Love these songs^^

Sabtu, 10 Mei 2014

Sinopsis Big Man Episode 3 Part 2




Seorang karyawan Hyun Sung  “Kenapa mereka masih disini dan belum pergi?ini gila”

Para pekerja Sam Distribusi bearakan dan membawa sebuah foto.



Yoo Jae berlari mencari Goo Duk Kyu. Goo Duk Kyu “Ada apa?”. Yoo Jae “Kepala tim, kita memiliki masalah”. Duk Kyu “Masalah apalagi?”. Yoo Jae “Mereka menolak mengantarkan apapun di Sam Distribusi”. Duk Kyu “Kenapa lagi?”. Yoo Jae “Kemarin salah satu pekerja mereka meninggal, bukan?”. Duk Kyu “Ya”. Yoo Jae “Aku kira itu tentang kompensasinya”. Duk Kyu “Kenapa hal seperti ini harus terjadi tepat sebelum musim penjualan? Aku akan mencoba berbicara dengan mereka”. Duk Kyu menghubungi Kim Han Do “Halo Pak. Kim. Ini Goo Duk Kyu. Goo Duk Kyu di kantor pusat, aku sudah mendengar ceritanya. Aku mengerti mereka datang darimana, tapi ini tepat sebelum musim penjualan. Bukankah kita harus negosiasi dulu?Kau tau betapa buruknya keadaan perusahaan sekarang, Halo?”. Kim Han Do mematikan telepon Duk Kyu. Duk Kyu “Sifat itu! Ini mungkin akan sulit”





Ji Hyuk menandatangani dokumen dengan kecepatan penuh (HAHAHA). Mi Ra masuk “Presiden, ada rapat dalam 10 menit lagi”. Ji Hyuk “Baiklah, tunggu sebentar”. Ji Hyuk menandatangani berkas terakhir dan berdiri melihat jamnya “Aku berhasil. 17,4 detik. Aku memecahkan rekor”. Mi Ra Kaget melihat Ji Hyuk. Ji Hyuk mengembalikan berkas-berkas itu pada sekretarisnya dan berterima kasih.  Mi Ra “Presiden”. Ji Hyuk “Ya?”. Mi Ra “Saat kau menandatangani itu. Itu berarti kau bertanggung jawab untuk itu. Ini tidak baik karena kau menandatangani itu tanpa memeriksa isinya”. Ji Hyuk “Aku mencoba membaca semuanya, tapi aku tidak mengerti maksudnya apa”. Mi Ra menjukkan berkas yang ia bawa “Nomor satu yang ada disini…”. Ji Hyuk memotong “Aku lupa sesuatu yang penting”. Ji Hyuk menelpon lewat telepon kantornya “Karyawan yang baru saja meninggalkan kantorku, bisakah kau memintanya untuk kembali dengan dokumen-dokumen itu?Cepat ya”

 

Ji Hyuk mengubah namanya yang ada di setiap dokumen (Kayaknya dia ngubah Kim jadi Kang). Ji Hyuk melihat Footprint yang ia dapatkan dari Kang Sung Wook dan tersenyum. Ji Hyuk mengembalikan lagi semua dokumen itu “Selesai, sekarang kau boleh pergi”. Mi Ra “Bukankah kau ingin membaca isinya?”. Ji Hyuk “Yang lain lebih mengerti  dari aku jadi aku yakin mereka akan melakukan hal yang benar”. Ji Hyuk meninggalkan ruangannya dan menuju ruang rapat





Goo Duk Kyu sedang menjelaskan panjang lebar pada Ji Hyuk tapi Ji Hyuk malah melamun dan memainkan pensil yang dipegangnya.  Goo Duk Kyu “Apa kau mengerti?”. Ji Hyuk bingung. Goo Duk Kyu “Kemudian kita akan memulai rapatnya”. Goo Duk Kyu mulai menerangkan tentang hal yang akan mereka lakukan untuk mengahadapi situasi perusahan. Ji Hyuk yang mengantuk membuka kaleng sodanya dan membuat semua kepala tim menatap aneh padanya. Ji Hyuk meminta maaf lalu bertanya “Ah..Apa artinya MD?”. Yoo Jae dengan baik hati menjawab “Itu artinya Merchandiser”. Goo Duk Kyu “Kita tidak punya waktu untuk menjelaskan seperti itu. Kita sibuk sekarang”. Yoo Jae meminta maaf. Goo Duk Kyu “Kami akan melanjutkan. Maaf”. Goo Duk Kyu melanjutkan kata-kata yang belum selesai sedangkan Ji Hyuk dan Yoo Jae berulah lagi. Ji Hyuk berbisik “Apa itu Vender?”. Yoo Jae juga menjawab dengan berbisik “Ah. Vender itu artinya…”. Goo Duk Kyu berhenti berbicara karena  mendengar pembicaraan Ji Hyuk dan Yoo Jae. Ji Hyuk “Aku minta maaf tapi rapat tidak akan berjalan lancar seperti ini. Sehingga pertama-tama aku harus belajar apa tanggung jawab kalian”. Goo Duk Kyu “Mempelajari tanggung jawab kami? Di saat seperti ini?”. Ji Hyuk mengangguk dengan ragu-ragu




Goo Duk Kyu CS membawakan Ji Hyuk laporan tebal tentang tenaggung jawab mereka. Goo Duk Kyu “Ini adalah laporan tentang tanggung jawab kami yang kau minta. Kau akan gampang mempelajarinya dengan cara ini. Kalau begitu kami pamit”. Ji Hyuk membuka salah satu buku “Ini semua ditulis dalam bahasa inggris?”




Ji Hyuk menerjemahkan setiap kata dalam laporan yang di bawa oleh Goo Duk Kyu CS. Mi Ra datang “Apa kau memanggilku Presiden?”. Ji Hyuk “Aku ingin kau membantuku dengan semua ini . Aku tidak bisa mencari tau semua artinya sendiri”. Mi Ra membuka salah satu buku “Tunggu sebentar.. Siapa yang memberimu ini?”. Ji Hyuk “Semua kepala tim”. Mi Ra “Presiden, aku akan meminta mereka untuk menulis ulang laporan untukmu”. Ji Hyuk “Kenapa?”. Mi Ra “Sejujurnya mereka menunjukkan kalau mereka tidak suka dengan permintaanmu”. Ji Hyuk “Ah. Begitukah? Apakah mereka mencoba memberikan waktu yang sulit padaku?”. Mi Ra “Pokoknya ini bukan sesuatu yang dapat dilakukan oleh karyawan pada bos mereka. Aku akan memperbaikinya untukmu”. Ji Hyuk “Tunggu, ini tidak apa-apa. Aku adalah orang yang meminta untuk ini semua. Ini baik untukku karena belajar lebih detail. Jadi, bisakah kau sedikit membantuku, Mi Ra?”. Mi Ra “Aku sudah bilang kalau aku tidak bisa terlibat dalam pekerjaanmu”. Ji Hyuk “Tolong bantu aku. Kau bilang mereka mencoba untuk mengabaikan aku”






Mi Ra membantu Ji Hyuk untuk menerjemahkan seluruh laporan yang diberikan oleh Goo Duk Kyu CS. Diam-diam Ji Hyuk memperhatikan Mi Ra yang sedang serius. Ji Hyuk dan Mi Ra bekerja sampai larut malam. Ji Hyuk membawakan makanan untuk  mereka berdua dan Mi Ra terlihat menikmati waktunya bersama Ji Hyuk.





Mi Ra membawakan kopi untuk Ji Hyuk dan mendapati Ji Hyuk yang sedang terlelap. Mi Ra mau menyelimuti Ji Hyuk dengan Jas Ji Hyuk tapi ia membatalkannya. Mi Ra menelpon “ Ini kantor Presiden, tolong bawakan sebuah selimut”






Keesokan paginya….
Ji Hyuk bangun dan menyadari bahwa ia memakai selimut. Ji Hyuk melihat Mi Ra yang sedang tidur, ia mencoba membangunkan Mi Ra tapi ia malah terpesona dan kasihan pada Mi Ra. Ji Hyuk membelai rambut Mi Ra dan membuat Mi Ra bangun. Ji Hyuk jadi salah tingkah. Ji Hyuk “Mi Ra, kau sudah bangun?”. Mi Ra berdiri “Aku pasti ketiduran”. Ji Hyuk “Sepertinya sedikit lagi selesai, mari kita sarapan”. Mi Ra “Tidak, terima kasih. Biasanya aku tidak sarapan” . Ji Hyuk “Kenapa? Saat kita bersama kerja semalaman , setidaknya kita harus sarapan bersama. Ayolah”. Ji Hyuk menarik tangan Mi Ra



Hong Dal Sook menyediakan makanan






Dae Sub masuk dan langsung meminta makanan “Bisakah kau memberikanku sebuah Sup nasi”. Dae Sub memberi salam pada Mi Ra. Dae Sub “Wuuaaa, Hyung kau sangat rapi dengan sebuah jas. Ada apa ini? Kalian berdua kelihatan aneh. Apa kalian menghabiskan malam bersama atau sesuatu?”. Ji Hyuk memukul Dae Sub dengan sendoknya “Hey ! Hey, Seberapa rendahnya kau harus berpikir seperti itu?Aku sangat malu di depan Mi Ra. Mi Ra adalah seseorang yang tidak berteman denganmu. Sejauh yang aku lihat, Mi Ra adalah orang paling pintar di dunia. Dia tidak hanya pintar, tapi juga sangat baik. Aku  ketiduran tadi malam dan dia khawatir aku akan kedinginan sehingga dia memakaikan selimut sampai di leherku. Dia khawatir aku akan kedinginan”. Mi Ra berdiri “Aku tidak melakukan itu, terima kasih atas makanannya”. Hong Dal Sook “Apa kau sudah selesai?”. Mi Ra “Ya. Kemudian aku akan menemuimu saat bekerja”. Mi Ra berjalan keluar. Ji Hyuk berteriak “Mi Ra kau tidak suka makanan di sini?”. Dae Sub “Kau sudah terlalu jauh. Dia merasa tidak nyaman. Kau tidak tau apa yang harus dilakukan dalam sebuah hubungan, bukan ?”





Ji Hyuk mengejar Mi Ra. Ji Hyuk “Mi Ra, Mi Ra tunggu sebentar”. Ji Hyuk memegang tangan Mi Ra “Bagaimana kau bisa pergi seperti itu?”. Ji Hyuk berbicara dengan Ahjuma yang menjual lauk pauk di depannya “Permisi, apa yang enak hari-hari ini?”. Ahjuma “Kimchi ini sangat terkenal sekarang”. Ji Hyuk “Kimchi ini? Kalau begitu Kimchi, acar bawang putih yang disana, ikan asin dan yang lainnya, bungkus secepatnya”. Ahjuma itu membugkus pesanan Ji Hyuk dan memberikannya pada Ji Hyuk. Ji Hyuk mencoba salah satu makanan dan memuji makanan itu. Ji Hyuk memberikan kantong plastik yang berisi makanan pada Mi Ra “Mi Ra, terima kasih untuk kemarin. Hati-hati di jalan”



Mi Ra memasukkan makanan yang di berikan Ji Hyuk ke dalam kulkas. Mi Ra mencuci mukanya dan berbicara pada dirinya sendiri “Sadarlah So Mi Ra”




Di pertemuan rahasia Kang Sung Wook, Karyawan A melapor pada Kang Sung Wook “Kepala pekerja kali ini, keras kepala. Berawal dari ketidakpuasannya terhadap Presdir Kang Dong Suk dan semakin memburuk. Sepertinya tidak akan bisa diselesaikan dengan mudah.”. Karyawan B “Dengan adanya penyelidikan terhadapmu dan penunjukkan Presiden Kang Ji Hyuk. Para pemegang saham sedang tidak puas sekarang. Harga saham juga menurun. Kalau situasi tetap seperti in....”. Kang Sung Wook “Mereka akan dengan sendirinya bangkrut, kan?”



Sang Ho memberi pekerjaan baru untuk Mi Ra. Sang Ho “Kau harus pergi ke luar kota, So Mi Ra. Aku mengirimmu ke Sam Distribusi. Awasilah mereka”. Mi Ra “Bukankah di sana sedang ada mogok kerja? Sepertinya aku tidak bisa mengatasi itu”. Sang Ho “Aku tidak menyurumu untuk mengatasi itu. Kita membutuhkan seseorang yang bisa membaca situasi di sana. Itu semua yang harus kau lakukan di sana. Bukankah ibumu tinggal di dekat sana? Baguslah. Kau juga bisa mengunjungi ibumu”. Mi Ra “Manager Do, memang benar bahwa saya adalah bawahan Anda. Tapi saya bukan robot yang dioperasikan dari belakang. Setidaknya aku harus tau kenapa aku pergi ke sana?”. Sang Ho “Sepertinya kau salah paham. Kita memang robot. Aku robot, begitupun kau So Mi Ra. Kita melakukan apapun yang diperintahkan. Itulah alasannya. Pergilah ke sana dan tetap ikuti perintah.Tanpa kompromi dan tanpa pengecualian. Itulah perintah yang aku terima. Jadi lakukanlah”


Ji Hyuk mencoba untuk meminta bantuan dari Mi Ra tapi ia diberitahu oleh sekretarisnya bahwa Mi Ra sedang pergi keluar kota.




Ji Hyuk pergi menemui Sang Ho. Sang Ho “Apa yang membawamu kesini, Presiden?. Ji Hyuk “Apa So Mi Ra keluar kota?”. Sang Ho mengiyakan. Ji Hyuk “Kapan dia akan kembali?”. Sang Ho “Saat dia menyelesaikan pekerjaannya jadi aku tidak yakin kapan”. Ji Hyuk “Kenapa menyuruhnya?”. Sang Ho “Agar tidak memberimu masalah, aku akan mengirimkan staf lain untuk membantumu. Jangn khawatir”. Ji Hyuk “Kenapa mengirimnya tanpa ijinku?”. Sang Ho “Maafkan saya. So Mi Ra bukan karyawan Hyunsung Distribusi .Tapi dia karyawan  kantor pusat. Presiden tidak memiliki otoritas mengenai itu”. Ji Hyuk jengkel mendengar jawaban Sang Ho, ia keluar dan membuka pintu dengan cara mendendang pintu “Dasar brengsek (Sang Ho)”




Goo Duk Kyu sedang berbicara di telepon “Ya. Tapi kami tidak bisa menyelesaikannya dan harus mengikuti peraturan. Kalau bersikeras seperti itu, pihak serikat juga tidak akan melepaskannya dengan mudah. Ya, perusahaan pasti akan terpengaruh... Saya bukannya menentang perserikatan. Ya. Ya, saya mengerti. Ya. Ya. Tidak mau bernegosiasi”. Goo Duk Kyu menutup teleponnya dengan kesal. Ji Hyuk datang dan mengajak Goo Duk Kyu berbicara. Goo Duk Kyu “Kenapa?Ah Presiden ”. Ji Hyuk “Apa kau sibuk?”. Ji Hyuk memberikan minuman pada Goo Duk Kyu. Duk Kyu “Tidak. Bahkan kalau aku sibuk, mulai sekarang aku tidak akan sibuk lagi. Aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tidak ada yang mau membantuku. Dan juga tidak ada yang bisa membantuku. Tapi, kenapa anda ada di sini?”. Ji Hyuk “Apa kau punya waktu untuk membantuku ?”



Goo Duk Kyu menjelaskan tentang seluruh departemen yang ada di Hyun Sung Distribusi. Ji Hyuk bertanya “Di departemen itu, apa tidak ada yang lowongan yang kosong?”. Duk Kyu “Maaf?”





Sang Ho sedang  minum di sebuah bar, ia berbicara tentang Mi Ra di telepon. Jin Ah juga datang dan langsung duduk disebelah Sang Ho. Sang Ho kaget “Apa terjadi sesuatu?”. Jin Ah “Tidak ada. Aku hanya ingin bertemu denganmu. Aku tidak akan bisa tidur kalau tidak mabuk. Ada yang ingin kutanyakan padamu guru (Sang Ho). Jangan bohong padaku.oke?”.Jin Ah mendekatkan wajanya ke wajah Sang Ho, ia mencoba menatap mata Sang Ho. Sang Ho megalihkan tatapan matanya (Salah tingkah kayaknya.kekekeke). Jin Ah “Lihat mataku dan jawab aku”. Sang Ho menatap mata Jin Ah







Flashback….
Sang Ho mengajar cara memainkan cello pada Jin Ah. Sang Ho menjelaskan dengan lembut “Kau harus menekan jempolmu di bagian ini. Rasakan dengan empat jari. Kita coba lagi”. Jin Ah ternsenyum melihat Sang Ho “Saat aku melihat mata guru (Sang Ho), aku merasakan ketulusan. Karena itu, aku menyukaimu”. Sang Ho menjadi salah tingkah tapi tetap melanjutkan penjelasannya



Kembali ke masa sekarang.
Sang Ho menatap mata Jin Ah tapi dengan tatapan yang berbeda. Jin Ah “Sampah itu, benar-benar  kakakku? Dia sedarah denganku?”. Sang Ho sempat memalingkan tatapan matanya “Ya, benar!”. Jin Ah “Sejak kapan hidupku jadi seperti ini? Padahal sebelumnya, hidupku sangat sederhana. Aku harus pergi”. Jin Ah mabuk dan hampir jatuh. Sang Ho memegang Mi Ah “Aku akan mengantarkanmu pulang”. Jin Ah “Tidak usah. Aku punya kakak sekarang. Oppa (Kakak) sampah yang akan melindungiku”


Jin Ah menunggu Ji Hyuk di depan bar. Sang Ho juga belum pulang, ia juga masih memperhatikan Jin Ah dari dalam mobil, matanya menunjukkan kekhawatiran.





Jin Hyuk datang “Coba lihat rambutmu”. Jin Ah berdiri dengan oleng “Hey.. Kau!”. Ji Hyuk “Apa?”. Jin Ah “Apa kau benar-benar menginginkan aku menjadi adikmu? Aku tidak suka kau menjadi Oppa-ku”. Ji Hyuk “Kau ini bilang apa?”. Beberapa pria berbaju hitam lewat di di sebelah Jin Ah dan Ji Hyuk. Jin Ah memangil pria-pria itu “Hei.. Kalian para preman”. Salah satu dari pria itu menjawab “Kau... barusan memanggil kami?”. Jin Ah “Benar. Kenapa?”. Jin Ah menaruh kedua tangganya di pundak Ji Hyuk “Urus itu, Oppa Sampah. Ini waktunya kau bertindak sebagai Oppa. Ya kan?”. Jin Ah menatang lagi “Sini, bajingan. Kalian takut? Bajingan”.






Ke empat pria itu mendekat ke arah Ji Hyuk dan Jin Ah. Ji Hyuk menghentikan “Se-se-sebentar!”. Ji Hyuk menjitak kepala Jin Ah “Cewek gila! Sudah kukasih tahu, jangan ngomong sembarangan setelah minum-minum! Itulah mengapa orang memanggilmu psycho”. Ji Hyuk berbicara lagi pada ke empat pria itu “Maaf. Anak ini memang agak gila saat mabuk. Cepat minta maaf!”. Ji Hyuk menundukkan kepala Jin Ah “Aku minta maaf. Benar-benar minta maaf”. Jin Ah kesal pada Ji Hyuk. Ji Hyuk “Anda sekalian, hati-hati di jalan”





Ji Hyuk membalikkan badan Jin Ah dan berjalan meninggalkan ke empat pria itu. Salah satu pria yang sudah terlanjur marah memanggil Jin Ah lagi. Pria itu “Hei! Mau ke mana kau? Rambut pirang! Sini kau! Sini, sini! Tidak mau kesini? Dia sangat kecil tapi berani. Aku hanya ingin bicara. Sini kau! Sini, sini!”. Ji Hyuk melonggarkan dasinya, ia kelihatan emosi. Ji Hyuk berbicara pada Jin Ah “Lari!”. Ji Hyuk menarik tangan Jin Ah dan lari. HAHAHAHAHAHAHA




Ji Hyuk dan Jin Ah melarikan diri, keempat pria tadi juga mengejar mereka berdua. Ji Hyuk “Empat orang pria”. Jin Ah “Kau masih menyebut dirimu pria? Pria apa kau ini?”. Ji Hyuk “Cepat lari!”. Ji Hyuk menarik dan memeluk Jin Ah lalu bersembunyi di balik toko, ke empat pria tadi tidak mengetahui kalau Jin Ah dan Ji Hyuk sudah bersembunyi sehingga mereka masih berusaha mengejar.



Jin Ah melepaskan pelukan Ji Hyuk . Jin Ah “Hey,  Kenapa kau malah membantu mereka bukannya membantuku? Benar-benar keji! Seperti ini kau masih menyebut dirimu Oppaku?”. Ji Hyuk “Kalau bukan aku, kau sudah habis”. Jin Ah menendang kaki Ji Hyuk “Aku sudah yakin. Kau bukan oppaku”. Jin Ah pergi meninggalkan Ji Hyuk yang masih kesakitan. Dari dalam mobil Sang Ho masih memperhatikan Jin Ah yang sudah pergi


Mi Ra sampai di Sam Distribusi. Salah seorang karyawan menyambut Mi Ra. Kim Han Do datang “Apa kau adalah orang dari kantor pusat?”




Kim Han Do dan Mi Ra sudah duduk untuk membicarakan permasalahan. Mi Ra “Masa baktinya juga belum lama. Ditambah dia adalah seorang pekerja sementara. Kami tidak bisa mengklaim asuransi. Terlebih lagi, masih harus bertanggung jawab atas perbuatannya”. Kim Han Do “Itu terjadi saat dia sedang mengantar barang Hyunsung. Apakah dia itu pekerja sementara atau pekerja tetap, saat itu dia sedang bekerja untuk Hyunsung hingga menjadi seperti ini!”. Mi Ra “Benar, saya juga mengetahuinya. Saya ucapkan turut berbela sungkawa pada keluarga dan teman almarhum. Tetap ini adalah peraturan perusahaan, kami berusaha untuk melakukan yang terbaik. Berdasarkan lama masa baktinya di perusahaan ini, akan kami beri kompensasi yang sesuai”. Pria yang berada di sebelah Kim Han Do berdiri dan merobek kertas yang di pegang Mi Ra “Dengan informasi ini, bisa apa? Kami tidak membutuhkan ini!”. Kim Han Do “Seseorang sudah meninggal. Dia adalah seorang suami. Seorang ayah. Dia rekan kami. Mati begitu saja! Jangan hanya mengandalkan informasi dan peraturan”. Pria yang tadi merobek kertas “Mari kita pergi, Kepala Komite. Kantor pusat telah mengirimkan seorang wanita seperti dia, sama saja dengan mengabaikan kita ”. Kim Han Do CS keluar dari ruangan itu, sebelum keluar pria itu berbicara lagi “Nona, kau kembali saja menuangkan teh untuk para atasanmu. Kau pasti hebat melakukannya”. Mi Ra “Apa? Apa katamu?Hey”




Mi Ra sedang duduk di halte bus. Ia mengingat kata-kata Sang Ho yang megatakan bahwa mereka adalah robot. Sebuah bus berhenti, lalu Mi Ra naik keatas bus itu. Supir bus “Selamat datang”. Mi Ra tersenyum. Supir bus “Mi Ra”. Mi Ra “Umma (Ibu. Ternyata ibunya Mi Ra bekerja sebagai supir bus)”. Ibu Mi Ra “Kau bilang sangat sibuk. Kenapa kau ke sini?”. Mi Ra “Aku datang karena urusan pekerjaan. Ke perusahaan penyalur di sini”




Mi Ra turun dari bus. Ibu Mi Ra “Makan malam dulu baru pergi, kan?”. Mi Ra mengangguk. Ibu Mi Ra “Baiklah. Tunggu sebentar. Karena ini sudah lama, kita akan makan enak”. Mi Ra “Kedengarannya bagus”. Seorang gadis cantik (Adik Mi Ra namanya So Hye Ra) datang dan memeluk Mi Ra “Ah. Unni (Kakak perempuan). Lama tidak bertemu. Unni kau belum mengirimkanku uang saku bulan ini”. Mi Ra “Kau pikir aku buku tabungan?”. Hye Ra “Unni. Hanya ada satu alasan kenapa kau ada di duniaku. Kau adalah buku tabunganku”. Mi Ra “Dasar gadis nakal”. Hye Ra “Dia baik-baik saja, kan?”. Mi Ra “Dia?”. Hye Ra “Apa ini? Apa Selain Dong Suk oppa ada pria lainnya?”. Mi Ra “Tidak. Dia baik-baik saja”. Ibu Mi Ra keluar dari bus “Ayo. Kau mau makan apa?”. Mi Ra “Sesuatu yang enak”. Ibu Mi Ra “Apa yang enak ya?”


Ji Hyuk memberikan minuman pada Goo Duk Kyu. Goo Duk Kyu “Ada apa lagi?”. Ji Hyuk “Tentang pemindahan  itu. Kau bilang kalau aku yang melakukannya akan berhasil?”. Goo Duk Kyu menjelaskan cara untuk mengumumkan pemindahan seseorang lewat website. Ji Hyuk “Dibandingkan dengan komputer, tidak bisakah menggunakan kertas saja?”

Mi Ra datang ke rumah duka. Mi Ra berbicara di telepon “Sepertinya tidak bisa dengan negosiasi. Ya, saya mengerti. Kalau begitu, saya akan mengikuti aturan perusahaan”







Mi Ra masuk ke dalam tempat penghormatan pekerja yang meninggal dan di tatap oleh rekan-rekan dari pekerja itu. iI Ra memberikan penghormatan dan memperkenalkan dirinya pada isteri almarhum. Pria yang tadi merobek kertas berbicara lagi “Perwakilan apanya. Saat mereka tidak memperlakukannya sebagai karyawan tetap. Omong kosong apa itu? Ketika dia mati baru kalian memperhatikannnya. Untuk siapa dia bekerja kalau sudah seperti ini?”. Putera dari alm. Itu juga bertanya pada ibunya “Ibu, ayah bukan pekerja tetap di perusahaan?”. Isteri alm. “Apa?”. Putera alm. “Sebelumnya ayah bilang bahwa dia pekerja perusahaan Hyunsung”. Isteri alm. Sedih mendengar pertanyaan puteranya. Mi Ra yang sudah tidak tega berjalan keluar dari rumah duka.





Saat akan keluar Mi Ra mendengar suara Ji Hyuk yang sedang berbincang dengan salah satu pekerja. Mi Ra memanggil Ji Hyuk “Presiden”. Ji Hyuk berdiri “Oh oh…. Apa yang Mi Ra lakukan disini?”. Seluruh karyawan yang hadir ditempat itu menjadi bertanya-tanya. Ji Hyuk “Bukankah aku sudah mengatakan kalau aku kerja diperusahaan?”. Salah seorang pekerja “Aku dengar Presiden baru diganti. Tenyata dia?”. Ji Hyuk “Aku hanya ingin mendengar kebenarannya”. Pria yang dari tadi merobek kertas berbicara lagi “Berhentilah bercanda. Katakan saja sejujurnya. Kau memata-matai kami, kan? Sama seperti tikus”. Ji Hyuk “Kalian semua mungkin berpikir seperti itu. Aku mengerti, memang seperti tikus. Tapi Berapa usia anda?”. Pria itu “Ketika kantor pusat mengirim wanita dengan wajah cantik seperti dia, sendirian kemari. Aku tahu apa yang perusahaan pikirkan”. Mi Ra “Anda bilang apa? Wanita dengan wajah cantik?”. Pria itu “Bukankah aku benar?Kau di sini seperti perempuan di bar. Bukankah begitu? Saat kami sudah mabuk, kau masih mencoba untuk memberikan kami minuman. Mencoba untuk mendapatkan apa yang kau mau”



Ji Hyuk gerah mendengar perkataan pria itu. Ia memukul pria itu sampai jatuh. Ji Hyuk “Kau bilang apa? Wanita dengan wajah cantik? Perempuan bar?”


Sementara itu sebuah bus dengan penumpang yang seluruh penumpangnya memakai baju hitam dan masker sedang menuju Sam Distribusi




Ji Hyuk melonggarkan dasinya. Mi Ra “Presiden, kau harus bertingkah seperti seorang Presiden. Kenapa malah berkelahi? Keadaannya malah jadi semakin rumit”. Ji Hyuk “Kau dengar sendiri apa yang bajingan itu katakan. Bagaimana aku bisa diam saja?”. Mi Ra “Apa yang harus kita lakukan? Mereka tidak akan mau untuk berkompromi lagi”. Ji Hyuk “Biarkan saja. Kali ini, aku akan menunjukkan bagaimana caraku mengatasi hal ini. Seperti seorang Presiden, aku akan menyuruh mereka untuk melakukan apa yang aku mau”. Mi Ra “Presiden, mereka sedang marah padamu sekarang. Mereka tidak akan mendengarkanmu. Kita kembali ke Seoul saja”. Ji Hyuk “Tidak usah khawatir. Aku Presiden nya. Aku akan menyelesaikannya. Dasar bajingan. Seharusnya mereka mendengarkan apa kata Presiden”


Dari dalam rumah sakit pria yang tadi di pukul oleh Ji Hyuk sedang berbicara ditelepon “Ya, karena Presiden Kang Ji Hyuk sudah datang, ini akan jadi lebih mudah”. *Ternyata oh ternyata dia itu sengaja ngomporin Ji Hyuk*


Kang Sung Wook “Anak itu?’. Sang Ho “Sepertinya dia lebih memacu amarah para serikat buruh. Jika orang-orang yang kita suruh  benar-benar melakukan hal itu. Mogok kerja itu akan semakin memburuk”. Kang Sung Wook “Benarkah? Karena itu aku menunjuknya sebagai Presiden. Setelah semuanya berakhir, segera kirim Presiden Kang Ji Hyuk ke Filipina”. Sang Ho “Ya”




Pria provokator tadi kembali ke rumah duka dan berbicara lagi “Semuanya... Sekarang kantor pusat sedang mengirim orang kemari. Mereka pasti akan membubarkan kita dan mengambil perusahaan”. Kim Han Do “Bajingan itu. Cepat kita pergi ke perusahaan”. Seluruh pekerja yang hadir segera pergi ke perusahaan mereka


Di dalam Bus, pemimpin dari seluruh pria berbaju hitam itu  berbicara kepada anak buahnya “Ini akan menjadi pertarungan yang sulit. Siapapun yang mengalangi jalanmu habis dia. Mengerti?”. Semuanya “Ya”
Kim Han Do dan pekerja yang lainnya berlari menuju perusahaan.




Ji Hyuk sudah berada di perusahan Sam Distribusi . Ji Hyuk “Tidak ada orang disini? Wooy. Kalian bisa mendengarku?Tidak bisakah kalian memindahkan barang ini (mobil)?”. Ji Hyuk berbalik dan melihat para pekerjanya sudah membawa kayu. Ji Hyuk “Apa yang kalian lakukan dengan kayu itu?Apa kalian semua pekerja di sini?”. Salah satu pekerja “Kau pasti berani datang ke sini sendirian? Tapi kelihatannya kau tidak datang sendiri”



Ji Hyuk berbalik lagi dan melihat segerombolan pria berbaju hitam yang membawa kayu sudah turun dari atas bus. Ji Hyuk heran “Siapa kalian semua?”. Pemimpin pria yang memakai baju hitam menjawab “Kami datang untuk melindungi perusahaan ini”. Ji Hyuk “Perusahaan ini? Siapa yang mengirim kalian kesini?”. Pria provokator “Omong kosong apa ini? Kau yang membawa mereka kesini. Mari habisi mereka semua”







Kedua kubu memulai penyerangan. Ji Hyuk yang berada di tengah-tengah mencoba menghentikan “TUNGGU…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar