Love these songs^^

Rabu, 07 Mei 2014

Sinopsis Big Man Episode 3 Part 1








Kang Sung Wook sedang memberikan pidatonya dan Ji Hyuk masuk ke ruangan itu. Kang Sung Wook melihat Ji Hyuk yang masuk tapi ia tetap melanjutkan pidatonya. Ji Hyuk berjalan ke tempat pidato  Kang Sung Wook. Mi Ra melihat Ji Hyuk dengan perasaan was-was. Ji Hyuk bertanya pada Kang Sung Wook “Ketua Kang Sung Wook. Katakan yang sebenarnya. Apakah aku benar-benar anakmu?”. Kang Sung Wook melihat banyaknya orang yang hadir dalam acara itu dan berbicara “Aku ingin memperkenalkan pada kalian semua, masa depan baru yang cerah Hyun Sung Group. Dia adalah pemimpin baru,wajah  baru Hyun Sung. Seorang pria yang akan memimpin cabang baru Hyun Sung menjadi masa depan baru yang cerah. Izinkan aku untuk memperkenalkan pada kalian,Presiden Kang Ji Hyuk”.

Semua orang, memberi tepuk tangan pada Ji Hyuk. Sang Ho sangat kaget mendengar kata-kata Kang Sung Wook sedangkan Ji Hyuk tidak harus berbuat apa. Jin Ah yang hadir di tempat itu juga tidak percaya dengan apa yang ia dengar “Ini sudah gila”. Myung Ho (Tunangan Jin Ah) “Dia pasti benar-benar keluargamu”.




Kang Sung Wook melanjutkan pidatonya “Bukannya Presiden Kang Dong Suk yang jauh di Amerika, kami percaya bahwa dia akan memimpin bagian Distribusi Hyun Sung ke arah yang lebih tepat. Terima kasih”. Semua orang bertepuk tangan. Kang Sung Wook memegang Ji Hyuk “Ini adalah hadiahku untuk semua kesulitan yang telah kau lewati”.





Kang Sung Wook menuangkan minuman dan memberikannya pada Ji Hyuk tapi Ji Hyuk tidak menerima minuman itu. Kang Sung Wook “Aku sudah dengar dari Manager Do. Kau pergi ke rumah saat Jin Ah sedang sendiri di rumah. Tentang apa itu?. Ji Hyuk “Kenapa kau melakukan ini padaku?”. Kang Sung Wook “Ji Hyuk kau adalah puteraku”. Ji Hyuk “Puteramu? Aku sudah hidup di tempat kotor sampai sekarang, kenapa kau memberikanku gelar seperti itu? Apakah itu masuk akal untukmu? Mulai dari sekarang jangan main-main denganku”. Kang Sung Wook “Apapun yang kau katakan aku adalah ayahmu”. Ji Hyuk “Ayahku? Ayah?”. Ji Hyuk membanting meja yang ada di depannya “Ayahku adalah seorang brengsek yang telah membuangku. Jika kau mau, kau selalu bisa mengatakan hal itu padaku, kalau kau ayahku. Kemarahan yang aku punya selama bertahun-tahun akan aku lampiaskan padamu”




Mi Ra sudah menunggu Ji Hyuk di depan mobil Ji Hyuk. Ji Hyuk keluar dari gedung dan berbicara pada Mi Ra “Yang kau katakan memang benar. Seharusnya aku menghabiskan lebih banyak uang itu”. Ji Hyuk mengembalikan kunci mobilnya pada Mi Ra dan pergi “Terima kasih atas nasihatmu”





Mi Ra mencoba mengubungi nomor telepon yang ada di hasil tes DNA Ji Hyuk dan Kang Sung Wook tapi tidak bisa. Sang Ho datang dan berbicara “Apakah kau mencari tau?”. Sang Ho mengambil kertas hasil DNA yang di pegang Mi Ra “Seperti yang kau tau, kau harus melanjutkan dengan pekerjaanmu. Jika kau tidak setuju dengan….”. Mi Ra “Tentang pekerjaan… Jangan bertanya ataupun penasaran. Aku akan mematuhi aturan itu”. Sang Ho “Kau wanita yang sangat pintar, So Mi Ra”



Mi Ra sedang menyendiri. Mi Ra berkata pada dirinya sendiri “Aku hanya harus melakukan pekerjaanku, itu saja yang harus aku lakukan”


Kang Sung Wook masuk di sebuah ruangan yang berisi beberapa karyawan. Kang Sung Wook “Lama tidak bertemu. Terima kasih untuk kalian semua yang telah bekerja di belakang layar. Hyun Sung telah berkembang sejauh ini. Tapi, sekarang sedang terjadi masalah”


Di Tempat lain, Jaksa Jun Won Tae yang sudah dilantik menjadi kepala kejaksaan sedang menyampaikan pidatonya “Aku diberitahu bahwa ada pedang ditakdirku.  Aku percaya itu dan aku menjadi seorang jaksa. Seorang jaksa adalah prajurit dengan hukum sebagai pedangnya dan berdiri disisi keadilan. Seorang prajurit yang mengayunkan sebuah pedang melawan ketidakadilan”


Kembali ke pertemuan Kang Sung Wook dan beberapa karyawannya. Salah seorang karyawan berbicara “Sepertinya kantor kejaksaan sudah siap untuk menyerang Hyun Sung. Presiden Kang Dong Suk yang mewarisi perusahaan sepertinya menjadi tujuan utama mereka”




Jung Won Tae melajutkan “Aku akan memberikan kalian pedang. Kalian bisa mengayunkan itu terhadap seluruh korupsi di dunia ini. Terhadap semua kejahatan di dunia ini dan korupsi perusahaan yang dilakukan untuk keuntungan mereka sendiri. Hilangkan semuanya tanpa ampun”




Polisi sudah datang di perusahaan Hyun Sung dan mengambil seluruh berkas yang diperlukan untuk penyelidikan. Goo Duk Kyu yang menjadi kepala tim kelihatan pusing. Goo Duk Kyu menenangkan “Jangan gugup dan tolong bekerja sama dengan meraka (polisi). Jangan lakukan hal yang aneh”. Choi Yoo Jae (Belum yakin kalau abang yang satu ini namanya Yoo Jae.Heheheh) masuk “Apa yang terjadi?”. Goo Duk Kyu “Apa maksudmu apa yang terjadi? Ini terjadi karena kita memiliki Presiden yang tidak tau apa-apa”



Kang Sung Wook “Tentang Distribusi Hyun Sung. Kita akan menghilangkan cabang itu. Bersamaan dengan Distribusi Hyun Sung, apa yang busuk didalamnya juga akan menghilang. Dan orang yang akan bertanggung jawab adalah Presiden Distribusi Hyun Sung yang sekarang. Kang Ji Hyuk akan mengambil tanggung jawab penuh. Saat nama Distribusi Hyun Sung menghilang, Presiden Distribusi Hyun Sung Kang Ji Hyuk akan mengadapi takdir yang sama”..CKCKCKCK



Ji Hyuk sedang mengantarkan salah seorang penumpang yang mabuk. Ia berhenti saat melihat Jo Bum Shik (Preman yang waktu itu mukulin Ji Hyuk di kepala) lewat dengan beberapa anak buahnya. Ji Hyuk turun dan mengejar Jo Bum Shik .






Bum Shik lari saat ia melihat Ji Hyuk yang sudah mendekat ke arahnya. Ji Hyuk berhasil menangkap Dong Shik. Bum Shik “Ji Hyuk kenapa kau melakukan ini padaku?Apa yang kulakukan padamu?”. Ji Hyuk “Lalu kenapa kau lari dariku?”. Ji Hyuk sudah mengetahui kalau orang yang mengikutinya saat ia menuju pesta ulang tahun Hyun Sung Group adalah Bum Shik. Bum Shik mencoba kabur dengan memukul wajah Ji Hyuk tapi Ji Hyuk berhasil melumpuhkannya dengan beberapa pukulan dan tendangan (Ji Hyuk emang jago yay.. Ji Hyuk Oppa JJang !!! Kekekeke). Ji Hyuk “Kau yang mengikutiku, kan?Kenapa kau mencoba mengikutiku? Alasannya apa dan siapa yang menyuruhmu untuk melakukan itu? Siapa yang menyuruhmu mengikutiku?”. Bum Shik “Kau membawa orangku ke kantor polisi”. Ji Hyuk “Hanya itu alasannya?”. Bum Shik “Kau bilang kau sudah meninggalkan dunia ini?Kau pasti sudah lupa. Kau seorang pengkhianat. Tidak mati di hari itu, kau akan menyesal”. Anak buah Bum Shik sudah berada di belakang Ji Hyuk dengan membawa kayu untuk memukul Ji Hyuk, saat Ji Hyuk akan memukul Bum Shik, anak buah Bum Shik mengayunkan kayu itu ke arah Ji Hyuk tapi untungnya ada seseorang yang menghentikan anak buah Bum Shik. Pria itu memukul anak buah Bum Shik sampai jatuh, pria itu adalah Sang Ho.




Sang Ho membatu Ji Hyuk berdiri “Apa kau tidak apa?”. Ji Hyuk bingung “Tidak. Bagaimana kau tau tentang tempat ini?”. Sang Ho “Aku mendapatkan perintah dari Presideng Kang untuk menjagamu tetap aman. Asisten Manager Lee tolong bawa dia ketempatnya (rumah)”. Asis.Man. Lee “Lewat sini”. Saat Ji Hyuk sudah pergi Sang Ho membersihkan baju Bum Shik “Apa kau terluka?”





Kang Sung Wook sedang dimake up agar kelihatan seperti orang yang sedang sakit parah. Sang Ho datang memberi hormat. Kang Sung Wook “Apa itu?”. Sang Ho “Itu adalah isi dari surat yang diterima oleh Ji Hyuk saat dipanti asuhan dan bawahnya adalah rencana yang kami susun. Kami sudah mengurus satu”. Kang Sung Wook “Sisanya akan melibatkan aku, kan?”. Sang Ho “Kalau itu terlalu berlebihan untukmu, kami akan mencoba untuk mencari cara lain”. Kang Sung Wook “Tidak, ini baik-baik saja. Sekarang, bahwa aku menyelamatkan dia dan mempromosikan dia sebagai Presiden. Kita tidak bisa membuat dia curiga lagi. Walaupun hanya untuk waktu yang singkat, dia harus percaya kalau aku adalah ayahnya. Dengan cara itu rencanaku akan sukses. Kelihatannya aku harus melakukan pertunjukkan yang belum pernah aku lakukan sebelumnya”






Kang Sung Wook sedang diperiksa dan berpura-pura sakit. Detektif “Bisakah kau melepaskan maskermu?”. Perawat yang datang bersama Kang Sung Wook melepaskan masker Kang Sung Wook. Riasan wajah yang dipakai oleh Kang Sung Wook benar-benar membuatnya seperti orang yang sakit parah, bahkan detektif yang memeriksanya menjadi tidak tega. Detektif “Baiklah. Ini sudah tidak apa-apa karena aku melihat wajahnya”




Ji Hyuk sedang membersihkan piring kotor di tempat Hong Dal Sook. Hong Dal Sook “Hey apa kau masih curiga?”. Ji Hyuk “Tidak, walaupun itu benar, setelah semua masalah yang aku lakukan pada mereka. Apakah mereka masih mau menemuiku?Seperti ini, kami akan kembali ke tempat kami masing-masing”. Hong Dal Sook “Apakah itu masuk akal? Kau mudah untuk melakukan itu, tapi tidak ada orang tua yang bisa melakukan itu. Bagaimana mungkin mereka menyerah atas anak mereka sendiri”. Ji Hyuk “Bagaimana kau tau itu saat kau tidak memiliki anakmu sendiri?”. Hong Dal Sook “Hey ! Apa aku harus punya anak untuk mengetahui itu?Itu adalah kasih saying”. Ji Hyuk “Kasih sayang?Mereka tidak punya itu”





Ji Hyuk melihat berita tentang Kang Sung Wook yang masuk RS karena menderita pendarahan otak. Hong Dal Sook berdiri disebelah Ji Hyuk dan ikut melihat berita itu “Astaga, Apa yang harus kau lakukan?Tidakkah kau harus kesana?”. Ji Hyuk “Ibu, apakah itu kelihatan nyata untukmu? Orang-orang kaya, mereka semua melakukan itu saat mereka pergi ke kantor kejaksaan. Itu adalah cerita yang khas”. Hong Dal Sook “Tapi bagaimana kalau semua itu benar?”. Ji Suk “Astaga, itu tidak benar jadi tidak usah khawatir. Dia baik-baik saja beberapa hari yang lalu, Kenapa dia tiba-tiba sakit ?Dia melakukan pertunjukan sekarang. Pertunjukan. Apakah kau tidak mencuci piring?”. Ji Hyuk menyuruh ibunya untuk tidak percaya dan khawatir karena berita itu tapi ia sendiri kelihatan khawatir





Ji Hyuk sedang membuang sampah dan melihat Kang Sung Wook berhenti didepan lorong mereka. Ji Hyuk mengikuti Kang Sung Wook dari belakang. Saat Kang Sung Wook sampai di depan toko Hong Dal Sook, Ji Hyuk berbicara “Apa yang membawamu kesini?”. Kang Sung Wook “Ji Hyuk”






Ji Hyuk dan Kang Sung Wook sudah duduk bersama-sama. Hong Dal Sook menyediakan makanan untuk Kang Sung Wook. Kang Sung Wook “Bisakah kau memberikan aku Soju?”. Hong Dal Sook “Ya”. Kang Sung Wook “Ini kelihatan enak”. Kang Sung Wook memakan makanan yang disediakan Hong Dal Sook “Mm… Sudah lama sejak aku memakan sesuatu seperti ini”. Ji Hyuk masih belum memberikan respon apapun pada kata-kata Kang Sung Wook. Hong Dal Sook memberikan Soju pada Kang Sung Wook. Kang Sung Wook mengambil Soju dan menuangkanya sendiri pada gelasnya (Seharusnya Ji Hyuk yang nuang karena Ji Hyuk lebih muda). Kang Sung Wook menawarkan “Apa kau juga mau ?”. Ji Hyuk “Tidak usah”. Kang Sung Wook “Aku tidak berpikir aku mengenalmu dengan cukup baik”. Ji Hyuk “Apa kau pikir kau mengenalku dengan baik sekarang? Aku seseorang yang berpikiran sederhana. Saat itu salah berarti salah. Aku tidak berpikir panjang, jadi selesaikan minumanmu dan pergi”. Kang Sung Wook “Apa kau kecewa?”. Kang Sung Wook meminum soju dan bercerita (palsu lagi deh) “Sebelum aku menikah dengan ibumu, ada wanita lain yang aku temui. Tapi dengan wanita itu, kami harus berpisah karena ayahku tidak menyetujui kami berdua. Kemudian aku menikahi ibumu dan kami memiliki dirimu. Tapi, wanita yang putus denganku itu pasti sangat membenciku. Tanpa sepengetahuan ibumu dan aku, saat kau berumur 2 tahun, dia mengambilmu dan menghilang. Dia bukan orang yang jahat jadi dia ingin membesarkanmu sendiri. Aku pikir mungkin itu terlalu berat untuknya, orang yang meninggalkan pesan itu dipanti asuhan pasti dia”. Ji Hyuk masih belum memberikan responnya. Kang Sung Wook menangis (Cuma pura-pura sih, supaya Ji Hyuk percaya) “Ini semua salahku, aku membuatmu mengalami semua kesulitan itu. Maafkan aku. Aku benar-benar minta maaf, Ji Hyuk. Aku mau melakukan segalanya agar untukmu. Aku selalu berpikir dengan pikiran semacam itu jadi aku tidak memikirkan perasaanmu. Maafkan aku. Aku akan menunggumu, samapi kau menganggapku sebagai ayahmu. Aku akan menunggumu”.







Kang Sung Wook akan menuangkan soju lagi tapi Ji Hyuk menghentikannya dan mengambil botol soju itu lalu menuangkannya untuk Kang Sung Wook. Kang Sung Wook memegang tangan Ji Hyuk “Ayahmu yang buruk ini, bisakah kau memaafkanku?”. Hong Dal Sook tersenyum melihat Ji Hyuk yang mulai membuka hatinya untuk orang tuanya




Ji Hyuk mengantar Kang Sung Wook sampai ke mobil. Kang Sung Wook tersenyum pada Ji Hyuk lalu melambaikan tangannya. Ji Hyuk membalas dengan memberikan hormat pada Kang Sung Wook. Ji Hyuk melihat mobil Kang Sung Wook sampai keluar dari lorongnya.




Hong Dal Sook datang dan menggoda Ji Hyuk. Hong Dal Sok “Mari kita minum. Kau tidak minum banyak tadi. Minum lagi denganku, oke?”. Ji Hyuk memeluk Hong Dal Sook dari belakang (Back Hug ??Aku juga mauu.LOL). Ji hyuk “Bisakah kau tetap seperti ini sebentar, ini karena aku sangat malu"





Ji Hyuk datang ke perusahaan Hyung Sung untuk bekerja (OMG Stylenya Ji Hyuk Paraaah bingitss, tapi muka gantengnya gak bisa ditutupin. Kekekeke). Ji Hyuk mengingat kata-kata Kang Sung Wook. Bunyinya “Sejujurnya, aku sedang tidak sehat. Dong Suk juga tidak sehat. Jadi, aku mau kau menggantikan kami. Sekarang, kita hanya bisa mengandalkan keluarga kita. Itulah mengapa kami terburu-buru menunjukmu sebagai Presiden”



Mi Ra datang dan menyapa Ji Hyuk “Selamat pagi, Presiden Kang”. Ji Hyuk “Apa?Presiden Kang?”. Mi Ra “Lewat sini”. Ji Hyuk “Baiklah”. Mi Ra “Ini pidato untuk upacara pelantikanmu hari ini”. Ji Hyuk “Apa? Apa aku harus membuat pidato?”



Ji Hyuk dan Mi Ra sedang berada di dalam lift. Ji Hyuk “Apakah sesuatu terjadi pagi ini?Apa kau dibentak oleh atasanmu? Siapa itu? Aku akan memecatnya sekarang juga”. Mi Ra “Ini tempat kerja. Aku harap, mulai dari sekarang kau tidak membuat lelucon seperti itu lagi”. Ji Hyuk “Itu bukan lelucon”



Goo Duk Kyu dan Choi Yoo Jae sedang menuju tempat pelantikan Ji Hyuk. Goo Duk Kyu “Inilah mengapa para konglomerat bisa menunjuk dengan jari mereka. Untuk membuka cabang di luar negeri, saat ini dana kita sedang rendah. Saat kita sangat putus asa memerlukan orang yang ahli untuk memimpin , bagaimana bisa mereka membawa orang yang tidak ada apa-apanya seprti dia untuk memimpin. Apakah ini masuk akal?”. Choi Yoo Jae “Kepala tim, biarkan aku mecari tau”. Duk Kyu “Apa?”. Yoo Jae “Aku akan pergi berbicara dengan mereka sendiri”. Duk Kyu “Bagaimana caranya?”.Yoo Jae “Kami tidak dapat menerimamu sebagai Presiden kami. Oke?”. Duk Kyu “Oke”. Yoo Jae “Jadi menyerahlah”. Duk Kyu “Benarkah?”. Yoo Jae “Tentu”










Ji Hyuk membacakan pidato pelantikannya dengan sangat-sangat aneh. Ia berhenti membaca saat mendapatkan kata Human Race. Ji Hyuk meresa bahwa pidatonya terlalu sulit dan mulai memperkenalkan dirinya dengan caranya sendiri (HAHAHAHAH). Ji Hyuk “Aku akan melakukan yang terbaik. Tolong bekerja sama denganku”. Yoo Jae berdiri dan memberikan tepuk tangan, semua orang mengikuti Yoo Jae dan memberikan tepuk tangan. Duk Kyu menatap Yoo Jae dan membuat Yoo Jae duduk kembali. Ji Hyuk “Apa yang ingin aku sampaikan adalah …. Kalau aku bisa memperkenalkan diriku sedikit lebih jauh”. Ji Hyuk berpikir sebentar “Ah nama julukanku adalah landak”. Yoo Jae mengangguk mengerti. Ji Hyuk “Kalian tau duri pada landak? Itu berarti kalau kau menginjak saya kalian akan berdarah. Itu berarti kalau kau berpikir sedikit tentangku aku tidak akan meninggalkanmu sendirian. Yah seperti itu artinya. Apalagi ya? Ah aku seorang petinju dan saat aku bertinju aku punya julukan juga. Satu pukulan Tiga gigi. Alasan kenapa aku diberikan julukan seperti itu adalah saat kita masuk kedalam perkelahian hal yang masuk hitungan adalah pukulan pertama. Di Persimpangan Sooewe di masa lalu, ada perkelahian didekat gedung Yoosung”. Duk Kyu berbisik pada Yoo Jae “Dia seorang penjahat. Orang yang benar-benar tidak tau apa-apa di sini”. Ji Hyuk masih terus melanjutkan ceritanya dengan penuh semangat. Goo Duk Kyu “Perusahaan akan kacau”





Mi Ra meletakan banyak Koran di atas meja Ji Hyuk “Presiden kami sebelumnya, saat dia datang bekerja jam 8 pagi, dia meminum teh hijau dan membaca 8 surat kabar harian dan mingguan. Dia juga membaca Koran bisnis mingguan. Ini tentang Distribusi Hyun Sung, aku sudah memisahkan mereka”. Ji Hyuk meminum teh hijaunya “Baiklah”. Ji Hyuk membuat ekspresi yang buruk setelah minum teh hijau (HAHAHAHA LMAO). Mi Ra “Kau tidak suka teh hijau? Haruskah aku menggantikannya dengan yang lain?”. Ji Hyuk  memium lagi tehnya “Tidak usah. Aku menyukai ini”




Mi Ra mengatur cahaya yang masuk lewat jendela Ji Hyuk “Apakah ini sudah pas denganmu, pak?”. Ji Hyuk “Apakah ini terlalu gelap?”. Mi Ra mengatur lagi dan membuatnya terang. Ji Hyuk “Itu sudah bagus”. Mi Ra pamit. Ji Hyuk “Kau mau kemana?”. Mi Ra “Aku harus melakukan pekerjaanku”. Ji Hyuk “Bagaimana denganku?”. Mi Ra “Aku membantumu dengan jadwal pribadimu. Ketika masuk ke pekerjaan ada orang lain yang yang membantumu”





Ji Hyuk mengambil telepon genggam yang di taruh diatas mejanya. Ji Hyuk “Ini model terbaru”. JI Hyuk melihat papan namanya dan muncul ide baru (Selfie.LOL). Ji Hyuk memegang papan namanya “Presiden Kang Ji Hyuk?”. Ji Hyuk mengambil fotonya bersama dengan papan namanya (SELFIE OH SELFIE, sampe Ji Hyuk yang mantan preman pun kena. LMAO)

Kang Sung Wook sedang berbicara di telepon “Satu pukulan tiga gigi? Itu kedengaran seperti dia, seorang preman. Tidak, biarkan saja dia. Itu yang kita inginkan. Kita akan berbicara nanti”




Jin Ah keluar dengan kopernya. Kang Sung Wook “Kemana kau pergi?. Jin Ah “Aku mau keluar dari rumah”. Kang Sung Wook “Apa yang menggangumu kali ini?”. Jin Ah “Aku merasa dikhianati oleh ayah. Sehingga aku tidak mau tinggal di rumah ini bahkan untuk sehari lagi. Alasan dari pengkhianatan adalah seorang pria yang seperti sampah ternyata kakakku. Jadi sampai kau mengeluarkannya dari daftar keluarga. Aku tidak akan  kembali ke rumah. Aku akan hidup bebas mulai dari sekarang”. Kang Sung Wook “Lakukan apa yang kau mau, Hidup sesukamu”



Jin Ah datang ke salon untuk mengubah warna rambutnya. Petugas salon “Warna apa yang kau inginkan untuk rambutmu?”. Jin Ah “Warna yang paling memberontak. Buat itu aneh, kau mengerti apa yang ku maksud?”






Mi Ra sedang mengatur meja untuk rapat. Ji Hyuk membuka pintu ruangan itu dan sadar kalau Mi Ra ada di dalam ruangan itu. Ji Hyu “Kau disini?”. Mi Ra “Apa yang membawamu ke sini?”. Ji Hyu “Aku hanya melihat-lihat gedung”. Ji Hyuk melihat Mi Ra mengatur serbet. Ji Hyuk “Mi Ra, ini yang kau lakukan di perusahaan ini?”. Mi Ra “Apa yang kau maksud hanya pekerjaan ini?”. Ji Hyuk “Mengingat kau lulus dari perguruan tinggi dan bekerja di sebuah perusahaan besar. Pekerjaan ini dibawahmu”. Mi Ra “Jika kau pergi ke Barcelona di Spanyol, kau akan melihat serbet seperti ini diperlihatkan di sebuah bingkai”. Sang Ho membuk apintu ruangan itu dan ikut mendengar cerita Mi Ra. Mi Ra melanjutkan “Saat pemain bola Messi menandatangani kontrak dengan pelatih Barca. Ayah Messi mengancam untuk pulang jika mereka tidak menandatangani kontrak itu. Pelatih barca tertekan dan menulis kontrak diatas serbet yang ada di restaurant itu.  Jika disana tidak ada serbet Messi dan Barca tidak akan ada hari ini”.




Sang Ho yang dari tadi mendengar cerita Mi Ra tersenyum. Mi Ra “Di dunia bisnis, bahkan sebuah serbet seperti ini bisa memiliki arti yang penting. Tidak ada hal semacam dibawahmu”. Ji Hyuk “Wow kau benar pintar”. Mi Ra “Presiden, aku tidak mengatakan hal seperti itu untuk menunjukan seberapa pintar diriku. Itu karena…”. Sang Ho memotong perkataan Mi Ra “Presiden kau sudah datang?”.


Sang Ho memberikan homat pada Ji Hyuk.Sang Ho “Kalau kau sudah selesai. Bisakah aku melihatmu dikantorku, So Mi Ra ?”. Mi Ra “Tentu ”. Mi Ra bertanya pada Ji Hyuk “Kau tidak memiliki hal lain yang dikatakan?”. Ji Hyuk “Apa?Tidak”. Mi Ra “Kalau begitu aku permisi dulu”





Sang Ho menuliskan sesuatu di kertas dan memberikan itu pada Mi Ra “Bisakah kau menyiapkan barang-barang itu?”. Mi Ra “Apa ini?”. Sang Ho “Kau tidak mau melakukannya?Ini pekerjaan”. Mi Ra “Apa alasannya sehingga kita harus pergi sejauh ini?”. Sang Ho “Apa yang ingin kau ketahui?”. Mi Ra “Apa alasan penunjukannya sebagai Presiden? Dia tidak berkualitas ataupun mampu”. Sang Ho “Seseorang yang tidak berkualitas dan tidak mampu adalah seseorang yang harus menjadi presiden sekarang”. Mi Ra “Bagaiaman jika aku tidak ingin terlibat lagi?”. Sang Ho “Kau sudah terlalu jauh untuk mengatakan itu. Kita harus pergi sampai akhir bersama-sama”. Mi Ra “Dimana akhirnya?Kapan akan berakhir?”. Sang Ho “Saat keluarga Hyun Sung sudah kembali tenang di kehidupan mereka. Kemudian kau bisa menghapus semua yang ada dikepalamu. Itu akan menjadi akhirnya”




Mi Ra membuat foto editan Ji Hyuk saat masih bayi dan kedua orang tua palsunya.






Jin Ah terus meneguk minuman beralkohol. Jin Ah “Ini tidak menyenangkan”








Ji Hyuk sedang makan bersama Kang Sung Wook. Mi Ra datang dan membawa sebuah kotak. Kang Sung Wook “Oh, apa kau membawa itu?”. Mi Ra “Ya”. Kang Sung Wook “Buka itu dan tunjukan pada Ji Hyuk”. Mi Ra “Ya”. Mi Ra memberikan kotak yang berisi baju Ji Hyuk waktu masih bayi pada Ji Hyuk. Ji Hyuk melihat bajunya lalu mengambil lagi Footprintnya saat masih bayi. Kang Sung Wook “Itu mengingatkanku padamu sehingga aku harus menyimpannya jauh untuk waktu yang lama. Aku berhasil menemuannya. Itu pasti lebih berarti untukmu.Kenapa kau tidak menyimpannya?”. Ji Hyuk merasa terharu dengan Footprintnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar