol Ryung yang masih kaget isterinya seperti itu hanya memegang pipinya dan tersenyum.

So Jung yang melihat Wol Ryung senang karena dicium berteriak “Kulihat kau benar-benar berubah”. Wol Ryung “Oh So Jung,kau datang”. So Jung “Aigoo kurasa doa 100 hari itu berdampak buruk,wajahmu sangat pucat”.Wol Ryung “Ah,ini karena aku tak makan daging selama 3 bulan”. So Jung “Jadi sekarang masih tersisa 10 hari lagi?”. Wol Ryung “Lebih tepatnya 11 hari”. So Jung “Aku terkesan dengan semua yang kau lakukan sejauh ini”. Wol Ryung “Ya sudah sangat jauh. Selain sesekali berkhayal soal kelinci panggang itu tak terlalu buruk”. So Jung “Ini tak ada harganya jika dibandingkan dengan isteri yang cantik. Dia bahkan menyiapkan bekal makan siangmu. Tak makan dagingpun aku rela”. So Jung memakan bekal yang disiapkan untuk Wol Ryung. Wol Ryung ingin menghentikan So Jung untuk memakan bekal buatan Seo Hwa tapi terlambat. Segera setelah So Jung memakan bekal Wol Ryung ia mengeluarkan lagi makanan yang ia masukan kedalam mulutnya karena rasanya yang tidak enak. Wol Ryung hanya tertawa melihat reaksi So Jung “Kemampuan memasaknya banyak mengalami peningkatan”. So Jung “Maksudmu kau sudah makan makanan seperti ini dari 3 bualn lalu?”. Wol Ryung “Kau akan terbiasa nanti”. So Jung “Kekuatan cinta benar-benar menakjubkan”,So Jung meludah lagi (hahah pantesan Wol Ryung lupa bawa bekal terus ya,makanannya aja gak enak hahaha). Wol Ryung “Sekarang katakana. Kenapa kau datang kesini?Apa terjadi sesuatu?”. So Jung “Aku sudah menemukannya. Aku sudah menemukan cara untuk mengatasi hukumannya. Itulah kenapa aku lama tak kesini”

Seo Hwa sedang mengambil sayuran di hutan tanpa ia sadari beberapa petugas keamanan melihatnya dan terus mengawasinya.
So Jung memberikan sebuah pisau kayu pada Wol Ryung “Ini terbuat dari pohon hawthorn tua yang umurnya 100 tahun. Masih sisa 11 hari lagi tapi,simpanlah ini sampai hari terakhir”

Ditempat lain. Gwan Woong “Kau akan membubarkan pasukan pembunuh?”. Dam Pyeong Joon “Kmai sudah menelusuri gunung selama hampir 3 bulan,tapi kami tak menemukan jejak Gumiho dan kami tak menerima laporan adanya rakyat yang dirugikan. Bukankah pencarian ini sia-sia?”. Gwan Woong “ Itu urusanku utnuk memutuskan ini sia-sia atau tidak”. Dam Pyeong Joon “Aku juga petugas Negara. Jika anda ingin seseorang yang bekerja untuk urusan pribadi anda tolong suruh orang lain. Kalau begitu aku permisi”. Sebelum Dam Pyoeng Joon melangkah keluar dari tempat Gwan Woong,Han No datang melapor “Tuan aku datang”. Gwan Woong “Masuklah!”. Han No “Dia sudah ditemukan”. Dam Pyeong Joon tidak jadi pergi saat ia mendengar berita dari Han No. Han No menlanjutkan laporannya “Kami baru saja menerima laporan bahwa ada seorang gadis yang mirip Seo Hwa dan ditemukan di gunung”. Gwan Woong “Kau dengar itu?Dia hidup. Jika dia tinggal di gunung itu selama 3 bulan pasti ada orang yang menyembunyikannya. Entah itu perampok atau Gumiho,kau harus menangkapnya lebih dulu!Apa kau tidak setuju? ”
Wol Ryung sudah kembali dari mencari kayu bakar,saat ia meletakkan kayu bakarnya pisau yang diberikan So Jung juga jatuh. Wol Ryung mengambil dan memperhatikan pisau itu tapi ia tidak begitu peduli dan langsung menyimpannya “Seo Hwa aku pulang. Seo Hwa”. Wol Ryung memiliki firasat buruk karena Seo Hwa belum juga kembali


Sementara itu Seo Hwa yang berada dihutan masih mencari sayuran untuk dirinya dan Wol Ryung. Saat ia duduk dan mengambil sayuran lagi,ia sadar kalau sedang diawasi oleh orang-orang yang mengincarnya. Karena mengetahui ada orang yang mengikutinya Seo Hwa bangkit berdiri dan lari. Penjaga yang mengikuti Seo Hwa mengambil panahnya dan melepaskan panahnya (Jadi kode gitu ) keatas agar teman-temanya juga Dam Pyeong Joon bisa mengetahui dimana posisi Seo Hwa sekarang. Dam Pyeong Joon beserta anak buahnya melihat tanda yang diberikan oleh salah satu orangnya begitu juga Wol Ryung yang berlari keluar gua karena mendengar dan melihat tanda yang diberikan oleh petugas itu. Wol Ryung sangat khawatir “Seo Hwa”


Seo Hwa berlari dan diikuti oleh petugas yang memberikan tanda. Wol Ryung juga berlari secepat yang ia bisa dan akhirnya memakai kekuatannya agar cepat menemukan Seo Hwa. Dam Pyeong Joon beserta anak buahnya juga bergerak cepat untuk menemukan Seo Hwa dan Wol Ryung. Seo Hwa bersembunyi dibalik pohon sehingga petugas yang mengikutinya kehilangan jejak. Saat petugas yang mengejar dirinya pergi, Seo Hwa berdiri dan mencoba untuk kabur tapi sayangnya anak buah Dam Pyeong Joon yang lain juga melihatnya. Seo Hwa berlari sekuat tenaganya,petugas yang mengejarnya juga sangat banyak. Seo Hwa sangat ketakutan ia berbicara dalam hatinya “Tolong..Tolong aku Wol Ryung!”. Seperti mendengar permohonan Seo Hwa, Wol Ryung langsung ada dibalik sebuah pohon dan menarik tangan Seo Hwa yang ketakutan. Seo Hwa “Wol Ryung”. Wol Ryung “SSssstt”. Wol Ryung memeluk Seo Hwa dengan erat,saat itu juga daun dari pohon yang ditempati oleh Seo Hwa dan Wol Ryung menjadi sangat rimbun dan menutupi tubuh Wol Ryung juga seo Hwa. Anak buah Dam Pyeong Joon yang tadi mengejar Seo Hwa juag tidak menyadari keberadaan Seo Hwa dan Wol Ryung dibalik dedaunan itu. Wol Ryung lega melihat para petugas keamanan itu sudah pergi dari daerah persembunyian mereka,dedaunan yang tadi menutupi keberadaan Seo Hwa dan Wol Ryung  juga kembali seperti semula

Wol Ryung menenangkan Seo Hwa “Sudah aman sekarang. Kita pulang sekarang”. Saat Wol Ryung dan Seo Hwa ingin kembali ke gua,mereka bertemu dengan Dam Pyeong Joon yang sudah dari tadi melihat kekuatan Wol Ryung . Dam Pyeong Joon “Kekuatanmu sangat menarik. Secara tiba-tiba bisa melindungi dirimu dengan kayu dan daun. Sebenarnya kau apa?aManusia atau yang lainnya?”. Wol Ryung menggenggam tangan Seo Hwa “Aku tak ingin berkelahi dengan anda”. Dam Pyeong Joon “Apa maksudmu? Jika kau berkelahi kau yakin kau akan menang?”. Wol Ryung “Istriku dan aku tak pernah menyakiti siapapun. Kenapa anda begitu kasar kepada kami?”. Dam Pyeong Joon “Jika wanita disampingmu itu bukanlah budak istana yang kabur. Aku minta maaf atas tindakanku yang kasar. Apa yang akan kau lakukan?Apa kau akan ikut dengan kami?Aku tanya apa kau aka ikut dengan kami?”. Wol Ryung menatap mata kuda Dam Pyeong Joon dan membuat kuda itu mengamuk,saat Dam Pyeong Joon mencoba untuk mengendalikan kudanya mereka berdua melarikan diri.
Anak buah Dam Pyeong Joon melihat tanda yang diberikan oleh pemimpinnya . Han No “Itu tanda dari kepal polisi. Semuanya siap?”. Yang lain “Ya”. Anak buah Dam Pyeong Joon bergegas megikuti arah yang diberikan oleh pemimpinnya. Seo Hwa dan Wol Ryung juga terus lari untuk menjauhi para petugas keamanan,Seo Hwa sudah kehabisan tenaga dan mereka berhenti sebentar. Seo Hwa “Aku sudah tak sanggup lagi. Aku tak sanggup lagi untuk lari”. Wol Ryung “Sebentar lagi”. Seo Hwa “Maafkan aku Wol Ryung. Seharusnya aku mendengarkan ucapanmu. Aku membuatmu terlibat dalam masalahku. Aku benar-benar minta maaf”. Wol Ryung “Percayalah padaku. Apapun masalahnya,aku akan melindungimu. Tahanlah sebentar lagi”. Seo Hwa mengangguk dan Wol Ryung mencium keningnya. Mereka berdua mencoba untuk lari tapi sayangnya mereka tidak mengetahui kalau para petugas keamanan yang mengetahui keberadaan mereka sudah menyusun rencana untuk menangkap mereka berdua.

Han No (Orang kepercayaannya Gwan Woong nih) menembakkan anak panah kearah Wol Ryung dan Seo Hwa. Wol Ryung sadar dan melindungi Seo Hwa dari anak panah itu. Wol Ryung juga mendorong Seo Hwa karena sadar kalau beberapa anak buah Dam Pyeong Joon yang berada diatas pohon melemparkan rantai untuk menahan mereka berdua(kasihan)
Wol Ryung sudah terikat dengan rantai,Seo Hwa tidak bisa berbuat apa-apa dan berdiri disamping Wol Ryung. Dam Pyeong Joon dan anak buahnya langsung mengerumuni Wol Ryung dan Seo Hwa. Dam Pyeong Joon “Apa kau yakin itu dia?”. Han No “Dia benar-benar budak istana yang kabur,Yoon Seo Hwa”. Dam Pyeong Joon “Tangkap gadis itu!”. Wol Ryung memberontak “Jangan!Jangan! Jangan sentuh dia !Dia milikku!”. Han No “Apa yang kalian tunggu tangkap dia!”. Salah seorang anak buah Dam Pyeong Joon memukul Wol Ryung dengan sarung pedangnya dan membuat Wol Ryung jatuh. Para petugas yang memegang rantai juga menendang dan menginjak-injak Wol Ryung. Seo Hwa tidak tega melihat Wol Ryung diperlakukan seperti itu dan berteriak memanggil Wol Ryung

Wol Ryung dan Seo Hwa dipisahkan. Wol Ryung terus dipukuli dan Seo Hwa dibawa paksa oleh petugas keamanan. Wol Ryung tidak ingin dipisahkan dengan orang yang ia cintai,ia mengingat kata-kata So Jung tentang pantangan yang harus ia lakukan jika ingin mendapatkan Buku keluarga Gu (ituloh Gak boleh nunjukin siapa dia yang sebenarnya pada manusia). Seo Hwa terus memanggil Wol Ryung. Wol Ryung dilema, ia ingin menolong Seo Hwa tapi ia juga mengingat ucapan So Jung agar tidak menunjukkan wujud aslinya pada manusia

Wol Ryung sudah tidak tahan dengan semua perlakuan kasar dari para petugas keamanan yang memisahkan mereka berdua. Wol Ryung juga tidak tahan mendengar suara Seo Hwa yang terus memanggilnya. Wol Ryung sudah sangat marah,disekitarnya mulai muncul kunang-kunang,rantai yang mengikatnya juga lepas dan Wol Ryung menjadi sangat ganas. Wol Ryung membuat petugas yang merantainya terlempar dan pingsan,ia mencekik salah satu dari para petugas itu. Seo Hwa dan Dam Pyeong Joon juga anak buah Dam Pyeong Joon melihat Wol Ryung yang sudah berwujud makhluk mitos yang memiliki kekuatan yang besar (Gumiho).









 NB: Maaf kalau ada huruf yang kurang atau lebih..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar