Love these songs^^

Selasa, 10 Juni 2014

Sinopsis Big Man Episode 11 Part 1






Dong Suk “Hyun Sung Distribution sudah mengajukan bagian no. 11 tadi pagi”. Ji Hyuk “Apa maksudmu?”. Dong Suk “Kudengar anda sudah menjual seluruh properti anda. Takkan ada gunanya, ya? Kurasa anda juga sudah mengalami kerugian”. Ji Hyuk dan Jo Hwa Soo kaget



Di tempat lain, Hong Dal Sook dan Ahjussi A melihat berita tentang bangkrutnya Hyun Sung yang dikarenakan tidak bisa membayar hutang sebesar 3 milyar Won pada Bank Myung Sung. Hong Dal Sook “Apa katanya? Apakah itu artinya Hyun Sung benar-benar bangkrut?”. Ahjussi A “Apa?”


Yong Man juga melihat berita itu, mengkonfirmasi kebenaran kata-kata Dong Suk pada Jo Hwa Soo “Yang dikatakan Presiden Kang Dong Suk memang benar”


Jo Hwa Soo angkat bicara “Lalu sahamku, apa ini berarti sahamku juga tidak ada gunanya lagi?”. Dong Suk meminta maaf. Ji Hyuk “Kang Dong Suk. Trik kotor apa lagi yang sedang kau lakukan?”. Dong Suk “Trik kotor? Siapa yang lebih dulu melakukan trik kotor? Bukankah kalian, berusaha membeli kami dengan memanfaatkan kelemahan kami sudah merupakan trik kotor?”. Ji Hyuk “Aku hanya berusaha mengembalikan apa yang kau lakukan padaku”. Dong Suk “Kalau begitu, seharusnya kau ke pengadilan. Selain itu, kau juga sudah menggunakan informasi itu untuk melawanku. Kim Ji Hyuk. Menurutmu aku ini licik, kan? Hati-hati. Kau sama korupnya sepertiku”





Ji Hyuk sudah di kelilingi oleh anak buah Jo Hwa Soo dan dipaksa untuk berlutut. Jo Hwa Soo marah “Aku sudah menyuruhmu untuk mengurusnya, kan?”. Ji Hyuk “Presiden, kumohon beri aku satu kesempatan lagi. Kumohon, beri aku satu kesempatan”. Jo Hwa Soo “Satu kesempatan? Tentu saja”. Ji Hyuk berterima kasih. Jo Hwa Soo “ Aku takkan memberikannya secara cuma-Cuma”. Jo Hwa Soo mengambil dokumen yang ada pada Yong Man dan melemparkan ke atas meja “Pertama, aku harus meyakinkan jaminanku, kan?”. Ji Hyuk mengingat kecelakaan yang ia lihat saat pertama kali datang ke kantor Jo Hwa Soo. Jo Hwa Soo “Tulis. Dan tanda tangani juga. Aku tidak memintamu membayar uang asuransi. Aku yang akan membayarnya. Tapi, kalau ternyata kau memang tidak berguna maka , sesuai perjanjian kau harus membayarnya dengan tubuhmu”. Ji Hyuk melihat dokumen-dokumen itu dengan serius



Kang Sung Wok memarahi Dong Suk “Dasar brengsek! Apa kau sudah gila? Kenapa kau mengajukan Bagian  11, hah? Apa sekarang kau tahu  bagaimana reaksi banyak orang? Hyun Sung sudah berakhir. Cabang lainnya juga akan bangkrut. Bahkan kantor pusatnya juga dalam bahaya. Apa yang akan kau lakukan, hah? Apa kau sudah memutuskan untuk menghancurkan keluargamu dan perusahaan?”. Dong Suk “Ayah juga memikirkan soal pernyataan kebangkrutan ini”. Kang Sung Wook “Itu untuk menyelamatkan dirimu. Kalau putraku dipenjara, apa lagi yang bisa kulakukan?”. Dong Suk “Aku tidak punya pilihan lain”. Kang Sung Wook “Kenapa? Apa alasannya?”. Dong Suk “Jo Hwa Soo sudah punya semua informasi soal persekongkolan kita. Kalau informasi itu bocor, meskipun kita bisa menjualnya kita akan mengalami kerugian besar karena harus membayar dendanya. Lebih baik kita menyatakan kalau kita ini bangkrut dan aku sudah memutuskan untuk mengumpulkan dana secara sistematis”. Kang Sung Wook “ Apa mungkin targetmu itu Kim Ji Hyuk, bukan Jo Hwa Soo? Kau bilang Kim Ji Hyuk bekerja untuknya! ”. Dong Suk “Ayah. Kenapa Ayah berpikir begitu? Pecundang seperti dia, kenapa aku harus merasa terganggu dengan kehadirannya?”. Kang Sung Wook “Lalu, apa tindakanmu sekarang?”. Dong Suk “Aku sudah bilang pada Ayah. Aku sudah menyatakan bangkrut dan akan mulai melakukan proses pembayaran. Ini takkan menjadi kesepakatan yang merugikan, Ayah”



Ji Hyuk mencapkan ibu jarinya pada kertas perjanjian dan itu artinya, ia menyetujui perjanjiannya dengan Jo Hwa Soo. Jo Hwa Soo “Bagus. Pergilah”. Ji Hyuk “Apa?”. Jo Hwa Soo “Pergi !”. Ji Hyuk “Apa yang harus kulakukan sekarang?”. Jo Hwa Soo “Pilih salah satu. Kau bertahan dan mengembalikan uangku atau kau membayarku dengan nyawamu”




Ji Hyuk sedang berjalan menuju rumahnya, tiba-tiba sebuah mobil melaju dari belakang dan ingin menabraknya. Ji Hyuk berhasil menghindar tetapi mobil itu berbalik lagi dan membuat Ji Hyuk hampir tertabrak kalau ia tidak menghentikan mobilnya. Ji Hyuk melihat pengemudi mobil itu dan ternyata yang mengemudikan mobil itu adalah Yong Man (Kepala Premannya Jo Hwa Soo) *Woaaah serem banget caranya Jo Hwa Soo



Dong Suk menanyakan nasib Ji Hyuk pada Sang Ho. Sang Ho mengatakan bahwa Ji Hyuk tidak akan selamat karena Jo Hwa Soo tidak akan membiarkan Ji Hyuk lolos setelah apa yang telah terjadi. Dong Suk “Kalau begitu, semuanya sudah diurus. Sekarang, ada satu hal lagi yang harus diurus. Soal informasi rahasia Kepala tim Choi yang bocor.”. Sang Ho “Ah itu. Itu kesalahan So Mi Ra”. Dong Suk “Pertama, suruh semua anggota tim FB menghadiri rapat. Kita harus memastikan siapa yang bersalah”.



Seluruh tim FB menghadiri pertemuan yang dibuat oleh Dong Suk. Sang Ho “Saat itu tidak ada tanda-tanda adanya penyusupan. Ada dugaan kejadian ini dilakukan oleh orang dalam”. Mi Ra “Presiden soal itu…”. Dong Suk memotong “So Mi Ra yang melakukannya. Orang yang sudah menyerahkan dokumen itu pada Kim Ji Hyuk adalah So Mi Ra. Sekarang, semua orang sudah tahu apa yang sebenarnya sudah terjadi, jadi kuharap tak seorang pun yang membicarakan masalah ini lagi. Yang sudah dilakukan So Mi Ra itu hal biasa. Yang dia lakukan sama saja seperti yang sudah aku dan ayahku lakukan. Kau mengerti maksudku, kan?”. Sang Ho dan Mi Ra kaget melihat keputusan Dong Suk. Sang Ho “Ya”




Dong Suk keluar dari ruangan itu dan Sang Ho berbicara “Kalian sudah dengar, kan? Mulai sekarang , So Mi Ra bukan anggota tim kita. Dia itu atasan kita”.



Mi Ra mengejar Dong Suk “Dong Suk. Kau tidak perlu melakukan hal ini. Aku akan bertanggung jawab. Memang benar kalau aku sudah membuat perusahaan dalam bahaya”. Dong Suk “Mi Ra. Kau bukan lagi salah satu karyawan di perusahaan ini. Kau itu pemilik perusahaan.  Pemilik perusahaan tidak perlu bertanggu jawab atas kesalahan mereka.”




Ahjussi A dan pedagang lainnya mengeluh lagi kepada Ji Hyuk karena berita yang mereka dengar. Hong Dal Sook membela Ji Hyuk yang terus disudutkan oleh pedagnag pasar “Ji Hyuk sudah berusaha sebaik mungkin. Dia mencari cara agar bisa membantu kalian, dia sudah berusaha sebaik mungkin”. Ibu Myung Ran “Kenapa kau selalu membelanya? Karena ulahnya, kau harus menutup tokomu”. Ahjussi A “Baiklah. Ini semua salah kita. Seorang berandalan yang sudah menjalani seluruh kehidupannya di pasar ini, apa lagi bisa dia lakukan? Kita salah karena sudah berharap terlalu tinggi”. Hong Dal Sook “Saat dia menjadi Presiden, dia juga melakukan tugasnya dengan baik”. Ahjussi A “Apa ini semua karena dia? Apa dia sendiri yang mau menjadi Presiden? Orang lain yang menyuruhnya menjadi Presiden. Jadi, saat dia diusir dari jabatan itu, dia kembali lagi seperti dulu, kan? Cuma orang kelas bawah”. Ji Hyuk tidak menjawab semua keluhan pedagang pasar, ia hanya diam dan pasrah karena merasa bersalah



Ji Hyuk berdiri diatas jembatan, ia melihat ke jalanan yang ada dibawahnya (Gak niat bunuh dirikan bang?). Ji Hyuk terus berpikir untuk menyelesaikan masalah ini




Dong Suk sudah berada di kantor kejaksaan bersama dengan pengacara Cha. Hakim “Apa anda sudah mendapatkan persetujuan dari pihak bank?”. Dong Suk mengiyakan. Jung Won Tae “Kalau begitu, anda bisa menjadi pengurus yang sah atas Hyun Sung Distribusi”. Dong Suk “Terima kasih”. Hakim “Kami tidak bisa membantu apa-apa soal kejadian kemarin. Kuharap sekarang anda bisa menjalankannya dengan lebih baik. Kuharap anda juga terbebas dari masalah hukum”. Dong Suk “Pasti”. Hakim “Dan ada banyak keluhan mengenai DIP saat ini. Tolong jangan didengarkan”. Dong Suk “ Baiklah”



Kim Han Doo dan Goo Duk Kyu bertemu dengan Ji Hyuk, mereka sengaja bertemu untuk meminta bantuan dari Ji Hyuk. Ji Hyuk “Aku bukan diposisi untuk membatu siapapun, sekarang. Kepala tim Goo, anda tahu itu”. Goo Duk Kyu “Aku mengerti maksud anda, tapi ada sesuatu yang bisa kita lakuka, ah bukan, anda yang harus melakukannya”. Ji Hyuk “Aku?”. Goo Duk Kyu mengiyakan. Ji Hyuk “Apa yang bisa kuperbuat?”. Goo Duk Kyu “Soal itu, sekarang, bukan Presiden Kang Dong Suk tapi, kami ingin anda menjadi yang pengurus resmi atas Hyun Sung”. Ji Hyuk “Pengurus resmi?”. Goo Duk Kyu “Ya”. Ji Hyuk “Apa tugasnya?”. Goo Duk Kyu “Tugasnya itu seperti menjadi Preiden dari perusahaan yang sudah bangkrut. Tapi anda bukan pemilik perusahaan. Ada pemilik dari perusahaan yang sudah bangkrut itu. Semuanya akan diputuskan oleh pihak pengadilan”. Kim Han Do menambahkan “Sekarang Presiden Kang Dong Suk adalah pengurus resminya. Tapi dia tidak berniat menyelamatkan perusahaan. Pada akhirnya, dia akan memaksa karyawannya. Dia hanya berusaha mendapatkan keuntungannya sendiri”. Goo Duk Kyu “Itulah masalahnya. Alasan dia bisa menjadi pengurus resmi, karena sudah tradisi bagi Presiden sebelumnya untuk menjadi pengurus resmi. Karena itulah anda juga bisa menjadi pengurus resmi. Anda dulu adalah Presiden”. Kim Han Doo “Kumohon bantu kami. Jika orang seperti anda muncul kami dan perusahaan akan selamat”. Ji Hyuk “Hanya satu yang bisa kulakukan. Demi orang-orang yang sudah mengalami kerugian karena ulahku aku akan mendoakan mereka”. Goo Duk Kyu dan Kim Han Doo terlihat kecewa



Ji Hyuk sampai di dekat rumahnya dan tiba-tiba terdengar suara Mi Ra yang memanggilnya.  Ji Hyuk mendekat ke arah Mi Ra. Mi Ra “Ji Hyuk. Aku sudah mendengar berita soal orang-orang di pasar. Kau takkan membiarkan mereka, kan? Hanya kaulah yang bisa membantu mereka”. Ji Hyuk “Aku sudah tidak punya apa-apa lagi”. Mi Ra “Kau bisa melakukannya. Kau punya yang mereka butuhkan. Saat kau bekerja demi orang lain kaulah yang paling bersinar”



Ji Hyuk membantu membersihkan lapak Hong Dal Sook “Ibu. Apa mungkin, ini hanya kemungkinan yah. Anggap saja Ibu dan aku ini sekelas. Kalau aku ikut pemilihan ketua kelas, apa Ibu akan memilihku?”. Hong Dal Sook “Kalau untuk pemilihan ketua klub perkelahian, aku akan memilihmu (LOL)”. Ji Hyuk “Aku serius. Jangan bercanda. Kalau aku menjadi ketua kelas, apa ibu akan mempercayai dan mematuhiku?”. Hong Dal Sook “Kau sedang merencanakan sesuatu, kan?”. Ji Hyuk tertawa “Wah ibu. Ibu bisa membaca pikiran orang lain atau semacamnya? kenapa ibu bisa tahu apa yang sedang kupikirkan?”. Hong Dal Sook “Apa sebenarnya rencanamu?”. Ji Hyuk “Aku akan mencoba mendapatkan Hyun Sung lagi”. Hong Dal Sook “Astaga. Balas dendam lagi? Setelah kau mengalami begitu banyak kesulitan, kau masih belum sadar juga?”. Ji Hyuk “Aku sudah sadar. Kalau aku berjuang sendirian aku takkan punya kesempatan”. Hong Dal Sook “Lalu?”. Ji Hyuk “Jadi, kali ini aku akan berjuang  bersama mereka sebagai tim. Aku akan bekerja sama dengan orang lain”



Ji Hyuk dan Hong Dal Sook sudah duduk bersama dan menikmati soju mereka. Ji Hyuk “Saat itu, ibu menjual sup sosis dan aku sibuk bekerja dimana-mana. Tapi kenapa aku tidak tahu saat itu? Itulah saat-saat terbaik dalam hidupku”. Hong Dal Sook tersenyum “Ibu akan memilihmu menjadi ketua kelas”. Ji Hyuk “Benarkah?”. Honh Dal Sook “Kau tahu siapa yang menganggapmu rendah di dunia ini? Itu adakah kau. Kau sendiri. Kekuatanmu menyatukan banyak orang. Lakukan dengan baik, ya? Apapun yang akan kau lakukan“. Ji Hyuk “Terima kasih, Bu”. Hong Dal Sook tersenyum dan menuangkan soju untuk Ji Hyuk



Ji Hyuk memberitahu Jo Hwa Soo bahwa dia akan membangun kembali Hyun Sung Distribusi. Jo Hwa Soo “Hyun Sung Distribusi ? Perusahaan itu sudah bangkrut”. Ji Hyuk “Aku yakin bisa mengembalikannya. Sampai saat itu tiba, kumohon bersabarlah. Aku mohon pada anda”. Jo Hwa Soo “Baiklah, aku mengerti”. Ji Hyuk berterima kasih. Jo Hwa Soo “Tapi, aku tidak mau menunggu terlalu lama. Uang asuransinya cukup tinggi”. Ji Hyuk “Aku akan terus mengingatnya”. Ji Hyuk pun pamit dan keluar dari ruangan Jo Hwa Soo. Jo Hwa Soo berbicara lagi “Sudah jelas, seorang bajingan seharusnya rela mati demi menyelesaikan ini, kan?”



Goo Duk Kyu berlari untuk menemui Ji Hyuk yang sudah menunggunya. Goo Duk Kyu “Kenapa tiba-tiba anda berubah pikiran?”. Ji Hyuk “Kau bilang aku ini memenuhi syarat untuk menjadi pengurus sah, kan?”. Goo Duk Kyu “Iya, benar. Tapi, kenapa mendadak begini?”. Ji Hyuk “Aku akan mengambil alih perusahaan dan membangunnya lagi. Karena aku, karyawan yang sudah bekerja di perusahaan dan para pedagang di pasar sudah menjadi korbannya. Aku akan membantu mereka agar bisa bahagia lagi”. Goo Duk Kyu “Aku tahu anda akan melakukannya. Inilah anda yang sebenarnya. Sudah terlambat. Ayo pergi”




Kim Han Doo mengajak seluruh rekan kerjanya untuk demo lagi tapi salah satu dari mereka menentang rencana Kim Han Doo. Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu masuk ke tempat itu. Kim Han Doo senang melihat Ji Hyuk “Soal permintaanku kemarin?”. Ji Hyuk “Aku akan mencobanya. Menjadi pengurus resminya”. Kim Han Doo “Sungguh? Terima kasih”. Kim Han Doo mengumumkan kepada rekan kerjanya, bahwa Ji Hyuk bersedia menjadi pengurus resmi Hyun Sung Distribusi tapi seluruh rekan kerja Kim Han Doo belum bisa percaya kepada Ji Hyuk karena Ji Hyuk adalah tersangka dari kasus penipuan. Ji Hyuk angkat bicara “Menurut kalian aku sudah menipu Hyun Sung? Seperti yang sudah kau katakana, untuk orang sepertiku yang tidak punya apa-apa, menipu perusahaan besar seperti Hyun Sung apa itu masuk akal?”





Dong Suk dan Myung Ho sedang berdiskusi tentang  rencana mereka untuk mengendalikan Hyun Sung Distribusi . Myung Ho membaca syarat dari Dong Suk “Soal pengangkutan barang dagangan, kami akan memakai karyawan kami. Bagiku, tidak masalah. Karyawan akan bekerja keras”. Dong Suk “Sebaliknya, setengah dari keuntungan itu harus dimasukkan dalam tabungan rahasia kita”. Myung Ho “Dengan begitu, kau akan menghemat gaji karyawan, ya? Ide bagus. Jika kami bangkrut, kami akan mengijinkanmu yang mengurusnya. Kau memang berbakat dalam hal seperti ini”. Dong Suk “Soal penanganan barang persediaan kau saja yang mengurusnya. Dan ingat, kita mendapatkan lagi setengah dari keuntungannya”. Myung Ho “Bukankah kalau begini bisa menimbulkan masalah? Kita harus membayar mereka”. Dong Suk “Tidak, jangan khawatir. Ada seorang direktur yang baru-baru ini meninggal karena sakit. Kalau kita menyalahkan dia masalah biayanya bisa ditutupi”. Mi Ra masuk dan mendengar rencana Dong Suk untuk menyalahkan orang lain. Dong Suk “Oh, kau sudah datang. Kau membawa dokumen yang kuminta?”. Mi Ra mengiyakan dan memberikan dokumen yang ia bawa. Myung Ho “Wah, rupanya ada cara seperti itu. Aku akan menggunakannya sendiri. Kita akan melimpahkan kesalahan pada orang yang sudah mati”. Mi Ra tidak percaya mendengar rencana jahat Dong Suk dan Myung Ho. Dong Suk pun menyuruh Mi Ra untuk keluar




Mi Ra keluar dan mengingat Dong Suk yang pernah mengatakan kalau ayah Mi Ra sudah menggelapkan uang perusahaan. Mi Ra mulai berpikir dan curiga dengan tuduhan yang dijatuhkan pada ayahnya



Ji Hyuk dan Goo Duk Kyu sedang menunggu hasil dari pembicaraan Kim Han Doo CS tentang mengijinkan Ji Hyuk untuk menjadi pengurus resmi Hyun Sung. Goo Duk Kyu menegur Kim Han Doo CS karena terlalu lama membuat keputusan “Berapa lama lagi pembicaraan kalian akan selesai? Kami kesini bukan untuk meminta bantuan. Kami kesini karena kalian yang meminta bantuan kami, kan? Lalu, kenapa sekarang kalian malah berdiskusi?”. Kim Han Doo CS tidak peduli dengan Goo Duk Kyu yang sedang protes dan kembali mendiskusikan tentang Ji Hyuk




Kim Han Doo mendekat kepada Ji Hyuk yang sedang menunggu hasil dari pembicaraan mereka. Kim Han Doo “Presiden. Tolong lindungi kami dan perusahaan”. Ji Hyuk tersenyum “Terima kasih. Aku akan berusaha sebaik mungkin”. Rekan kerja Kim Han Doo juga bertepuk tangan untuk Ji Hyuk tetapi salah satu dari mereka terlihat tidak menyukai itu (Ahjussi yang satu ini, kayaknya bikin masalah melulu, dia itu orang yang waktu itu jadi profokator diepisode 3 dan 4)


Ji Hyuk, Goo Duk Kyu dan Kim Han Doo CS keluar dari ruangan. Kim Han Doo “Kami akan mentraktirmu minum hari ini”. Goo Duk Kyu “Benarkah?”. Ji Hyuk “Tidak usah repot-repot”. Kim Han Doo “Tidak apa-apa”. Ji Hyuk “Kalau begitu, aku ikut saja”. Diam-diam, Ahjussi yang tidak suka dengan Ji Hyuk mengambil foto Ji Hyuk, Goo Duk Kyu dan Kim Han Doo CS yang sedang bersama



Foto Ji Hyuk dan Kim Han Doo CS sudah berada ditangan Dong Suk. Dong Suk “Kenapa dia ada di sana?”. Sang Ho “Menurut informan kita (Tuhkan Ahjussi yang tadi itu emang gak beres sifatnya) mereka ingin Kim Ji Hyuk menjadi pengurus resmi dibandingkan anda”. Dong Suk “Astaga”




Mi Ra sedang mencari berita tentang Ayahnya di internet. Ia mulai membandingkan semua berita yang ia baca dan kata-kata Dong Suk yang ia dengar tadi. Ia mengetahui bahwa ayahnya menjadi tersangka penggelapan uang setelah ayahnya meninggal dan bertambah curiga tentang kasus ayahnya




Mi Ra memberikan berita tentang ayahnya yang sudah ia cetak (print) pada Goo Duk Kyu. Mi Ra “Mengenai masalah ini, apa mungkin ada cara untuk mendapatkan informasinya?”. Goo Duk Kyu “Masalah ini? Entahlah”. Mi Ra “Kesalahan seseorang yang sudah meninggal dan baru terungkap setelahnya. Memang kasus seperti ini sering terjadi?”. Goo Duk Kyu “Memang tidak sering, tapi terkadang, iya”. Mi Ra “Menurut anda masalah ini benar? Tolong katakan yang sebenarnya”. Goo Duk Kyu “Menurut beritanya mungkin benar. Atau mungkin juga bisa terjadi untuk menutupi kesalahan orang lain”. Mi Ra “Kalau hal ini dilakukan untuk menutupi kesalahan orang lain, bagaimana caranya aku bisa membuktikannya?”. Goo Duk Kyu “Kalau soal itu, kita bisa melihat dari buku keuangan saat itu dan kita bisa mendapatkan gambaran kasarnya. Kenapa kau ingin mencari tahu soal masalah ini?”. Mi Ra “Orang itu adalah ayahku”. Goo Duk Kyu kaget, ia membaca lagi berita itu (ngebandingin nama Mi Ra sama Ayah Mi Ra)



Mi Ra mau masuk di perpustakaan Hyun Sung tapi perpustakaan itu sangat tertutup untuk umum. Ia mencoba memasukkan kode di pengaman pintu tapi tidak bisa terbuka. Asis. Man. Lee datang “Kenapa anda ada di sini?”. Mi Ra “Aku harus masuk ke dalam. Tunggu. Kau yang bertanggung jawab mengawasi ruangan ini, kan? Tolong biarkan aku masuk. Ada sesuatu yang harus kupastikan”. Asis. Man. Lee “Sepertinya tidak bisa. Ruangan ini hanya untuk posisi yang lebih tinggi dari direktur”. Mi Ra “Kau tidak ingat apa yang dikatakan Presiden Kang?”. Asis. Man. Lee “Apa?”. Mi Ra “Yang kulakukan ini sama seperti yang dilakukan oleh Preiden dan Ketua Kang”.



Mi Ra berhasil masuk ke dalam perpustakaan yang tertutup itu. Ia mengambil buku laporan keuangan untuk tahun 1999 (Tahun Ayah Mi Ra meninggal)




Kim Han Doo memberikan petisi yang telah ditulis oleh seluruh rekan kerjanya pada Ji Hyuk “Inilah petisi yang kami tulis bersama-sama. Dalam petisi ini, anda akan menemukan darah dan air mata kami”. Ji Hyuk “Kita akan menyerahkannya pada hakim lebih dulu. Sebagai manusia biasa dia akan berubah pikiran”. Kim Han Doo “Iya, kuharap begitu”. Ji Hyuk “Ngomong-ngomong, bukankah kau bisa menyerahkannya sebelum aku membantu kalian?”. Kim Han Doo “Kami sama sekali tidak punya pengurus resmi yang bisa kami rekomendasikan. Meskipun mereka menemukan orang baru, sudah jelas orang seperti Kang Dong Suk yang akan muncul. Itulah sebabnya kami menunggu orang seperti anda”. Ji Hyuk “Aku mengerti. Ketulusan kita pasti akan membuahkan hasil”



Sang Ho memperlihatkan salinan petisi yang telah dibuat oleh para buruh (Kim Han Doo CS) pada Dong Suk. Sang Ho “Ini salian dari petisi yang akan diserahkan para karyawan pada hakim. Mereka akan menyerahkannya pada hakim”. Dong Suk “Serahkan salinan ini pada tim pengacara. Suruh mereka membuat rencana”. Sang Ho “Baik. Aku mengerti”. Sang Ho keluar dan Dong Suk berbicara lagi “Kim Ji Hyuk, kau putus asa, kan?”



Dong Suk dan Ji Hyuk sudah berada di kantor kejaksaan untuk membahas tentang petisi dari para buruh. Hakim “Soal petisi ini, aku serahkan pada mereka. Aku turut sedih melihat situasi ini. Tapi karena ini bisnis emosi pribadi tidak bisa menyelesaikan masalah. Dokumen yang baru saja diserahkan oleh pengurus resmi menjelaskan kenapa hal ini bisa terjadi. Penjelasannya sudah cukup jelas dan masuk akal. Aku juga berpikir harus menjawabnya berdasarkan logika bukan perasaan”. Kim Han Doo “Mereka sendirilah yang memutuskannya sekarang. Mereka bisa memalsukan dokumen semacam ini sesuka mereka”. Hakim “Anda punya bukti kalau dokumen ini palsu?”. Kim Han Doo tidak bisa menjawab. Hakim “Terlebih lagi aku lebih curiga apakah petisi itu asli atau tidak”. Ji Hyuk “Tidak mungkin. Bukankah semua orang yang menulisnya sendiri?”. Kim Han Doo “Tentu saja, aku saksinya. Aku sendiri yang melihat mereka menulis petisi itu. Tak ada satu petisi pun yang palsu atau dituliskan oleh orang lain. Aku bersumpah”. Hakim “Maksudku bukan dipalsukan. Maksudku mungkin saja petisi itu ditulis karena adanya ancaman. Kemarin, kami sudah menerima sebuah surat keluhan. Dari salah satu karyawan anda. Aku sendiri sudah bicara dengannya. Tidak usah curiga. Soal penggantian pengurus resmi yang diajukan karyawan aku menolaknya”



Kim Han Doo dan Ji Hyuk keluar dari kantor kejaksaan dengan penuh kekecewaan. Kim Han Doo “Astaga. Siapa yang akan mengajukan petisi semacam itu? Sudah jelas ini ulah mereka”. Ji Hyuk “Sepertinya mereka sudah melihat petisi kita lebih dulu. Jika tidak, mereka takkan muncul dengan rencana seperti itu”. Kim Han Doo “Kalau begitu maksud anda ada pengkhianat diantara kita?”. Ji Hyuk “Benar”



Mi Ra memberikan buku laporan keuangan yang ia ambil pada Goo Duk Kyu. Goo Duk Kyu membuka buku itu “Jika kau berusaha memeriksa semuanya maka akan butuh waktu yang lama. Tidak apa-apa? Dan yang paling penting ini menurut pendapatku. Kau tidak bisa berasumsi sama sekali”. Mi Ra “Tolong hubungi aku begitu anda menyelesaikannya”. Goo Duk Kyu “Baiklah. Kalau kecurigaan kita ternyata benar, kau pasti akan terkejut. Kau yakin akan baik-baik saja? Bukankah lebih baik kalau tidak tahu apa-apa? Lagipula, dia sudah meninggal ”. Mi Ra “Anda juga punya anak perempuan, kan?”. Goo Duk Kyu mengiyakan. Mi Ra “Anda ingin putri anda mengingat anda seperti apa?”. Goo Duk Kyu “Entahlah. Sebagai ayah yang baik?”. Mi Ra “Kumohon biarkan ayahku, juga dikenang sebagai ayah yang baik”. Goo Duk Kyu “Aku mengerti. Aku akan berusaha”. Mi Ra “Terima kasih”




Jin Ah sedang internetan dan teleponnya tiba-tiba mati (Biasalah lowbat tingkat dewa.kekeke). Jin Ah “Astaga, kenapa lagi? Menyebalkan”. Jin Ah berpikir sebentar dan memutuskan untuk online menggunakan laptop Ji Hyuk. Jin Ah membuka laptop Ji Hyuk “Apa ini? Apa dia tidak punya foto jaman dulu? Atau pacarnya?”. Jin Ah membuka salah satu folder dan memutar file suara yang ada difolder itu. Ternyata file yang dibuka oleh Jin Ah adalah file dari rekaman suara Sang Ho dan Bum Shik. Jin Ah kaget setelah mendengar rekaman itu, sekarang ia tahu bahwa Ji Hyuk hanya dimanfaatkan karena  jantungnya



Ji Hyuk CS (Goo Duk Kyu, Yoo Jae, Kim Han Doo) sedang membahas rencana untuk menemukan mata-mata yang ada diantara para buruh . Goo Duk Kyu “Itu artinya, ini hanya trik untuk membubarkan para karyawan. Untuk melakukannya, sudah jelas mereka punya orang dalam yang ditempatkan disini”. Kim Han Doo “Untuk melakukannya, sudah jelas mereka punya orang dalam”. Goo Duk Kyu “Kita harus mencari seseorang yang ahli. Seseorang yang ahli dalam korupsi atau semacamnya”. Ji Hyuk “Dimana kita bisa menemukan orang semacam itu?”. Goo Duk Kyu “Tidak usah mencari terlalu jauh. Dia ada di dekat kita (Colek Yoo Jae ah. Kekeke). Oi Bagaimana menurutmu? Orang yang ahli dalam korupsi”. Yoo Jae “Keterlaluan”. Goo Duk Kyu “Aku serius. Cepat pikirkan.”. Yoo Jae “Aku akan menjelaskannya. Biasanya karyawan biasa takkan melakukannya. Saat ada orang yang butuh uang, mereka dengan mudah bisa dijual. Biasanya mereka melakukannya karena wanita. Mereka bertemu dengan wanita di bar atau mereka punya selingkuhan atau hal semacam itu”. Kim Han Doo “Jadi, bagaimana caranya kita bisa mendapatkan informasi semacam itu?”. Ji Hyuk “Pertama berikan daftar semua karyawan yang ada di sini padaku”




Ji Hyuk CS mulai menandai nama-nama karyawan yang memiliki kemungkinan untuk menjadi mata-mata. Goo Duk Kyu “Menurutku, dia mungkin baru saja bercerai atau sedang butuh banyak uang”. Yoo Jae “Saat dia mabuk, dia banyak membicarakan soal wanita. Orang aneh yang terlalu banyak bicara atau sangat jarang bicara”. Goo Duk Kyu “Atau dia ada acara keluarga”. Yoo Jae “Benar”. Kim Han Doo “Aku tidak perlu menandai yang terlalu muda dan terlalu tua, kan?”. Goo Duk Kyu “Ya”. Ji Hyuk “Apa menurutmu ada orang yang takkan pernah melakukan hal itu diantara para karyawan. Ada orang semacam itu, kan?”. Kim Han Doo “Ya, ada”. Ji Hyuk “Berapa banyak?”. Kim Han Doo “Sekitar tiga atau empat orang? Aku sudah menandai mereka”. Ji Hyuk “Bukan. Salah satu dari mereka adalah tersangka utamanya.




Ji Hyuk CS terbagi menjadi dua kelompok untuk mencari orang yang telah mengkhianati para buruh. Ji Hyuk dan Kim Han Doo membuntuti 2 orang pertama yang yang mereka curigai tetapi 2 orang itu bersih dan tidak memliki ciri-ciri seperti yang mereka bahas tadi(Gak macem-macem maksudnya). Goo Duk Kyu dan Yoo Jae juga tidak berhasil menemukan orang yang mereka cari karena beberapa orang yang sudah mereka awasi tidak menunjukkan gerak-gerik yang aneh. Ji Hyuk dan Kim Han Doo mengawasi target berikutnya, orang itu adalah Ahjussi yang sering protes dan kelihatan tidak menyukai Ji Hyuk.




Ahjussi itu sedang berada disebuah toko perhiasan dan sedang membeli sesuatu. Saat Ahjussi itu keluar, Ji Hyuk dan Kim Han Doo masuk ke toko perhiasan untuk mencari tahu apa yang telah dibeli oleh Ahjussi  itu. Ji Hyuk “Permisi. Pria yang baru saja pergi tadi membeli apa?”. Pekerja toko itu “Memangnya kenapa?”. Ji Hyuk “Begini dia teman baikku. Dia itu pacaran dengan pacarku. Makanya, aku akan membelikan hadiah yang sama dengan yang dia beli dan aku akan memberikan pada pacarku lebih dulu”. Pekerja toko “Begitu rupanya. Dia membeli cincin berlian”. Ji Hyuk kaget “Apa dia menawar harganya?”. Pekerja Toko “Tidak. Dia membayar sesuai dengan harganya”. Ji Hyuk berbisik pada Kim Han Doo “Pasti dia. Saat seseorang mendapatkan uang suap mereka cenderung menghabiskannya”




Jin Ah kembali ke rumahnya, ia masuk ke dalam ruangan kerja Kang Sung Wook dan bertemu dengan ayahnya itu. Kang Sung Wook “Ah, akhirnya kau pulang? Apa yang membuatmu pulang? Kenapa kau tidak tinggal dengan pria itu lagi?”. Jin Ah “Ayah”. Kang Sung Wook “Apa? Semuanya baik-baik saja? Apa dia sudah berbuat sesuatu padamu?”. Jin Ah “Apa ayah sudah berusaha mengambil jantungnya? Demi kakak?”. Kang Sung Wook “Dia yang bilang padamu? Dia menceritakan hal semacam itu agar memenangkan sidangnya”. Jin Ah “Ayah akan terus membohongiku? Tenang saja. Aku takkan menyerahkannya pada polisi. Aku tidak berani, jadi katakan saja yang sebenarnya”. Kang Sung Wook “Ayah harus menyelamatkan kakakmu”. Jin Ah menangis “Jadi, seperti inilah keluargaku”





Jin Ah keluar dari ruang kerja Kang Sung Wook dengan penuh air mata. Kang Sung Wook menahan Jin Ah “Jin Ah! Setelah kau menjadi orang tua, kau akan mengerti. Ayah rela memberikan jantung Ayah padanya tapi jantung Ayah tidak cocok, jadi...”. Jin Ah “Ayah. Aku tidak mau tinggal di rumah ini lagi. Rumah ini menakutkan”










1 komentar:

  1. jin ah ny pasti kecewa bngt pnya ortu jahat kya' gt
    hufftt .....

    BalasHapus